Yusreni Warmi, Dosen ITP Jadi Pembicara Webinar Series Electrical Engineering Lecture Series (EELS) Programme Taylor University Malaysia

Yusreni Warmi, Dr. Eng, Dosen Program Studi Teknik Elektro Sarjana Institut Teknologi Padang (ITP) di undang menjadi pembicara pada Webinar Series Electrical Engineering Lecture Series (EELS) Programme yang diselenggarakan oleh Taylor University Malaysia. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring pada Rabu (24/05)  pukul 11.00 am waktu Malaysia. Seminar ini mengangkat tema “ High Voltage technologies dan challenges” dan menghadirkan beberapa narasumber lain yang merupakan para ahli dari bidang elektrikal. Yusreni hadir bersama 4 narasumber lain yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi Teknik Terkemuka luar negeri. “Pada kesempatan webinar series ini saya menjadi pembicara pada hari kedua bersama Prof.Dr Alireza Baghai-Wadji dari University of Capetown, Afrika Selatan. Sebelumnya pada hari pertama webinar series ini menghadirkan Dr. Philip Preconcillo Ermita, dari Polytechnic University of the Philippines, Philippines dan Dr. Hasmath Farhana A, VIT Chennai, dari India sebagai pembicara ,” ujar Yusreni (24/05). Ia menjelaskan pada kesempatan ini ia memberikan materi terkait riset penelitiannya yang berjudul “Experimental Investigation of Isolator Dielectric Strength of Tansmission Tower In Rocky Areas”. Ia menambahkan penelitian ini merupakan bentuk kerja sama ITP dengan PT PLN (Persero) P3BS UPT Padang - Padang, Sumatera Barat. Yusreni mengungkapkan riset penelitian ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari ia sebagai ketua tim dengan anggota Ir Zulkarnaini, Sitti Amalia, M.T, Zuriman Anthony, M.T, Dasman, M.T. yang merupakan dosen ITP dan 4 orang anggota yang berasal dari mahasiswa. Ia menyebutkan penelitian ini merupakan penelitian berkelanjutan yang telah dimulai dari tahun 2014 hingga tahun 2023 ini. “Pada sesi webinar ini membahas eksplorasi kemajuan terkini, trend yang muncul, tantangan, dan peluang di bidang teknik. Peserta akan mendapatkan wawasan tentang dunia teknik yang beragam dan menarik,  serta mempelajari bagaimana para ahli teknik membuat perbedaan dalam masyarakat,” tutur ia. Ia juga mengungkapkan kesempatan ini merupakan peluang bagi beberapa perguruan tinggi terkait untuk menjalin dan membangun interaksi antara mahasiswa, staf dengan para akademisi dari berbagai perguruan tinggi. Selain itu, harapannya dengan adanya webinar ini dapat memberikan kesempatan untuk bertukar fikiran dengan ahli elektrikal dari berbagai belahan dunia. Created By Widia/Humas ...
26 Mei 2023 #dosen #fakultas-teknik #institut-teknologi-padang #kerja-sama #publikasi #teknik-elektro #webometrics

Gandeng PT Frogs Indonesia, ITP Kembangkan Hexacopter dalam Pengambilan Fotogrametri

Institut Teknologi Padang (ITP) sepakat menjalin kerja sama dengan PT Inovasi Solusi Transportasi Indonesia (Frogs Indonesia) pada pengembangan inovasi teknologi  Hexacopter dalam pengambilan Fotogrametri. Inovasi ini dapat dimanfaatkan dalam pemetaan objek–objek dipermukaan dengan menggunakan foto udara yang bertampalan (overlap) sebagai media. Hexacopter merupakan teknologi pesawat tanpa awak (drone) yang di rancang oleh dosen Vokasi Program Studi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) ITP, Drs. Al, M.T. Hexacopter memiliki kemampuan dalam dalam pengambilan data liputan foto udara. “Seiiring berjalannya waktu kemajuan pengembangan teknologi drone semakin pesat. Oleh karena itu, tercetuslah ide dari pak Fajrin selaku dosen Teknik Geodesi untuk mengembangkan teknologi Hexacopter yang dapat dimanfaatkan dalam pengambilan data geospasial, salah satunya yaitu Fotogrametri,” ujar Al saat di temui secara langsung pada Selasa (04/04) di Kampus II ITP. Al menjelaskan pengembangan inovasi teknologi ini merupakan bentuk kolaborasi antara dua program studi yang ada di ITP yaitu Prodi TRIL dan Teknik Geodesi dalam penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG). Ia menambahkan ini merupakan langkah awal ITP agar dapat berkontribusi pada hal nyata yang dibutuhkan oleh publik maupun pemerintah. Selanjutnya, dalam proses pengembangan inovasi Hexacopter ITP di rekomendasikan untuk mengikuti Program Hibah Matching Fund yang di inisiasi oleh Kemdikbudristek Republik Indonesia. Program Matching Fund merupakan program kolaborasi antara Perguruan Tinggi dan Dunia Industri dalam bidang riset dan penelitian. “Dalam rangka mengikuti program ini saya bersama pak Fajrin  bersama-sama mencari mitra yang bersungguh-sungguh dalam pengembangan inovasi teknologi Hexacopter ini. Kami memutuskan memilih PT Frog Indonesia karena PT Frog Indonesia merupakan salah satu perusahan terbaik dalam teknologi drone di Indonesia,” papar Al. Dalam kesempatan yang sama Fajrin, M.si selaku tim Matching Fund ITP juga menjelaskan Program Matching Fund merupakan bentuk sinergitas antara antara dunia pendidikan dan dunia industri mendorong percepatan hilirisasi hasil riset dan inovasi. Ia juga menjelaskan PT Frog Indonesia menerima dengan baik jalinan kerja sama dan memiliki komitmen yang sama dengan ITP untuk meningkatkan inovasi produk yang aplikatif dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat berbasis riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Fajrin juga menambahkan penggunaan inovasi teknologi Hexacopter dalam pengambilan data geospasial di bidang mapping dan pemetaan merupakan sesuatu yang popular di kalangan ahli geospasial selama beberapa tahun terakhir. Namun, pemanfaatan teknologi ini masih bergantung pada teknologi yang berasal dari luar negeri. “Saat ini pemerintah mendorong penguatan struktur industri dalam negeri dengan menggalakkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional. Adanya jalinan kerja sama ini membuktikan bahwa teknologi yang kita hasilkan tidak kalah dengan teknologi yang berasal dari luar negeri,” jelas Fajrin. Dekan Fakultas Vokasi, Mulyati, M.T menuturkan turut bangga atas kerja sama yang terjalin antara ITP dan PT Frog Indonesia dalam pengembangan hasil karya  Drs. Al, M.T. Ia menyampaikan Fakultas dan Prodi senantiasi mendukung dan menfasilitasi riset dan penelitian yang dilaksanakan oleh dosen di lingkup Vokasi ITP. “Ini merupakan Matching Fund perdana yang diikuti ITP, sehingga masih banyak hasil riset atau inovasi yang berpotensi untuk dihilirkan. ITP memiliki segudang hasil riset atau inovasi yang berpotensi untuk dihilirkan serta dimanfaatkan, baik oleh industri maupun masyarakat,” ucap Mulyati. Lebih lanjut ia menjelaskan dengan adanya kerja sama riset dan pendidikan yang dilakukan oleh ITP dan PT. Frog Indonesia dapat memberikan keuntungan timbal balik bagi keduanya. Menurutnya PT. Frog Indonesia dapat memanfaatkan hasil riset dari ITP, di sisi lain ITP tentu dapat mengirimkan mahasiswanya untuk magang di PT Frog Indonesia. “Selain itu, tentu yang sangat ditunggu adalah pengalaman program praktisi mengajar di kampus yang diberikan oleh PT Frog Indonesia. Sehingga mahasiswa dapat  pengalaman praktik sesuai dengan kebutuhan dunia Indutri,” harapnya. Asnal Effendi, S.T, M.T selaku Kepala Prodi TRIL menyampaikan kemitraan yang terjalin antara ITP dan PT. Frog Indonesia ini terus berkelanjutan, agar kedepannya teknologi Hexacopter ini dapat diproduksi secara luas dan di luncurkan kepada masyarakat. Asnal berharap dengan adanya produk Hexacopter ini menjadi ciri khas tersendiri bagi ITP dalam bidang riset inovasi teknologi yang aplikatif. “Hexacopter sendiri memiliki banyak sekali keunggulan,  kedepannya Hexacopter dapat dimanfaatkan dalam inovasi smart farm dalam proses penyemprotan pupuk cair dengan kapasitas 10 liter pupuk cair dengan waktu 12-15 menit, tentu hal ini semakin mengefektifkan proses pertanian,” tutup Asnal. Jadi buat kamu yang tertarik dengan pengembangan riset drone dan hasil riset Teknologi Tepat Guna (TTG) lainnya ayo kuliah di ITP.  Created By Widia/Humas       ...
