Dukung Green Energy, ITP Hadirkan AFRO Water Treatment Berbasis Media yang Ramah Lingkungan

Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Padang (ITP) Hafni, S.T, M.T  berhasil mengembangkan AFRO Water Treatment, sebuah alat yang berfungsi mengolah air kotor menjadi air bersih siap pakai. AFRO Water Treatment tersebut mempunyai kemampuan memproduksi air bersih dengan kapasitas 33 liter per menit atau 1,9 m3 per jam. AFRO Water Treatment menggunakan media ramah lingkungan berupa saringan dari pasir silika dan media karbon aktif yang berasal dari arang tempurung kelapa. Arang Tempurung kelapa sendiri merupakan kualitas terbaik dari seluruh jenis karbon aktif. “Inovasi ini berfokus pada metode pengolahan air kotor menjadi air bersih dengan sistem hybrid menggunakan panel surya dan listrik PLN,” ujar Hafni saat ditemu secara langsung di Workshop Teknik Mesin ITP pada Jum’at (31/02). AFRO Water Treatment dirancang mengunakan sistem hybrid, panel surya dan lisrik PLN bertujuan jika dilemparkan kepada masyarakat, masyarakat dapat mudah mendapatkan alat ini dengan harga yang terjangkau. Ia memaparkan awal mula tercetusnya ide pengembangan AFRO Water Treatment adalah saat gempa tahun 2009. Saat itu masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air bersih, sedangkan jika untuk menggunakan alat yang manual pasti akan membutuhkan waktu lama. “Pada tahun 2014 saya mulai mengembangkan alat ini, hingga tahun 2019 terus terjadi pengembangan baik dari media filternya, komponen penyusun alat, dan sistem pengoperasiannya demi mendapatkan hasil air bersih yang sesuai dengan standar yang berlaku,” papar ia. Ia menjelaskan pada tahun 2014 ia merancang alat dengan menggunakan gaya gravitasi untuk menjatuhkan airnya dan tawas sebagai media bahan penyaringan. Seiring berjalannya waktu metode ini dinilai tidak efisien, sehingga ia menemukan alternatif lain untuk mengatasi masalah tersebut. “Hasil air yang dikeluarkan hanya sedikit karena tekanan yang rendah, sehingga saya mengunakan pompa kecil yang memiliki daya 125 watt dengan kapasitas 30 liter per menit sebagai solusinya.” jelas Hafni. Lebih lanjut ia menjelaskan bagi permasalahan tawas sebagai saringan ia mengganti menggunakan pasir dengan kepadatan tertentu sebagai alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan. Dalam penelitian ini Hafni juga mengembangkan dua alat lagi pada tahun 2019 yaitu pertama alat pembakar arang berupa pembakaran vakum, dengan teknik yang tidak mengurangi kualitas arang. Alat yang kedua berupa alat penghalus arang, sehingga hal ini dapat meminimalisir biaya produksi. “Kedepannya dengan adanya kolaborasi dengan dosen teknik mesin, Dr. Ade Indra, S.T., M.T., IPM pembatas pasir silika akan diganti dengan media ceramic halus sehingga massa pakainya lebih tinggi. Inovasi lainnya adalah terkait menggunakan panas untuk membunuh bakteri sehingga alat juga dapat menghasilkan air panas” imbuhnya. Hafni menambahkan prinsip kerja alat ini adalah gabungan dari  proses Aerasi, Filtrasi, Reverse, dan Osmosis yang berfungsi untuk mengolah air dari pengotor yang terlarut dan pengotor yang tidak terlarut, serta dapat melakukan backwash (cuci ulang). “Alat ini dapat menghasilkan air dengan 2 jenis, yakni air bersih untuk MCK dan air bersih yang layak dikonsumsi dengan catatan harus dimasak terlebih dahulu,” ucap ia. Berkat inovasi cemerlang tersebut, Hafni berhasil turut serta dalam program ITP Mitra Nagari yang melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan terkait penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG). Ia berhasilkan menyediakan 5 unit AFRO Water Treatment yang telah diaplikasikan pada 10 Nagari yang ada di Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan pada Februari tahun 2021. Serta pada tahun ini ia bersama ITP akan bekerja sama dengan Polda Sumbar terkait pengolahan air embung asrama polisi. “Harapan kedepannya alat ini dapat disediakan secara mobile di ITP, sehingga alat ini dapat dimanfaatkan saat terjadi bencana alam. Serta ITP hadir dalam membantu mengatasi masalah ketersediaan air bersih setelah bencana,” tutup Hafni. Created by Widia/Humas     ...
