Berdasarkan Peraturan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Padang menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Pemutakhiran Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) dan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Jumat (29/09) bertempat di Ruang Sidang Utama ITP.Kegiatan FGD Prodi Teknik Lingkungan ITP dihadiri berbagai unsur pemangku kepentingan (stakeholder) yang berada di lingkungan Provinsi Sumatera Barat yakni Badan Kerja Sama Perguruan Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Lingkungan Wilayah Sumbar, Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar, Perumda Air Minum Padang, PT. Sumatera Tropical, dan PT. Semen Padang, serta Dekan Fakultas Teknik Sipil ITP, Ketua Prodi Teknik Lingkungan ITP beserta seluruh Dosen Prodi Teknik Lingkungan ITP.Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Teknik ITP, Prof. Maidiawati, Dr.Eng menyampaikan kegiatan FGD ini diselenggarakan dalam rangka penyusunan kurikulum pendidikan tinggi yang selaras dengan Era Industri 4.0 untuk mendukung program MBKM yang diinisiasi oleh Kemendikbud Diktiristek. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan daya saing lulusan Prodi Teknik Lingkungan ITP.“Harapannya dengan adanya FGD ini tim kurikulum Prodi Teknik Lingkungan ITP dapat menghimpun masukan dan informasi seluruh stakeholder yang hadir hari ini. Semoga melalui kegiatan ini lahir rancangan kurikulum yang berkualitas dan dapat menghantarkan mahasiswa mencapai kompetensi yang selaras dengan kebutuhan zaman ,” papar Prof. Maidiawati.Prof. Maidiawati juga menyampaikan harapannya agar seluruh mitra yang hadir dapat terus menjaga kemitraannya bersama ITP dan fapat menghadirkan ide-ide penelitian serta meningkatkan berbagai luaran demi tercapainya pendidikan yang sinergis dan kolaboratif. Dalam kesempatan yang sama, Ka. Prodi Teknik Lingkungan ITP, Dr. Herix Sonata, M.Si menuturkan kegiatan FGD ini sebagai upaya Prodi Teknik Lingkungan ITP mewujudkan visi Prodi Teknik Lingkungan yang unggul dan bereputasi internasional di bidang rekayasa lingkungan dan manajemen kebencanaan. “Pelaksanaan redesain kurikulum ini dapat mencetak profil lulusan yang mampu mengatasi permasalahan lingkungan hidup secara kreatif dan strategis dengan pendekatan rekayasa lingkungan dan manajemen kebencanaan untuk menjamin kelestarian yang berkelanjutan ,” ujar Ka. Prodi Teknik Lingkungan ITP.Koordinator BAKERMA Teknik Lingkungan Wilayah Sumbar, Dr. Rizki Aziz, M.T. mengungkapkan perancangan kurikulum harus memperhatikan instrument-instrumen yang sesuai dengan masukan dan informasi dari stakeholder yang terdistribusi dalam capaian mata kuliah (CMPK). Senada dengan Dr. Rizki Aziz, M.T., Kepala Bidang Penataan dan Penegakan Hukum Lingkungan DLH Kota Padang, Dr. Auwilla Putri, S.T., M.Si menyatakan seorang lulusan Teknik Lingkungan dituntut harus mampu menguasai program atau keahlian tertentu, menguasai metode dan tools berkaitan dengan Teknik Lingkungan, serta memiliki ketajaman analisa, berfikir kritis, dan skill komunikasi yang baik.Dengan Adanya FGD Pemutakhiran Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) dan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Prodi Teknik Lingkungan ITP bersama stakeholder dapat membuat kurikulum Prodi Teknik Lingkungan ITP semakin baik dan kualitas lulusan semakin bersaing.Created By Widia/Humas ...
