Hexacopter dan Pertanian Berkelanjutan, Sinergi Prodi TRIL ITP dan Frogs Indonesia di Bukit Cambai Bawa Teknologi untuk Rakyat

Institut Teknologi Padang (ITP) telah banyak melakukan kolaborasi serta melahirkan inovasi bermanfaat untuk masyarakat luas. Beberapa waktu lalu, ITP melalui Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) ITP, bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yakni PT. Frogs Indonesia telah melakukan uji coba operasional teknologi drone dalam sektor pertanian di Bukit Cambai, Kelurahan Sungai Nanam, Kabupaten Solok pada Sabtu (16/11). Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkenalkan dan mengaplikasikan teknologi drone dalam sektor pertanian lokal guna meningkatkan efisiensi pengelolaan lahan pertanian masyarakat. Tim dari PT. Frogs Indonesia yang dipimpin oleh Reo Yudhono, Chief Technology Officer Frogs Indonesia, beserta tim peneliti Hexacopter Prodi TRIL ITP, yakni Al, M.T, Aswir Premadi, M.Sc, dan Hafni, S.T, M.T, turut serta dalam program ini. Mereka bekerja sama dengan mahasiswa Ketua HMTRIL ITP, Muhammad Fariz Hidayatullah dan tim mahasiswa untuk mewujudkan program tersebut. Kegiatan ini melibatkan penerjunan satu unit drone Sekar Agri berkapasitas 10 liter, yang akan digunakan untuk penyemprotan pestisida pada lahan pertanian bawang milik masyarakat. Penggunaan drone ini memungkinkan proses penyemprotan yang lebih cepat dan efisien, dengan memanfaatkan fitur auto spray yang dimiliki oleh drone Sekar Agri, guna memastikan hasil yang lebih optimal. Kolaborasi ini bukan hanya tentang pengenalan teknologi, tetapi juga langkah penting dalam mendorong transformasi pertanian tradisional di Sumatera Barat. Dengan bantuan teknologi drone, para petani diharapkan dapat beralih ke metode pertanian yang lebih modern, mengurangi ketergantungan pada metode manual, dan meningkatkan hasil pertanian secara signifikan. Inovasi yang dibawa oleh Frogs Indonesia dan ITP ini memberikan contoh nyata bagaimana teknologi dapat menjadi solusi untuk tantangan yang dihadapi sektor pertanian. Para petani kini dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mempercepat proses penyemprotan dan meningkatkan efektivitas kerja, terutama pada lahan yang cukup luas. Selain memberikan manfaat langsung bagi petani, kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa ITP untuk terlibat dalam proyek nyata yang menghubungkan teknologi dengan masyarakat. Keterlibatan mahasiswa dalam proyek ini memperkaya pengalaman mereka dalam pengaplikasian teknologi dalam bidang pertanian dan pengabdian masyarakat. Penerapan teknologi drone dalam kegiatan pertanian juga mengarah pada pengurangan penggunaan bahan kimia secara berlebihan. Teknologi auto spray pada drone memungkinkan penyemprotan yang lebih tepat sasaran, mengurangi pemborosan dan menghindari pencemaran lingkungan akibat penyemprotan yang tidak terkendali. Kolaborasi antara Frogs Indonesia dan ITP diharapkan menjadi model yang dapat diterapkan di daerah-daerah lain dengan potensi pertanian yang sama. Dengan hasil yang positif dari kegiatan ini, pihak-pihak terkait dapat mempertimbangkan untuk memperluas penggunaan teknologi drone dalam sektor pertanian di wilayah Sumatera Barat dan bahkan di luar wilayah tersebut. Masyarakat Bukit Cambai, khususnya para petani bawang, menyambut baik kehadiran teknologi drone ini. Mereka mengungkapkan rasa antusiasme dan harapan agar teknologi ini dapat membantu meningkatkan hasil pertanian mereka. Penyemprotan yang lebih efisien dan tepat sasaran diharapkan dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan petani. Dengan keberhasilan pengabdian masyarakat ini, diharapkan kolaborasi antara dunia industri, akademisi, dan masyarakat dapat terus terjalin dan berkembang. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara Frogs Indonesia, ITP, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi yang berkelanjutan bagi sektor pertanian di Indonesia.   Created By Widia/Humas ...
