Institut Teknologi Padang Gelar Seleksi Penerima Beasiswa Badan Amil Zakat Infaq dan Sedekah (BAZIS) ITP tahun 2024

- 27 Maret 2024

Dalam rangka wujud implementasi sinergi dan kolaborasi, Institut Teknologi Padang bersama Badan Amil Zakat Infaq dan Sedekah (BAZIS) menyelenggarkan Seleksi Penerimaan Beasiswa BAZIS ITP Tahun 2024. Beasiswa BAZIS merupakan program yang bertujuan membangkitkan motivasi mahasiswa agar menjadi generasi muda bangsa berkualitas dan berprestasi. Program Beasiswa BAZIS ITP Tahun 2024, ditujukan kepada mahasiswa aktif ITP yang sedang menempuh studi di perguruan tinggi mitra Beasiswa BAZIS. Bantuan biaya pendidikan ini merupakan bentuk dukungan BAZIS terhadap dunia pendidikan terutama pendidikan tinggi di Indonesia. Keunggulan dari program beasiswa BAZIS ITP adalah program ini memberikan pengembangan potensi diri melalui pelatihan keterampilan agar semakin memperkaya softskill maupun hardskill. Hal ini bertujuan guna mempersiapkan para penerima beasiswa menjadi generasi yang adaptif dan profesional. Dengan mendudukung pengembangan akademik dan softskill para penerima beasiswa tentu dapat mempersiapkan para penerima beasiswa menjadi calon pemimpin bangsa yang memiliki kedalaman ilmu pengetahuan, akhlak yang luhur, unggul, dan berdaya saing. Mahasiswa dapat mengisi formulir pendaftaran secara online pada link di bawah ini :Formulir Seleksi Penerimaan Beasiswa BAZIS ITP Tahun 2024 ...

Berita Terbaru

Dalam tiga tahun terakhir peningkatan score SINTA (Science and Technology Index) Institut Teknologi Padang terus bergerak signifikan, hal ini didukung oleh peningkatan peran aktif dosen dalam kinerja publikasi ilmiahnya, khususnya pada jurnal internasional yang bereputasi. Dilansir dari website resmi SINTA Kemendikbud yang diakses pada Rabu (28/02), ITP tercatat meraih poin 7.743 (Sinta Score 3 year) dan 24.450 (Sinta Score overall).Dalam rangka apresiasi atas prestasi dosen ITP yang berperan aktif dalam publikasi ilmiah, ITP merilis 10 besar peringkat dosen terproduktif versi SINTA Tahun 2024. Pemeringkatan SINTA berdasarkan berbagai aspek diantaranya adalah publikasi, penelitian, pengabdian masyarakat, IPR (Hak Cipta), buku, dan network.Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi bagi para dosen yang berhasil meningkatkan kinerja publikasi ilmiahnya, serta sebagai upaya strategis institusi dalam mendorong dan meningkatkan publikasi dosen ITP.Peran aktif para dosen dalam melakukan riset penelitian dan menulis publikasi ilmiah berdampak positif pada peningkatan mutu dan peringkat ITP ditingkat nasional. Hal ini selaras dengan visi ITP mewujudkan perguruan tinggi yang unggul dan humanis, serta karya para dosen ITP dapat bermanfaat untuk dosen, mahasiswa, institusi, dan bagi dunia akademik di Indonesia.SINTA merupakan platform yang dapat memberikan akses ke data yang berkaitan dengan publikasi dan penelitian di Indonesia. Sistem informasi penelitian berbasis web menawarkan akses yang cepat, mudah dan lengkap untuk mengukur kinerja peneliti (author), institusi (afiliasi), dan jurnal di Indonesia.Dalam Pembuatan SINTA ini melibatkan sistem-sistem eksternal yang saling terintegrasi diantaranya Publikasi dengan basis data Scopus, WoS, Google Scholar, dan Garba Rujukan Digital (Garuda), Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan basis data Bima, data Akreditasi jurnal dengan basis data Arjuna, data Kekayaan Intelektual yang berbasis pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), serta data buku yang berdasarkan data pada Perpustakaan Nasional. Selain jumlah artikel, jumlah sitasi (kutipan) juga mempengaruhi penilaian. Semakin banyak pencapaian publikasi, penelitian,pengabdian masyarakat, IPR dan buku, maka akan semakin tinggi juga peringkat SINTA dosen di institusi masing-masing.Harapannya capaian ini terus meningkat selaras dengan pengembangan riset inovatif yang mendorong hilirisasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Inovasi berbasis riset yang dilakukan ITP, lebih dari pengembangan keilmuan, namun sebagai kontribusi nyata terhadap penyelesaian permasalahan masyarakat dan agenda kebangsaan. Berikut Peringkat 10 Besar Dosen Peraih SINTA Score 3 Year Tertinggi : 1. Prof. Dr. Ir. M. Yahya, M.Sc dengan Score 3 Year 749 2. Dr. Ade Indra, M.T. dengan Score 3 Year 587 3. Sulaeman, S.T., M.T. dengan Score 3 Year 411 4. Dr, Ir. Nofriady Handra, S.T., M.Sc. IPM, ASEAN Eng. dengan Score 3 Year 256 5. Sri Hartuti, Ph. D dengan Score 3 Year 222 6. Yusreni Warmi, Dr. Eng dengan Score 3 Year 211 7. Zuriman Anthony, M.T. dengan Score 3 Year 197 8. Anna Syahrani, M.Eng dengan Score 3 Year 186 9. Arfidian Rachman, Ph.D dengan Score 3 Year 185 10. M. Ridwan, Dr. Eng dengan Score 3 Year 180 Created By Widia/Humas ...

