Institut Teknologi Padang (ITP) berkomitmen penuh dalam upaya sinkronisasi antara kompetensi yang dimiliki lulusannya dengan kebutuhan dunia kerja pada era digitalisasi saat ini. Pada era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini mendorong setiap individu untuk adaptif dan inovatif, serta kondisi ini menuntut lulusan perguruan tinggi untuk memiliki talenta dan kreativitas tinggi yang dapat berdaya saing. Dalam rancangan meningkatkan potensi mahasiswa, salah satu upaya yang dilakukan oleh perguruan tinggi adalah merancang program pengembangan softskill mencakup beragam pendekatan dan metode yang berbeda. Dalam hal ini ITP melalui program studi (prodi) teknik elektro menyelenggarakan mata kuliah studium general yang berfokus pada pengembangan keterampilan softskill mahasiswa. Saat ditemui secara langsung ketua prodi teknik elektro ITP, Andi Muhammad Nur Putra, M.T. menjelaskan tujuan prodi teknik elektro memuat mata kuliah studium general dalam kurikulumnya adalah untuk menjembatani mahasiswa, dalam meningkat kompetensi dirinya selaras dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja terutama yang berkaitan dengan pendidikan dan pengembangan karakter. “Studium general lahir dari evaluasi pengembangan kurikulum terhadap profil lulusan, karena yang menjadi momok lulusan baru adalah transformasi dari suasana lingkungan pendidikan berubah menjadi lingkungan professional kerja. Hal ini menuntut kita untuk menghadirkan suatu mata kuliah yang secara khusus bertujuan untuk mengasah softskill mahasiswa yang dapat diambil pada semester 4, “ ujar Ka.Prodi, Selasa (11/07). Ia menjelaskan pada tahun-tahun awal pelaksanaan mata kuliah studium general, prodi teknik elektro menerapkan pola pembelajaran dengan menunjuk satu dosen sebagai pengampu mata kuliah, namun setelah melakukan evaluasi kurikulum pelaksanaan seperti itu dinilai kurang optimal. Sehingga, pada tahun 2021 prodi melakukan inovasi merancang mata kuliah studium general dengan skema satu topik disampaikan oleh satu pemateri yang merupakan ahli dalam bidangnya. Prodi teknik elektro selama dua tahun terakhir mengundang pemateri baik dari akademisi maupun praktisi dari pihak luar yang memiliki pengalaman langsung berkaitan dengan topik yang telah dirancang oleh prodi. Selain itu, pemilihan pemateri ini juga merunut pada pemateri ini merupakan ahli atau pakar pada topik tersebut. Ia menyampaikan ada 8 topik pada mata kuliah studium general yang telah dirancang oleh prodi teknik elektro ITP, pada topik Communication dan presentation skills kita mengundang Anna Syahrani, M. Eng. selaku Ka.Biro Humas, kerja sama, dan promosi ITP yang telah berpengalaman untuk menbangun komunikasi dengan berbagai pihak baik internal maupun eksternal. Selanjutnya untuk topik Self-Management and Leadership kita mengundang Agus, M.Sc. yang merupakan mantan wakil rektor bidang kemahasiswaan ITP yang pernah menjabat selama dua periode. “Prodi teknik elektro mengundang Yusreni Warmi, Dr.Eng selaku wakil rektor II bidang perencanaan, keuangan dan sarana prasarana pada topik Introduction to Life Skills. Selanjutnya pada topik Diversity and Change Management, kami mengundang Wenda Nofera, M.Sc. yang merupakan dosen teknik sipil yang pernah tinggal selama 10 tahun di Amerika Serikat, sehingga memiliki pengalaman untuk berinteraksi dengan berbagai etnis dan lingkungan yang multi cultural, “ kata Ka.Prodi. Ia melanjutkan pada topik Ethic, Integrity, and Professionalism prodi teknik eletro mengundang Andi Syofian, M.T. yang merupakan dosen teknik elektro sekaligus praktisi yang telah memiliki berbagai pengalaman lapangan. Pada topik Vision, Perspective, and Big Picture ia mengundang Firmansyah David, Ph.D. selaku wakil rektor I bidang akademik dan kemahasiswaan. “Selain para akademisi, pada semester ini kami mengundang Manajer Bengkel Listrik dan Instrument PT. Semen Padang, Budi