Semangat Institut Teknologi Padang (ITP)
dalam menggalakkan kegiatan riset terus menguat, kali ini ditunjukkan oleh
Ketua Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Padang, Dr. Herix
Sonata M.S, M.Si, yang berhasil meraih Hibah Pendanaan Program Pengabdian
kepada Masyarakat Tahap Kedua Tahun Anggaran 2024 yang diselenggarakan oleh
Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendikbud Ristek
Dikti RI.
Bertekad untuk menunjukkan kontribusi
konkret ITP dalam mendukung SDGs, dosen yang akrab disapa Herix ini mengusung
topik penelitian di bidang Renewable Energy, beliau membuat terobosan berupa
Teknologi Tepat Guna Pembuatan Biogas dari Kotoran Ternak. Ia mengungkapkan
bahwa riset penelitian ini merupakan upaya dalam mendukung program pemerintah
dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia lewat teknologi konversi energi
biogas.
“Inovasi penelitian ini beranjak dari
pelaksanaan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan oleh Prodi Teknik
Lingkungan ITP pada Desember 2023 lalu. Tim Pengabdian Masyarakat ITP melakukan
pendampingan Masyarakat Berkelanjutan Kelompok Tani Guo Mandiri, dalam
Penerapan Teknologi Tepat Guna Pembuatan Biogas dari Kotoran Ternak di
Kelurahan Kuranji Kota Padang, “ ungkap ia.
Sebagai daerah dengan 60% penduduknya
berprofesi sebagai petani dan peternak, Desa Guo, Kelurahan Kuranji Kota Padang
merupakan mitra strategis dalam penerapan TTG Biodigester yang dirancang oleh
Dr. Herix Sonata M.S, M.Si. Ia menyebutkan bahwa dalam sehari produksi kotoran
ternak yang dihasilkan di Desa GUO mencapai 20 kg tiap harinya.
“Selama ini, limbah kotoran ternak hanya
ditumpuk, dikeringkan, kemudian dijadikan pupuk. Padahal limbah kotoran ternak
ini juga memiliki potensi lain yaitu sebagai bahan baku untuk produksi biogas
yang dapat digunakan sebagai sumber energi,” ujar beliau.Selanjutnya, ia menjelaskan teknologi Biodigester
ini memiliki empat produk utama yang saling terintegrasi. Di antaranya adalah Biodigester
yang berfungsi untuk mengolah limbah kotoran ternak menjadi biogas, Biodigester
memerlukan waktu dua minggu untuk mengolah kotoran sapi menjadi biogas.
Setelah itu, kotoran akan melalui alat
purifikasi untuk memfilter zat-zat yang tidak diperlukan seperti H2S sehingga
biogas yang dihasilkan lebih tinggi kadarnya. Selanjutnya, biogas yang sudah
melalui alat purifikasi dialirkan ke kompor biogas.
Pemanfaatan biogas ini dapat menjadi
salah satu sumber energi alternatif yang ekonomis selain gas LPG. Selain itu,
biogas juga berpotensi dijadikan bahan bakar kendaraan, bahkan dalam jumlah
yang mencukupi, di beberapa tempat di dunia, Biogas juga bisa menjadi
alternatif sumber listrik yang diubah lebih dulu melalui generator set (genset)
biogas.
Herix sangat bersyukur bisa terpilih
menjadi salah satu penerima hibah pendanaan dari Kemendikbud Ristek Dikti RI,
mengingat ketatnya persaingan dalam proses seleksi. Ia juga menegaskan ini
merupakan hibah perdana yang berhasil diraih oleh Prodi Teknik Lingkungan ITP.
“Kesempatan ini akan saya gunakan untuk
memperluas relasi dan harapannya riset ini dapat memberikan manfaat dan
berdampak positif bagi masyarakat di Desa Guo. Selain itu, pencapaian ini juga
diharapkan dapat memotivasi dosen-dosen lainnya untuk terus meningkatkan
kualitas penelitian dan pengabdian mereka” terangnya.