28 Februari 2024

Prof. Dr. Maidawati, S.T., M. Eng resmi dikukuhkan pada puncak peringatan Dies Natalis ITP ke 51, Rabu (21/02) di Aula Gedung D Kampus I ITP. Dalam pidato pengkuhannya, Prof. Maidiawati mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi dukungan dan bantuan hingga ia mampu mencapai posisi Guru Besar.Momen haru tercipta saat Prof. Maidiawati menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga, yang merupakan garda terdepan dalam mendukung dan menguatkan setiap langkahnya. Suara Prof. Maidiawati terdengar bergetar dan matanya berkaca-kaca saat membacakan bait-bait terakhir pidato pengukuhannya. Beberapa kali wanita kelahiran Pasar Kambang, 51 tahun silam harus berhenti sejenak membacakan teks pidato untuk menyeka air matanya yang mengalir deras. Usai menyampaikan pidato, Prof. Maidiawati langsung mendatangi sang suami Prof. Dr.Eng. Ir. Jafril Tanjung, M.T sambil memeluk dengan erat. Selanjutnya, ia memeluk dan menyalami anak perempuan satu-satunya, dr. Zahra Nadya Habaallah dan seluruh keluarga besarnya.Anak ketiga dari lima bersaudara ini berkisah ia terlahir dari keluarga sederhana di Pasar Kambang, Pesisir Selatan. Ayahnya H. Marlis Arif dan Ibunya Hj. Busni sehari-hari bekerja sebagai pedagang rempah-rempah. Kecintaannya terhadap dunia eksakta mengantarkan ia untuk melanjutkan studi di Departemen Teknik Sipil Universitas Andalas dan berhasil meraih gelar Sarjana pada tahun 1996. Lalu pendidikan S2 ia tempuh di Architecture and Civil Engineering Departement Toyohashi University of Technology, Jepang  dan berhasil meraih Magister of Engineering pada tahun 2009. Pendidikan doktoral diselesaikan di Mechanical and Structural System Engineering Departement Toyohashi University of Technology, Jepang pada tahun 2013. Beliau merupakan Sarjana pertama di dalam keluarga yang telah berhasil meraih 7 hibah, merilis 1 buku, dan menulis 53 Publikasi Ilmiah baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Serta memiliki banyak pengalaman kajian teknis dan kebijakan dalam 10 tahun terakhir ini. Dalam pidato pengukuhan yang berjudul “Model Analitik Dinding Masonry untuk Menentukan Indeks Seismik Gedung Beton Bertulang”. Ia merumuskan kesimpulan bahwa asesmen kapasitas seismik untuk gedung eksisting di daerah rawan gempa sangat direkomendasikan.Tak tanggung-tanggung, penelitian ini telah ditekuni Prof. Maidiawati sejak tahun 2010 silam. Ketertarikannya pada bidang struktur beton sangat besar hingga ia mampu dengan tekun menelitinya selama hampir 14 tahun lamanya.Prof. Maidiawati mengungkapkan gelar Guru Besar itu tidak datang begitu saja. Ada cerita dan perjuangan panjang hingga impiannya menjadi seorang Guru Besar bisa tercapai.  Ia mengungkapkan posisi Guru Besar merupakan posisi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, menurutnya pencapaian pada posisi ini tidak lepas dari afirmasi positif yang terus ia tanamkan dalam fikirannya. “Dalam proses perjalanan mencapai gelar Guru Besar saya senantiasa berfikiran positif terhadap seluruh ketetapan Allah SWT. Saya senantiasa memanfaatkan peluang yang ada, karena saya yakin apabila satu pintu tertutup maka akan terbuka pintu-pintu lain yang memiliki keberkahan ,” ujar ia.Prof. Dr. Eng. Ir. Jafril Tanjung, M.T selaku suami menuturkan bahwa pencapaian Prof. Maidiawati sebagai Guru Besar adalah berkat kegigihan dan keuletan yang tinggi serta keinginan untuk senantiasa berkarya. Menurutnya komitmen dan konsistensi juga membawa pengaruh yang sangat besar dalam perjalanan hidup Prof. Maidiawati.“keberhasilan Prof.  Maidiawati bukan hanya sebagai pencapaian pribadi, tetapi juga sebagai cerminan dari komitmen ITP dalam menghasilkan akademisi berkualitas dan berdedikasi ,” ucap Prof. Jafril. Created By Widia/Humas          ...

