Menuju
tahapan final kontestasi
penilaian pucuk pimpinan Institut Teknologi Padang masa jabatan 2025-2029,
Panitia Penilaian Rektor ITP menyelenggarakan sosialisasi penilaian Bakal Calon
ITP Periode 2025-2029 secara tatap muka. Kegiatan ini mengundang seluruh Daftar
Pemilih Tetap pada Rabu (21/08) bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP.
Sosialisasi
ini merupakan salah satu tahapan penilaian Rektor ITP yang harus dilaksanakan,
setelah sebelumnya pada tanggal 30 April 2024 Pengurus Yayasan Pendidikan
Teknologi Padang menetapkan Surat Keputusan Pengurus YPTP Nomor 86/YPTP/ITP/SK/1/IV-2024 tentang
Tata Cara Pemilihan Rektor Institut Teknologi Padang Periode 2025-2029.
Pada kegiatan Sosialisasi ini, Rektor ITP
Dr. Ir.
Hendri Nofrianto, M.T, IPM memberikan sambutannya, ia menuturkan kegiatan ini
merupakan momentum penting bagi perkembangan ITP ke depannya. Menurutnya
pemilihan Rektor bukan sekadar ritual administratif, tetapi langkah penting
dalam menetapkan arah institusi untuk tahun-tahun mendatang.
“Terima kasih atas kehadiran bapak dan
ibu dalam kegiatan sosialisasi ini, kehadiran bapak dan ibu menjadi bukti bahwa
kita memiliki visi yang sama dalam membangun ITP menjadi perguruan tinggi
Unggul dan berdaya saing. Setiap suara dan partisipasi bapak dan ibu sangat
berarti dalam membentuk visi bersama untuk masa depan yang dinamis dan inovatif
,” ujar Rektor.Rektor ITP menegaskan momentum ini adalah
kesempatan untuk merayakan keberagaman, memperkuat integritas akademik, dan
meneguhkan komitmen terhadap keunggulan dalam setiap aspek kehidupan kampus.
Acara dilanjutkan dengan sesi utama yaitu
sosialisasi penilaian Bakal Calon Rektor ITP
Periode 2025-2029 yang disampaikan oleh Sitti Amalia, M.T. selaku Panitia
Penilaian Rektor ITP. Pada sosialisasi ini dijelaskan mengenai Surat Keputusan YPTP tentang Penetapan Daftar
Pemilih Bakal Calon Rektor ITP Periode 2025-2029, selanjutnya juga dijelaskan
tentang jadwal pelaksanaan penilaian Rektor kepada seluruh peserta.
Pemaparan sosialisasi dilanjutkan dengan
pemaparan tentang tata cara dan panduan penilaian Bakal Calon Rektor ITP Periode 2025-2029. Ia juga menyampaikan profil Bakal
Calon Rektor ITP dapat dilihat pada laman https://itp.ac.id/pemilihan-rektor/balonrektor.
Ia
menuturkan setelah tahap sosialisasi ini, agenda kemudian dilanjutkan dengan
penilaian Bakal Calon Rektor ITP Periode 2025-2029 oleh para DPT yang telah
ditetapkan. Agenda penilaian akan diselenggarakan pada tanggal 02 September
2024, dimana agenda ini merupakan momentum seluruh DPT dapat menyampaikan aspirasi kepada para Bakal Calon
Rektor ITP Periode 2025-2029.
Terakhir,
lewat sosialisasi ini panitia berharap keterlibatan seluruh komponen ITP dapat berkolaborasi dan bersatu
dalam menetapkan figur pemimpin yang tidak hanya pekerja keras, tetapi juga memiliki visi yang mampu
membawa ITP ke puncak keberlanjutan dan keunggulan di masa depan.
Usainya, gelaran ini melibatkan sesi
diskusi dari peserta sosialisasi yang mengajukan pertanyaan kepada panitia
penilaian Rektor ITP dan pengurus YPTP.
