Institut
Teknologi Padang (ITP) kembali membuktikan komitmennya dalam membangun karakter
mahasiswa dan sivitas akademika melalui peluncuran program unggulan bertajuk
"ITP Bersedekah". Kegiatan ini resmi diluncurkan pada Jumat, 13 Juni
2025, bertempat di Aula Gedung D Lantai II Kampus I ITP.
Peluncuran
program ini tidak hanya menjadi seremoni semata, namun juga disertai dengan
penguatan spiritual melalui tausiyah dari Ustad Dr. Firdaus, AN., M.HI.
Tausiyah yang bertajuk "Sedekahku, Ibadahku melalui ITP Peduli dan
Berbagi" menekankan bahwa sedekah bukan sekadar rutinitas amal, tetapi
bentuk ibadah yang dapat menyucikan harta dan memperkuat kepedulian terhadap
sesama.
Rektor
ITP, Prof. Dr. Ade Indra, S.T., M.T., IPM., secara resmi meluncurkan program
"ITP Bersedekah" dalam acara tersebut. Ia menyampaikan bahwa program
ini merupakan inisiatif konkret dari kampus untuk menjadi institusi pendidikan
yang bukan hanya unggul dalam bidang teknologi, namun juga peka terhadap
kondisi sosial masyarakat.
Dalam
sambutannya, Prof. Ade berharap program ini menjadi langkah strategis dalam
memperkuat nilai-nilai sosial dan spiritual di lingkungan kampus. Harapannya
program ini bisa menjadi wadah bagi seluruh civitas akademika untuk berbagi
dengan tulus dan konsisten, terutama kepada masyarakat yang membutuhkan.
Dalam
seremonial launching program ITP Prof. Ade turut didampingi Ketua Pembina Yayasan
Pendidikan Teknologi Padang, Drs. H. Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd. ,
Wakil Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, Ir. Wilton Wahab,
M.Eng., jajaran pimpinan ITP, dan Ketua Pengelola BAZIS ITP, Ismet Eka Putra,
S.T, M.T.
Dalam
sambutannya, Ir. Wilton Wahab, M.Eng. menyebutkan bahwa nilai-nilai
sosial seperti sedekah harus terus digalakkan di lingkungan kampus, agar
mahasiswa tak hanya cerdas intelektual, tapi juga memiliki empati tinggi.
Beliau menyebut program ini sebagai langkah maju dalam memperkuat peran ITP
sebagai kampus yang humanis dan solutif.
Program
ini juga menjadi bentuk nyata dari nilai Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya
dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. ITP ingin menanamkan bahwa teknologi
dan inovasi saja tidak cukup, tanpa disertai nilai kemanusiaan dan empati.
"ITP
Bersedekah" adalah awal dari gerakan besar yang melibatkan seluruh elemen
kampus. Dengan semangat kolaborasi, program ini dirancang untuk terus
berkembang dan menjadi bagian dari identitas ITP sebagai kampus yang tak hanya
unggul di bidang akademik, tapi juga peduli dan berbagi.
Sebagai
penutup, Prof. Ade menegaskan bahwa sedekah bukan hanya tentang memberi, tapi
juga tentang membangun karakter. Melalui "ITP Bersedekah", ITP
berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tapi juga siap
berempati.
"Mari
kita mulai dari hal kecil, dengan semangat besar, demi perubahan yang bermakna.
Semoga program ini berkah dan terus membawa manfaat luas untuk semua,"
tutup beliau.
Created
By Widia/Humas ...
Institut
Teknologi Padang (ITP) kembali menegaskan eksistensinya sebagai perguruan
tinggi swasta unggulan di Sumatera Barat dengan torehan membanggakan. Dalam
ajang bergengsi “Malam Anugerah LLDikti Wilayah X Tahun 2025” yang digelar
Senin (26/05) di Grand Ballroom The ZHM Premier Hotel, Padang, ITP berhasil
menyabet empat penghargaan strategis.
Capaian
ini sekaligus menjadi bukti konkret atas komitmen ITP dalam tata kelola
informasi, humas, dan kerja sama kelembagaan yang berorientasi mutu dan
transparansi. Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala LLDikti Wilayah X,
Afdhalisma Afdalisma, S.H., M.Pd., kepada Rektor ITP, Prof. Dr. Ade
Indra, S.T., M.T., IPM.
Keempat
penghargaan yang berhasil diraih ITP yakni, Bronze Winner untuk kategori Humas
PTS Terbaik Sub Kategori Media Sosial, Silver Winner pada Sub Kategori
Pengelolaan Laman, dan Gold Winner dalam Kategori Keterbukaan Informasi Publik
PTS Provinsi Sumatera Barat.
