Institut Teknologi Padang tiada hentinya
mengukir prestasi membanggakan, kali ini mahasiswa ITP berhasil menyabet tiga
medali perak dalam ajang UKO Universitas Negeri Padang (UNP) Cup Batch II 2024 Cabang
Olahraga Pencak Silat, yang digelar pada Sabtu (05/10) bertempat di Gedung
MKU UNP Lantai 1. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan kemampuan atletik, tetapi juga
dedikasi dan kerja keras yang ditunjukkan oleh para atlet pencak silat ITP.
Tiga mahasiswa ITP yang berhasil
menyumbangkan prestasi tersebut adalah Satria Zaky yang berhasil meraih medali
perak Cabor Pencak Silat Kategori C/PA, Inggil Susilo yang berhasil meraih medali
perak Cabor Pencak Silat Kategori D/PA, dan Resya Ahmad Fega yang berhasil
meraih medali perak Cabor Pencak Silat Kategori F/PA.
Heru Orlando, pelatih pencak silat ITP,
menjelaskan betapa pentingnya ajang ini bagi perkembangan para atlet.
Menurutnya kompetisi ini tidak hanya menguji keterampilan, tetapi juga
membangun karakter, dimana pencak silat adalah cara yang baik untuk membangun
karakter dan disiplin diri.
Salah satu atlet yang meraih medali perak
adalah Satria Zaky, mahasiswa Teknik Sipil ITP, ia menegaskan bahwa pencak
silat lebih dari sekadar olahraga. Melalui latihan, ia belajar konsistensi
dalam segala hal, termasuk menjaga kesehatan dan pola tidur yang baik, ini
semua sangat berharga bagi perkembangan diri sebagai seorang atlet.
Satria juga mengungkapkan tantangan yang
dihadapi sebelum mengikuti pertandingan adalah menemukan waktu untuk latihan bersama
di tengah kesibukan kuliah. Namun berkat dukungan dari pelatih dan teman-teman
membuatnya semakin termotivasi dan bersemangat untuk berprestasi.Inggil Susilo, mahasiswa Teknik Sipil
yang juga meraih medali perak, menambahkan bahwa mereka berkomitmen untuk terus
berlatih dan meningkatkan kemampuan. Di sisi lain, M. Fachri, seorang atlet dari
Prodi Teknik Mesin, mengekspresikan kegembiraannya, “Kami ingin mengembangkan
pencak silat lebih jauh lagi, dan membawa nama ITP ke tingkat nasional,” tuturnya.
Pelatih lainnya, Rangga Firnando dengan bangga menuturkan makna di balik prestasi yang
diraih oleh para atletnya. Menurutnya prestasi ini bukan hanya sekadar medali
yang di bawa pulang, ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai mahasiswa
untuk mengharumkan nama ITP di mata publik.
Dengan
keyakinan bahwa pencak silat adalah bagian dari budaya dan identitas bangsa,
Rangga bertekad untuk terus mengembangkan potensi para atletnya. “Kami ingin
membawa pencak silat ITP ke tingkat yang lebih tinggi, tidak hanya di level
regional, tetapi juga nasional dan internasional. Ini adalah langkah awal untuk
mewujudkan cita-cita itu,” tegasnya.
Saepul Muiz, Presiden Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa ITP, merasa bangga dengan pencapaian ini, ia mengungkapkan prestasi
ini menunjukkan potensi besar mahasiswa ITP di bidang olahraga dan seni. Saepul
berharap agar kampus dapat memberikan lebih banyak fasilitas untuk
mengembangkan potensi mahasiswa, sehingga ITP bisa menjadi tempat yang lebih
unggul dalam prestasi mahasiswa.
“Kebangkitan pencak silat di ITP menjadi
harapan baru bagi mahasiswa, kemenangan ini menjadi motivasi bagi atlet muda
lainnya untuk terus berlatih dan berprestasi. Setelah vakum beberapa tahun,
kami kini kembali menggeliat dengan atlet-atlet yang penuh semangat dan
memiliki potensi besar untuk berkarya dan berprestasi ,” katanya.
Abdul Rohim, Manajer Tim Pencak Silat
ITP, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan juga
menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim yang telah berjuang keras.
“Kami bangga bisa membanggakan nama kampus
di tingkat regional, kerja keras teman-teman dan dukungan dari kampus sangat
berarti bagi kami. Kami juga mengajak bagi para mahasiswa yang memiliki ketertarikan
di cabang olahraga pencak silat untuk bergabung bersama kami, agar tradisi
prestasi ini dapat terus dilanjutkan ,” ungkapnya.