Created By Widia/Humas ...
Kembali berkontribusi, Program Studi D4 Teknologi Rekayasa
Konstruksi Bangunan Gedung (TRKBG) Institut Teknologi Padang kini
berpartisipasi dalam isu strategis yang ada ditengah masyarakat. Menyasar
Kelurahan Bungo Pasang, Tim Pengabdian Masyarakat Prodi D4 TRKBG ITP menggelar
pelayanan dan penyuluhan yaitu perancangan struktur bangunan Musholla Nurul
Iman pada Jum’at (12/07).
Ketua Pengabdian Masyarakat (Abmas) Prodi D4 TRKBG ITP, Fajar
Nugroho, M.T. menjelaskan kegiatan Abmas ini bertujuan untuk memberikan
informasi strategis terkait perencanaan pembangunan mushalla, melalui
penyusunan rancangan struktur bangunan yang nantinya akan menjadi pedoman bagi
pelaksanaan kegiatan pembangunan Musholla Nurul Iman.
Pada kegiatan kali ini, tim Abmas Prodi D4 TRKBG ITP
menyampaikan presentasi tentang gambar kerja perancangan struktur bangunan
Musholla Nurul Iman, yang merupakan luaran program Abmas kepada para
masyarakat.
“Sebagai akademisi kami berperan dalam memberikan bantuan
informasi dan pendampingan perancangan struktur bangunan musholla, guna
menghasilkan desain perencanaan dan perancangan struktur bangunan yang memiliki
nilai arsitektur dan kekuatan struktur sesuai dengan standarisasi yang berlaku
,” tutur ia.
Beliau melanjutkan, dalam sesi sosialisasi tim Abmas Prodi D4
TRKBG ITP menyampaikan berbagai informasi tentang analisa arsitektur, analisa
struktur bangunan, dan rancangan anggaran biaya pembangunan. Selain itu, tim
juga mengungkapkan faktor yang perlu diperhitungkan guna mencapai kenyamanan
yang optimum bagi pengguna bangunan.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan
pengabdian masyarakat Fakultas Vokasi yang telah dilaksanakan sejak 2023.
Sebelumnya tim Abmas Prodi D4 TRKBG ITP telah melakukan Focus Group Discussion
(FGD) yang melibatkan pimpinan kelurahan, pengurus musholla, warga, dan
akademisi.
“Sebagai ruang publik dengan sistem pembangunan swakelola,
tentu perlu penyamaan persepsi dari berbagai elemen terkait pembangunan musholla.
Sehingga, dengan adanya perencanaan ini diharapkan pelaksanaan pembangunan musholla
dapat berjalan sesuai harapan, baik dari sisi kualitas dan ketepatan waktu,
dengan memperhatikan ketersediaan anggaran ,” ujar ia.
Kegiatan Abmas Prodi D4 TRKBG ITP dihadiri oleh Dekan
Fakultas Vokasi ITP, Mulyati, M.T., Ketua Prodi D4 TRKBG ITP, Misbah, M.T.,
seluruh dosen dan beberapa perwakilan mahasiswa Prodi D4 TRKBG ITP. Tim Abmas
diterima oleh pengurus musholla Nurul Iman dan warga setempat.
Masyarakat sekitar, khususnya pengurus musholla Nurul Iman
merespon positif kegiatan ini dengan memberikan berbagai saran dan arahan
mengenai rancangan struktur bangunan Musholla Nurul Iman. Bukan hanya itu,
masyarakat bermaksud untuk dapat merealisasikannya ke dalam pembangunan secara
bertahap sebagai bentuk upaya tindak lanjut dari kegiatan Abmas Prodi D4 TRKBG
ITP.
Created By Widia/Humas ...
Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik
Institut Teknologi Padang menggelar acara pembekalan dan pelepasan mahasiswa peserta
magang Matching Fund 2024, yang bekerja sama dengan PT. Inovasi Solusi
Transportasi Indonesia (Frogs Indonesia), Kamis (11/07) bertempat di Ruang
Rapat Pimpinan Kampus I ITP.Mahasiswa yang akan pergi magang dilepas secara resmi oleh Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T, IPM, dalam sambutannya ia mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang sudah terpilih mengikuti program magang Matching Fund 2024. Ia menuturkan menjalani pendidikan tinggi tidak hanya menambah kemampuan akademik, tetapi juga mengembang kapasitas diri.
“Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk memperbanyak pengetahuan dan pengalaman di dunia industri profesional. Pesan saya selaku pimpinan dan dosen untuk menjunjung tinggi etika dan menjaga nama baik almamater, serta memperlihatkan jati luhur mahasiswa ITP yang disiplin, jujur, kerja keras, dan taat terhadap aturan yang berlaku ,” pesan Rektor ITP.
Beliau menuturkan melalui program magang ini mahasiswa dapat mengembangkan kecerdasan intelektual, literasi, emosional, dan spiritual. Selain itu, program magang juga memungkinkan mahasiswa untuk memperluas jaringan profesional dan mengeksplorasi berbagai peluang karier.
Dalam kesempatan itu, Dekan Fakultas Vokasi, Mulyati, M.T. menuturkan program magang Matching Fund merupakan langkah konkret dalam implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dengan fokus pada peningkatan mutu dan relevansi pendidikan tinggi.
Ia menjelaskan program ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing industri nasional melalui kolaborasi dan sinergi antara perguruan tinggi dan mitra DUDI. Dalam program magang ini, mahasiswa memiliki kesempatan berharga selama enam bulan untuk terlibat dalam pengalaman praktik di dunia kerja.
“Ikuti aturan yang ada di dunia industri profesional, tunjukkan etos kerja yang terbaik, dan tanamkan adab dalam menuntut ilmu, karena salah satu faktor kesuksesan seseorang itu ditentukan oleh attitudenya. Kami berharap mahasiswa dapat menggali ilmu sebanyak-banyak dari para pakar, termasuk networking dari industri ,” ucap Rektor.
Ketua Prodi D4 TRIL ITP, Asnal Effendi, S.T, M.T menyebutkan program magang ini merupakan bagian dari upaya Prodi D4 TRIL ITP untuk mempersiapkan mahasiswa agar lebih siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif.
“Harapannya mahasiswa dapat wawasan terkait industri elektrikal profesional terkini dengan bimbingan profesional. Selain itu,dengan pengalaman yang diperoleh selama magang, mahasiswa Prodi D4 TRIL ITP akan menjadi lulusan yang semakin berkualitas dan siap untuk berkontribusi dalam pengembangan industri di Indonesia, “ ujar ia.
Adapun program magang Matching Fund 2024 diikuti oleh lima mahasiswa Prodi D4 TRIL ITP dengan periode waktu pelaksanaan selama enam bulan, dimulai dari bulan Juli 2024 hingga bulan Desember 2024.
Sesi pelepasan ditutup dengan pesan dari Ketua Himpunan Mahasiswa TRIL ITP, Muhammad Fariz Hidayatullah, ia merasa program ini baik dan berharap teman-temannya dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
“Dengan semangat dan persiapan yang matang, saya yakin teman-teman mahasiswa Prodi D4 TRIL ITP siap menghadapi tantangan magang Matching Fund Kedaireka di PT. Frogs Indonesia serta mengaplikasikan ilmu teoritis yang didapat di perkuliahan di dunia kerja profesional ,” tutur ia.
Ia berharap semoga dengan mengikuti program ini mahasiswa ITP mampu mengembangkan kemampuan diri, dan menambah pengalaman pembelajaran di luar kampus serta semakin banyak mahasiswa ITP yang berpartisipasi dalam program ini serta program-program lain pada periode selanjutnya.
Created By Widia/Humas
...