26 Februari 2024

Tahun ini Institut Teknologi Padang memperingati Dies Natalisnya yang ke 51 tahun, hal ini menandai usia ITP dalam berkiprah di dunia pendidikan Indonesia, khususnya dalam mencetak teknokrat unggul, humanis, dan profesional yang telah tersebar diseluruh tanah air. Mengusung tema “Bertumbuh Akademis, Berkembang Profesional”, Dies Natalis ITP ke 51 untuk berkontribusi melakukan inovasi demi memajukan bangsa dan negara.Rektor ITP, Dr. Ir. H. Hendri Nofrianto. M.T., IPM menegaskan komitmen ITP dalam transformasi pendidikan mendorong terwujudnya Indonesia Emas 2025 dan inovasi dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Komitmen ini disampaikan Rektor pada puncak peringatan Dies Natalis ITP ke 51 yang digelar pada 21 Februari 2024 bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP.“Saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan seluruh unsur dalam mendukung perjalan ITP menjadi lembaga pendidikan yang menjaga dan memajukan standar keunggulan akademik. Hal ini ditandai dengan momentum bersejarah pada peringatan Dies Natalis ITP kali ini, yakni pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Maidawati, ST.M.Eng. IPM, “ ungkap Rektor.Rektor menerangkan sejalan dengan tekad ITP untuk bergerak menuju Good University Governance, berbagai program dan inovasi telah dirancang dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menapaki kiprah ITP selama 51 tahun, ITP telah menorehkan beragam prestasi dan penghargaan. “Harapannya harmonisasi inovasi dan kreatifitas antara komunitas akademis dengan mitra, menjadi momentum memperkuat sinergi menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan era disrupsi di Indonesia. Selain itu, sebagai era baru membangun ekosistem pembelajaran yang berkualitas dan adaptif ,” urai Rektor.Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, Ampri Satyawan, S.E., M.M. mengungkapkan kilas balik kiprah ITP dalam usia 51 tahun yang dikemas dengan judul “Perjalanan Tanpa Henti”. Ia menyampaikan tema peringatan Dies Natalis ITP ke 51 menjadi refleksi dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Capaian sivitas akademika dalam pengembangan potensi diri dan institusi. Lebih lanjut, Ketua Pengurus YPTP menjelaskan beragam upaya telah dirancang ITP untuk mengukuhkan diri sebagai World Class University seiring dengan perubahan zaman. Pelaksanaan program transformasi digital yang dikembangkan oleh ITP senantiasa tetap mempertahankan nilai-nilai luhur yang membentuk jati diri ITP.“Hari ini merupakan momentum bagi kita semua merumuskan pemaknaan perjalanan tiada henti dalam berbakti di bidang pendidikan untuk negeri. Pengukuhan Prof. Dr. Maidawati, S.T., M.Eng. IPM menjadi bukti, bahwa ITP secara terus menerus berupaya menghadirkan ekosistem akademis dan profesional baik dari aspek pendidikan maupun aspek pengelolaan institusi ,” terang ia. Termasuk mereformulasi komposisi yang ideal untuk hasil penelitian beserta berbagai program pengabdian masyarakat yang tidak saja bermanfaat secara akademik, namun juga bermanfaat utk kehidupan masyarakat yang lebih baik. Sehingga citra ITP tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga unggul di mata para pemangku kepentingan. Kepala LLDikti Wilayah X, Afdalisma, S. H., M.Pd mengatakan momentum Dies Natalis ITP ke 51 ini dapat meningkatkan mutu dan kualitas ITP dan citra positif publik terhadap kampus ITP. ”ITP telah memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam pendidikan dan pembangunan masyarakat terutama untuk dunia pendidikan di Provinsi Sumbar. ITP dalam beberapa tahun terakhir juga telah berhasil menorehkan berbagai prestasi baik di bidang akademik dan pengelolaan institusinya ,” tuturnya. Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan selamat dan sukses kepada Prof Maidawati atas pengukuhan dan pencapaian gelar akademik tertinggi sebagai seorang Guru Besar. Menurutnya, Guru Besar sejatinya bukan sekadar gelar, akan tetapi ada peran dan tanggung jawab yang harus dijalankan, khususnya dalam memajukan kehidupan bangsa. ”Semoga pencapaian Guru Besar ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi yang lebih besar untuk mewujudkan cita-cita dosen di lingkungan ITP. Dan semoga terus memberikan manfaat dan mengamalkan ilmu pengetahuannya bagi ITP,” tuturnya. Puncak peringatan Dies Natalis ITP ke 51 ditutup dengan pemberian penghargaan tanda kehormatan Lencana Kesetiaan ITP dan penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya ITP tahun 2024 kepada Dosen dan Karyawan ITP. Created By Widia/Humas       ...