Dua Official Team Pencak Silat lainnya,
Candra dan Ridho Andika Illahi menuturkan prestasi ini bukan hanya tentang medali,
tetapi juga tentang membangun komunitas yang saling mendukung. Prestasi mahasiswa
ITP di UKO UNP Cup Batch II 2024 adalah langkah awal untuk memulai kembali
tradisi prestasi di bidang olahraga.
Dengan tiga medali perak yang diraih oleh
Satria Zaky, Inggil Susilo, dan Resya Ahmad Fega, ITP menunjukkan bahwa mereka tidak
hanya berkomitmen pada akademik, tetapi juga di bidang non-akademik.
“Kami berharap para atlet bisa menjadi
inspirasi bagi mahasiswa baru, dan kelak bisa menjadi pelatih bagi generasi
berikutnya,” ungkap Saepul. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari
kampus, ITP berkomitmen untuk terus menciptakan generasi mahasiswa yang unggul
di berbagai bidang.
Created
By Widia/Humas
...
Tim TOBACCO ALARM Institut Teknologi
Padang (ITP) kembali mengukir prestasi gemilang di kancah Nasional. kali ini,
tim PKM kebanggan ITP ini berhasil terpilih sebagai Kelompok Mahasiswa
Terkreatif dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa - Kewirausahaan (PKM-KC)
untuk klaster V Di Ajang PKM Award Tahun 2024. Keberhasilan ini bukan hanya
menjadi kebanggaan bagi tim tersebut, tetapi juga menambah deretan prestasi ITP
di tingkat nasional.
Tim yang dipimpin oleh Zahara Julen ini
menciptakan inovasi yang tak hanya menarik, tetapi juga memiliki dampak besar
dalam masyarakat. Dikenal dengan nama TOBACCO ALARM, tim ini mengembangkan
sebuah alat berbasis teknologi yang dapat mendeteksi dan memberikan peringatan
dini terkait bahaya paparan asap rokok.
“Saya merasa sangat bangga bisa membawa
nama ITP ke kancah nasional melalui inovasi ini. Kami ingin membuktikan bahwa
mahasiswa ITP, khususnya di Prodi Teknik Elektro, mampu bersaing di tingkat
yang lebih tinggi dengan ide-ide kreatif yang berdampak positif bagi
masyarakat,” ujar Zahara dengan semangat.
Selain Zahara Julen yang menjabat sebagai
ketua, tim ini juga beranggotakan Nurul Ramadhan, Agus Tri Wahyudi, dan
Muhammad Fikri Rizki Antomi, yang turut berperan aktif dalam mengembangkan
proyek inovatif ini. Di bawah bimbingan dosen Andi Muhammad Nur Putra, M.T.,
tim ini berhasil menunjukkan kekompakan, ide kreatif, serta kemampuan teknis
dalam mengembangkan Tobacco Alarm menjadi solusi yang tepat guna.
Keberhasilan tim ini menjadi bukti bahwa
semangat berinovasi dan berkreasi dapat membawa hasil yang luar biasa.
Pencapaian ini tidak hanya membanggakan bagi tim Tobacco Alarm, tetapi juga
menjadi motivasi bagi seluruh sivitas akademika ITP untuk terus berkarya dan
berinovasi.
Menurut Zahara, kemenangan ini juga
memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kerjasama tim dan kemampuan
untuk bertahan di tengah tantangan. Ia menyadari bahwa setiap ide besar pasti
dihadapkan pada rintangan, namun dengan saling mendukung dan kompak, tantangan
tersebut bisa diatasi.
“Setiap ide besar pasti memiliki
tantangannya sendiri, namun jika kita tetap kompak dan saling mendukung, tidak
ada yang tidak mungkin.Kerja sama yang solid dan semangat pantang menyerah
adalah kunci untuk mengubah ide menjadi kenyataan yang berdampak luas,"
ujarnya dengan penuh keyakinan ,” tambahnya.
Tim TOBACCO ALARM kini tengah
mempersiapkan langkah berikutnya untuk melanjutkan pengembangan alat ini lebih
jauh lagi. Mereka berharap dapat membawa inovasi ini ke masyarakat lebih luas
dengan bantuan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, dunia industri,
dan masyarakat umum.
