Berikut diumumkan Undangan Pemasukan Penawaran Pengadaan Barang Program Kompetisi Kampus Merdeka Tahun 2023Klik disini untuk download undangan ...
Sebanyak delapan mahasiswa Institut Teknologi Padang (ITP) berhasil lolos ke tahap wawancara dalam seleksi Program Student Exchange ke Cambodia University of Technology and Science (CamTech University) Tahun 2025. Tahap ini digelar pada Selasa, (15/04), di Ruang Rapat Pimpinan ITP, sebagai bagian penting dalam menentukan peserta terbaik yang yang benar-benar siap menjadi duta akademik ITP di kancah internasional. Tim pewawancara yang terdiri dari Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Marketing, Firmansyah David, Ph.D., Kepala Biro Humas dan Marketing, Nurzal, Ph.D., serta Kepala Bagian Kerja Sama dan Tracer Study, Vina Azatri, M.T., memusatkan perhatian pada tiga hal utama yakni komitmen, keabsahan dokumen, dan yang terpenting adalah kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris. “Ini bukan sekadar pertukaran pelajar, tapi bagian dari visi besar kami menuju kampus bereputasi internasional. Kami ingin memastikan bahwa peserta tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga siap mental dan mampu membawa nama baik kampus di luar negeri ,” ujar Wakil Rektor III. Menariknya, pada angkatan perdana program tahun ini, ITP membuka kesempatan dalam tiga kategori pendanaan yakni fully funded, partial funded, dan self funded. Hal ini memberi ruang lebih luas bagi mahasiswa dengan berbagai latar belakang ekonomi untuk ikut berpartisipasi. Program ini dijadwalkan berlangsung pada bulan Mei 2025, sebagai bagian dari kerja sama strategis antara ITP dan CamTech University. Dimana mahasiswa terpilih akan menghabiskan waktu beberapa minggu di CamTech University untuk mengikuti perkuliahan, diskusi riset, serta kunjungan industri dan budaya. Melalui Program Student Exchange ini mahasiswa yang terpilih nantinya diharapkan menjadi agen perubahan dan membawa semangat kolaborasi global ke lingkungan kampus ITP. Sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen mendorong internasionalisasi, ITP terus membuka kerja sama serupa dengan perguruan tinggi mancanegara lainnya. Program ini bukan hanya kebanggaan institusi, tetapi juga bukti konkret bahwa mahasiswa ITP mampu bersaing dan beradaptasi di kancah global. Created By Widia ...
Berikut diumumkan Undangan Pemasukan Penawaran Pengadaan Barang Program Kompetisi Kampus Merdeka Tahun 2023Klik disini untuk download undangan ...
Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan Institut Teknologi Padang (ITP) berkomitmen penuh dalam menjawab isu-isu permasalahan lingkungan yang ada di Indonesia. Salah satu bentuk implementasi dari komitmen ITP dalam menyelesaian permasalahan lingkungan yaitu dengan menyelenggarakan kuliah tamu yang mengusung tema “Pengelolaan Persampahan Berbasis Masyarakat” di aula Gedung D Kampus 1 ITP, Kamis (06/07). Kegiatan dibuka oleh Rizki Ananda, M.T. selaku ketua panitia kuliah tamu, ia menyampaikan bahwa masyarakat perlu mendapatkan pandangan dan prespektif tentang pentingnya pengelolaan sampah. Hal ini karena setelah dikaji sampah merupakan objek yang sangat susah terurai, butuh waktu berpuluh tahun untuk mengurai satu sampah plastik, oleh karena itu penting peran kita sebagai akademisi untuk mengedukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat. Acara dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Ketua Prodi Teknik Lingkungan ITP, Dr. Herix Sonata, M.Si, ia menyebutkan bahwa masalah pengelolaan sampah adalah masalah yang terus menjadi momok bagi kita semua. Sehingga, perlu peran generasi muda untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam menghasilkan strategi solutif bagi isu-isu permasalahan lingkungan yang ada. “Mahasiswa saat ini didorong sebagai inisiator dan diharapkan mampu menciptakan peluang yang diwujudkan dalam aksi nyata, diantaranya adalah memunculkan jiwa entrepreneurship dan merancang kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan. Beberapa kegiatan terkait aksi nyata tersebut adalah mengelola masalah persampahan dan sumbangsih dari network bagi pemberdayaan lingkungan ,” jelas Ka. Prodi Teknik Lingkungan. Ia menjelaskan kuliah tamu ini diharapkan dapat memberikan mahasiswa informasi terbaru berkaitan dengan inovasi penanggulangan masalah lingkungan. Menurutnya mahasiswa dapat termotivasi memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menyerap informasi, sehingga ide yang kita ajukan harus sesuai dengan perkembangan zaman.Ia mengungkapkan kehadiran Ekho Kurniawan,S.T selaku sosok dibalik berdirinya Bank Sampah Sahabat Alam (BSSA) dan sebagai praktisi muda yang konsen dalam bidang pengelolaan lingkungan, diharapkan mampu menambah cakrawala pengetahuan manusia untuk mulai melakukan hal-hal sederhana terhadap lingkungan, namun dapat berdampak besar bagi masyarakat disekitarnya. Ka. Prodi Teknik Lingkungan menyebutkan BSSA telah berhasil menorehkan berbagai prestasi yaitu Juara 1 PKK Tingkat Kota se-Sumatera Barat dan enjadi Kandidat PROPER EMAS KLHK Mitra Pertamina DPPU Minangkabau. Selain prestasi ini, BSSA juga telah berhasil menjawab isu-isu lingkungan yang ada didaerahnya. “Jadi pola fikir kita itu harus global, namun action kita harus dimulai dari hal-hal sederhana namun berdampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitar kita. Dengan adanya kuliah tamu ini mahasiswa dapat menyerap informasi tentang bagaimana pengelolaan dan pengembangan BSSA dan dapat merubah mindset mahasiswa bahwa sampah bukan lagi dibiarkan saja, tetapi dapat diubah menjadi sesuatu yang berdaya guna, Langkah awalnya dapat dimulai untuk mengembangkan enterpreneur skala desa,” terang ia. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber Ekho Kurniawan,S.T, ia menyebutkan bahwa masalah sampah merupakan topik yang menarik baginya, menurutnya setiap individu pasti akan menghasilkan sebuah sampah tiap harinya. Menurutnya masalah terbesar dalam pengelolaan sampah itu adalah dari masyarakat sendiri, dimana masih kesulitan dalam membiasakan diri dalam pengelolaan sampah. Sehingga hal ini berdampak pada Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) daerah yang selalu over capacity yang berdampak pada kerusakan lingkungan. Ekho menjelaskan fenomena tersebut mendorong ia berinisiatif mengajak masyarakat untuk membangun BSSA yang memiliki komunitas yang kecil sehingga lebih mudah dalam pelaksanaannya, menggunakan teknologi yang sederhana, minim biaya, dan minim tenaga kerja. Dengan tetap berkomitmen dengan empat prinsip tadi Ekho menyebutkan BSAA berhasil menyelesaikan isu-isu permasalahan lingkungan. “BSSA berhasil menyelesaikan isu Sustainable Development Goals (SDGs), Circular Economy melalui penanganan Food Waste dan Recycling Material, Global Warming melalui pengurangan Gas Rumah KAca (KRK), dan Green Jobs dengan menciptakan wirausahawan ramah lingkungan. Seluruh isu ini kami bentuk menjadi produk-produk yang ramah secara lingkungan dan bernilai komersil ,” jelas Ekho. Adapun program-program dari BSSA adalah penciptaan nilai tambah dari sampah makanan yang diolah menjadi pupuk basah dan pupuk kering, penciptaan nilai tambah dari sampah daur ulang, penciptaan nilai tambah dari sampah residu, dan kerja sama penangan sampah pulau konservasi pieh. Ia menambahkan Keseluruhan program ini memberdayakan masyarakat sekitar pada proses pelaksanaannya. “Kisah sukses BSSA ini dapat juga adik-adik ciptakan melalui ide dan kemauan untuk berkarya bagi masyarakat, karena sejatinya mahasiswa harus berfikir inovatif dan selalu meningkatkan kualitas diri baik hardskill maupun softskill. Mahasiswa harus mampu memanfaatkan kesempatan belajar yang difasilitasi kampus untuk membangun kualitas diri dan relasi, karena ilmu yang dimanfaatkan dalam pengembangan BSSA ini berasal dari pengalaman yang saya dapat dilapangan ,” tutup Ekho. Created By Widia/Humas ...
