Tanamkan
sikap peduli lingkungan dan akselerasi mitigasi bencana banjir tim pengabdian
masyarakat Institut Teknologi Padang (ITP) melalui Program Studi (Prodi) Teknik
Lingkungan dan Teknik Sipil (ITP) terjun langsung bersama mahasiswa menggelar
kegiatan pengabdian masyarakat di
lingkungan Kampus II ITP pada Sabtu (29/07).
Tim pengabdian masyarakat ITP berfokus pada pembuatan sumur resapan
biopori guna menangani masalah genangan air dan mengurangi timbulan sampah
organik.Ketua
Prodi Teknik Lingkungan dan plt Ka.Prodi Teknik Sipil ITP, Dr.Herix Sonata,
M.S., M.Si menjelaskan kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari
Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ia
menambahkan kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk pengabdian
dosen sebagai insan akademik mengimplementasikan dan mengaktualisasikan kompetensi
keilmuan yang dimilikinya kepada masyarakat, bisa dalam bentuk pelatihan,
penyuluhan, dan tenaga ahli dalam sebuah proyek.
“Pembuatan
sumur resapan biopori ini merupakan bentuk edukasi dan solusi inovatif dari
perguruan tinggi dalam menjawab isu-isu permasalahan lingkungan dan upaya
mitigasi bencana. Sehingga pada pengabdian masyarakat ini terdapat dua bentuk
kegiatan yakni penyuluhan pembuatan sumur resapan biopori dan praktek pembuatan
biopori dengan peserta masyarakat yang tinggal disekitar Kampus II ITP, “ ujar
Ka. Prodi Teknik Lingkungan, Senin (31/07).Ia
menjelaskan pemateri yang memberikan materi terkait sumur resapan biopori
adalah Agus, M.Sc merupakan salah satu dosen Teknik Sipil ITP, pemateri
menyampaikan materi tentang pengertian sumur resapan biopori, tujuan pembuatan,
alat dan media bahan pembuatan sumur resapan biopori, dan bagaimana cara
pembuatan sumur resapan biopori. Dalam hal ini Dekan Fakultas Teknik ITP,
Maidiawati, Dr. Eng menambahkan informasi terkait pentingnya pemanfaatan sumur
resapan biopori bagi masyarakat.Kegiatan
dilanjutkan dengan penyampaian materi pemanfaatan sumur resapan dari aspek
lingkungan, beberapa dosen Teknik Lingkungan ITP dengan kompetensi keahlian di bidang manajemen
pengelolaan persampahan yaitu Rizki Ananda, M.T dan Nelvidawati, M.T. menyampaikan
pengaplikasiaan sumur resapan biopori dari aspek lingkungan berguna dalam hal
mengurangi jumlah sampah organik dan dapat menyuburkan lahan disekitar sumur
resapan biopori.Acara
dilanjutkan dengan agenda utama dalam pengabdian masyarakat ini, yaitu pembuatan
sumur biopori pada taman kampus II ITP, menurut Ka. Prodi Teknik Lingkungan ITP
pemilihan lokasi kawasan kampus II ITP sebagai lokasi pengabdian karena daerah
ini memenuhi kategori daerah pembuatan sumur resapan biopori yaitu merupakan
daerah yang memiliki permukaan air yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah.“Terdapat
15 titik biopori yang dibuat dengan tiap titik biopori memiliki kedalaman 80
cm, untuk membuat lubang atau saluran sumur resapan tim pengabdian masyarakat
ITP memanfaatkan pipa. Secara keilmuan lubang resapan biopori adalah lubang
silindris yang dibuat secara vertikal kedalam tanah dan menggunakan media yang
terdiri dari bahan-bahan organik diantaranya batu kerikil dan sampah organik,
pada pengaplikasian sumur resapan dikampus II ITP, tim menggunakan ijuk sebagai
bahan organik dan media filtrasi karena dinilai mudah untuk dibersihkan, “
jelas ia.
Tim
pengabdian masyarakat ITP juga melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pembuatan
biopori ini, mahasiswa bertanggung jawab dalam membuat lubang sumur resapan
menggunakan hand bor sebagai bentuk praktek langsung materi mekanika tanah yang
sudah mereka dapatkan diperkuliahan.