16 November 2024 #dosen #fakultas-vokasi #kerja-sama #mahasiswa #mahasiswa-baru #penelitian #publikasi #spmb #teknologi-rekayasa-instalasi-listrik #webometrics

Dari Limbah Menjadi Energi, Prodi Teknik Lingkungan ITP Berdayakan Kelompok Tani Desa Guo Mandiri Energi dengan Teknologi Biogas

Satu lagi kabar menggembirakan yang menambah daftar panjang prestasi Institut Teknologi Padang (ITP). Hadir pertama kali pada tahun 2023 lalu, sebuah inovasi dikembangkan oleh tim peneliti dari Program Studi Teknik Lingkungan yang diketuai oleh Dr.Herix Sonata MS, M.Si yang sekaligus menjabat Ketua Prodi Teknik Lingkungan ITP.Melalui pengembangan Teknologi Tepat Guna Pembuatan Biogas dari Kotoran Ternak sebagai alternatif energi terbarukan di Desa Guo, Kelurahan Kuranji, Kota Padang. Tim peneliti Prodi Teknik Lingkungan ITP menggelar Pendampingan Masyarakat Berkelanjutan Kelompok Tani Guo Mandiri pada Minggu (06/10).Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian pelaksanaan program hibah yang berhasil diraih oleh tim peneliti melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Tahun Anggaran 2024. Dengan dukungan hibah ini, kegiatan tersebut dirancang untuk memberdayakan para petani dengan menggabungkan pendekatan teknologi dengan pemberdayaan masyarakat.Melalui program ini, limbah yang sering dianggap tak bernilai kini diolah menjadi biogas, yang menjadi alternatif solusi tepat guna yang ramah lingkungan, ekonomis, dan berdampak langsung pada masyarakat pedesaan. Inovasi ini tidak hanya membantu mengatasi permasalahan limbah, tetapi juga mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap energi fosil yang kian mahal.Kelompok Tani Guo Mandiri, yang dipimpin oleh Jamaris, A.Md., berperan sebagai mitra utama dalam kegiatan ini. Sebanyak 20 anggota kelompok tani turut serta, aktif berkolaborasi dengan dosen dan mahasiswa dari Teknik Lingkungan ITP. Program ini menggabungkan pelatihan teknis dengan penerapan langsung pembuatan tangki digester, yaitu alat untuk menghasilkan biogas dari limbah ternak.Limbah Kotoran Ternak memiliki potensi menjadi alternatif energi terbarukan sebagai bahan utama dalam proses fermentasi anaerobik di dalam tangki digester. Proses ini menghasilkan gas metana yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif, menjadikannya sumber energi yang terjangkau dan berkelanjutan bagi warga desa.Pengembangan teknologi biogas ini melibatkan pembuatan biodigester sederhana namun efektif, di mana kotoran ternak dicampur dengan air dan bahan tambahan seperti bioaktivator EM4 dan molase. Setelah difermentasi selama sekitar 20 hari dalam kondisi tanpa oksigen, digester menghasilkan gas metana yang siap digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Teknologi ini juga memungkinkan masyarakat memanfaatkan residu sebagai pupuk organik, sehingga menghasilkan manfaat tambahan untuk sektor pertanian.Selain itu, dengan penggunaan biogas yang ramah lingkungan, Desa Guo telah membantu mengurangi jejak karbon dan menyumbang pada penurunan polusi udara di daerah sekitarnya. Biogas yang dihasilkan memungkinkan warga desa untuk menghemat pengeluaran energi dan menciptakan siklus yang berkelanjutan: kotoran ternak diubah menjadi energi, dan residunya dimanfaatkan kembali dalam bentuk pupuk yang berguna bagi pertanian lokal.Keberhasilan pengembangan biogas di Desa Guo ini menjadi contoh nyata bahwa teknologi tepat guna dapat diterapkan oleh masyarakat pedesaan dengan dampak positif yang luas. Dengan dukungan akademisi, masyarakat, dan pemerintah, teknologi energi terbarukan seperti biogas membuka peluang besar bagi desa-desa di Indonesia untuk mencapai kemandirian energi.Inovasi ini menandai langkah besar menuju pemanfaatan energi terbarukan di tingkat lokal dan menjadi bukti nyata bahwa limbah pun dapat diubah menjadi energi yang bermanfaat. Bagi Desa Guo dan banyak wilayah lain di Indonesia, biogas dari limbah ternak bukan hanya solusi energi yang berkelanjutan, tetapi juga simbol dari kemajuan dan kemandirian energi yang dapat dicapai bersama. Created By Widia/Humas ...