Prestasi ini juga membuka mata banyak
pihak akan potensi mahasiswa ITP dalam mengembangkan solusi yang kreatif dan
aplikatif di dunia nyata. Dengan semangat yang terus menggelora, ITP berharap
dapat melahirkan lebih banyak inovator muda yang siap menghadapi tantangan
zaman dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Keberhasilan Tim TOBACCO ALARM tentunya
tidak hanya menjadi milik mereka, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi ITP dan
seluruh masyarakat kampus. Melalui program seperti PKM-KC, mahasiswa ITP
didorong untuk terus berpikir kreatif dan memberikan solusi nyata bagi masalah
sosial yang ada.
Inovasi mereka adalah contoh nyata bahwa
pendidikan tinggi tidak hanya tentang teori, tetapi juga tentang bagaimana
mengaplikasikan ilmu untuk menciptakan perubahan yang lebih baik bagi dunia.
Created By Widia/Humas
...
Tak
pernah menyerah dan terus belajar adalah prinsip yang selalu dipegang teguh
oleh Prof. Dr. Ade Indra, S.T., M.T., IPM.
Jalan berliku ia lewati untuk menjadi pakar sekaligus Guru Besar Ilmu Material
Teknik di Institut Teknologi Padang, perjalanan beliau menuju pencapaian ini
penuh dengan dedikasi dan kerja keras yang patut diacungi jempol.
Setiap perjalanan dimulai dengan sebuah
impian, bagi Prof. Ade, impian itu muncul saat beliau menyelesaikan pendidikan
S3, beliau tidak hanya mengandalkan keberuntungan, tetapi juga menetapkan
strategi yang terukur. Prof. Ade mulai merancang strategi, fokus dalam
penelitian dan publikasi adalah kunci utama dalam perjalanannya.
“Dengan target yang jelas, saya
sudah mengatur strategi untuk mengajukan jabatan Guru Besar dalam waktu tiga
tahun setelah menyelesaikan pendidikan S3. Untuk mencapai target ini, saya
konsisten untuk membuat riset-riset penelitian dan setiap tahun diisi dengan
publikasi berkualitas ,” ujar beliau dengan semangat.
Dengan ketekunan, beliau berhasil
menciptakan tiga publikasi setiap tahun untuk jurnal internasional dan nasional
bereputasi. “Target Dikti satu publikasi, saya hasilkan tiga publikasi ,”
tambahnya. Hal ini menunjukkan betapa kerja keras dan konsistensi adalah kunci
dalam mencapai cita-cita.
Pria kelahiran Payakumbuh, 27 Oktober 1974
menyebutkan perjalanan ini tidak hanya tentang pencapaian individu, Prof. Ade
juga aktif menggandeng rekan-rekan dosen untuk saling berkolaborasi dalam
penelitian dan penulisan artikel ilmiah. Beliau percaya, kolaborasi adalah
kekuatan dan kunci dalam dunia akademis.
Kerja sama ini tidak hanya terjalin di
antara dosen ITP, tetapi juga melibatkan perguruan tinggi mitra serta Research
Group dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dalam kelompok riset ini, Prof.
Ade berperan sebagai tenaga ahli dalam pengembangan manufaktur, khususnya dalam
menciptakan scaffold untuk aplikasi teknik mesin.
Tanggung jawab sebagai akademisi menjadi
landasan bagi Prof. Ade untuk tidak hanya fokus pada publikasi, tetapi juga
pada pengabdian kepada masyarakat. Harapannya, riset yang lahir dari ITP tidak
hanya menjadi karya ilmiah, tetapi juga dapat diimplementasikan secara nyata di
industri.
"Saya ingin hasil riset dan karya yang lahir dari ITP dapat
berkontribusi pada masyarakat dan menjadi income generator bagi ITP. Sehingga
dapat memperkuat posisi institusi di mata publik , " katanya,
menunjukkan visinya yang luas.
Tidak ada perjalanan yang mudah, nasehat bijak
dari orang tua selalu menginspirasi Prof. Ade “Jangan berhenti belajar”,
adalah mantra yang terus beliau pegang. Setiap tantangan yang ada
dipandangnya sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. “Ada jalan yang akan
memudahkan kita,” ujarnya optimis, menegaskan pentingnya sikap positif dalam
menghadapi berbagai rintangan.
Rektor ITP, Dr. Ir. H. Hendri Nofrianto,
M.T., IPM, menambahkan bahwa pencapaian Prof. Ade adalah cerminan konsistensi
dan dedikasi. Pencapaian Prof. Ade menjadi motivasi tambahan bagi
dosen-dosen lainnya untuk terus berkarya.
