Pertengahan
bulan Mei ini, bencana alam banjir bandang, banjir lahar dingin, dan tanah
longsor melanda sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Barat. Bencana ini dipicu
hujan yang mengakibatkan luapan daerah aliran sungai yang berhulu dari Gunung
Marapi dengan daerah paling terdampak meliputi Kabupaten Agam, Tanah Datar,
serta Kota Padang Panjang.
Melihat
fenomena tersebut Rektor Institut Teknologi Padang sekaligus pakar Teknik Sipil
ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, S.T., M.T, IPM menilai intensitas curah hujan
yang tinggi serta faktor prakondisi umumnya berkaitan dengan bencana alam yang
terjadi. Faktor pemicu seperti erosi, perubahan topografi, perubahan tata guna
lahan, dan kondisi geologis dapat menjadi pemicu bencana alam terjadi.
“Melansir
pernyataan Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D Kepala Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Provinsi Sumbar memiliki kondisi geografis
yang unik yakni letak geografis Sumbar menghadap Samudera Hindia, terlebih
tidak ada zona musim di Sumbar sehingga hampir sepanjang tahun selalu diguyur
hujan sedang-lebat ,” ujar ia.
Menurut Rektor
ITP, faktor hitungan hidrologi, return period atau periode perulangan siklus
hujan lebat 50 tahun atau 100 tahun dapat menjadi penyebab terjadinya banjir
bandang di Sumatera Barat.
Melanjutkan
pernyataan tersebut, Rektor ITP mengungkapkan fenomena banjir bandang yang
melanda sejumlah daerah dipicu adanya akumulasi air selama hujan yang tertahan
di hulu sungai bagian atas. Sehingga, intensitas hujan yang cenderung lebat
mengakibatkan desakan yang menjebol bendung atau timbunan endapan batu-batuan
ataupun tanah di daerah hulu ke arah hilir.
Banjir bandang di Kabupaten Agam melanda tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, dan Kecamatan IV Koto. Limpasan banjir bandang ini menerjang Nagari Bukik Batabuah, Canduang yang mengakibatkan puluhan korban meninggal dunia serta kerugian sosial ekonomi.
“Sementara
itu, banjir lahar dingin dipicu oleh hujan lebat di sekitar puncak sehingga
membawa turun material vulkanis. Material lahar tersebut berasal dari material
erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang masih mengendap di lereng bagian
atas gunung, material tersebut hanyut terbawa air hujan ke arah hilir hingga
menerjang tiga daerah yang berada disekitarnya, “ jelas ia.
Selain banjir
bandang dan lahar dingin, ia menyebutkan bahwa sejumlah daerah di Sumbar juga
mengalami longsor. Kondisi geografis Provinsi Sumbar yang berada pada daerah
Megathrust, Sesar Mentawai, dan Sesar Sumatera menyebabkan adanya intensitas
gempa-gempa kecil sering terjadi.
Gempa-gempa
kecil ini menyebabkan getaran, tekanan pada partikel mineral, serta bidang
lemah pada massa batuan dan tanah. Hal ini semakin diperparah dengan curah
hujan tinggi yang dapat menurunkan kekuatan geser material pembentuk lerengnya.
Retakan tersebut dapat menjadi cikal bakal terjadinya longsoran di lereng bukit
dan gunung.
Longsoran yang
terjadi di sejumlah daerah merupakan longsoran aliran bahan rombakan, yang
material longsorannya berupa tanah, fragmen batuan, dan bahkan pepohonan yang
terbawa oleh air dan menimpa rumah-rumah warga. Tragedi berulang di tempat yang
sama ini menjadi refleksi kritis tentang stagnasi upaya pencegahan dan mitigasi
bencana di Indonesia.
“Mitigasi
kebencanaan perlu peran serta berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sektor
industri, hingga Masyarakat. Semua elemen harus saling bahu-membahu untuk
melakukan penataan tata ruang dengan melakukan pemetaan geologi pada daerah
rawan bencana ,“papar beliau.
Harapannya
kedepan pemerintah dapat meningkatkan program mitigasi guna mengurangi dampak
resiko bencana, seperti pengkajian prediksi bencana dan sistem peringatan dini.
Pemerintah dapat mengadopsi metode mitigasi bencana yang telah banyak
dikembangkan di luar negeri seperti teknologi warning system.
“Pada daerah
rawan longsor pemerintah juga dapat meningkatkan gaya-gaya yang dapat
memberikan “perlawanan” untuk terjadinya longsoran. Salah satunya dengan
membangun material pembentuk lereng menjadi semakin kuat, seperti melakukan
Grooving Beton pada lereng ,” tutup Rektor.
