Perkuat Sinergi Geospasial untuk Membangun Negeri, Prodi Teknik Geodesi ITP Resmi Terima Hibah Drone dari Kementerian ATR/BPN

- 19 Oktober 2024

Dalam rangka meningkatkan sektor geospasial menuju inovasi berkelanjutan, Institut Teknologi Padang (ITP) secara resmi menandatangani perjanjian kerja sama dan menerima hibah  peralatan survei dan pemetaan berupa teknologi drone, dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Momentum bersejarah ini menandai langkah penguatan kolaborasi antara kementerian dan perguruan tinggi, khususnya dalam bidang survei dan pemetaan. Acara yang berlangsung di R Hotel Rancamaya, Bogor pada Jumat, (18/10) merupakan tindak lanjut dari penandatangan Nota Kesepahaman yang di gelar Maret 2024 lalu.Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T, IPM, dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Kementerian ATR/BPN, yang memberikan kesempatan kepada ITP untuk berkontribusi kepada negara dan masyarakat lewat inovasi dan pendidikan. “Hari ini adalah momentum bersejarah bagi ITP, dengan adanya hibah alat ini harapannya semakin memperkuat kualitas pendidikan dan penelitian di Prodi Teknik Geodesi ITP. Selain itu, melalui sinergi antara ITP dengan Kementerian ATR/BPN diharapkan akan membuka membuka peluang bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek survei dan pemetaan yang nyata ,” ujar beliau. Ia menegaskan dengan adanya hibah peralatan survei dan pemetaan ini, ITP berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas lulusan Prodi Teknik Geodesi ITP, sehingga mahasiswa siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Acara ini menjadi lebih bermakna dengan penandatanganan dokumen kerja sama antara ITP dan Kementerian ATR/BPN, penandatangan dilakukan oleh Dekan Fakultas Teknik ITP, Prof. Dr. Ir. Maidiawati, S.T, M. Eng, IPM dan Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Ir. Virgo Eresta Jaya, M. Eng., Sc. Secara simbolis Ir. Virgo Eresta Jaya, M. Eng., Sc. menyerahkan hibah drone tipe DJI Mavic 3 Enterprise, yang akan digunakan untuk memperluas area pemetaan tanah khususnya di wilayah Sumatera Barat. Teknologi ini mempermudah survei dan pemetaan foto udara dengan lebih cepat, akurat, dan efisien.Melalui penandatangan dokumen kerja sama ini, ITP siap menjadi garda terdepan dalam pengembangan teknologi dan bekerja sama dengan Kementerian ATR/BPN dalam berbagai bidang, baik melalui kebutuhan SDM, pelatihan, hingga kontribusi dalam program-program strategis nasional. Penandatanganan kerja sama ini menjadi simbol sinergi antara pendidikan tinggi dan pemerintah dalam menciptakan inovasi dan riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dukungan dari Kementerian ATR/BPN diharapkan dapat mempercepat proses pengembangan dan penerapan teknologi dalam survei dan pemetaan di Indonesia. Pada kesempatan ini turut dihadiri oleh dua perwakilan dosen Prodi Teknik Geodesi ITP, yaitu Fajrin, M.Si dan Defwaldi, M.Eng yang merupakan peserta pelatihan khusus pengoperasian drone untuk pemetaan foto udara yang diusung oleh Kementerian ATR/BPN. Pendidikan teknik yang berkualitas sangat penting untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan kolaborasi ini, ITP berharap dapat mencetak lulusan yang inovatif dan siap berkontribusi dalam berbagai proyek survei dan pemetaan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Momen penyerahan hibah ini adalah awal dari perjalanan baru yang penuh potensi, ITP bersiap untuk mengukir prestasi baru. Kolaborasi antara pendidikan tinggi dan pemerintah akan terus menjadi kunci dalam menciptakan inovasi yang berdampak dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.   Created By Widia/Humas ...

