Dalam menghadapi tantangan era
globalisasi yang kian kompleks pemerintah mendorong pemanfaatan energi yang
minim polusi dan dapat diperbarui. Sejak beberapa tahun ini Indonesia menggalakkan
pengembangan teknologi yang berbasis green energy dan pembangunan infrakstruktur
yang mengusung keberlanjutan untuk mendukung ekonomi hijau ( green economy).
Perguruan Tinggi memiliki peranan penting
dalam pengembangan sumber daya dan teknologi. ITP sebagai salah satu perguruan
tinggi yang senantiasa mengusung inovasi dan mengikuti perkembangan zaman terus
berupaya dalam menghasilkan produk-produk riset yang berbasis green energy.Salah satu produk inovasi yang telah berhasil
dikembangkan adalah teknologi pengolahan air bersih yang diberi nama AFRO Water
Treatment berbasis tenaga surya. Produk inovasi teknologi yang berbasis tenaga
surya ini adalah wujud dari kolaborasi antara Dosen Teknik Mesin ITP Hafni,
S.T, M.T dengan dosen Prodi Teknologi Rekayasa Instalasi
Listrik (TRIL), Aswir Premadi, M.Sc bersama 20 orang mahasiswa.
“Energi matahari dimanfaatkan untuk
mendukung jalannya motor pada teknologi pengolahan air ini, sebelumnya AFRO
Water Treatment memanfaatkan listrik PLN untuk menjalankan pompa teknologi AFRO
Water Treatment. 1 unit AFRO Water Treatment tersebut mempunyai kemampuan
memproduksi air bersih dengan kapasitas 33 liter per menit atau 1,8 m3 per
jam, ” ungkap ia.
Ia mengungkapkan teknologi yang digunakan
dalam AFRO Water Treatment terdiri dari 8 tabung filtrasi yang masing-masing
memiliki media filtrasi yang terdiri dari pasir silika dan media karbon
aktif yang berasal dari arang tempurung kelapa. Media ini juga berperan dalam
membunuh bakteri yang terdapat dalam air, sehingga air yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga.
Menurutnya AFRO
Water Treatment menggunakan media ramah lingkungan berupa saringan dari pasir
silika dan media karbon aktif yang berasal dari arang tempurung kelapa. Arang
Tempurung kelapa sendiri merupakan kualitas terbaik dari seluruh jenis karbon
aktif.
“Saat ini kita sudah
mengaplikasikan inovasi teknologi AFRO Water Treatment berbasis tenaga surya
ini pada pengolahan air polder Rusunawa Aspol Lolong Kota Padang. Sebanyak 4 unit AFRO Water Treatment diaplikasikan dalam pengolahan air polder
Rusunawa Aspol Lolong Kota Padang,
harapannya keempat unit AFRO Water Treatment dapat
memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan tersebut ,” papar ia.
Ia menjelaskan kolaborasi
antara dua disiplin ilmu ini merupakan strategi yang dirancang oleh para
akademisi untuk menghasilkan produk-produk akademik yang inovatif dan dapat
menjawab permasalahan sosial. Riset kolaboratif ini merupakan amanat dari
institusi dan pemerintah untuk dapat berkontribusi nyata kepada masyarakat dan
pengetahuan.
Ia memaparkan saat ini masih
banyak masyarakat yang kesulitan untuk mengakses air
bersih, untuk itu kita dengan hadirnya AFRO Water Treatment berbasis tenaga surya agar dapat
dinikmati oleh masyarakat luas sebagai bentuk wujud nyata hilirisasi riset yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi.
Dalam
kesempatan berbeda, Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T menambahkan
ini merupakan langkah awal bagi ITP untuk terjun langsung menunjukkan karyanya
dalam penyelesaian masalah-masalah yang muncul dimasyarakat. Selain itu,
kegiatan ini juga merupakan bagian dari meningkatkan kualitas Sumber Daya
Tenaga Pendidik ITP untuk dapat berdaya saing di skala yang lebih besar.
