Dalam rangka memperluas jejaring akademis
global, Institut Teknologi Padang (ITP) menerima kunjungan kemitraan dari Apri
Junaidi, S.Kom., M.Kom., MCS, Research Assistant dari Universiti Teknologi
Malaysia (UTM) pada Rabu, (30/10) bertempat di Ruang Rapat Pimpinan ITP.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas potensi kolaborasi dalam berbagai
bidang akademik, termasuk pertukaran mahasiswa, penelitian, dan pengembangan
program bersama yang bermanfaat bagi kedua institusi.
Kedatangan beliau disambut dengan hangat
oleh Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T., IPM, didampingi oleh Wakil
Rektor I, Firmansyah David, S.T, M.Eng, Ph.D, Wakil Rektor II ITP, Dr.Eng. Ir.
Yusreni Warmi, S.T., M.T., IPM, Ketua Program Studi Teknik Informatika ITP, Eva
Yulianti, M.Cs, serta Kepala Biro Humas, Kerja Sama, Promosi ITP, Anna
Syahrani, M.Eng.
Rektor ITP, Dr. Hendri Nofrianto, M.T.,
IPM, dalam sambutannya menyatakan bahwa kunjungan Apri Junaidi dan pihak UTM
merupakan langkah positif untuk memperluas kolaborasi internasional yang lebih
luas. "Kami berharap berbagai kegiatan kolaboratif ini dapat meningkatkan
daya saing akademik ITP, serta memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa dan
dosen dalam berbagai aspek pendidikan," ujarnya.Dengan adanya kesepakatan kerja sama ini,
ITP dan UTM berharap dapat membuka peluang baru bagi pengembangan pendidikan
tinggi yang lebih baik. Kolaborasi internasional seperti ini akan menjadi model
bagi perguruan tinggi lain dalam memperkenalkan program-program unggulan yang
dapat memberikan manfaat langsung bagi akademisi dan masyarakat luas.
Dalam pertemuan tersebut, pihak UTM dan
ITP mendiskusikan berbagai peluang kolaborasi yang dapat dijalankan bersama di
masa depan. Beberapa rencana kerja sama yang diusulkan mencakup pertukaran
mahasiswa, matching grant research, community service, student mobility, serta
guest lecturer. Ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman akademik dan
memperluas jaringan internasional bagi mahasiswa dan dosen.
LoI (Letter of Intent) menjadi landasan
awal dari kesepakatan antara ITP dan UTM, yang menandai komitmen kedua belah
pihak untuk melaksanakan berbagai program kolaborasi. Sebelum penandatanganan
MoU (Memorandum of Understanding) lebih lanjut, aktivitas bersama seperti
pertukaran mahasiswa dan summer school akan menjadi fokus utama dalam membangun
hubungan yang lebih kuat antar kedua universitas.Diskusi juga mencakup berbagai kursus
online yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan akademik, terutama dalam hal
penulisan artikel ilmiah. Salah satu program yang disepakati adalah
penyelenggaraan kursus penulisan artikel yang terbuka untuk mahasiswa dan dosen
dari kedua belah pihak. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh para akademisi.
Pihak ITP mengungkapkan antusiasme
terhadap inisiatif inbound dan outbound student exchanges, yang akan memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kompetensinya di luar negeri,
serta memperkenalkan budaya akademik di Indonesia. Student mobility menjadi
salah satu aspek penting yang akan memperkaya wawasan mahasiswa serta
memperkuat kolaborasi antar perguruan tinggi di kawasan ASEAN.
Tak hanya mahasiswa, dosen ITP juga akan
memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam program guest lecturer yang
akan memperkaya proses pembelajaran di ITP. Para dosen UTM diharapkan dapat
memberikan kuliah tamu di ITP, berbagi pengetahuan, dan pengalaman dalam
berbagai bidang ilmu, terutama di sektor teknologi dan ilmu komputer.
Sebagai tindak lanjut dari diskusi
tersebut, ITP akan mengadakan workshop penulisan artikel ilmiah yang diikuti
oleh seluruh dosen ITPa. Workshop ini akan dilaksanakan pada 7 November 2024,
dan menjadi kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan keterampilan praktis
dalam menulis artikel ilmiah yang memenuhi standar internasional. Hal ini
sangat relevan mengingat pentingnya publikasi sebagai bagian dari kemajuan
akademik.
Created By Widia/Humas
...