Berita Terbaru

Institut Teknologi Padang (ITP) terus perkuat eksistensinya di bidang riset dan penelitian teknologi, salah satunya pengembangan Hexacopter (pesawat tanpa awak). Menjadi salah satu penerima Program Dana Padanan (Matching Fund) Batch II 2024, Direktorat Jenderal Vokasi mengadakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pengembangan Hexacopter dalam Penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Ruang Sidang Utama ITP, Selasa (08/10). Program ini merupakan hasil kolaborasi antara ITP dan PT. Inovasi Solusi Transportasi Indonesia (PT. Frogs Indonesia), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi transportasi inovatif. Acara dibuka oleh Dr. Ir. Nofriady Handra, M.Sc, IPM, ASEAN. Eng, APEC Eng, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) ITP. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri dalam menciptakan inovasi teknologi yang relevan bagi masyarakat. "Hexacopter ini diharapkan menjadi salah satu solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan permasalahan lingkungan lainnya. Harapannya dengan adanya kegiatan Monev ini, apabila terdapat kendala dan hambatan, diharapkan langkah-langkah perbaikan dan dukungan dapat disampaikan kepada tim peneliti melalui evaluasi ini," ungkapnya. Rektor ITP, Dr. Ir. H. Hendri Nofrianto, M.T., IPM, juga memberikan sambutan hangat kepada para tim penilai dari Ditjen Vokasi yang berpartisipasi dalam evaluasi ini. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pengembangan riset ini. ““Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dari Ditjen Vokasi, dan saya sangat bangga dengan komitmen dan dedikasi tim peneliti Program Studi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) ITP dalam pengembangan alat ini. Kolaborasi ini sejalan dengan visi ITP untuk terus berinovasi dan menghasilkan teknologi yang relevan bagi kebutuhan masyarakat luas,” ujar beliau dalam pidato sambutan.Ir. Joko Susila, M.T, salah satu assessor dari Ditjen Vokasi, juga turut mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat dari pihak ITP. Dalam kesempatan ini memperkenalkan tim penilai yang terdiri dari Ade Suryatman Margana, S.T., M.Eng sebagai reviewer, serta didampingi tiga perwakilan dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV) yaitu Bayu Sadewo, Heru Sriwidodo, dan Untung. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memotret dan mengevaluasi progres perencanaan dan pelaksanaan program pengembangan riset hingga saat ini. Beliau juga mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa riset yang ada sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan.Sementara itu, Dr.Eng. Ir. Yusreni Warmi, S.T., M.T., IPM, selaku Wakil Rektor II ITP, menegaskan komitmen ITP dalam penelitian dan inovasi teknologi. Ia juga optimis dengan potensi keberhasilan program hibah Matching Fund ini. "Saat ini, progres matching fund sudah mencapai 60% dari aspek keuangan dan 80% dari aspek fisik. Kami berharap keberhasilan ini membuka peluang lain untuk hibah penelitian di masa depan dan memperluas inovasi teknologi," jelasnya. Program Matching Fund ITP ini digawangi oleh Tim Prodi TRIL ITP, yang diketuai oleh Drs. Al, M.T. dengan anggota Asnal Effendi, S.T., M.T., IPM, ASEAN. Eng, Aswir Premadi, M.Sc, dan Ir. Andi Syofian, S.T., M.T., IPM, serta Dasman, M.T., menjelaskan bahwa pengembangan Hexacopter untuk Modifikasi Cuaca dimulai dengan merancang drone menggunakan perangkat lunak CAD dan pemodelan 3D. Proses ini dilanjutkan dengan perakitan drone dari komponen-komponen yang disiapkan secara teliti. Tahap berikutnya adalah pengujian menyeluruh untuk memastikan semua komponen berfungsi dengan baik sebelum drone diintegrasikan dengan modul TMC. Modul TMC ini akan berfungsi sebagai alat penyemai awan, yang diharapkan mampu mempengaruhi pola cuaca dan membantu upaya mitigasi perubahan iklim di berbagai wilayah Indonesia. Selain pengembangan teknologi drone dan modul TMC, aspek legalitas dan regulasi juga menjadi bagian penting dari program ini. ITP dan mitra berupaya memastikan bahwa seluruh kegiatan pengembangan mengikuti standar keamanan dan regulasi yang berlaku. Progres pengembangan Hexacopter TMC saat ini mencakup pengujian, perizinan, perakitan Modul TMC, serta perancangan drone dan purwarupa Hexacopter TMC. Dengan integrasi alat penyemai awan, Hexacopter ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam program modifikasi cuaca yang telah diimplementasikan di beberapa wilayah Indonesia. Sebagai luaran utama dari penelitian ini, desain Hexacopter TMC akan dipublikasikan sebagai salah satu inovasi teknologi unggulan di bidang rekayasa lingkungan. Selain itu, hasil penelitian ini juga akan disajikan dalam jurnal internasional International Journal of Power Electronics and Drive Systems (IJPEDS), menandai bahwa proyek ini tidak hanya berkontribusi bagi Indonesia, tetapi juga bagi komunitas ilmiah global. Melalui pengembangan Hexacopter TMC, ITP dan PT. Frogs Indonesia berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam hal penanganan perubahan iklim dan mitigasi bencana. Program ini juga membuka peluang lebih luas bagi ITP untuk mendapatkan hibah penelitian lebih lanjut, sekaligus memperkuat reputasi kampus sebagai pusat inovasi teknologi. Created By Widia/Humas ...

