Institut Teknologi Padang (ITP) baru-baru ini menggelar
diskusi penting dengan perusahaan PT. TOA Jepang melalu Program Studi (Prodi)
Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) mengenai potensi penggunaan
teknologi Hexacopter untuk mitigasi bencana. Pertemuan ini menjadi momen
penting untuk mengembangkan riset dan inovasi di bidang teknologi Hexacopter
sebagai sistem peringatan dini (early warning system) untuk bencana alam.
Diskusi yang berlangsung via daring pada Jumat (08/11) ini
dihadiri oleh Ketua Prodi D4 Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik, Asnal
Effendi, S.T., M.T., IPM, ASEAN. Eng, bersama salah seorang dosen Prodi D4 TRIL
ITP, Al, M.T. Diskusi berlangsung produktif antara pihak ITP dan PT. TOA Japan
serta PT. Galva Prima Karya, yang diwakili oleh Heru Susanto dan timnya,
membahas potensi aplikasi teknologi Hexacopter.
Ka.Prodi D4 TRIL ITP yang memimpin diskusi, menjelaskan
potensi besar Hexacopter dalam melakukan pemantauan kawasan rawan bencana
seperti banjir, longsor, atau kebakaran hutan. Dengan kemampuan terbangnya yang
lincah dan jangkauan yang luas, Hexacopter dapat mengakses area yang sulit dijangkau
oleh metode konvensional, seperti daerah terisolasi atau wilayah dengan
infrastruktur terbatas.
"Hexacopter yang dilengkapi dengan teknologi canggih
dapat memantau dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat serta instansi
terkait. Teknologi ini juga dinilai lebih efisien dan efektif daripada metode
konvensional dalam mitigasi bencana ," ujarnya.
Salah satu topik utama dalam diskusi adalah bagaimana
Hexacopter dapat dilengkapi dengan berbagai sensor dan perangkat pendeteksi
bencana. Sistem ini diharapkan mampu memberikan informasi real-time yang dapat
digunakan untuk mengambil keputusan cepat dalam merespons bencana alam yang
terjadi. PT. TOA Jepang, sebagai perusahaan teknologi terkemuka, menunjukkan
minat besar dalam berkolaborasi untuk mengembangkan teknologi ini.
Dengan dukungan dari PT. TOA Jepang, ITP berharap dapat
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan Hexacopter sebagai alat
untuk mitigasi bencana. Kolaborasi ini tidak hanya akan menguntungkan ITP,
tetapi juga masyarakat luas yang dapat merasakan manfaat dari sistem peringatan
dini yang lebih akurat dan cepat. Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi
risiko bencana yang mengancam keselamatan dan harta benda.
Hexacopter yang dibahas dalam diskusi ini dapat dilengkapi
dengan berbagai sensor, seperti sensor suhu, kelembapan, serta kamera pemantau
yang mampu mendeteksi pergerakan tanah atau potensi kebakaran. Dengan kemampuan
terbang dan menjangkau area yang sulit dijangkau, Hexacopter berpotensi menjadi
solusi efektif untuk pemantauan bencana di daerah terpencil.
Selain membahas teknologi, diskusi ini juga mengangkat isu
penting mengenai pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan industri.
"Dengan bekerja sama, kami dapat menghasilkan solusi teknologi yang
aplikatif dan dapat segera diterapkan di lapangan," kata Al, M.T., dosen
Prodi D4 TRIL ITP yang turut serta dalam pembahasan. Kolaborasi ini membuka
peluang untuk riset yang lebih aplikatif dan berorientasi pada kebutuhan
industri.
Dalam kesempatan tersebut, ITP juga
menunjukkan komitmennya untuk terus mengembangkan riset dan inovasi yang tidak
hanya berbasis teknologi, tetapi juga berorientasi pada keberlanjutan dan
keselamatan masyarakat. Hal ini sesuai dengan visi ITP untuk menghasilkan
penelitian yang dapat memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat,
terutama dalam hal mitigasi bencana.
Dengan adanya kolaborasi ini, ITP berkomitmen untuk menjadi
pusat riset unggulan dalam bidang teknologi, khususnya yang berhubungan dengan
mitigasi bencana dan keselamatan masyarakat. Kerja sama ini juga diharapkan
dapat membuka lebih banyak peluang untuk pengembangan riset yang berbasis pada
teknologi terkini dan aplikatif bagi masyarakat Indonesia.
