Berikut diumumkan Undangan Pemasukan Penawaran Pengadaan Barang Program Matching Fund Institut Teknologi Padang Tahun 2023Klik disini untuk download undangan ...
Institut Teknologi Padang (ITP) menggelar kegiatan Laporan Akhir Program Kerja Tahun 2024, dalam rangka melakukan review dan evaluasi program kerja yang melibatkan seluruh program studi, unit, lembaga, fakultas, dan rektorat. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyesuaikan program kerja dengan instrumen akreditasi dan Memorandum Akhir Jabatan Rektor ITP Periode 2020-2024. Kegiatan evaluasi ini berlangsung pada Sabtu, 9 November 2024, bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung D Kampus 1 ITP. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor ITP, Dr. Ir. H. Hendri Nofrianto, M.T., IPM, beserta jajarannya, serta tim perumus program kerja ITP untuk tahun 2024. Kehadiran seluruh unsur pimpinan dan perumus program kerja menunjukkan keseriusan dalam mencapai tujuan evaluasi ini. Rektor ITP, Dr. Hendri Nofrianto, dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan pelaporan program kerja yang dilakukan secara transparan dan akuntabel. Menurutnya, evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh program kerja yang dirancang oleh komunitas akademik di ITP dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis yang telah disusun sebelumnya, serta mendukung pencapaian visi dan misi kampus.Pada sesi pertama, seluruh Ketua Program Studi (Ka. Prodi) di ITP diberikan kesempatan untuk memaparkan laporan program kerja yang telah dilaksanakan. Beberapa hal yang disoroti dalam laporan tersebut antara lain kegiatan pembelajaran, riset dan penelitian, pengabdian masyarakat, serta kegiatan kemahasiswaan yang telah terealisasi dengan baik di masing-masing prodi selama tahun 2024. Selain itu, setiap Ka. Prodi juga menyampaikan pencapaian prestasi dan evaluasi program kerja yang telah dilakukan. Para pimpinan dan tim perumus memberikan masukan yang konstruktif dan menegaskan bahwa setiap program kerja yang dilaksanakan harus sejalan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, agar dapat berkontribusi terhadap kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang kini menjadi fokus utama pendidikan tinggi di Indonesia. Sesi kedua laporan melibatkan Kepala Bagian Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium dan Kepala Unit Pelayanan Administrasi dan Akademik yang ada di ITP. Seluruh Kepala Unit ini memaparkan capaian kinerja dan realisasi program kerja mereka selama tahun 2024. Paparan ini memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa efektif program-program tersebut dilaksanakan dan apa yang masih perlu diperbaiki.Pimpinan ITP dan tim perumus memberikan apresiasi terhadap capaian yang telah diraih, namun juga menekankan perlunya perbaikan yang berkelanjutan, terutama dalam aspek pelayanan administrasi dan akademik. Para Kepala Unit diminta untuk lebih fokus dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kepada mahasiswa, agar seluruh proses akademik berjalan lebih lancar dan transparan. Selama penyampaian laporan, berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi oleh masing-masing unit juga dibahas secara mendalam. Beberapa Kepala Unit mengungkapkan kesulitan dalam penyerapan anggaran dan pelaksanaan program, serta meminta saran dan arahan dari Pimpinan dan tim perumus untuk rekomendasi program kerja di masa mendatang. Hal ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perumusan kebijakan yang lebih baik. Salah satu sorotan utama dalam evaluasi ini adalah pentingnya penyesuaian program kerja dengan anggaran yang tersedia. Pimpinan ITP menegaskan bahwa seluruh program kerja yang diusulkan harus realistis dan dapat dilaksanakan dengan baik, dengan mempertimbangkan alokasi anggaran yang tepat agar tidak ada pemborosan. Evaluasi anggaran juga menjadi hal yang krusial dalam mencapai tujuan pembangunan kampus yang berkelanjutan.Di akhir kegiatan, Rektor ITP berharap agar hasil dari evaluasi ini dapat menjadi landasan untuk memperbaiki dan mengembangkan program kerja di masa yang akan datang. Harapannya, setiap unit dan prodi di ITP dapat beradaptasi dengan perkembangan dan kebutuhan dunia pendidikan yang semakin dinamis, serta terus mendukung pencapaian akreditasi yang lebih baik dan peningkatan kualitas layanan pendidikan. Melalui kegiatan laporan program kerja ini, ITP berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan program akademik serta non-akademik. Dengan adanya perbaikan yang sistematis, diharapkan ITP dapat semakin maju dalam menciptakan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan global, serta mewujudkan visi menjadi perguruan tinggi unggul di Indonesia. Created By Widia/Humas ...
