Ketua Prodi Teknik Informatika ITP, Eva Yulianti, M.Cs resmi
melantik Mohammed Winston Fova dan Muhammad Aqil Zaki sebagai Ketua dan Wakil
Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika Periode 2024/2025, pada Kamis
(21/11). Kegiatan yang digelar di Aula Gedung D Kampus I ITP dihadiri oleh Dekan
Fakultas Teknik ITP, Prof. Dr. Ir. Maidiawati, ST, M. Eng, IPM., sivitas
akademika Teknik Informatika ITP dan tamu undangan.“Saya menyambut baik pelantikan ini, semoga dengan demikian
kalian semua terus belajar berorganisasi untuk memupuk jiwa kepemimpinan yang
kreatif, adaptif, disiplin, jujur, dan bertanggung jawab. Selamat bertugas
kepada mahasiswa yang telah resmi terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa
Teknik Informatika Periode 2024/2025 ,” ucap Ka. Prodi Teknik Informatika usai
melantik.Beliau mengungkapkan, kampus menyediakan ekosistem akademis
yang kondusif bagi seluruh mahasiswa, termasuk untuk kegiatan ekstrakurikuler.
Dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan, mahasiswa diharapkan dapat
memperkuat soft skill dan keterampilan, serta menguatkan karakter atau
kepribadian.Setelah rangkaian acara pembukaan, acara dilanjutkan dengan
serah terima jabatan (sertijab) dari pengurus HIMA TI periode 2023/2024 kepada
pengurus baru periode 2024/2025. Ketua HIMA TI periode 2023/2024, Surya Ridhoni
Saputra, secara simbolis menyerahkan estafet kepemimpinan kepada ketua terpilih
Mohammed Winston Fova.Dengan itu, roda kepengurusan HMTI ITP selanjutnya segera
mewarnai kehidupan ormawa di ITP, dalam menjalankan roda organisasi dan
berkontribusi bagi almamater dan bangsa. Dengan semangat baru dan sinergi yang
kuat, diharapkan HMTI ITP dapat wujudkan ide-ide besar dan ciptakan perubahan
positif.Selamat kepada Ketua dan Wakil Ketua HIMA TI periode
2024/2025. Semoga sukses dalam mengemban amanah dan membawa HIMA TI menuju
prestasi yang gemilang. Mari bersama-sama membawa organisasi kita semakin
berprestasi!
Created By Widia/Humas ...
Badan Eksekutif Mahasiswa
Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Padang (ITP) kembali mengguncang atmosfer
kampus dengan penyelenggaraan Voli Cup Piala Presma 2024. Ajang ini bukan
sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga menjadi momen penting untuk mempererat
solidaritas dan kebersamaan antar mahasiswa. Dengan tema besar “Semangat
Sportivitas dan Kebersamaan”, Voli Cup menciptakan energi baru di tengah
kesibukan akademik.
Kompetisi ini menghidupkan
suasana kampus yang penuh kehangatan dan kekeluargaan. Dalam setiap
pertandingan, terlihat antusiasme tinggi dari para peserta dan pendukung.
Semangat sportifitas yang ditampilkan di lapangan menjadi bukti nyata betapa
pentingnya membangun iklim kampus yang produktif, kolaboratif, dan harmonis.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi media efektif untuk membentuk karakter
mahasiswa yang kompetitif dan berintegritas.
Kehadiran tim-tim perwakilan
Himpunan Mahasiswa dari seluruh Program Studi di lingkungan ITP menunjukkan
semangat juang yang tinggi. Sebanyak 28 tim dari berbagai program studi di ITP
turut ambil bagian dalam Voli Cup ini. Setiap pertandingan berlangsung seru dan
penuh ketegangan, mengundang sorak-sorai para pendukung yang memenuhi area
lapangan voli.Puncak acara digelar pada 17
November 2024, bertempat di Lapangan Voli Kampus II ITP, di mana tiga tim
terbaik bertarung dalam babak final. Gelar juara pertama berhasil diraih oleh
"Hacker Magang" dari Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMTI),
diikuti oleh "Garuda Biru" di posisi kedua, dan "Mesin
Tempur" di posisi ketiga dari Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM). Prestasi
yang diraih oleh para peserta membuktikan kualitas olahraga mahasiswa ITP yang
patut diapresiasi.
Presiden Mahasiswa ITP, Saiful
Muiz, menyampaikan bahwa Voli Cup Piala Presma 2024 ini tidak hanya berfungsi
sebagai ajang olahraga, tetapi juga sebagai wadah untuk mencari bibit unggul di
bidang olahraga voli. Ia berharap kompetisi ini bisa rutin diadakan setiap enam
bulan sekali agar semangat sportivitas mahasiswa terus terjaga.