Created By Widia/ Humas
...
Sebanyak 5 dosen Institut Teknologi Padang (ITP)
mempresentasikan proposal penelitian dalam rangka seleksi Hibah Institusi yang
diselenggarakan oleh Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)
ITP. Pelaksanaan presentasi proposal ini dilaksanakan di Ruang Sidang Utama ITP
pada Selasa (13/06).
Hibah
Institusi ITP merupakan program kerja dari LP2M ITP yang ditujukan bagi dosen
pemula yang belum memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi hibah pendanaan yang
diselenggarakan oleh Kemendikbudristek Dikti.
Disamping itu Hibah Institusi ITP juga ditargetkan bagi para dosen yang belum
pernah mengajukan proposal penelitian pada program hibah pendanaan Kemendikbudristek
Dikti maupun BRIN.“ITP mewadahi para dosen
yang belum memenuhi persyaratan administratif yang telah ditetapkan oleh
Kemendikbudristek Dikti, salah satunya adalah skor SINTA harus mencapai angka
150. Sehingga ITP memberikan peluang bagi para dosen dengan memberikan Hibah
Institusi meliputi penelitian dasar, terapan dan lanjutan, “ ujar Dr. Nofriady
Handra, M.Sc selaku Kepala LP2M ITP, Jum’at (16/06).
Ia menjelaskan tujuan dari
adanya Hibah Institusi ini adalah untuk memotivasi dosen agar melaksanakan
penelitian awal dan harapannya kedepannya para dosen akan dapat turut serta
dalam seleksi hibah pendanaan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek
Dikti. Ia menambahkan ini merupakan langkah awal bagi para dosen untuk
membangun keterampilan menulis proposal, serta memberikan pengalaman bagi dosen
bagaimana proses seleksi program hibah pendanaan.Lebih lanjut, Kepala LP2M
ITP memaparkan pada Hibah Institusi Tahun 2023 ini terdapat 5 proposal yang
diusulkan. Kelima proposal tersebut telah dipresentasikan oleh para dosen
pengaju kepada para reviewer yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Muhammad Yahya, M.Sc. dan Syafri Wardi, ST.,
M.Eng., P.hD (Eng).
“Setelah
reviewer memberikan penilaian berdasarkan indikator penilaian yang telah
ditetapkan pada panduan Hibah Institusi ITP, proposal yang telah memenuhi standar kualifikasi Hibah Institusi maka akan didanai untuk
melaksanakan penelitian. Setelah para peneliti ini berhasil didanai institusi,
kemudian diberikan waktu selama 8 bulan untuk melaksanakan penelitian sesuai
dengan proposal penelitian yang diajukan,” papar ia.
Namun, Kepala LP2M ITP
menegaskan periode waktu penelitian ini bersifat dinamis, bagi dosen penerima
Hibah Institusi diharapkan dapat melaksanakan penelitian dalam waktu 3 hingga 4
bulan setelah hasil seleksi Hibah Institusi diumumkan. Setelah melaksanakan
penelitian para dosen peneliti bertanggung jawab untuk melakukan presentasi
dalam seminar hasil terkait riset penelitian yang mereka laksanakan.
Ia menjelaskan tahap
terakhir adalah peneliti menunjukkan luaran dari riset penelitian baik berupa PATEN,
Hak Kekayaan Intelektual (HaKI), publikasi ilmiah, maupun luaran penelitian
lainnya. Luaran inilah yang nantinya diperlukan untuk meningkatkan skor SINTA
para dosen peneliti tersebut, sehingga kedepannya dapat berdampak pada kualitas
institusi dan individu dosen tersebut.
“Harapannya untuk
dosen-dosen yang lain yang telah memiliki judul untuk dapat mengajukan
proposalnya pada Hibah Instutusi pada tahun depan. Karena institusi memberikan
kesempatan dan bantuan dana bagi para dosen melalui hibah ini, sehingga pada
tahun selanjutnya banyak proposal penelitian yang lahir dari ITP, “ tutup ia.