“Ini adalah contoh yang sangat baik bagi
rekan-rekan dosen lainnya untuk terus berkarya. Dengan kerja keras dan pemetaan
yang baik, siapa pun bisa mencapai apa yang diimpikan. Aktualisasi diri yang
dilakukan Pak Ade menunjukkan bahwa semua bisa diraih dengan tekad dan kerja
keras ,” ungkap beliau.
Kebanggaan ITP pun semakin bertambah
dengan lahirnya Prof. Ade sebagai guru besar ketiga di lingkungan akademis ITP.
Dengan segala pencapaian ini, harapannya adalah ITP akan terus menciptakan
generasi insinyur yang siap menghadapi tantangan global dan mampu menjaga
atmosfer akademik yang baik, sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selamat kepada Prof. Dr. Ade Indra atas
pencapaian luar biasa ini! Semoga perjalanan dan karya beliau terus menginspirasi
banyak orang dan memberikan kontribusi positif bagi dunia akademis dan industri
di Indonesia.
Created By Widia/Humas ...
Institut Teknologi Padang (ITP) melalui
Program Studi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) baru-baru ini
melakukan kunjungan ke PT. Inovasi Solusi Transportasi Indonesia (Frogs
Indonesia) dalam kerangka hibah Matching Fund pada 10 hingga 11 September 2024.
Kunjungan ini bertujuan untuk membangun interaksi sekaligus keberlanjutan
inovasi melalui perkuatan jejaring akademik.
Kolaborasi antara Prodi TRIL ITP dengan
PT. Frogs Indonesia merupakan bukti nyata dari misi ITP yakni memajukan peradaban
manusia melalui inovasi teknologi. Dalam jalinan kerja sama ini Prodi TRIL ITP
bersama PT. Frogs Indonesia mengembangkan pesawat tanpa awak yang disebut
dengan Hexacopter dalam pengambilan Fotogrametri.
Kunjungan kemitraan yang dipimpin oleh Ketua Program Studi
TRIL, Asnal Effendi, S.T., M.T., IPM, ASEAN. Eng bertujuan untuk
membahas pengembangan Tri Dharma perguruan tinggi, dengan fokus pada penelitian
Hexacopter dan program magang industri bagi mahasiswa.
Dalam pertemuan tersebut, diskusi
berjalan sangat produktif, menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi
dan industri dalam mendukung pengembangan pendidikan yang inklusif. Langkah ini
menjadi bagian dari milestone percepatan penghiliran hasil inovasi dengan
pendekatan Industry Driven melalui program Matching Fund.“Saat ini program Matching Fund
memperkuat upaya perguruan tinggi untuk memperluas jejaring kemitraan dengan industri
dalam rangka percepatan penghiliran. Program ini menjadi wahana berbasis riset
dan inovasi yang bersinergi dengan industri dan pemerintah ,” ujar Ka. Prodi
TRIL ITP.
Penelitian Hexacopter menjadi salah satu
topik utama, dengan harapan dapat menciptakan inovasi baru yang relevan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, diskusi mengenai program
magang industri bertujuan untuk memberikan mahasiswa pengalaman praktis,
meningkatkan keterampilan mereka, dan mempersiapkan mereka untuk tantangan di
dunia kerja.
Melalui program ini, ITP berharap dapat
meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, sekaligus mendukung mahasiswa
dalam membangun karier yang lebih baik di masa depan. Dengan langkah ini, ITP
terus memperkuat perannya sebagai lembaga pendidikan yang responsif dan adaptif
terhadap kebutuhan industri dan masyarakat.
“Harapannya Program Matching Fund ini
akan menjadi sebuah ruang yang dapat mewujudkan kolaborasi industri dan
perguruan tinggi dalam menciptakan inovasi-inovasi yang berdampak pada kemajuan
perekonomian Indonesia dan penguatan daya saing-daya tangguh bangsa,”
tutup beliau.
Dalam kunjungan ini, Ka. Prodi TRIL turut
didampingi oleh oleh perwakilan dosen ITP, yakni Dasman, M.T., Al, M.T, Aswir
Premadi, M.Sc, dan Ir. Andi Syofian, S.T, M.T, IPM., serta Kepala Biro Pusat
Layanan Terpadu BLT ITP, Hamdi Habdillah, M.Kom dan Kabag. Perlengkapan dan Rumah
Tangga, Wiko Afitra, S.Kom.
Created By Widia/Humas ...
