Dalam rangka mendukung pembangunan
infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Program Studi Teknik
Sipil Institut Teknologi Padang (ITP) melaksanakan pengabdian masyarakat dengan
fokus pada "Survey Penyelidikan Tanah untuk Lokasi Pembangunan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) Masjid Al Hikmah" pada Minggu (21/05).
Acara dibuka oleh Ketua Program Studi
Teknik Sipil ITP, Ir. Leli Honesti, Ph.D. Dalam sambutannya, beliau menegaskan
komitmen prodi untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang
bermanfaat bagi masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari
tanggung jawab kami sebagai akademisi untuk memberikan ilmu dan dukungan dalam
pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kehadiran sejumlah perwakilan dosen Prodi
Teknik Sipil ITP turut memperkaya diskusi. Di antara mereka adalah Drs. Maizir,
M.T, Novy Haryati, S.T., M.T., Angelalia Roza, M. Eng.Sc., Yessy Yusnita, S.Si,
M.Si., Meli Muchlian , M.Si., Silta Yulan Nifen, S.Pd, M. Eng. Para dosen ini
berperan aktif dalam memberikan arahan dan mendampingi mahasiswa selama
kegiatan berlangsung.
Dalam sesi penyampaian materi, Ir. Agus,
M.Sc, IPM, ASEAN. Eng, menyampaikan hasil Pengujian Sondir (Cone Penetration
Test) Untuk Pekerjaan Pembangunan TPA Al Hikmah. Materi ini sangat penting
untuk mengetahui kondisi tanah di lokasi yang direncanakan untuk pembangunan
TPA.
Dengan menggunakan metode ini, tim dapat
mengidentifikasi karakteristik tanah, sehingga perencanaan pembangunan dapat
dilakukan secara lebih efektif dan aman.
Selama acara, Pimpinan Kelurahan Kurao
Pagang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Prodi Teknik Sipil ITP atas
dukungan yang diberikan. Menurutnya kegiatan ini bukan hanya sekadar survey
tanah, tetapi juga merupakan bentuk sinergi antara akademisi dan masyarakat.
“Kami sangat menghargai pengetahuan dan
bantuan dana yang diberikan untuk tahap awal pembangunan TPA Al Hikmah. Ini
akan sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.
Prodi Teknik Sipil ITP berharap bahwa
hasil dari kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan
infrastruktur di daerah Kurao Pagang. Selain itu, diharapkan juga dapat
mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan lingkungan dan
infrastruktur yang berkelanjutan.
Pengabdian masyarakat ini menjadi contoh
nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat berkontribusi pada pengembangan
masyarakat. Dengan melibatkan mahasiswa dalam proyek-proyek seperti ini, mereka
dapat mengembangkan keterampilan praktis dan memahami pentingnya tanggung jawab
sosial dalam profesi mereka.
Kegiatan ini diisi dengan diskusi
interaktif antara dosen, mahasiswa, dan jamaah masjid. Di akhir kegiatan
pengabdian masyarakat Ka. Prodi Teknik Sipil ITP menyerahkan bantuan dana untuk
pembangunan tahap awal TPA Al Hikmah dan sesi foto bersama.
Created By Widia/Humas
...
Sebagai wujud nyata dari Tridharma Perguruan Tinggi, Program
Studi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) D4 Institut Teknologi Padang
(ITP), bersama Himpunan Mahasiswa TRIL KM-ITP menggelar kegiatan pengabdian
masyarakat "Pemasangan Instalasi Listrik Baru di Mushola Nurul Hidayah dan
Penyuluhan Listrik Aman dan Ramah Lingkungan" pada Rabu (17/07).
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Ketua Program Studi
TRIL, Asnal Effendi, S.T., M.T., IPM, ASEAN. Eng. Dalam pidatonya, beliau
menegaskan komitmen prodi untuk memberikan yang terbaik, baik bagi mahasiswa
maupun masyarakat luas.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat sekitar
Mushola Nurul Hidayah yang telah mendukung kegiatan ini, sehingga semuanya
berjalan dengan lancar dan sukses,” ungkapnya.
Di sisi lain, pengurus Mushola Nurul Hidayah juga
menyampaikan rasa syukur mereka atas bantuan yang diberikan oleh ITP. Beliau
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak kampus dan Prodi TRIL D4 ITP yang
telah memberikan bantuan pemasangan instalasi listrik di Mushola Nurul Hidayah.