Citra pada topik Problem-Solving and Analytical Thinking, beliau bertanggung jawab pada bagian pemeliharaan dan perbaikan plan-plan yang ada di PT. Semen Padang. Ia memberikan pengetahuan bagaimana cara mengidentifikasi masalah dan bagaimana strategi merumuskan solusinya, terakhir saya selaku ka.prodi bertanggung jawab pada topik penugasan. Seluruh topik yang tercakup pada mata kuliah studium general ini merupakan topik-topik yang dapat memenuhi cakrawala wawasan mahasiswa yang mengarah kepada keterampilan life skills,” terang ia. Ia menuturkan berdasarkan hasil evaluasi dengan memberikan kusioner pada akhir perkuliahan pada mahasiswa, lebih kurang 80% mahasiswa sangat puas dan setuju dengan pola pembelajaran seperti ini. Disamping itu, berdasarkan hasil review mahasiswa yang telah lulus dari mata kuliah studium general menunjukkan peningkatan kemampuan komunikasi dan cara berfikirnya. Hal ini karena dinilai mahasiswa dapat merasakan suasana pembelajaran yang menarik dan mahasiswa dapat menyerap informasi dari pemateri yang hadir. “Terakhir harapannya mata kuliah studium general ini dapat memberikan bekal dan persiapan bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke dunia kerja, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif. Topik-topik yang telah diberikan harapannya dapat mengasah keterampilan professional yang dibutuhkan dalam lingkungan pekerjaan dan dapat dikembangkan lagi secara mandiri oleh mahasiswa , “ tutup ia.Created By Widia/Humas ...
Mahasiswa bersama dosen Program Studi (Prodi) D4 Teknologi Rekayasa
Konstruksi Bangunan Gedung (TRKBG) Institut Teknologi Padang (ITP) mengadakan
kuliah lapangan ke Proyek Pembangunan Gedung Pusat Informasi dan Perpustakaan
Universitas Negeri Padang pada, Kamis (06/07). Kegiatan kuliah lapangan ini
bekerja sama dengan PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk.
Kuliah lapangan ini bertujuan untuk mengembangkan pemikiran dan
merangsang kreatifitas mahasiswa melalui penggalian sumber belajar yang ada di
objek tersebut. Kuliah lapangan yang dibalut dalam bentuk kunjungan industri ini
merupakan bagian pembelajaran dalam mata kuliah manajemen proyek serta mata
kuliah estimasi biaya dan penjadwalan proyek.
Kegiatan kuliah lapangan Prodi TRKBG ITP ini
diikuti oleh 16 orang mahasiswa yang didampingi oleh satu dosen pengampu, Dyla
Midya Octavia, M.T. dan Ketua Prodi TRKBG ITP, Misbah, M.T. Dyla selaku dosen
pengampu menjelaskan kuliah lapangan ini
dilaksanakan untuk menunjang dan menambah wawasan mahasiswa guna memperoleh
ilmu dan informasi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara nyata, bukan hanya sekedar mendapatkan
teori di kelas.
“Dalam kegiatan kuliah lapangan ini rombongan Prodi TRKBG ITP diterima
langsung oleh Project Manajer perwakilan dari PT. Nusa Konstruksi
Enjiniring Tbk, Suharianto, S.T.,M.T. Kita juga disambut dengan hangat dan
difasilitasi oleh tim PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk dalam penyelenggaraan
kuliah lapangan ini, “ ujar Dyla, Senin (10/07).
Ia menyebutkan rangkaian kuliah lapangan
dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan penyampaian safety introduction oleh
Project Manajer PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk, terkait keselamatan dan aturan yang harus
ditaati di lokasi. Selanjutnya,
mahasiswa melakukan orientasi lapangan yaitu peninjauan langsung ke lokasi
proyek bersama tim PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk.
Ia menyebutkan pada kuliah lapangan kali ini
mahasiswa dibagi dalam 4 kelompok yang didampingi oleh 4 orang staf PT.
Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk, yang terdiri dari Site Manajer, staf Health, Safety, and
Environment (HSE) dan staf Quantity
Surveying (QS). Selama pelaksanaan tour proyek ini para peserta diwajibkan
untuk mengenakan APD lengkap (helm proyek, boots proyek, dan rompi proyek.