05 April 2023 #dosen #fakultas-vokasi #institut-teknologi-padang #kerja-sama #penelitian #prestasi #teknologi-rekayasa-instalasi-listrik

Dukung Green Energy, ITP Hadirkan AFRO Water Treatment Berbasis Media yang Ramah Lingkungan

Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Padang (ITP) Hafni, S.T, M.T  berhasil mengembangkan AFRO Water Treatment, sebuah alat yang berfungsi mengolah air kotor menjadi air bersih siap pakai. AFRO Water Treatment tersebut mempunyai kemampuan memproduksi air bersih dengan kapasitas 33 liter per menit atau 1,9 m3 per jam. AFRO Water Treatment menggunakan media ramah lingkungan berupa saringan dari pasir silika dan media karbon aktif yang berasal dari arang tempurung kelapa. Arang Tempurung kelapa sendiri merupakan kualitas terbaik dari seluruh jenis karbon aktif. “Inovasi ini berfokus pada metode pengolahan air kotor menjadi air bersih dengan sistem hybrid menggunakan panel surya dan listrik PLN,” ujar Hafni saat ditemu secara langsung di Workshop Teknik Mesin ITP pada Jum’at (31/02). AFRO Water Treatment dirancang mengunakan sistem hybrid, panel surya dan lisrik PLN bertujuan jika dilemparkan kepada masyarakat, masyarakat dapat mudah mendapatkan alat ini dengan harga yang terjangkau. Ia memaparkan awal mula tercetusnya ide pengembangan AFRO Water Treatment adalah saat gempa tahun 2009. Saat itu masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air bersih, sedangkan jika untuk menggunakan alat yang manual pasti akan membutuhkan waktu lama. “Pada tahun 2014 saya mulai mengembangkan alat ini, hingga tahun 2019 terus terjadi pengembangan baik dari media filternya, komponen penyusun alat, dan sistem pengoperasiannya demi mendapatkan hasil air bersih yang sesuai dengan standar yang berlaku,” papar ia. Ia menjelaskan pada tahun 2014 ia merancang alat dengan menggunakan gaya gravitasi untuk menjatuhkan airnya dan tawas sebagai media bahan penyaringan. Seiring berjalannya waktu metode ini dinilai tidak efisien, sehingga ia menemukan alternatif lain untuk mengatasi masalah tersebut. “Hasil air yang dikeluarkan hanya sedikit karena tekanan yang rendah, sehingga saya mengunakan pompa kecil yang memiliki daya 125 watt dengan kapasitas 30 liter per menit sebagai solusinya.” jelas Hafni. Lebih lanjut ia menjelaskan bagi permasalahan tawas sebagai saringan ia mengganti menggunakan pasir dengan kepadatan tertentu sebagai alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan. Dalam penelitian ini Hafni juga mengembangkan dua alat lagi pada tahun 2019 yaitu pertama alat pembakar arang berupa pembakaran vakum, dengan teknik yang tidak mengurangi kualitas arang. Alat yang kedua berupa alat penghalus arang, sehingga hal ini dapat meminimalisir biaya produksi. “Kedepannya dengan adanya kolaborasi dengan dosen teknik mesin, Dr. Ade Indra, S.T., M.T., IPM pembatas pasir silika akan diganti dengan media ceramic halus sehingga massa pakainya lebih tinggi. Inovasi lainnya adalah terkait menggunakan panas untuk membunuh bakteri sehingga alat juga dapat menghasilkan air panas” imbuhnya. Hafni menambahkan prinsip kerja alat ini adalah gabungan dari  proses Aerasi, Filtrasi, Reverse, dan Osmosis yang berfungsi untuk mengolah air dari pengotor yang terlarut dan pengotor yang tidak terlarut, serta dapat melakukan backwash (cuci ulang). “Alat ini dapat menghasilkan air dengan 2 jenis, yakni air bersih untuk MCK dan air bersih yang layak dikonsumsi dengan catatan harus dimasak terlebih dahulu,” ucap ia. Berkat inovasi cemerlang tersebut, Hafni berhasil turut serta dalam program ITP Mitra Nagari yang melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan terkait penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG). Ia berhasilkan menyediakan 5 unit AFRO Water Treatment yang telah diaplikasikan pada 10 Nagari yang ada di Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan pada Februari tahun 2021. Serta pada tahun ini ia bersama ITP akan bekerja sama dengan Polda Sumbar terkait pengolahan air embung asrama polisi. “Harapan kedepannya alat ini dapat disediakan secara mobile di ITP, sehingga alat ini dapat dimanfaatkan saat terjadi bencana alam. Serta ITP hadir dalam membantu mengatasi masalah ketersediaan air bersih setelah bencana,” tutup Hafni. Created by Widia/Humas     ...