Created By Widia/Humas
...
Rektor Institut Teknologi Padang (ITP),
Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T., IPM, baru-baru ini menerima kunjungan penting
dari Delegasi Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr.
Benno Rahardyan, ST., M.T, pada Jumat (08/11). Kunjungan ini dihadiri pula oleh
Ketua Prodi Teknik Lingkungan ITP, Dr. Herix Sonata MS, M.Si. Kegiatan ini
bertujuan untuk mempererat kerjasama antar perguruan tinggi dalam bidang
pendidikan dan penelitian.
Kunjungan yang berlangsung di ruang
Rektor ITP ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh pihak ITP. Dr. Hendri
Nofrianto dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran
delegasi dari ITB. Beliau juga menegaskan pentingnya kolaborasi antar perguruan
tinggi untuk memajukan pendidikan teknik, terutama dalam bidang lingkungan yang
kini semakin relevan dengan tantangan global.
Selama pertemuan, kedua belah pihak
membahas berbagai peluang kerjasama, terutama dalam penelitian dan pengembangan
program studi. Dr. Hendri menyampaikan bahwa ITP berkomitmen untuk terus
mengembangkan kualitas pendidikan di bidang teknik lingkungan, dengan
mengadopsi praktik terbaik yang ada di perguruan tinggi ternama seperti ITB.
Hal ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kemajuan kampus dan
masyarakat.
Dr. Herix Sonata, Ketua Prodi Teknik
Lingkungan ITP, juga turut menekankan pentingnya sinergi dengan ITB dalam
meningkatkan kualitas akademik. Menurutnya, kerjasama ini akan membuka peluang
bagi mahasiswa dan dosen ITP untuk terlibat dalam penelitian bersama yang dapat
memperkaya pengetahuan serta pengalaman di dunia teknik lingkungan.
Kunjungan dari ITB ini juga menjadi
momentum penting untuk membahas pengembangan kurikulum yang lebih relevan
dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Sebagai bagian dari upaya untuk
meningkatkan daya saing lulusan, kedua pihak sepakat untuk terus melakukan
evaluasi dan pembaruan kurikulum agar lebih adaptif dengan perkembangan zaman.
Hal ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi
tantangan di bidang teknik lingkungan.
Selain itu, pembahasan mengenai program
magang dan pertukaran mahasiswa juga menjadi fokus utama dalam pertemuan ini.
Kedua belah pihak sepakat untuk menjajaki kemungkinan program-program tersebut
yang dapat memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa di lapangan. Program
ini diyakini akan membantu memperkaya kompetensi mahasiswa dalam menghadapi
dunia kerja yang semakin kompetitif.
Di samping itu, kolaborasi dalam
pengembangan fasilitas riset juga menjadi topik yang cukup menarik. Kedua
universitas sepakat untuk melakukan pertukaran fasilitas laboratorium dan alat
riset guna mendukung proyek-proyek penelitian yang lebih besar. Dengan adanya
fasilitas yang memadai, diharapkan penelitian-penelitian yang dilakukan dapat
menghasilkan solusi konkret bagi permasalahan lingkungan yang sedang dihadapi
Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, pihak ITB
juga menyampaikan apresiasi terhadap perkembangan yang telah dicapai oleh ITP,
khususnya dalam bidang teknik lingkungan. Mereka mengungkapkan keyakinannya
bahwa kerjasama ini akan membuka banyak peluang bagi kedua belah pihak untuk
saling belajar dan berkembang. Dalam konteks ini, jaringan akademik yang lebih
luas akan terbangun, memberikan keuntungan bagi kedua institusi.
Di akhir pertemuan, Dr. Hendri Nofrianto
berharap kunjungan ini menjadi awal dari berbagai program kolaboratif yang
bermanfaat bagi kedua institusi. Beliau juga mengajak seluruh civitas akademika
ITP untuk menyambut baik inisiatif ini dan berkomitmen untuk menjadikan ITP
sebagai pusat keunggulan di bidang teknik lingkungan. Kerjasama ini diharapkan
dapat memberikan dampak positif yang luas bagi pendidikan tinggi di Indonesia.
