Langkah tegap dan semangat membara para pendekar
muda Institut Teknologi Padang (ITP) kembali menggetarkan gelanggang Kejuaraan
Provinsi (Kejurprov) Sumatera Barat 2025. Empat atlet pencak silat yang
merupakan mahasiswa ITP sukses membawa pulang medali dengan performa luar biasa
yang mengukuhkan nama kampus teknik ini sebagai rumah para juara sejati.
Mereka adalah Satria Zaky, Rangga Firnando, Resya
Fega, dan Inggil Susilo. Kemenangan ini membuktikan bahwa ITP bukan hanya
mencetak insinyur unggul, tapi juga melahirkan pendekar-pendekar tangguh yang
mampu bersaing di tingkat provinsi bahkan nasional.
Satria Zaky menjadi bintang utama dengan meraih
medali emas di Kelas E Putra (65–70 kg), menjadikannya juara pertama dalam
kategori tersebut. Mahasiswa ini tidak hanya menunjukkan teknik bertarung yang
mumpuni, tetapi juga memperlihatkan semangat pantang menyerah yang menjadi ciri
khas mahasiswa ITP.
Sementara itu, dua medali perak diraih oleh Rangga
Firnando dan Resya Fega. Rangga tampil gemilang di Kelas C Putra (55–60 kg),
sedangkan Resya berjaya di Kelas F Putra (70–75 kg). Keduanya memperlihatkan
ketangguhan fisik dan strategi yang luar biasa. Meskipun belum berhasil meraih
emas, performa mereka layak diapresiasi tinggi.
Tak kalah membanggakan, Inggil Susilo
mempersembahkan medali perunggu dari Kelas D Putra (60–65 kg). Meski harus puas
di peringkat ketiga, perjuangannya hingga tahap semifinal memberikan pelajaran
penting soal sportivitas dan semangat juang.
Di balik medali yang gemerlap, ada latihan keras,
pengorbanan waktu belajar, serta dukungan penuh dari pelatih dan pihak kampus.
ITP sebagai institusi vokasi dan teknologi, juga memberikan perhatian terhadap
pengembangan minat dan bakat mahasiswanya.
Prestasi empat atlet pencak silat ini adalah
cerminan wajah baru pendidikan tinggi, tak hanya soal IPK, tapi juga keberanian
bertanding dan mental juara. Bagi ITP, ini hanyalah awal. Langkah ke depan akan
diiringi lebih banyak kemenangan dan regenerasi atlet-atlet muda. Dengan
dukungan yang berkelanjutan, bukan tidak mungkin ITP akan bersinar di ajang
nasional bahkan internasional.
Created By Widia/Humas ...
Lembaga
pemeringkatan perguruan tinggi internasional Webometrics of World
Universities kembali merilis daftar peringkat kampus dunia tahun 2025.
Dalam pemeringkatan berbasis visibilitas digital, transparansi data, dan
keunggulan akademik ini, Institut Teknologi Padang (ITP) mencetak lompatan
signifikan.
ITP
berhasil menembus posisi ke-281 nasional dan meraih peringkat ketiga Perguruan
Tinggi Swasta (PTS) terbaik se-Sumatera Barat. Posisi ini meningkat dari tahun
lalu 477 di Indonesia dan urutan 8 PTS se Sumatera Barat dan menjadi momentum
penting bagi ITP dalam memperkuat eksistensinya sebagai kampus teknologi unggul
di ranah digital dan akademik.
Webometrics
dikenal sebagai lembaga pemeringkat independen berbasis di Spanyol yang telah
memetakan lebih dari 32.000 perguruan tinggi di seluruh dunia. Indikator utama
penilaiannya mencakup visibility (pengaruh konten situs perguruan
tinggi), transparency (keterbukaan data ilmuwan dan publikasi), serta excellence
(jumlah artikel ilmiah terindeks di jurnal bereputasi tinggi).
Webometrics
memberi sorotan terhadap performa digital dan kontribusi akademik global dari
tiap kampus dengan sistem penilaian komprehensif. Dalam kategori visibility,
situs resmi ITP dinilai mengalami lonjakan tajam dalam jumlah dan kualitas
konten yang terpublikasi.