03 April 2023 #dosen #fakultas-teknik #institut-teknologi-padang #kerja-sama #prestasi #publikasi #teknik-mesin #ttg #webometrics

LP2M ITP Adakan Sosialisasi Panduan Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, Serta Penyampaian Program Kerja LP2M Tahun 2023

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Teknologi Padang menyelenggarakan sosialisasi panduan penelitian dan pengabdian masyarakat, serta penyampaian program kerja LP2M tahun 2023. Kegiatan ini di selenggarakan di Aula Gedung D Kampus I ITP pada Jum’at (17/03) kepada seluruh dosen di lingkup ITP. Ketua LP2M ITP, DR. Nofriady Handra, M.SC, sebagai narasumber menjelaskan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang beberapa perubahan pada skema penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, hal ini penting untuk di sosialisasikan terutama bagi dosen pemula. “Dengan adanya sosialisasi ini semoga proposal yang diajukan dapat mengikuti panduan sesuai dengan skema yang telah dipilih. Sehingga, harapannya proposal yang diajukan tepat sasaran dan dapat lulus hibah pendanaan,” jelas ia. Ia menambahkan seiring dengan meningkatnya Klaster ITP dalam penelitian dan pengabdian pengabdian masyarakat menjadi Klaster utama. Syarat yang harus dipenuhi oleh dosenuntuk mengajukan proposal semakin meningkat. “Ada beberapa skema penelitian yang diadakan oleh kemenristek dikti yang pertama adalah penelitian fundamental, terapan, dan dalam negeri. Untuk penelitan terapan kriteria pengusul minimal jabatan fungsional Lektor, dan memiliki SINTA Score Overall minimal 150, serta memiliki PATEN granted,” tambah Nofriady. Nofriady mengungkapkan pelaksanaan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di tahun 2023 dilakukan melalui platform BIMA. Keseluruhan proses tersebut akan tersambung dengan SINTA sebagai dasar pengukuran kinerja perguruan tinggi dalam  riset, teknologi, dan pengabdian kepada masyarakat. “Berdasarkan hasil pemetaan dosen terdapat 20 orang dosen yang telah memenuhi syarat untuk mengajukan proposal penelitian, di luar dari penelitian yang telah berlangsung. Harapannya seluruh dosen yang telah memenuhi syarat untuk dapat mengajukan proposal penelitian pada tahun 2023 ini,” ucap ia. Ia berharap dengan adanya sosialisasi ini akan memotivasi para dosen untuk membuat proposal penelitia. Apabila jumlah proposal yang diajukan meningkat maka berdampak positif pada kualitas institusi dan individu dosen tersebut, termasuk dalam skor SINTA sebagai bahan penilaian untuk tiga tahun kedepan. “Selain program hibah dana penelitian Dikti juga terdapat program pendanaan riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional. Program riset pendanaan ini memiliki persyaratan pengusul merupakan lulusan S3, serta akan bersaing bersama lembaga riset seperti LIPI,” ujarnya. Selain sosialisasi panduan proposal penelitian dan pengabdian masyarakat, pada kesempatan tersebut LPPM juga menyampaikan program kerja tahun 2023, diantaranya LP2M bertugas dalam mengkoordinasikan, memantau, dan menilai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dosendi lingkup ITP. “Bagi dosen-dosen pemula yang belum memenuhi syarat untuk mengikuti program penelitian Dikti dan BRIN, ITP mewadahi dengan memberikan hibah institusi sebanyak 9 proposal meliputi penelitian dasar, terapan dan lanjutan,” tambah ia. Terakhir pada penyampaian program kerjanya, beliau menyebutkan akan memberikan reward kepada dosen yang telah melaksanakan publikasi ilmiah pada jurnal Q1 dan Q2 berdasarkan hasil seleksi dari LP2M ITP. Created  By Widia/Humas ...
