Institut Teknologi Padang (ITP) kembali
mencatat sejarah gemilang dalam dunia pendidikan tinggi Indonesia. Melalui prestasi
luar biasa, ITP menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah
naungan LLDikti Wilayah X yang berhasil lolos dalam program bergengsi Riset dan
Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional
(BRIN) Gelombang 7 Tahun 2025.
Pencapaian monumental ini disambut dengan
penyerahan simbolis Surat Keputusan (SK) Penerima Program RIIM BRIN oleh Deputi
Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Prof. Dr. Agus Haryono, M.Sc., kepada Rektor
ITP, Prof. Dr. Ade Indra, S.T., M.T., IPM.
Seremonial ini disaksikan oleh Komisi X
DPR RI, Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek, Prof. Dr. Khairul
Munadi, S.T., M.Eng, dan Kepala LLDikti Wilayah X. Prosesi ini
menjadi bukti konkret bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga
negara dapat melahirkan dampak besar bagi pengembangan riset di tanah air.
Lebih membanggakan lagi, capaian ini merupakan
keberhasilan Guru Besar Teknik Elektro ITP, Prof. Dr. Eng. Ir. Yusreni Warmi,
S.T., M.T., IPM, yang terpilih sebagai penerima program RIIM BRIN 2025. Dengan
kepakaran di bidang Teknik Elektro dan dedikasi tinggi terhadap pengembangan
ilmu, Prof. Yusreni menjadi representasi kuat keunggulan sivitas akademika ITP
dalam kancah nasional.
Program RIIM BRIN merupakan salah satu
program strategis nasional yang bertujuan mempercepat transformasi riset dan
inovasi di Indonesia. Di tengah persaingan yang ketat, munculnya nama ITP
sebagai satu-satunya PTS dari LLDikti Wilayah X yang diterima dalam program
RIIM adalah sebuah pencapaian bersejarah yang membawa kebanggaan tidak hanya
bagi sivitas akademika, tapi juga masyarakat Sumatera Barat.
Keberhasilan ITP tak lepas dari
konsistensi institusi ini dalam membangun ekosistem akademik yang kondusif
untuk penelitian. Dalam beberapa tahun terakhir, ITP aktif mendorong kolaborasi
lintas sektor dengan industri dan pemerintah. Hal ini sejalan dengan semangat
RIIM BRIN yang menekankan hilirisasi riset dan inovasi.
Pencapaian ini pun menjadi magnet baru
bagi para calon mahasiswa dan mitra strategis. Dalam dunia akademik yang
semakin kompetitif, kemampuan untuk terlibat dalam program-program nasional
seperti RIIM BRIN menjadi tolok ukur penting reputasi institusi.
Lebih dari sekadar prestasi, keberhasilan
ITP dalam program RIIM BRIN 2025 juga menandai babak baru dalam sejarah kampus
tersebut. Ini adalah sinyal bahwa ITP tidak berhenti pada pencapaian semata,
tapi terus bergerak maju sebagai kampus dengan visi nasional bahkan global.
Didorong oleh semangat sivitas akademik
yang progresif, ITP tak hanya ingin hadir di panggung nasional, tetapi juga
menjadi aktor penting dalam menciptakan masa depan Indonesia yang lebih cerdas.
ITP bukan lagi sekadar kampus, tapi rumah besar para inovator yang siap
menjawab tantangan zaman.
Created By Widia/Humas
...
Suasana gedung
pertemuan LLDIKTI Wilayah X berubah menjadi panggung penting diskusi pendidikan
tinggi nasional saat kunjungan kerja reses Komisi X DPR RI digelar. Dipimpin
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati, S.H., bersama tim legislatif dan
mitra strategis seperti Perpusnas RI dan Badan Riset dan Inovasi Nasional
(BRIN), acara ini menjadi ajang pertukaran gagasan sekaligus evaluasi kebijakan
pendidikan tinggi di Sumatera Barat.