Created By Widia/Humas
...
Institut Teknologi Padang berhasil
mencatatkan prestasi membanggakan pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM) Award 2024. Tim Tobacco Alarm dari Program Studi Teknik Elektro ITP berhasil
mengharumkan nama almamater dengan meraih penghargaan kategori Kelompok Mahasiswa Terkreatif pada bidang
PKM-KC untuk klaster V Skema Pendanaan tahun 2024, Senin (19/08).
Pada penghargaan
kategori Kelompok Mahasiswa Terkreatif pada bidang PKM-KC, Tim Tobacco Alarm
berhasil mengungguli perguruan-perguruan tinggi yang berada di Klaster V PKM
tahun 2024. Hal ini mampu membuktikan kiprah ITP di level nasional melalui prestasi
dan karya inovatif mahasiswanya.
PKM Award ini merupakan sebuah penghargaan yang dilaksanakan
oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud
Ristek) untuk mengapresiasi tim-tim yang sudah mengikuti Penilaian Kemajuan
Pelaksanaan PKM (PKP2).
Dosen pembimbing tim Tobacco Alarm, Andi Muhammad Nur Putra,
M.T. menuturkan komitmen tim Tobacco Alarm dalam menyajikan laporan hasil
kegiatan riset yang terstruktur dan sistematis menorehkan prestasi yang
gemilang.
Menurutnya, konsistensi tim dalam menyusun kegiatan yang
tercatat dengan baik di log book kegiatan dan dokumentasi kegiatan yang terarsip
dengan baik, menjadi poin keunggulan tim Tobacco Alarm. Selain itu, yang menjadi
poin utama dari penilaian adalah kemampuan tim dalam mempresentasikan hasil riset
dihadapan reviewer pada sesi PKP2.
“Prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras dan
konsistensi dari seluruh anggota tim dalam mengembangkan kreativitas mereka
pada penyajian konten dan aplikasi teknologi. Harapannya prestasi ini mendorong
semangat inovasi di kampus dan menjadi dorongan bagi para mahasiswa untuk terus
berkontribusi dalam pengembangan riset di Indonesia, “ ungkap ia.Beliau menjelaskan untuk pelaksanaan riset tim Tobacco Alarm
dengan judul “Tobacco Alarm Solusi Pencegah
Perokok di Fasilitas Umum” telah selesai 100%. Saat ini tim sedang
mempersiapkan beberapa luaran tambahan yang dapat menjadi poin keunggulan tim Tobacco Alarm, apabila resmi dinyatakan lulus menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas)
di pertengahan bulan Oktober nanti.
Lebih lanjut, ia menyebutkan capaian ini tidak terlepas dari
bantuan seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan PKM, dimulai sejak Liga PKM
ITP diadakan. Tahun ini, Prodi Teknik Elektro ITP mengadakan beragam bentuk
kegiatan dengan tujuan mempersiapkan kelompok mahasiswa PKM dari ITP dalam
menghasilkan ide dan luaran yang berkualitas.
“Dengan adanya penghargaan yang diraih tersebut semakin
menegaskan kiprah ITP di ajang PKM. Harapannya, tim-tim yang sudah berlaga di
PKM ini dapat melanjutkan sampai ke PIMNAS 2024. Harapannya dengan diperolehnya
penghargaan ini, dapat membuka jalan dan mencetak sejarah bagi Prodi Teknik
Elektro ITP untuk bisa mengharumkan nama ITP dan Sumatera Barat di level nasional
,” ucap ia.
Dosen
pembimbing sekaligus Ketua Program Studi Teknik Elektro ITP ini menuturkan
capaian prestasi semakin memacu semangat Prodi Teknik Elektro ITP, untuk mendorong mahasiswa untuk lebih aktif
pada kegiatan PKM. Mengingat PKM merupakan salah satu kompetisi bergengsi yang
melatih mahasiswa untuk menuangkan ide dan merealisasikannya.