Menurut
Ka. Prodi Teknik Lingkungan masyarakat sangat antusias dan menyambut baik pengabdian masyarakat dari ITP, masyarakat
menyebutkan selama ini mereka tidak mengetahui informasi terkait sumur resapan biopori
ini, dengan adanya pengabdian masyarakat ini masyarakat mendapatkan tambahan
wawasan dan alternatif solusi untuk menangani berbagai isu lingkungan.“Masyarakat
meminta pada kegiatan selanjutnya lokasi pembuatan sumur resapan ini
diaplikasikan pada lingkungan tempat tinggal mereka. Hal ini sesuai dengan
tujuan pengabdian masyarakat untuk memberikan jangkauan informasi lebih luas
lagi, kita harus berfikir secara global dimulai dengan langkah secara lokal
dilingkungan sekitar kita. Hal ini selaras dengan program pemerintah khususnya pada
Kementrian PUPR yang menghimbau setiap rumah membuat sumur resapan biopori, apabila
setiap rumah membuat sumur resapan biopori maka akan berdampak signifikan dalam
mengatasi genangan air, “ ungkap ia.
Harapannya
dengan adanya pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Prodi Teknik Lingkungan
dan Teknik Sipil ITP ini, memacu dan membangkitkan semangat para dosen untuk
dapat mengaplikasikan kompetensi keilmuannya yang sangat beragam demi menjawab
berbagai isu dan fenomena dimasyarakat. Bagi mahasiswa yang terlibat dengan
adanya pengabdian masyarakat bersama dosen ini, mahasiswa mendapatkan tambahan pengalaman yang bersifat
aktualisasi keilmuan bersama dosen.
Created
By Widia/Humas
...
Intensitas
curah hujan yang tinggi beberapa waktu lalu mengakibatkan sejumlah wilayah di
Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami bencana banjir dan tanah longsor.
Hujan deras yang terus berlanjut dari Kamis malam (13/07) hingga Jum’at (14/07)
pagi membuat beberapa wilayah di Sumbar dilanda bencana banjir, akibatnya
sejumlah akses jalan terputus karena genangan air menutupi badan jalan.
Bencana
banjir yang melanda beberapa wilayah di Sumbar ini juga mengakibatkan ratusan
unit rumah masyarakat terendam, termasuk sekolah, pertokoan, dan fasilitas umum
lainnya. Bencana banjir juga mengakibatkan adanya korban jiwa, kerugian secara
materil, kerusakan lingkungan, dan berdampak pada aktivitas perekonomian
masyarakat.
Pakar
Hidrologi yang merupakan dosen Teknik Sipil Institut Teknologi Padang (ITP),
Ir.Drs.H.Maizir.M.T. menyampaikan banjir yang merendam beberapa wilayah pesisir
di Provinsi Sumbar diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi serta kenaikan
pasang air laut yang tinggi. Ia menyebutkan fenomena banjir yang terjadi ini
kedepannya pasti akan terulang lagi karena ini merupakan fenomena alamiah.
“Fenomena
banjir seperti saat ini pernah terjadi beberapa tahun lalu, namun fenomena
tersebut akan berbeda pada setiap periode waktunya. Intensitas curah hujan tinggi
didaratan, diikuti dengan kenaikan pasang air laut yang masuk kedaratan
mengakibatkan genangan di beberapa daerah pinggiran pantai, seperti di
Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, dan Kabupaten Pasaman yang menjadi
wilayah terdampak pasang air laut, “ ujar ia, Sabtu (15/07).