Dalam sesi penyampaian materi, Ir. Antonov, S.T., M.T., IPM,
memberikan wawasan tentang pentingnya listrik aman dan ramah lingkungan. Materi
yang disampaikan tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga menekankan
pada kesadaran akan penggunaan energi yang berkelanjutan.
“Listrik yang aman bukan hanya mengurangi risiko kecelakaan,
tetapi juga mendukung lingkungan yang lebih baik. Dengan memahami cara
penggunaan energi yang efisien dan berkelanjutan, masyarakat dapat mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pemborosan energi dan polusi ,”
jelasnya.
Acara ini turut dihadiri oleh dihadiri oleh perwakilan dosen
Prodi TRIL ITP yakni Al, M.T., Aswir Premadi, M.Sc., Alfith, M.Pd, Ketua HIMA
TRIL ITP Muhammad Fariz Hidayatullah, dan tim Pengabdian Masyarakat Prodi TRIL
ITP yang turut berpartisipasi dalam proses pemasangan instalasi listrik dan
penyuluhan.
Jemaah mushalla dan masyarakat Kelurahan Binuang Kampung
Dalam juga menyambut baik kegiatan ini, mereka antusias mengikuti penyuluhan
dan berdiskusi tentang cara penggunaan listrik yang aman serta efektif.
Kehadiran mahasiswa dan dosen di tengah masyarakat memberikan dampak positif,
terutama dalam meningkatkan pemahaman tentang teknologi listrik.
Pemasangan instalasi listrik baru di Mushola Nurul Hidayah
diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi aktivitas ibadah serta memperbaiki
fasilitas yang ada. Dengan adanya instalasi listrik yang baik, harapannya kegiatan
di mushola dapat berlangsung lebih nyaman dan aman.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah contoh nyata dari
sinergi antara akademisi dan masyarakat. Melalui program ini, mahasiswa tidak
hanya belajar teori, tetapi juga menerapkan ilmu mereka langsung di lapangan,
sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dengan semangat pengabdian, mahasiswa Prodi TRIL ITP berharap
dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,
terutama dalam aspek teknologi dan instalasi listrik yang aman.
Created By Widia/Humas
...
Semangat Institut Teknologi Padang (ITP)
dalam menggalakkan kegiatan riset terus menguat, kali ini ditunjukkan oleh
Ketua Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Padang, Dr. Herix
Sonata M.S, M.Si, yang berhasil meraih Hibah Pendanaan Program Pengabdian
kepada Masyarakat Tahap Kedua Tahun Anggaran 2024 yang diselenggarakan oleh
Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendikbud Ristek
Dikti RI.
Bertekad untuk menunjukkan kontribusi
konkret ITP dalam mendukung SDGs, dosen yang akrab disapa Herix ini mengusung
topik penelitian di bidang Renewable Energy, beliau membuat terobosan berupa
Teknologi Tepat Guna Pembuatan Biogas dari Kotoran Ternak. Ia mengungkapkan
bahwa riset penelitian ini merupakan upaya dalam mendukung program pemerintah
dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia lewat teknologi konversi energi
biogas.
“Inovasi penelitian ini beranjak dari
pelaksanaan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan oleh Prodi Teknik
Lingkungan ITP pada Desember 2023 lalu. Tim Pengabdian Masyarakat ITP melakukan
pendampingan Masyarakat Berkelanjutan Kelompok Tani Guo Mandiri, dalam
Penerapan Teknologi Tepat Guna Pembuatan Biogas dari Kotoran Ternak di
Kelurahan Kuranji Kota Padang, “ ungkap ia.
Sebagai daerah dengan 60% penduduknya
berprofesi sebagai petani dan peternak, Desa Guo, Kelurahan Kuranji Kota Padang
merupakan mitra strategis dalam penerapan TTG Biodigester yang dirancang oleh
Dr. Herix Sonata M.S, M.Si. Ia menyebutkan bahwa dalam sehari produksi kotoran
ternak yang dihasilkan di Desa GUO mencapai 20 kg tiap harinya.
“Selama ini, limbah kotoran ternak hanya
ditumpuk, dikeringkan, kemudian dijadikan pupuk. Padahal limbah kotoran ternak
ini juga memiliki potensi lain yaitu sebagai bahan baku untuk produksi biogas
yang dapat digunakan sebagai sumber energi,” ujar beliau.Selanjutnya, ia menjelaskan teknologi Biodigester
ini memiliki empat produk utama yang saling terintegrasi. Di antaranya adalah Biodigester
yang berfungsi untuk mengolah limbah kotoran ternak menjadi biogas, Biodigester
memerlukan waktu dua minggu untuk mengolah kotoran sapi menjadi biogas.