Berikut diumumkan Undangan Pemasukan Penawaran Pengadaan Barang Program Matching Fund Institut Teknologi Padang Tahun 2023Klik disini untuk download undangan ...
Institut Teknologi Padang (ITP) menggandeng Badan Riset dan Inovasi (BRIN) untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan membangun talenta unggul bidang riset dan inovasi, tidak hanya di level nasional, namun juga dapat berdaya saing di level internasional. Dalam rangka tindak lanjut hal tersebut ITP melaksanakan diskusi secara daring untuk membahas berbagai peluang kerja sama pada Jum’at (28/07).Diskusi dihadiri oleh perwakilan BRIN yaitu Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material, Prof.Dr.Ratno Nuryadi, M.Eng, sementara itu dari ITP hadir Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T. yang didampingi oleh Wakil Rektor I ITP, Firmansyah David, Ph.D dan Wakil Rektor II ITP, Yusreni Warmi, Dr.Eng, Dekan Fakultas Teknik ITP, Maidiawati, Dr.Eng, Kepala Biro Humas, Kerja sama, dan Promosi ITP, Anna Syahrani, M.Eng, dan Kepala Pusat Layanan Terpadu ITP, Hamdi Habdillah, M.Kom. Pertemuan dibuka oleh Anna Syahrani, M.Eng selaku moderator dan dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor ITP, dalam sambutannya Rektor menyampaikan ITP sangat mendukung berbagai peluang dan kesempatan bagi seluruh civitas akademika ITP untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas dirinya. “ITP merupakan perguruan tinggi yang berorientasi menciptakan SDM Unggulan, harapannya dengan adanya kolaborasi ini dapat menjadi wadah untuk mewujudkan SDM yang professional dan berdaya saing, “ ujar Rektor.Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Prof. Ratno, ia menyampaikan BRIN sangat terbuka untuk berkolaborasi, harapannya kolaborasi yang akan dilaksanakan kedepannya dapat direalisasikan dalam berbagai program yang mendukung pengembangan SDM. Salah satu program yang menjadi fokus diskusi kali ini adalah Degree by Reseach (DBR), yang merupakan program bantuan biaya pendidikan yang ditujukan bagi PNS dan SDM lainnya. “Program ini merupakan bantuan biaya pendidikan untuk melanjutkan studi pendidikan formal jenjang S2 dan S3 yang berbasis kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) ilmu pengetahuan dan teknologi, tanpa meninggalkan tugas kedinasan. Progam DBR ini bertujuan untuk menciptakan talenta unggul di bidang riset dan inovasi, meningkatkan kapasitas talenta riset dan inovasi, kolaborasi dan publikasi bersama,” ungkap Prof. Ratno. Lebih lanjut, ia menjelaskan pada program DBR ini peserta diberikan biaya pendidikan berupa uang kuliah tunggal dan dana bantuan riset selama masa perkuliahan dengan syarat yang telah ditetapkan BRIN. Pada kesempatan diskusi ini Prof. Ratno memberikan informasi terkait persyaratan yang harus dipenuhi peserta, co-promotor dari kampus dan co-promotor dari BRIN, dokumen persyaratan peserta program DBR, dan alur proses program DBR. Dalam kesempatan ini, Prof. Ratno menyatakan program DBR memberikan kesempatan bagi periset untuk dapat meningkatkan kompetensi diri, sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas dan keunggulan institusi demi tercapainya visi strategis institusi. Ia berharap kedepannya kolaborasi yang terbangun antara ITP dan BRIN dapat berperan dan berkontribusi dalam pengembangan IPTEK dan riset nasional. Kegiatan ini ditutup dengan diskusi dan sesi tanya jawab antara pihak ITP dan BRIN. Created By Widia/Humas ...