Created By Widia/Humas ...
Institut Teknologi Padang (ITP) melalui
Program Studi Teknik Informatika menggelar sebuah pengabdian masyarakat yang
inovatif, berupa pelatihan Internet of Things (IoT) kepada guru dan siswa di
SMKN 1 Guguk, Kabupaten Lima Puluh Kota pada Rabu (08/05). Kegiatan yang berlangsung dengan antusiasme
tinggi ini dibuka oleh Firmansyah David, Ph.D., yang juga merupakan Wakil
Rektor I ITP. Dalam sambutannya, beliau menuturkan bahwa program ini
menunjukkan kolaborasi strategis antara institusi pendidikan tinggi dan sekolah
menengah kejuruan (SMK).Melalui kegiatan ini, ITP berharap dapat
membuka jalan bagi kerjasama lanjutan yang bermanfaat bagi kedua pihak.
Kolaborasi yang terjalin antara ITP dan SMKN 1 Guguk ini diharapkan menjadi
langkah awal yang berkesinambungan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan vokasi, tetapi juga untuk menciptakan generasi yang kompeten dan
siap berkontribusi di era industri berbasis teknologi.Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
SMKN 1 Guguk, Alfred Anwar, M.Pd., juga menyampaikan terima kasih atas
kesediaan ITP dalam berbagi ilmu yang bermanfaat kepada guru dan siswa. “Program ini sangat bermanfaat bagi kami,
pelatihan ini adalah kesempatan emas untuk menggali pengetahuan langsung dari
dosen ITP. Harapannya kedepannya kita dapat terus bekerja sama secara berkelanjutan,”
ungkap Alfred.Moderator acara, Busran, S.Pd., M.T.,
kemudian mengarahkan para peserta ke sesi praktik yang langsung dibawakan oleh
pemateri Eko Kurniawanto Putra, S.Pd., M.T. Dalam sesi praktik ini, Eko
memperkenalkan konsep dasar IoT dan mengajarkan peserta mengenai
perangkat-perangkat sederhana yang dapat mendukung pembelajaran IoT di sekolah.
Sebanyak 10 guru dan 20 siswa dari
jurusan Elektronika Industri mendapatkan kesempatan untuk langsung mencoba
perangkat yang tersedia. Para peserta tampak antusias ketika diajak untuk
langsung mempraktikkan cara penggunaan perangkat IoT serta memahami potensinya
dalam mengembangkan solusi teknologi di berbagai sektor industri.Kegiatan ini diawali dengan pengenalan
singkat mengenai ITP yang dipaparkan oleh Kepala Biro Humas, Kerja Sama, dan
Promosi ITP, Anna Syahrani, M.Eng. ITP sebagai institusi pendidikan tinggi yang
fokus pada pengembangan ilmu teknologi berharap agar kegiatan ini membuka
wawasan dan memberikan pengalaman praktis bagi siswa SMK yang tertarik pada
dunia IoT.Kegiatan ini turut dihadiri oleh
dosen-dosen Prodi TI ITP, antara lain Anisya, M.Kom, Dede Wira Trise Putra,
M.Kom, Ganda Yoga Swara, S.Kom., M.Kom., Indra Warman, M.Kom, dan Minarni, S.
Si, M.T., serta perwakilan mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2021. Muhammad Maulana Bayu, Koordinator Divisi
Kominfo Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMTI) KM ITP, juga menyampaikan
pandangannya bahwa kegiatan ini memberikan kesempatan besar bagi mahasiswa
untuk melihat peran nyata ilmu yang dipelajari di kampus.Di akhir acara, Prodi Teknik Informatika
ITP menyerahkan cinderamata berupa perangkat IoT kit yang dapat dimanfaatkan
dalam proses pembelajaran di SMKN 1 Guguk. Penyerahan ini menjadi simbol
komitmen ITP dalam memberikan dukungan nyata kepada lembaga pendidikan kejuruan. Created By Widia/Humas
...