Menurutnya
lembaga pemerintah dalam hal ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) melalui media telah memberikan peringatan dini terkait informasi akan
terjadinya hujan ekstrem di wilayah barat Indonesia. Ia mengungkap pentingnya
melatih kepekaan publik terhadap informasi cuaca dan iklim yg disampaikan oleh
BMKG, agar ketika terjadi cuaca ekstrem masyarakat dapat lebih siap. Kejadian
hujan dan cuaca ekstim ini umum terjadi pada setiap pergantian musim, baik dari
musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Ia
mengungkapkan langkah preventif yang bisa dilakukan pada daerah pinggiran
pantai adalah pembangunan tanggul pengaman yang mampu menahan gelombang pasang
dilaut untuk mengatasi dan meminimalisir naiknya pasang air laut kedaratan. Dan
untuk mengatasi terjadinya banjir akibat curah hujan, dapat dilakukan dengan
membuat sumur resapan dan menyempurnakan seluruh jaringan drainase. Disisi
lain, untuk daerah yang jauh dari tepian pantai perlu adanya perbaikan terhadap
infrastruktur drainasenya, meliputi kapasitas dan konstruksi dari drainasenya.
“Langkah
mitigasi banjir untuk daerah pemukiman, direkomendasi setiap rumah membangun
sumur resapan. Sumur resapan pada masing-masing rumah berfungsi untuk
mengurangi aliran permukaan dan mencegah atau mengurangi terjadinya genangan
air, “ ungkapnya.
Hal
senada juga disampaikan oleh Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan ITP,
Dr.Herix Sonata,M.S.,M.Si, ia menyampaikan banjir yang melanda beberapa titik
wilayah di Provinsi Sumbar disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi
dengan periode waktu yang cukup lama, serta bertepatan dengan pasang air laut.
Sungai sebagai tempat bermuara air tidak dapat menampung debit air yang tinggi,
sehingga mengakibatkan genangan pada daratan.
“Pada
tahun 2016 banjir seperti ini pernah terjadi di Kota Padang, rata-rata seluruh
wilayah di Kota Padang digenangi oleh air. Berdasarkan informasi tersebut,
terdapat kesamaan kondisi antara banjir tahun 2016 dengan bencana banjir
beberapa waktu lalu, sehingga dapat dipastikan fenomena ini merupakan fenomena
alamiah, “ jelasnya, Senin (17/07).
Ka.Prodi
Teknik Lingkungan ITP menuturkan selain curah hujan yang tinggi, banjir dapat
disebabkan oleh infrastuktur drainase yang bermasalah seperti dimensi drainase
dengan aliran air yang tidak sesuai dan infrastruktur drainase yang tidak
saling terintegrasi antara drainase primer, sekunder dan tersier. Selain itu
peruntukan suatu wilayah juga perlu diperhatikan, seperti daerah yang telah
diperuntukan sebagai daerah penampungan air tidak boleh dialih fungsi menjadi
daerah pemukiman dan perkantoran.
Menurutnya,
perubahan peruntukan fungsi lahan berdampak pada lingkungan, ditambah lagi
dengan fenomena isu pemanasan global, salah satunya disebabkan oleh penebangan
hutan. Fungsi hutan untuk menjaga ekosistem suplay oksigen dan memastikan
ketersediaan air dialih fungsikan, sehingga terjadi perubahan secara global.
“Perubahan
drastis terhadap lingkungan berpengaruh pada perubahan siklus alam, ditandai dengan
perubahan iklim yang drastis. Cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi
merupakan akumulasi aktivitas manusia yang tidak menjaga alam, sehingga
keseimbangan alam terganggu,” tutur ia.
Beberapa
langkah mitigasi yang disampaikan Ka.Prodi Teknik Lingkungan ITP adalah
mitigasi individu dengan menaikkan elevasi bangunan agar berada diatas
permukaan jalan, selanjutnya adanya drainase pada kiri-kanan jalan, normalisasi
sungai sebagai tempat bermuaranya air pada periode waktu tertentu, dan sistem
pengendalian banjir berupa kanal banjir.
Created
By Widia/Humas ...
Dalam menghadapi tantangan era
globalisasi yang kian kompleks pemerintah mendorong pemanfaatan energi yang
minim polusi dan dapat diperbarui. Sejak beberapa tahun ini Indonesia menggalakkan
pengembangan teknologi yang berbasis green energy dan pembangunan infrakstruktur
yang mengusung keberlanjutan untuk mendukung ekonomi hijau ( green economy).