Selanjutnya, ia mengungkapkan berdasarkan evaluasi
pelaksanaan tahun ini, ia telah mencatat poin-poin penting untuk rancangan pelaksanaan
PKM tahun depan. Langkah awal yang telah ia lakukan adalah berkoordinasi dengan
Himpunan Mahasiswa untuk melakukan pembinaan sistematis yang diawali dengan
sosialisasi PKM, workshop, hingga klinik penulisan proposal.
Sementara itu, Kepala Unit BIKMA, Alumni, dan Pusat Karir
ITP, Eko Kurniawanto Putra, S.Pd., M.T. mengatakan tim Tobacco Alarm
menjadi satu-satunya perwakilan ITP yang berhasil lolos dalam dalam Skema Pendanaan
PKM tahun 2024. Penghargaan ini semakin menegaskan posisi ITP sebagai salah
satu perguruan tinggi yang aktif dalam mendukung pengembangan pengetahuan dan
kreativitas di kalangan mahasiswa.
Selain itu, capaian penghargaan ini menunjukkan bahwa ITP
tidak hanya berfokus pada pendidikan berkualitas tetapi juga pada pengembangan
riset dan kreativitas mahasiswa. Ini memperkuat posisi ITP sebagai salah satu
universitas yang berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan intelektual dan
inovasi di Indonesia.
Created
By Widia/Humas
...
Terlahir dari latar belakang keluarga
sederhana dan perekonomian pas-pasan tak menyurutkan langkah pemuda asal Nagari
Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat untuk mengenyam
pendidikan hingga ke Negeri Kangguru. Meski tidak mudah, Agustiawan berhasil lulus dan di Wisuda dari The University of Western Australia pada Juli 2024 lalu.
Agustiawan yang kerap disapa
Agus adalah sosok pemuda yang gigih dan pekerja keras, perjuangan yang
dihadapkan dengan berbagai kesulitan tidak membuatnya putus asa untuk terus
berjuang. Hingga akhirnya ia sukses menyelesaikan studi S2 Master of
Environmental Science, specialisation in Marine and Coastal Management, dari
The University of Western Australia.
Keberhasilan ini turut membanggakan orang tua, keluarga, dan
sivitas akademika Institut Teknologi Padang yang merupakan tempat Agus menempuh
Pendidikan Sarjana. Kisah perjuangan Agus mematahkan stigma jika anak kampung
dengan kondisi perekonomian terbatas sulit untuk kuliah.
Nyatanya dengan tekad kuat dan semangat yang tak pernah
redup, ia berhasil lulus dari salah satu perguruan tinggi terkemuka Australia
melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian
Keuangan Republik Indonesia.
“Saya ingin mengubah paradigma bahwa anak daerah juga bisa
berkuliah, juga bisa berprestasi, dan membanggakan. Tidak ada perbedaan antara
kita dan orang lain, karena dengan kegigihan, keuletan, dan kerja keras
anak-anak daerah juga bisa berkontribusi di tengah-tengah masyarakat ,” tegas
ia.
Mari menilik kisah Agus ketika memulai mimpinya dari ITP,
berkat nilai dan prestasinya Agus direkomendasi menjadi salah satu penerima
beasiswa bidikmisi. Selama berkuliah di Program Studi Teknik Mesin ITP, Agus
merupakan salah satu mahasiswa yang terbilang aktif, ia dipercaya sebagai
asisten dosen alm. Ir. Edison, M.T., dan menjadi asisten di Laboratorium Teknik
Mesin ITP.