Pada kesempatan kali ini mahasiswa sangat
beruntung sekali karena dapat melihat langsung pelaksanaan pekerjaan proyek
pembangunan yang sedang berjalan. Sehingga mahasiswa dapat melihat
gambaran bagaimana pelaksanaan proyek
yang ada dilapangan, baik meliputi teknis maupun manajemen pelaksanaan sebuah proyek pembangunan
berdasarkan dengan pemaparan yang disampaikan oleh pendamping tim.
Ia menuturkan mahasiswa sangat antusias dalam
kegiatan kuliah lapangan ini, hal ini ditunjukkan dengan interaksi dan
pertanyaan yang diajukan selama tour proyek. Momentum kuliah lapangan ini
merupakan kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menggali
informasi dan pengetahuan secara langsung kepada para praktisi yang terkait
didalam proyek pembangunan.
“Atas antusiasme yang tinggi dari mahasiswa
membuat tim PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk memberikan tambahan
waktu, kegiatan yang seharusnya berakhir pada pukul 10.30 WIB, diberi tambahan
waktu hingga pukul 11.30. Tim PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk selama tour proyek dengan
profesional memberikan informasi dan jawaban yang diajukan oleh mahasiswa kita
terkait bagaimana pelaksanaan proyek dan manajemen proyek,” tutur ia.
Terakhir ia menyebutkan harapannya dengan
kuliah lapangan ini mahasiswa dapat memperluas wawasan berfikir untuk dapat mampu menganalisa dan memecahkan
masalah yang timbul dilapangan serta berguna dalam mewujudkan pola kerja yang
akan dihadapi nantinya. Selanjutnya kuliah lapangan ini menjadi motivasi bagi
mereka untuk menyelesaikan studi tepat waktu agar bisa berperan serta dalam
proyek konstruksi.
Created By Widia/Humas
...
Program
Studi (Prodi) Teknik Lingkungan Institut Teknologi Padang (ITP) berkomitmen
penuh dalam menjawab isu-isu permasalahan lingkungan yang ada di Indonesia.
Salah satu bentuk implementasi dari komitmen ITP dalam menyelesaian
permasalahan lingkungan yaitu dengan menyelenggarakan kuliah tamu yang
mengusung tema “Pengelolaan Persampahan Berbasis Masyarakat” di aula Gedung D
Kampus 1 ITP, Kamis (06/07).
Kegiatan
dibuka oleh Rizki Ananda, M.T. selaku ketua panitia kuliah tamu, ia menyampaikan
bahwa masyarakat perlu mendapatkan pandangan dan prespektif tentang pentingnya
pengelolaan sampah. Hal ini karena setelah dikaji sampah merupakan objek yang
sangat susah terurai, butuh waktu berpuluh tahun untuk mengurai satu sampah plastik,
oleh karena itu penting peran kita sebagai akademisi untuk mengedukasi
masyarakat dalam pengelolaan sampah, sehingga tercipta lingkungan yang bersih
dan sehat.
Acara
dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Ketua Prodi Teknik Lingkungan ITP, Dr. Herix Sonata, M.Si, ia menyebutkan bahwa masalah pengelolaan sampah
adalah masalah yang terus menjadi momok bagi kita semua. Sehingga, perlu peran
generasi muda untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam menghasilkan strategi
solutif bagi isu-isu permasalahan lingkungan yang ada.
“Mahasiswa saat ini didorong
sebagai inisiator dan diharapkan mampu menciptakan peluang yang diwujudkan
dalam aksi nyata, diantaranya adalah memunculkan jiwa entrepreneurship dan
merancang kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan. Beberapa kegiatan terkait
aksi nyata tersebut adalah mengelola masalah persampahan dan sumbangsih dari
network bagi pemberdayaan lingkungan ,”
jelas Ka. Prodi Teknik Lingkungan.
Ia
menjelaskan kuliah tamu ini diharapkan dapat memberikan mahasiswa informasi
terbaru berkaitan dengan inovasi penanggulangan masalah lingkungan. Menurutnya mahasiswa
dapat termotivasi memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menyerap informasi,
sehingga ide yang kita ajukan harus sesuai dengan perkembangan zaman.Ia
mengungkapkan kehadiran Ekho Kurniawan,S.T selaku sosok dibalik berdirinya Bank
Sampah Sahabat Alam (BSSA) dan sebagai praktisi muda yang konsen dalam bidang
pengelolaan lingkungan, diharapkan mampu menambah cakrawala pengetahuan manusia
untuk mulai melakukan hal-hal sederhana terhadap lingkungan, namun dapat berdampak
besar bagi masyarakat disekitarnya.