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Padang, Firmansyah David, Ph.D terpilih menjadi salah satu panelis dalam The 2nd Cambodia-Indonesia Higher Education Symposium on “Foresting Academic-Industry Partnerships and Collaboration” yang digelar oleh Cambodia University of Technology and Science (CamTech University), Kamboja pada Kamis (02/05).Saat ditemui secara langsung Wakil Rektor I ITP menyampaikan acara simposium ini merupakan langkah kolaborasi lintas batas negara yang dihadiri oleh para akademisi dan praktisi dari negara Indonesia dan Kamboja. Acara ini bertujuan meningkatkan kolaborasi internasional yang efektif dan inovatif di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.“Secara historis hubungan diplomatis antara Indonesia dan kamboja telah terjalin dengan sangat baik dari waktu ke waktu, di samping itu Indonesia dan Kamboja memiliki kesamaan dalam aspek sosial budaya. Oleh karena itu, ikatan ini telah meletakkan dasar kokoh untuk membangun kolaborasi baik di sektor pendidikan dan ekonomi ,” ungkap Wakil Rektor I ITP.Wakil Rektor I ITP menuturkan acara ini melanjutkan momentum simposium pertama yang digelar tahun 2023 lalu, dalam simposium kedua ini fokus diskusi panelis adalah peluang-peluang program kerja sama yang akan digelar antar perguruan tinggi dan sektor industri yang berpartisipasi. Selanjutnya juga dibahas tentang kesiapan seluruh pihak dalam rancangan kerja sama global ini meliputi sumber daya dan fasilitas pendukung.Dalam sesi diskusi panelis, Wakil Rektor I ITP yang sekaligus merupakan dosen Teknik Informatika ITP ini memberikan pandangannya terhadap penyelenggaraan pendidikan tinggi dari aspek Teknologi dan Informasi. Menurutnya dengan era digitalisasi saat ini akan sangat memudahkan dalam mewujudkan internasionalisasi pendidikan tinggi khususnya di Kawasan Asia Tenggara.“Harapannya simposium ini dapat mewujudkan kolaborasi industri dan perguruan tinggi dalam menciptakan inovasi-inovasi yang berdampak pada kemajuan pendidikan dan perekonomian global. Melalui jejaring akademik ini, dapat meningkatkan mobilitas dosen dan mahasiswa ke industri, serta mobilisasi praktisi ke ranah pendidikan ,“ ujar Wakil Rektor I ITP.Dalam rangkaian acara the 2nd Cambodia-Indonesia Symposium turut digelar seremonial penandatanganan MoU antara ITP dan CamTech University. Diwakili oleh Wakil Rektor I ITP dan Founding President CamTech University , Prof. Dr. Sothy Khieng, keduanya membahas lebih lanjut terkait ruang lingkup program kerja sama antar kedua perguruan tinggi lintas negara ini.“Ruang lingkup kerja sama internasional ini meliputi bidang pendidikan joint research, pengabdian masyarakat, dan pertukaran mahasiswa. Untuk tindak lanjut dalam waktu ini adalah kegiatan Guest Lecturer yang akan digelar Bulan Juli nanti dengan narasumber delegasi dari CamTech University, “ terang Wakil Rektor I ITP.Harapannya jejaring kerja sama internasional ini dapat meningkatkan atmosfir akademik ITP yang lebih bermutu dan berkualitas, serta menjadi dorongan motivasi untuk mengembangkan SDM ITP yang adaptif dan profesional.Created By Widia/Humas ...
Lima
orang dosen Institut Teknologi Padang resmi dilantik sebagai insinyur
profesional, dalam wisuda Program Studi Program Profesi Insinyur Angkatan IX
Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024. Seremonial pelantikan ini digelar di Auditorium Dwi Tunggal Universitas
Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar pada Senin, (29/04).Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto,
M.T, IPM yang turut serta menjadi salah satu wisudawan menuturkan keikutsertaan
dosen ITP dalam Prodi PPI, merupakan langkah strategis untuk mendukung
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran.
“Langkah ini merupakan bukti nyata
komitmen ITP dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya
manusia yang tidak hanya memiliki pemahaman yang mendalam di bidang
keinsinyuran, tetapi juga mampu berkontribusi secara signifikan terhadap
pembangunan dan inovasi di Indonesia ,” ujar beliau.Kelima dosen yang dilantik secara resmi
oleh Rektor UNDIKNAS Bali adalah, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T, IPM., Dr.
Eng. Ir. Yusreni Warmi, S.T, M.T, IPM., Ir. Agus, M.Sc, IPM, ASEAN. Eng.,
Ir. Ahmad Refi, M.T,IPM., dan Dr. Eng. Ir. M. Ridwan, M.T, IPM. Pelantikan
ini bukan hanya menjadi momen bersejarah bagi para dosen, tetapi juga bagi ITP
yang semakin mengukuhkan posisinya di bidang pendidikan teknik di Indonesia.