21 Februari 2024

Institut Teknologi Padang kembali melahirkan Guru Besar. Kali ini, dosen dari Program Studi Teknik Sipil, Prof. Dr. Maidawati, S.T., M.Eng. IPM resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar ITP pada bidang Struktur Beton Bertulang dan Dinding Masonry. Prosesi pengukuhan diselenggarakan dalam rapat senat luar biasa yang berlangsung Rabu (21/02) di Aula Gedung D Kampus I ITP sebagai puncak peringatan Dies Natalis ITP ke 51. Dalam prosesi pengukuhan, Rektor ITP, Dr. Ir. H. Hendri Nofrianto. M.T., IPM mengungkapkan kebanggaannya kepada Prof. Maidiawati yang berhasil mencapai jabatan akademik tertinggi sebagai seorang dosen. Rektor menyatakan pelantikan Prof. Maidiawati sebagai Guru Besar kedua ITP merupakan momentum yang sangat penting dalam capaian akademik sebuah perguruan tinggi.“Saya mengucapkan selamat dan sukses atas pengukuhan Prof. Maidiawati sebagai Guru Besar, hal ini merupakan capaian luar biasa yang dapat dijadikan teladan yang memberikan motivasi dan inspirasi bagi kita semua. Harapannya dengan pengukuhan ini, Prof. Maidiawati dapat terus berkarya dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan pendidikan di Indonesia ,” ungkap Rektor. Sebelum dikukuhkan, Prof. Maidiawati menyampaikan pidato pengukuhan yang berjudul “Model Analitik Dinding Mansory untuk menentukan Indeks Seismik Gedung Beton Bertulang”. Melalui paparan studi kasus dan riset penelitian yang telah dilakukan, Prof. Maidiawati menggarisbawahi asesmen kapasitas seismik untuk gedung eksisting di daerah rawan gempa sangat direkomendasikan. “Kesimpulannya, jika bangunan memiliki nilai kapasitas seismik yang tidak memadai untuk daerah rawan gempa maka direkomendasikan untuk dilakukan perkuatan struktur dengan tujuan mencegah terjadi keruntuhan bangunan dan mencegah terjadinya korban jika terjadi gempa di masa yang akan datang, “ jelas Prof. Maidiawati.Pengukuhan Guru Besar ini ditandai dengan pemasangan kalung kehormatan yang dipasangkan langsung oleh Rektor ITP  yang didampingi oleh Wakil Rektor II, Yusreni Warmi, Dr. Eng. Prosesi pemasangan kalung kehormatan ini juga disaksikan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah X, Afdalisma, S. H., M.Pd, jajaran pembina dan pengurus  Yayasan Pendidikan Teknologi Padang. Ketua Yayasasan Pendidikan Teknologi Padang, Ampri Satyawan, S.E., M.M menekankan, Yayasan berkomitmen mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas. Ia menambahkan sejumlah kontribusi yang sudah dirancang dan dijalankan ITP merupakan langkah mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. “Pengukuhan Guru Besar Prof. Maidiawati menjadi kado terindah perjalanan ITP dalam usia ke 51 Tahun. Dengan mengintegrasikan pengalaman dan pengetahuan yang mendalam, Guru Besar menjadi tulang punggung dalam menciptakan lingkungan akademis yang dinamis dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang, “ ucap ia.Dalam prosesi pengukuhan Guru Besar kali ini, turut dihadiri oleh keluarga besar, kolega, dan kerabat Prof. Maidiawati. Prosesi pengukuhan Profesor asal Pesisir Selatan ini dibalut dengan rasa kekeluargaan dan suasana yang hangat. Created By Widia/ Humas     ...