Bencana Hidrometeorologi merupakan bom waktu bagi Sumatera Barat, salah satunya adalah bencana tanah longsor. Sebagai daerah yang memiliki potensi bencana tanah longsor yang cukup tinggi, mendorong para akademisi untuk meningkatkan pemahaman terkait mitigasi bencana tanah longsor sebagai langkah preventif mencegah adanya korban jiwa dan kerugian materil terdampak bencana.Hal ini disampaikan oleh Ahli Geoteknik Universitas Andalas, Prof.Ir. Abdul Hakam, M.T., P.hD. saat mengisi kuliah tamu yang digelar Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Institut Teknologi Padang (ITP) di Aula Gedung D Kampus 1 ITP, Rabu (05/07). Kuliah Tamu yang diikuti sekitar 80 peserta baik mahasiswa aktif Prodi Teknik Sipil ITP, dosen, dan tenaga pendidik mengusung tema “ Tanah Longsor dan Penahan Tanah.” Kuliah tamu dipimpin oleh Muhammad Ridwan , Dr.Eng yang merupakan salah satu dosen Prodi Teknik Sipil ITP ini membahas tentang mitigasi bencana tanah longsor dan stabilitas lereng serta penahan tanah. Pada Kesempatan ini Prof.Ir. Abdul Hakam, M.T., P.hD. selaku narasumber menyampaikan materi terkait dengan identifikasi penyebab kejadian tanah longsor yang berdampak pada kerusakan lingkungan, analisis stabilitas dinding penahan tanah, bidang longsor, teknik analisis kondisi tanah yang berpotensi mengalami tanah longsor, dan analisis tipe penanggulangan berdasarkan teknis. “Analisis kajian yang dilakukan tidak berhenti hanya pada pembangunan sebuah infrastruktur tetapi juga terhadap pemeliharaan berkala yang dilakukan oleh para ahli. Ini memerlukan peran para akademisi untuk melakukan survey dan kajian bencana dalam menentukan solusi yang komprehensif dalam penanggulangan bencana di Indonesia ,” ujar Prof. Abdul Hakam.Saat ditemui secara langsung, Muhammad Ridwan , Dr.Eng yang bertindak sebagai moderator menuturkan bahwa latar belakang adanya kuliah tamu ini adalah berkaitan dengan kondisi wilayah Sumatera Barat sebagai daerah rawan bencana tanah longsor. Hal ini didukung karena daerah Sumbar yang memiliki banyak pegunungan dan perbukitan, intensitas curah hujan yang tinggi, berada dekat lempeng sehingga rawan gempa baik tektonik maupun vulkanik, sehingga potensi bencana tanah longsor cukup tinggi. Menurutnya, perlu peningkatan pemahaman yang menghadirkan pakar-pakar yang berhubungan dengan kondisi tersebut untuk menambah pengetahuan mahasiswa dan dosen, dalam hal ini tentang mitigasi bencana tanah longsor. Informasi ini memberi gambaran bagi mahasiswa dan dosen untuk melihat peluang mitigasi bencana terhadap kelongsoran. “Narasumber yang merupakan seorang ahli geoteknik telah memiliki berbagai pengalaman dan tergabug dalam proyek mitigasi bencana di Provinsi Sumbar, sehingga kita dapat memperoleh wawasan yang berkaitan dengan geoteknikal merunut pada teoritis dan aplikasi lapangan. Narasumber memberikan ilmu praktis yang dapat diaplikasikan dilapangan, diantaranya wawasan dan kajian mendalam untuk menentukan indikator potensi longsor suatu kawasan ,” tutur ia.Ia menambahkan tujuan diadakan kuliah tamu ini adalah merubah suasana dan keterbaruan ilmu mengacu pada informasi-informasi yang disampaikan narasumber baik itu secara teoritis maupun secara praktis. Disamping itu mahasiswa juga menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan adanya kuliah tamu ini mereka termotivasi untuk menggali ilmu dari narasumber yang berasal dari luar kampus sehingga menimbulkan daya tarik bagi mahasiswa. “Harapannya dengan adanya kuliah tamu ini, semakin banyak informasi terbaru yang didapatkan mahasiswa, mendorong mahasiswa untuk semakin luas wawasannya dan harapannya mahasiswa dapat meningkatkan sense of engineeringnya. Selain itu, ini juga menjadi pancingan bagi dosen-dosen untuk melakukan riset penelitian yang mengarah pada topik ini, serta harapannya tidak hanya bermanfaat secara teori tetapi juga dapat diaplikasikan terutama untuk masyarakat yang tinggal pada rawan bencana agar mendapatkan akses informasi terkait mitigasi bencana, “ tutupnya. Created By Widia/Humas. ...
