Institut
Teknologi Padang senantiasa berkomitmen dalam mewujudkan keterbukaan informasi publik
yang transparan, efesien, dan partisipasi. Komitmen ini dibuktikan dengan
keikutsertaan ITP dalam penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Monitoring
dan Evaluasi (Monev), Keterbukaan Informasi Publik yang diselenggarakan oleh
Komisi Informasi Provinsi Sumatera Barat pada Kamis (25/07) bertempat di Grand Ballroom The ZHM Premier
Hotel.
ITP sebagai Badan Publik kategori
perguruan tinggi secara berkala berupaya menghadirkan informasi publik yang benar,
akurat, dan terpercaya. Salah satu upaya dalam mendorong terciptanya ekosistem
keterbukaan informasi publik yang efektif dan efesien, ITP telah mengembangkan sistem informasi
yang terukur, teruji dan kompatibel.
Dalam sambutannya Ketua KI Sumbar, Musfi
Yendra, S.IP., M.Si mengungkapkan visi besar penyelenggaraan keterbukaan
informasi publik adalah terwujudnya tata kelola pemerintahan berbasis Good
Governance. Sehingga perlu sinergi dan kolaborasi dari berbagai elemen guna mewujudkan
transformasi layanan informasi publik.“Mari bersama-sama bergandengan tangan mendorong
lahirnya Badan Publik yang transparan dan akuntabel. Keterbukaan informasi publik
merupakan keniscayaan yang harus terwujud, keterbukaan informasi publik tidak
hanya sekadar memberikan informasi kepada masyarakat namun juga berkaitan dengan
pertanggungjawaban kinerja dan penguatan implementasi pelayanan publik, “ tutur
ia.
Oleh karena itu, pelaksanaan Monev keterbukaan
informasi publik ini merupakan bentuk komitmen dari KI Sumbar untuk mendorong
keterbukaan di Badan Publik yang harus tunduk pada ketentuan Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi ini
diharapkan bisa mengoptimalkan tugas dan fungsi Pejabat
Pengelola Informasi dan
Dokumentasi sebagai garda terdepan dalam melakukan pelayanan informasi publik yang berkualitas.Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan
Statistik Provinsi Sumbar, Ir. Siti Aisyah, M.Si hadir mewakili Sekretaris
Daerah Provinsi Sumbar membuka kegiatan Bimtek Monev Keterbukaan Informasi
Publik Tahun 2024.
“Pelaksanaan Monev sekaligus menjadi momentum
bagi Komisi Informasi untuk mengawal transformasi Badan Publik dalam
melaksanakan keterbukaan informasi. Kegiatan ini menjadi tolak ukur untuk
melihat sejauh mana penerapan keterbukaan informasi publik di masing-masing Badan
Publik di Sumbar ,” ujar ia.Acara dilanjutkan dengan sesi penyampaian
materi dari dua narasumber yang merupakan komisioner KI Sumbar, sesi pertama
disampaikan oleh Mona Sisca, SP.C, Med. Ia mengapresiasi kehadiran 51
peserta Monev yang terdiri Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi
Sumbar, Instansi Vertikal, dan perwakilan Perguruan Tinggi.
“Selaras dengan tema Monev KI Sumbar tahun
ini yaitu “Percepatan Implementasi Visi Komisi Informasi Sumatera Barat melalui
Pelaksanaan Monev Keterbukaan Informasi Tahun 2024”, harapannya seluruh Badan
Publik memperkuat konsolidasi internal. Selain itu, Badan Publik juga membangun
sinergi dengan stakeholder dalam membumikan keterbukaan informasi publik di
Sumbar ,” pesan ia.
Sesi penyampaian selanjutnya disampaikan
oleh Tanti Endang Lestari, S.IP.,M.Si, ia menerangkan pelaksanaan Monev
itu sendiri sudah berjalan semenjak tahun 2014 hingga 2024, artinya
sudah 10 tahun terlaksana. Secara
keseluruhan, partisipasi Badan Publik dari waktu ke waktu mengalami
peningkatan.“Tingkat partisipasi ini menunjukkan
adanya upaya untuk menyediakan akses informasi kepada publik, tidak
hanya sebatas partisipasi,
kualitas layanan dan akses informasi yang diberikan kepada publik dari hari ke hari juga harus terus ditingkatkan ,” jelas ia.