Tak
hanya itu, pada aspek transparency, ITP dinilai unggul dalam membuka
data ilmuwan, publikasi, dan rekam jejak akademik secara publik dan
terverifikasi. Transparansi ini penting untuk membangun kepercayaan dalam
ekosistem pendidikan tinggi yang berbasis integritas dan keterbukaan.
Sementara
itu, dari sisi excellence, peningkatan jumlah publikasi ilmiah ITP di
jurnal internasional turut berkontribusi dalam memperkuat posisi kampus ini.
Ini menunjukkan komitmen ITP dalam menghasilkan karya ilmiah berkualitas
sekaligus memperluas reputasi akademiknya di level global.
Dengan
keberhasilan masuk 3 besar PTS terbaik se-Sumatera Barat versi Webometrics
2025, ITP mengukuhkan diri sebagai institusi pendidikan tinggi teknologi yang
tidak hanya berorientasi pada pengajaran, tetapi juga unggul dalam pengelolaan
digital, riset, dan kontribusi sosial.
Created By Widia/Humas
...
Semangat
juang mahasiswa Institut Teknologi Padang (ITP) kembali menggelora di arena
olahraga. Sebanyak 12 atlet terpilih siap bertarung di ajang bergengsi
Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Sumatera Barat 2025 yang digelar Badan Pembina
Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Sumbar. Bertanding mulai 16 hingga 26
Juli mendatang, kontingen ITP tak hanya membawa nama kampus, tapi juga semangat
pantang menyerah dan mimpi besar menembus podium kehormatan.
Keberangkatan
para atlet ini secara resmi dilepas oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan ITP, Prof. Dr.Eng. Ir. Maidiawati, S.T., M.Eng., IPM., yang
didampingi oleh Kepala Biro Badan Kemahasiswaan dan Pusat Karir ITP,
Nelvidawati, M.T., pada Selasa, (15/07) di Ruang Sidang Utama ITP. Dalam arahannya,
Prof. Maidiawati menyampaikan rasa bangga dan harapan besar kepada seluruh
atlet untuk menjaga sportivitas dan menjunjung tinggi nama baik kampus.
Ajang
ini menjadi pembuktian bahwa mahasiswa ITP tak hanya hebat di laboratorium,
tapi juga sanggup mengguncang lapangan. Kehadiran 12 atlet di berbagai cabang
mulai dari pencak silat, karate, hingga bola voli indoor menandai keseriusan
ITP dalam membangun karakter mahasiswa melalui prestasi non-akademik yang
kompetitif, sportif, dan membanggakan.
Cabang olahraga Pencak Silat menjadi sektor yang paling banyak menyumbang
perwakilan, tercatat lima atlet ITP yakni Candra, Inggil Susilo, Rangga Firnando, Resya
Ahmad Fega, dan sang jawara kampus, Satria Zaky. Mereka akan menghadapi lawan
dari seluruh Sumbar dalam duel teknik dan strategi silat terbaik. Zaky sendiri
siap mempertahankan reputasi emas yang ia raih di ajang Direktur PNP Cup
beberapa waktu lalu.
Rahul
Maryulis Putra menjadi satu-satunya wakil ITP di cabang karate ia membawa
semangat bertarung yang tenang namun mematikan. Dikenal sebagai mahasiswa dengan
kedisiplinan tinggi, Rahul optimis bisa meraih podium untuk mempersembahkan
prestasi bagi kampus tercinta. Karate menjadi cabang yang penuh gengsi karena
banyaknya atlet tangguh dari kampus lain yang turut serta.
Di
cabang bola voli indoor, Muhammad Ardifa bersama tim beregu putra ITP juga siap
unjuk gigi. Tim ini telah mengasah strategi permainan dan kekompakan tim sejak
awal tahun. Konsistensi latihan dan chemistry antarpemain jadi kekuatan utama
menghadapi lawan tangguh. Mereka berharap bisa lolos hingga babak final dan
membuktikan bahwa voli ITP tak bisa dianggap remeh.
