Cetak Tenaga Ahli Survei Berdaya Saing, Dua Dosen Teknik Geodesi ITP Ikuti Pelatihan Drone ATR/BPN

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, dua orang dosen Program Studi Teknik Geodesi Institut Teknologi Padang, yaitu Fajrin, M.Si dan Defwaldi, M.Eng mengikuti pelatihan khusus yang diselenggarakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Pelatihan yang berlangsung pada 16 Oktober hingga 19 Oktober 2024 ini bertujuan membekali dosen dengan keterampilan teknis, dalam mengoperasikan drone untuk pemetaan udara. Pelatihan ini merupakan elemen penting dari pemberian hibah penelitian alat survei dan pemetaan yang diserahkan oleh Kementerian ATR/BPN. Dengan dukungan peralatan modern memberikan platform bagi mahasiswa untuk belajar secara aplikatif, sehingga mereka siap menghadapi tantangan di lapangan. Selain itu, hal ini menandai sebuah momen penting dalam pengembangan kompetensi pengajar dalam meningkatkan kualitas pengalaman belajar mahasiswa. Dengan keterampilan tersebut, kedua dosen diharapkan dapat berperan sebagai tenaga ahli yang akan membimbing mahasiswa dalam penggunaan drone untuk penelitian dan proyek akademik. Di samping itu pengalaman belajar mahasiswa akan semakin kaya dalam menghadapi tantangan di bidang survei dan pemetaan. Penggunaan drone dalam survei dan pemetaan kini menjadi tren global, permintaan akan tenaga ahli di bidang ini yang semakin meningkat. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan relevansi pendidikan tinggi di Indonesia, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi lebih lanjut antara institusi pendidikan dan industri. Dengan demikian, lulusan ITP dapat menjadi agen perubahan yang mendorong inovasi di bidang survei dan pemetaan. Dengan pelatihan ini, ITP tidak hanya mencetak lulusan yang berpengetahuan, tetapi juga lulusan yang siap berkontribusi dalam dunia profesional. Keahlian dalam penggunaan drone untuk pemetaan akan memberi mahasiswa keunggulan kompetitif yang signifikan. Melalui inisiatif ini, Kementerian ATR/BPN menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia di Indonesia. Dengan pelatihan yang tepat, dosen dan mahasiswa akan mampu menghasilkan penelitian yang tidak hanya teoritis, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan industri. Akhirnya, pelatihan ini adalah langkah maju yang signifikan bagi Program Studi Teknik Geodesi ITP. Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi sivitas akademika, tetapi juga bagi perkembangan sektor survei dan pemetaan di Indonesia secara keseluruhan. Dengan bekal keterampilan yang diperoleh, ITP siap berkontribusi dalam menciptakan tenaga ahli yang kompeten dan siap pakai di era digital ini.   Created By Widia/Humas ...
21 Oktober 2024 #dosen #institut-teknologi-padang #kerja-sama #pendidikan #teknik-geodesi

Perkuat Sinergi Geospasial untuk Membangun Negeri, Prodi Teknik Geodesi ITP Resmi Terima Hibah Drone dari Kementerian ATR/BPN