03 April 2023 #dosen #fakultas-teknik #institut-teknologi-padang #kerja-sama #prestasi #publikasi #teknik-mesin #ttg #webometrics

LP2M ITP Adakan Sosialisasi Panduan Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, Serta Penyampaian Program Kerja LP2M Tahun 2023

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Teknologi Padang menyelenggarakan sosialisasi panduan penelitian dan pengabdian masyarakat, serta penyampaian program kerja LP2M tahun 2023. Kegiatan ini di selenggarakan di Aula Gedung D Kampus I ITP pada Jum’at (17/03) kepada seluruh dosen di lingkup ITP. Ketua LP2M ITP, DR. Nofriady Handra, M.SC, sebagai narasumber menjelaskan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang beberapa perubahan pada skema penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, hal ini penting untuk di sosialisasikan terutama bagi dosen pemula. “Dengan adanya sosialisasi ini semoga proposal yang diajukan dapat mengikuti panduan sesuai dengan skema yang telah dipilih. Sehingga, harapannya proposal yang diajukan tepat sasaran dan dapat lulus hibah pendanaan,” jelas ia. Ia menambahkan seiring dengan meningkatnya Klaster ITP dalam penelitian dan pengabdian pengabdian masyarakat menjadi Klaster utama. Syarat yang harus dipenuhi oleh dosenuntuk mengajukan proposal semakin meningkat. “Ada beberapa skema penelitian yang diadakan oleh kemenristek dikti yang pertama adalah penelitian fundamental, terapan, dan dalam negeri. Untuk penelitan terapan kriteria pengusul minimal jabatan fungsional Lektor, dan memiliki SINTA Score Overall minimal 150, serta memiliki PATEN granted,” tambah Nofriady. Nofriady mengungkapkan pelaksanaan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di tahun 2023 dilakukan melalui platform BIMA. Keseluruhan proses tersebut akan tersambung dengan SINTA sebagai dasar pengukuran kinerja perguruan tinggi dalam  riset, teknologi, dan pengabdian kepada masyarakat. “Berdasarkan hasil pemetaan dosen terdapat 20 orang dosen yang telah memenuhi syarat untuk mengajukan proposal penelitian, di luar dari penelitian yang telah berlangsung. Harapannya seluruh dosen yang telah memenuhi syarat untuk dapat mengajukan proposal penelitian pada tahun 2023 ini,” ucap ia. Ia berharap dengan adanya sosialisasi ini akan memotivasi para dosen untuk membuat proposal penelitia. Apabila jumlah proposal yang diajukan meningkat maka berdampak positif pada kualitas institusi dan individu dosen tersebut, termasuk dalam skor SINTA sebagai bahan penilaian untuk tiga tahun kedepan. “Selain program hibah dana penelitian Dikti juga terdapat program pendanaan riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional. Program riset pendanaan ini memiliki persyaratan pengusul merupakan lulusan S3, serta akan bersaing bersama lembaga riset seperti LIPI,” ujarnya. Selain sosialisasi panduan proposal penelitian dan pengabdian masyarakat, pada kesempatan tersebut LPPM juga menyampaikan program kerja tahun 2023, diantaranya LP2M bertugas dalam mengkoordinasikan, memantau, dan menilai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dosendi lingkup ITP. “Bagi dosen-dosen pemula yang belum memenuhi syarat untuk mengikuti program penelitian Dikti dan BRIN, ITP mewadahi dengan memberikan hibah institusi sebanyak 9 proposal meliputi penelitian dasar, terapan dan lanjutan,” tambah ia. Terakhir pada penyampaian program kerjanya, beliau menyebutkan akan memberikan reward kepada dosen yang telah melaksanakan publikasi ilmiah pada jurnal Q1 dan Q2 berdasarkan hasil seleksi dari LP2M ITP. Created  By Widia/Humas ...
