Semangat
juang mahasiswa Institut Teknologi Padang (ITP) kembali membuahkan hasil
membanggakan. Satria Zaky, mahasiswa Teknik Sipil ITP, berhasil menyabet Juara
1 Pencak Silat dalam ajang bergengsi Direktur PNP Cup se-Sumatera. Prestasi ini
disambut bangga oleh sivitas akademika ITP, sebagai bukti nyata mahasiswa ITP
mampu bersaing dan unggul, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Saat
diwawancarai seusai pertandingan, Zaky tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.
Bagi Zaky, olahraga bukan sekadar hobi, melainkan panggilan jiwa yang telah
tumbuh sejak kecil, kecintaannya pada bela diri tumbuh dari lingkungan yang
mendukung dan minat pribadi yang kuat.
“Alhamdulillah,
ini pencapaian yang sangat besar bagi saya pribadi. Bisa membawa nama ITP di
level regional adalah kebanggaan tersendiri,” ujar mahasiswa yang telah
menekuni dunia pencak silat sejak Tahun 2021 ini.
Namun
di balik prestasi, perjuangan Zaky tidaklah mudah. Tantangan terbesar yang ia
hadapi justru datang dari bagaimana ia mengatur waktu antara kuliah dan
latihan. “Manajemen waktu itu yang paling sulit. Kadang harus rela latihan di
sela-sela kesibukan akademik,” ujarnya.
Menurut
Zaky, tantangan ini justru membentuk mental juara dan kedisiplinan dalam
hidupnya, konsistensi inilah yang ia sebut sebagai kunci. Ia menegaskan bahwa
menjaga ritme latihan tanpa mengabaikan tanggung jawab kuliah menjadi tantangan
utama yang justru melatih kedewasaan dan kedisiplinannya.
Zaky
pun mengungkapkan bahwa peran ITP sangat besar dalam perjalanan prestasinya.
Dukungan tidak hanya hadir secara moral, tetapi juga material. Ia juga
menambahkan bahwa atmosfer kompetitif namun sehat di kampus membuatnya terus
terpacu untuk berkembang. Menurut Zaky, lingkungan kampus yang menghargai
prestasi di luar akademik adalah motivasi besar baginya untuk terus
berkontribusi membawa nama ITP ke kancah lebih luas.
Baginya,
gelar juara bukanlah akhir, melainkan awal dari tantangan berikutnya. Ia
ingin prestasinya tak hanya jadi kebanggaan pribadi, tapi juga inspirasi bagi mahasiswa
lain. Zaky percaya bahwa setiap mahasiswa punya potensi besar di bidang
masing-masing, tinggal bagaimana mereka mengasah dan berani menunjukkan
kemampuan yang dimiliki dengan percaya diri dan tekad kuat.
“Saya
sangat bangga, tapi ini bukan titik akhir. Harus tetap rendah hati, terus
melatih diri, dan menargetkan jenjang lebih tinggi seperti Pomnas,” tegasnya.
Ia ingin menjadikan pencapaian ini sebagai pemicu untuk melangkah lebih jauh
lagi ke level yang lebih tinggi.
Zaky
juga mengungkapkan alasannya memilih ITP. “Awalnya tahu ITP dari media sosial.
Saya lihat kampus ini apresiatif terhadap mahasiswa berprestasi,” ujarnya. Ia
bahkan pernah bermimpi tampil di spanduk kampus sebagai mahasiswa inspiratif,
mimpi yang kini menjadi nyata berkat kerja keras dan konsistensinya.
Kepala
Biro Kemahasiswaan dan Pusat Karir ITP, Nelvidawati, M.T. menyampaikan rasa
bangga atas pencapaian Zaky. “Kami selalu mendukung penuh seluruh potensi
mahasiswa, baik akademik maupun non-akademik,” ujarnya. Dukungan tersebut
diberikan melalui pembiayaan kompetisi, pembinaan, hingga membuka akses ke
berbagai ajang minat dan bakat.
Zaky
menutup wawancara dengan pesan untuk teman-teman mahasiswa ITP lainnya. “Jalani
hobi dan kuliah secara seimbang. Jangan takut menonjolkan potensi. Konsisten
dan percaya diri adalah kunci,” katanya. Prestasi Zaky menjadi bukti bahwa ITP
adalah rumah bagi calon engineer yang juga berjiwa juara.
Created
By Widia/Humas
...
Dalam
upaya memperkuat jejaring kemitraan strategis antara dunia pendidikan tinggi
dan pelatihan vokasi, Institut Teknologi Padang (ITP) melaksanakan kunjungan
resmi ke Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Padang, Kamis
(20/6/2025). Dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Marketing, Firmansyah
David, S.T., M.Eng., Ph.D., tim ITP disambut hangat oleh Ketua BPVP Padang,
Muhammad Yasir, S.Si., M.Si.
