Tanamkan Sikap Peduli Lingkungan dan Akselerasi Mitigasi Bencana Banjir, Tim Pengabdian Masyarakat ITP Edukasi Masyarakat Penerapan Teknologi Biopori

Tanamkan sikap peduli lingkungan dan akselerasi mitigasi bencana banjir tim pengabdian masyarakat Institut Teknologi Padang (ITP) melalui Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan dan Teknik Sipil (ITP) terjun langsung bersama mahasiswa menggelar kegiatan pengabdian  masyarakat di lingkungan Kampus II ITP pada Sabtu (29/07).  Tim pengabdian masyarakat ITP berfokus pada pembuatan sumur resapan biopori guna menangani masalah genangan air dan mengurangi timbulan sampah organik.Ketua Prodi Teknik Lingkungan dan plt Ka.Prodi Teknik Sipil ITP, Dr.Herix Sonata, M.S., M.Si menjelaskan kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.  Ia menambahkan kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk pengabdian dosen sebagai insan akademik mengimplementasikan dan mengaktualisasikan kompetensi keilmuan yang dimilikinya kepada masyarakat, bisa dalam bentuk pelatihan, penyuluhan, dan tenaga ahli dalam sebuah proyek. “Pembuatan sumur resapan biopori ini merupakan bentuk edukasi dan solusi inovatif dari perguruan tinggi dalam menjawab isu-isu permasalahan lingkungan dan upaya mitigasi bencana. Sehingga pada pengabdian masyarakat ini terdapat dua bentuk kegiatan yakni penyuluhan pembuatan sumur resapan biopori dan praktek pembuatan biopori dengan peserta masyarakat yang tinggal disekitar Kampus II ITP, “ ujar Ka. Prodi Teknik Lingkungan, Senin (31/07).Ia menjelaskan pemateri yang memberikan materi terkait sumur resapan biopori adalah Agus, M.Sc merupakan salah satu dosen Teknik Sipil ITP, pemateri menyampaikan materi tentang pengertian sumur resapan biopori, tujuan pembuatan, alat dan media bahan pembuatan sumur resapan biopori, dan bagaimana cara pembuatan sumur resapan biopori. Dalam hal ini Dekan Fakultas Teknik ITP, Maidiawati, Dr. Eng menambahkan informasi terkait pentingnya pemanfaatan sumur resapan biopori bagi masyarakat.Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi pemanfaatan sumur resapan dari aspek lingkungan, beberapa dosen Teknik Lingkungan ITP dengan  kompetensi keahlian di bidang manajemen pengelolaan persampahan yaitu Rizki Ananda, M.T dan Nelvidawati, M.T. menyampaikan pengaplikasiaan sumur resapan biopori dari aspek lingkungan berguna dalam hal mengurangi jumlah sampah organik dan dapat menyuburkan lahan disekitar sumur resapan biopori.Acara dilanjutkan dengan agenda utama dalam pengabdian masyarakat ini, yaitu pembuatan sumur biopori pada taman kampus II ITP, menurut Ka. Prodi Teknik Lingkungan ITP pemilihan lokasi kawasan kampus II ITP sebagai lokasi pengabdian karena daerah ini memenuhi kategori daerah pembuatan sumur resapan biopori yaitu merupakan daerah yang memiliki permukaan air yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.“Terdapat 15 titik biopori yang dibuat dengan tiap titik biopori memiliki kedalaman 80 cm, untuk membuat lubang atau saluran sumur resapan tim pengabdian masyarakat ITP memanfaatkan pipa. Secara keilmuan lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal kedalam tanah dan menggunakan media yang terdiri dari bahan-bahan organik diantaranya batu kerikil dan sampah organik, pada pengaplikasian sumur resapan dikampus II ITP, tim menggunakan ijuk sebagai bahan organik dan media filtrasi karena dinilai mudah untuk dibersihkan, “ jelas ia. Tim pengabdian masyarakat ITP juga melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pembuatan biopori ini, mahasiswa bertanggung jawab dalam membuat lubang sumur resapan menggunakan hand bor sebagai bentuk praktek langsung materi mekanika tanah yang sudah mereka dapatkan diperkuliahan. Menurut Ka. Prodi Teknik Lingkungan masyarakat sangat antusias dan menyambut baik  pengabdian masyarakat dari ITP, masyarakat menyebutkan selama ini mereka tidak mengetahui informasi terkait sumur resapan biopori ini, dengan adanya pengabdian masyarakat ini masyarakat mendapatkan tambahan wawasan dan alternatif solusi untuk menangani berbagai isu lingkungan.