20 Maret 2023 #dosen #institut-teknologi-padang #kegiatan #penelitian #ppid #webometrics

Institut Teknologi Padang Berhasil Masuk ke Klaster Utama Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Institut Teknologi Padang (ITP) dinyatakan berada pada klaster Utama dalam kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat. Penilaian tersebut didasarkan pada hasil olahan data kinerja ITP berbasis SINTA dalam periode tahun 2019 hingga 2021. Data kinerja yang diperhitungkan merupakan data yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh verifikator Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITP.Hasil peningkatan ini merujuk pada Surat Keputusan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0241/E5/DT.06.01/2023 tanggal 28 Februari 2022 tentang Penetapan Klasterisasi Perguruan Tinggi berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.Wakil Rektor 1 bidang akademik dan kemahasiswaan,  Firmansyah David, Ph.D menanggapi postif terhadap peningkatan Klaster ini. Ia juga memberikan apresiasi kepada dosen-dosen yang terus konsisten dan menjaga komitmennya untuk terus melaksanakan penelitian dan pembuatan karya ilmiah. “Selama tiga tahun berturut-turut ITP terus meningkatkan skor SINTA nya, peningkatan ini dapat dilihat dari kualitas proposal yang telah bertaraf internasional dan jumlah kelulusan proposal yang terus meningkat tiap tahunnya,” ujar Firman.Ia menambahkan peningkatan Klaster Utama ini menandakan bahwa ITP mampu melakukan riset mandiri dan melakukan publikasi ilmiah bertaraf nasional. Namun ia berharap pada penilaian selanjutnya ITP mampu mencapai target Klaster mandiri. “Semoga peningkatan ini dapat memotivasi dosen-dosen untuk turut serta dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat. Hal ini merupakan wujud dari penerapan Tri Dharma seorang dosen,” tutur Firman.Firman menyampaikan saat ini dengan masuknya ITP dalam klaster utama bersama perguruan tinggi lainnya yang tersebar diseluruh Indonesia telah menunjukkan kerja nyata dari ITP. Lebih lanjut ia memaparkan bahwa ITP memiliki potensi jauh lebih besar dengan jumlah dosen yang ada untuk meningkatkan publikasi internasional, PATEN, dan buku, tidak menutup kemungkinan ITP untuk meningkat ke Klaster Mandiri.“Semoga tahun ini dan tahun-tahun kedepannya terjadi peningkatan publikasi ilmiah dari para dosen ITP sehingga akan lebih banyak luaran yang berkualitas yang lahir dari ITP. Sebagai bentuk dukungan, ITP memberikan bentuk pendanaan berupa hibah institusi bagi dosen yang belum memiliki skor SINTA dan juga ITP akan memberikan pendampingan menulis bagi dosen,” tutupnya.Ketua LP2M ITP DR. Nofriady Handra, M.SC menerangkan prestasi klaster utama ini merupakan hasil partisipasi dari rekan-rekan dosen yang telah bekerja keras dalam peningkatan kualitas dan kuantitas penelitiannya. Selain itu juga dalam memenuhi luaran hasil penelitian seperti jurnal nasional terkreditasi, jurnal internasional terindeks, buku, dan hak cipta dll.