09 Oktober 2024 #dosen #fakultas-vokasi #institut-teknologi-padang #penelitian #prestasi #publikasi #teknologi-rekayasa-instalasi-listrik #webometrics

Institut Teknologi Padang (ITP) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) kembali menegaskan komitmennya terhadap pengembangan penelitian dan inovasi akademik. Kali ini diwujudkan dengan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Pendanaan Penelitian Ditjen DIKTI dan DIKSI di ruang sidang utama ITP, pada Selasa (08/10). Kegiatan Monev ini dibuka secara resmi oleh Dr. Ir. Nofriady Handra, M.Sc, IPM, ASEAN Eng, APEC Eng, selaku Ketua LP2M ITP. Dalam sambutannya, Dr. Nofriady menegaskan kegiatan ini merupakan langkah strategis ITP untuk memantau progres penelitian serta mengevaluasi luaran yang dihasilkan oleh para dosen penerima hibah penelitian. Tujuan dari pelaksanaan Monev ini adalah untuk memastikan bahwa program pendanaan penelitian menghasilkan luaran berkualitas dan memberikan dampak nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan serta pengembangan teknologi di Indonesia. Dalam sesi tersebut, para dosen penerima program pendanaan penelitian fundamental reguler tahun anggaran 2024 turut hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Prof. Dr. Ir. Maidiawati, S.T, M.Eng, IPM, Dr. Eng. Ir. M. Ridwan, M.T, IPM., dan Ir. Zulkarnaini, M.T. Mereka menyampaikan progress dari penelitian yang mereka lakukan, termasuk capaian yang telah diraih serta tantangan yang dihadapi di lapangan. Tidak hanya itu, penerima program pendanaan penelitian terapan penugasan (Baterai Listrik) dan penelitian produk vokasi (P2V) Batch II Tahun Anggaran 2024, yakni Al, M.T., Aswir Premadi, M.Sc., dan Alfith, M.Pd., juga turut melaporkan progres penelitian mereka. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan teknologi terapan yang dapat diaplikasikan di sektor industri dan masyarakat. Fokus penelitian mereka pada pengembangan baterai listrik dan produk-produk vokasi dianggap memiliki potensi besar dalam mendukung kemajuan industri energi terbarukan dan sektor pendidikan vokasi di Indonesia. Dalam pelaksanaan Monev ini turut hadir Fajrin, M.Si, sebagai penerima Hibah Institusi ITP Tahun 2024, beliau juga memberikan paparan mengenai hasil penelitian yang telah dicapai.  Hibah ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas riset di lingkungan institusi yang berpotensi memberikan dampak langsung kepada perkembangan akademik dan teknologi di lingkungan ITP. Untuk menjamin kualitas dan efektivitas penelitian yang dilakukan, LP2M ITP juga mengundang reviewer eksternal dari Universitas Andalas (UNAND), Prof. Dr. Eng. H. Gunawarman, M.T. Prof. Gunawarman memberikan perspektif baru serta masukan yang konstruktif bagi para peneliti dalam meningkatkan kualitas penelitian mereka. Dalam sesi evaluasi, Prof. Gunawarman mengapresiasi hasil penelitian yang telah dicapai oleh para peneliti ITP, beliau juga memberikan beberapa catatan penting terkait kemajuan dan luaran penelitian yang dihasilkan oleh para dosen ITP. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam penelitian agar hasilnya dapat memiliki nilai tambah dan kontribusi nyata terhadap pengembangan teknologi di Indonesia. Dengan adanya kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini, ITP semakin menunjukkan komitmennya untuk mendorong riset berkualitas dan inovasi berkelanjutan, yang diharapkan dapat memperkuat posisi ITP sebagai salah satu institusi pendidikan terdepan dalam bidang penelitian dan teknologi di Indonesia. Komitmen ITP dalam meningkatkan kualitas penelitian tidak hanya terbatas pada internal kampus, tetapi juga melalui kemitraan dengan institusi lain serta dukungan penuh dari pemerintah melalui berbagai program hibah. Created By Widia/ Humas ...