Harapan besar pun tersemat pada
kompetisi ini untuk terus berlanjut di masa mendatang. Dengan rutinitas
penyelenggaraan yang konsisten, Voli Cup dapat menjadi ikon baru bagi ITP dalam
menggelorakan semangat sportivitas. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan
mampu memperkuat jaringan hubungan baik antar mahasiswa lintas program studi.Selain itu, Saiful juga
mengungkapkan rencana besar untuk menjadikan Voli Cup ini sebagai langkah awal
dalam penyelenggaraan ITP Cup, yang akan melibatkan berbagai perguruan tinggi
di Sumatera Barat. Kompetisi multicabang olahraga ini diharapkan dapat menjadi
platform kolaborasi antar kampus sekaligus mendukung pengembangan prestasi
olahraga mahasiswa.
Kehadiran Voli Cup ini
membuktikan komitmen ITP dalam menciptakan lingkungan kampus yang aktif dan
dinamis. Setiap pertandingan tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan, tetapi
juga menjadi pengingat akan pentingnya semangat kebersamaan. Atmosfer dukungan
dan energi positif yang tercipta di setiap sudut kampus memberikan motivasi
tambahan bagi para mahasiswa.
Semoga Voli Cup Piala Presma 2024
menjadi awal dari tradisi besar yang terus berkembang di Institut Teknologi
Padang. Terima kasih kepada seluruh tim, panitia, dan pendukung yang telah
menjadikan acara ini sukses besar. Mari terus ciptakan atmosfer kampus yang
penuh energi positif, produktif, dan berprestasi!
Created By Widia/Humas
...
Satu lagi kabar menggembirakan yang
menambah daftar panjang prestasi Institut Teknologi Padang (ITP). Hadir pertama
kali pada tahun 2023 lalu, sebuah inovasi dikembangkan oleh tim peneliti dari
Program Studi Teknik Lingkungan yang diketuai oleh Dr.Herix Sonata MS, M.Si
yang sekaligus menjabat Ketua Prodi Teknik Lingkungan ITP.Melalui pengembangan Teknologi Tepat
Guna Pembuatan Biogas dari Kotoran Ternak sebagai alternatif energi terbarukan
di Desa Guo, Kelurahan Kuranji, Kota Padang. Tim peneliti Prodi Teknik Lingkungan
ITP menggelar Pendampingan Masyarakat Berkelanjutan Kelompok Tani Guo Mandiri
pada Minggu (06/10).Kegiatan ini merupakan tindak lanjut
dari rangkaian pelaksanaan program hibah yang berhasil diraih oleh tim peneliti
melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Tahun Anggaran 2024.
Dengan dukungan hibah ini, kegiatan tersebut dirancang untuk memberdayakan para
petani dengan menggabungkan pendekatan teknologi dengan pemberdayaan masyarakat.Melalui program ini, limbah yang sering
dianggap tak bernilai kini diolah menjadi biogas, yang menjadi alternatif
solusi tepat guna yang ramah lingkungan, ekonomis, dan berdampak langsung pada
masyarakat pedesaan. Inovasi ini tidak hanya membantu mengatasi permasalahan
limbah, tetapi juga mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap energi fosil
yang kian mahal.Kelompok Tani Guo Mandiri, yang dipimpin
oleh Jamaris, A.Md., berperan sebagai mitra utama dalam kegiatan ini. Sebanyak
20 anggota kelompok tani turut serta, aktif berkolaborasi dengan dosen dan mahasiswa
dari Teknik Lingkungan ITP. Program ini menggabungkan pelatihan teknis dengan
penerapan langsung pembuatan tangki digester, yaitu alat untuk menghasilkan
biogas dari limbah ternak.Limbah Kotoran Ternak memiliki potensi
menjadi alternatif energi terbarukan sebagai bahan utama dalam proses
fermentasi anaerobik di dalam tangki digester. Proses ini menghasilkan gas
metana yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif, menjadikannya
sumber energi yang terjangkau dan berkelanjutan bagi warga desa.Pengembangan teknologi biogas ini
melibatkan pembuatan biodigester sederhana namun efektif, di mana kotoran
ternak dicampur dengan air dan bahan tambahan seperti bioaktivator EM4 dan
molase. Setelah difermentasi selama sekitar 20 hari dalam kondisi tanpa
oksigen, digester menghasilkan gas metana yang siap digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari. Teknologi ini juga memungkinkan masyarakat memanfaatkan residu
sebagai pupuk organik, sehingga menghasilkan manfaat tambahan untuk sektor
pertanian.Selain itu, dengan penggunaan biogas
yang ramah lingkungan, Desa Guo telah membantu mengurangi jejak karbon dan
menyumbang pada penurunan polusi udara di daerah sekitarnya. Biogas yang
dihasilkan memungkinkan warga desa untuk menghemat pengeluaran energi dan
menciptakan siklus yang berkelanjutan: kotoran ternak diubah menjadi energi,
dan residunya dimanfaatkan kembali dalam bentuk pupuk yang berguna bagi
pertanian lokal.Keberhasilan pengembangan biogas di Desa
Guo ini menjadi contoh nyata bahwa teknologi tepat guna dapat diterapkan oleh
masyarakat pedesaan dengan dampak positif yang luas. Dengan dukungan akademisi,
masyarakat, dan pemerintah, teknologi energi terbarukan seperti biogas membuka
peluang besar bagi desa-desa di Indonesia untuk mencapai kemandirian energi.Inovasi ini menandai langkah besar
menuju pemanfaatan energi terbarukan di tingkat lokal dan menjadi bukti nyata
bahwa limbah pun dapat diubah menjadi energi yang bermanfaat. Bagi Desa Guo dan
banyak wilayah lain di Indonesia, biogas dari limbah ternak bukan hanya solusi
energi yang berkelanjutan, tetapi juga simbol dari kemajuan dan kemandirian
energi yang dapat dicapai bersama.