“Proses peningkatan klaster ini juga merupakan kontribusi dari Pejabat LP2M sebelumnya yang telah mengumpulkan dan mengolah data-data di SINTA. Kami bertugas untuk mengupdate data-data yang berhubungan dengan karya-karya penelitian masing-masing dosen sehingga bisa digunakan sebagai bahan untuk diajukan pada peningkatan klaster yang diadakan pada tahun ini,” ucap Nofriady.Beliau pun berpesan agar prestasi ini tidak membuat dosen terlena melainkan kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para dosen ITP untuk meningkatkan karya penelitian, publikasi ilmiah, hak cipta, buku, dan bahan ajar. Partisipasi dosen terhadap karya penelitian dan publikasi sangat diharapkan untuk mempertahankan Klaster kedepan dan tidak tertutup kemungkinan bisa mencapai Klaster Mandiri, karena aspek kinerja perguruan tinggi berbasis SINTA ini dapat meningkatkan kualitas dan prestasi bagi institusi dan individu dosen. Ketua L2PM pun mengucapkan terima kasih kepada Yayasan dan pihak Rektorat yang telah mendukung penuh seluruh kegiatan dan program LP2M. Adanya peningkatan ini tentu memberikan tantangan dan tanggung jawab baru bagi LP2M, tentu perlu kerja sama dan kontribusi bagi kemajuan institusi kedepannya.Mastariyanto Perdana, M. Eng, Selaku Ketua LP2M sebelumnya menyampaikan bahwa turut bahagia atas peningkatan Klaster ITP menjadi Klaster Utama. LP2M ITP terus memotivasi dosen untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam 3 tahun terakhir, sehingga banyak dosen yang bersemangat dalam meningkatkan publikasi ilmiahnya yang berbasis SINTA.“Penelitian memiliki banyak luaran yang akan dinilai pada saat klasterisasi, dalam 3 tahun terakhir dosen-dosen ITP semakin meningkatkan semangat untuk mengupdate data yang berhubungan dengan penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain itu dosen juga meningkatkan  kualitas jurnalnya dari jurnal tidak terakreditasi menjadi jurnal terakreditasi ,” ujar Mastariyanto.Ia juga menyampaikan dukungan dan kerja sama dari pimpinan memberikan pengaruh yang besar bagi  peningkatan Klaster Utama  ITP. Hal ini berkaitan dengan program kerja yang diterima oleh pimpinan berhubungan dengan penelitian dan pengabdian masyarakat, ini dibuktikan dengan adanya pelatihan PATEN yang diselenggarakan oleh ITP. Pelatihan PATEN ini berhasil melahirkan 21 judul  PATEN yang terdiri dari Jurnal Internasional dan buku dalam rentang waktu 3 tahun, sehingga berdampak positif pada skor SINTA ITP.“LP2M ITP pun terus mengembangkan strategi baru dalam peningkatan Klaster ini, menjawab perubahan penilaian yang berbasis SINTA yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2020, ITP pun mengembangkan suatu strategi yang cerdas. LP2M ITP menginformasikan kepada para dosen untuk mengupdate data publikasi ilmiahnya melalui Google Scholar dan Scopus, kemudian LP2M akan mensinkronkan data yang terdapat di Google Scholar dan Scopus yang telah valid dengan data SINTA ,” terang Mastariyanto.Menurut ia hal ini dinilai sangat efektif dalam meningkatkan Skor SINTA dan Integritas ITP karena data yang diberikan jelas dan valid merupakan data penelitian dosen yang bersangkutan. Sehingga seluruh kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dosen ITP terdeteksi oleh SINTA dan tidak menimbulkan data yang bias.Terakhir ia menambahkan keuntungan dari klasterisasi bukan hanya pemeringkatan, berhasilnya  ITP masuk dalam Klaster Utama artinya ITP dinilai telah berkontribusi dalam tingkat Nasional dan berkesempatan untuk mengajukan proposal dengan dana yang lebih besar. “Harapan kedepannya ITP mampu naik ke Klaster Mandiri, karena di klaster mandiri kita bisa bekerja sama dalam ruang lingkup global, sehingga dapat mewujudkan visi World Class University dari ITP sehingga dapat meningkatkan kualitas dan prestasi institusi,” tutupnya. Created By Widia/Humas         ...