Ka. Prodi Teknik
Lingkungan menyebutkan BSSA telah berhasil menorehkan berbagai prestasi yaitu
Juara 1 PKK Tingkat Kota se-Sumatera Barat dan enjadi Kandidat PROPER EMAS KLHK
Mitra Pertamina DPPU Minangkabau. Selain prestasi ini, BSSA juga telah berhasil
menjawab isu-isu lingkungan yang ada didaerahnya.
“Jadi
pola fikir kita itu harus global, namun action kita harus dimulai dari hal-hal
sederhana namun berdampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitar kita. Dengan
adanya kuliah tamu ini mahasiswa dapat menyerap informasi tentang bagaimana
pengelolaan dan pengembangan BSSA dan dapat merubah mindset mahasiswa bahwa
sampah bukan lagi dibiarkan saja, tetapi dapat diubah menjadi sesuatu yang
berdaya guna, Langkah awalnya dapat dimulai untuk mengembangkan enterpreneur skala
desa,” terang ia.
Acara
dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber Ekho Kurniawan,S.T, ia
menyebutkan bahwa masalah sampah merupakan topik yang menarik baginya,
menurutnya setiap individu pasti akan menghasilkan sebuah sampah tiap harinya. Menurutnya
masalah terbesar dalam pengelolaan sampah itu adalah dari masyarakat sendiri,
dimana masih kesulitan dalam membiasakan diri dalam pengelolaan sampah. Sehingga
hal ini berdampak pada Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) daerah yang selalu over capacity
yang berdampak pada kerusakan lingkungan.
Ekho
menjelaskan fenomena tersebut mendorong ia berinisiatif mengajak masyarakat
untuk membangun BSSA yang memiliki komunitas yang kecil sehingga lebih mudah
dalam pelaksanaannya, menggunakan teknologi yang sederhana, minim biaya, dan
minim tenaga kerja. Dengan tetap berkomitmen dengan empat prinsip tadi Ekho
menyebutkan BSAA berhasil menyelesaikan isu-isu permasalahan lingkungan.
“BSSA
berhasil menyelesaikan isu Sustainable Development Goals (SDGs), Circular
Economy melalui penanganan Food Waste dan Recycling Material, Global Warming
melalui pengurangan Gas Rumah KAca (KRK), dan Green Jobs dengan menciptakan
wirausahawan ramah lingkungan. Seluruh isu ini kami bentuk menjadi
produk-produk yang ramah secara lingkungan dan bernilai komersil ,” jelas Ekho.
Adapun
program-program dari BSSA adalah penciptaan nilai tambah dari sampah makanan
yang diolah menjadi pupuk basah dan pupuk kering, penciptaan nilai tambah dari
sampah daur ulang, penciptaan nilai tambah dari sampah residu, dan kerja sama
penangan sampah pulau konservasi pieh. Ia menambahkan Keseluruhan program ini memberdayakan
masyarakat sekitar pada proses pelaksanaannya.
“Kisah
sukses BSSA ini dapat juga adik-adik ciptakan melalui ide dan kemauan untuk
berkarya bagi masyarakat, karena sejatinya mahasiswa harus berfikir inovatif
dan selalu meningkatkan kualitas diri baik hardskill maupun softskill. Mahasiswa
harus mampu memanfaatkan kesempatan belajar yang difasilitasi kampus untuk
membangun kualitas diri dan relasi, karena ilmu yang dimanfaatkan dalam
pengembangan BSSA ini berasal dari pengalaman yang saya dapat dilapangan ,” tutup Ekho.
Created
By Widia/Humas
...
Bencana
Hidrometeorologi merupakan bom waktu bagi Sumatera Barat, salah satunya adalah
bencana tanah longsor. Sebagai daerah yang memiliki potensi bencana tanah longsor yang
cukup tinggi, mendorong para akademisi untuk meningkatkan pemahaman terkait
mitigasi bencana tanah longsor sebagai langkah preventif mencegah adanya korban
jiwa dan kerugian materil terdampak bencana.Hal
ini disampaikan oleh Ahli Geoteknik Universitas Andalas, Prof.Ir. Abdul Hakam,
M.T., P.hD. saat mengisi kuliah tamu yang digelar Program Studi (Prodi) Teknik
Sipil Institut Teknologi Padang (ITP) di Aula Gedung D Kampus 1 ITP, Rabu
(05/07). Kuliah Tamu yang diikuti sekitar 80 peserta baik mahasiswa aktif Prodi
Teknik Sipil ITP, dosen, dan tenaga pendidik mengusung tema “ Tanah Longsor dan
Penahan Tanah.”