“Masyarakat meminta pada kegiatan selanjutnya lokasi pembuatan sumur resapan ini diaplikasikan pada lingkungan tempat tinggal mereka. Hal ini sesuai dengan tujuan pengabdian masyarakat untuk memberikan jangkauan informasi lebih luas lagi, kita harus berfikir secara global dimulai dengan langkah secara lokal dilingkungan sekitar kita. Hal ini selaras dengan program pemerintah khususnya pada Kementrian PUPR yang menghimbau setiap rumah membuat sumur resapan biopori, apabila setiap rumah membuat sumur resapan biopori maka akan berdampak signifikan dalam mengatasi genangan air, “ ungkap ia. Harapannya dengan adanya pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Prodi Teknik Lingkungan dan Teknik Sipil ITP ini, memacu dan membangkitkan semangat para dosen untuk dapat mengaplikasikan kompetensi keilmuannya yang sangat beragam demi menjawab berbagai isu dan fenomena dimasyarakat. Bagi mahasiswa yang terlibat dengan adanya pengabdian masyarakat bersama dosen ini, mahasiswa  mendapatkan tambahan pengalaman yang bersifat aktualisasi keilmuan bersama dosen.   Created By Widia/Humas     ...
04 Agustus 2023 #dosen #fakultas-teknik #institut-teknologi-padang #nagari #ppid #publikasi #teknik-lingkungan #teknik-sipil #webometrics

Pakar ITP : Banjir pada Sejumlah Daerah di Sumbar Akibat Curah Hujan Tinggi dan Pasang Air Laut, Perlu Mitigasi Pengendalian Banjir Terpadu dan Terintegrasi

Intensitas curah hujan yang tinggi beberapa waktu lalu mengakibatkan sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami bencana banjir dan tanah longsor. Hujan deras yang terus berlanjut dari Kamis malam (13/07) hingga Jum’at (14/07) pagi membuat beberapa wilayah di Sumbar dilanda bencana banjir, akibatnya sejumlah akses jalan terputus karena genangan air menutupi badan jalan. Bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Sumbar ini juga mengakibatkan ratusan unit rumah masyarakat terendam, termasuk sekolah, pertokoan, dan fasilitas umum lainnya. Bencana banjir juga mengakibatkan adanya korban jiwa, kerugian secara materil, kerusakan lingkungan, dan berdampak pada aktivitas perekonomian masyarakat. Pakar Hidrologi yang merupakan dosen Teknik Sipil Institut Teknologi Padang (ITP), Ir.Drs.H.Maizir.M.T. menyampaikan banjir yang merendam beberapa wilayah pesisir di Provinsi Sumbar diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi serta kenaikan pasang air laut yang tinggi. Ia menyebutkan fenomena banjir yang terjadi ini kedepannya pasti akan terulang lagi karena ini merupakan fenomena alamiah. “Fenomena banjir seperti saat ini pernah terjadi beberapa tahun lalu, namun fenomena tersebut akan berbeda pada setiap periode waktunya. Intensitas curah hujan tinggi didaratan, diikuti dengan kenaikan pasang air laut yang masuk kedaratan mengakibatkan genangan di beberapa daerah pinggiran pantai, seperti di Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, dan Kabupaten Pasaman yang menjadi wilayah terdampak pasang air laut, “ ujar ia, Sabtu (15/07). Menurutnya lembaga pemerintah