“Alhamdulillah berkat program beasiswa bidikmisi saya bisa
menggapai mimpi yang saya cita-citakan, mungkin jika tanpa beasiswa bidikmisi
saya tidak akan bisa melanjutkan pendidikan. Saya juga berterima kasih kepada
ITP yang telah memberikan ruang bagi saya untuk mengeksplor potensi diri ,”
ungkap ia.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada
Prof. Dr. Ir M. Yahya, M.Sc dan Firmansyah David, Ph.D. yang telah memberikan surat
rekomendasi hingga membantunya bisa melanjutkan studi ke luar negeri.Agus yang lahir dan besar di pesisir
pantai barat, Sumatera Barat selalu bermimpi untuk menempuh pendidikan di luar
negeri, terutama negara belanda. Usai menyelesaikan pendidikan di ITP, Agus
mengikuti program beasiswa teaching clinic di Youth English Camp. Berbekal
informasi dari teman, Agus mencoba mendaftar pada beasiswa LPDP Tahun 2019 dan dinyatakan
lulus pada tahun 2020 pada program Afirmasi LPDP Daerah 3T.
Usai dinyatakan lulus, ia memulai
kelas pengayaan Bahasa selama 6 bulan untuk persiapan pendaftaran perguruan
tinggi di luar negeri. Perjalanan ini pun tidak mudah untuk dilalui, ia harus mengubur
mimpinya untuk melanjutkan studi ke benua Eropa, hingga dengan mempertimbangkan
berbagai hal, Juli 2022 ia memutuskan untuk melanjutkan studi di Master of
Environmental Science, The University of Western Australia.
Di masa lalu ketika masih tinggal di
Nagari Air Bangis, Pasaman Barat, Agus remaja mulai bekerja sebagai nelayan
untuk membantu biaya pendidikannya. Hal ini membuat ia senang dan dekat dengan
laut, sehingga melihat kondisi laut yang sudah tercemar dengan berbagai polusi
mendorong ia untuk melakukan fokus penelitian tentang polusi mikroplastik di
lautan.Agus berhasil menyelesaikan studi
magisternya dengan mengangkat judul thesis "Drivers of Plastic Polymers
Accumulation on Western Australia's South Coast" di bawah bimbingan Dr.
Peter Speldewinde dan Dr. Harriet Paterson. Ia menjelaskan penelitian ini
mengkaji tentang faktor yang mempengaruhi variasi mikroplastik di lautan.
Ia menjelaskan potensi bahaya
mikroplastik telah
menjadi ancaman lintas batas yang serius terhadap ekosistem alam dan kesehatan
manusia. Melalui riset ini ia ingin memberikan edukasi dan wawasan agar
masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Sumbar khususnya lebih
memperhatikan bahaya polusi mikroplastik di lautan.
Menurutnya inovasi riset ini dapat
menjadi langkah strategis dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) yang sedang
digalakkan di seluruh dunia. Inovasi riset merupakan wujud dari pilar ke-14
SDGs 2030, yaitu melestarikan dan menggunakan secara berkelanjutan lautan,
laut, dan sumber daya kelautan untuk pembangunan berkelanjutan.
Putra kebanggan Air Bangis ini bertekad akan kembali mengabdi
membangun Nagarinya yang kaya akan Sumber Daya Alam perikanan lewat riset
penelitian, terkait evaluasi resiko mikroplastik dan rancangan strategi
mitigasi ancaman polusi mikroplastik dilautan bersama para pakar lingkungan.
Dalam laman linkedIn pribadinya Agus mengutip kalimat
motivasi dari Najwa Shihab yaitu “Hanya pendidikan yang akan menyelamatkan masa depan, tanpa
pendidikan Indonesia tak mungkin bertahan”. Agus membuktikan bahwa pendidikan
merupakan eskalator kehidupan, pendidikan mengantarkan pemuda dari dusun kecil
di Nagari Bangis, menjadi pakar di bidang Environmental Science.
Created By Widia/Humas
...