Perguruan Tinggi memiliki peranan penting
dalam pengembangan sumber daya dan teknologi. ITP sebagai salah satu perguruan
tinggi yang senantiasa mengusung inovasi dan mengikuti perkembangan zaman terus
berupaya dalam menghasilkan produk-produk riset yang berbasis green energy.Salah satu produk inovasi yang telah berhasil
dikembangkan adalah teknologi pengolahan air bersih yang diberi nama AFRO Water
Treatment berbasis tenaga surya. Produk inovasi teknologi yang berbasis tenaga
surya ini adalah wujud dari kolaborasi antara Dosen Teknik Mesin ITP Hafni,
S.T, M.T dengan dosen Prodi Teknologi Rekayasa Instalasi
Listrik (TRIL), Aswir Premadi, M.Sc bersama 20 orang mahasiswa.
“Energi matahari dimanfaatkan untuk
mendukung jalannya motor pada teknologi pengolahan air ini, sebelumnya AFRO
Water Treatment memanfaatkan listrik PLN untuk menjalankan pompa teknologi AFRO
Water Treatment. 1 unit AFRO Water Treatment tersebut mempunyai kemampuan
memproduksi air bersih dengan kapasitas 33 liter per menit atau 1,8 m3 per
jam, ” ungkap ia.
Ia mengungkapkan teknologi yang digunakan
dalam AFRO Water Treatment terdiri dari 8 tabung filtrasi yang masing-masing
memiliki media filtrasi yang terdiri dari pasir silika dan media karbon
aktif yang berasal dari arang tempurung kelapa. Media ini juga berperan dalam
membunuh bakteri yang terdapat dalam air, sehingga air yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga.
Menurutnya AFRO
Water Treatment menggunakan media ramah lingkungan berupa saringan dari pasir
silika dan media karbon aktif yang berasal dari arang tempurung kelapa. Arang
Tempurung kelapa sendiri merupakan kualitas terbaik dari seluruh jenis karbon
aktif.
“Saat ini kita sudah
mengaplikasikan inovasi teknologi AFRO Water Treatment berbasis tenaga surya
ini pada pengolahan air polder Rusunawa Aspol Lolong Kota Padang. Sebanyak 4 unit AFRO Water Treatment diaplikasikan dalam pengolahan air polder
Rusunawa Aspol Lolong Kota Padang,
harapannya keempat unit AFRO Water Treatment dapat
memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan tersebut ,” papar ia.
Ia menjelaskan kolaborasi
antara dua disiplin ilmu ini merupakan strategi yang dirancang oleh para
akademisi untuk menghasilkan produk-produk akademik yang inovatif dan dapat
menjawab permasalahan sosial. Riset kolaboratif ini merupakan amanat dari
institusi dan pemerintah untuk dapat berkontribusi nyata kepada masyarakat dan
pengetahuan.
Ia memaparkan saat ini masih
banyak masyarakat yang kesulitan untuk mengakses air
bersih, untuk itu kita dengan hadirnya AFRO Water Treatment berbasis tenaga surya agar dapat
dinikmati oleh masyarakat luas sebagai bentuk wujud nyata hilirisasi riset yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi.
Dalam
kesempatan berbeda, Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T menambahkan
ini merupakan langkah awal bagi ITP untuk terjun langsung menunjukkan karyanya
dalam penyelesaian masalah-masalah yang muncul dimasyarakat. Selain itu,
kegiatan ini juga merupakan bagian dari meningkatkan kualitas Sumber Daya
Tenaga Pendidik ITP untuk dapat berdaya saing di skala yang lebih besar.
Created By Widia/ Humas
...
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat
Irjen.Pol. Suharyono, S.I.K., S.H. meresmikan dan melakukan
pengujian pada aplikasi inovasi teknologi pengolahan air polder
Rusunawa Aspol Lolong Kota Padang. Kapolda
Sumbar di damping oleh Rektor Institut Teknologi Padang (ITP), Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T
berkesempatan langsung menguji air hasil olahan AFRO Water Treatment pada penyelenggaraan HUT Bhayangkara ke-77, Senin(19/06) di Rusunawa Asrama
Polisi Lolong Padang.