dalam hal ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui media telah memberikan peringatan dini terkait informasi akan terjadinya hujan ekstrem di wilayah barat Indonesia. Ia mengungkap pentingnya melatih kepekaan publik terhadap informasi cuaca dan iklim yg disampaikan oleh BMKG, agar ketika terjadi cuaca ekstrem masyarakat dapat lebih siap. Kejadian hujan dan cuaca ekstim ini umum terjadi pada setiap pergantian musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Ia mengungkapkan langkah preventif yang bisa dilakukan pada daerah pinggiran pantai adalah pembangunan tanggul pengaman yang mampu menahan gelombang pasang dilaut untuk mengatasi dan meminimalisir naiknya pasang air laut kedaratan. Dan untuk mengatasi terjadinya banjir akibat curah hujan, dapat dilakukan dengan membuat sumur resapan dan menyempurnakan seluruh jaringan drainase. Disisi lain, untuk daerah yang jauh dari tepian pantai perlu adanya perbaikan terhadap infrastruktur drainasenya, meliputi kapasitas dan konstruksi dari drainasenya. “Langkah mitigasi banjir untuk daerah pemukiman, direkomendasi setiap rumah membangun sumur resapan. Sumur resapan pada masing-masing rumah berfungsi untuk mengurangi aliran permukaan dan mencegah atau mengurangi terjadinya genangan air, “ ungkapnya. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan ITP, Dr.Herix Sonata,M.S.,M.Si, ia menyampaikan banjir yang melanda beberapa titik wilayah di Provinsi Sumbar disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi dengan periode waktu yang cukup lama, serta bertepatan dengan pasang air laut. Sungai sebagai tempat bermuara air tidak dapat menampung debit air yang tinggi, sehingga mengakibatkan genangan pada daratan. “Pada tahun 2016 banjir seperti ini pernah terjadi di Kota Padang, rata-rata seluruh wilayah di Kota Padang digenangi oleh air. Berdasarkan informasi tersebut, terdapat kesamaan kondisi antara banjir tahun 2016 dengan bencana banjir beberapa waktu lalu, sehingga dapat dipastikan fenomena ini merupakan fenomena alamiah, “ jelasnya, Senin (17/07). Ka.Prodi Teknik Lingkungan ITP menuturkan selain curah hujan yang tinggi, banjir dapat disebabkan oleh infrastuktur drainase yang bermasalah seperti dimensi drainase dengan aliran air yang tidak sesuai dan infrastruktur drainase yang tidak saling terintegrasi antara drainase primer, sekunder dan tersier. Selain itu peruntukan suatu wilayah juga perlu diperhatikan, seperti daerah yang telah diperuntukan sebagai daerah penampungan air tidak boleh dialih fungsi menjadi daerah pemukiman dan perkantoran. Menurutnya, perubahan peruntukan fungsi lahan berdampak pada lingkungan, ditambah lagi dengan fenomena isu pemanasan global, salah satunya disebabkan oleh penebangan hutan. Fungsi hutan untuk menjaga ekosistem suplay oksigen dan memastikan ketersediaan air dialih fungsikan, sehingga terjadi perubahan secara global. “Perubahan drastis terhadap lingkungan berpengaruh pada perubahan siklus alam, ditandai dengan perubahan iklim yang drastis. Cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi merupakan akumulasi aktivitas manusia yang tidak menjaga alam, sehingga keseimbangan alam terganggu,” tutur ia. Beberapa langkah mitigasi yang disampaikan Ka.Prodi Teknik Lingkungan ITP adalah mitigasi individu dengan menaikkan elevasi bangunan agar berada diatas permukaan jalan, selanjutnya adanya drainase pada kiri-kanan jalan, normalisasi sungai sebagai tempat bermuaranya air pada periode waktu tertentu, dan sistem pengendalian banjir berupa kanal banjir.   Created By Widia/Humas ...