Institut Teknologi Padang (ITP) sepakat memperbarui nota kesepahaman bersama Universitas Pendidikan Nasional (UNDIKNAS) dalam rangka penguatan implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Perwakilan dari UNDIKNAS, Ir. Dewa Ayu Putu Adhiya Garini Putri S.T., M.T., IPM diterima langsung di ruangan Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T. yang didampingi oleh Wakil Rektor I ITP, Firmansyah David, Ph.D dan Wakil Rektor II ITP, Yusreni Warmi, Dr.Eng.Penandatangan MoU dilakukan langsung oleh Rektor ITP disaksikan oleh perwakilan dari UNDIKNAS, jajaran pimpinan ITP, Kepala Biro Humas, Kerja sama, dan Promosi ITP, Anna Syahrani, M.Eng dan staf Biro Humas, Kerja sama, dan Promosi ITP, Elsa Indah Sari, S.Kom pada Kamis (27/07). Selain dalam rangka penguatan implementasi MBKM, perwakilan dari UNDIKNAS juga memberikan informasi terkait peluang dosen ITP untuk dapat melanjutkan studi pada Program Studi Program Profesi Insinyur (PS PPI) UNDIKNAS. Pada akhir penandatangan MoU ini perwakilan UNDIKNAS dan ITP saling menyerahkan cenderamata dan foto bersama. Harapannya dengan adanya kerja sama ini kedua perguruan tinggi dapat saling berkolaborasi positif dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul. Selain itu, kerja sama ini diharapkan juga dapat meningkatkan kompetensi lulusan agar dapat berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa. Created By Widia/Humas ...
Perkembangan teknologi 4.0 menuntut tenaga pendidik meningkatkan keterampilan teknologi dan informasi, hal ini bertujuan untuk menunjang pemahaman tenaga pendidik dalam perkembangan media pembelajaran berbasis digital. Perguruan Tinggi memiliki peran dalam memberikan informasi terkait inovasi dan perkembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup, terutama dalam bidang pendidikan. Sebagai bentuk nyata komitmen pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Institut Teknologi Padang (ITP) melalui Program Studi (Prodi) Teknik Informatika menggelar Pengabdian Masyarakat dalam bentuk “Pelatihan Internet of Things (IoT) dengan Platform Blynk untuk Guru SMKN 1 Lintau Buo”, Lintau Buo pada Sabtu (22/07). Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Teknik Informatika ITP yang diketuai Ganda Yoga Swara, S.Kom., M.Kom terdiri dari dosen Prodi Teknik Informatika dan dua orang mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2020, dengan peserta tenaga pendidik jurusan Teknik Informatika, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Mesin, dan Teknik Audio Video (TAV).Ketua Prodi Teknik Informatika ITP, Eva Yulianti, M.Cs dalam sambutannya menyampaikan kegiatan Pengabdian Masyarakat semester genap Tahun Akademik 2022 Prodi Teknik Informatika merupakan implementasi keahlian dan keilmuan yang dimiliki tenaga pendidik Prodi Teknik Informatika kepada masyarakat. Selain itu, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk implementasi kerja sama dengan SMKN 1 Lintau Buo yang telah terjalin sejak 2021. “Saya mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat dari pihak SMKN 1 Lintau Buo menerima kami dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat ini. Sebagai mitra yang telah memiliki hubungan yang baik, Prodi Teknik Informatika ITP memiliki tanggung jawab dalam memberikan informasi terkait perkembangan Ilmu Pengetahuan, terutama dalam bidang Teknologi Informasi kepada SMKN 1 Lintau Buo, “ ujar Ka.Prodi, Sabtu (22/07). Sementara itu, Kepala sekolah SMKN 1 Lintau Buo, bapak Anventinius, M.Pd. menyambut baik adanya kegiatan Pengabdian Masyarakat dari Prodi Teknik Informatika ITP. Ia juga mengatakan bahwa SMKN 1 Lintau Buo sangat terbuka terhadap setiap kegiatan kolaborasi dengan ITP, khususnya Prodi Teknik Informatika. “Kegiatan ini selaras dengan program pengembangan bagi tenaga pendidik SMKN 1 Lintau Buo untuk mengikuti pelatihan-pelatihan peningkatan kompetensi, yang biasanya dilaksanakan secara