20 Maret 2023 #dosen #institut-teknologi-padang #kegiatan #penelitian #ppid #webometrics

Institut Teknologi Padang Berhasil Masuk ke Klaster Utama Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Institut Teknologi Padang (ITP) dinyatakan berada pada klaster Utama dalam kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat. Penilaian tersebut didasarkan pada hasil olahan data kinerja ITP berbasis SINTA dalam periode tahun 2019 hingga 2021. Data kinerja yang diperhitungkan merupakan data yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh verifikator Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITP.Hasil peningkatan ini merujuk pada Surat Keputusan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0241/E5/DT.06.01/2023 tanggal 28 Februari 2022 tentang Penetapan Klasterisasi Perguruan Tinggi berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.Wakil Rektor 1 bidang akademik dan kemahasiswaan,  Firmansyah David, Ph.D menanggapi postif terhadap peningkatan Klaster ini. Ia juga memberikan apresiasi kepada dosen-dosen yang terus konsisten dan menjaga komitmennya untuk terus melaksanakan penelitian dan pembuatan karya ilmiah. “Selama tiga tahun berturut-turut ITP terus meningkatkan skor SINTA nya, peningkatan ini dapat dilihat dari kualitas proposal yang telah bertaraf internasional dan jumlah kelulusan proposal yang terus meningkat tiap tahunnya,” ujar Firman.Ia menambahkan peningkatan Klaster Utama ini menandakan bahwa ITP mampu melakukan riset mandiri dan melakukan publikasi ilmiah bertaraf nasional. Namun ia berharap pada penilaian selanjutnya ITP mampu mencapai target Klaster mandiri. “Semoga peningkatan ini dapat memotivasi dosen-dosen untuk turut serta dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat. Hal ini merupakan wujud dari penerapan Tri Dharma seorang dosen,” tutur Firman.Firman menyampaikan saat ini dengan masuknya ITP dalam klaster utama bersama perguruan tinggi lainnya yang tersebar diseluruh Indonesia telah menunjukkan kerja nyata dari ITP. Lebih lanjut ia memaparkan bahwa ITP memiliki potensi jauh lebih besar dengan jumlah dosen yang ada untuk meningkatkan publikasi internasional, PATEN, dan buku, tidak menutup kemungkinan ITP untuk meningkat ke Klaster Mandiri.“Semoga tahun ini dan tahun-tahun kedepannya terjadi peningkatan publikasi ilmiah dari para dosen ITP sehingga akan lebih banyak luaran yang berkualitas yang lahir dari ITP. Sebagai bentuk dukungan, ITP memberikan bentuk pendanaan berupa hibah institusi bagi dosen yang belum memiliki skor SINTA dan juga ITP akan memberikan pendampingan menulis bagi dosen,” tutupnya.Ketua LP2M ITP DR. Nofriady Handra, M.SC menerangkan prestasi klaster utama ini merupakan hasil partisipasi dari rekan-rekan dosen yang telah bekerja keras dalam peningkatan kualitas dan kuantitas penelitiannya. Selain itu juga dalam memenuhi luaran hasil penelitian seperti jurnal nasional terkreditasi, jurnal internasional terindeks, buku, dan hak cipta dll.