Setelah itu, kotoran akan melalui alat
purifikasi untuk memfilter zat-zat yang tidak diperlukan seperti H2S sehingga
biogas yang dihasilkan lebih tinggi kadarnya. Selanjutnya, biogas yang sudah
melalui alat purifikasi dialirkan ke kompor biogas.
Pemanfaatan biogas ini dapat menjadi
salah satu sumber energi alternatif yang ekonomis selain gas LPG. Selain itu,
biogas juga berpotensi dijadikan bahan bakar kendaraan, bahkan dalam jumlah
yang mencukupi, di beberapa tempat di dunia, Biogas juga bisa menjadi
alternatif sumber listrik yang diubah lebih dulu melalui generator set (genset)
biogas.
Herix sangat bersyukur bisa terpilih
menjadi salah satu penerima hibah pendanaan dari Kemendikbud Ristek Dikti RI,
mengingat ketatnya persaingan dalam proses seleksi. Ia juga menegaskan ini
merupakan hibah perdana yang berhasil diraih oleh Prodi Teknik Lingkungan ITP.
“Kesempatan ini akan saya gunakan untuk
memperluas relasi dan harapannya riset ini dapat memberikan manfaat dan
berdampak positif bagi masyarakat di Desa Guo. Selain itu, pencapaian ini juga
diharapkan dapat memotivasi dosen-dosen lainnya untuk terus meningkatkan
kualitas penelitian dan pengabdian mereka” terangnya.
Created By Widia/Humas ...
Sebuah sejarah membanggakan dalam dunia
pendidikan Kembali diukir anak bangsa, dosen sekaligus peneliti dari Institut
Teknologi Padang, Firmansyah David, Ph.D secara resmi berhasil meraih medali
perak pada ajang Product Innovation Competition, Sustainable Agriculture, Food,
and Energy (SAFE) 2024 yang digelar di Jeju National University, Korea Selatan.
Pada kompetisi ini, ia bekerja sama
dengan pakar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie, Dr. Agr. Wahyudi
David dan Nurul Asiah, S.T., M.T, serta salah satu alumni Program Studi Teknik
Informatika, Afdhal Ainal Haq, S.Kom.
Tim penelitian lintas bidang keahlian ini
berhasil meraih prestasi di ajang bergengsi tersebut dengan mengusung produk
digital berupa aplikasi yang bernama Ricetag. Aplikasi Ricetag merupakan
aplikasi yang dapat menentukan mutu beras ditentukan berdasarkan tampilan fisik
beras.Saat ditemui secara langsung, Wakil
Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITP ini mengungkapkan bahwa, ajang
SAFE ini merupakan ajang internasional bergengsi. Ajang ini memberi ruang bagi
para akademisi, peneliti, dan praktisi dari seluruh dunia untuk memperkenalkan
hasil karya kolaboratif multidisiplin mereka di bidang pertanian, pangan, dan
energi berkelanjutan.“Selaras dengan arah perkembangan zaman menuju
transformasi digital, selaku akademisi di bidang Teknik Informatika kami
berperan dalam desain, perancangan, dan rilis aplikasi Ricetag di Google Play
Store ,” ungkap ia.
Ia menuturkan produk aplikasi Ricetag
merupakan luaran dari penelitian-penelitian yang telah ia lakukan sebelumnya
bekerja sama dengan PT. Adil Organik. Penggunaan aplikasi Ricetag berbasis
Android Versi 6.0 ini bersifat pengujian non destruktif dimana sangat portable,
cepat, dan mudah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan penelitian
ini dilakukan untuk membuat aplikasi yang dapat memudahkan para pengguna
aplikasi dalam membedakan mutu beras dan jenis berasnya dan menjadi parameter
unggulan tim Ricetag dalam ajang ini. Metode yang digunakan adalah dengan
menggunakan real time image processing berbasis Android dan Java.
“Aplikasi Ricetag mampu memberikan
informasi terkait dengan varietas beras, derajat sosoh, dan klasifikasi mutu
beras. Aplikasi ini akan memberikan informasi yang objektif dan terukur.
Sehingga pada akhirnya akan didapatkan kesesuaian harga dengan kualitas beras
yang diterima ,” jelas ia.