Pertemuan dibuka
dengan sambutan Kepala LLDIKTI Wilayah X, Afdalisma, S.H., M.Pd., yang
memaparkan potret perguruan tinggi di bawah naungan wilayah kerjanya. Ia
menyampaikan bahwa Sumatera Barat memiliki potensi besar dalam pengembangan
pendidikan tinggi, namun masih dihadapkan pada tantangan klasik seperti
pemerataan kualitas, keterbatasan anggaran, hingga penguatan sumber daya dosen.
Wakil Ketua Komisi X
DPR RI, My Esti Wijayati, S.H., dalam paparannya menegaskan bahwa pendidikan
tinggi harus menjadi lokomotif utama pembangunan daerah. Ia menyampaikan bahwa
Komisi X berkomitmen memperjuangkan anggaran pendidikan, termasuk riset dan
teknologi, agar bisa dimanfaatkan lebih maksimal oleh perguruan tinggi.
“Kami hadir untuk
mendengar, mencatat, dan menyuarakan apa yang dibutuhkan kampus-kampus di
Sumatera Barat agar bisa berdiri sejajar di kancah nasional maupun global,”
ujar beliau.
Sesi dialog pun
berlangsung dinamis, dipandu langsung oleh Dirjen Pendidikan Tinggi
Kemdikbudristek, Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T., M.Eng. Para Rektor perguruan
tinggi di Kota Padang berkesempatan menyampaikan berbagai masukan terkait
kebijakan pendidikan tinggi yang dinilai masih perlu penyempurnaan.
Namun, sorotan utama
hari itu tak hanya datang dari pernyataan para pejabat tinggi. Sebuah momen
membanggakan lahir dari Institut Teknologi Padang (ITP) yang secara resmi
diumumkan sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta di LLDIKTI Wilayah X
yang lolos dalam Program Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) BRIN
Gelombang 7 Tahun 2025.
Kehadiran ITP dalam
forum bergengsi ini juga menambah daya tarik bagi generasi muda dan mitra
strategis untuk melirik kampus teknologi ini. Di tengah persaingan ketat antar
perguruan tinggi, keberhasilan menembus RIIM BRIN menjadi pembuktian bahwa
kualitas dan integritas adalah kunci.
Dengan dukungan dari
BRIN, Komisi X, dan Kemendikbudristek, ITP siap memperluas jejaknya sebagai
institusi yang tak hanya mendidik, tetapi juga memimpin transformasi melalui
riset yang berdampak nyata. Kunjungan kerja Komisi X DPR RI kali ini tidak
hanya membawa catatan kebijakan, tetapi juga semangat baru untuk pendidikan
tinggi Indonesia.
Created By
Widia/Humas
...
Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Padang (ITP) sukses
menggelar workshop penulisan proposal hibah penelitian pada Senin, (17/03).
Bertempat di Aula Gedung D ITP, acara ini menghadirkan dua narasumber ahli di
bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Workshop ini dipandu
oleh Ketua LPPM ITP, Sri Hartuti, Ph.D., yang menjelaskan bahwa acara ini
bertujuan memberikan wawasan mendalam bagi para dosen dalam menyusun proposal
hibah yang kompetitif. Selain itu, workshop ini membagikan strategi praktis
untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam kompetisi hibah penelitian yang
diselenggarakan oleh Kemendiktisaintek RI.
Dalam sambutannya,
beliau menekankan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu upaya LPPM dalam
meningkatkan kualitas riset dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan ITP.
Ia berharap para dosen dapat memanfaatkan workshop ini untuk menyusun proposal
yang lebih baik dan mampu bersaing di tingkat nasional.
Acara ini
menghadirkan Prof. Dr. Ir. Khasrad, M.Si, yang membahas secara mendalam tentang
penyusunan proposal hibah pendanaan program pengabdian kepada masyarakat.
Beliau menjelaskan berbagai aspek teknis dan administratif yang harus
diperhatikan oleh para akademisi agar proposal mereka memenuhi kriteria
penilaian yang ditetapkan oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian
kepada Masyarakat Kemendiktisaintek RI.
Selain itu, workshop
ini juga menghadirkan Prof. Dr. Ir. M. Yahya, M.Sc, yang membahas strategi dan
trik penyusunan proposal penelitian yang efektif. Dalam pemaparannya, Prof.