26 Oktober 2024 #dosen #kemahasiswaan #mahasiswa-baru #penelitian #pengabdian-masyarakat #prestasi #publikasi #spmb #teknik-lingkungan #webometrics

Kemenangan Gemilang Pencak Silat ITP, Persembahkan Tiga Medali Perak di Ajang UKO UNP Cup 2024

Institut Teknologi Padang tiada hentinya mengukir prestasi membanggakan, kali ini mahasiswa ITP berhasil menyabet tiga medali perak dalam ajang UKO Universitas Negeri Padang (UNP) Cup Batch II 2024 Cabang Olahraga Pencak Silat, yang digelar pada Sabtu (05/10) bertempat di Gedung MKU UNP Lantai 1. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan kemampuan atletik, tetapi juga dedikasi dan kerja keras yang ditunjukkan oleh para atlet pencak silat ITP. Tiga mahasiswa ITP yang berhasil menyumbangkan prestasi tersebut adalah Satria Zaky yang berhasil meraih medali perak Cabor Pencak Silat Kategori C/PA, Inggil Susilo yang berhasil meraih medali perak Cabor Pencak Silat Kategori D/PA, dan Resya Ahmad Fega yang berhasil meraih medali perak Cabor Pencak Silat Kategori F/PA. Heru Orlando, pelatih pencak silat ITP, menjelaskan betapa pentingnya ajang ini bagi perkembangan para atlet. Menurutnya kompetisi ini tidak hanya menguji keterampilan, tetapi juga membangun karakter, dimana pencak silat adalah cara yang baik untuk membangun karakter dan disiplin diri. Salah satu atlet yang meraih medali perak adalah Satria Zaky, mahasiswa Teknik Sipil ITP, ia menegaskan bahwa pencak silat lebih dari sekadar olahraga. Melalui latihan, ia belajar konsistensi dalam segala hal, termasuk menjaga kesehatan dan pola tidur yang baik, ini semua sangat berharga bagi perkembangan diri sebagai seorang atlet. Satria juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi sebelum mengikuti pertandingan adalah menemukan waktu untuk latihan bersama di tengah kesibukan kuliah. Namun berkat dukungan dari pelatih dan teman-teman membuatnya semakin termotivasi dan bersemangat untuk berprestasi.Inggil Susilo, mahasiswa Teknik Sipil yang juga meraih medali perak, menambahkan bahwa mereka berkomitmen untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuan. Di sisi lain, M. Fachri, seorang atlet dari Prodi Teknik Mesin, mengekspresikan kegembiraannya, “Kami ingin mengembangkan pencak silat lebih jauh lagi, dan membawa nama ITP ke tingkat nasional,” tuturnya. Pelatih lainnya, Rangga Firnando dengan bangga menuturkan makna di balik prestasi yang diraih oleh para atletnya. Menurutnya prestasi ini bukan hanya sekadar medali yang di bawa pulang, ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai mahasiswa untuk mengharumkan nama ITP di mata publik. Dengan keyakinan bahwa pencak silat adalah bagian dari budaya dan identitas bangsa, Rangga bertekad untuk terus mengembangkan potensi para atletnya. “Kami ingin membawa pencak silat ITP ke tingkat yang lebih tinggi, tidak hanya di level regional, tetapi juga nasional dan internasional. Ini adalah langkah awal untuk mewujudkan cita-cita itu,” tegasnya. Saepul Muiz, Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa ITP, merasa bangga dengan pencapaian ini, ia mengungkapkan prestasi ini menunjukkan potensi besar mahasiswa ITP di bidang olahraga dan seni. Saepul berharap agar kampus dapat memberikan lebih banyak