Created By Widia/Humas
...
Institut Teknologi Padang tiada hentinya
mengukir prestasi membanggakan, kali ini mahasiswa ITP berhasil menyabet tiga
medali perak dalam ajang UKO Universitas Negeri Padang (UNP) Cup Batch II 2024 Cabang
Olahraga Pencak Silat, yang digelar pada Sabtu (05/10) bertempat di Gedung
MKU UNP Lantai 1. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan kemampuan atletik, tetapi juga
dedikasi dan kerja keras yang ditunjukkan oleh para atlet pencak silat ITP.
Tiga mahasiswa ITP yang berhasil
menyumbangkan prestasi tersebut adalah Satria Zaky yang berhasil meraih medali
perak Cabor Pencak Silat Kategori C/PA, Inggil Susilo yang berhasil meraih medali
perak Cabor Pencak Silat Kategori D/PA, dan Resya Ahmad Fega yang berhasil
meraih medali perak Cabor Pencak Silat Kategori F/PA.
Heru Orlando, pelatih pencak silat ITP,
menjelaskan betapa pentingnya ajang ini bagi perkembangan para atlet.
Menurutnya kompetisi ini tidak hanya menguji keterampilan, tetapi juga
membangun karakter, dimana pencak silat adalah cara yang baik untuk membangun
karakter dan disiplin diri.
Salah satu atlet yang meraih medali perak
adalah Satria Zaky, mahasiswa Teknik Sipil ITP, ia menegaskan bahwa pencak
silat lebih dari sekadar olahraga. Melalui latihan, ia belajar konsistensi
dalam segala hal, termasuk menjaga kesehatan dan pola tidur yang baik, ini
semua sangat berharga bagi perkembangan diri sebagai seorang atlet.
Satria juga mengungkapkan tantangan yang
dihadapi sebelum mengikuti pertandingan adalah menemukan waktu untuk latihan bersama
di tengah kesibukan kuliah. Namun berkat dukungan dari pelatih dan teman-teman
membuatnya semakin termotivasi dan bersemangat untuk berprestasi.Inggil Susilo, mahasiswa Teknik Sipil
yang juga meraih medali perak, menambahkan bahwa mereka berkomitmen untuk terus
berlatih dan meningkatkan kemampuan. Di sisi lain, M. Fachri, seorang atlet dari
Prodi Teknik Mesin, mengekspresikan kegembiraannya, “Kami ingin mengembangkan
pencak silat lebih jauh lagi, dan membawa nama ITP ke tingkat nasional,” tuturnya.
Pelatih lainnya, Rangga Firnando dengan bangga menuturkan makna di balik prestasi yang
diraih oleh para atletnya. Menurutnya prestasi ini bukan hanya sekadar medali
yang di bawa pulang, ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai mahasiswa
untuk mengharumkan nama ITP di mata publik.
Dengan
keyakinan bahwa pencak silat adalah bagian dari budaya dan identitas bangsa,
Rangga bertekad untuk terus mengembangkan potensi para atletnya. “Kami ingin
membawa pencak silat ITP ke tingkat yang lebih tinggi, tidak hanya di level
regional, tetapi juga nasional dan internasional. Ini adalah langkah awal untuk
mewujudkan cita-cita itu,” tegasnya.
Saepul Muiz, Presiden Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa ITP, merasa bangga dengan pencapaian ini, ia mengungkapkan prestasi
ini menunjukkan potensi besar mahasiswa ITP di bidang olahraga dan seni. Saepul
berharap agar kampus dapat memberikan lebih banyak fasilitas untuk
mengembangkan potensi mahasiswa, sehingga ITP bisa menjadi tempat yang lebih
unggul dalam prestasi mahasiswa.