Program
Studi Teknik Geodesi Institut Teknologi Padang mengadakan Lokakarya yang
berfokus pada Penyusunan Perangkat Pembelajaran Case-Method dan Project-Based
Learning (PjBL). Lokakarya ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Teknik
ITP, Prof. Maidiawati, Dr. Eng bertempat di Ruang Sidang Pimpinan ITP pada
Senin (25/09) dan dihadiri oleh seluruh dosen Prodi Teknik Geodesi ITP.Kegiatan lokakarya penyusunan Perangkat
Pembelajaran Case-Method dan Project-Based Learning (PjBL) ini menghadirkan
narasumber dari Universitas Andalas yakni Ir. Jonrinaldi, S.T., M.T., Ph.D.,
IPU, ASEAN Eng, ESLog yang merupakan pakar yang telah berpengalaman dalam
bidang ini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dosen dalam penyusunan perangkat pembelajaran berbasis PjBL dan Case Method.
“Perangkat Pembelajaran Case-Method dan
Project-Based Learning (PjBL) merupakan
konsep krusial yang ditetapkan oleh Kemendikbud Diktiristek RI dan
menjadi salah satu parameter pencapaian perguruan tinggi dalam aspek
pembelajaran dan kompetensi lulusan ,” ungkap narasumber.Dalam pemamaparannya, Ir. Jonrinaldi, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng, ESLog menyatakan penyusunan perangkat pembelajaran harus disesuaikan dengan capaian matakuliah dan capaian lulusan, proses asesmen juga disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum berbasis OBE. Lokakarya yang dihadiri oleh seluruh dosen Prodi
Teknik Geodesi ITP diharapkan dapat memberikan informasi dan tambahan
pengetahuan bagi para dosen, yang selanjutnya kedua metode pembelajaran ini
dapat diimplementasikan. Hal ini bertujuan untuk memperkaya strategi
pembelajaran serta meningkatkan interaksi mahasiswa dalam proses belajar-
mengajar.
Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP, Dwi Arini,
M.T mengungkapkan penyelenggaraan lokakarya penyusunan Perangkat Pembelajaran
Case-Method dan Project-Based Learning merupakan langkah nyata Prodi Teknik Geodesi ITP dalam menunjang pendidikan berkualitas
tinggi dan merupakan bagian dari hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka yang berhasil diraih oleh Prodi Teknik Geodesi ITP Tahun 2023.
Seluruh peserta Lokakarya
penyusunan perangkat pembelajaran implementasi Case Method dan Project-Based
Learning Prodi Teknik Geodesi ITP sangat antusias dalam mengikuti Lokakarya
ini. Mereka berharap pengetahuan dan wawasan baru yang diperoleh dari Lokakarya
ini dapat diintegrasikan dengan baik dalam pengajaran mereka, sehingga dapat
menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan relevan bagi mahasiswa.
Case Method adalah model pembelajaran yang
bersifat student-centered. Dalam model ini, mahasiswa diarahkan untuk melakukan
perumusan atau perencanaan kegiatan dalam rangka menjawab pertanyaan atau
memecahkan masalah. Dengan bantuan dosen sebagai fasilitator, mahasiswa
diharapkan menjadi lebih kritis dan kreatif serta mempunyai otonomi atas
pembelajaran mereka sendiri.
Lokakarya penyusunan perangkat pembelajaran implementasi
Case Method dan Project-Based Learning ini menegaskan komitmen Prodi Teknik
Geodesi ITP dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, guna mempersiapkan
mahasiswa untuk menjadi pemimpin dan inovator di dunia geospasial yang terus
berkembang.
"Harapannya dengan adanya penyelenggarakan Lokakarya penyusunan perangkat pembelajaran implementasi
Case Method dan Project-Based Learning ini dapat diimplementasikan dengan baik dan diikuti oleh mahasiswa secara komprehensif, serta memberikan metode pembelajaran
yang inovatif dan kreatif. Sehingga tercapai peningkatan mutu dan kualitas
pendidikan tinggi yang berdaya saing global.
Created By
Widia/Humas ...