fasilitas untuk mengembangkan potensi mahasiswa, sehingga ITP bisa menjadi tempat yang lebih unggul dalam prestasi mahasiswa. “Kebangkitan pencak silat di ITP menjadi harapan baru bagi mahasiswa, kemenangan ini menjadi motivasi bagi atlet muda lainnya untuk terus berlatih dan berprestasi. Setelah vakum beberapa tahun, kami kini kembali menggeliat dengan atlet-atlet yang penuh semangat dan memiliki potensi besar untuk berkarya dan berprestasi ,” katanya. Abdul Rohim, Manajer Tim Pencak Silat ITP, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim yang telah berjuang keras. “Kami bangga bisa membanggakan nama kampus di tingkat regional, kerja keras teman-teman dan dukungan dari kampus sangat berarti bagi kami. Kami juga mengajak bagi para mahasiswa yang memiliki ketertarikan di cabang olahraga pencak silat untuk bergabung bersama kami, agar tradisi prestasi ini dapat terus dilanjutkan ,” ungkapnya. Dua Official Team Pencak Silat lainnya, Candra dan Ridho Andika Illahi menuturkan prestasi ini bukan hanya tentang medali, tetapi juga tentang membangun komunitas yang saling mendukung. Prestasi mahasiswa ITP di UKO UNP Cup Batch II 2024 adalah langkah awal untuk memulai kembali tradisi prestasi di bidang olahraga. Dengan tiga medali perak yang diraih oleh Satria Zaky, Inggil Susilo, dan Resya Ahmad Fega, ITP menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berkomitmen pada akademik, tetapi juga di bidang non-akademik. “Kami berharap para atlet bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa baru, dan kelak bisa menjadi pelatih bagi generasi berikutnya,” ungkap Saepul. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari kampus, ITP berkomitmen untuk terus menciptakan generasi mahasiswa yang unggul di berbagai bidang. Created By Widia/Humas   ...
07 Oktober 2024 #kemahasiswaan #mahasiswa #mahasiswa-baru #prestasi #spmb #teknik-elektro #teknik-geodesi #teknik-mesin #teknik-sipil #teknologi-rekayasa-instalasi-listrik

Luluskan Magister Pertama Teknik Sipil, ITP Cetak Talenta Inspiratif dan Siap Berkarya untuk Bangsa

Institut Teknologi Padang merayakan momen bersejarah dengan lulusnya Novariani Marjali Putri sebagai lulusan perdana Program Studi Magister Teknik Sipil. Setelah menunggu selama 12 tahun sejak menyelesaikan studi S1 di ITP, Novariani merasa bangga dan bersemangat bisa menjadi bagian dari sejarah baru bagi kampusnya. Saat ditemui seusai pelaksanaan Sidang Thesisnya, ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh dosen yang telah mendukung dan membantu selama proses studi jenjang magisternya. “Saya sangat senang dan bangga bisa menjadi lulusan perdana Prodi S2 Teknik Sipil ITP dan menjadi bagian dari langkah awal ini. Keberadaan Program S2 Teknik Sipil ITP yang menawarkan sistem perkuliahan secara hybrid juga menjadi keunggulan tersendiri, metode ini memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa yang sudah bekerja, Sistem ini tidak hanya memudahkan mahasiswa yang sudah bekerja, tetapi juga memberikan akses kepada mereka untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa harus meninggalkan pekerjaan. Dengan dosen-dosen berkompeten yang sebagian besar adalah lulusan S3 dari universitas terkemuka, mahasiswa merasa terjamin dalam hal kualitas pendidikan. Novariani menyebutkan bahwa dosen-dosen di ITP bukan hanya akademisi, tetapi juga praktisi yang terlibat dalam proyek-proyek strategis nasional. Dosen ITP memiliki pengalaman nyata di lapangan, sehingga mahasiswa bisa langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat.           Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T., IPM, menggarisbawahi pentingnya evaluasi berkelanjutan dalam proses pendidikan, keberadaan program S2 ini juga menjadi bukti komitmen ITP dalam memberikan pendidikan yang relevan dan aplikatif. Ini menunjukkan keseriusan ITP dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki integritas. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa mahasiswa pasca sarjana kami lulus dengan tepat waktu dan memiliki daya saing.  Saya percaya bahwa kualitas mahasiswa S2 ITP dapat diukur dari attitude dan semangat belajar yang tinggi . ” ujar beliau. Dalam sidang skripsi, beliau menjadi salah satu penguji, ia mencatat bahwa mahasiswa pasca sarjana menunjukkan sikap yang sangat positif dan dedikasi yang tinggi. “Kualitas pendidikan di ITP sudah teruji, dan kami berharap dapat terus meningkatkan standar ini,” tuturnya. Di tengah perjalanan ini, harapan untuk adanya program doktoral (S3) di ITP pun mengemuka. Novariani menyatakan minatnya untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan berharap ITP bisa mewujudkan program tersebut. Ini menjadi tanda bahwa ITP tidak hanya berfokus pada pendidikan magister, tetapi juga berkomitmen untuk pengembangan pendidikan yang lebih tinggi. Kualitas pendidikan yang ditawarkan oleh ITP juga didukung oleh akreditasi yang baik, memberikan keyakinan bagi calon mahasiswa bahwa mereka akan mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Dengan begitu banyaknya tenaga pengajar yang berpengalaman dan terlibat dalam proyek nasional, ITP menjadi pilihan menarik bagi mahasiswa yang ingin memperdalam ilmu pengetahuan. Bagi Novariani dan teman-temannya, perjalanan ini adalah awal dari sebuah komitmen untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa. Ia berharap agar lebih banyak orang dari berbagai daerah, termasuk Kabupatennya, dapat merasakan manfaat dari pendidikan di ITP. “Saya ingin mengajak teman-teman untuk melanjutkan studi di sini, karena ITP memiliki segalanya untuk membantu kami menjadi insinyur yang handal,” tambahnya. Dengan semangat yang menggelora, lulusan perdana ini siap menghadapi tantangan di dunia profesional. Ia percaya bahwa ilmu yang didapat akan sangat berguna dalam setiap langkah karirnya. Novariani adalah contoh nyata dari visi ITP untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya siap secara akademis, tetapi juga mampu berkontribusi secara nyata di masyarakat. Kisah Novariani bukan hanya sekadar perjalanan individu, melainkan juga refleksi dari perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan keberadaan Prodi Magister Teknik Sipil di ITP, diharapkan akan lahir lebih banyak lagi insinyur yang mampu menjawab tantangan pembangunan infrastruktur di masa depan. Melalui pendidikan yang berkualitas, ITP berkomitmen untuk melahirkan generasi penerus yang inovatif dan berintegritas.   Created By Widia/Humas ...