08 Oktober 2024 #akademik #penelitian #publikasi #webometrics

Di era teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, data geospasial memainkan peran sentral dalam berbagai sektor, termasuk dalam pengembangan aplikasi layanan berbasis lokasi, penelitian geografis, dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan wilayah. Menyadari pentingnya hal ini, Institut Teknologi Padang (ITP) melalui Program Studi Teknik Geodesi menggelar kuliah tamu yang fokus pada pentingnya data toponimi bersama narasumber ahli dari Universitas Pakuan (UNPAK) Bogor. Kuliah tamu yang bertajuk "Toponimi sebagai Informasi Geospasial" digelar pada Senin (07/10) bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP. Acara ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran strategis toponimi, sebuah disiplin ilmu yang tidak hanya berkaitan dengan nama tempat, tetapi juga dengan warisan budaya dan data geospasial. Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Dwi Arini, M.T., Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP, dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran narasumber dan delegasi Prodi Teknik Geodesi UNPAK, serta para peserta pada kegiatan kuliah tamu ini. "Terima kasih atas kehadiran rekan-rekan semua, semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar. Hari ini kita akan belajar dari para ahli yang sangat kompeten tentang toponimi dan aplikasinya dalam informasi geospasial ,” ungkapnya. Dwi menekankan pentingnya toponimi dalam konteks informasi geospasial, yang merupakan pondasi bagi pengembangan ilmu geodesi. Ia menjelaskan bahwa toponimi memiliki peranan penting dalam memahami konteks geografis dan budaya suatu daerah. "Toponimi tidak hanya sekadar nama tempat,  ia merefleksikan sejarah, budaya, dan karakteristik geografis suatu wilayah. Dengan memahami toponimi, kita bisa lebih menghargai dan melestarikan kekayaan alam dan budaya kita," jelasnya.Kuliah tamu yang dipandu oleh Ilham Armi, M.T., diisi oleh dua narasumber ahli dari Universitas Pakuan, yakni Ir. Joni Efendi, M.T., dan Dra. Diah Kirana, M.Sc.  Kedua narasumber ini berbagi pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang toponimi, serta penerapannya dalam informasi geospasial dan pengambilan keputusan yang berbasis lokasi. Ir. Joni membuka presentasinya dengan menjelaskan penggunaan toponimi tidak hanya sebatas pada pengolahan data, melainkan juga pada visualisasi data geospasial. Visualisasi data geospasial melalui peta, grafik, dan alat visual lainnya menjadi penting untuk memahami dan mengkomunikasikan informasi dengan jelas. Selain itu, perkembangan teknologi informasi memungkinkan kecerdasan geospasial dan toponimi terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari di era digital. Hingga akhirnya, kecerdasan geospasial dan toponimi memainkan peran sentral dalam pengembangan aplikasi layanan berbasis lokasi. Dra. Diah Kirana, M.Sc menambahkan bahwa toponimi juga memiliki peran penting dalam kartografi. Ia menegaskan nama tempat dapat mempengaruhi bagaimana kita menggambar peta dan memahami wilayah dengan memanfaatkan informasi toponimi, sehingga kita bisa menciptakan peta yang lebih informatif dan akurat. Salah satunya upaya untuk mendapatkan data toponimi adalah dengan melakukan dialog dengan masyarakat lokal untuk memahami makna di balik nama tempat, pendekatan ini tidak hanya menambah data, tetapi juga membangun hubungan yang lebih baik dengan komunitas lokal. “Dialog dengan masyarakat lokal sangat penting untuk memahami makna di balik nama tempat. Kami sering menemukan bahwa nama-nama tersebut mengandung nilai sejarah dan budaya yang mendalam, data ini sangat penting untuk menghasilkan peta yang akurat dan relevan ,” jelasnya. Selama sesi tanya jawab, mahasiswa aktif berdiskusi dan mengajukan berbagai pertanyaan menarik tentang aplikasi toponimi dalam proyek-proyek geospasial. Diskusi ini membuka wawasan mahasiswa tentang pentingnya data geospasial dalam berbagai aspek, mulai dari perencanaan tata ruang hingga pengembangan wilayah. Dwi Arini menutup acara dengan ucapan terima kasih kepada para narasumber dan mahasiswa yang telah berpartisipasi. "Semoga apa yang telah dibagikan hari ini dapat bermanfaat dan mendorong mahasiswa untuk lebih mendalami ilmu toponimi. Di Prodi Teknik Geodesi ITP, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan kurikulum yang relevan dan praktis," tutupnya. Acara kuliah tamu ini bukan hanya sekadar sharing ilmu, tetapi juga merupakan wadah bagi mahasiswa untuk menjalin koneksi dengan para ahli dan memperluas pengetahuan mereka tentang toponimi sebagai bagian integral dari ilmu geospasial. Dengan semangat kolaborasi dan pembelajaran, ITP terus berupaya mencetak generasi profesional yang siap menghadapi tantangan di dunia nyata. Dengan kegiatan seperti ini, ITP tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan, tetapi juga mengajarkan mereka untuk menghargai dan memahami dunia di sekitar mereka melalui lensa geospasial.   Created By Widia/Humas   ...