Pertemuan
ini menjadi momentum penting untuk membahas pengembangan pelatihan berbasis
teknologi dan kebutuhan industri, seperti smart farming, smart tourism, hingga green
job yang relevan dengan arah pembangunan berkelanjutan Indonesia. Pertemuan ini
menjadi titik temu penting antara dunia pendidikan tinggi dan pelatihan vokasi,
dengan orientasi pada penciptaan ekosistem pembelajaran berbasis kebutuhan
industri dan masyarakat.
Dalam
pertemuan tersebut, kedua institusi mendiskusikan berbagai peluang sinergi,
khususnya terkait pengembangan program pelatihan vokasi dan peningkatan
produktivitas berbasis Project-Based Learning (PBL). Fokus utama dialog
mencakup topik strategis seperti smart farming, smart tourism,
serta implementasi green jobs konsep kerja ramah lingkungan yang saat
ini menjadi prioritas dalam dunia industri.
Wakil
Rektor Bidang Kerja sama dan Marketing ITP, Firmansyah David, S.T, M.Eng, Ph.D.
menyampaikan bahwa ITP sangat terbuka untuk menjalin kemitraan yang tidak hanya
bersifat simbolis, tetapi berdampak langsung pada pengembangan sumber daya
manusia. Ia juga menekankan pentingnya integrasi antara pelatihan vokasi dengan
pendekatan ilmiah kampus demi menghasilkan inovasi yang aplikatif.
“Kami
melihat potensi luar biasa di BPVP Padang. Kolaborasi ini akan menjadi wahana
untuk mendorong mahasiswa dan lulusan ITP agar siap menghadapi dunia kerja yang
mengarah pada keberlanjutan,” ujarnya.
Sementara
itu, Kepala BPVP Padang Muhammad Yasir, S.Si.,M.Si menjelaskan bahwa BPVP tengah
mengembangkan berbagai program pelatihan berbasis teknologi dan kebutuhan
sektor industri lokal maupun global. Ia juga menyebutkan bahwa program
pelatihan berbasis green job menjadi fokus penting BPVP di tahun-tahun
mendatang.
“Kami
ingin hasil pelatihan di sini bisa langsung diterapkan oleh masyarakat. Karena
itu, kerja sama dengan perguruan tinggi seperti ITP sangat strategis dalam
memperkuat transfer pengetahuan, riset terapan, dan dukungan akademik,” terang
Yasir.
Lawatan
ini bukan sekadar kunjungan kehormatan, tetapi langkah awal menuju kemitraan
jangka panjang. Kunjungan ini sekaligus menegaskan peran aktif ITP sebagai
institusi pendidikan tinggi yang mampu menjangkau dunia praktik dan
pemberdayaan masyarakat. Melalui kemitraan seperti ini, ITP menempatkan diri
sebagai katalisator perubahan, menghubungkan kampus dengan realita industri dan
kebutuhan daerah.
Created
Widia/Humas
...
Meningkatkan
kualitas pendidikan tinggi berbasis praktik nyata, Institut Teknologi Padang
(ITP) terus menghadirkan kegiatan pembelajaran yang relevan dengan dinamika
industri dan isu global. Salah satu langkah tersebut diwujudkan dalam bentuk
kuliah tamu yang digelar oleh Program Studi Teknik Lingkungan pada Kamis,
(19/06).
Bertempat
di Aula Gedung D Kampus I ITP, kegiatan ini menghadirkan narasumber
profesional, Fadli Lulrahman, M.T., dengan mengangkat tema strategis: “Teknik
Analisis dan Pengujian Kualitas Lingkungan di Laboratorium.” Acara ini
menjadi ruang bertemunya teori akademik dan pengalaman lapangan yang
nyata.
Kegiatan
kuliah tamu ini dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi Teknik Lingkungan
ITP, Dr. Herix Sonata MS, M.Si. Dalam sambutannya, ia menekankan
pentingnya penguasaan analisis laboratorium bagi mahasiswa teknik lingkungan.
Kuliah tamu ini diharapkan mampu menjadi jembatan antara teori perkuliahan dan
realitas lapangan yang kerap berubah dinamis.
“Tantangan
pengelolaan lingkungan semakin kompleks. Mahasiswa harus mampu membaca data,
menganalisis dengan tepat, dan memahami standar kualitas lingkungan yang
berlaku, baik nasional maupun internasional,” ujar beliau.
