Institut Teknologi Padang (ITP) berkomitmen penuh dalam upaya sinkronisasi antara kompetensi yang dimiliki lulusannya dengan kebutuhan dunia kerja pada era digitalisasi saat ini. Pada era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini mendorong setiap individu untuk adaptif dan inovatif, serta kondisi ini menuntut lulusan perguruan tinggi untuk memiliki talenta dan kreativitas tinggi yang dapat berdaya saing. Dalam rancangan meningkatkan potensi mahasiswa, salah satu upaya yang dilakukan oleh perguruan tinggi adalah merancang program pengembangan softskill mencakup beragam pendekatan dan metode yang berbeda. Dalam hal ini ITP melalui program studi (prodi) teknik elektro menyelenggarakan mata kuliah studium general yang berfokus pada pengembangan keterampilan softskill mahasiswa. Saat ditemui secara langsung ketua prodi teknik elektro ITP, Andi Muhammad Nur Putra, M.T. menjelaskan tujuan prodi teknik elektro memuat mata kuliah studium general dalam kurikulumnya adalah untuk menjembatani mahasiswa, dalam meningkat kompetensi dirinya selaras dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja terutama yang berkaitan dengan pendidikan dan pengembangan karakter. “Studium general lahir dari evaluasi pengembangan kurikulum terhadap profil lulusan, karena yang menjadi momok lulusan baru adalah transformasi dari suasana lingkungan pendidikan berubah menjadi lingkungan professional kerja. Hal ini menuntut kita untuk menghadirkan suatu mata kuliah yang secara khusus bertujuan untuk mengasah softskill mahasiswa yang dapat diambil pada semester 4, “ ujar Ka.Prodi, Selasa (11/07). Ia menjelaskan pada tahun-tahun awal pelaksanaan mata kuliah studium general, prodi teknik elektro menerapkan pola pembelajaran dengan menunjuk satu dosen sebagai pengampu mata kuliah, namun setelah melakukan evaluasi kurikulum pelaksanaan seperti itu dinilai kurang optimal. Sehingga, pada tahun 2021 prodi melakukan inovasi merancang mata kuliah studium general dengan skema satu topik disampaikan oleh satu pemateri yang merupakan ahli dalam bidangnya. Prodi teknik elektro selama dua tahun terakhir mengundang pemateri baik dari akademisi maupun praktisi dari pihak luar yang memiliki pengalaman langsung berkaitan dengan topik yang telah dirancang oleh prodi. Selain itu, pemilihan pemateri ini juga merunut pada pemateri ini merupakan ahli atau pakar pada topik tersebut. Ia menyampaikan ada 8 topik pada mata kuliah studium general yang telah dirancang oleh prodi teknik elektro ITP, pada topik Communication dan presentation skills kita mengundang Anna Syahrani, M. Eng. selaku Ka.Biro Humas, kerja sama, dan promosi ITP yang telah berpengalaman untuk menbangun komunikasi dengan berbagai pihak baik internal maupun eksternal. Selanjutnya untuk topik Self-Management and Leadership kita mengundang Agus, M.Sc. yang merupakan mantan wakil rektor bidang kemahasiswaan ITP yang pernah menjabat selama dua periode. “Prodi teknik elektro mengundang Yusreni Warmi, Dr.Eng selaku wakil rektor II bidang perencanaan, keuangan dan sarana prasarana pada topik Introduction to Life Skills. Selanjutnya pada topik Diversity and Change Management, kami mengundang Wenda Nofera, M.Sc. yang merupakan dosen teknik sipil yang pernah tinggal selama 10 tahun di Amerika Serikat, sehingga memiliki pengalaman untuk berinteraksi dengan berbagai etnis dan lingkungan yang multi cultural, “ kata Ka.Prodi. Ia melanjutkan pada topik Ethic, Integrity, and Professionalism prodi teknik eletro mengundang Andi Syofian, M.T. yang merupakan dosen teknik elektro sekaligus praktisi yang telah memiliki berbagai pengalaman lapangan. Pada topik Vision, Perspective, and Big Picture ia mengundang Firmansyah David, Ph.D. selaku wakil rektor I bidang akademik dan kemahasiswaan. “Selain para akademisi, pada semester ini kami mengundang Manajer Bengkel Listrik dan Instrument PT. Semen Padang, Budi Citra