Keikutsertaan
dalam Kejurprov bukan sekadar kehadiran simbolik, ini adalah panggung serius
menuju ajang nasional. BAPOMI Sumbar menaruh harapan besar terhadap
kampus-kampus yang mengirimkan atlet terbaiknya. Kejuaraan ini dirancang
sebagai jalur pembinaan menuju POMNAS dan sekaligus momentum mencetak generasi
muda yang sehat, berintegritas, dan berprestasi lintas bidang.
Dukungan
dari Institut Teknologi Padang pun tak main-main, Kepala Biro Kemahasiswaan
menegaskan bahwa seluruh atlet mendapatkan dukungan moril dan fasilitas
pendampingan. “Kami ingin mahasiswa berprestasi secara utuh. Baik akademik
maupun non-akademik harus didukung dengan serius, dan Kejurprov ini adalah
bukti nyata komitmen itu,” tegasnya.
created
By Widia/Humas
...
Dalam upaya memperkuat peran kehumasan di era
digital, Institut Teknologi Padang (ITP) turut berpartisipasi dalam kegiatan
Sosialisasi Anugerah Humas Diktiristek Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh
LLDIKTI Wilayah X Senin, (14/07). Kegiatan ini menjadi ajang strategis bagi
perguruan tinggi dalam memahami pentingnya tata kelola informasi publik dan
optimalisasi citra institusi di tengah lanskap digital yang terus berkembang.
Kepala LLDIKTI Wilayah X, Afdhalisma, S.H.,
M.Pd., menekankan pentingnya menjadikan humas sebagai jembatan antara institusi
dan masyarakat. Dalam paparannya, ia menyebut bahwa kepercayaan publik adalah
aset penting perguruan tinggi, dan humas memiliki peran sentral dalam
membangunnya secara sistemik, transparan, dan konsisten, terutama melalui kanal
digital yang kredibel.
Berlangsung di bawah koordinasi langsung
LLDIKTI Wilayah X, sosialisasi ini dihadiri oleh lebih dari 50 perwakilan
perguruan tinggi dari Sumatera Barat dan Jambi. Diskusi difokuskan pada
peningkatan kapasitas pengelolaan komunikasi publik, khususnya dalam menyusun
laporan kehumasan yang efektif serta pemahaman teknis terhadap kriteria
penilaian Anugerah Humas Diktiristek tahun 2025.
Sosialisasi ini juga membedah tantangan baru
humas kampus dalam menghadapi era digitalisasi. Para peserta dibekali strategi
komunikasi digital, optimalisasi media sosial, hingga teknik penulisan siaran
pers dan storytelling institusi. Tujuannya jelas: menjadikan humas kampus
sebagai garda depan dalam memperkuat branding dan reputasi lembaga di mata
publik.
Melalui keikutsertaan ini, ITP berkomitmen
untuk meningkatkan kapasitas SDM kehumasan, mengembangkan kanal digital yang
efektif seperti media sosial dan situs web, serta menjalin sinergi dengan media
massa dan komunitas.
Komitmen tersebut tercermin dalam berbagai
langkah konkret, seperti penguatan tim humas, pengembangan website kampus,
integrasi kanal media sosial, serta produksi konten kreatif yang informatif.
Dalam era disrupsi digital, ITP menyadari bahwa reputasi kampus bukan hanya
dibentuk dari prestasi akademik, tetapi juga dari bagaimana informasi itu
dikemas dan disampaikan kepada publik.
Selain itu, partisipasi dalam Anugerah Humas
Diktiristek mendorong ITP untuk membangun indikator kinerja kehumasan yang
terukur. Mulai dari engagement rate media sosial, kualitas rilis media, hingga
efektivitas komunikasi krisis menjadi bagian penting dalam evaluasi internal
yang sedang dikembangkan bersama unit terkait di bawah biro humas dan kerja
sama kampus.
Tak hanya soal data dan strategi, kegiatan ini
juga membangun semangat kolaborasi antarhumas kampus di wilayah LLDIKTI X.
Peserta diberi ruang untuk bertukar pengalaman, membahas best practice, hingga
merumuskan pendekatan komunikasi yang sesuai dengan karakteristik perguruan
tinggi masing-masing, baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional.
Created By Widia/Humas ...