Acara
ini dipandu secara interaktif oleh dosen muda Teknik Lingkungan, Nurmeizon
Saleh, M.Si., yang
turut memberi warna akademik pada sesi diskusi. Kuliah tamu ini menjadi ajang
yang mempertemukan nalar ilmiah dengan praktik laboratorium yang aplikatif,
terutama dalam konteks pengujian kualitas air, udara, dan tanah.
Fadli
Lulrahman, M.T., dalam paparannya menjelaskan berbagai metode analisis
laboratorium yang menjadi standar dalam pengujian kualitas lingkungan. Ia
memaparkan teknik-teknik seperti spektrofotometri, kromatografi, hingga metode
titrasi yang masih banyak digunakan untuk mendeteksi kandungan polutan.
Lebih
jauh, Fadli menyoroti tantangan laboratorium lingkungan di Indonesia, mulai
dari keterbatasan alat, kualitas SDM, hingga standar prosedur yang masih belum
seragam di beberapa daerah. Ia mengajak mahasiswa untuk kritis dan adaptif
dalam membaca hasil uji.
Kuliah
tamu ini juga menjadi bagian dari strategi pembelajaran berbasis outcome (Outcome-Based
Education/OBE) yang tengah diterapkan ITP. Pendekatan ini menekankan pada
penguatan kompetensi nyata yang dibutuhkan di dunia kerja. Melalui kuliah tamu
seperti ini, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga menyelami
prosedur teknis, perangkat laboratorium, dan kualitas data lingkungan secara
langsung dari praktisi yang telah lama berkecimpung di bidangnya.
Dalam
sesi penutup, dibahas kemungkinan pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan
industri lingkungan serta rencana kolaborasi pelatihan laboran untuk mahasiswa.
Dengan ekosistem akademik yang terus berkembang, ITP kian mantap menempatkan
diri sebagai kampus teknik unggulan di Sumatera yang adaptif terhadap tantangan
lingkungan masa depan.
Created
By Widia/Humas
...
Komitmen
Institut Teknologi Padang (ITP) dalam membangun tata kelola kelembagaan yang
profesional dan peduli terhadap kesejahteraan tenaga kerja membuahkan hasil.
ITP berhasil meraih penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Padang atas
kepatuhan dalam pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Penghargaan
ini diterima langsung oleh Wakil Rektor II, Prof. Dr.Eng. Ir. Yusreni Warmi,
S.T., M.T., IPM, dalam seremoni resmi yang difasilitasi oleh Dinas
Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Barat, di Aula Disnakertrans, Senin (23/06). Penghargaan
tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada institusi yang dinilai patuh
terhadap regulasi perlindungan ketenagakerjaan, khususnya dalam implementasi
program-program jaminan sosial.
BPJS
Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa ITP konsisten menjalankan kewajibannya secara
tertib, baik dari segi administrasi maupun pelaporan, serta aktif dalam
memastikan kesejahteraan pegawainya terpenuhi sesuai ketentuan yang berlaku.
Penilaian dilakukan melalui serangkaian evaluasi berkala terhadap kepesertaan
dan kepatuhan pelaporan institusi di lingkungan kerja pendidikan tinggi.
Kehadiran
ITP dalam peringkat institusi patuh versi BPJS juga menunjukkan bahwa dunia
pendidikan memiliki peran penting dalam mendorong kesadaran sosial dan hukum di
lingkungan kerja. Melalui kepatuhan terhadap regulasi jaminan sosial, kampus
tidak hanya melindungi hak-hak pekerja, tetapi juga berkontribusi dalam
membangun sistem ketenagakerjaan yang adil dan berkelanjutan.
Apresiasi
dari BPJS Ketenagakerjaan ini menjadi satu dari sekian banyak penghargaan yang
berhasil diraih ITP dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, ITP juga
mendapat pengakuan atas inovasi digitalisasi sistem administrasi kampus dan
penghargaan dalam bidang pengelolaan sumber daya manusia.
Capaian-capaian
ini menandakan bahwa ITP tak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga
serius dalam menciptakan ekosistem kampus yang sehat dan tangguh secara
manajerial. Bagi sivitas akademika ITP, penghargaan ini menjadi dorongan moral
untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan internal.
Dukungan
penuh dari seluruh sivitas akademika ITP menjadi salah satu faktor penting
dalam kesuksesan ini. Mulai dari level pimpinan hingga staf administratif,
seluruh elemen kampus terlibat aktif dalam memastikan keteraturan dan kepatuhan
terhadap regulasi jaminan sosial.