Melihat potensi kerjasama yang sangat
besar ini, banyak pihak berharap kunjungan ini tidak hanya berhenti pada
pertemuan formal. Kolaborasi yang terbina antara ITP dan ITB diharapkan dapat
berkembang lebih lanjut dan menciptakan inovasi-inovasi yang berguna bagi
pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan adanya sinergi ini, diharapkan
kualitas pendidikan tinggi Indonesia semakin dapat bersaing di tingkat global.
Created By Widia/Humas
...
Institut Teknologi Padang (ITP) baru-baru
ini menggelar workshop bertajuk “Academic Writing Artificial Intelligence”
bersama Universiti Teknologi Malaysia (UTM) pada Kamis (07/11). Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi akademik di
bidang kecerdasan buatan (AI).
Acara yang berlangsung di Aula Kampus I
ITP ini menghadirkan Assoc. Prof. Dr. Mohd Shahizan Bin Othman, Head of
Intelligent Informatics Research Group, Faculty of Computing UTM, sebagai
narasumber utama. Dr. Shahizan membagikan ilmu tentang cara menulis artikel
akademik berkualitas tinggi dengan menggunakan kecerdasan buatan, serta
bagaimana teknologi AI dapat diterapkan dalam riset dan publikasi ilmiah.
Selain Prof. Shahizan, hadir juga Apri
Junaidi, S.Kom., M.Kom., MCS, seorang Research Assistant dari UTM, yang turut
memberikan perspektif tambahan mengenai integrasi AI dalam akademik. Pelatihan
ini mendapat sambutan hangat dari para peserta yang terdiri dari dosen,
peneliti, dan mahasiswa ITP yang tertarik untuk memperdalam kemampuan mereka
dalam menulis dan menerbitkan karya ilmiah terkait AI.
Wakil Rektor II ITP, Dr. Eng. Ir. Yusreni
Warmi, S.T., M.T., IPM, membuka acara ini dengan menyampaikan pentingnya
kolaborasi internasional untuk memperkuat kemampuan akademik di bidang
teknologi dan penelitian. Menurutnya, kemitraan dengan UTM menjadi langkah
strategis bagi ITP untuk mengembangkan riset yang relevan dengan perkembangan
teknologi terkini.
Workshop ini tidak hanya bertujuan untuk
memperkenalkan cara menulis yang baik, tetapi juga untuk mendorong pengembangan
riset di bidang kecerdasan buatan. Prof. Shahizan mengungkapkan bahwa AI
memiliki potensi besar dalam meningkatkan efektivitas penelitian, termasuk
dalam hal analisis data dan pengolahan informasi yang dapat mempercepat proses
penulisan akademik.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, para
peserta juga diajak untuk berdiskusi mengenai topik-topik terkini dalam
kecerdasan buatan dan bagaimana menulis artikel akademik yang dapat diterima
oleh jurnal-jurnal internasional bereputasi. Prof. Shahizan memberikan beberapa
tips dan trik tentang teknik penulisan yang efektif serta penggunaan AI dalam
menganalisis data penelitian.
Dengan kolaborasi ini, ITP berharap dapat
memperkuat riset di bidang teknologi dan kecerdasan buatan, serta mempromosikan
penulisan ilmiah yang berkualitas. Kegiatan ini juga diharapkan membuka peluang
bagi mahasiswa dan dosen untuk lebih terlibat dalam publikasi internasional
yang dapat meningkatkan reputasi akademik ITP di dunia global.
Selama acara, para peserta mendapat
kesempatan untuk berbagi pengalaman dan bertanya langsung kepada narasumber
mengenai berbagai tantangan yang dihadapi dalam penulisan akademik. Ini menjadi
momen yang sangat berharga untuk memperkaya pengetahuan tentang penerapan AI
dalam dunia akademik dan riset.
Ke depan, ITP berencana untuk terus
memperluas kemitraan dengan UTM dalam bidang penelitian dan pengembangan riset
teknologi. Workshop ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam mewujudkan
visi bersama kedua institusi untuk menciptakan inovasi dan penelitian
berkualitas tinggi yang dapat memberikan dampak positif bagi dunia akademik dan
industri.