pada topik Problem-Solving and Analytical Thinking, beliau bertanggung jawab pada bagian pemeliharaan dan perbaikan plan-plan yang ada di PT. Semen Padang. Ia memberikan pengetahuan bagaimana cara mengidentifikasi masalah dan bagaimana strategi merumuskan solusinya, terakhir saya selaku ka.prodi bertanggung jawab pada topik penugasan. Seluruh topik yang tercakup pada mata kuliah studium general ini merupakan topik-topik yang dapat memenuhi cakrawala wawasan mahasiswa yang mengarah kepada keterampilan life skills,” terang ia. Ia menuturkan berdasarkan hasil evaluasi dengan memberikan kusioner pada akhir perkuliahan pada mahasiswa, lebih kurang 80% mahasiswa sangat puas dan setuju dengan pola pembelajaran seperti ini. Disamping itu, berdasarkan hasil review mahasiswa yang telah lulus dari mata kuliah studium general menunjukkan peningkatan kemampuan komunikasi dan cara berfikirnya. Hal ini karena dinilai mahasiswa dapat merasakan suasana pembelajaran yang menarik dan mahasiswa dapat menyerap informasi dari pemateri yang hadir. “Terakhir harapannya mata kuliah studium general ini dapat memberikan bekal dan persiapan bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke dunia kerja, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif. Topik-topik yang telah diberikan harapannya dapat mengasah keterampilan professional yang dibutuhkan dalam lingkungan pekerjaan dan dapat dikembangkan lagi secara mandiri oleh mahasiswa , “ tutup ia.Created By Widia/Humas ...
Program
Studi (Prodi) Teknik Lingkungan Institut Teknologi Padang (ITP) berkomitmen
penuh dalam menjawab isu-isu permasalahan lingkungan yang ada di Indonesia.
Salah satu bentuk implementasi dari komitmen ITP dalam menyelesaian
permasalahan lingkungan yaitu dengan menyelenggarakan kuliah tamu yang
mengusung tema “Pengelolaan Persampahan Berbasis Masyarakat” di aula Gedung D
Kampus 1 ITP, Kamis (06/07).
Kegiatan
dibuka oleh Rizki Ananda, M.T. selaku ketua panitia kuliah tamu, ia menyampaikan
bahwa masyarakat perlu mendapatkan pandangan dan prespektif tentang pentingnya
pengelolaan sampah. Hal ini karena setelah dikaji sampah merupakan objek yang
sangat susah terurai, butuh waktu berpuluh tahun untuk mengurai satu sampah plastik,
oleh karena itu penting peran kita sebagai akademisi untuk mengedukasi
masyarakat dalam pengelolaan sampah, sehingga tercipta lingkungan yang bersih
dan sehat.
Acara
dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Ketua Prodi Teknik Lingkungan ITP, Dr. Herix Sonata, M.Si, ia menyebutkan bahwa masalah pengelolaan sampah
adalah masalah yang terus menjadi momok bagi kita semua. Sehingga, perlu peran
generasi muda untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam menghasilkan strategi
solutif bagi isu-isu permasalahan lingkungan yang ada.
“Mahasiswa saat ini didorong
sebagai inisiator dan diharapkan mampu menciptakan peluang yang diwujudkan
dalam aksi nyata, diantaranya adalah memunculkan jiwa entrepreneurship dan
merancang kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan. Beberapa kegiatan terkait
aksi nyata tersebut adalah mengelola masalah persampahan dan sumbangsih dari
network bagi pemberdayaan lingkungan ,”
jelas Ka. Prodi Teknik Lingkungan.
Ia
menjelaskan kuliah tamu ini diharapkan dapat memberikan mahasiswa informasi
terbaru berkaitan dengan inovasi penanggulangan masalah lingkungan. Menurutnya mahasiswa
dapat termotivasi memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menyerap informasi,
sehingga ide yang kita ajukan harus sesuai dengan perkembangan zaman.Ia
mengungkapkan kehadiran Ekho Kurniawan,S.T selaku sosok dibalik berdirinya Bank
Sampah Sahabat Alam (BSSA) dan sebagai praktisi muda yang konsen dalam bidang
pengelolaan lingkungan, diharapkan mampu menambah cakrawala pengetahuan manusia
untuk mulai melakukan hal-hal sederhana terhadap lingkungan, namun dapat berdampak
besar bagi masyarakat disekitarnya.