Selain
itu, penghargaan khusus juga diberikan untuk Kinerja Pelaporan Kerja Sama PTS
Terbaik melalui Sistem Aplikasi Laporan Kerma Tahun 2025. Pengakuan ini
mencerminkan kemajuan signifikan ITP dalam pengelolaan data, relasi publik, dan
manajemen kerja sama institusional.
Pada
malam penuh apresiasi itu, Prof. Ade Indra tampak didampingi oleh Bendahara
Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, Donny Hardia, S.IP., serta dua perwakilan tim Humas dan
Marketing ITP, Umar Hanafi Khalid, S.Kom., dan Widia Afrianti, S.Si. Keempat penghargaan yang diboyong
menjadi simbol kolaborasi solid di tubuh institusi.
Kepala
LLDikti Wilayah X dalam sambutannya menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan
bentuk pengakuan atas kerja keras dan konsistensi perguruan tinggi dalam
menjalankan fungsi tridharma serta membangun transparansi kelembagaan. “Kami
memberi apresiasi bagi kampus-kampus yang terus berinovasi dan menghadirkan
praktik baik dalam tata kelola pendidikan tinggi,” ujar beliau.
Sementara
itu, Prof. Ade Indra dalam wawancara usai acara menyampaikan rasa syukur dan
bangga atas pencapaian yang diperoleh. Ia menekankan bahwa prestasi ini adalah
hasil kerja kolektif seluruh sivitas akademika ITP, termasuk dukungan dari
Yayasan dan unit-unit pendukung.
Malam
penghargaan ini tidak hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga momentum
refleksi bagi ITP dan kampus-kampus lain untuk terus memperbaiki kualitas
layanan pendidikan. Dengan membawa pulang empat penghargaan sekaligus, ITP tidak
hanya tampil sebagai juara, tetapi juga sebagai inspirasi.
Komitmen
terhadap kualitas, keterbukaan, dan sinergi menjadi benang merah perjalanan ITP
menuju perguruan tinggi berdaya saing global. Dengan semangat kolaboratif dan
visi transformasi digital, ITP membuktikan bahwa keberhasilan bukan semata soal
lokasi, melainkan tentang dedikasi, inovasi, dan ketulusan dalam melayani
bangsa melalui pendidikan.
Created By Widia/Humas
...
Isu
mentalitas generasi muda kembali mengemuka dalam Seminar Mental Mahasiswa yang
diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Institut
Teknologi Padang (ITP) pada Kamis, (22/05). Acara yang berlangsung di Aula
Gedung D Lantai II ITP ini sukses menarik perhatian mahasiswa lintas
jurusan yang antusias mengikuti dua sesi inspiratif bersama narasumber berskala
Nasional dan Asia Tenggara.
Ketua
BEM KM ITP, Saiful Muiz, dalam sambutannya menegaskan bahwa isu degradasi
mental dan moral mahasiswa bukan lagi sekadar bahan diskusi, melainkan
persoalan nyata yang perlu ditangani bersama.
"Kami
ingin mahasiswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga matang secara
emosional dan spiritual. Seminar ini bagian dari upaya kami membentuk karakter
mahasiswa yang siap menghadapi dunia kerja dan kehidupan sosial,"
ujarnya.
Sesi
pertama dibuka oleh Uda Willy, Motivator Asia Tenggara di bidang Mental dan
Bisnis yang dikenal luas dengan gaya bicara lantang dan berapi-api. Dalam topik
“Rusaknya Mental Menjadi Penyebab Utama Pengangguran di Indonesia”, Uda Willy
menyoroti fenomena generasi muda yang kehilangan arah akibat minimnya ketahanan
mental.
“Banyak
sarjana menganggur bukan karena kurang ilmu, tapi karena mentalnya lemah, mudah
menyerah, tidak tahan banting, dan tidak siap bersaing,” ungkapnya. Ia mengajak
mahasiswa untuk membangun mindset pejuang, bukan hanya pencari kerja.
Antusiasme
peserta terasa begitu tinggi ketika Uda Willy membuka sesi interaktif. Banyak
mahasiswa mengangkat tangan, mengajukan pertanyaan kritis hingga mencurahkan
pengalaman pribadi mereka terkait kecemasan karier dan tekanan akademik. Uda
Willy menjawabnya dengan penuh empati, namun tetap menekankan pentingnya toughness
mental dalam menghadapi realita hidup.
Memasuki
sesi kedua, suasana ruangan tetap hangat ketika Master Trainer of MBA, Anggria
De Vasto, mengambil alih panggung. Dengan topik “Degradasi Mental Moral
Mahasiswa”, Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam seluruh
aktivitas kampus.