Dalam rangka menjawab tuntutan dan perkembangan zaman serta akselerasi peningkatan kualitas pendidikan tinggi, Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Padang (ITP) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Pemutakhiran Kurikulum Berbasis OBE dengan menghadirkan stakeholder yang berasal dari mitra Prodi Teknik Sipil ITP pada (26/09) bertempat di Ruang Sidang Utama ITP.Peserta yang hadir dalam FGD ini yaitu perwakilan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Provinsi Sumbar, PT. Nindya Karya (Persero), INKINDO, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Sumbar, PT. Japutra Teknikindo Perkasa Kota Padang, PT. Rekacipta, dan seluruh dosen Prodi Teknik Sipil ITP.Kegiatan yang dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik ITP, Prof. Maidiawati, Dr. Eng bertujuan agar kurikulum yang ada pada program studi Sarjana dan Pasca Sarjana Teknik Sipil ITP disusun berdasarkan analisis kebutuhan pasar dan pemangku kepentingan (stakeholder). Sehingga dengan adanya analisis kebutuhan pasar yang dipadukan dengan perkembangan keilmuan dan keahlian, maka dihasilkan profil lulusan yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja.Hanafi, Site Engineer Manager PT. Nindya Karya (Persero) menyampaikan bahwa saat ini perlu pendalaman pada materi dasar-dasar dan prinsip Teknik Sipil bagi Mahasiswa Teknik Sipil. Selain itu, suasana pembelajaran dua arah dan interaktif sangat direkomendasikan guna menggali kompetensi yang dimiliki peserta didik. Ia menambahkan peserta didik juga harus memiliki kemampuan Socio-Engineering yang dapat dimanfaatkan saat terjun ke lapangan dan berhadapan langsung dengan masyarakat.Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPP INKINDO Sumbar Ir. H. Afmi Yarsi, M.T, IAI, saat ini selain keterampilan Hardskill mahasiswa harus dibekali dengan keterampilan Softskill serta memenuhi diri dengan kualitas karakter yang baik. Ia menyebutkan Teknik Sipil ITP perlu mengembangkan kekhasan dalam kurikulum dan proses pembelajarannya. Selain kualitas, kekhasan dan karakteristik menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki sebuah Prodi dalam menjawab isu-isu strategis saat ini.Pelaksanaan FGD ini memberikan gambaran bagi Prodi dalam rangka menyusun, merumuskan, dan mengembangkan kurikulum Prodi sehingga capaian pembelajaran lulusan dapat adaptif dengan era revolusi industri 4.0. Harapannya dengan adanya penyelenggaraan FGD Pemutakhiran Kurikulum Berbasis OBE dapat menciptakan lulusan dengan kompetensi yang selaras dengan kebutuhan industri.Created By Widia/Humas ...
Institut Teknologi Padang melalui Program studi Teknik Informatika menggelar Forum Group Discussion (FGD) Penajaman Kompetensi Lulusan dalam Rangka Pemutakhiran Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) Program Studi Teknik Informatika di Ruang Sidang Utama ITP pada Jum’at (22/09).Kegiatan tersebut turut dihadiri stakeholder yang berasal dari berbagai sektor dari dalam Provinsi Sumatera Barat. Diantaranya dari sektor Industri hadir CV. Mediatama Web Indonesia, PT. Argenesia Solusi Teknologi, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Divisi Business Services [DBS] Sumbar, CEO Djamboe WebDesign, PT. Carano Integrasi Teknologi, dan BMKG Maritim Teluk Bayur. Selanjutnya dari asosiasi dihadiri oleh Ikatan Ahli Informatika (IAII), terakhir Prodi Teknik Informatika juga menghadirkan Alumni yang telah terjun pada dunia industri dan seluruh Dosen Prodi Teknik Informatika ITP.Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Teknik ITP, Prof. Maidiwati, Dr. Eng., mengucapkan terima kasih atas kehadiran stakeholder, ini merupakan langkah komprehensif dalam percepatan revitalisasi kurikulum menuju kurikulum OBE.