Devalio,
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Padang (ITP)
terpilih sebagai delegasi Provinsi Sumatera Barat Mengikuti Latihan
Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Lanjut (LKMM-TL) 2023 yang diadakan
oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbudristek RI. LKMM- TL
ini berlangsung secara luring di Hotel Aston Kartika Grogol, Jakarta Barat pada
Kamis hingga Sabtu, 14 - 16 September 2023.
Kegiatan LKMM-TL
2023 ini diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari 33 perguruan tinggi negeri dan
swasta wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, dan Sumatera Barat.
Sebelumnya, Deva terpilih mengikuti LKMM-TM dan berhasil menjadi salah satu
peraih nilai tertinggi di tingkat regional yang kemudian terpilih untuk
mengikuti LKMM-TL di tingkat Nasional.Deva melansir
pernyataan dari Kepala Direktur Belmawa Kemendikbudristek RI dalam pembukaan
LKMM-TL 2023 bahwa peserta terpilih adalah mahasiswa yang telah berperan dan
berkontribusi aktif di tingkat regional.
“Kegiatan ini
merupakan apresiasi bagi para mahasiswa terpilih yang bertujuan memberikan
pengetahuan dan menambah wawasan bagi seluruh peserta dalam mengasah pola
pikir, meningkatkan skill komunikasi, manajemen kemahasiswaan, manajemen organisasi,
dan manajemen kegiatan ,” ujar Deva.Deva, peserta
LKMM-TL 2023 perwakilan ITP mengatakan bahwa di hari pertama pelatihan, peserta
diberikan beberapa materi pengantar seperti tentang Sejarah Perjuangan Bangsa
dan Globalisasi oleh Dr. Herlina Juni Risma Saragih, materi Demokrasi HAM dan
Pembangunan Hukum atau Politik dengan pemateri Dr. Arman Nefi, dan materi Pembangunan
Bidang Sosial dan Ekonomi dengan pemateri Prof.Dr.Ir. Arief Daryanto, M.Ec.
Setelah itu, peserta diarahkan untuk diskusi dan latihan lembar kerja.
“Dalam
perancangan lembar kerja mahasiswa dilatih untuk menyusun wacana Pembangunan
menuju Indonesia Emas 2045, melalui forum ini kami belajar menganalisis isu-isu
strategis untuk menemukan berbagai resolusi ideal dalam menanggulangi berbagai
permasalahan sosial–ekonomi di masyarakat. Pada hari terakhir pelatihan seluruh
kelompok melakukan presentasi dengan tema Pembangunan Indonesia Berlanjut ,”
ungkap Deva.Deva merasa
bangga dapat terpilih dalam kegiatan ini karena dapat merasakan berbagai
manfaat diantaranya tambahan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan jejaring relasi
baru. Dalam pelatihan peserta diajarkan dan dilatih kemampuan berpikir ilmiah,
serta kesadaran berbangsa, bernegara, dan cinta tanah air.Sehingga, mahasiswa
diharapkan mampu memetakan tantangan dan peluang pembangunan yang berdasar pada
data dan Informasi yang valid.
“Saya mengucapkan
terima kasih kepada ITP yang telah mendukung saya dalam pelatihan ini,
harapannya kedepan akan ada lagi delegasi muda dari ITP untuk mewakili Sumatera
Barat dalam ajang Nasional. Satu pesan yang berkesan bagi saya yang disampaikan
oleh mentor dari Kemendikbudristek RI bahwa Indonesia dititipkan dan
dipercayakan kepada generasi muda, generasi emas Indonesia 2045 yang merupakan
pilar bangsa Indonesia, “ tutup Deva.
Created By
Widia/Humas ...
Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Padang (ITP) bekerja sama sama dengan Prodi Sistem Informasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) mengadakan pembelajaran kelas kolaborasi antar mahasiswa. Program yang bertajuk “Dasar Data Science dengan Modul Interaktif Tahun 2023” ini berlangsung selama satu semester. Selama satu semester mahasiswa yang tergabung mempelajari mata kuliah Probabilitas dan Statistik. Mata kuliah ini akan disampaikan oleh dosen dari UMN pada awal semester dan dilanjutkan oleh dosen ITP setelah ujian tengah semester menyesuaikan dengan materi pembelajaran antara dua perguruan Tinggi. “Saya merasa bahagia dan bangga dapat tergabung dalam program pembelajaran kelas kolaborasi ini, sehingga saya bisa berbagi ilmu tidak hanya dengan mahasiswa ITP namun juga bersama mahasiswa yang berada di kampus lain, dalam hal ini adalah mahasiswa UMN ,” ujar Dr. Harison, M.Kom selaku dosen pengampu mata kuliah Probabilitas dan Statistik ITP. Menurut Harison program kelas kolaborasi ini sangat bagus bagi dosen karena dapat berkontribusi dan menjalin hubungan kerja sama tidak hanya dengan perguruan tinggi di Sumatera, tetapi juga mampu berkolaborasi dengan perguruan tinggi di Pulau Jawa. Tentu ini dapat berdampak positif pada peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Ia menambahkan kelas kolaborasi ini dirancang dengan tujuan supaya mahasiswa dari kedua perguruan tinggi mampu memperluas jejaring akademik terutama untuk saling bertukar pemikiran. Menurutnya dengan adanya kelas kolaborasi ini ia dan mahasiswa dapat pandangan baru terkait program pembelajaran di UMN. “Setelah kita sesuaikan dan diskusikan dengan kampus UMN, terdapat pandangan baru terkait materi ajar yang telah diberikan UMN terhadap mahasiswanya. Salah satunya adalah penyampaian materi yang cakupannya untuk mahasiswa S2, di UMN telah disampaikan materi dasar-dasarnya pada mahasiswa S1. Kita coba terapkan karena dinilai cukup bagus untuk diserap demi peningkatan pengetahuan mahasiswa kita ,” imbuh Harison. Ia menuturkan, terdapat 300 mahasiswa yang tergabung dalam program kelas kolaborasi ini, mereka terdiri dari 5 kelas dari UMN dan 3 kelas dari ITP. Setiap kelasnya dalam satu kali pertemuan terdapat 25 orang mahasiswa yang merupakan gabungan dari mahasiswa UMN dan ITP. Untuk kelas kolaborasi ini sendiri terdapat 4 dosen pengampu yang terdiri dari 1 dosen pengampu dari ITP dan 3 dosen pengampu dari UMN. Harison mengungkapkan untuk proses pembelajaran sendiri dosen memberikan materi kepada mahasiswa dan diakhir perkuliahan materi kuliah berupa pdf dan ppt akan dibagikan, kemudian diakhir pertemuan nanti dosen memberikan kuis dan latihan perkuliahan. Tujuan pemberian kuis dan latihan ini untuk melihat seberapa jauh kemampuan siswa dalam menyerap materi perkuliahan yang disampaikan. “Selama beberapa pertemuan yang telah dilaksanakan mahasiswa kita terlihat ada peningkatan semangat belajarnya, ketika kelas dimulai mahasiswa kita cukup aktif dan interaktif. Di samping itu materi yang disampaikan terserap dengan baik sesuai dengan indikator dan kompetensi yang hendak dicapai ,” ungkap ia. Harison mengatakan mahasiswa program kelas kolaborasi ini sangat antusias mengikuti kelas yang diajarkannya. Mereka sangat bersemangat untuk mengikuti kelas, terutama mahasiswa ITP karena ia menilai mahasiswa ITP bangga bisa bergabung belajar dengan mahasiswa salah satu perguruan Tinggi yang cukup besar di Jabodetabek, sehingga mereka sedikit banyak ikut merasakan bagaimana suasana perkuliahan di perguruan tinggi Jabodetabek. Terakhir Harison menyampaikan harapannya agar Program Kelas Kolaborasi ini dapat terus berlanjut kedepannya baik mata kuliah yang telah berlangsung maupun mata kuliah lain. Ia menuturkan harapannya ada kelas kolaborasi mata kuliah kompetensi seperti mata kuliah jaringan dan mata kuliah rekayasa perangkat lunak. “Semoga jalinan kerja sama antara UMN dan ITP terus berlanjut dan berkembang dalam program kelas kolaborasi ini. Sehingga, kita dapat melihat seberapa jauh kemajuan IPTEK di perguruan tinggi di Pulau Jawa dan disenergikan dengan ITP maupun sebaliknya ,” tutup Harison. Created by Widia/ Humas ...