Ka. Prodi Teknik
Lingkungan menyebutkan BSSA telah berhasil menorehkan berbagai prestasi yaitu
Juara 1 PKK Tingkat Kota se-Sumatera Barat dan enjadi Kandidat PROPER EMAS KLHK
Mitra Pertamina DPPU Minangkabau. Selain prestasi ini, BSSA juga telah berhasil
menjawab isu-isu lingkungan yang ada didaerahnya.
“Jadi
pola fikir kita itu harus global, namun action kita harus dimulai dari hal-hal
sederhana namun berdampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitar kita. Dengan
adanya kuliah tamu ini mahasiswa dapat menyerap informasi tentang bagaimana
pengelolaan dan pengembangan BSSA dan dapat merubah mindset mahasiswa bahwa
sampah bukan lagi dibiarkan saja, tetapi dapat diubah menjadi sesuatu yang
berdaya guna, Langkah awalnya dapat dimulai untuk mengembangkan enterpreneur skala
desa,” terang ia.
Acara
dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber Ekho Kurniawan,S.T, ia
menyebutkan bahwa masalah sampah merupakan topik yang menarik baginya,
menurutnya setiap individu pasti akan menghasilkan sebuah sampah tiap harinya. Menurutnya
masalah terbesar dalam pengelolaan sampah itu adalah dari masyarakat sendiri,
dimana masih kesulitan dalam membiasakan diri dalam pengelolaan sampah. Sehingga
hal ini berdampak pada Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) daerah yang selalu over capacity
yang berdampak pada kerusakan lingkungan.
Ekho
menjelaskan fenomena tersebut mendorong ia berinisiatif mengajak masyarakat
untuk membangun BSSA yang memiliki komunitas yang kecil sehingga lebih mudah
dalam pelaksanaannya, menggunakan teknologi yang sederhana, minim biaya, dan
minim tenaga kerja. Dengan tetap berkomitmen dengan empat prinsip tadi Ekho
menyebutkan BSAA berhasil menyelesaikan isu-isu permasalahan lingkungan.
“BSSA
berhasil menyelesaikan isu Sustainable Development Goals (SDGs), Circular
Economy melalui penanganan Food Waste dan Recycling Material, Global Warming
melalui pengurangan Gas Rumah KAca (KRK), dan Green Jobs dengan menciptakan
wirausahawan ramah lingkungan. Seluruh isu ini kami bentuk menjadi
produk-produk yang ramah secara lingkungan dan bernilai komersil ,” jelas Ekho.
Adapun
program-program dari BSSA adalah penciptaan nilai tambah dari sampah makanan
yang diolah menjadi pupuk basah dan pupuk kering, penciptaan nilai tambah dari
sampah daur ulang, penciptaan nilai tambah dari sampah residu, dan kerja sama
penangan sampah pulau konservasi pieh. Ia menambahkan Keseluruhan program ini memberdayakan
masyarakat sekitar pada proses pelaksanaannya.
“Kisah
sukses BSSA ini dapat juga adik-adik ciptakan melalui ide dan kemauan untuk
berkarya bagi masyarakat, karena sejatinya mahasiswa harus berfikir inovatif
dan selalu meningkatkan kualitas diri baik hardskill maupun softskill. Mahasiswa
harus mampu memanfaatkan kesempatan belajar yang difasilitasi kampus untuk
membangun kualitas diri dan relasi, karena ilmu yang dimanfaatkan dalam
pengembangan BSSA ini berasal dari pengalaman yang saya dapat dilapangan ,” tutup Ekho.
Created
By Widia/Humas
...
Bencana
Hidrometeorologi merupakan bom waktu bagi Sumatera Barat, salah satunya adalah
bencana tanah longsor. Sebagai daerah yang memiliki potensi bencana tanah longsor yang
cukup tinggi, mendorong para akademisi untuk meningkatkan pemahaman terkait
mitigasi bencana tanah longsor sebagai langkah preventif mencegah adanya korban
jiwa dan kerugian materil terdampak bencana.Hal
ini disampaikan oleh Ahli Geoteknik Universitas Andalas, Prof.Ir. Abdul Hakam,
M.T., P.hD. saat mengisi kuliah tamu yang digelar Program Studi (Prodi) Teknik
Sipil Institut Teknologi Padang (ITP) di Aula Gedung D Kampus 1 ITP, Rabu
(05/07). Kuliah Tamu yang diikuti sekitar 80 peserta baik mahasiswa aktif Prodi
Teknik Sipil ITP, dosen, dan tenaga pendidik mengusung tema “ Tanah Longsor dan
Penahan Tanah.”