Berikut Nama-Nama dosen yang
mengusulkan proposal penelitian Hibah Institusi ITP Tahun 2023 :
1. Saiyidinal Fikri, M.T.
2. Andi Muhammad Nur Putra, M.T.
3. Andi Syofian, M.T.
4. Sitti Amalia, M.T.
5. Dr. Sepannur Bandri, M.T.
Created By Widia/Humas
...
Institut Teknologi Padang (ITP) meraih dua
penghargaan bergengsi dalam Anugerah
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X Tahun 2023 yang bertempat
di ZHM Premier Hotel, Padang pada Rabu ( 24/05) malam. Penyerahan penghargaan
ini diselenggarakan dalam rangkaian agenda Rapat Kerja yang mengusung tema
"Peningkatan Mutu Lulusan Melalui Program MBKM".
Pemberian
penghargaan dilakukan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah X, Afdalisma, SH., M.Pd bersama Dr. Lukman, S.T., M.Hum. selaku Direktur
Kelembagaan Ditjen Diktiristek dan Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T.
selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Diktiristek, kemudian diterima
langsung oleh Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T.
Dalam
malam penganugerahan ini, ITP berhasil meraih dua kategori Penghargaan Anugerah
LLDIKTI Wilayah X Tahun 2023 yaitu Perguruan
Tinggi dengan Pengelolaan Laporan Kerja Sama Terbaik dan Perguruan
Tinggi yang mencapai Klaster Utama pada Klasterisasi Perguruan Tinggi
berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2023.
Rektor
ITP, mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan seluruh pihak baik
pimpinan, unit kerja, tenaga pendidik, dan seluruh civitas akademika yang ada
dilingkungan ITP. Dengan adanya kerja keras dan komitmen bersama seluruh
civitas akademika ITP, ITP berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dari
LLDIKTI Wilayah X.
“Penghargaan
ini merupakan hasil kerja keras seluruh warga ITP, ini adalah langkah awal bagi
kita untuk dapat berkontribusi pada kemajuan bangsa dibidang pendidikan. Di
sisi lain harapannya penghargaan ini dapat memotivasi seluruh civitas akademika
ITP untuk berkarya dan berinovasi demi mencetak lulusan SDM berkualitas
unggulan ,” ucap Rektor.
Kepala LLDIKTI Wilayah X mengungkapkan program kerja yang dirumuskan
harapannya dapat merefleksikan peranan dan tanggung jawab semua pihak,
mendorong perkembangan perguruan tinggi dan
peningkatan mutu lulusan perguruan
tinggi yang merupakan putra/putri terbaik daerah. Nantinya para lulusan perguruan tinggi ini harapannya
akan menjadi pemimpin dan pergerak pembangunan
di daerah asalnya.
“Selamat atas
capaian dan kerja luar biasa PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah X. Mari kita
jadikan ini sebagai motivasi untuk terus bekerja lebih baik dalam meningkatkan
mutu lulusan perguruan tinggi,” ungkap Afdalisma.
Dalam kesempatan yang berbeda, Anna Syahrani,
M.Eng selaku Ka.Biro Humas, Kerja sama dan promosi ITP menyampaikan ucapan
terima kasih atas penghargaan yang diberikan, penghargaan ini merupakan apresiasi
atas kerja keras tim humas, kerja sama, dan promosi ITP. Kerja keras dan kerja
sama tim dalam mendigitalisasikan seluruh dokumen kerja sama mulai dari mengumpulkan
data, mengekstraknya menjadi informasi, dan menvisualisasikannya agar mudah
dipahami oleh semua orang.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada kepada
seluruh tim humas yang telah mengumpulkan dokumen kerja sama dalam bentuk
fisik, kemudian mengolahnya dalam bentuk basic data, hingga menginputnya ke
sistem. Kerja keras ini juga tidak luput dari dukungan pimpinan dan
prodi-prodi, karena tanpa ada kerja sama kolaborasi dari tim, prodi, pimpinan, dan seluruh civitas akademika
tidak akan tercapai penghargaan ini ,” kata Ka.Biro Humas, Kerja sama dan
promosi.