08 Oktober 2024 #fakultas-teknik #institut-teknologi-padang #kerja-sama #teknik-geodesi

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi kurikulum, Institut Teknologi Padang melalui Program Studi Teknik Geodesi menggelar diskusi strategis mengenai penyusunan kurikulum dan benchmarking bersama Program Studi Universitas Pakuan (UNPAK) Bogor pada Senin (07/10) bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung D Kampus I ITP. Diskusi ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik ITP, seluruh dosen Prodi Teknik Geodesi ITP, dan dosen Prodi Teknik Geodesi UNPAK untuk berbagi pengalaman serta strategi dalam penyusunan kurikulum yang adaptif dan inovatif, serta pengembangan kurikulum yang relevan dengan tuntutan dunia industri. Diskusi dibuka oleh Dwi Arini, M.T, selaku Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP, dalam sambutannya, Dwi menekankan pentingnya kolaborasi antar perguruan tinggi  untuk menghadapi tantangan pendidikan saat ini. Menurutnya diskusi ini merupakan kesempatan berharga untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan saling belajar dari pengalaman satu sama lain. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan kurikulum yang tidak hanya memenuhi standar akademik, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan praktis di lapangan. Sehingga dapat mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan di dunia profesional serta selaras dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi saat ini. Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Maidiawati, S.T, M. Eng, IPM, selaku Dekan Fakultas Teknik ITP, memberikan sambutan hangat. Beliau mengucapkan selamat datang kepada para peserta diskusi dan mengungkapkan terima kasih atas kunjungan delegasi Prodi Teknik Geodesi ke ITP. Dalam pengantar tersebut, Prof. Maidiawati memperkenalkan profil ITP, jumlah program studi yang ada, dan jumlah mahasiswa aktif per tahun akademik 2024/2025. Prof. Maidiawati menuturkan dengan 10 program studi dan ribuan mahasiswa aktif, ITP senantiasa berusaha menjadi pionir dalam pendidikan teknik di Indonesia. Beliau juga menyoroti dukungan dari hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang memberikan peluang besar untuk pengembangan kurikulum yang inovatif dan pembelajaran berbasis praktik. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ir. Rudie Rachmat Atmawidjaja M.Kom, selaku Ketua Prodi Teknik Geodesi UNPAK. Ia memperkenalkan profil program studi Teknik Geodesi di UNPAK, serta menjelaskan pendekatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) yang diterapkan di prodi mereka. Diskusi ini memberikan kesempatan antara kedua institusi untuk saling berbagi pengalaman dalam penyusunan kurikulum yang efektif. "Kami berfokus pada pengalaman praktis, seperti penelitian, magang, bina desa, dan program pertukaran mahasiswa. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menyiapkan mahasiswa agar siap berkontribusi di masyarakat,” ungkapnya. Dwi Arini juga menyoroti kegiatan Captone Design yang melibatkan mahasiswa dalam proyek nyata. Ini merupakan langkah konkret dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek dan upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang aplikatif ilmu yang mereka pelajari di kelas. "Untuk penyelenggaraan pembelajaran Capstone Design kami mengadakan kegiatan kemah kerja, mahasiswa dibagi dalam lima kelompok yang di akhir perkuliahan tiap kelompok  menghasilkan poster. Proyek ini tidak hanya mendorong kreativitas, tetapi juga membangun keterampilan kerja tim di kalangan mahasiswa," tambahnya. Diskusi dilanjutkan dengan pemaparan oleh Dwi Marsiska Driptufany, S.Pd, M.Si, Direktur Akademik PKKM Prodi Teknik Geodesi ITP. Ia menjelaskan strategi penyusunan kurikulum yang berfokus pada spesifikasi dan kekhasan setiap prodi, dengan mengacu pada hasil tracer study dan pengembangan karir alumni. "Kita perlu memastikan bahwa kurikulum yang kita susun dapat menjawab tantangan masa depan," tegasnya. “Kita perlu memastikan bahwa lulusan kita memiliki kompetensi yang relevan dan dapat bersaing di dunia kerja. Kita harus menggunakan data dari tracer study untuk memahami karir alumni dan menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri ,” jelas ia. Puncak acara ini ditandai dengan penandatanganan Implementation Agreement antara Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP dan UNPAK. Kesepakatan ini menegaskan komitmen kedua institusi untuk berkolaborasi dalam pengembangan kurikulum yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan industri. Diskusi ini bukan hanya sekadar ajang berbagi informasi, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi yang strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan di bidang Teknik Geodesi. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus berinovasi, diharapkan kedua institusi dapat mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan global. Acara ini membuktikan bahwa kolaborasi antar perguruan tinggi merupakan kunci untuk mencapai keunggulan akademik dan relevansi di dunia industri. Mari kita dukung upaya ini untuk menciptakan generasi profesional yang lebih unggul!   Created By Widia/Humas   ...