Program
Studi Teknik Lingkungan ITP sarjana, melaksanakan kegiatan Sosialisasi Peduli
Sungai Batang Arau Padang. Sosialisasi ini ditujukan kepada sekolah-sekolah yang ada di sepanjang bantaran
sungai.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 29 Oktober 2022 ini, terlaksana atas
prakarsa berbagai pihak, diantaranya, German Cooperation, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit
(GIZ) GmbH Jerman, Stadt Hildesheim Jerman, Pemerintah Kota Padang, Arbeitkreis Padang, dan pastinya Teknik
Lingkungan ITP.Penelitian
yang dilakukan oleh Tim ekspedisi Sungai
Nusantara dan Walhi Sumbar terhadap Sungai Batang Arau pada tanggal 5 Mei
2022 lalu telah menemukan 410 mikroplastik per 100 liter air sungai.
Sungai-sungai yang tercemar oleh mikroplastik dapat mengakibatkan ikan-ikan dan
hewan perairan lainnya juga mengandung mikroplastik. Ikan dan hewan yang
mengandung zat pencemar jika dikonsumsi oleh manusia dapat mengakibatkan
kanker. Michell
Rohmann, Expert lingkungan dari GIZ Jerman dan Stadt Hildesheim, dalam
kunjungan ke ITP menyampaikan bahwa, Masalah sampah plastik di Kota Padang
sangat mengkhawatirkan. Banyak masyarakat yang belum sadar akan bahaya yang
dilakukan ketika membuang sampah terutama plastik secara sembarangan. Dan juga,
penggunaan plastik yang sangat tinggi di Kota Padang. Pengunaan plastik di
benda sehari sehari, agar sudah mulai dikurangi dan kalau bisa tidak digunakan
lagi atau disubtitusi dengan bahan yang ramah lingkungan.Kandungan
mikroplastik di Sungai Batang Arau disebabkan terjadinya penguraian sampah
plastik yang dibuang oleh masyarakat. Masyarakat sudah terbiasa membuang sampah
ke sungai tanpa menyadari dampak yang diakibatkan. Sampah plastik yang dibuang
ke sungai juga membahayakan ekosistem laut. Banyak ikan-ikan mati karena
memakan plastik tersebut.
Sungai Batang Harau merupakan hilirisasi di sungai yang ada di Hulu. Akitiftas
pembuangan sampah baik yang dimulai dari hulu dan nanti di hilir, membuat
sampah tertumpuk di akhir.Pemerintah Kota Padang harus mulai melihat ini sebagai salah satu masalah yang harus dibenahi. Jika dibiarkan secara terus-menerus, bukan hanya kualitas sungai, kualitas lingkungan juga akan berkurang, dan akan berdampak keberbagai aspek kehidupan lainnya. Harus ada tindak lanjut nyata terhadap kondisi lingkungan dalam hal ini baik dari penggunaan plastik, hingga pengolahan sampah plastik.
Pada sosialisasi ini juga diberikan simulasi tentang mengembalikan fungsi
sungai, dan juga simulasi tentang pengurangan penggunaan Kantong Plastik.