Anggria
mengajak mahasiswa untuk memaknai masa kuliah bukan hanya sebagai momen
menuntut ilmu, tetapi juga membangun nilai. Ia menyampaikan, "IPK yang
tinggi tidak akan berarti jika tidak disertai karakter dan moralitas. Kita
butuh lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga bisa dipercaya.” ujar ia.
Seminar
ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menggugah kesadaran mahasiswa
tentang pentingnya mentalitas dan moralitas dalam menjalani kehidupan akademik
dan profesional. Para peserta mengaku mendapatkan banyak inspirasi dari dua
tokoh hebat yang hadir.
Pihak
kampus ITP menyambut positif kegiatan ini dan menyatakan komitmen untuk terus
mendorong program-program penguatan karakter mahasiswa. Dengan suksesnya
seminar ini, ITP kembali membuktikan diri sebagai kampus teknik yang tidak
hanya unggul dalam bidang akademik dan teknologi, tetapi juga aktif dalam
mencetak generasi muda yang berintegritas dan berdaya saing tinggi.
Created
By Widia/Humas
...
Institut
Teknologi Padang (ITP) menegaskan langkah strategisnya di kancah internasional
dengan didapuk sebagai Co-Host dalam penyelenggaraan The 13th Asia-Pacific
International Conference on Lightning (APL 2025). Konferensi bergengsi ini akan
berlangsung pada 17 hingga 20 Juni 2025 di Bintang Bali Resort,
Indonesia.
Kegiatan
ini diselenggarakan oleh ERIC Fakultas Teknik UGM, dengan dukungan penuh dari Institut
Teknologi Padang (ITP), CIGRE (International Council on Large Electric Systems),
dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) sebagai co-organizer.
Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi bukti nyata pentingnya sinergi untuk
mendorong terobosan di bidang keteknikan dan energi masa depan.
Lebih
dari sekadar forum ilmiah, penyelenggaraan ini juga mendapat sokongan dari
organisasi dan komunitas teknik global, seperti IEEE Indonesia Section, IEEE
Power & Energy Society (PES), dan penerbit ilmiah internasional MDPI.
Kehadiran sponsor-sponsor ternama ini semakin memperkuat reputasi forum sebagai
salah satu agenda penting dalam kalender akademik dan industri yang makin
kompleks dan strategis.
Sebagai
Co-Host, ITP tak hanya memberikan dukungan logistik, namun juga berkontribusi
nyata melalui keikutsertaan para dosen dalam kepanitiaan inti. Di antaranya,
Prof. Dr.Eng. Ir. Yusreni Warmi, S.T., M.T., IPM dipercaya sebagai General
Co-Chair. Sementara itu, Ir. Antonov, S.T., M.T., IPM bersama Sitti Amalia,
M.T. dan Anna Syahrani, M.Eng. berperan sebagai Technical Program Chair.
Registration Committee digawangi oleh Andi Muhammad Nur Putra, M.T., serta
Hamdi Habdillah, M.Kom. yang bertugas sebagai webmaster.
Capaian
ini tak lepas dari kepercayaan internasional terhadap reputasi akademik ITP
yang terus tumbuh. APL 2025 menerima total 134 paper, dengan tingkat penerimaan
mencapai 74,6 persen. Sebanyak 100 paper dinyatakan lolos seleksi ketat, yang
mencerminkan tingginya kualitas ilmiah yang dibawa oleh peserta dari berbagai
negara.
Distribusi
penulis paper menunjukkan dominasi kawasan Asia-Pasifik, mencapai 93,2 persen.
Sementara Eropa, Timur Tengah dan Afrika menyumbang 5,2 persen, serta Amerika
Serikat 1,6 persen. Dari Indonesia sendiri, tercatat 34 penulis berpartisipasi,
dengan 10 paper berasal dari penulis utama Indonesia.
Tak
kalah penting adalah kehadiran pembicara kunci yang memiliki pengaruh besar di
dunia ketenagalistrikan. Di antaranya Darmawan Prasodjo, Direktur Utama
PLN, Jisman Hutajulu, Dirjen Ketenagalistrikan, Evy Haryadi, Direktur
Transmisi PLN, Indonesia dan Reynaldo Zoro dari ITB.
Dari
mancanegara hadir nama-nama seperti Prof. He Jinliang dari Tsinghua University,
Muhammad Saufi dari UTHM Malaysia, Michiro Matsui dari JLDN Jepang, serta
Dieter Poelman (KNMI, Belanda). Para tokoh ini diharapkan membawa perspektif
strategis dalam pengembangan riset dan kebijakan energi masa depan.
Peran
ITP sebagai Co-Host juga membuka jalan luas untuk penguatan diplomasi akademik.
Melalui forum ini ITP tak hanya memperluas jaringan internasional, namun juga
memperkenalkan potensi riset Indonesia dalam sektor strategis seperti mitigasi
petir dan teknologi isolasi.
