Kabut duka masih menyelimuti
Palembayan, Kabupaten Agam, setelah bencana hidrometeorologi melanda wilayah
itu pada akhir November 2025. Di tengah kondisi yang penuh keprihatinan
tersebut, Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Padang (KM ITP) hadir membawa
semangat solidaritas.
Pada 5 Desember 2025, puluhan mahasiswa
bergerak menuju lokasi terdampak untuk menyalurkan bantuan serta memberikan
dukungan moral bagi para penyintas. Kehadiran mereka tak sekadar membawa
logistik, tetapi juga menunjukkan kepedulian nyata generasi muda terhadap
sesama yang tengah berjuang memulihkan kehidupan pascabencana.
Aksi solidaritas ini berlandaskan semangat kemanusiaan, KM ITP mengoordinasikan pengumpulan bantuan dari mahasiswa, sivitas akademika, hingga masyarakat umum. Bantuan yang terkumpul kemudian disalurkan langsung ke titik-titik yang membutuhkan di Palembayan.

Sesampainya di lokasi, para mahasiswa
KM ITP disambut oleh warga yang tengah berupaya bangkit dari keterpurukan.
Tumpukan material banjir bandang masih terlihat di beberapa titik,
memperlihatkan betapa dahsyatnya arus air yang meluluhlantakkan rumah dan
fasilitas umum.
Dalam kondisi yang masih memprihatinkan
itu, para mahasiswa langsung melakukan pendistribusian bantuan yang meliputi
kebutuhan pokok, perlengkapan kebersihan, hingga kebutuhan mendesak lainnya.
Gerak cepat ini menjadi bukti bahwa solidaritas mahasiswa mampu memberi harapan
baru bagi para korban.
Tidak hanya fokus pada penyaluran
bantuan, KM ITP juga memberikan perhatian khusus kepada kelompok yang paling
rentan dalam situasi bencana yakni anak-anak. Mereka berinisiatif membuat
kegiatan pemulihan psikososial dengan mengajak anak-anak penyintas untuk
bermain bersama.
Kehadiran mahasiswa tim aksi
solidaritas KM ITP bukan hanya untuk menyerahkan bantuan fisik, tetapi juga
memastikan dukungan moral tersampaikan kepada warga. Mereka berharap, langkah
kecil yang dilakukan ini dapat menjadi energi positif untuk mempercepat proses
pemulihan masyarakat Palembayan.
Aksi kemanusiaan KM ITP di Palembayan
juga menjadi cerminan kuat mengenai budaya gotong royong yang masih terjaga di
kalangan anak muda. Dengan sumber daya yang minim namun semangat yang besar,
mahasiswa membuktikan bahwa kontribusi kecil tetap memiliki arti besar bagi
masyarakat terdampak bencana.
Created By Widia/Humas