Dalam rangka peningkatan akses dan kualitas pembelajaran yang kolaboratif dan partisipatif Institut Teknologi Padang (ITP) menjalankan misi strategis dalam serangkaian kunjungan pengembangan kemitraan. Kunjungan kemitraan ini dilaksanakan oleh Program Studi (Prodi) Teknik Geodesi ITP sebagai bentuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta perguruan tinggi yang unggul, mandiri, dan berbudaya.PT. Sampulu Adijaya PrakarsaDelegasi yang berangkat dalam kunjungan pengembangan kemitraan ini terdiri dari Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP, Dwi Arini, M.T., dan salah seorang dosen Teknik Geodesi, Fajrin, M.Si yang juga menjabat sebagai Direktur Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Teknik Geodesi ITP. PT. Jaya Survey IndonesiaKunjungan dilaksanakan ke lima mitra yang terdiri dari satu perguruan tinggi dan empat Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Kunjungan dimulai pada tanggal 19 Juni 2023 dengan mengunjungi PT. Sampulu Adijaya Prakarsa dan PT. Jaya Survey Indonesia. Kemudian delegasi melakukan kunjungan ke PT. Waindo Specterra dan PT. Webgis Indonesia pada tanggal 20 Juni 2023, terakhir delegasi melakukan kunjungan ke Prodi Teknik Geodesi Sarjana Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor Pada tanggal 21 Juni 2023. PT. Waindo SpecterraSelama kunjungan, Prodi Teknik Geodesi ITP menjelaskan topik dan area kerja sama meliputi kegiatan magang mahasiswa dan menghimpun informasi dari DUDI terkait standar profil lulusan yang dapat memenuhi kebutuhan dunia industri pada era digitalisasi ini. Menurutnya program MBKM dapat menjadi akselerator dan katalisator dalam proses kolaborasi.PT. Webgis Indonesia“Selanjutnya berdasarkan hasil diskusi bersama Prodi Teknik Geodesi Sarjana Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor dan beberapa DUDI yang telah kami kunjungi, telah mencapai beberapa kesepakatan yang dapat ditindaklanjuti setelah kunjungan ini. Diantaranya, peningkatan kegiatan Exchange MBKM, fasilitasi Kegiatan magang untuk mahasiswa, dan rencana penyelenggaraan FGD bersama mitra dalam rangka pengembangan kurikulum yang selaras dengan industri ,” jelas Ka. Prodi Teknik Geodesi, Selasa (04/07). Diskusi pengembangan kurikulum dengan Prodi Teknik Geodesi Sarjana Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor Ia menjelaskan pengembangan kemitraan ini juga merupakan langkah inovasi dari Prodi Teknik Geodesi ITP dalam membangun penyelenggaraan pendidikan yang memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengasah kemampuan sesuai minat dan bakatnya. Ia menambahkan sinergitas antara perguruan tinggi dan DUDI dapat mewujudkan lulusan pendidikan tinggi yang inovatif, produkti, adaptif, dan kompetitif di dunia global. Melalui kunjungan ini, Ka. Prodi Teknik Geodesi berharap dapat terjalin sinergi yang lebih kuat dengan industri dan perguruan tinggi lain mulai dari kerja sama pendidikan, magang, kerja praktek, tugas akhir mahasiswa, eksekutif training, join research, dll. Ia menambahkan harapannya agar kemitraan yang terjalin ini dapat terjaga dengan baik, sehingga dapat menyelenggarakan Kegiatan-kegiatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Prodi Teknik Geodesi Sarjana Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor “Harapannya semoga dalam waktu dekat kegiatan seperti magang industri dan Focus Group Discussion (FGD) yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang positif bagi