Created By Widia/Humas ...
Institut Teknologi Padang (ITP) baru-baru ini
menyelenggarakan sosialisasi program doktoral yang bertujuan untuk meningkatkan
kualifikasi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan akademisnya pada Kamis
(07/11). Kegiatan ini menghadirkan narasumber ternama, Assoc. Prof. Dr. Mohd
Shahizan Bin Othman, Head of Intelligent Informatics Research Group, Faculty of
Computing UTM.
Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Utama ITP ini juga
dihadiri oleh Apri Junaidi, S.Kom., M.Kom., MCS, seorang Research Assistant
dari UTM, yang mendampingi Prof. Shahizan untuk memberikan pemaparan lebih
lanjut terkait peluang program doktoral. Kegiatan ini diadakan untuk memberikan
informasi mendalam kepada dosen-dosen ITP mengenai kesempatan melanjutkan
pendidikan ke jenjang doktoral.
Sosialisasi ini diharapkan dapat membuka wawasan bagi para
dosen ITP tentang program doktoral, baik yang tersedia di dalam negeri maupun
yang dapat diakses melalui kolaborasi internasional. Prof. Shahizan memaparkan
berbagai aspek penting dalam melanjutkan studi doktoral, termasuk manfaat
akademik, penelitian, dan peluang pengembangan karier bagi para dosen.
Kedatangan beliau disambut dengan hangat oleh Rektor ITP, Dr.
Ir. Hendri Nofrianto, M.T., IPM. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan
pentingnya program doktoral sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas
pengajaran dan penelitian di ITP, serta memperkuat reputasi kampus dalam dunia
pendidikan tinggi.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Rektor I ITP, Firmansyah
David, S.T., M.Eng., Ph.D. dan Wakil Rektor II ITP, Dr. Eng. Ir. Yusreni Warmi,
S.T., M.T., IPM, juga turut berbicara tentang pentingnya peningkatan kualitas
SDM dosen melalui pendidikan lanjut. Menurutnya, peningkatan kompetensi dosen
melalui program doktoral akan berpengaruh besar pada kualitas pembelajaran dan
riset yang dilakukan oleh mahasiswa.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari seluruh peserta
yang hadir, terutama para dosen yang tertarik melanjutkan studi doktoral. Para
dosen mengapresiasi kesempatan untuk mendengar langsung pengalaman dan
pandangan dari pakar internasional yang telah berpengalaman dalam bidang
teknologi informasi dan komputer, serta riset canggih di UTM.
Pada sesi tanya jawab, Prof. Shahizan dan Apri Junaidi
memberikan penjelasan lebih rinci tentang bagaimana dosen dapat terlibat dalam
program riset bersama, baik di UTM maupun di universitas-universitas lain di
kawasan ASEAN. Narasumber menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam
memperkaya pengalaman akademik dan penelitian.
Dalam sambutannya, Kepala Biro Humas, Kerja Sama, dan Promosi
ITP, Anna Syahrani, M.Eng., menyampaikan harapannya agar kegiatan sosialisasi
ini bisa menjadi langkah awal dalam memperkuat hubungan kerjasama antara ITP
dan UTM. Selain itu, ini juga diharapkan menjadi pintu gerbang bagi para dosen
untuk mengeksplorasi peluang beasiswa dan program kolaboratif lainnya.
Sosialisasi program doktoral ini juga mencakup informasi
mengenai prosedur pendaftaran, beasiswa, serta keuntungan yang dapat diperoleh
dosen setelah menyelesaikan program doktoral. ITP berharap agar lebih banyak
dosen yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
demi kemajuan kampus dan dunia pendidikan Indonesia.
Sebagai penutup, Prof. Shahizan mengingatkan para dosen ITP
bahwa melanjutkan pendidikan doktoral adalah investasi yang sangat berharga,
baik untuk pengembangan pribadi maupun kemajuan institusi. Kegiatan ini
diharapkan dapat mendorong lebih banyak dosen untuk mengejar pendidikan
doktoral guna meningkatkan kontribusi mereka di dunia akademik dan riset.
Created By Widia/Humas ...