Untuk setiap pelaksanaan monev, KI Sumbar
akan melakukan penilaian secara transparan dan terbuka atas
dokumen dan data pendukung yang diberikan oleh
masing-masing Badan Publik. Selain itu, KI Sumbar akan melakukan kajian dan pengukuran
atas upaya-upaya Badan Publik
dalam melakukan inovasi dan kolaborasi
keterbukaan informasi publik.
Acara ditutup dengan pemamaparan tentang
sistem E-Monev yang merupakan sebuah sistem informasi, yang diluncurkan oleh
Komisi Informasi Sumbar guna menghimpun data dan informasi pelaksanaan
Keterbukaan Informasi Publik.
Created By Widia/Humas
...
Delegasi Institut Teknologi Padang (ITP)
yang dipimpin oleh Wakil Rektor II, Dr. Eng. Ir. Yusreni Warmi, S.T., M.T.,
IPM, melakukan kunjungan akademis ke laboratorium Taylor's University di
Malaysia. Kunjungan yang berlangsung pada Kamis (25/07) bertujuan untuk
menjalin kerja sama dan berbagi pengalaman dalam pengembangan fasilitas
akademik, serta memperkenalkan berbagai inovasi terbaru dalam teknologi
pendidikan.
Dalam kegiatan ini WR II ITP turut didampingi
oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) ITP, Dr. Ir.
Nofriady Handra, M.Sc, IPM, ASEAN. Eng, APEC Eng, dosen Program Studi D4
Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik, Alfith, M.Pd, serta Kepala PLT ITP, Hamdi
Habdillah, M.Kom. Kehadiran delegasi ini menunjukkan komitmen ITP untuk terus
meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di institusinya.
Rombongan ITP disambut hangat oleh tim
akademis Taylor's University yang memperkenalkan berbagai fasilitas unggulan
yang tersedia. Dari studio multimedia hingga laboratorium teknik, setiap ruang
dirancang untuk mendukung proses belajar dan penelitian yang inovatif.
Tim akademis Taylor's University menjelaskan
bagaimana mereka memanfaatkan teknologi terkini untuk meningkatkan pengalaman
belajar mahasiswa. Dengan mengintegrasikan alat-alat digital canggih dan metode
pembelajaran interaktif, mereka menciptakan lingkungan belajar yang lebih
menarik dan efisien.
Dr. Yusreni Warmi mengungkapkan rasa
antusiasmenya terhadap fasilitas yang ditawarkan. Kunjungan ini merupakan kesempatan
berharga bagi ITP untuk melihat langsung bagaimana Taylor's University
memfasilitasi riset dan pendidikan.
Selama kunjungan, delegasi ITP juga
terlibat dalam diskusi mendalam mengenai kolaborasi penelitian antara kedua
institusi. Delegasi ITP menyoroti pentingnya pertukaran pengetahuan dan
pengalaman antara akademisi dari kedua universitas.
Dalam sesi visiting lab tersebut,
delegasi ITP menekankan potensi pengembangan program bersama dalam bidang
teknologi dan rekayasa. Dengan berbagi sumber daya dan fasilitas, kedua
universitas dapat menciptakan program yang lebih relevan dan aplikatif bagi
mahasiswa.
Delegasi ITP berkesempatan menyaksikan
langsung aktivitas penelitian yang sedang berlangsung. Delegasi ITP melihat
bagaimana mahasiswa dan dosen bekerja sama dalam proyek-proyek riset yang
inovatif, memberikan inspirasi baru bagi mereka untuk membawa pulang ide-ide
segar.
Kunjungan ini menandai langkah awal bagi
ITP dalam menjajaki kolaborasi internasional yang lebih luas, sekaligus
meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian yang dapat dihadirkan bagi
mahasiswa di Indonesia.
Created By Widia/Humas ...
Guna memperkuat relasi dan
meningkatkan reputasi internasional, Institut Teknologi Padang sebagai salah
satu Perguruan Tinggi Swasta Teknik terbaik di Sumatera, secara resmi menjalin
kolaborasi akademik internasional dengan dan Taylor’s University, Malaysia.