seluruh pihak yang terlibat. Hal ini bertujuan untuk menyelenggarakan program persiapan karir yang komprehensif dalam mempersiapkan generasi terbaik Indonesia, “ harapnya. Sebagai penutup kunjungan, delegasi Prodi Teknik Geodesi ITP berkesempatan bertemu dengan Ikatas Surveyor Indonesia (ISI). Dalam pertemuan ini delegasi disambut hangat oleh pengurus ISI dan berdiskusi terkait peningkatan kompetensi mahasiswa dibidang geospasial dalam hal sertifikat keahlian yang relevan dengan kebutuhan dunia industri. Created By Widia/Humas ...
Biro Humas, Kerja sama, dan Promosi Institut Teknologi Padang (ITP) terus melakukan inovasi dalam meningkatkan pengelolaan kerja sama perguruan tinggi baik dengan sesama perguruan tinggi maupun dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) di dalam maupun luar negeri. Dengan adanya inovasi ini harapannya pendidikan, terutama pendidikan tinggi mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan mencetak SDM unggul.Pemerintah juga terus mendorong perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu lulusan salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui program MBKM yang diusung oleh Kemendikbud Ristek, industri dan perguruan tinggi dapat bekerja sama untuk meningkatkan program pendidikan dan penelitian, mendorong inovasi dan adopsi teknologi terbaru, dan mempersiapkan lulusan yang siap bekerja dan memahami dunia industri. Ini akan meningkatkan daya saing lulusan dan mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin di masa depan.Kepala LLDIKTI Wilayah X, Afdalisma, SH., M.Pd menyampaikan sangat mendukung setiap kerja sama yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi pada malam penganugerahan LLDIKTI Wilayah X (24/05). Ia menambahkan kerja sama tidak hanya sebatas MoU saja, tetapi harus diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi karena kerja sama bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktifitas, dan inovasi, mutu dan relevansi Tri dharma perguruan Tinggi untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).“Terjadinya peningkatan kerja sama yang dilakukan oleh perguruan tinggi dilingkungan LLDIKTI Wilayah X merupakan capaian kerja sama yang terakumulasi dari tahun 2021-2022. Hal ini bertujuan menghasilkan rancangan program kerja dalam mengelola perguruan tinggi secara akuntabel yang selaras dengan upaya peningkatan mutu kualitas SDM lulusan perguruan tinggi, serta mampu mengoptimalkan program MBKM, “ ujar kepala LLDIKTI Wilayah X.Perguruan tinggi melalui Prodi berperan dalam penyelenggaran kerja sama akademik yang mendukung Tri Dharma perguruan tinggi. Kegiatan implementasi kerja sama merupakan sinergitas antara perguruan tinggi dan industri dalam dalam menciptakan program-program magang dan praktek kerja, yang membantu lulusan memperoleh pengalaman praktis dan memahami dunia kerja.Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Biro Humas, Kerja sama dan promosi ITP, Anna Syahrani, M.Eng bahwa ITP sebagai sebuah perguruan tinggi juga senantiasa berinovasi dalam pengelolaan dokumen kerja sama. Hal ini bertujuan demi meningkatkan sinergi antara sesama lembaga pendidikan dan dengan dunia industri sehingga terbangun kerja sama inovasi berkelanjutan.Ia mengungkapkan salah satu inovasi yang ia dan tim lahirkan adalah mendigitalisasikan dokumen kerja sama yang semula pengelolaannya masih dilakukan secara manual. Tantangan terbesar yang tim humas ITP hadapi saat pertama kali merancang digitalisasi dokumen adalah mengumpulkan dokumen fisik kerja sama yang belum terarsip dengan baik.