Dalam kegiatan ini Kapolda Sumbar meresmikan
empat unit AFRO Water Treatment sebagai alat pemurnian Air Polder Rusunawa
Aspol Lolong Kota Padang. Sumber air yang diolah pada pemurnian ini bersumber
dari Air Polder Rusunawa Aspol Lolong Kota Padang yang meliputi air hujan, air
sungai, dan air limbah rumah tangga yang selanjutnya akan diolah menjadi air
bersih.
“Pengolahan air bersih dengan sistem
menampung air sungai, air hujan, dan air limbah rumah tangga untuk kemudian
diolah menjadi air bersih, merupakan bentuk dari bakti sosial. Selain itu juga
bagian dari pemanfaatan Rusunawa Aspol lolong Padang sebagai lingkungan presisi
Polda Sumbar, “ ujar Kapolda Sumbar dalam sambutannya.
Ia juga mengharapkan agar air hasil
olahan AFRO Water Treatment karya dosen ITP ini dapat digunakan dilingkungan
Rusunawa Aspol lolong Padang, serta masyarakat sekitar guna memenuhi kebutuhan
air bersih.
Saat ditemui secara langsung rektor ITP,
Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T memaparkan bahwa pengaplikasian inovasi teknologi
pengolahan air minum di Rusunawa Aspol lolong Padang merupakan bentuk kerja
sama antara ITP dengan Polda Sumbar. Kerja sama ini terjalin melalui Biro
Logistik Polda Sumbar yang dipimpin oleh Kombespol Suranta Pinem, S.I.K., M.M.
“Kombespol Suranta Pinem tertarik dengan
produk AFRO Water Treatment karya dosen Teknik Mesin ITP Hafni, S.T, M.T, ia
meminta agar ITP dapat merancang dan mengaplikasikan AFRO Water Treatment dalam
pengolahan Air Polder Rusunawa Aspol Lolong Padang. Tentu ITP menyambut baik
hal tersebut setelah pengembangan beberapa bulan tepat pada HUT Bhayangkara
ke-77, secara resmi AFRO Water Treatment di aplikasikan di Rusunawa Aspol
Lolong Padang, “ papar Rektor.
Rektor menambahkan pengolahan air bersih
ini telah dilakukan di Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan pada
Februari tahun 2021. Tim AFRO Water Treatment berhasilkan
menyediakan 5 unit AFRO Water Treatment yang telah diaplikasikan pada 10 Nagari di
Kecamatan Pancung Soal dengan
memanfaatkan sumber air air yang di olah adalah dari air sungai dan air payau
menjadi air bersih.
Rektor mengungkapkan selain di Kecamatan Pancung soal, pada
tahun 2023 ini juga dilaksanakan pengaplikasikan AFRO Water Treatment di
Kabupaten Agam. Ia menerangkan terdapat pengembangan inovasi pada produk AFRO
Water Treatment yang di aplikasikan di Rusunawa Aspol Lolong Padang.“Pada pengolahan air polder Rusunawa
Aspol Lolong Padang Tim mengembangkan inovasi teknologi yaitu Teknologi AFRO
Water Treatment berbasis tenaga surya. Polda Sumbar mengaplikasikan empat unit
AFRO Water Treatment, kapasitas ini dioptimalkan pemanfaatannya dalam
pengolahan air polder Rusunawa Asrama Polisi Lolong ,” tutur Rektor.Baca juga : Dosen Prodi Teknik Mesin dan Dosen Prodi TRIL ITP Jalin Riset Kolaboratif dalam Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi Lahirkan Produk Berbasis Green Energy
Selain itu juga ditujukan bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan air
bersih dengan catatan hanya dimanfaatkan untuk Mandi, Cuci, Kakus, (MCK),
karena kajian riset penelitiannya belum sampai untuk diminum.
Created By Widia/Humas
...
Sebanyak 5 dosen Institut Teknologi Padang (ITP)
mempresentasikan proposal penelitian dalam rangka seleksi Hibah Institusi yang
diselenggarakan oleh Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)
ITP. Pelaksanaan presentasi proposal ini dilaksanakan di Ruang Sidang Utama ITP
pada Selasa (13/06).