Dengan
segala persiapan dan partisipasi aktifnya, ITP tidak hanya menyandang peran
administratif semata dalam APL 2025. Kampus ini kini telah menapaki jalur
strategis untuk memperkuat eksistensinya di ranah global, sebagai institusi
pendidikan tinggi yang adaptif, inovatif, dan siap berperan aktif dalam
membentuk masa depan energi dunia.
Created
By Widia/Humas
...
Institut Teknologi Padang (ITP) kembali menorehkan prestasi gemilang di dunia riset nasional. Enam dosen dari berbagai program studi dinyatakan lolos sebagai penerima hibah pendanaan program penelitian Tahun Pelaksanaan 2025.Pendanaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan terhadap inovasi dan kualitas gagasan penelitian yang diajukan. Dengan keberhasilan ini, ITP tidak hanya membuktikan kapasitas akademiknya, tetapi juga memperkuat posisi sebagai institusi pendidikan tinggi unggulan yang aktif berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Prof. Dr. Ade Indra, S.T, M.T., IPM., Rektor ITP sekaligus peneliti unggul dalam bidang teknik mesin dan manufaktur. Penelitiannya berjudul “Metode Baru Proses Manufaktur Bone Scaffold dari Biomaterial PMMA sebagai Dasar Peningkatan Kualitas untuk kandidat produk Biomedical Industry” mendapat sorotan karena dinilai menjanjikan dalam pengembangan teknologi kesehatan berbasis rekayasa biomaterial.
Dari ranah Energi terbarukan, Asmara Yanto, M.T. turut menjadi penerima hibah melalui risetnya yang berjudul “Investigasi Karakteristik Transfer Energi Gelombang-Udara dalam Sistem Hibrid Wave Energy Converters-Oscillating Water Columns (WEC-OWC) Skala Laboratorium.” Penelitian ini berpotensi menjadi solusi energi masa depan, khususnya bagi wilayah pesisir.
Sementara itu, di ranah digital dan kecerdasan buatan, Firmansyah David, S.T, M.Eng, Ph.D., mengusung inovasi bertajuk “Pengembangan model Human-AI-System untuk peningkatan pengetahuan pelanggan startup digital.” Model ini diharapkan menjadi acuan bagi startup digital dalam mengelola interaksi pelanggan secara efisien, sekaligus meningkatkan kepuasan dan loyalitas pengguna terhadap produk digital lokal.
Dari bidang teknik sipil, Prof. Dr. Ir. Maidiawati, S.T, M.Eng, IPM, mengangkat topik konstruksi ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penelitiannya berjudul “Studi Karakteristik dan Perilaku Sistem Interlocking Blok Kayu Laminasi sebagai Material Alternatif Dinding Pada Struktur Beton Bertulang.” Kajian ini menjadi sangat relevan dalam konteks green building, di mana inovasi bahan bangunan menjadi faktor kunci dalam menciptakan struktur yang efisien, estetis, dan minim dampak terhadap lingkungan.
Sektor kelistrikan juga tidak tertinggal. Prof. Dr.Eng. Ir. Yusreni Warmi, S.T., M.T., IPM., menggagas penelitian berjudul “Kajian Fundamental Material Baru Nanokomposit Grafena-Silika untuk Peningkatan Karakteristik Dielektrik Isolator Keramik 150 kV di Lingkungan Tropis Ekstrem.” Studi ini berperan penting dalam meningkatkan keandalan sistem transmisi listrik, khususnya di wilayah tropis yang kerap menghadapi tantangan kelembaban dan suhu ekstrem.
Peneliti keenam, Ir. Zulkarnaini, M.T., hadir dengan gagasan inovatif dalam bidang teknik elektro. Melalui topik “Pengembangan desain kumparan 9-fasa tak-simetris pada motor induksi 3-fasa,” ia menawarkan alternatif desain motor listrik yang lebih efisien dan tahan terhadap gangguan fasa. Teknologi ini membuka peluang besar bagi industri manufaktur dan transportasi listrik yang semakin berkembang.
Kesuksesan para dosen ITP dalam program hibah ini tidak hanya membanggakan institusi, tetapi juga menjadi bukti bahwa kualitas riset dari kampus daerah mampu bersaing di tingkat nasional. Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sivitas akademika lainnya untuk terus berinovasi dan menciptakan solusi ilmiah atas berbagai tantangan bangsa.
Riset yang dikembangkan tidak hanya berbasis pada tren global, tetapi juga mengakar kuat pada kebutuhan lokal masyarakat Indonesia. Prestasi ini sekaligus menandai transformasi ITP sebagai pusat riset terapan yang berorientasi pada hasil nyata untuk masyarakat dan industri.
Created By Widia/Humas
...