Institut Teknologi Padang (ITP) kembali
menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pengabdian kepada
masyarakat melalui pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap Hibah
Pendanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat Tahap Kedua Tahun Anggaran 2024
Pada Selasa (29/10). Program ini bertajuk "Pendampingan Masyarakat
Berkelanjutan Kelompok Tani Guo Mandiri dalam Penerapan Teknologi Tepat Guna
Pembuatan Biogas dari Kotoran Ternak", yang dipimpin oleh Dr. Herix Sonata
MS, M.Si.
Proyek pengabdian ini bertujuan untuk
memberikan solusi berkelanjutan kepada masyarakat Kelompok Tani Guo Mandiri,
dengan memperkenalkan teknologi biogas sebagai alternatif pengolahan limbah
ternak yang ramah lingkungan. Dengan penerapan teknologi tepat guna ini,
masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan kotoran ternak untuk menghasilkan
energi yang bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, seperti memasak atau
penerangan.
Pelaksanaan monev dilakukan oleh tim
reviewer yang terdiri dari para ahli di bidangnya. Salah satu reviewer yang
memberikan penilaian adalah Prof. Dr. Hj. Suryani, M.Si., seorang pakar dalam
bidang teknologi dan pengabdian masyarakat. Prof. Suryani memberikan tinjauan
yang mendalam terhadap progres program ini, serta melihat potensi pengembangan
lebih lanjut di masa depan. Proses monev ini sangat penting untuk memastikan
bahwa proyek berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Dr. Herix Sonata, ketua tim pengabdian, program ini merupakan bentuk kontribusi nyata ITP dalam mendukung pengembangan masyarakat, terutama dalam hal pemanfaatan sumber daya lokal yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang teknologi biogas, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional yang lebih mahal.
Hasil dari sesi monev menunjukkan bahwa
proyek ini berjalan dengan sangat baik. Reviewer menilai bahwa implementasi
teknologi biogas di Kelompok Tani Guo Mandiri sudah menunjukkan hasil yang
positif. Masyarakat terlihat antusias dalam mengikuti pelatihan dan sudah mulai
menggunakan biogas untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan, mereka mengungkapkan
kepuasan terhadap perubahan yang terjadi setelah teknologi ini diterapkan.
Dalam laporan hasil monev, Prof. Dr. Hj.
Suryani menekankan bahwa program ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan
lebih lanjut, terutama dalam meningkatkan kapasitas kelompok masyarakat
tersebut dalam mengelola teknologi biogas secara mandiri. Beliau juga
menyarankan adanya pelatihan lanjutan dan pendampingan agar program ini dapat
berkelanjutan dan memberikan dampak yang lebih luas.
“Projek ini sangat relevan dengan
kebutuhan masyarakat saat ini, di mana mereka membutuhkan solusi praktis dan
ramah lingkungan. Saya sangat mengapresiasi kerja keras tim pengabdian dan
berharap teknologi ini bisa berkembang lebih luas lagi, tidak hanya di Kelompok
Tani Guo Mandiri, tetapi juga ke kelompok masyarakat lainnya,” ujar Prof.
Suryani dalam sesi penutupan monev.
Dengan hasil positif ini, ITP berencana
untuk terus melakukan evaluasi dan pendampingan secara berkala agar
implementasi teknologi biogas dapat terus ditingkatkan. Selain itu,
pengembangan program ini juga akan melibatkan berbagai pihak terkait, baik dari
sektor pemerintah maupun masyarakat itu sendiri, untuk menjamin keberlanjutan
dan dampak yang lebih luas.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan
salah satu fokus utama dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan ITP
berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dalam memberikan solusi nyata bagi
masalah yang dihadapi masyarakat. Melalui program seperti ini, ITP tidak hanya
mencetak lulusan yang berkualitas, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan
perubahan positif di lingkungan sekitar.
Created By Widia/Humas
...
Satu lagi kabar menggembirakan yang
menambah daftar panjang prestasi Institut Teknologi Padang (ITP). Hadir pertama
kali pada tahun 2023 lalu, sebuah inovasi dikembangkan oleh tim peneliti dari
Program Studi Teknik Lingkungan yang diketuai oleh Dr.Herix Sonata MS, M.Si
yang sekaligus menjabat Ketua Prodi Teknik Lingkungan ITP.Melalui pengembangan Teknologi Tepat
Guna Pembuatan Biogas dari Kotoran Ternak sebagai alternatif energi terbarukan
di Desa Guo, Kelurahan Kuranji, Kota Padang. Tim peneliti Prodi Teknik Lingkungan
ITP menggelar Pendampingan Masyarakat Berkelanjutan Kelompok Tani Guo Mandiri
pada Minggu (06/10).Kegiatan ini merupakan tindak lanjut
dari rangkaian pelaksanaan program hibah yang berhasil diraih oleh tim peneliti
melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Tahun Anggaran 2024.