21 Februari 2024

Dies Natalis ke 51 akan menjadi momentum yang istimewa bagi Institut Teknologi Padang, karena bertepatan dengan perayaan Dies Natalis ITP ke 51 secara resmi ITP akan menggelar Rapat Senat Luar Biasa sekaligus pengukuhan Guru Besar Kedua ITP, yakni  Prof. Dr. Maidiawati, S.T, M. Eng. Pengukuhan Guru Besar ini menjadi bukti nyata komitmen ITP bertransformasi menuju perguruan tinggi unggul dan berwawasan global. Eko Kurniawanto Putra, S.Pd., M.T selaku ketua pelaksana Dies Natalis ITP ke 51 mengatakan seremonial pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Maidiawati, S.T, M. Eng merupakan puncak dari rangkaian Dies Natalis ITP ke 51 yang akan digelar pada Rabu (21/02) bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP. Mengusung tema “Bertumbuh Akademis, Berkembang Profesional”, Dies Natalis ITP ke 51 siap berkontribusi nyata untuk Indonesia. Semangat ini berkobar lewat serangkaian acara Dies Natalis yang dibuka dengan Agenda Employee Day dibalut dalam kegiatan “ITP Sport Day”. Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (15/02) bertempat di Kampus I ITP, Rektor ITP Dr. Ir. H. Hendri Nofrianto. MT., IPM mengungkap rasa bangga atas capaian Prof. Maidiawati yang mampu meraih gelar Profesor dalam waktu yang relatif singkat. Menurutnya ini merupakan langkah progresif dalam rangka menggaungkan nama ITP ditengah masyarakat.“Penambahan Guru Besar di ITP merupakan kado terindah dalam perayaan Dies Natalis ITP ke 51 ini, harapannya dengan adanya penambahan Guru Besar ini semakin memperkuat kualitas ITP menjadi perguruan tinggi pencetak teknokrat yang unggul dan mampu bersaing di tingkat Nasional dan Internasional ,” ungkap Rektor. Lebih lanjut, Rektor berharap seremonial pengukuhan Guru Besar dapat meningkatkan citra positif ITP dimata publik dan memberikan dorongan bagi transformasi pendidikan di Sumatera Barat dan Indonesia. Selain itu, acara pengukuhan ini bertujuan memberikan motivasi untuk lahirnya Guru Besar rumpun keilmuan lain di lingkungan ITP.Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Maidiawati, S.T, M. Eng mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh ITP. Menurutnya capaian jenjang jabatan akademik tertinggi dosen ini merupakan hasil yang yang tidak mudah untuk dicapai. “Gelar Guru Besar ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dicapai, dibutuhkan keuletan yang tinggi dan usaha yang lebih untuk senantiasa berkarya. Capaian ini tidak terlepas dari uluran tangan Allah SWT dan sivitas akademika ITP ,” ujar Prof. Maidiawati. Lulusan Program Magister dan Doktoral Toyohashi University Of Technology Japan ini diangkat sebagai Guru Besar di bidang Struktur Beton Bertulang dan Dinding Masonry yang merupakan fokus riset penelitian beliau. Konferensi pers turut dihadiri oleh Wakil Rektor I ITP, Firmansyah David, Ph.D dan Wakil Rektor II, Yusreni Warmi, Dr. Eng. Created By Widia/Humas ...

15 Februari 2024