Dalam rangka meningkatkan sektor geospasial menuju inovasi berkelanjutan, Institut Teknologi Padang (ITP) secara resmi menandatangani perjanjian kerja sama dan menerima hibah  peralatan survei dan pemetaan berupa teknologi drone, dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Momentum bersejarah ini menandai langkah penguatan kolaborasi antara kementerian dan perguruan tinggi, khususnya dalam bidang survei dan pemetaan. Acara yang berlangsung di R Hotel Rancamaya, Bogor pada Jumat, (18/10) merupakan tindak lanjut dari penandatangan Nota Kesepahaman yang di gelar Maret 2024 lalu.Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T, IPM, dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Kementerian ATR/BPN, yang memberikan kesempatan kepada ITP untuk berkontribusi kepada negara dan masyarakat lewat inovasi dan pendidikan. “Hari ini adalah momentum bersejarah bagi ITP, dengan adanya hibah alat ini harapannya semakin memperkuat kualitas pendidikan dan penelitian di Prodi Teknik Geodesi ITP. Selain itu, melalui sinergi antara ITP dengan Kementerian ATR/BPN diharapkan akan membuka membuka peluang bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek survei dan pemetaan yang nyata ,” ujar beliau. Ia menegaskan dengan adanya hibah peralatan survei dan pemetaan ini, ITP berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas lulusan Prodi Teknik Geodesi ITP, sehingga mahasiswa siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Acara ini menjadi lebih bermakna dengan penandatanganan dokumen kerja sama antara ITP dan Kementerian ATR/BPN, penandatangan dilakukan oleh Dekan Fakultas Teknik ITP, Prof. Dr. Ir. Maidiawati, S.T, M. Eng, IPM dan Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Ir. Virgo Eresta Jaya, M. Eng., Sc. Secara simbolis Ir. Virgo Eresta Jaya, M. Eng., Sc. menyerahkan hibah drone tipe DJI Mavic 3 Enterprise, yang akan digunakan untuk memperluas area pemetaan tanah khususnya di wilayah Sumatera Barat. Teknologi ini mempermudah survei dan pemetaan foto udara dengan lebih cepat, akurat, dan efisien.Melalui penandatangan dokumen kerja sama ini, ITP siap menjadi garda terdepan dalam pengembangan teknologi dan bekerja sama dengan Kementerian ATR/BPN dalam berbagai bidang, baik melalui kebutuhan SDM, pelatihan, hingga kontribusi dalam program-program strategis nasional. Penandatanganan kerja sama ini menjadi simbol sinergi antara pendidikan tinggi dan pemerintah dalam menciptakan inovasi dan riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dukungan dari Kementerian ATR/BPN diharapkan dapat mempercepat proses pengembangan dan penerapan teknologi dalam survei dan pemetaan di Indonesia. Pada kesempatan ini turut dihadiri oleh dua perwakilan dosen Prodi Teknik Geodesi ITP, yaitu Fajrin, M.Si dan Defwaldi, M.Eng yang merupakan peserta pelatihan khusus pengoperasian drone untuk pemetaan foto udara yang diusung oleh Kementerian ATR/BPN. Pendidikan teknik yang berkualitas sangat penting untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan kolaborasi ini, ITP berharap dapat mencetak lulusan yang inovatif dan siap berkontribusi dalam berbagai proyek survei dan pemetaan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Momen penyerahan hibah ini adalah awal dari perjalanan baru yang penuh potensi, ITP bersiap untuk mengukir prestasi baru. Kolaborasi antara pendidikan tinggi dan pemerintah akan terus menjadi kunci dalam menciptakan inovasi yang berdampak dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.   Created By Widia/Humas ...
19 Oktober 2024 #akademik #dosen #kerja-sama #prestasi #publikasi #teknik-geodesi #webometrics

Tingkatkan Mutu Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Fakultas Teknik ITP Gelar Workshop Kurikulum OBE 2024

Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mewadahi pendidikan Abad 21 adalah pendidikan berbasis luaran atau dikenal sebagai Outcome Based Education (OBE). Oleh karena itu, Institut Teknologi Padang (ITP) telah secara berkelanjutan mengerahkan seluruh sumber daya untuk mendukung realisasi OBE di seluruh level komponen pendidikannya. Salah satu wujud nyata untuk mendukung implementasi kurikulum OBE di lingkungan akademisnya, Fakultas Teknik ITP mengadakan Workshop "Sistem dan Instrumen Assessment Kurikulum OBE" pada Rabu (09/10). Acara ini menghadirkan narasumber utama, Ir. Jonrinaldi, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng, ESLog, seorang pakar kurikulum OBE yang juga merupakan anggota Tim Kurikulum Inti BKSTI Pusat. Bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP, Workshop ini menjadi bagian dari rangkaian panjang upaya ITP, dalam membangun kurikulum yang berfokus pada capaian pembelajaran dan kesiapan lulusan menghadapi dunia kerja. Workshop yang dipandu oleh Angelalia Roza, M. Eng.Sc, diawali dengan pembukaan oleh sekretaris kegiatan Workshop, Nelvidawati, M.T. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penerapan kurikulum OBE yang menitikberatkan pada hasil akhir proses pembelajaran, yaitu penguasaan kompetensi mahasiswa. “Melalui workshop ini, harapannya kita dapat memperbaiki proses pembelajaran agar lebih efektif dan berkelanjutan, sehingga lulusan ITP memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri,” ujar beliau.Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Ir. Maidiawati, S.T, M. Eng, IPM, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Jonrinaldi atas kesediaannya menjadi narasumber. Prof. Maidiawati menekankan bahwa workshop ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan penyusunan kurikulum berbasis OBE yang telah dimulai sejak tahun 2023. “Tahun lalu kita memperkenalkan kurikulum OBE kepada seluruh program studi. Tahun ini, fokus kita adalah menyusun sistem dan instrumen yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kurikulum, serta memastikan bahwa CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah), CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan), dan profil lulusan telah selaras dengan parameter akreditasi,” tambahnya. Ir. Jonrinaldi dalam materinya menyoroti pentingnya sistem dan instrumen penilaian dalam kurikulum OBE. Beliau menjelaskan bagaimana penetapan profil lulusan, capaian pembelajaran lulusan (CPL), dan peta distribusi bahan kajian harus selaras dengan visi dan misi ITP. “Untuk evaluasi yang tepat, kita harus memiliki instrumen yang jelas dalam mengukur apakah kurikulum sudah berjalan sesuai rencana. Aspek seperti CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah) dan CPL sangat penting untuk diperhatikan,” ujar Jonrinaldi. Beliau juga membahas pentingnya penyusunan kurikulum yang sesuai dengan panduan terbaru Dikti tahun 2024. Dalam reviewnya, ia mencatat bahwa beberapa prodi perlu menyesuaikan struktur dokumen kurikulumnya dengan tambahan poin terkait masa tempuh dan tata cara penerimaan mahasiswa baru."Profil lulusan harus lebih jelas menggambarkan peran lulusan di dunia kerja, dengan menggunakan kata-kata seperti berkontribusi, memimpin, atau menerapkan, bukan hanya mampu," jelasnya. Salah satu fokus penting dari workshop ini adalah pemetaan antara bahan kajian dengan CPL. Ir. Jonrinaldi menekankan bahwa setiap program studi perlu memastikan bahwa mata kuliah yang disusun mencerminkan capaian yang diharapkan dari mahasiswa. Tim kurikulum dari berbagai program studi di ITP, serta tim dari Biro Layanan Terpadu (BLT), Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), dan BITKom saling bertukar ide dan strategi, serta mendapatkan masukan langsung dari narasumber mengenai implementasi sistem penilaian yang efektif. Workshop ini diakhiri dengan target konkret untuk menyelesaikan penyusunan sistem dan instrumen kurikulum OBE di ITP pada tahun ini. Prof. Maidiawati berharap bahwa tahun depan ITP sudah memiliki regulasi yang lebih jelas terkait pembelajaran berbasis OBE, sehingga seluruh program studi dapat bergerak bersama dalam mencapai standar akreditasi yang lebih tinggi. Dengan selesainya workshop ini, Fakultas Teknik ITP semakin mantap melangkah menuju transformasi kurikulum yang berfokus pada hasil akhir pembelajaran. Harapannya, lulusan ITP tidak hanya memiliki kemampuan teknis yang mumpuni, tetapi juga memiliki keterampilan kritis dan inovatif yang dibutuhkan dalam dunia industri yang terus berkembang.   Created By Widia/Humas ...
09 Oktober 2024 #dosen #fakultas-teknik #pendidikan #publikasi #webometrics

Monev Program Matching Fund 2024, Prodi TRIL ITP Mantapkan Langkah dengan Inovasi Hexacopter TMC