20 Juli 2023 #dosen #institut-teknologi-padang #publikasi #teknik-sipil #webometrics

Dosen Prodi Teknik Mesin dan Dosen Prodi TRIL ITP Jalin Riset Kolaboratif dalam Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi Lahirkan Produk Berbasis Green Energy

Dalam menghadapi tantangan era globalisasi yang kian kompleks pemerintah mendorong pemanfaatan energi yang minim polusi dan dapat diperbarui. Sejak beberapa tahun ini Indonesia menggalakkan pengembangan teknologi yang berbasis green energy dan pembangunan infrakstruktur yang mengusung keberlanjutan untuk mendukung ekonomi hijau ( green economy). Perguruan Tinggi memiliki peranan penting dalam pengembangan sumber daya dan teknologi. ITP sebagai salah satu perguruan tinggi yang senantiasa mengusung inovasi dan mengikuti perkembangan zaman terus berupaya dalam menghasilkan produk-produk riset yang berbasis green energy.Salah satu produk inovasi yang telah berhasil dikembangkan adalah teknologi pengolahan air bersih yang diberi nama AFRO Water Treatment berbasis tenaga surya. Produk inovasi teknologi yang berbasis tenaga surya ini adalah wujud dari kolaborasi antara Dosen Teknik Mesin ITP Hafni, S.T, M.T dengan dosen Prodi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL), Aswir Premadi, M.Sc bersama 20 orang mahasiswa. “Energi matahari dimanfaatkan untuk mendukung jalannya motor pada teknologi pengolahan air ini, sebelumnya AFRO Water Treatment memanfaatkan listrik PLN untuk menjalankan pompa teknologi AFRO Water Treatment. 1 unit AFRO Water Treatment tersebut mempunyai kemampuan memproduksi air bersih dengan kapasitas 33 liter per menit atau 1,8 m3 per jam, ” ungkap ia. Ia mengungkapkan teknologi yang digunakan dalam AFRO Water Treatment terdiri dari 8 tabung filtrasi yang masing-masing memiliki media filtrasi yang terdiri dari  pasir silika dan media karbon aktif yang berasal dari arang tempurung kelapa. Media ini juga berperan dalam membunuh bakteri yang terdapat dalam air, sehingga air yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga. Menurutnya AFRO Water Treatment menggunakan media ramah lingkungan berupa saringan dari pasir silika dan media karbon aktif yang berasal dari arang tempurung kelapa. Arang Tempurung kelapa sendiri merupakan kualitas terbaik dari seluruh jenis karbon aktif. “Saat ini kita sudah mengaplikasikan inovasi teknologi AFRO Water Treatment berbasis tenaga surya ini pada pengolahan air polder Rusunawa Aspol Lolong Kota Padang. Sebanyak 4 unit AFRO Water Treatment diaplikasikan dalam pengolahan air polder Rusunawa Aspol Lolong Kota Padang, harapannya keempat unit AFRO Water Treatment dapat memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan tersebut ,” papar ia. Ia menjelaskan kolaborasi antara dua disiplin ilmu ini merupakan strategi yang dirancang oleh para akademisi untuk menghasilkan produk-produk akademik yang inovatif dan dapat menjawab permasalahan sosial. Riset kolaboratif ini merupakan amanat dari institusi dan pemerintah untuk dapat berkontribusi nyata kepada masyarakat dan pengetahuan. Ia memaparkan saat ini masih banyak masyarakat yang kesulitan untuk mengakses air bersih, untuk itu kita dengan hadirnya  AFRO Water Treatment berbasis tenaga surya agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas sebagai bentuk wujud nyata hilirisasi riset yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Dalam kesempatan berbeda, Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T menambahkan ini merupakan langkah awal bagi ITP untuk terjun langsung menunjukkan karyanya dalam penyelesaian masalah-masalah yang muncul dimasyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bagian dari meningkatkan kualitas Sumber Daya Tenaga Pendidik ITP untuk dapat berdaya saing di skala yang lebih besar. Created By Widia/ Humas   ...