02 Oktober 2024 #fakultas-teknik #institut-teknologi-padang #magister-teknik-sipil #mahasiswa-baru #pendidikan #publikasi #spmb #webometrics

Sabet Prestasi di Kancah Nasional, Tim TOBACCO ALARM ITP Raih Kelompok Mahasiswa Terkreatif di Ajang PKM Award 2024

Tim TOBACCO ALARM Institut Teknologi Padang (ITP) kembali mengukir prestasi gemilang di kancah Nasional. kali ini, tim PKM kebanggan ITP ini berhasil terpilih sebagai Kelompok Mahasiswa Terkreatif dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa - Kewirausahaan (PKM-KC) untuk klaster V Di Ajang PKM Award Tahun 2024. Keberhasilan ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi tim tersebut, tetapi juga menambah deretan prestasi ITP di tingkat nasional. Tim yang dipimpin oleh Zahara Julen ini menciptakan inovasi yang tak hanya menarik, tetapi juga memiliki dampak besar dalam masyarakat. Dikenal dengan nama TOBACCO ALARM, tim ini mengembangkan sebuah alat berbasis teknologi yang dapat mendeteksi dan memberikan peringatan dini terkait bahaya paparan asap rokok. “Saya merasa sangat bangga bisa membawa nama ITP ke kancah nasional melalui inovasi ini. Kami ingin membuktikan bahwa mahasiswa ITP, khususnya di Prodi Teknik Elektro, mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi dengan ide-ide kreatif yang berdampak positif bagi masyarakat,” ujar Zahara dengan semangat. Selain Zahara Julen yang menjabat sebagai ketua, tim ini juga beranggotakan Nurul Ramadhan, Agus Tri Wahyudi, dan Muhammad Fikri Rizki Antomi, yang turut berperan aktif dalam mengembangkan proyek inovatif ini. Di bawah bimbingan dosen Andi Muhammad Nur Putra, M.T., tim ini berhasil menunjukkan kekompakan, ide kreatif, serta kemampuan teknis dalam mengembangkan Tobacco Alarm menjadi solusi yang tepat guna. Keberhasilan tim ini menjadi bukti bahwa semangat berinovasi dan berkreasi dapat membawa hasil yang luar biasa. Pencapaian ini tidak hanya membanggakan bagi tim Tobacco Alarm, tetapi juga menjadi motivasi bagi seluruh sivitas akademika ITP untuk terus berkarya dan berinovasi. Menurut Zahara, kemenangan ini juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kerjasama tim dan kemampuan untuk bertahan di tengah tantangan. Ia menyadari bahwa setiap ide besar pasti dihadapkan pada rintangan, namun dengan saling mendukung dan kompak, tantangan tersebut bisa diatasi. “Setiap ide besar pasti memiliki tantangannya sendiri, namun jika kita tetap kompak dan saling mendukung, tidak ada yang tidak mungkin.Kerja sama yang solid dan semangat pantang menyerah adalah kunci untuk mengubah ide menjadi kenyataan yang berdampak luas," ujarnya dengan penuh keyakinan ,” tambahnya. Tim TOBACCO ALARM kini tengah mempersiapkan langkah berikutnya untuk melanjutkan pengembangan alat ini lebih jauh lagi. Mereka berharap dapat membawa inovasi ini ke masyarakat lebih luas dengan bantuan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, dunia industri, dan masyarakat umum. Prestasi ini juga membuka mata banyak pihak akan potensi mahasiswa ITP dalam mengembangkan solusi yang kreatif dan aplikatif di dunia nyata. Dengan semangat yang terus menggelora, ITP berharap dapat melahirkan lebih banyak inovator muda yang siap menghadapi tantangan zaman dan berkontribusi pada kemajuan bangsa. Keberhasilan Tim TOBACCO ALARM tentunya tidak hanya menjadi milik mereka, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi ITP dan seluruh masyarakat kampus. Melalui program seperti PKM-KC, mahasiswa ITP didorong untuk terus berpikir kreatif dan memberikan solusi nyata bagi masalah sosial yang ada. Inovasi mereka adalah contoh nyata bahwa pendidikan tinggi tidak hanya tentang teori, tetapi juga tentang bagaimana mengaplikasikan ilmu untuk menciptakan perubahan yang lebih baik bagi dunia. Created By Cyntia Lase/Humas ...
27 September 2024 #fakultas-teknik #mahasiswa #mahasiswa-baru #penelitian #prestasi #publikasi #spmb #teknik-elektro #webometrics