Institut Teknologi Padang (ITP) terus perkuat eksistensinya di bidang riset dan penelitian teknologi, salah satunya pengembangan Hexacopter (pesawat tanpa awak). Menjadi salah satu penerima Program Dana Padanan (Matching Fund) Batch II 2024, Direktorat Jenderal Vokasi mengadakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pengembangan Hexacopter dalam Penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Ruang Sidang Utama ITP, Selasa (08/10). Program ini merupakan hasil kolaborasi antara ITP dan PT. Inovasi Solusi Transportasi Indonesia (PT. Frogs Indonesia), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi transportasi inovatif. Acara dibuka oleh Dr. Ir. Nofriady Handra, M.Sc, IPM, ASEAN. Eng, APEC Eng, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) ITP. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri dalam menciptakan inovasi teknologi yang relevan bagi masyarakat. "Hexacopter ini diharapkan menjadi salah satu solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan permasalahan lingkungan lainnya. Harapannya dengan adanya kegiatan Monev ini, apabila terdapat kendala dan hambatan, diharapkan langkah-langkah perbaikan dan dukungan dapat disampaikan kepada tim peneliti melalui evaluasi ini," ungkapnya. Rektor ITP, Dr. Ir. H. Hendri Nofrianto, M.T., IPM, juga memberikan sambutan hangat kepada para tim penilai dari Ditjen Vokasi yang berpartisipasi dalam evaluasi ini. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pengembangan riset ini. ““Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dari Ditjen Vokasi, dan saya sangat bangga dengan komitmen dan dedikasi tim peneliti Program Studi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) ITP dalam pengembangan alat ini. Kolaborasi ini sejalan dengan visi ITP untuk terus berinovasi dan menghasilkan teknologi yang relevan bagi kebutuhan masyarakat luas,” ujar beliau dalam pidato sambutan.Ir. Joko Susila, M.T, salah satu assessor dari Ditjen Vokasi, juga turut mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat dari pihak ITP. Dalam kesempatan ini memperkenalkan tim penilai yang terdiri dari Ade Suryatman Margana, S.T., M.Eng sebagai reviewer, serta didampingi tiga perwakilan dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV) yaitu Bayu Sadewo, Heru Sriwidodo, dan Untung. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memotret dan mengevaluasi progres perencanaan dan pelaksanaan program pengembangan riset hingga saat ini. Beliau juga mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa riset yang ada sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan.Sementara itu, Dr.Eng. Ir. Yusreni Warmi, S.T., M.T., IPM, selaku Wakil Rektor II ITP, menegaskan komitmen ITP dalam penelitian dan inovasi teknologi. Ia juga optimis dengan potensi keberhasilan program hibah Matching Fund ini. "Saat ini, progres matching fund sudah mencapai 60% dari aspek keuangan dan 80% dari aspek fisik. Kami berharap keberhasilan ini membuka peluang lain untuk hibah penelitian di masa depan dan memperluas inovasi teknologi," jelasnya. Program Matching Fund ITP ini digawangi oleh Tim Prodi TRIL ITP, yang diketuai oleh Drs. Al, M.T. dengan anggota Asnal Effendi, S.T., M.T., IPM, ASEAN. Eng, Aswir Premadi, M.Sc, dan Ir. Andi Syofian, S.T., M.T., IPM, serta Dasman, M.T., menjelaskan bahwa pengembangan Hexacopter untuk Modifikasi Cuaca dimulai dengan merancang drone menggunakan perangkat lunak CAD dan pemodelan 3D. Proses ini dilanjutkan dengan perakitan drone dari komponen-komponen yang disiapkan secara teliti. Tahap berikutnya adalah pengujian menyeluruh untuk memastikan semua komponen berfungsi dengan baik sebelum drone diintegrasikan dengan modul TMC. Modul TMC ini akan berfungsi sebagai alat penyemai awan, yang diharapkan mampu mempengaruhi pola cuaca dan membantu upaya mitigasi perubahan iklim di berbagai wilayah Indonesia. Selain pengembangan teknologi drone dan modul TMC, aspek legalitas dan regulasi juga menjadi bagian penting dari program ini. ITP dan mitra berupaya memastikan bahwa seluruh kegiatan pengembangan mengikuti standar keamanan dan regulasi yang berlaku. Progres pengembangan Hexacopter TMC saat ini mencakup pengujian, perizinan, perakitan Modul TMC, serta perancangan drone dan purwarupa Hexacopter TMC. Dengan integrasi alat penyemai awan, Hexacopter ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam program modifikasi cuaca yang telah diimplementasikan di beberapa wilayah Indonesia. Sebagai luaran utama dari penelitian ini, desain Hexacopter TMC akan dipublikasikan sebagai salah satu inovasi teknologi unggulan di bidang rekayasa lingkungan. Selain itu, hasil penelitian ini juga akan disajikan dalam jurnal internasional International Journal of Power Electronics and Drive Systems (IJPEDS), menandai bahwa proyek ini tidak hanya berkontribusi bagi Indonesia, tetapi juga bagi komunitas ilmiah global. Melalui pengembangan Hexacopter TMC, ITP dan PT. Frogs Indonesia berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam hal penanganan perubahan iklim dan mitigasi bencana. Program ini juga membuka peluang lebih luas bagi ITP untuk mendapatkan hibah penelitian lebih lanjut, sekaligus memperkuat reputasi kampus sebagai pusat inovasi teknologi. Created By Cyntia Lase/Humas ...
09 Oktober 2024 #dosen #fakultas-vokasi #institut-teknologi-padang #penelitian #prestasi #publikasi #teknologi-rekayasa-instalasi-listrik #webometrics