21 Juni 2023 #dosen #institut-teknologi-padang #penelitian #publikasi #teknik-mesin #teknologi-rekayasa-instalasi-listrik #ttg #webometrics

ITP dan Polda Sumatera Barat Resmikan Aplikasi Inovasi Teknologi Pengolahan Air Polder Rusunawa Aspol Lolong Kota Padang

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Irjen.Pol. Suharyono, S.I.K., S.H. meresmikan dan melakukan pengujian pada aplikasi inovasi teknologi pengolahan air polder Rusunawa Aspol Lolong Kota Padang. Kapolda Sumbar di damping oleh Rektor Institut Teknologi Padang (ITP), Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T berkesempatan langsung menguji air hasil olahan AFRO Water Treatment pada penyelenggaraan HUT Bhayangkara ke-77, Senin(19/06) di Rusunawa Asrama Polisi Lolong Padang. Dalam kegiatan ini Kapolda Sumbar meresmikan empat unit AFRO Water Treatment sebagai alat pemurnian Air Polder Rusunawa Aspol Lolong Kota Padang. Sumber air yang diolah pada pemurnian ini bersumber dari Air Polder Rusunawa Aspol Lolong Kota Padang yang meliputi air hujan, air sungai, dan air limbah rumah tangga yang selanjutnya akan diolah menjadi air bersih. “Pengolahan air bersih dengan sistem menampung air sungai, air hujan, dan air limbah rumah tangga untuk kemudian diolah menjadi air bersih, merupakan bentuk dari bakti sosial. Selain itu juga bagian dari pemanfaatan Rusunawa Aspol lolong Padang sebagai lingkungan presisi Polda Sumbar, “ ujar Kapolda Sumbar dalam sambutannya. Ia juga mengharapkan agar air hasil olahan AFRO Water Treatment karya dosen ITP ini dapat digunakan dilingkungan Rusunawa Aspol lolong Padang, serta masyarakat sekitar guna memenuhi kebutuhan air bersih. Saat ditemui secara langsung rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T memaparkan bahwa pengaplikasian inovasi teknologi pengolahan air minum di Rusunawa Aspol lolong Padang merupakan bentuk kerja sama antara ITP dengan Polda Sumbar. Kerja sama ini terjalin melalui Biro Logistik Polda Sumbar yang dipimpin oleh Kombespol Suranta Pinem, S.I.K., M.M. “Kombespol Suranta Pinem tertarik dengan produk AFRO Water Treatment karya dosen Teknik Mesin ITP Hafni, S.T, M.T, ia meminta agar ITP dapat merancang dan mengaplikasikan AFRO Water Treatment dalam pengolahan Air Polder Rusunawa Aspol Lolong Padang. Tentu ITP menyambut baik hal tersebut setelah pengembangan beberapa bulan tepat pada HUT Bhayangkara ke-77, secara resmi AFRO Water Treatment di aplikasikan di Rusunawa Aspol Lolong Padang, “ papar Rektor. Rektor menambahkan pengolahan air bersih ini telah dilakukan di Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan pada Februari tahun 2021. Tim AFRO Water Treatment berhasilkan menyediakan 5 unit AFRO Water Treatment yang telah diaplikasikan pada 10 Nagari di Kecamatan Pancung Soal dengan memanfaatkan sumber air air yang di olah adalah dari air sungai dan air payau menjadi air bersih. Rektor mengungkapkan selain di Kecamatan Pancung soal, pada tahun 2023 ini juga dilaksanakan pengaplikasikan AFRO Water Treatment di Kabupaten Agam. Ia menerangkan terdapat pengembangan inovasi pada produk AFRO Water Treatment yang di aplikasikan di Rusunawa Aspol Lolong Padang.“Pada pengolahan air polder Rusunawa Aspol Lolong Padang Tim mengembangkan inovasi teknologi yaitu Teknologi AFRO Water Treatment berbasis tenaga surya. Polda Sumbar mengaplikasikan empat unit AFRO Water Treatment, kapasitas ini dioptimalkan pemanfaatannya dalam pengolahan air polder Rusunawa Asrama Polisi Lolong ,” tutur Rektor.Baca juga : Dosen Prodi Teknik Mesin dan Dosen Prodi TRIL ITP Jalin Riset Kolaboratif dalam Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi Lahirkan Produk Berbasis Green Energy Selain itu juga ditujukan bagi  masyarakat sekitar yang membutuhkan air bersih dengan catatan hanya dimanfaatkan untuk Mandi, Cuci, Kakus, (MCK), karena kajian riset penelitiannya belum sampai untuk diminum.   Created By Widia/Humas   ...