daring. Sehingga, kehadiran tenaga pendidik Prodi Teknik Informatika ITP dalam rangka Pengabdian Masyarakat sangat membantu dan tentunya memberikan manfaat bagi guru Jurusan Teknik Informatika, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Mesin, dan TAV SMKN 1 Lintau Buo, “ ungkap Kepala sekolah SMKN 1 Lintau Buo.Acara dilanjutkan dengan agenda utama dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat ini yaitu Pelatihan Internet of Things (IoT) dengan Platform Blynk untuk Guru SMKN 1 Lintau Buo. Hadir sebagai pemateri Eko Kurniawanto Putra, M.T. yang merupakan dosen Prodi Teknik Informatika ITP dengan keahlian bidang kompetensi IoT.Materi yang pemateri sajikan beragam, mulai dari pengenalan, komponen dasar, hingga pengaplikasian IoT. Kegiatan ini memberikan pemahaman konsep kerja dan cara kerja IoT, fungsi dan manfaat IoT, serta memberikan contoh penerapan IoT dalam bidang pembelajaran praktik. Menurut Eko peserta sangat antusias dan memberikan respon positif terhadap materi yang disampaikan, peserta juga berharap ada pelatihan lanjutan terkait materi IoT ini. “Harapannya dengan adanya pelatihan IoT ini dapat dimanfaatkan dan diimplementasikan oleh SMKN 1 Lintau Buo, khususnya untuk jurusan Teknik Informatika, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Mesin, dan TAV ,” tutur ia.Acara ditutup dengan kegiatan foto bersama, penyerahan cindera mata dan penyerahan tiga paket kit perangkat IoT untuk dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di SMKN 1 Lintau Buo oleh Prodi Teknik Informatika ITP. Created by Widia/Humas ...
Proporsi penduduk lansia terus mengalami peningkatan, menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016 jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia adalah sebanyak 22 juta jiwa, angka ini diperkirakan terus mengalami peningkatan hingga mencapai 40 juta jiwa penduduk usia lanjut pada tahun 2035.Kelompok lansia sangat rentan mengalami permasalahan kesehatan baik fisik maupun mental. Menindaklanjuti hal tersebut Institut Teknologi Padang (ITP) berkolaborasi bersama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten untuk menyelenggarakan webinar kesehatan nasional bertajuk “ Lansia dan Kesehatan Jiwanya” pada Minggu (16/07). Kegiatan webinar ini menghadirkan dua pemateri yaitu dr. Azzaky, SpPD, FINASIM seorang dokter spesialis penyakit dalam RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang juga merupakan Tokoh Kesehatan Nasional Indonesia serta Guru Besar dan Konsultan Psikiatri Indonesia Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, Prof. Dr.dr.Elmeida Effendy, M.Ked (KJ), SpKJ(K).Dalam sambutannya Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T. mengucapkan terima kasih atas kesempatan kolaborasi dan kehadiran para pemateri dalam kegiatan webinar kesehatan nasional ini. Rektor menyampaikan edukasi kesehatan pada lansia ini sangat penting untuk diinformasikan kepada masyarakat untuk mendorong terciptanya kualitas hidup yang baik bagi penduduk usia lanjut ini.“Memasuki usia senja setiap individu tentu mengalami perubahan, baik secara fisik, mental, dan sosial. Harapannya dengan adanya webinar ini dapat memberikan informasi mengenai kiat-kiat menghadapi hari tua bagi para penduduk usia lanjut dan keluarga. Selain itu, penyelenggaraan webinar ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat nasional, terutama pada penduduk usia lanjut, “ jelas Rektor.Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh dr. Azzaky, SpPD, FINASIM, ia menjelaskan bahwa secara alamiah lansia mengalami penurunan fungsi tubuh yang merupakan akumulasi kerusakan pada tingkat seluler dan molekuler, hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan resiko penyakit yang berujung pada kematian. Ia menambahkan lansia sangat rentan terkena penyakit degenerarif seiiring dengan terjadinya penuaan, seperti penyakit ginjal, hipertensi, stroke, dan sebagainya.Proses penuaan terhadap populasi lansia terbagi dua yang pertama penuaan fisiologis merupakan perubahan struktural dan fungsional, menyebabkan organ-organ tubuh mengalami penurunan baik secara anatomis maupun fungsi. Kedua penuaan patologis disertai dengan perkembangan penyakit dan gangguan kesehatan yang lebih seriusIa juga memaparkan tentang geriatri, geriatri merupakan cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada penanganan, diagnosis, serta pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan yang menyerang lansia. Seorang ahli geriatri bertanggung jawab secara komprehensif menilai fisik pasien, evaluasi fungsi kognitif, dan analisis obat-obatan yang dikonsumsi. “Pada perawatan geriatri tenaga kesehatan terkait harus berkolaborasi dengan tim medis multi disiplin dalam perencanaan perawatan yang optimal dan merancang intervensi yang tepat. Perawatan geriatri meliputi manajemen penyakit kronis, perawatan jangka panjang, rehabilitasi, perawatan paliatif, dukungan kesehatan mental, dukungan untuk gaya hidup sehat, dan aspek perawatan lainnya pada pasien lansia, “ papar ia.Selanjutnya ia juga membahas tentang syndrome geriatri, syndrome geriatri adalah berbagai gejala dan masalah kesehatan yang terjadi pada lansia akibat proses penuaan, jika tidak ditangani dengan baik syndrome ini dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup. ia juga membahas beberapa syndrome geriatri yang menyerang lansia, pertama inkontinensia merupakan kondisi kehilangan kontrol kandung kemih dan pencernaan, bentuk perawatan yang dianjurkan adalah perubahan pola makan, fisioterapi, olahraga, dan pemberian obat.Syndrom geriatri selanjutnya yang dibahas adalah gangguan tidur, solusi yang disarankan adalah membatasi waktu tidur siang dan mengurangi minuman berkafein. Selanjutnya adalah demensia, untuk demensia harus ditangani secara komprehensif dengan pemberian obat kejiwaan seperti anti psikotik dan anti depresan, mengatur pola makan seimbang, fisioterapi, dan stimulasi kognitif. Selanjutnya adalah delirium berupa kondisi penurunan kesadaran yang bersifat akut dan fluktuatif, kemudian gangguan keseimbangan dan terjatuh, dan penyakit osteoporosis.Materi selanjutnya disampaikan oleh Prof.Dr.dr.Elmeida Effendy, M.Ked (KJ), SpKJ(K), menurutnya perubahan kondisi psikososial seperti memasuki usia pensiun maupun kematian teman atau pasangan sering berdampak pada munculnya rasa kesepian dan tidak berdaya. Perubahan fisik dan psikososial lansia beresiko pada penurunan secara kognitif, emosi, dan konatif serta kualitas kesehatan lansia.Ia menuturkan gangguan mental pada kelompok lansia ini juga didorong oleh kondisi kesehatan yang menurun, serta kebutuhan akan perhatian atau dukungan sosial pada lansia yang cenderung meningkat. Adapun gejala gangguan mental yang menyerang lansia diantaranya mudah marah, gelisah, halusinasi, dan gangguan berfikir. Menurutnya penanganan dari ahli kejiwaan harus disesuaikan dengan kondisi psikis pasien, selain terapi dan psikoterapi, perhatian dari keluarga menjadi salah satu yang dibutuhkan para lansia sehingga mereka merasa nyaman saat memasuki usia senja. Selain itu, lingkungan perlu mewadahi lansia untuk tetap produktif, mandiri, dan sehat.“Interaksi dengan anak-anak, keluarga dan lingkungan sosial diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mental penduduk lanjut usia. Interaksi tersebut dapat membantu mengelola kesehatan mental sehingga lansia dapat terhindar dari masalah kecemasan dan depresi ,” tutur ia.Terakhir Prof.Elmeida menegaskan tentang pentingnya terpenuhi kebutuhan lansia mencakup kebutuhan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Hal ini diharapkan dapat memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktifitas lansia, serta terwujudnya kesejahteraan sosial lansia yang meliputi rasa tenang, tentram, bahagia, dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.Created By Widia/Humas ...