Jalinan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) di Kampus Taylor’s University, Malaysia pada Rabu (24/07).Nota kesepahaman ini ditandatangani langsung oleh Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T, IPM dan
Head Of School of Engineering, Faculty of Innovation and Technology,
Taylor’s University, Professor Ts. Dr. Sim Yee Wai. Hadir membersamai penandatanganan
tersebut Wakil Rektor II ITP, Dr. Eng. Ir. Yusreni Warmi, S.T., M.T., IPM. dan Ketua LP2M ITP., Dr. Ir. Nofriady Handra, M.Sc, IPM, ASEAN. Eng, APEC Eng.
Dalam sambutannya, Rektor ITP
menuturkan ITP terus memaksimalkan dan memperkuat kolaborasi di bidang riset
internasional. Beliau mengungkapkan bahwa perluasan kerja sama ini adalah
bagian dari upaya membangun jejaring inovasi global, program ini sangat penting
bagi ITP guna meningkatkan exposure ITP dalam ranah riset internasional.“Kerja sama ini bertujuan untuk menjaga
komunikasi serta memperkuat jaringan networking pendidikan di kancah global.
Harapannya kerja sama ini menjadi ruang kolaborasi dalam melahirkan banyak
inovasi, terutama dalam meningkatkan kualitas implementasi Tri Dharma Perguruan
Tinggi, “ ungkap Rektor.
Selaras dengan ruang lingkup yang tertuang
di dokumen MoA yaitu Research Collaboration, Rektor ITP menyatakan bahwa ITP sangat
terbuka dalam menjalin berbagai kolaborasi yang mendukung visi ITP sebagai
perguruan tinggi riset yang unggul. Kolaborasi ini diharapkan mampu menyelaraskan
langkah bersama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.“Harapan MoA Kolaborasi Riset Internasional
antara ITP dan Taylor’s University
menjadi pilar awal terbukanya berbagai peluang kerja sama baik dalam program visiting
professor, student mobility, dan lecturer mobility. Dengan adanya kolaborasi
inovasi dan teknologi ini, semakin memantapkan ITP untuk terus berkontribusi aktif dalam menjawab berbagai isu strategis
global ,” jelas beliau.
Delegasi ITP disambut hangat oleh Executive Dean Faculty of
Innovation and Technology, Taylor’s University, Professor Dr. David Asirvatham dan
Programme Director- Electrical and Electronic Engineering, School of Engineering, Faculty of
Innovation and Technology, Taylor’s University, Assoc. Prof. TS. Dr. Chockalingam Aravind
Vaithilingam.Pada kesempatan yang sama, Prof. Sim
menjelaskan dalam praktiknya kolaborasi riset internasional mengacu pada aturan dan regulasi
pendidikan tinggi di negara Malaysia dalam meningkatkan posisi QS World University Rankings.
“Kami juga membangun jejaring riset internasional dengan
menjalin kerja sama untuk mencari mitra dalam program joint research, publikasi
bersama, mengajukan proposal grant riset penelitian bersama, dan berbagai
program lainnya yang membutuhkan mitra mancanegara, “ ujar ia.Sebagai tahap awal tindak lanjut dari implementasi kolaborasi
riset internasional ini adalah pengembangan riset, yang diinisiasi oleh Dr. Eng. Ir. Yusreni Warmi, S.T., M.T., IPM. dengan judul riset “Experimental
Investigation of Isolator Dielectric Strength of Transmission Tower In Rocky
Areas”.
Diakhir kunjungan delegasi ITP berkesempatan
bertemu dengan Vice-Chancellor and President, Taylor’s University, Professor
Barry Winn yang didampingi oleh Senior Lecturer II School of
Engineering, Faculty of Innovation and Technology,
Taylor’s University, Dr Hafisoh Binti Ahmad.Dengan adanya kerja sama ini, ITP mendorong para akademisi Indonesia untuk
menjadi katalis perubahan positif serta mendorong inovasi dan kemajuan di
bidang masing-masing. Harapannya program ini akan terus berkembang dan
mendorong kolaborasi yang lebih besar dengan berkontribusi pada pengembangan
sumber daya manusia di Indonesia.