21 Juni 2023 #dosen #institut-teknologi-padang #kerja-sama #prestasi #publikasi #teknik-mesin #ttg #webometrics

Lima Proposal Penelitian Dosen ITP Diajukan Pada Seleksi Hibah Institusi ITP Tahun 2023

Sebanyak 5 dosen  Institut Teknologi Padang (ITP) mempresentasikan proposal penelitian dalam rangka seleksi Hibah Institusi yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) ITP. Pelaksanaan presentasi proposal ini dilaksanakan di Ruang Sidang Utama ITP pada Selasa (13/06). Hibah Institusi ITP merupakan program kerja dari LP2M ITP yang ditujukan bagi dosen pemula yang belum memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi hibah pendanaan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek Dikti. Disamping itu Hibah Institusi ITP juga ditargetkan bagi para dosen yang belum pernah mengajukan proposal penelitian pada program hibah pendanaan Kemendikbudristek Dikti maupun BRIN.“ITP mewadahi para dosen yang belum memenuhi persyaratan administratif yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek Dikti, salah satunya adalah skor SINTA harus mencapai angka 150. Sehingga ITP memberikan peluang bagi para dosen dengan memberikan Hibah Institusi meliputi penelitian dasar, terapan dan lanjutan, “ ujar Dr. Nofriady Handra, M.Sc selaku Kepala LP2M ITP, Jum’at (16/06). Ia menjelaskan tujuan dari adanya Hibah Institusi ini adalah untuk memotivasi dosen agar melaksanakan penelitian awal dan harapannya kedepannya para dosen akan dapat turut serta dalam seleksi hibah pendanaan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek Dikti. Ia menambahkan ini merupakan langkah awal bagi para dosen untuk membangun keterampilan menulis proposal, serta memberikan pengalaman bagi dosen bagaimana proses seleksi program hibah pendanaan.Lebih lanjut, Kepala LP2M ITP memaparkan pada Hibah Institusi Tahun 2023 ini terdapat 5 proposal yang diusulkan. Kelima proposal tersebut telah dipresentasikan oleh para dosen pengaju kepada para reviewer yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Muhammad Yahya, M.Sc. dan Syafri Wardi, ST., M.Eng., P.hD (Eng). “Setelah reviewer memberikan penilaian berdasarkan indikator penilaian yang telah ditetapkan pada panduan Hibah Institusi ITP, proposal yang telah memenuhi standar kualifikasi Hibah Institusi maka akan didanai untuk melaksanakan penelitian. Setelah para peneliti ini berhasil didanai institusi, kemudian diberikan waktu selama 8 bulan untuk melaksanakan penelitian sesuai dengan proposal penelitian yang diajukan,” papar ia. Namun, Kepala LP2M ITP menegaskan periode waktu penelitian ini bersifat dinamis, bagi dosen penerima Hibah Institusi diharapkan dapat melaksanakan penelitian dalam waktu 3 hingga 4 bulan setelah hasil seleksi Hibah Institusi diumumkan. Setelah melaksanakan penelitian para dosen peneliti bertanggung jawab untuk melakukan presentasi dalam seminar hasil terkait riset penelitian yang mereka laksanakan. Ia menjelaskan tahap terakhir adalah peneliti menunjukkan luaran dari riset penelitian baik berupa PATEN, Hak Kekayaan Intelektual (HaKI), publikasi ilmiah, maupun luaran penelitian lainnya. Luaran inilah yang nantinya diperlukan untuk meningkatkan skor SINTA para dosen peneliti tersebut, sehingga kedepannya dapat berdampak pada kualitas institusi dan individu dosen tersebut. “Harapannya untuk dosen-dosen yang lain yang telah memiliki judul untuk dapat mengajukan proposalnya pada Hibah Instutusi pada tahun depan. Karena institusi memberikan kesempatan dan bantuan dana bagi para dosen melalui hibah ini, sehingga pada tahun selanjutnya banyak proposal penelitian yang lahir dari ITP, “ tutup ia. Berikut Nama-Nama dosen yang mengusulkan proposal penelitian Hibah Institusi ITP Tahun 2023 : 1.   Saiyidinal Fikri, M.T. 2.   Andi Muhammad Nur Putra, M.T. 3.   Andi Syofian, M.T. 4.   Sitti Amalia, M.T. 5.   Dr. Sepannur Bandri, M.T.   Created By Widia/Humas   ...
19 Juni 2023 #dosen #fakultas-teknik #fakultas-vokasi #penelitian #publikasi #webometrics