Menurut Dr. Herix Sonata, M.Si, salah satu yang juga jadi masalah lingkungan
yang ada di Kota Padang, adalah sampah yang tidak terolah. Sampah akan menjadi tidak terkendali jika tidak ada kesadaran dari masyarakat.
Sampah yang sudah tertumpuk sebenernya bisa dimanfaatkan untuk beberapa hal,
seperti penggunaan untuk EcoBrick, namun masih banyak yang belum tahu bahwa
sampah bisa diolah menjadi hal-hal yang bermanfaat kembali kepada masyarakat.
Salah satu pemilihan siswa sekolah untuk sosialiasi ini adalah karena siswa
merupakan umur yang bisa kita bentuk, baik pengertian dan pemahaman, terkait
bahaya sampah plastik, dan pengaruhnya kepada kehidupan.
Admi Landri Schluter salah satu tim dari GIZ menyampaikan, sudah saatnya kita
agar kita lebih peduli terhadap lingkungan sendiri. karena kita sendiri yang
akan menggunakan alam yang ada disekitar kita. Masalah
lingkungan bukan masalah yang bisa diselesaikan oleh salah satu pihak saja.
Semua elemen masyarakat, dan juga pemerintah kota padang dan juga instansi
terkait lainnya, haris bersinergi, bekerja sama dalam mennyelesaikan masalah
ini.Yuk!
Rawat dan jaga alam !Kamu
bisa mulai dengan langkah pengurangan penggunaan terhadap penggunaan plastik. ...
Tim Futsal UKO ITP berhasil meraih Juara 1 pada Turnamen Futsal Hima Matematika Universitas Eka Sakti antar PTN/PTS Se-Sumatera Barat.Tim
Futsal ITP berhasil meraih juara setelah melaksanakan Final Segitiga,
dengan 3 tim lainnya pada Selasa 25 Oktober 2022 di Lapangan Futsal
Family Jati.Supporter yang hadir juga sangat antusias dalam
mendukung Tim ITP pada Final yang Lalu Terima kasih atas prestasinya dan semoga semakin meningkat kedepannya. Amin. ...
Institut Teknologi
Padang, Monitoring dan Evaluasi (Monev) program Center of Excellence (CoE)
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Institut Teknologi Padang (ITP) digelar
secara luring di Aula Gedung D Kampus I ITP, Jumat (17/12/2021). Monev CoE MBKM tersebut merupakan monev untuk seluruh
perguruan tinggi di wilayah Sumatera Barat yang menerima hibah program CoE
MBKM. Monev yang dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Dijten
Belmawa Diktiristek) menghadirkan 15 orang tim untuk melakukan evaluasi terhadap
tiga perguruan tinggi yakni, ITP, Universitas Bung Hatta (UBH), Universitas
Andalas (Unand).Wakil Rektor I ITP, Firmansyah David, Ph.D mengatakan Program
Studi (Prodi) Teknik Informatika Program Sarjana dan Teknik Mesin Program
Sarjana ITP sebagai prodi yang menerima hibah program CoE menyampaikan progres
kegiatan yang telah dilaksanakan masing-masing prodi tersebut kepada tim CoE
Ditjen Belmawa Diktiristek.“Agenda monev ini, prodi teknik informatika dan teknik mesin ITP juga menyampaikan hal-hal apa saja menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan
CoE, ya evaluasilah begitu,” ujar Firman.Meski demikian, Firman menyebutkan hal-hal yang menjadi kendala
dalam pelaksanaan kegiatan program CoE tidak menyurutkan semangat tim
masing-masing prodi untuk tetap melaksanakan kegiatan. “Ya pastinya kalau kita melakukan kegiatan ada hambatan,
kendala-kendala kecil itu biasa. Hasil monev ini nantinya akan menjadi
rekomendasi kita untuk berbenah juga dalam meningkatkan hal-hal yang kurang
dalam pelaksanaan kegiatan,” imbuhnya.
(peb/humas) ...