“Kurikulum OBE merupakan kurikulum yang berorientasi pada luaran, artinya instrumen penyusun kurikulum ini harus mengacu pada capaian-capaian indikator yang terukur mulai dari perancangannya, pelaksanaannya hingga proses penilaiannya semua memiliki standar yang konkrit, “ jelas Dekan Fakultas Teknik ITP.Menurut Prof. Maidiawati, Kurikulum OBE perlu sinergi seluruh pihak baik dari stakeholder, industri, pemangku kepentingan, dan alumni. Kurikulum OBE juga sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud Diktiristek dalam kerangka program Merdeka Belajar Kampus merdeka yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan pengalaman belajar diluar program studinya.“Harapannya seluruh stake holder dapat memberikan masukan bagi pengembangan kurikulum ini dan program studi sebagai penyelenggara dapat mengimplementasikan masukan tersebut guna tercapai tranformasi pendidikan yang berkualitas ,” ujar Prof. Maidiawati.Ketua Prodi Teknik Informatika ITP, Eva Yulianti, M.Cs mengharapkan dengan adanya masukan yang diberikan stakeholder dapat menjadi acuan tim kurikulum Prodi Teknik Informatika ITP dalam merancang kurikulum yang selaras dengan kebutuhan pasar kerja. “Misalnya, kompetensi dasar sudah dimiliki para lulusan yang diharapkan oleh stakeholder. Untuk itu, kenapa Prodi TI sangat antusias melakukan revitalisasi kurikulum untuk menghasilkan alumni yang sesuai kompetensi perusahaan dan isu-isu strategis saat ini ,” imbuhnya.Dalam kesempatan yang sama, perwakilan PT. Argenesia Solusi Teknologi, Geovanne Farell, S.Pd., M.Pd.T. mengungkapkan kurikulum yang baik adalah kurikulum yang dapat meningkatkan daya serap lulusan pada dunia kerja. “Sebagai institusi pendidikan perguruan tinggi harus memiliki ciri khas kurikulum yang menarik bagi mahasiswa dan dunia industri,” ujarnya.Menurut dia, sebuah kurikulum perlu memiliki roadmap dan peta okupasi sehingga memiliki arah dan tujuan dalam menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kompetensi yang telah dirancang. Selain itu juga perlu materi yang sinergis dan terintegrasi dengan bidang ilmu lainnya sehingga memperluas peluang daya serap lulusan.Khairil Hamdi,S.Kom.,M.Kom, perwakilan Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) memaparkan selain keterampilan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, dalam perancangan kurikulum juga perlu menambahkan materi yang melatih softskills mahasiswa dan penanaman nilai-nilai dan pendidikan karakter yang luhur guna melahirkan lulusan Prodi Teknik Informatika ITP yang profesional dan terampil.Created By Widia/ Humas ...
Institut Teknologi Padang (ITP) terpilih menjadi salah satu mitra penggerak dan tuan rumah dari Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Provinsi Sumatera Barat. Rangkaian Roadshow #1000StartupDigital kini hadir untuk mengajak seluruh Digitalpreneur Enthusiasts untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Sumatera Barat. Di acara ini peserta akan mendapat wawasan seputar startup digital, pengalaman membangun startup, serta jejaring baru yang dapat mendukung upaya peserta dalam berinovasi dan menggali potensi daerah yang bertajuk “Inovasi Digital dalam Membangun Potensi Kota Padang".Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dari ITP dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ini akan dilaksanakan pada Rabu, 27 September 2023 yang berlangsung secara luring bertempat di Aula Gedung D Kampus 1 ITP dan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan Live Streaming pada Kanal YouTube ITP. Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah sebuah gerakan yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk melahirkan talenta Digitalpreneur Indonesia. Program gerakan 1000 Startup dimulai dari tahun 2016 dengan memberikan pendampingan dan bimbingan kepada para pengusaha dalam bentuk pendidikan tentang startup, koneksi ke pihak pemerintah, swasta, bahkan media, lalu ada program mentoring dan pembelajaran lainnya.Pada Roadshow kali ini peserta akan belajar bagaimana membuat ide bisnis dari sebuah masalah, cara startup menghasilkan profit, dan juga dampak dari ide bisnis kita bagi masyarakat. Harapannya luaran dari kegiatan gerakan 1000 Startup ini adalah membuka peluang kewirausahaan berbasis teknologi digital ke seluruh lapisan masyarakat.Created by Widia/Humas ...