Dengan
penghargaan ini, Institut Teknologi Padang sekali lagi menunjukkan bahwa kualitas
institusi tidak hanya dilihat dari aspek akademik, tetapi juga dari
keberhasilan membangun sistem perlindungan tenaga kerja yang kuat dan
berkelanjutan. ITP membuktikan bahwa kampus teknik pun bisa menjadi pionir
dalam tata kelola sumber daya manusia.
Kedisiplinan
ini merupakan refleksi dari filosofi kerja ITP yang menjunjung tinggi nilai
profesionalisme, transparansi, dan kepedulian terhadap sesama. Ini bukan hanya
prestasi simbolis, tapi langkah nyata menuju masa depan pendidikan tinggi yang
lebih inklusif dan manusiawi.
Created By Widia/Humas
...
Institut Teknologi Padang (ITP) kembali menunjukkan
eksistensinya di kancah internasional, lewat partisipasi aktif dalam program Studi
Tiru dan Pengabdian Masyarakat Internasional ke Malaysia pada 19–21 Juni 2025.
Dalam kegiatan yang diinisiasi oleh KPN (Koperasi Pegawai Negeri) LLDikti
Wilayah X, ITP mengirimkan delegasi dosen sebagai representasi kampus teknik
unggulan dari Sumatera Barat yang siap berkontribusi dalam penguatan jejaring
akademik dan koperasi lintas negara.
Delegasi ITP terdiri atas tiga dosen, yakni Prof.
Dr. Ir. Maidawati, M.Eng. selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan ITP, Drs. Al, M.T. dosen Program Studi Teknologi Rekayasa
Instalasi Listrik Sarjana Terapan ITP, dan Ir. Leli Honesti, M.T., Ph.D . dosen
Teknik Sipil Sarjana ITP.
Kehadiran Delegasi ITP ini menunjukkan komitmen ITP
dalam memperluas kemitraan internasional yang selaras dengan visi kampus
sebagai institusi berbasis teknologi dan inovasi. Terutama dalam bidang
pengabdian masyarakat, kewirausahaan kampus, serta kolaborasi pendidikan lintas
institusi.
Rangkaian kegiatan ini diawali dengan kunjungan ke Koperasi
KAGUMI di Melaka, sebuah koperasi rujukan nasional yang sukses membina sektor
UMKM berbasis komunitas. Delegasi ITP bersama peserta lainnya disambut hangat
oleh pengurus KAGUMI dan diajak berdiskusi mengenai transformasi koperasi
menuju model bisnis yang adaptif terhadap perkembangan digital. Kunjungan dilanjutkan ke Koperasi ANGKASA di Kuala
Lumpur, sebuah federasi koperasi nasional yang memiliki cakupan luas dan
pengaruh besar dalam dunia perkoperasian Malaysia. Dalam pertemuan ini, dibahas
rencana kolaborasi strategis seperti pertukaran pelajar (student exchange),
pelatihan UMKM, serta inisiatif digitalisasi koperasi lintas negara.
Dalam agenda akademik, delegasi ITP mendapat
kesempatan mengikuti kegiatan visiting lecturer di Universiti Teknologi MARA
(UiTM). Pada sesi ini, para dosen berbagi wawasan keilmuan dan riset kepada
mahasiswa dan dosen lintas disiplin ilmu, khususnya di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Kehadiran ITP dalam kegiatan ini menjadi langkah penting dalam
memperkuat kerja sama riset, pertukaran akademik, dan program magang internasional
bagi mahasiswa ITP ke depannya.
Delegasi ITP juga terlibat dalam penjajakan
penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Institut Teknologi
Padang dengan UiTM Malaysia. Kesepakatan ini mencakup rencana kerja sama jangka
panjang dalam hal pengembangan SDM, program pertukaran dosen dan mahasiswa,
serta pengabdian lintas negara.
Hal ini selaras dengan semangat internasionalisasi
yang terus dikembangkan ITP dalam menjawab tantangan global di dunia pendidikan
tinggi. Delegasi ITP memanfaatkan momentum ini untuk membangun jejaring baru
dengan rekan-rekan dosen dari berbagai perguruan tinggi dan mitra koperasi di
Malaysia, memperluas spektrum kolaborasi yang mungkin dijalin pasca
kegiatan.
Partisipasi ITP dalam forum internasional ini
menjadi bukti nyata atas komitmen kampus mendukung pengembangan tridarma
perguruan tinggi secara global. Dengan membawa semangat kolaborasi dan inovasi,
ITP siap memperluas cakrawala kerja sama global yang tidak hanya memperkaya
pengalaman dosen dan mahasiswa. Sebuah langkah strategis yang tak hanya
memperkuat jejaring akademik, tetapi juga menjadi pijakan bagi transformasi
pendidikan tinggi Indonesia.
Created By Widia/Humas ...