Ke depan, beliau bersama tim berencana
untuk mengembangkan produk digital ini lebih detail dan lebih tajam. Salah satu
inovasi yang akan dicanangkan adalah integrasi Aplikasi Ricetag melalui Application
Programming Interface (API) dengan data di Kementerian Pertanian RI.
Hal ini merupakan bentuk komitmen ITP
untuk turut serta berpartisipasi menghasilkan produk inovasi teknologi yang
dapat membantu mengentaskan isu-isu strategis global. Ia menyebutkan kolaborasi
ini mendesain dan menciptakan inovasi teknologi informasi yang dapat menjadi
katalis terbentuknya ekosistem pentahelix.WR I ITP ini juga menegaskan dalam rangka
memasuki era globalisasi, arah pendidikan juga bertransformasi menuju pendidikan
berwawasan global. Dimana arah pendidikan baru ini menggerakkan sendi-sendi
pendidikannya ke arah internasional.
“Dalam rangka mewujudkan misi ITP menuju
World Class University pada tahun 2040, kami mendorong terciptanya lingkungan
akademis yang produktif dan berkualitas, salah satunya adalah mendorong dosen
untuk terus berkarya dan berinovasi. Selain itu, mahasiswa juga ditantang untuk
aktif mengeksplor kapasitas diri dan menorehkan berbagai prestasi ,” tutup
ia.
Created By Widia/Humas
...
Pembangunan jalan merupakan salah satu
elemen vital dalam menunjang konektivitas dan perekonomian suatu daerah. Namun,
berbagai tantangan menghadang di tengah prosesnya, berbagai faktor teknis,
perencanaan, pelaksanaan, dan lingkungan berkontribusi terhadap degradasi
kualitas jalan.
Saat ditemui secara langsung pada Kamis
(30/05), Ir. Wilton Wahab, M.Eng., seorang pakar Teknik Sipil ITP di bidang
Jalan Raya memberikan penjelasan mendalam tentang perancangan dan tantangan
yang dihadapi dalam pembangunan jalan raya
Aspek pertama yang merupakan elemen
penting pembangunan Jalan Raya adalah aspek perencanaan. Dalam tahap ini,
pemetaan area untuk menentukan trase yang tepat menjadi langkah awal. Perlu
mengkaji kondisi alam yang ada di luar konstruksi, termasuk kajian geologis dan
teknis yang seharusnya dilakukan sebelum pembangunan.
Pelaksanaan menjadi aspek kedua yang
menentukan keberhasilan suatu proyek. Banyak faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan, mulai dari kualitas kontraktor hingga pengawasan yang dilakukan.
“Pengawasan yang ketat dan kontraktor yang berpengalaman adalah kunci untuk
memastikan kualitas jalan yang baik,” imbuhnya.
Namun, tantangan tidak berhenti di situ,
aspek lingkungan juga berperan penting dalam menentukan daya tahan jalan, salah
satu masalah utama adalah genangan air yang diakibatkan oleh drainase yang
tidak memadai. Aspal yang rentan terhadap air dapat menyebabkan
kerusakan yang lebih cepat, sehingga penting untuk merancang sistem drainase
yang efektif guna mengurangi genangan air di permukaan jalan.
Faktor penggunaan jalur juga harus
dipertimbangkan, jalan yang sering dilalui oleh truk dengan beban berat
berpotensi mengalami deformasi lebih cepat. Penting untuk mengatur penggunaan
jalur agar tidak membebani infrastruktur secara berlebihan.
Selain itu, faktor alam tidak dapat
diabaikan, Ir. Wilton menjelaskan bahwa ada banyak faktor eksternal yang harus
dipertimbangkan, salah satunya adalah bantaran sungai yang digunakan untuk
aktivitas bisnis, sebab hal ini bisa mempengaruhi kondisi jalan jika tidak
dikelola dengan baik.
Dalam menjaga kualitas jalan, inspeksi
berkala dan monitoring harus dilakukan secara rutin. Khususnya untuk jalan
nasional, penilaian harus dilakukan setiap tahun untuk mendeteksi kerusakan
sejak dini, sehingga dapat mengambil tindakan perbaikan yang sesuai dengan
kerusakan yang terjadi.
Setiap kerusakan membutuhkan treatmen
yang berbeda. Ir. Wilton menekankan pentingnya pendekatan yang tepat agar
perbaikan dapat dilakukan dengan efisien. Dengan pemahaman yang baik tentang
faktor-faktor penyebab kerusakan, diharapkan pembangunan jalan dapat
berlangsung lebih optimal.
Created By Widia/Humas
...