Dengan dukungan hibah ini, kegiatan tersebut dirancang untuk memberdayakan para
petani dengan menggabungkan pendekatan teknologi dengan pemberdayaan masyarakat.Melalui program ini, limbah yang sering
dianggap tak bernilai kini diolah menjadi biogas, yang menjadi alternatif
solusi tepat guna yang ramah lingkungan, ekonomis, dan berdampak langsung pada
masyarakat pedesaan. Inovasi ini tidak hanya membantu mengatasi permasalahan
limbah, tetapi juga mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap energi fosil
yang kian mahal.Kelompok Tani Guo Mandiri, yang dipimpin
oleh Jamaris, A.Md., berperan sebagai mitra utama dalam kegiatan ini. Sebanyak
20 anggota kelompok tani turut serta, aktif berkolaborasi dengan dosen dan mahasiswa
dari Teknik Lingkungan ITP. Program ini menggabungkan pelatihan teknis dengan
penerapan langsung pembuatan tangki digester, yaitu alat untuk menghasilkan
biogas dari limbah ternak.Limbah Kotoran Ternak memiliki potensi
menjadi alternatif energi terbarukan sebagai bahan utama dalam proses
fermentasi anaerobik di dalam tangki digester. Proses ini menghasilkan gas
metana yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif, menjadikannya
sumber energi yang terjangkau dan berkelanjutan bagi warga desa.Pengembangan teknologi biogas ini
melibatkan pembuatan biodigester sederhana namun efektif, di mana kotoran
ternak dicampur dengan air dan bahan tambahan seperti bioaktivator EM4 dan
molase. Setelah difermentasi selama sekitar 20 hari dalam kondisi tanpa
oksigen, digester menghasilkan gas metana yang siap digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari. Teknologi ini juga memungkinkan masyarakat memanfaatkan residu
sebagai pupuk organik, sehingga menghasilkan manfaat tambahan untuk sektor
pertanian.Selain itu, dengan penggunaan biogas
yang ramah lingkungan, Desa Guo telah membantu mengurangi jejak karbon dan
menyumbang pada penurunan polusi udara di daerah sekitarnya. Biogas yang
dihasilkan memungkinkan warga desa untuk menghemat pengeluaran energi dan
menciptakan siklus yang berkelanjutan: kotoran ternak diubah menjadi energi,
dan residunya dimanfaatkan kembali dalam bentuk pupuk yang berguna bagi
pertanian lokal.Keberhasilan pengembangan biogas di Desa
Guo ini menjadi contoh nyata bahwa teknologi tepat guna dapat diterapkan oleh
masyarakat pedesaan dengan dampak positif yang luas. Dengan dukungan akademisi,
masyarakat, dan pemerintah, teknologi energi terbarukan seperti biogas membuka
peluang besar bagi desa-desa di Indonesia untuk mencapai kemandirian energi.Inovasi ini menandai langkah besar
menuju pemanfaatan energi terbarukan di tingkat lokal dan menjadi bukti nyata
bahwa limbah pun dapat diubah menjadi energi yang bermanfaat. Bagi Desa Guo dan
banyak wilayah lain di Indonesia, biogas dari limbah ternak bukan hanya solusi
energi yang berkelanjutan, tetapi juga simbol dari kemajuan dan kemandirian
energi yang dapat dicapai bersama.
Created By Widia/Humas
...
Institut
Teknologi Padang (ITP) terus perkuat eksistensinya di bidang riset dan
penelitian teknologi, salah satunya pengembangan Hexacopter (pesawat tanpa
awak). Menjadi salah satu penerima Program Dana Padanan (Matching Fund) Batch
II 2024, Direktorat Jenderal Vokasi mengadakan Monitoring dan Evaluasi (Monev)
pengembangan Hexacopter dalam Penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di
Ruang Sidang Utama ITP, Selasa (08/10).
Program ini merupakan hasil kolaborasi
antara ITP dan PT. Inovasi Solusi Transportasi Indonesia (PT. Frogs Indonesia),
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi transportasi inovatif.
Acara dibuka oleh Dr. Ir. Nofriady
Handra, M.Sc, IPM, ASEAN. Eng, APEC Eng, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) ITP. Dalam sambutannya, ia menekankan
pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri dalam menciptakan
inovasi teknologi yang relevan bagi masyarakat.