Ia menuturkan penghargaan ini memotivasi tim
untuk bekerja lebih baik lagi, target saat ini bukan hanya agreement tetapi
bagaimana menjaga kemitraan tersebut. Harapannya kepada seluruh civitas
akademika ITP untuk dapat mengimplementasikan kerja samanya, karena saat ini
penilaian suatu kerja sama itu berjalan dengan baik atau tidak, itu tergantung
apa bentuk kerja sama yang berhasil dilaksanakan dari perjanjian kerja sama
yang ada.Di sisi lain, DR.
Nofriady Handra, M.Sc selaku Ketua LP2M ITP menuturkan capaian penghargaan
sebagai Perguruan
Tinggi yang mencapai Klaster Utama pada Klasterisasi Perguruan Tinggi
berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tidak terlepas
dari kinerja kepemimpinan LP2M sebelumnya. Ia menambahkan pencapaian yang
didapat adalah batu loncatan untuk melangkah lebih baik lagi.
“Saya
mengucapkan syukur atas capaian penghargaan ini, saat ini merupakan momentum
bagi LP2M untuk terus berkomitmen dan konsisten dalam meningkatkan kinerja LP2M
kedepannya. Harapannya semoga ITP tetap dapat mempertahankan pada klaster utama
bahkan dapat naik ke klaster mandiri dalam bidang riset penelitian dan
pengabdian masyarakat, “ tutur Ketua LP2M ITP.
Ia menyebutkan peningkatan
klaster ini dapat terwujud dengan bantuan karya ilmiah dosen, karena karya
ilmiah dosen mampu meningkatkan skor SINTA dan salah satunya berhasil mendapatkan
penghargaan dari LLDIKTI Wilayah X
sehingga dapat mengharumkan nama ITP.Created By Widia/Humas
...
Institut Teknologi Padang
(ITP) sepakat menjalin kerja sama dengan PT Inovasi Solusi Transportasi
Indonesia (Frogs Indonesia) pada pengembangan inovasi teknologi Hexacopter dalam pengambilan Fotogrametri. Inovasi
ini dapat dimanfaatkan dalam pemetaan objek–objek dipermukaan dengan
menggunakan foto udara yang bertampalan (overlap) sebagai media.
Hexacopter merupakan teknologi
pesawat tanpa awak (drone) yang di rancang oleh dosen Vokasi Program Studi
Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) ITP, Drs. Al, M.T.
Hexacopter memiliki kemampuan dalam dalam pengambilan data liputan foto udara.
“Seiiring berjalannya waktu
kemajuan pengembangan teknologi drone semakin pesat. Oleh karena itu,
tercetuslah ide dari pak Fajrin selaku dosen Teknik Geodesi untuk mengembangkan
teknologi Hexacopter yang dapat dimanfaatkan dalam pengambilan data geospasial,
salah satunya yaitu Fotogrametri,” ujar Al saat di temui secara langsung pada
Selasa (04/04) di Kampus II ITP.
Al menjelaskan pengembangan
inovasi teknologi ini merupakan bentuk kolaborasi antara dua program studi yang
ada di ITP yaitu Prodi TRIL dan Teknik Geodesi dalam penerapan Teknologi Tepat
Guna (TTG). Ia menambahkan ini merupakan langkah awal ITP agar dapat berkontribusi
pada hal nyata yang dibutuhkan oleh publik maupun pemerintah.
Selanjutnya, dalam proses
pengembangan inovasi Hexacopter ITP di rekomendasikan untuk mengikuti Program
Hibah Matching Fund yang di inisiasi oleh Kemdikbudristek Republik Indonesia. Program Matching Fund
merupakan program kolaborasi antara Perguruan Tinggi dan Dunia Industri dalam
bidang riset dan penelitian.