Kuliah
tamu dipimpin oleh Muhammad Ridwan , Dr.Eng yang merupakan salah satu dosen
Prodi Teknik Sipil ITP ini membahas
tentang mitigasi bencana tanah longsor dan stabilitas lereng serta penahan
tanah. Pada Kesempatan ini Prof.Ir. Abdul Hakam, M.T., P.hD. selaku narasumber
menyampaikan materi terkait dengan identifikasi penyebab kejadian tanah longsor
yang berdampak pada kerusakan lingkungan, analisis stabilitas dinding penahan
tanah, bidang longsor, teknik analisis
kondisi tanah yang berpotensi mengalami tanah longsor, dan analisis tipe
penanggulangan berdasarkan teknis.
“Analisis
kajian yang dilakukan tidak berhenti hanya pada pembangunan sebuah
infrastruktur tetapi juga terhadap pemeliharaan berkala yang dilakukan oleh
para ahli. Ini memerlukan peran para akademisi untuk melakukan survey dan
kajian bencana dalam menentukan solusi yang komprehensif dalam penanggulangan
bencana di Indonesia ,” ujar Prof. Abdul Hakam.Saat
ditemui secara langsung, Muhammad Ridwan , Dr.Eng yang bertindak sebagai moderator
menuturkan bahwa latar belakang adanya kuliah tamu ini adalah berkaitan dengan kondisi
wilayah Sumatera Barat sebagai daerah rawan bencana tanah longsor. Hal ini didukung karena daerah
Sumbar yang memiliki banyak pegunungan dan perbukitan, intensitas curah hujan
yang tinggi, berada dekat lempeng sehingga rawan gempa baik tektonik maupun
vulkanik, sehingga potensi bencana tanah longsor cukup tinggi.
Menurutnya,
perlu peningkatan pemahaman yang menghadirkan pakar-pakar yang berhubungan
dengan kondisi tersebut untuk menambah pengetahuan mahasiswa dan dosen, dalam
hal ini tentang mitigasi bencana tanah longsor. Informasi ini memberi gambaran
bagi mahasiswa dan dosen untuk melihat peluang mitigasi bencana terhadap
kelongsoran.
“Narasumber
yang merupakan seorang ahli geoteknik telah memiliki berbagai pengalaman dan
tergabug dalam proyek mitigasi bencana di Provinsi Sumbar, sehingga kita dapat
memperoleh wawasan yang berkaitan dengan geoteknikal merunut pada teoritis dan
aplikasi lapangan. Narasumber memberikan ilmu praktis yang dapat diaplikasikan
dilapangan, diantaranya wawasan dan kajian mendalam untuk menentukan indikator
potensi longsor suatu kawasan ,” tutur ia.Ia
menambahkan tujuan diadakan kuliah tamu ini adalah merubah suasana dan
keterbaruan ilmu mengacu pada informasi-informasi yang disampaikan narasumber
baik itu secara teoritis maupun secara praktis. Disamping itu mahasiswa juga
menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan adanya kuliah tamu ini mereka
termotivasi untuk menggali ilmu dari narasumber yang berasal dari luar kampus
sehingga menimbulkan daya tarik bagi mahasiswa.
“Harapannya
dengan adanya kuliah tamu ini, semakin banyak informasi terbaru yang didapatkan
mahasiswa, mendorong mahasiswa untuk semakin luas wawasannya dan harapannya
mahasiswa dapat meningkatkan sense of engineeringnya. Selain itu, ini juga
menjadi pancingan bagi dosen-dosen untuk melakukan riset penelitian yang mengarah
pada topik ini, serta harapannya tidak hanya bermanfaat secara teori tetapi
juga dapat diaplikasikan terutama untuk masyarakat yang tinggal pada rawan
bencana agar mendapatkan akses informasi terkait mitigasi bencana, “ tutupnya.
Created
By Widia/Humas. ...