Dosen ITP menempuh pendidikan profesi
insinyur ini melalui jalur Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL), dimana program
ini dirancang selama enam bulan. Prosesnya mencakup evaluasi portofolio
pengalaman, pembelajaran berbasis praktik, dan sidang akhir sebagai tahap
penentu kelulusan.
“Dengan semakin ketatnya persaingan di
dunia industri, penting bagi setiap insinyur dan akademisi untuk mendapatkan
pengakuan yang lebih luas dari pemerintah dan industri. Ini adalah komitmen
yang mencerminkan semangat para dosen dalam memberikan yang terbaik untuk
generasi mendatang dan langkah positif dalam membangun jaringan profesional
yang lebih solid ,” jelas Rektor.
Menariknya, perubahan pola belajar yang
terjadi saat ini mendorong para dosen untuk lebih aktif beradaptasi, penting
bagi dosen untuk terjun langsung ke lapangan, mendampingi mahasiswa dalam
proses belajar mereka. Dosen-dosen di ITP diajak untuk menggunakan
pendekatan persuasif dan membangun komunikasi yang efektif dengan mahasiswa.
"Kita perlu membangun karakter
mahasiswa melalui organisasi dan pengalaman nyata. Ini akan membantu mereka
mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja, Ini adalah langkah
nyata dalam menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis,
tetapi juga siap menghadapi tantangan di dunia industri yang terus berkembang ,"
jelasnya.
Melalui pelantikan ini, ITP semakin
meneguhkan posisinya sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen untuk
menghasilkan lulusan berkualitas. Dengan dukungan dari semua pihak, ITP akan
terus berusaha untuk menjadi pionir dalam pengembangan sumber daya manusia yang
berdaya saing global.
Kedepannya, diharapkan lebih banyak dosen
dan mahasiswa yang terinspirasi untuk mengikuti jejak ini, menjadikan ITP
sebagai tempat yang tidak hanya mempersiapkan lulusan yang cerdas, tetapi juga
berkarakter dan siap berkontribusi bagi masyarakat.
Created By Widia/Humas
...
Dekan
Fakultas Teknik Institut Teknologi Padang (ITP), Prof. Dr. Maidiawati, S.T., M.
Eng, IPM menerima kunjungan kemitraan dari Associate Prof. Rokhyun Yoon perwakilan
Osaka University, Associate Prof. Susumu Takahashi perwakilan
Daido University, dan Prof. Dr. Eng. Ir. Jafril Tanjung, M.T. dari Universitas
Andalas pada Rabu (06/03).
Prof.
Maidiawati selaku dosen Prodi Magister Teknik Sipil ITP, menyambut baik
kunjungan para delegasi ke ITP dalam rangka survey penelitian dan sebagai
tindak lanjut kerja sama bilateral internasional bidang penelitian yang
dilaksanakan dengan tim dari Osaka University, Daido University, Teknik Sipil
Andalas University dan Teknik Sipil ITP.Kunjungan
ini merupakan wujud nyata komitmen ITP membangun kemitraan bersama perguruan
tinggi lintas negara dengan berbagai instansi dan institusi mancanegara dan meningkatkan
kolaborasi internasional. Hal ini bertujuan untuk mendukung peningkatan mutu
pendidikan, penelitian, dan sosial budaya di lingkungan komunitas akademis ITP.
Usai
melakukan diskusi terkait peluang dan potensi kerja sama, Prof. Maidiawati
mengajak para delegasi untuk melakukan Campus Tour ke laboratorium Teknik Sipil
ITP dan beberapa fasilitas layananan di lingkungan ITP.
Dengan adanya kunjungan kemitraan dari Osaka University, Daido University, dan Universitas Andalas
ini, diharapkan dapat menjadi
ajang diskusi mengenai isu akademik secara teoretis maupun praktis, serta
membangun relasi yang bersifat persuasif untuk terlibat dalam berbagai kegiatan
internasional dan sebagai sarana transfer ilmu.Kunjungan
Osaka University dan Daido University tentu membawa harapan baru bagi ITP, agenda
ini dapat menjadi wadah meningkatkan jalinan sinergi dan kolaborasi antara ITP
dan perguruan tinggi Jepang dalam
berbagai bidang. Banyak fisiologi, teknologi, narasi yang mendukung untuk
terbentuknya kerja sama yang berkesinambungan, antara Indonesia dengan Jepang
melalui kerja sama ini.
Perjalanan
Campus Tour yang dipandu oleh Prof. Maidiawati ditutup dengan foto bersama di depan gedung kampus Institut
Teknologi Padang.
Created By Widia/Humas
...