“Dalam rangka mengikuti program ini saya bersama pak Fajrin bersama-sama mencari mitra yang
bersungguh-sungguh dalam pengembangan inovasi teknologi Hexacopter ini. Kami
memutuskan memilih PT Frog Indonesia karena PT Frog Indonesia merupakan salah
satu perusahan terbaik dalam teknologi drone di Indonesia,” papar Al.
Dalam kesempatan yang sama Fajrin,
M.si selaku tim Matching Fund ITP juga menjelaskan Program Matching Fund
merupakan bentuk sinergitas antara antara dunia pendidikan dan dunia industri mendorong
percepatan hilirisasi hasil riset dan inovasi.
Ia juga menjelaskan PT Frog
Indonesia menerima dengan baik jalinan kerja sama dan memiliki komitmen yang
sama dengan ITP untuk meningkatkan inovasi produk yang aplikatif dan mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat berbasis riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi.
Fajrin juga menambahkan penggunaan
inovasi teknologi Hexacopter dalam pengambilan data geospasial di bidang mapping
dan pemetaan merupakan sesuatu yang popular di kalangan ahli geospasial selama
beberapa tahun terakhir. Namun, pemanfaatan teknologi ini masih bergantung pada
teknologi yang berasal dari luar negeri.
“Saat ini pemerintah mendorong
penguatan struktur industri dalam negeri dengan menggalakkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk
meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional. Adanya
jalinan kerja sama ini membuktikan bahwa teknologi yang kita hasilkan
tidak kalah dengan teknologi yang berasal dari luar negeri,” jelas Fajrin.
Dekan Fakultas Vokasi,
Mulyati, M.T menuturkan turut bangga atas kerja sama yang terjalin antara ITP
dan PT Frog Indonesia dalam pengembangan hasil karya Drs. Al, M.T. Ia menyampaikan Fakultas dan
Prodi senantiasi mendukung dan menfasilitasi riset dan penelitian yang
dilaksanakan oleh dosen di lingkup Vokasi ITP.
“Ini merupakan Matching Fund
perdana yang diikuti ITP, sehingga masih banyak hasil riset atau
inovasi yang berpotensi untuk dihilirkan. ITP memiliki segudang hasil riset
atau inovasi yang berpotensi untuk dihilirkan serta dimanfaatkan, baik oleh
industri maupun masyarakat,” ucap Mulyati.
Lebih lanjut ia menjelaskan dengan adanya kerja
sama riset dan pendidikan yang dilakukan oleh ITP dan PT. Frog Indonesia dapat memberikan
keuntungan timbal balik bagi keduanya. Menurutnya PT. Frog Indonesia dapat
memanfaatkan hasil riset dari ITP, di sisi lain ITP tentu dapat mengirimkan
mahasiswanya untuk magang di PT Frog Indonesia.
“Selain itu, tentu yang sangat ditunggu adalah pengalaman
program praktisi mengajar di kampus yang diberikan oleh PT Frog Indonesia.
Sehingga mahasiswa dapat pengalaman praktik sesuai dengan
kebutuhan dunia Indutri,” harapnya.
Asnal Effendi, S.T, M.T selaku Kepala Prodi TRIL menyampaikan kemitraan yang terjalin antara ITP dan PT.
Frog Indonesia ini terus berkelanjutan, agar kedepannya teknologi Hexacopter ini
dapat diproduksi secara luas dan di luncurkan kepada masyarakat. Asnal berharap
dengan adanya produk Hexacopter ini menjadi ciri khas tersendiri bagi ITP dalam
bidang riset inovasi teknologi yang aplikatif.
“Hexacopter sendiri memiliki banyak sekali
keunggulan, kedepannya Hexacopter dapat dimanfaatkan
dalam inovasi smart farm dalam proses penyemprotan pupuk cair dengan kapasitas
10 liter pupuk cair dengan waktu 12-15 menit, tentu hal ini semakin
mengefektifkan proses pertanian,” tutup Asnal.