“Proses peningkatan klaster ini juga merupakan kontribusi dari Pejabat LP2M sebelumnya yang telah mengumpulkan dan mengolah data-data di SINTA. Kami bertugas untuk mengupdate data-data yang berhubungan dengan karya-karya penelitian masing-masing dosen sehingga bisa digunakan sebagai bahan untuk diajukan pada peningkatan klaster yang diadakan pada tahun ini,” ucap Nofriady.Beliau pun berpesan agar prestasi ini tidak membuat dosen terlena melainkan kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para dosen ITP untuk meningkatkan karya penelitian, publikasi ilmiah, hak cipta, buku, dan bahan ajar. Partisipasi dosen terhadap karya penelitian dan publikasi sangat diharapkan untuk mempertahankan Klaster kedepan dan tidak tertutup kemungkinan bisa mencapai Klaster Mandiri, karena aspek kinerja perguruan tinggi berbasis SINTA ini dapat meningkatkan kualitas dan prestasi bagi institusi dan individu dosen. Ketua L2PM pun mengucapkan terima kasih kepada Yayasan dan pihak Rektorat yang telah mendukung penuh seluruh kegiatan dan program LP2M. Adanya peningkatan ini tentu memberikan tantangan dan tanggung jawab baru bagi LP2M, tentu perlu kerja sama dan kontribusi bagi kemajuan institusi kedepannya.Mastariyanto Perdana, M. Eng, Selaku Ketua LP2M sebelumnya menyampaikan bahwa turut bahagia atas peningkatan Klaster ITP menjadi Klaster Utama. LP2M ITP terus memotivasi dosen untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam 3 tahun terakhir, sehingga banyak dosen yang bersemangat dalam meningkatkan publikasi ilmiahnya yang berbasis SINTA.“Penelitian memiliki banyak luaran yang akan dinilai pada saat klasterisasi, dalam 3 tahun terakhir dosen-dosen ITP semakin meningkatkan semangat untuk mengupdate data yang berhubungan dengan penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain itu dosen juga meningkatkan  kualitas jurnalnya dari jurnal tidak terakreditasi menjadi jurnal terakreditasi ,” ujar Mastariyanto.Ia juga menyampaikan dukungan dan kerja sama dari pimpinan memberikan pengaruh yang besar bagi  peningkatan Klaster Utama  ITP. Hal ini berkaitan dengan program kerja yang diterima oleh pimpinan berhubungan dengan penelitian dan pengabdian masyarakat, ini dibuktikan dengan adanya pelatihan PATEN yang diselenggarakan oleh ITP. Pelatihan PATEN ini berhasil melahirkan 21 judul  PATEN yang terdiri dari Jurnal Internasional dan buku dalam rentang waktu 3 tahun, sehingga berdampak positif pada skor SINTA ITP.“LP2M ITP pun terus mengembangkan strategi baru dalam peningkatan Klaster ini, menjawab perubahan penilaian yang berbasis SINTA yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2020, ITP pun mengembangkan suatu strategi yang cerdas. LP2M ITP menginformasikan kepada para dosen untuk mengupdate data publikasi ilmiahnya melalui Google Scholar dan Scopus, kemudian LP2M akan mensinkronkan data yang terdapat di Google Scholar dan Scopus yang telah valid dengan data SINTA ,” terang Mastariyanto.Menurut ia hal ini dinilai sangat efektif dalam meningkatkan Skor SINTA dan Integritas ITP karena data yang diberikan jelas dan valid merupakan data penelitian dosen yang bersangkutan. Sehingga seluruh kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dosen ITP terdeteksi oleh SINTA dan tidak menimbulkan data yang bias.Terakhir ia menambahkan keuntungan dari klasterisasi bukan hanya pemeringkatan, berhasilnya  ITP masuk dalam Klaster Utama artinya ITP dinilai telah berkontribusi dalam tingkat Nasional dan berkesempatan untuk mengajukan proposal dengan dana yang lebih besar. “Harapan kedepannya ITP mampu naik ke Klaster Mandiri, karena di klaster mandiri kita bisa bekerja sama dalam ruang lingkup global, sehingga dapat mewujudkan visi World Class University dari ITP sehingga dapat meningkatkan kualitas dan prestasi institusi,” tutupnya. Created By Widia/Humas         ...
09 Maret 2023 #dosen #institut-teknologi-padang #penelitian #ppid #prestasi #webometrics