Institut Teknologi
Padang memiliki komitmen kuat untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan
di Indonesia, khususnya di bidang teknik dan teknologi. Oleh karena itu,
sebagai wujud nyata memperkuat kompetensi bidang geospasial Program Studi
Teknik Geodesi ITP mengadakan pelatihan survei terestris menggunakan alat Total
Station di SMK Negeri 1 Bukittinggi pada Senin (19/08).
Ketua Prodi Teknik
Geodesi ITP, Dwi Arini, M.T., menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan teknis guru dan siswa dalam mengoperasikan perangkat
survei, yang sangat relevan dengan perkembangan teknologi geospasial modern.
Seiring kemajuan
teknologi, alat Total Station kini banyak digunakan dalam berbagai sektor,
seperti pemetaan, pertanian, manajemen bencana, dan survei lingkungan, yang
semakin mendukung akurasi dan efisiensi dalam pengumpulan data geospasial.
Kegiatan ini dihadiri oleh dosen-dosen Teknik Geodesi ITP, yakni Fajrin, M.Si, Dwi Marsiska Driptufany, S.Pd, M.Si., Defwaldi, M. Eng, dan Ilham Armi, M.T. yang didampingi oleh dua mahasiswa Mulki Alhamdi dan Irfan Al Fatih sebagai instruktur pelatihan.
Sebelum memulai sesi
pelatihan, kegiatan dibuka dengan pertemuan antara pihak ITP dengan Kepala
Sekolah SMK Negeri 1 Bukittinggi, Ketua Program Keahlian Teknik Geospasial,
serta para guru dan kepala bengkel teknik geospasial.
Pada kesempatan ini, ITP juga memperkenalkan Program Studi Teknik Geodesi ITP kepada siswa SMK, sekaligus mempromosikan potensi ITP sebagai lembaga pendidikan tinggi yang terus berinovasi dalam bidang teknologi dan geospasial.
Sesi pelatihan dimulai dengan pemberian materi teori mengenai survei terestris, termasuk pengenalan berbagai teknik pengukuran serta cara mengoperasikan alat Total Station. Para peserta diberikan pemahaman dasar yang sangat penting agar mereka mampu mengaplikasikan alat ini dalam konteks dunia nyata.
Tak hanya sebatas teori, pelatihan ini juga mencakup sesi praktik langsung yang memberikan kesempatan bagi para guru dan siswa untuk merasakan langsung bagaimana mengoperasikan Total Station. Beberapa tahapan yang dilatih secara langsung antara lain pemasangan alat, kalibrasi, penyelarasan, hingga pengukuran titik detail menggunakan teknik survei.
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat
ini, ITP tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan tinggi yang terfokus pada dunia akademik semata. Di sisi lain ITP juga berperan
sebagai fasilitator dalam menyebarkan pengetahuan praktis yang dapat langsung
diterapkan dalam dunia kerja.
Melalui
partisipasi langsung mahasiswa dan dosen dalam kegiatan-kegiatan seperti
pelatihan teknik geospasial ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan
kompetensi sumber daya manusia di bidang geospasial di Indonesia berbasis teknologi
dan pengetahuan yang aplikatif.
Created By Widia/Humas ...
Perjalanan karir Nurdin Hamzah, S.T.,
seorang pemuda asal Bukittinggi, adalah kisah inspiratif yang menggabungkan
tekad, semangat belajar, dan keahlian. Dari seorang mahasiswa hingga akhirnya
menjadi Staff Assistant Surveyor di Harita Nickel, perjalanan Nurdin
menunjukkan bahwa dengan niat yang kuat dan persiapan yang matang, tidak ada
yang tidak mungkin dicapai.
Saat dihubungi via daring oleh tim Humas
Institut Teknologi Padang (ITP) pada Senin (19/08) Nurdin, yang menamatkan
pendidikan di jurusan Teknik Geomatika SMK N 1 Bukittinggi, mengungkapkan bahwa
dunia kerja yang ia masuki sangat berbeda dengan teori yang dipelajari di
bangku kuliah.