08 Oktober 2024 #akademik #kerja-sama #publikasi #teknik-geodesi #webometrics

Institut Teknologi Padang tiada hentinya mengukir prestasi membanggakan, kali ini mahasiswa ITP berhasil menyabet tiga medali perak dalam ajang UKO Universitas Negeri Padang (UNP) Cup Batch II 2024 Cabang Olahraga Pencak Silat, yang digelar pada Sabtu (05/10) bertempat di Gedung MKU UNP Lantai 1. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan kemampuan atletik, tetapi juga dedikasi dan kerja keras yang ditunjukkan oleh para atlet pencak silat ITP. Tiga mahasiswa ITP yang berhasil menyumbangkan prestasi tersebut adalah Satria Zaky yang berhasil meraih medali perak Cabor Pencak Silat Kategori C/PA, Inggil Susilo yang berhasil meraih medali perak Cabor Pencak Silat Kategori D/PA, dan Resya Ahmad Fega yang berhasil meraih medali perak Cabor Pencak Silat Kategori F/PA. Heru Orlando, pelatih pencak silat ITP, menjelaskan betapa pentingnya ajang ini bagi perkembangan para atlet. Menurutnya kompetisi ini tidak hanya menguji keterampilan, tetapi juga membangun karakter, dimana pencak silat adalah cara yang baik untuk membangun karakter dan disiplin diri. Salah satu atlet yang meraih medali perak adalah Satria Zaky, mahasiswa Teknik Sipil ITP, ia menegaskan bahwa pencak silat lebih dari sekadar olahraga. Melalui latihan, ia belajar konsistensi dalam segala hal, termasuk menjaga kesehatan dan pola tidur yang baik, ini semua sangat berharga bagi perkembangan diri sebagai seorang atlet. Satria juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi sebelum mengikuti pertandingan adalah menemukan waktu untuk latihan bersama di tengah kesibukan kuliah. Namun berkat dukungan dari pelatih dan teman-teman membuatnya semakin termotivasi dan bersemangat untuk berprestasi.Inggil Susilo, mahasiswa Teknik Sipil yang juga meraih medali perak, menambahkan bahwa mereka berkomitmen untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuan. Di sisi lain, M. Fachri, seorang atlet dari Prodi Teknik Mesin, mengekspresikan kegembiraannya, “Kami ingin mengembangkan pencak silat lebih jauh lagi, dan membawa nama ITP ke tingkat nasional,” tuturnya. Pelatih lainnya, Rangga Firnando dengan bangga menuturkan makna di balik prestasi yang diraih oleh para atletnya. Menurutnya prestasi ini bukan hanya sekadar medali yang di bawa pulang, ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai mahasiswa untuk mengharumkan nama ITP di mata publik. Dengan keyakinan bahwa pencak silat adalah bagian dari budaya