Yahya menekankan pentingnya keselarasan antara topik penelitian dengan
prioritas nasional serta bagaimana menyusun metodologi penelitian yang jelas
dan sistematis.
Selain penyampaian
materi dari narasumber, workshop ini juga memberikan kesempatan bagi para dosen
untuk melakukan simulasi penyusunan proposal. Dalam sesi ini, peserta dibagi
dalam kelompok kecil untuk menyusun rancangan awal proposal berdasarkan pedoman
yang telah dijelaskan.
Di akhir acara, Prof.
Khasrad dan Prof. Yahya memberikan rekomendasi kepada para dosen agar terus
aktif dalam mengembangkan riset dan pengabdian kepada masyarakat. Mereka juga
menekankan pentingnya kolaborasi antar akademisi serta membangun jaringan
dengan berbagai pihak untuk meningkatkan peluang mendapatkan hibah penelitian.
Sebagai tindak
lanjut dari workshop ini, LPPM ITP berencana mengadakan sesi pendampingan
khusus bagi dosen yang ingin mengajukan proposal hibah penelitian. Program ini
akan melibatkan mentor berpengalaman yang akan membantu dalam penyempurnaan
proposal sebelum diajukan.
Dengan langkah ini,
diharapkan tingkat keberhasilan dosen dalam mendapatkan hibah penelitian
semakin meningkat. Sekaligus memperkuat posisi ITP sebagai institusi pendidikan
tinggi yang unggul dalam riset dan inovasi.
Created By Widia/
Humas
...
Terus berupaya untuk menguatkan diri di bidang penelitian, Institut
Teknologi Padang (ITP) kembali mengukuhkan Dua Guru Besar dalam rangkaian
peringatan Dies Natalis ITP ke 52. Salah satu sosok yang dikukuhkan pada
upacara pengukuhan yang gelar di Aula Gedung D Lantai 2, Kampus I ITP, Kamis
(20/2) adalah Prof. Dr. Eng. Ir. Yusreni Warmi, S.T., M.T., IPM. sebagai Guru
Besar dalam bidang Sistem Tenaga Listrik.
Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Transformasi Sistem Tenaga
Listrik melalui Inovasi Material Tegangan Tinggi dan AIoT untuk Keandalan
Energi,” Prof. Yusreni menyoroti pentingnya inovasi dalam menghadapi tantangan
sektor energi.
Beliau mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi, khususnya dalam
bidang material tegangan tinggi dan integrasi Artificial Intelligence of Things
(AIoT), menjadi kunci utama untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik
di masa depan.“Kesuksesan bukan kebetulan, tetapi hasil dari kerja keras, ketekunan,
dan keberanian untuk mengambil langkah-langkah besar,” ujar Prof. Yusreni dalam
pidatonya. Kalimat ini seolah menjadi cerminan perjalanan karier beliau yang
penuh dedikasi dan kerja keras tanpa kenal lelah.
Perjalanan Prof. Yusreni menuju gelar Guru Besar bukanlah hal yang
instan. Bertahun-tahun beliau mengabdikan diri dalam dunia riset dan
pendidikan, menghasilkan berbagai publikasi ilmiah yang menjadi rujukan di
bidang sistem tenaga listrik. Komitmennya dalam mengembangkan inovasi dan
teknologi telah membawa kontribusi besar tidak hanya bagi ITP, tetapi juga bagi
dunia akademik dan industri energi nasional.
Salah satu fokus utama penelitian Prof. Yusreni adalah pengembangan
material tegangan tinggi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dalam
paparannya, beliau menjelaskan bagaimana material inovatif ini dapat
meningkatkan keandalan jaringan listrik sekaligus mengurangi risiko gangguan
sistem.
Acara pengukuhan ini turut dihadiri oleh jajaran sivitas akademika ITP,
perwakilan mitra ITP, dan tamu undangan dari berbagai institusi pendidikan.
Suasana haru dan bangga begitu terasa saat Prof. Yusreni menerima gelar Guru
Besar, simbol tertinggi dalam dunia akademik yang menjadi puncak perjalanan
panjangnya.
Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, Ir. Wilton Wahab,
M.Eng., dalam
sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Prof. Yusreni.
“Beliau adalah teladan nyata bagi kita semua. Semangat, ketekunan, dan
integritasnya menjadi inspirasi bagi sivitas akademika ITP untuk terus berkarya
dan berinovasi,” ujarnya.
Pengukuhan ini bukan hanya menjadi pencapaian pribadi bagi Prof.
Yusreni, tetapi juga menjadi tonggak penting bagi ITP dalam mengukuhkan
posisinya sebagai institusi pendidikan yang unggul di bidang teknik dan
inovasi. Diharapkan, semangat dan dedikasi Prof. Yusreni dapat menginspirasi
generasi muda untuk terus mengejar mimpi dan berkontribusi bagi kemajuan
bangsa.
Bagi Sobat #Engineermudaitp yang tengah berjuang mengejar impian,
perjalanan Prof. Yusreni menjadi bukti bahwa tidak ada usaha yang sia-sia.
Setiap langkah kecil yang diambil dengan penuh ketekunan akan mengantarkan kita
menuju pencapaian besar di masa depan.
Created By Widia/Humas
...
Institut Teknologi Padang (ITP) kembali mencatatkan sejarah
gemilang dengan pengukuhan Prof. Dr. Ade Indra, S.T., M.T., IPM. sebagai Guru
Besar dalam bidang Ilmu Material Teknik. Acara pengukuhan ini menjadi momen
bersejarah yang menandai pencapaian luar biasa seorang akademisi yang telah
mengabdikan dirinya dengan dedikasi tinggi demi kemajuan ilmu pengetahuan.
Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Manufaktur Bone
Scaffold dari Biomaterial HA dan PMMA”, Prof. Ade mengupas tentang inovasi dalam
dunia material teknik, khususnya dalam pengembangan biomaterial untuk aplikasi
medis. Penelitiannya berfokus pada pembuatan bone scaffold yang mampu membantu
proses penyembuhan tulang, sebuah terobosan penting dalam dunia kesehatan.“Tak ada jalan pintas menuju mimpi, hanya dedikasi dan kerja
keras yang membawamu sampai ke sana,” ujar Prof. Ade dalam pidatonya. Ungkapan
ini mencerminkan perjalanan panjang dan penuh tantangan yang ia lalui hingga
meraih gelar tertinggi di dunia akademik. Setiap langkahnya dipenuhi kerja
keras, tekad kuat, dan strategi terencana.
Perjalanan Prof. Ade menuju gelar Guru Besar tidaklah mudah.
Ia menghadapi berbagai rintangan, namun semangatnya untuk terus berkembang dan
berkontribusi dalam dunia akademik tidak pernah padam. Fokus pada riset dan
publikasi ilmiah menjadi kunci keberhasilannya, membuktikan bahwa dedikasi dan
konsistensi mampu membawa seseorang mencapai puncak prestasi.
Pengukuhan ini menjadi inspirasi bagi seluruh sivitas
akademika ITP dan para mahasiswa untuk tidak pernah berhenti bermimpi dan
berjuang. Prof. Ade membuktikan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang
kecerdasan, tetapi juga tentang ketekunan, kerja keras, dan semangat untuk
terus belajar.
Untuk Sobat #Engineermudaitp yang sedang mengejar mimpi, ingatlah,
setiap langkah kecil yang kamu ambil hari ini adalah bagian dari perjalanan
menuju masa depan yang gemilang. Jangan menyerah! Seperti Prof. Ade, #Engineermudaitp
pun bisa meraih impian dengan dedikasi dan kerja keras.
Dengan bertambahnya Guru Besar di lingkungan ITP, diharapkan
kualitas pendidikan dan riset di kampus ini semakin meningkat. ITP terus
berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam pendidikan teknologi di Indonesia,
menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di kancah global.
Selamat kepada Prof. Dr. Ade Indra atas pencapaian luar biasa
ini. Semoga perjalanan dan karya beliau terus menginspirasi generasi muda
Indonesia untuk terus bermimpi, berjuang, dan berkarya demi kemajuan bangsa.
Created By Widia/Humas
...