"Sebagai mahasiswa, kita banyak
belajar tentang teori dan konsep dasar pemetaan, survei, dan geodesi. Namun,
ketika masuk ke dunia kerja, aplikasinya jauh lebih kompleks, selain ilmu
teknis, soft skill seperti komunikasi, etika kerja, dan kemampuan public
speaking sangat dibutuhkan untuk berhasil dalam dunia profesional ," ujar
Nurdin.
Saat ini Nurdin telah berkarir sebagai
Staff Assistant Surveyor, Harita Nickel Group. Di sini, ia berperan dalam
Departemen Tailing Management dengan tugas utama melakukan survei dan
pemrosesan data menggunakan berbagai alat canggih, seperti Drone, Sistem
Satelit Navigasi Global (GNSS), serta perangkat lunak analisis data.
“Tugas saya sangat menantang, saya harus
memastikan data yang diperoleh valid dan akurat, karena itu akan digunakan
untuk pengambilan keputusan yang sangat penting. Saya bertanggung jawab untuk
memonitor dan mengelola data mengenai fasilitas penyimpanan tailing, yang
merupakan salah satu bagian kritis dalam industri pertambangan ,” tambahnya.
Di Harita Nickel, Nurdin menggunakan alat-alat
canggih untuk memperoleh data elevasi yang tepat dengan mengaplikasikan teknik
Control Point Cloud. Proses ini tidak hanya melibatkan penguasaan teknologi
terkini, tetapi juga keterampilan analisa yang tajam untuk memastikan hasil
yang akurat dan dapat dipercaya.
"Kinerja yang baik, komunikasi yang
efektif, dan kepercayaan diri dalam setiap tugas yang diberikan adalah kunci
utama dalam memenangkan peluang di dunia profesional," ujarnya.
Saat ditanya tentang kunci suksesnya,
Nurdin menjelaskan bahwa salah satu aspek terpenting adalah mempersiapkan diri
dengan baik, bahkan sebelum memasuki dunia kerja. Ia mulai membangun kompetensi
sejak awal kuliah dengan menyiapkan CV yang solid dan aktif di platform Linked
In.
Tidak hanya itu, ia juga menguasai alat-alat
dasar survei dan perangkat lunak pemetaan, yang sangat penting dalam dunia
kerja. Dengan penguasaan teknologi survei yang baik, ia berhasil memberikan
informasi yang valid dan data yang akurat, yang sangat dibutuhkan oleh
perusahaan tempatnya bekerja.
Selain keahlian teknis, Nurdin juga
menggarisbawahi pentingnya soft skill. Etika kerja, disiplin, kemampuan
berkomunikasi dengan baik, dan keterampilan dalam public speaking sangat
mempengaruhi kelancaran karir di dunia profesional.
Keberhasilan Nurdin juga tidak lepas dari
dukungan beasiswa KIP Kuliah yang ia terima. Tanpa beasiswa tersebut, Nurdin
mengaku bahwa mungkin ia tidak akan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang
perguruan tinggi.
“Pendidikan adalah jembatan untuk menuju
kehidupan yang lebih baik. Tanpa dukungan orang tua dan beasiswa, saya mungkin
tidak akan bisa meraih apa yang saya capai sekarang. Orang tua saya selalu
mengajarkan nilai kerja keras dan pentingnya pendidikan ,” jelas Nurdin.
Nurdin juga mengucapkan terima kasih
kepada ITP yang telah memberinya kesempatan untuk belajar dan berkembang. Tanpa
dukungan dari ITP, Nurdin merasa langkahnya tidak akan sampai sejauh ini.
"ITP memberikan banyak pelajaran dan
pengalaman berharga yang mempersiapkan saya untuk terjun ke dunia kerja. Bagi
saya, perjalanan ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras, pendidikan, dan
dukungan yang tepat, impian besar dapat terwujud." ungkapnya.
Created By Widia/Humas
...