Hibah
Institusi ITP merupakan program kerja dari LP2M ITP yang ditujukan bagi dosen
pemula yang belum memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi hibah pendanaan yang
diselenggarakan oleh Kemendikbudristek Dikti.
Disamping itu Hibah Institusi ITP juga ditargetkan bagi para dosen yang belum
pernah mengajukan proposal penelitian pada program hibah pendanaan Kemendikbudristek
Dikti maupun BRIN.“ITP mewadahi para dosen
yang belum memenuhi persyaratan administratif yang telah ditetapkan oleh
Kemendikbudristek Dikti, salah satunya adalah skor SINTA harus mencapai angka
150. Sehingga ITP memberikan peluang bagi para dosen dengan memberikan Hibah
Institusi meliputi penelitian dasar, terapan dan lanjutan, “ ujar Dr. Nofriady
Handra, M.Sc selaku Kepala LP2M ITP, Jum’at (16/06).
Ia menjelaskan tujuan dari
adanya Hibah Institusi ini adalah untuk memotivasi dosen agar melaksanakan
penelitian awal dan harapannya kedepannya para dosen akan dapat turut serta
dalam seleksi hibah pendanaan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek
Dikti. Ia menambahkan ini merupakan langkah awal bagi para dosen untuk
membangun keterampilan menulis proposal, serta memberikan pengalaman bagi dosen
bagaimana proses seleksi program hibah pendanaan.Lebih lanjut, Kepala LP2M
ITP memaparkan pada Hibah Institusi Tahun 2023 ini terdapat 5 proposal yang
diusulkan. Kelima proposal tersebut telah dipresentasikan oleh para dosen
pengaju kepada para reviewer yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Muhammad Yahya, M.Sc. dan Syafri Wardi, ST.,
M.Eng., P.hD (Eng).
“Setelah
reviewer memberikan penilaian berdasarkan indikator penilaian yang telah
ditetapkan pada panduan Hibah Institusi ITP, proposal yang telah memenuhi standar kualifikasi Hibah Institusi maka akan didanai untuk
melaksanakan penelitian. Setelah para peneliti ini berhasil didanai institusi,
kemudian diberikan waktu selama 8 bulan untuk melaksanakan penelitian sesuai
dengan proposal penelitian yang diajukan,” papar ia.
Namun, Kepala LP2M ITP
menegaskan periode waktu penelitian ini bersifat dinamis, bagi dosen penerima
Hibah Institusi diharapkan dapat melaksanakan penelitian dalam waktu 3 hingga 4
bulan setelah hasil seleksi Hibah Institusi diumumkan. Setelah melaksanakan
penelitian para dosen peneliti bertanggung jawab untuk melakukan presentasi
dalam seminar hasil terkait riset penelitian yang mereka laksanakan.
Ia menjelaskan tahap
terakhir adalah peneliti menunjukkan luaran dari riset penelitian baik berupa PATEN,
Hak Kekayaan Intelektual (HaKI), publikasi ilmiah, maupun luaran penelitian
lainnya. Luaran inilah yang nantinya diperlukan untuk meningkatkan skor SINTA
para dosen peneliti tersebut, sehingga kedepannya dapat berdampak pada kualitas
institusi dan individu dosen tersebut.
“Harapannya untuk
dosen-dosen yang lain yang telah memiliki judul untuk dapat mengajukan
proposalnya pada Hibah Instutusi pada tahun depan. Karena institusi memberikan
kesempatan dan bantuan dana bagi para dosen melalui hibah ini, sehingga pada
tahun selanjutnya banyak proposal penelitian yang lahir dari ITP, “ tutup ia.
Berikut Nama-Nama dosen yang
mengusulkan proposal penelitian Hibah Institusi ITP Tahun 2023 :
1. Saiyidinal Fikri, M.T.
2. Andi Muhammad Nur Putra, M.T.
3. Andi Syofian, M.T.
4. Sitti Amalia, M.T.
5. Dr. Sepannur Bandri, M.T.
Created By Widia/Humas
...