“Kebangkitan pencak silat di ITP menjadi
harapan baru bagi mahasiswa, kemenangan ini menjadi motivasi bagi atlet muda
lainnya untuk terus berlatih dan berprestasi. Setelah vakum beberapa tahun,
kami kini kembali menggeliat dengan atlet-atlet yang penuh semangat dan
memiliki potensi besar untuk berkarya dan berprestasi ,” katanya.
Abdul Rohim, Manajer Tim Pencak Silat
ITP, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan juga
menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim yang telah berjuang keras.
“Kami bangga bisa membanggakan nama kampus
di tingkat regional, kerja keras teman-teman dan dukungan dari kampus sangat
berarti bagi kami. Kami juga mengajak bagi para mahasiswa yang memiliki ketertarikan
di cabang olahraga pencak silat untuk bergabung bersama kami, agar tradisi
prestasi ini dapat terus dilanjutkan ,” ungkapnya.
Dua Official Team Pencak Silat lainnya,
Candra dan Ridho Andika Illahi menuturkan prestasi ini bukan hanya tentang medali,
tetapi juga tentang membangun komunitas yang saling mendukung. Prestasi mahasiswa
ITP di UKO UNP Cup Batch II 2024 adalah langkah awal untuk memulai kembali
tradisi prestasi di bidang olahraga.
Dengan tiga medali perak yang diraih oleh
Satria Zaky, Inggil Susilo, dan Resya Ahmad Fega, ITP menunjukkan bahwa mereka tidak
hanya berkomitmen pada akademik, tetapi juga di bidang non-akademik.
“Kami berharap para atlet bisa menjadi
inspirasi bagi mahasiswa baru, dan kelak bisa menjadi pelatih bagi generasi
berikutnya,” ungkap Saepul. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari
kampus, ITP berkomitmen untuk terus menciptakan generasi mahasiswa yang unggul
di berbagai bidang.
Created
By Widia/Humas
...
Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia dan memperluas akses serta kesempatan belajar di perguruan tinggi.
Institut Teknologi Padang menyelenggarakan seleksi verifikasi dan wawancara
bagi mahasiswa calon penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Beasiswa
Yayasan Tahun Akademik 2024/2025 pada Jumat (06/09) bertempat di Aula Gedung D
Kampus I ITP.
Dalam sambutannya, Kepala Unit BIKMA,
Alumni, dan Pusat Karir ITP, Eko Kurniawanto Putra, S.Pd., M.T. menegaskan
bahwa acara ini merupakan tahapan penting dari rangkaian seleksi KIP Kuliah.
Tahap seleksi wawancara adalah sarana untuk menjaring calon penerima beasiswa
yang memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi.
“Melalui tahap seleksi wawancara ini,
kami berharap beasiswa yang diberikan tepat sasaran dan bermanfaat bagi calon
penerima yang benar-benar berkomitmen dalam menempuh pendidikan tinggi ,” ujar
ia.
Rektor ITP, Dr. Ir. H. Hendri Nofrianto.
MT., IPM. secara langsung menghadiri acara tersebut didampingi oleh Wakil
Rektor I, Firmansyah David, Ph.D dan Wakil Rektor II, Dr. Eng. Ir. Yusreni
Warmi, S.T., M.T., IPM. Rektor mengungkapkan komitmennya dalam mendukung proses
seleksi yang transparan dan akuntabilitas.
“Komitmen mahasiswa penerima beasiswa
adalah unsur penting dalam penyelenggaraan KIP Kuliah. Saat pendaftaran, calon
penerima menunjukkan niat yang kuat, kami berharap niat tersebut terus terjaga
hingga mahasiswa menyelesaikan studi mahasiswa ,” ungkap beliau.
Beliau menyampaikan dari 400.000
pendaftar KIP Kuliah secara nasional, terpilih 62 pendaftar yang lolos
mengikuti tahap seleksi verifikasi dan wawancara dari 350 yang mendaftar di
ITP. Proses ini adalah fase penyaringan yang penting untuk memastikan mereka
benar-benar berkomitmen dan memiliki niat untuk menyelesaikan pendidikan dengan
baik.
Beliau menambahkan proses seleksi
beasiswa di ITP sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Tahapan
seleksi menerapkan proses penyaringan yang ketat guna memastikan bahwa beasiswa
diberikan kepada mereka yang benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan
pendidikan dengan baik.
Dalam proses wawancara, tim pewawancara
terdiri dari Ketua Program Studi dan perwakilan dosen dari masing-masing
program studi di ITP. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran
menyeluruh mengenai calon penerima beasiswa dan memastikan bahwa mereka
memiliki potensi dan dedikasi yang tinggi untuk menyelesaikan pendidikan mereka
dengan sukses.
Melalui pelaksanaan seleksi yang
transparan dan akuntabel, ITP berkomitmen untuk mendukung para mahasiswa dalam
mencapai tujuan akademis mereka dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Created By Widia/Humas
...