"Hexacopter ini diharapkan menjadi
salah satu solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan permasalahan
lingkungan lainnya. Harapannya dengan adanya kegiatan Monev ini, apabila terdapat kendala dan hambatan, diharapkan
langkah-langkah perbaikan dan dukungan dapat disampaikan kepada tim peneliti melalui
evaluasi ini,"
ungkapnya.
Rektor ITP, Dr. Ir. H. Hendri Nofrianto,
M.T., IPM, juga memberikan sambutan hangat kepada para tim penilai dari Ditjen
Vokasi yang berpartisipasi dalam evaluasi ini. Beliau juga menyampaikan
apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pengembangan riset ini.
““Kami sangat berterima kasih atas
kunjungan dari Ditjen Vokasi, dan saya sangat bangga dengan komitmen dan dedikasi
tim peneliti Program Studi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) ITP dalam
pengembangan alat ini. Kolaborasi ini sejalan dengan visi ITP untuk terus
berinovasi dan menghasilkan teknologi yang relevan bagi kebutuhan masyarakat
luas,” ujar beliau dalam pidato sambutan.Ir. Joko Susila, M.T, salah satu assessor
dari Ditjen Vokasi, juga turut mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat
dari pihak ITP. Dalam kesempatan ini memperkenalkan tim penilai yang terdiri
dari Ade Suryatman Margana, S.T., M.Eng sebagai reviewer, serta didampingi tiga
perwakilan dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV) yaitu Bayu
Sadewo, Heru Sriwidodo, dan Untung.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini
dilakukan untuk memotret dan mengevaluasi progres perencanaan dan pelaksanaan
program pengembangan riset hingga saat ini. Beliau juga mengungkapkan,
kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa riset yang ada sudah sesuai
dengan standar yang telah ditentukan.Sementara itu, Dr.Eng. Ir. Yusreni Warmi,
S.T., M.T., IPM, selaku Wakil Rektor II ITP, menegaskan komitmen ITP dalam
penelitian dan inovasi teknologi. Ia juga optimis dengan potensi keberhasilan
program hibah Matching Fund ini.
"Saat ini, progres matching fund
sudah mencapai 60% dari aspek keuangan dan 80% dari aspek fisik. Kami berharap
keberhasilan ini membuka peluang lain untuk hibah penelitian di masa depan dan
memperluas inovasi teknologi," jelasnya.
Program Matching Fund ITP ini digawangi
oleh Tim Prodi TRIL ITP, yang diketuai oleh Drs. Al, M.T. dengan anggota Asnal
Effendi, S.T., M.T., IPM, ASEAN. Eng, Aswir Premadi, M.Sc, dan Ir. Andi
Syofian, S.T., M.T., IPM, serta Dasman, M.T., menjelaskan bahwa pengembangan
Hexacopter untuk Modifikasi Cuaca dimulai dengan merancang drone menggunakan
perangkat lunak CAD dan pemodelan 3D. Proses ini dilanjutkan dengan perakitan
drone dari komponen-komponen yang disiapkan secara teliti.
Tahap berikutnya adalah pengujian
menyeluruh untuk memastikan semua komponen berfungsi dengan baik sebelum drone
diintegrasikan dengan modul TMC. Modul TMC ini akan berfungsi sebagai alat
penyemai awan, yang diharapkan mampu mempengaruhi pola cuaca dan membantu upaya
mitigasi perubahan iklim di berbagai wilayah Indonesia.
Selain pengembangan teknologi drone dan
modul TMC, aspek legalitas dan regulasi juga menjadi bagian penting dari
program ini. ITP dan mitra berupaya memastikan bahwa seluruh kegiatan
pengembangan mengikuti standar keamanan dan regulasi yang berlaku.
Progres pengembangan Hexacopter TMC saat
ini mencakup pengujian, perizinan, perakitan Modul TMC, serta perancangan drone
dan purwarupa Hexacopter TMC. Dengan integrasi alat penyemai awan, Hexacopter
ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam program modifikasi
cuaca yang telah diimplementasikan di beberapa wilayah Indonesia.
Sebagai luaran utama dari penelitian ini,
desain Hexacopter TMC akan dipublikasikan sebagai salah satu inovasi teknologi
unggulan di bidang rekayasa lingkungan. Selain itu, hasil penelitian ini juga
akan disajikan dalam jurnal internasional International Journal of Power
Electronics and Drive Systems (IJPEDS), menandai bahwa proyek ini tidak hanya
berkontribusi bagi Indonesia, tetapi juga bagi komunitas ilmiah global.