Sebuah sejarah membanggakan dalam dunia
pendidikan Kembali diukir anak bangsa, dosen sekaligus peneliti dari Institut
Teknologi Padang, Firmansyah David, Ph.D secara resmi berhasil meraih medali
perak pada ajang Product Innovation Competition, Sustainable Agriculture, Food,
and Energy (SAFE) 2024 yang digelar di Jeju National University, Korea Selatan.
Pada kompetisi ini, ia bekerja sama
dengan pakar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie, Dr. Agr. Wahyudi
David dan Nurul Asiah, S.T., M.T, serta salah satu alumni Program Studi Teknik
Informatika, Afdhal Ainal Haq, S.Kom.
Tim penelitian lintas bidang keahlian ini
berhasil meraih prestasi di ajang bergengsi tersebut dengan mengusung produk
digital berupa aplikasi yang bernama Ricetag. Aplikasi Ricetag merupakan
aplikasi yang dapat menentukan mutu beras ditentukan berdasarkan tampilan fisik
beras.Saat ditemui secara langsung, Wakil
Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITP ini mengungkapkan bahwa, ajang
SAFE ini merupakan ajang internasional bergengsi. Ajang ini memberi ruang bagi
para akademisi, peneliti, dan praktisi dari seluruh dunia untuk memperkenalkan
hasil karya kolaboratif multidisiplin mereka di bidang pertanian, pangan, dan
energi berkelanjutan.“Selaras dengan arah perkembangan zaman menuju
transformasi digital, selaku akademisi di bidang Teknik Informatika kami
berperan dalam desain, perancangan, dan rilis aplikasi Ricetag di Google Play
Store ,” ungkap ia.
Ia menuturkan produk aplikasi Ricetag
merupakan luaran dari penelitian-penelitian yang telah ia lakukan sebelumnya
bekerja sama dengan PT. Adil Organik. Penggunaan aplikasi Ricetag berbasis
Android Versi 6.0 ini bersifat pengujian non destruktif dimana sangat portable,
cepat, dan mudah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan penelitian
ini dilakukan untuk membuat aplikasi yang dapat memudahkan para pengguna
aplikasi dalam membedakan mutu beras dan jenis berasnya dan menjadi parameter
unggulan tim Ricetag dalam ajang ini. Metode yang digunakan adalah dengan
menggunakan real time image processing berbasis Android dan Java.
“Aplikasi Ricetag mampu memberikan
informasi terkait dengan varietas beras, derajat sosoh, dan klasifikasi mutu
beras. Aplikasi ini akan memberikan informasi yang objektif dan terukur.
Sehingga pada akhirnya akan didapatkan kesesuaian harga dengan kualitas beras
yang diterima ,” jelas ia.
Ke depan, beliau bersama tim berencana
untuk mengembangkan produk digital ini lebih detail dan lebih tajam. Salah satu
inovasi yang akan dicanangkan adalah integrasi Aplikasi Ricetag melalui Application
Programming Interface (API) dengan data di Kementerian Pertanian RI.
Hal ini merupakan bentuk komitmen ITP
untuk turut serta berpartisipasi menghasilkan produk inovasi teknologi yang
dapat membantu mengentaskan isu-isu strategis global. Ia menyebutkan kolaborasi
ini mendesain dan menciptakan inovasi teknologi informasi yang dapat menjadi
katalis terbentuknya ekosistem pentahelix.WR I ITP ini juga menegaskan dalam rangka
memasuki era globalisasi, arah pendidikan juga bertransformasi menuju pendidikan
berwawasan global. Dimana arah pendidikan baru ini menggerakkan sendi-sendi
pendidikannya ke arah internasional.
“Dalam rangka mewujudkan misi ITP menuju
World Class University pada tahun 2040, kami mendorong terciptanya lingkungan
akademis yang produktif dan berkualitas, salah satunya adalah mendorong dosen
untuk terus berkarya dan berinovasi. Selain itu, mahasiswa juga ditantang untuk
aktif mengeksplor kapasitas diri dan menorehkan berbagai prestasi ,” tutup
ia.
Created By Widia/Humas
...