Dalam dunia pendidikan dan industri,
magang bukan sekadar formalitas namun magang merupakan jembatan emas menuju
dunia kerja yang sesungguhnya. Gilang Ramadhan Yastisio, mahasiswa Program
Studi Teknik Geodesi Institut Teknologi Padang (ITP) telah membuktikan bahwa
program magang dapat membuka pintu menuju kesuksesan yang tak terbayangkan.
Berkat program magang yang
diselenggarakan oleh Prodi Teknik Geodesi ITP bersama mitra PT. Jaya Survei
Indonesia dalam kerangka Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2023. Gilang
berhasil memanfaatkan kesempatan ini untuk melangkah lebih jauh dalam kariernya,
dari seorang peserta magang menjadi Proyek Manajer di PT. Jaya Survey Indonesia.
Usai menyelesaikan program magang pada
semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024, Februari 2024 beberapa hari sebelum
pelaksanaan seminar proposalnya Gilang mendapat tawaran untuk bekerja di PT.
Jaya Survei Indonesia. Namun, dengan komitmen yang kuat untuk menyelesaikan
studi ia berhasil meyakinkan PT. Jaya Survei Indonesia untuk menunda
keberangkatannya ke Jakarta.
Melalui dedikasi, kerja keras, dan
semangat yang kuat Gilang berhasil menyelesaikan pendidikannya dan langsung di
rekrut oleh PT. Jaya Survei Indonesia. Saat ini Gilang bertanggung jawab
sebagai Pilot LiDar di proyek perencanaan pembangunan Vila di Kabupaten
Buleleng, Provinsi Bali.
Gilang menuturkan dalam setiap kesempatan
berbicara dengan siapa pun, ia selalu menjaga sikap terbuka dan rendah hati. Ia
memposisikan dirinya dalam keadaan "kosong", siap untuk menerima ilmu
baru dan kritik yang konstruktif. Menurutnya, sikap ini adalah kunci untuk
terus berkembang dan belajar.
“Saya percaya bahwa tidak ada gunanya
berpuas diri dengan pencapaian saat ini. Sebaliknya, saya mendorong diri
sendiri untuk terus menerima masukan dan tidak menolak kritik. Saya juga
menanamkan pemahaman bahwa dalam dunia profesional kita saling membutuhkan,
saling belajar dan memperbaiki diri untuk mencapai kesuksesan bersama ,” ujar
ia.
Saat dihubungi secara daring, Gilang
menjelaskan sejak awal pendaftaran magang pendaftar sudah diarahkan untuk
menentukan bidang keahlian yang sesuai dengan minat mahasiswa. Tahap ini
merupakan langkah awal penting yang mempengaruhi kelulusan dan kesuksesan
mahasiswa dalam magang.
Dari tahap seleksi yang ketat, Gilang
berhasil terpilih untuk magang di PT. Jaya Survei Indonesia dengan periode
waktu selama enam bulan, mulai dari bulan Juli 2023 hingga Desember 2023. PT.
Jaya Survei Indonesia tidak hanya menyediakan pengalaman praktis tetapi juga
membantu pengembangan riset yang sedang dilakukan oleh mahasiswa.
Selama masa magang, Gilang memperoleh
kesempatan langka untuk terlibat langsung dalam berbagai riset dan proyek yang
memanfaatkan teknologi pengukuran terkini, seperti Teknik Fotogrametri dan
Teknologi LiDar. Kesempatan ini tidak hanya memperkaya keterampilannya di
lapangan, tetapi juga menghasilkan produk data informasi geospasial yang
komprehensif, yang menjadi komponen kunci untuk tugas akhir akademisnya.
“Pengalaman ini sangat berharga, magang
menawarkan lebih dari sekadar pengalaman kerja. Magang memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk menghadapi tantangan yang nyata, mengembangkan
keterampilan problem-solving, dan membangun kepercayaan diri dalam mengatasi
berbagai situasi kompleks, “ ungkap Gilang.
Pengalaman langsung dalam proyek-proyek
ini memberikan Gilang pemahaman mendalam tentang aplikasi praktis dari ilmu
geodesi, mengajarkan sikap disiplin, serta memperkenalkan ekosistem kerja yang
sistematis dan terstruktur.
So, bagi kamu yang pengen dapet
pengalaman magang dan banyak koneksi, yuk gabung jadi komunitas inovatif ITP!
Di ITP, magang jadi seru, belajar di
lapangan, wujudkan mimpimu!
Created By Widia/Humas
...