“Pada awalnya saya bersama tim humas ITP cenderung kesulitan dalam mengumpulkan seluruh dokumen fisik kerja sama. Namun, berkat kerja keras dan kerja sama yang gigih oleh tim humas seluruh dokumen kerja sama dapat terarsip dengan baik, kemudian kami langsung melakukan digitalisasi dokumen kerja sama yang selanjutnya ditabulasikan dalam basis data ,” ungkap Ka. Biro Humas, Kerja sama dan promosi ITP.Lebih lanjut ia menyebutkan dengan data yang telah terdigitalisasi tersebut tim humas dapat mengambil data, mengolah data, serta mengekstraknya menjadi sebuah informasi. Sehingga dapat memenuhi permintaan terkait dokumen kerja sama yang dibutuhkan lembaga, serta dapat yang menjadi pedoman untuk mereview mitra baik terkait evaluasi kerja sama maupun mitra yang memiliki potensi untuk diperpanjang perjanjian kerja samanya.Seiring dengan transformasi tata kelola dokumen kerja sama, pada tahun 2021 LLDIKTI Wilayah X mengeluarkan kebijakan inovasi layanan pengelolaan arsip menjadi dokumen digital dalam suatu sistem informasi. ITP makin termotivasi untuk selalu mengupdate seluruh dokumen kerja samanya dalam sebuah database, dan menghasilkan data pengelolaan yang lebih tertata dan tersusun rapi serta memberikan kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip.“Atas hasil kerja keras tim humas dalam pengelolaan dokumen kerja sama, pada tahun 2022 kita berhasil masuk dalam 5 besar perguruan tinggi yang diusulkan oleh LLDIKTI Wilayah X pada anugerah kerja sama kemendikbudristek dikti. ITP juga memperoleh Anugerah LLDIKTI Wilayah X sebagai pengelola kerja sama terbaik kategori institut tahun 2023, “ kata Anna.Ka. Biro Humas, Kerja sama dan promosi ITP menerangkan dalam proses pengelolaan dokumen kerja sama, ITP terus mengusung berbagai inovasi yang berperan dalam meningkatkan grafik kualitas kerja sama ITP. Salah satunya adalah dengan mengarahkan setiap Prodi yang melakukan pengabdian masyarakat untuk melaksanakan kegiatan bersama mitra kerja sama yang telah memiliki MoU dengan ITP.Ia menambahkan strategi lain yang tim humas ITP lakukan adalah mengajukan dikti sebagai salah mitra kerja sama ITP, hal ini dilakukan dengan mengacu pada kontrak dosen yang berhasil lulus hibah pendanaan dikti. Sehingga seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan hibah masuk dalam implementasi kerja sama pada unsur penelitian. Hal ini di dukung dengan ITP yang berhasil lulus dalam berbagai skema hibah penelitian dikti sehingga menjadi momentum dalam peningkatan implementasi kerja sama.“Kita juga melakukan update adalah update dokumen kerja sama secara berkala, artinya ketika sebuah MoU sudah ditanda tangani kita langsung update ke sistem Lapkerma LLDIKTI Wilayah X. Hal ini bertujuan agar seluruh laporan pengelolan kerja sama ITP dapat terdata dengan baik oleh sistem LLDIKTI Wilayah X ,” imbuh Ka. Biro Humas, Kerja sama dan promosi ITP.Terakhir ia menuturkan dalam setahun terakhir ini dukungan dari seluruh civitas akademika semakin meningkat, hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri. Dosen-dosen termotivasi untuk mempererat komunikasi dan relasi dengan rekan-rekannya yang berasal dari beberapa perguruan tinggi di luar negeri, dengan dibalut berbagai kegiatan dalam bentuk kerja sama sebagai langkah awal mencapai visi ITP menjadi World Class University. Created By Widia/ Humas ...