Himpunan Mahasiswa Teknologi Rekayasa
Instalasi Listrik (TRIL) Institut Teknologi Padang (ITP) menggelar kunjungan ke
SMKN 5 Padang pada Senin (01/11). Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan
sosialisasi serta demontrasi teknologi terbaru berupa Hexacopter, hasil riset
dari Program Studi (Prodi) TRIL D4 ITP. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh
Ketua Himpunan, Muhammad Fariz Hidayatullah, bersama tim.
Sosialisasi teknologi Hexacopter ini
merupakan salah satu upaya Himpunan Mahasiswa TRIL untuk memperkenalkan inovasi
teknologi terbaru kepada pelajar di tingkat SMK. Fariz Hidayatullah
mengungkapkan bahwa Hexacopter adalah hasil riset yang dikembangkan oleh
mahasiswa dan dosen Prodi TRIL bersama mitra DUDI yakni PT. Inovasi Solusi Transportasi Indonesia (Frogs Indonesia)
dalam kerangka Hibah Matching Fund, yang bertujuan untuk mendukung kemajuan
teknologi di bidang instalasi listrik dan elektronik.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat
dari pihak SMKN 5 Padang. Para siswa sangat antusias menyaksikan demo langsung
dari Hexacopter, yang merupakan salah satu produk inovatif dari hasil riset di
ITP. Fariz menjelaskan, bahwa alat ini memiliki banyak manfaat, termasuk untuk
memantau jaringan listrik atau melakukan survei pada area yang sulit dijangkau.
Para siswa yang hadir pun diberi
kesempatan untuk mengoperasikan Hexacopter secara langsung, yang menjadi
pengalaman berharga dalam mengenal teknologi drone. Selain itu, mereka juga
mendapat penjelasan lebih lanjut tentang cara kerja Hexacopter serta
aplikasinya dalam dunia industri dan teknologi modern, khususnya di bidang
listrik dan elektronika.
Selama sesi tanya jawab, siswa-siswa SMKN
5 Padang tampak sangat tertarik dengan potensi penggunaan Hexacopter di
berbagai bidang. Para mahasiswa TRIL ITP pun dengan sabar memberikan penjelasan
yang lebih mendalam mengenai pengembangan perangkat tersebut, serta tantangan
yang dihadapi dalam proses riset dan pengembangannya.
Fariz Hidayatullah juga menekankan
pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah dalam
pengembangan kompetensi siswa. "Kami berharap melalui kegiatan ini, para
siswa SMKN 5 Padang bisa lebih tertarik untuk melanjutkan studi di bidang
teknologi dan rekayasa, serta mengembangkan kemampuan mereka dalam dunia
teknologi yang terus berkembang," ujar Fariz.
Kunjungan ini juga merupakan bentuk
pengabdian masyarakat oleh Himpunan Mahasiswa TRIL ITP, yang bertujuan untuk
mengenalkan dunia teknologi lebih dekat kepada siswa-siswa SMK. Dengan
mengenalkan teknologi tinggi seperti Hexacopter, mereka diharapkan dapat
memperoleh wawasan yang lebih luas tentang dunia industri yang semakin maju.
Para guru di SMKN 5 Padang juga
menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. Mereka berharap,
kegiatan seperti ini bisa lebih sering dilaksanakan untuk memberikan wawasan
dan motivasi kepada para siswa agar lebih siap memasuki dunia kerja atau
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Sebagai bagian dari acara tersebut, pihak
Himpunan Mahasiswa TRIL juga menawarkan kesempatan bagi siswa SMKN 5 Padang
untuk berkunjung langsung ke kampus ITP guna melihat lebih jauh fasilitas dan
riset yang sedang dikembangkan. Ini diharapkan bisa memotivasi siswa untuk
tertarik melanjutkan pendidikan di bidang teknik dan teknologi.
Dengan suksesnya kegiatan sosialisasi
ini, Himpunan Mahasiswa TRIL ITP berharap dapat mempererat hubungan antara
kampus dan sekolah, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya inovasi
teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga menjadi langkah awal
untuk lebih banyak lagi kolaborasi serupa yang melibatkan siswa dan mahasiswa
di masa depan.
Created By Widia/Humas ...