Jadi buat kamu yang tertarik dengan
pengembangan riset drone dan hasil riset Teknologi Tepat Guna (TTG)
lainnya ayo kuliah di ITP.
Created By Widia/Humas
...
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Teknologi
Padang menyelenggarakan sosialisasi panduan penelitian dan pengabdian
masyarakat, serta penyampaian program kerja LP2M tahun 2023. Kegiatan ini di
selenggarakan di Aula Gedung D Kampus I ITP
pada Jum’at (17/03) kepada
seluruh dosen di lingkup ITP.
Ketua LP2M ITP, DR. Nofriady Handra, M.SC, sebagai narasumber menjelaskan
sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang beberapa
perubahan pada skema penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya,
hal ini penting untuk di sosialisasikan terutama bagi dosen pemula.
“Dengan adanya sosialisasi ini semoga proposal yang diajukan dapat
mengikuti panduan sesuai dengan skema yang telah dipilih. Sehingga, harapannya
proposal yang diajukan tepat sasaran dan dapat lulus hibah pendanaan,” jelas
ia.
Ia menambahkan seiring dengan meningkatnya Klaster ITP dalam penelitian
dan pengabdian pengabdian masyarakat menjadi Klaster utama. Syarat yang harus
dipenuhi oleh dosenuntuk mengajukan proposal semakin meningkat.
“Ada beberapa skema penelitian yang diadakan oleh kemenristek dikti yang
pertama adalah penelitian fundamental, terapan, dan dalam negeri. Untuk
penelitan terapan kriteria pengusul minimal jabatan fungsional Lektor, dan
memiliki SINTA Score Overall minimal 150, serta memiliki PATEN granted,” tambah
Nofriady.
Nofriady mengungkapkan pelaksanaan program penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat di tahun 2023 dilakukan melalui platform BIMA. Keseluruhan
proses tersebut akan tersambung dengan SINTA sebagai dasar pengukuran kinerja
perguruan tinggi dalam riset, teknologi,
dan pengabdian kepada masyarakat.
“Berdasarkan hasil pemetaan dosen terdapat 20 orang dosen yang telah
memenuhi syarat untuk mengajukan proposal penelitian, di luar dari penelitian
yang telah berlangsung. Harapannya seluruh dosen yang telah memenuhi syarat
untuk dapat mengajukan proposal penelitian pada tahun 2023 ini,” ucap ia.
Ia
berharap dengan adanya sosialisasi ini akan memotivasi para dosen untuk membuat
proposal penelitia. Apabila jumlah proposal yang diajukan meningkat maka
berdampak positif pada kualitas institusi dan individu dosen tersebut, termasuk
dalam skor SINTA sebagai bahan penilaian untuk tiga tahun kedepan.
“Selain
program hibah dana penelitian Dikti juga terdapat program pendanaan riset dari
Badan Riset dan Inovasi Nasional. Program riset pendanaan ini memiliki
persyaratan pengusul merupakan lulusan S3, serta akan bersaing bersama lembaga
riset seperti LIPI,” ujarnya.
Selain
sosialisasi panduan proposal penelitian dan pengabdian masyarakat, pada
kesempatan tersebut LPPM juga menyampaikan program kerja tahun 2023, diantaranya
LP2M bertugas dalam mengkoordinasikan, memantau, dan
menilai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dosendi lingkup
ITP.
“Bagi
dosen-dosen pemula yang belum memenuhi syarat untuk mengikuti program
penelitian Dikti dan BRIN, ITP mewadahi dengan memberikan hibah institusi
sebanyak 9 proposal meliputi penelitian dasar, terapan dan lanjutan,” tambah
ia.
Terakhir pada
penyampaian program kerjanya, beliau menyebutkan akan memberikan reward kepada
dosen yang telah melaksanakan publikasi ilmiah pada jurnal Q1 dan Q2 berdasarkan
hasil seleksi dari LP2M ITP.
Created By Widia/Humas ...