Kuliah
tamu dipimpin oleh Muhammad Ridwan , Dr.Eng yang merupakan salah satu dosen
Prodi Teknik Sipil ITP ini membahas
tentang mitigasi bencana tanah longsor dan stabilitas lereng serta penahan
tanah. Pada Kesempatan ini Prof.Ir. Abdul Hakam, M.T., P.hD. selaku narasumber
menyampaikan materi terkait dengan identifikasi penyebab kejadian tanah longsor
yang berdampak pada kerusakan lingkungan, analisis stabilitas dinding penahan
tanah, bidang longsor, teknik analisis
kondisi tanah yang berpotensi mengalami tanah longsor, dan analisis tipe
penanggulangan berdasarkan teknis.
“Analisis
kajian yang dilakukan tidak berhenti hanya pada pembangunan sebuah
infrastruktur tetapi juga terhadap pemeliharaan berkala yang dilakukan oleh
para ahli. Ini memerlukan peran para akademisi untuk melakukan survey dan
kajian bencana dalam menentukan solusi yang komprehensif dalam penanggulangan
bencana di Indonesia ,” ujar Prof. Abdul Hakam.Saat
ditemui secara langsung, Muhammad Ridwan , Dr.Eng yang bertindak sebagai moderator
menuturkan bahwa latar belakang adanya kuliah tamu ini adalah berkaitan dengan kondisi
wilayah Sumatera Barat sebagai daerah rawan bencana tanah longsor. Hal ini didukung karena daerah
Sumbar yang memiliki banyak pegunungan dan perbukitan, intensitas curah hujan
yang tinggi, berada dekat lempeng sehingga rawan gempa baik tektonik maupun
vulkanik, sehingga potensi bencana tanah longsor cukup tinggi.
Menurutnya,
perlu peningkatan pemahaman yang menghadirkan pakar-pakar yang berhubungan
dengan kondisi tersebut untuk menambah pengetahuan mahasiswa dan dosen, dalam
hal ini tentang mitigasi bencana tanah longsor. Informasi ini memberi gambaran
bagi mahasiswa dan dosen untuk melihat peluang mitigasi bencana terhadap
kelongsoran.
“Narasumber
yang merupakan seorang ahli geoteknik telah memiliki berbagai pengalaman dan
tergabug dalam proyek mitigasi bencana di Provinsi Sumbar, sehingga kita dapat
memperoleh wawasan yang berkaitan dengan geoteknikal merunut pada teoritis dan
aplikasi lapangan. Narasumber memberikan ilmu praktis yang dapat diaplikasikan
dilapangan, diantaranya wawasan dan kajian mendalam untuk menentukan indikator
potensi longsor suatu kawasan ,” tutur ia.Ia
menambahkan tujuan diadakan kuliah tamu ini adalah merubah suasana dan
keterbaruan ilmu mengacu pada informasi-informasi yang disampaikan narasumber
baik itu secara teoritis maupun secara praktis. Disamping itu mahasiswa juga
menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan adanya kuliah tamu ini mereka
termotivasi untuk menggali ilmu dari narasumber yang berasal dari luar kampus
sehingga menimbulkan daya tarik bagi mahasiswa.
“Harapannya
dengan adanya kuliah tamu ini, semakin banyak informasi terbaru yang didapatkan
mahasiswa, mendorong mahasiswa untuk semakin luas wawasannya dan harapannya
mahasiswa dapat meningkatkan sense of engineeringnya. Selain itu, ini juga
menjadi pancingan bagi dosen-dosen untuk melakukan riset penelitian yang mengarah
pada topik ini, serta harapannya tidak hanya bermanfaat secara teori tetapi
juga dapat diaplikasikan terutama untuk masyarakat yang tinggal pada rawan
bencana agar mendapatkan akses informasi terkait mitigasi bencana, “ tutupnya.
Created
By Widia/Humas. ...