09 Maret 2023 #dosen #institut-teknologi-padang #penelitian #ppid #prestasi #webometrics

Rektor ITP Terpilih sebagai Ketua APTISI Wilayah X-A

Institut Teknologi Padang – Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T. terpilih menjadi Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah X-A periode 2022 – 2026. Terpilihnya Rektor ITP ini berlangsung dalam Musyawarah Wilayah ke VI yang diadakan di UPI Convention Center, Rabu 23 Juni 2022. Hadir dalam acara tersebut Gubernur Sumatera Barat, Kepala LLDIKTI Wilayah X, Ketua Umum APTISI Pusat, Ketua Yayasan PTK, Pimpinan Yayasan, dan Pimpinan Wilayah X-A. Hendri menjelaskan, ada beberapa isu yang dibahas diantaranya peningkatan kualitas perguruan tinggi swasta di Sumatera Barat. “Dari 92 PTS di Sumbar yang betul-betul baik secara pendapatan maupun roda organisasi pendidikan tinggi tidak sampai 30 persen. Sementara 70 persen itu jumlah mahasiswa masih di bawah seribu orang. Bahkan ada beberapa perguruan tinggi di Sumbar yang jumlah mahasiswanya nol atau tidak ada sama sekali. Ada juga empat puluh orang mahasiswa,” tutur Hendri. Sementara itu, untuk visi ke depan akan dilakukan perubahan terhadap visi yang sudah ada yaitu bagaimana bisa menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional atau “World Class University” tahun 2040. Hal itu sudah berjalan di tahun 2022, maka visi tersebut akan dikembangkan menjadi 2050 bagaimana membawa perguruan tinggi di Sumbar ini menjadi World Class University. Program kerjanya bagaimana kemudian bisa mengangkat kualitas dan kuantitas PTS yang ada di Sumbar. Hendri menginginkan adanya peningkatan terhadap kualitas perguruan tinggi di Sumbar yang harus dikawal secara bersama-sama. Pihaknya akan menumbuh kembangkan dan menyosialisasikan kepada rekan-rekan dari PTS yang lainnya. Sementara itu Ketua APTISI Wilayah X-A sebelumnya, Drs. H. Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd. menyampaikan, salah satu syarat menjadi seorang Ketua APTISI itu adalah mampu mengatasi persoalan yang ada di PTS, karena PTS memiliki tantangan tersendiri, diantaranya jumlah mahasiswa, akreditasi yang masih rendah, dan berbagai persoalan lainnya. Harapannya Ketua terpilih mampu untuk mengatasi persoalan ini nantinya. (nad/humas) ...
23 Juni 2022 #dosen #webrometric

5 Penelitian Dosen ITP Lolos sebagai Penerima Pendanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Lanjutan Tahun Anggaran 2022

Institut Teknologi Padang – Sebanyak 5 dosen ITP berhasil masuk dalam Pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Lanjutan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi sesuai surat Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat nomor 0054/E5/AK.04/2022 tanggal 8 Februari 2022. Artinya, 5 penelitian dosen ITP ini sudah melewati dan lolos dalam penilaian monitoring dan evaluasi untuk Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat pelaksanaan Tahun Anggaran 2021, dan dilanjutkan untuk pendanaan Tahun Anggaran 2022. Kelima dosen tersebut diantaranya adalah 4 orang dosen Teknik Mesin ITP, Prof. Dr. Ir. M. Yahya, M.Sc., Dr. Ade Indra, M.T., Nofriady Handra, M.Sc.Eng., Arfidian Rachman, Ph.D., dan 1 orang dosen Teknik Informatika ITP, Firmansyah David, Ph.D. Salah satu penelitian yang sedang dilakukan adalah penelitian dengan topik proses penghalusan ceramics particle dengan horizontal ball mill untuk mensupport Nano Technology di Indonesia oleh Dr. Ade Indra, M.T. Penelitian yang sedang dilakukan oleh Anggota Ceramics Research Group Teknik Mesin ITP ini kedepan diharapkan dapat mensubstitusi produk impor dari luar negeri, sehingga Indonesia diharapkan tidak terlalu tergantung dengan kebutuhan partikel keramik berukuran nano dari luar negeri. (nad/humas) ...
17 Juni 2022 #dosen #penelitian #prestasi