Perkuat Keunggulan Inovasi dan Riset, Prof. Ade Indra Terima SK Guru Besar Komitmen Ciptakan ITP yang Unggul dan Kolaboratif

Dalam rangka memperkuat keunggulan dan mutu ITP dalam pengembangan inovasi, riset, dan publikasi, Senin, 30 September 2024 Institut Teknologi Padang menjadi saksi atas momen bersejarah saat Prof. Ade Indra, S.T., M.T, IPM berhasil mendapat penghargaan yang sangat prestisius dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI. Penghargaan tersebut berupa Surat Keputusan (SK) Guru Besar, yang diserahkan secara langsung oleh Kepala LLDikti Wilayah X, Afdalisma, SH, M.Pd disaksikan oleh pejabat dan staf LLDikti Wilayah X, Rektor ITP, dan beberapa pimpinan perguruan tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah X bertempat di Ruang Sidang Lantai 2 LLDikti Wilayah X. Dalam sambutannya, Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T., IPM, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian dan prestasi ini. Prof. Ade Indra menjadi inspirasi bagi banyak orang dengan pencapaiannya yang luar biasa. Beliau menegaskan dalam waktu hanya tiga tahun setelah menyelesaikan studi S3, Prof. Ade berhasil meraih gelar profesor. "Ini adalah sesuatu yang sangat spesial bagi ITP, ketika kami menerima informasi dari LLDikti Wilayah X, saya merasa haru. Prestasi ini bukan hanya luar biasa, tetapi juga menunjukkan ketekunan dan fokus yang dimiliki oleh Prof. Ade, prestasi ini adalah hasil dari perjuangan luar biasa dan membanggakan ," ungkap beliau. Rektor ITP, dalam sambutannya, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada LLDikti Wilayah X. Menurutnya penyerahan SK ini tidak terlepas dari bimbingan dan motivasi yang diberikan oleh LLDikti Wilayah X, dukungan LLDikti Wilayah X sangat berarti bagi ITP dalam mencetak dosen-dosen berkualitas yang siap berkontribusi di dunia pendidikan. Beliau juga menyampaikan terima kasih atas undangan yang diberikan untuk hadir dalam acara tersebut. Rektor berharap semoga LLDikti Wilayah X semakin berjaya  dan menekankan pentingnya kolaborasi antara semua elemen pendidikan guna menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas. Kepala LLDikti Wilayah X mengawali sambutan dengan ucapan syukur dan ungkapan rasa bangga, beliau mengucapkan selamat kepada Prof. Ade Indra atas pencapaian yang diraih. juga mengungkapkan rasa terima kasih atas kebersamaan yang terjalin selama proses pengusulan hingga penyerahan SK. “Alhamdulillah, kami sangat senang dapat menyaksikan momen bersejarah ini. Kami selalu berkomitmen untuk meningkatkan jumlah guru besar di perguruan tinggi. Alhamdulillah, hari ini kami dapat merayakan pencapaian Prof. Ade. Ini merupakan langkah maju dalam transformasi pendidikan tinggi," ucapnya dengan semangat yang tinggi. Beliau berharap agar semua institusi dapat bersinergi dalam mencapai tujuan bersama, dan mengungkapkan komitmennya untuk terus mendukung perguruan tinggi swasta (PTS) di lingkungan LLDikti Wilayah X dalam meningkatkan kualitas dan mutu di berbagai aspek. Acara ini tidak hanya menandai keberhasilan individu, tetapi juga mencerminkan upaya kolektif dalam memajukan dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Prof. Ade Indra bukan hanya sekadar mendapatkan gelar Guru Besar, tetapi juga menjadi simbol harapan dan kemajuan dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Mari kita terus dukung upaya peningkatan kualitas pendidikan demi masa depan yang lebih baik. Created By Widia/ Humas     ...
01 Oktober 2024 #dosen #fakultas-teknik #pendidikan #penelitian #publikasi #teknik-mesin #webometrics