Melalui pengembangan Hexacopter TMC, ITP
dan PT. Frogs Indonesia berharap dapat memberikan dampak positif bagi
masyarakat dalam hal penanganan perubahan iklim dan mitigasi bencana. Program
ini juga membuka peluang lebih luas bagi ITP untuk mendapatkan hibah penelitian
lebih lanjut, sekaligus memperkuat reputasi kampus sebagai pusat inovasi
teknologi.
Created By Widia/Humas ...
Institut Teknologi Padang (ITP) melalui
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) kembali menegaskan
komitmennya terhadap pengembangan penelitian dan inovasi akademik. Kali ini
diwujudkan dengan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Pendanaan
Penelitian Ditjen DIKTI dan DIKSI di ruang sidang utama ITP, pada Selasa
(08/10).
Kegiatan Monev ini dibuka secara resmi
oleh Dr. Ir. Nofriady Handra, M.Sc, IPM, ASEAN Eng, APEC Eng, selaku Ketua LP2M
ITP. Dalam sambutannya, Dr. Nofriady menegaskan kegiatan ini merupakan langkah
strategis ITP untuk memantau progres penelitian serta mengevaluasi luaran yang
dihasilkan oleh para dosen penerima hibah penelitian.
Tujuan dari pelaksanaan Monev ini adalah untuk
memastikan bahwa program pendanaan penelitian menghasilkan luaran berkualitas
dan memberikan dampak nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan serta pengembangan
teknologi di Indonesia.
Dalam sesi tersebut, para dosen penerima
program pendanaan penelitian fundamental reguler tahun anggaran 2024 turut
hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Prof. Dr. Ir. Maidiawati, S.T, M.Eng,
IPM, Dr. Eng. Ir. M. Ridwan, M.T, IPM., dan Ir. Zulkarnaini, M.T. Mereka
menyampaikan progress dari penelitian yang mereka lakukan, termasuk capaian
yang telah diraih serta tantangan yang dihadapi di lapangan.
Tidak hanya itu, penerima program
pendanaan penelitian terapan penugasan (Baterai Listrik) dan penelitian produk
vokasi (P2V) Batch II Tahun Anggaran 2024, yakni Al, M.T., Aswir Premadi,
M.Sc., dan Alfith, M.Pd., juga turut melaporkan progres penelitian mereka.
Penelitian ini difokuskan pada
pengembangan teknologi terapan yang dapat diaplikasikan di sektor industri dan
masyarakat. Fokus penelitian mereka pada pengembangan baterai listrik
dan produk-produk vokasi dianggap memiliki potensi besar dalam mendukung
kemajuan industri energi terbarukan dan sektor pendidikan vokasi di Indonesia.
Dalam pelaksanaan Monev ini turut hadir Fajrin,
M.Si, sebagai penerima Hibah Institusi ITP Tahun 2024, beliau juga memberikan
paparan mengenai hasil penelitian yang telah dicapai. Hibah ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas
riset di lingkungan institusi yang berpotensi memberikan dampak langsung kepada
perkembangan akademik dan teknologi di lingkungan ITP.
Untuk menjamin kualitas dan efektivitas
penelitian yang dilakukan, LP2M ITP juga mengundang reviewer eksternal dari
Universitas Andalas (UNAND), Prof. Dr. Eng. H. Gunawarman, M.T. Prof.
Gunawarman memberikan perspektif baru serta masukan yang konstruktif bagi para
peneliti dalam meningkatkan kualitas penelitian mereka.
Dalam sesi evaluasi, Prof. Gunawarman
mengapresiasi hasil penelitian yang telah dicapai oleh para peneliti ITP, beliau
juga memberikan beberapa catatan penting terkait kemajuan dan luaran penelitian
yang dihasilkan oleh para dosen ITP. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam
penelitian agar hasilnya dapat memiliki nilai tambah dan kontribusi nyata
terhadap pengembangan teknologi di Indonesia.
Dengan adanya kegiatan Monitoring dan
Evaluasi ini, ITP semakin menunjukkan komitmennya untuk mendorong riset
berkualitas dan inovasi berkelanjutan, yang diharapkan dapat memperkuat posisi
ITP sebagai salah satu institusi pendidikan terdepan dalam bidang penelitian
dan teknologi di Indonesia.
Komitmen ITP dalam meningkatkan kualitas
penelitian tidak hanya terbatas pada internal kampus, tetapi juga melalui
kemitraan dengan institusi lain serta dukungan penuh dari pemerintah melalui
berbagai program hibah.
Created By Widia/ Humas
...