Dalam
rangka peningkatan akses dan kualitas pembelajaran yang kolaboratif dan
partisipatif Institut Teknologi Padang (ITP) menjalankan misi strategis dalam
serangkaian kunjungan pengembangan kemitraan. Kunjungan kemitraan ini dilaksanakan
oleh Program Studi (Prodi) Teknik Geodesi ITP sebagai bentuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam
upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta perguruan tinggi
yang unggul, mandiri, dan berbudaya.PT. Sampulu Adijaya PrakarsaDelegasi
yang berangkat dalam kunjungan pengembangan kemitraan ini terdiri dari Ketua
Prodi Teknik Geodesi ITP, Dwi Arini, M.T., dan salah seorang dosen Teknik
Geodesi, Fajrin, M.Si yang juga menjabat sebagai Direktur Program Kompetisi
Kampus Merdeka (PKKM) Teknik Geodesi ITP.
PT. Jaya Survey IndonesiaKunjungan
dilaksanakan ke lima mitra yang terdiri dari satu perguruan tinggi dan empat Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Kunjungan dimulai pada
tanggal 19 Juni 2023 dengan mengunjungi PT.
Sampulu Adijaya Prakarsa dan PT. Jaya Survey Indonesia. Kemudian delegasi
melakukan kunjungan ke PT. Waindo Specterra dan PT. Webgis Indonesia pada
tanggal 20 Juni 2023, terakhir delegasi melakukan kunjungan ke Prodi Teknik
Geodesi Sarjana Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor Pada tanggal 21 Juni
2023.
PT. Waindo SpecterraSelama kunjungan, Prodi Teknik Geodesi ITP
menjelaskan topik dan area kerja sama meliputi kegiatan magang mahasiswa dan
menghimpun informasi dari DUDI terkait standar profil lulusan yang dapat
memenuhi kebutuhan dunia industri pada era digitalisasi ini. Menurutnya program
MBKM dapat menjadi akselerator dan katalisator dalam proses kolaborasi.PT. Webgis Indonesia“Selanjutnya
berdasarkan hasil diskusi bersama Prodi Teknik Geodesi Sarjana Fakultas Teknik
Universitas Pakuan Bogor dan beberapa DUDI yang telah kami kunjungi, telah
mencapai beberapa kesepakatan yang dapat ditindaklanjuti
setelah kunjungan ini. Diantaranya, peningkatan kegiatan Exchange MBKM, fasilitasi Kegiatan magang untuk
mahasiswa, dan
rencana penyelenggaraan FGD bersama mitra dalam rangka pengembangan kurikulum
yang selaras dengan industri ,” jelas
Ka. Prodi Teknik Geodesi, Selasa (04/07).
Diskusi pengembangan kurikulum dengan Prodi Teknik Geodesi Sarjana Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor Ia
menjelaskan pengembangan kemitraan ini juga merupakan langkah inovasi dari
Prodi Teknik Geodesi ITP dalam membangun penyelenggaraan pendidikan yang
memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengasah kemampuan sesuai minat dan
bakatnya. Ia menambahkan sinergitas
antara perguruan tinggi dan DUDI dapat mewujudkan lulusan pendidikan tinggi
yang inovatif, produkti, adaptif, dan kompetitif di dunia global.
Melalui
kunjungan ini, Ka. Prodi Teknik Geodesi berharap dapat terjalin sinergi yang
lebih kuat dengan industri dan perguruan tinggi lain mulai dari kerja sama pendidikan, magang, kerja
praktek, tugas akhir mahasiswa, eksekutif training, join
research, dll. Ia menambahkan harapannya agar kemitraan yang
terjalin ini dapat terjaga dengan baik, sehingga dapat menyelenggarakan Kegiatan-kegiatan yang
menguntungkan bagi kedua belah pihak. Prodi Teknik Geodesi Sarjana Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor “Harapannya
semoga dalam waktu dekat kegiatan seperti magang industri dan Focus Group
Discussion (FGD) yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik dan memberikan
dampak yang positif bagi seluruh pihak yang terlibat. Hal ini bertujuan untuk
menyelenggarakan program persiapan karir yang komprehensif dalam mempersiapkan
generasi terbaik Indonesia, “ harapnya.
Sebagai
penutup kunjungan, delegasi Prodi Teknik Geodesi ITP berkesempatan bertemu
dengan Ikatas Surveyor Indonesia (ISI). Dalam pertemuan ini delegasi disambut
hangat oleh pengurus ISI dan berdiskusi terkait peningkatan kompetensi
mahasiswa dibidang geospasial dalam hal sertifikat keahlian yang relevan dengan
kebutuhan dunia industri.
Created
By Widia/Humas
...