Institut Teknologi Padang (ITP) melalui
Program Studi (Prodi) Teknik Informatika melaksanakan Kuliah Tamu Mata Kuliah
Jaringan Komputer-2 . Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Gedung D kampus 1 ITP pada Kamis (15/06)
sebagai implementasi program peningkatan suasana akademik bagi mahasiswa yang
dipaparkan langsung oleh pakar-pakar dibidang terkait.Kegiatan
Kuliah Tamu ini menghadirkan Imam Raddha Tanjung, S.T. MTCNA seorang Network
Activation Engineer sekaligus Project Team Leader Divisi Pembangunan dan
Aktivasi Regional Sumatera Bagian Tengah PT. Indonesia Comnet Plus dan Tim dari
PT. Indonesia Comnet Plus. Kuliah Tamu ini dihadiri oleh dosen serta mahasiswa
Prodi Teknik Infomatika yang mengambil mata kuliah Jaringan Komputer-2 sebanyak
78 orang.
Dalam
sambutannya, Ketua Prodi Teknik Informatika, Eva Yulianti, M.Cs menyampaikan
Kuliah Tamu ini merupakan program kerja dari Prodi Teknik Informatika ITP yang
diselenggarakan satu kali setiap semesternya. Tujuan dilaksanakannya Kuliah
Tamu ini adalah untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai penerapan
teori yang selama ini dipelajari diperkuliahan pada dunia industri terutama
pada PT. Indonesia Comnet Plus.
“Kepada
mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerap informasi
yang akan dipaparkan pemateri. Selain itu harapannya mahasiswa dapat ikut
berperan aktif dalam Kuliah Tamu ini dengan mengajukan pertanyaan dan melakukan
diskusi interaktif dengan pemateri, sehingga memperoleh wawasan baru bagi
mahasiswa ,” ucap Ka.Prodi.
Lebih
lanjut Ka.Prodi juga berharap dengan hadirnya pemateri yang merupakan alumni
Prodi Teknik Informatika ITP ini dapat memberikan motivasi dan membakar
semangat mahasiswa untuk menerima, menimba, dan menabung dari ilmu yang
disampaikan. Ia menambahkan semoga mahasiswa dapat mengikuti jejak dari
pemateri yang merupakan mahasiswa berprestasi ITP.
“Terima
kasih untuk pemateri dan tim karena telah meluangkan waktunya untuk dapat
berbagi informasi dan pengetahuan dengan mahasiswa Prodi Teknik Informatika.
Serta selamat mengikuti Kuliah Tamu kepada adik-adik mahasiswa, diharapkan
adik-adik mahasiswa dapat mengikuti Kuliah Tamu ini dengan serius dan dapat
menyerap informasi yang diberikan oleh pemateri ,” harap Ka.Prodi.Acara
yang dimoderatori oleh Indra Warman, M.Kom selaku dosen pengampu mata kuliah Jaringan
Komputer-2 memaparkan Kuliah Tamu bertujuan sebagai upaya dalam transfer ilmu
pengetahuan atau informasi yang terbaru di bidang teknologi terutama dalam
Teknologi dan Infrastruktur Jaringan.
Ia
menerangkan dengan adanya Kuliah Tamu ini mahasiswa akan langsung berinteraksi
dengan praktisi, sehingga dapat memperoleh pengalaman dan kompetensi terkait
perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru yang ada dilapangan. Hal ini
mendukung visi Prodi Teknik Informatika sebagai Prodi yang unggul dan
kompetitif di bidang Jaringan Komputer dan Rekayasa Perangkat Lunak.
“Pemateri
merupakan alumni Prodi Teknik Informatika yang tidak hanya berprestasi secara
akademik namun juga aktif dalam kegiatan non-akademiK. Pemateri juga berhasil
berkarir di bidang jaringan internet dan memiliki beberapa sertifikat keahlian
yang menunjang ia dalam bekerja ,” ungkap ia.
Imam
Raddha Tanjung, S.T. MTCNA memberikan materi Kuliah Tamu mengenai “Penerapan
Teknologi dan Infrastruktur Jaringan pada Layanan Internet Service Provider”.
Dalam pemamaparannya Imam menjelaskan Produk dan layanan ICON+ menghadirkan
produk dan layanan berupa connectivity dan internet access, managed services
dan platform digital.
Acara ditutup dengan serangkaian tanya jawab oleh peserta dan pemateri.
Created
By Widia/Humas
...
Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Padang (ITP) bekerja sama sama dengan Prodi Sistem Informasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) mengadakan pembelajaran kelas kolaborasi antar mahasiswa. Program yang bertajuk “Dasar Data Science dengan Modul Interaktif Tahun 2023” ini berlangsung selama satu semester. Selama satu semester mahasiswa yang tergabung mempelajari mata kuliah Probabilitas dan Statistik. Mata kuliah ini akan disampaikan oleh dosen dari UMN pada awal semester dan dilanjutkan oleh dosen ITP setelah ujian tengah semester menyesuaikan dengan materi pembelajaran antara dua perguruan Tinggi. “Saya merasa bahagia dan bangga dapat tergabung dalam program pembelajaran kelas kolaborasi ini, sehingga saya bisa berbagi ilmu tidak hanya dengan mahasiswa ITP namun juga bersama mahasiswa yang berada di kampus lain, dalam hal ini adalah mahasiswa UMN ,” ujar Dr. Harison, M.Kom selaku dosen pengampu mata kuliah Probabilitas dan Statistik ITP. Menurut Harison program kelas kolaborasi ini sangat bagus bagi dosen karena dapat berkontribusi dan menjalin hubungan kerja sama tidak hanya dengan perguruan tinggi di Sumatera, tetapi juga mampu berkolaborasi dengan perguruan tinggi di Pulau Jawa. Tentu ini dapat berdampak positif pada peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Ia menambahkan kelas kolaborasi ini dirancang dengan tujuan supaya mahasiswa dari kedua perguruan tinggi mampu memperluas jejaring akademik terutama untuk saling bertukar pemikiran. Menurutnya dengan adanya kelas kolaborasi ini ia dan mahasiswa dapat pandangan baru terkait program pembelajaran di UMN. “Setelah kita sesuaikan dan diskusikan dengan kampus UMN, terdapat pandangan baru terkait materi ajar yang telah diberikan UMN terhadap mahasiswanya. Salah satunya adalah penyampaian materi yang cakupannya untuk mahasiswa S2, di UMN telah disampaikan materi dasar-dasarnya pada mahasiswa S1. Kita coba terapkan karena dinilai cukup bagus untuk diserap demi peningkatan pengetahuan mahasiswa kita ,” imbuh Harison. Ia menuturkan, terdapat 300 mahasiswa yang tergabung dalam program kelas kolaborasi ini, mereka terdiri dari 5 kelas dari UMN dan 3 kelas dari ITP. Setiap kelasnya dalam satu kali pertemuan terdapat 25 orang mahasiswa yang merupakan gabungan dari mahasiswa UMN dan ITP. Untuk kelas kolaborasi ini sendiri terdapat 4 dosen pengampu yang terdiri dari 1 dosen pengampu dari ITP dan 3 dosen pengampu dari UMN. Harison mengungkapkan untuk proses pembelajaran sendiri dosen memberikan materi kepada mahasiswa dan diakhir perkuliahan materi kuliah berupa pdf dan ppt akan dibagikan, kemudian diakhir pertemuan nanti dosen memberikan kuis dan latihan perkuliahan. Tujuan pemberian kuis dan latihan ini untuk melihat seberapa jauh kemampuan siswa dalam menyerap materi perkuliahan yang disampaikan. “Selama beberapa pertemuan yang telah dilaksanakan mahasiswa kita terlihat ada peningkatan semangat belajarnya, ketika kelas dimulai mahasiswa kita cukup aktif dan interaktif. Di samping itu materi yang disampaikan terserap dengan baik sesuai dengan indikator dan kompetensi yang hendak dicapai ,” ungkap ia. Harison mengatakan mahasiswa program kelas kolaborasi ini sangat antusias mengikuti kelas yang diajarkannya. Mereka sangat bersemangat untuk mengikuti kelas, terutama mahasiswa ITP karena ia menilai mahasiswa ITP bangga bisa bergabung belajar dengan mahasiswa salah satu perguruan Tinggi yang cukup besar di Jabodetabek, sehingga mereka sedikit banyak ikut merasakan bagaimana suasana perkuliahan di perguruan tinggi Jabodetabek. Terakhir Harison menyampaikan harapannya agar Program Kelas Kolaborasi ini dapat terus berlanjut kedepannya baik mata kuliah yang telah berlangsung maupun mata kuliah lain. Ia menuturkan harapannya ada kelas kolaborasi mata kuliah kompetensi seperti mata kuliah jaringan dan mata kuliah rekayasa perangkat lunak. “Semoga jalinan kerja sama antara UMN dan ITP terus berlanjut dan berkembang dalam program kelas kolaborasi ini. Sehingga, kita dapat melihat seberapa jauh kemajuan IPTEK di perguruan tinggi di Pulau Jawa dan disenergikan dengan ITP maupun sebaliknya ,” tutup Harison. Created by Widia/ Humas ...