dan identitas bangsa, Rangga bertekad untuk terus mengembangkan potensi para atletnya. “Kami ingin membawa pencak silat ITP ke tingkat yang lebih tinggi, tidak hanya di level regional, tetapi juga nasional dan internasional. Ini adalah langkah awal untuk mewujudkan cita-cita itu,” tegasnya. Saepul Muiz, Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa ITP, merasa bangga dengan pencapaian ini, ia mengungkapkan prestasi ini menunjukkan potensi besar mahasiswa ITP di bidang olahraga dan seni. Saepul berharap agar kampus dapat memberikan lebih banyak fasilitas untuk mengembangkan potensi mahasiswa, sehingga ITP bisa menjadi tempat yang lebih unggul dalam prestasi mahasiswa. “Kebangkitan pencak silat di ITP menjadi harapan baru bagi mahasiswa, kemenangan ini menjadi motivasi bagi atlet muda lainnya untuk terus berlatih dan berprestasi. Setelah vakum beberapa tahun, kami kini kembali menggeliat dengan atlet-atlet yang penuh semangat dan memiliki potensi besar untuk berkarya dan berprestasi ,” katanya. Abdul Rohim, Manajer Tim Pencak Silat ITP, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim yang telah berjuang keras. “Kami bangga bisa membanggakan nama kampus di tingkat regional, kerja keras teman-teman dan dukungan dari kampus sangat berarti bagi kami. Kami juga mengajak bagi para mahasiswa yang memiliki ketertarikan di cabang olahraga pencak silat untuk bergabung bersama kami, agar tradisi prestasi ini dapat terus dilanjutkan ,” ungkapnya. Dua Official Team Pencak Silat lainnya, Candra dan Ridho Andika Illahi menuturkan prestasi ini bukan hanya tentang medali, tetapi juga tentang membangun komunitas yang saling mendukung. Prestasi mahasiswa ITP di UKO UNP Cup Batch II 2024 adalah langkah awal untuk memulai kembali tradisi prestasi di bidang olahraga. Dengan tiga medali perak yang diraih oleh Satria Zaky, Inggil Susilo, dan Resya Ahmad Fega, ITP menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berkomitmen pada akademik, tetapi juga di bidang non-akademik. “Kami berharap para atlet bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa baru, dan kelak bisa menjadi pelatih bagi generasi berikutnya,” ungkap Saepul. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari kampus, ITP berkomitmen untuk terus menciptakan generasi mahasiswa yang unggul di berbagai bidang. Created By Widia/Humas   ...

07 Oktober 2024 #kemahasiswaan #mahasiswa #prestasi #teknik-elektro #teknik-geodesi #teknik-mesin #teknik-sipil #teknologi-rekayasa-instalasi-listrik