Institut
Teknologi Padang (ITP) kembali menunjukkan kiprahnya dalam pengembangan
teknologi terapan untuk kepentingan kemanusiaan dan kebencanaan. Melalui
Program Studi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) Fakultas Vokasi, ITP
menawarkan inovasi drone hexacopter kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan
(Search and Rescue/SAR) Padang sebagai solusi teknologi dalam mendukung operasi
penyelamatan dan mitigasi bencana di lapangan.
Penjajakan
kerja sama diawali dengan demonstrasi langsung penggunaan drone hexacopter yang
digelar di Kampus II ITP, Aie Pacah, Padang, pada Senin (14/7). Dalam kegiatan
tersebut, pihak Kantor SAR Padang hadir menyaksikan manuver teknologi yang
dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa TRIL ITP. Potensi drone dalam mendukung
kegiatan mitigasi bencana secara cepat dan tepat sasaran menjadi daya tarik
tersendiri dari teknologi hasil pengembangan lokal ini.
Kepala
Seksi Sumber Daya Kantor SAR Padang, Sukamto, S.E., M.Si., memberikan apresiasi tinggi atas
inovasi yang ditawarkan ITP. Menurutnya, drone tersebut sangat potensial untuk
digunakan dalam misi penyelamatan dan mitigasi, khususnya di wilayah Sumatera
Barat yang rentan terhadap bencana.
“Kami
menyambut baik inovasi teknologi dari ITP ini karena memiliki potensi besar
untuk kami aplikasikan langsung dalam tugas-tugas kemanusiaan. Drone hexacopter
ITP sangat relevan dan membuka peluang kolaborasi strategis antara lembaga SAR
dan perguruan tinggi,” ujar beliau.
Salah
seorang tim dosen pengembang drone, Aswir Premadi, S.T., M.T., IPM.,
menjelaskan bahwa desain drone hexacopter ini mengutamakan kestabilan dan
adaptasi terhadap cuaca ekstrem. Dengan enam baling-baling dan struktur bodi
yang kokoh, drone ini mampu bertahan terbang dalam berbagai kondisi medan.
Tujuan utamanya adalah menjangkau wilayah bencana dengan cepat, efisien, dan
tetap aman secara operasional.
Menariknya,
drone ini juga dibekali fitur suara aktif, berupa speaker yang dapat digunakan
untuk menyampaikan instruksi evakuasi langsung kepada masyarakat, ini
menjadikannya bukan hanya alat pantau visual, tetapi juga alat komunikasi
kritis. Kepala Prodi TRIL, Asnal Effendi, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng.,
menyebutkan bahwa spesifikasi drone ini sangat fleksibel dan bisa disesuaikan
dengan kebutuhan SAR secara teknis.
Tak
hanya terbatas untuk kebutuhan bencana, pengembangan drone hexacopter ini juga
diarahkan untuk membantu pertanian modern. Drone ini dapat difungsikan untuk
penyemprotan pestisida dan pemupukan tanaman secara otomatis. Pengembangan
lebih lanjut juga menyasar kebutuhan rekayasa cuaca, seperti hujan buatan dan
pemantauan kondisi udara.
Di
sisi lain, Prodi TRIL ITP juga memperluas inovasi ke teknologi perairan. Mereka
kini tengah mengembangkan kapal tanpa awak (unmanned surface vehicle) untuk
operasi SAR di laut dan sungai. Kolaborasi antara ITP dan Kantor SAR Padang
menjadi teladan sinergi produktif antara pendidikan tinggi dan lembaga layanan public,
inisiatif ini membuka ruang luas bagi pengembangan teknologi yang benar-benar
dibutuhkan masyarakat.
ITP
terus menegaskan posisinya sebagai kampus teknik vokasi yang adaptif, ITP
membuktikan bahwa mahasiswa dan dosennya mampu menghasilkan karya nyata.
Inovasi drone hexacopter dan kapal tanpa awak adalah bagian dari visi besar
untuk menjadikan teknologi buatan anak bangsa sebagai garda depan dalam
kemanusiaan, keberlanjutan, dan pembangunan daerah.
Created By Widia/Humas
...