Taylor’s University
merupakan mitra strategis ITP dalam peningkatan reputasi di ranah
internasional. Taylor’s University menempati
posisi pertama PTS Terbaik di Malaysia dan tercatat menduduki peringkat ke - 41
2024 QS Asia University Rankings
yang memperkuat reputasi globalnya sebagai universitas swasta Malaysia teratas.Lebih lanjut, Taylor’s University memiliki
concern di bidang renewable energy, renewable
materials, dan Teknologi Manufaktur. Poin ini sesuai dengan
konsentrasi bidang keahlian yang ada di ITP sehingga bagaimana ke depan akan
membuka berbagai peluang riset dan kolaborasi pada bidang keahlian yang
beririsan dengan fokus riset dari Taylor’s University.
Created By Widia/ Humas
...
Untuk memperluas akses perguruan
tinggi Indonesia di kancah global, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia
(APTISI) Wilayah X-A bekerja sama dengan Institut Teknologi Padang, menggandeng
21 Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan LLDIKTI Wilayah X untuk menjalin kerja
sama akademik dengan INTI International
University Malaysia.
Seremonial
penandatanganan dokumen MoU dan MoA diselenggarakan secara luring di INTI International
University Malaysia, pada Selasa (23/07) di bawah arahan koordinasi strategis LLDIKTI
Wilayah X. INTI International University Malaysia menjadi tuan rumah kegiatan
seremonial penandatanganan nota kesepahaman, sebagai upaya peningkatan kerja
sama Internasional Perguruan Tinggi Swasta di
lingkungan LLDIKTI Wilayah X.Ketua APTISI Wilayah X-A, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T, IPM mengucapkan
ucapan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh INTI International
University Malaysia. Beliau mengatakan melalui kegiatan ini, APTISI Wilayah X
ingin mendorong internasionalisasi PTS di APTISI Wilayah X-A dengan membangun
jejaring seluas-luasnya.“Kegiatan ini
menjadi ruang untuk bertukar informasi pendidikan tinggi dengan perguruan
tinggi Malaysia dalam aspek pengembangan akademik, riset, dan inovasi. Melalui perluasan
kerja sama ini dapat meningkatkan kerja sama akademik, dan pertukaran budaya
dalam promosi pendidikan tinggi Indonesia pada kancah internasional, “ ujar beliau.Ketua APTISI Wilayah X-A yang juga
merupakan Rektor ITP mengatakan bahwa INTI International
University Malaysia, merupakan mitra pendidikan tinggi yang strategis bagi PTS
di lingkungan LLDIKTI Wilayah X.
“INTI International
University Malaysia merupakan perguruan tinggi swasta terkemuka di Malaysia
yang telah masuk dalam jajaran QS World University Rankings. Tentu kita
perlu sharing knowledge bagaimana INTI International University dalam merancang
strategi pengelolaan perguruan tingginya, “ ungkap beliau.Selain itu, melalui
kunjungan ini para PTS mendapatkan wawasan baru tentang kiat-kiat meningkatkan
publikasi ilmiah, mendorong pelaksanaan riset, dan mendorong terciptanya
inovasi. Hal ini sejalan dengan penerapan Tri Dharma perguruan tinggi dan strategi
menciptakan perguruan tinggi berkelas dunia.
Pada kesempatan
yang sama, Kepala Bagian Umum, Rahmi, S.E., M.Si mengatakan perluasan kerja
sama ini berawal dari kunjungan Professor Dr. Goh Khang Wen, sebagai narasumber
dalam Bimtek Peningkatan Kerja Sama Prodi dan Percepatan Implementasi
MBKM pada PTS di Lingkungan LLDIKTI Wilayah
X pada Juni lalu.“Saya sangat senang
bisa dapat berkunjung dan menjembatani perluasan kerja sama internasional ini,
kegiatan ini adalah wujud komitmen LLDIKTI Wilayah X dalam mendorong capaian Indikator Kinerja
Utama (IKU) kemitraan PTS pada Dashboard IKU PDDikti. Ini adalah langkah
progresif LLDIKTI Wilayah X dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan
tinggi, “ jelas ia.Mengusung tema “International Collaboration on Research
Engagement and Education Quality Enhancement”, kegiatan ini menjadi platform
bagi universitas-universitas untuk berdiskusi dan mengeksplorasi berbagai
topik. Mulai dari strategi membangun kemitraan global, peningkatan kualitas
pendidikan, dan meningkatkan motivasi akademisi membudayakan orientasi
penelitian.Pro Vice
Chancellor International Relation and Collaborations, INTI International
University, Prof. Goh menyambut baik kedatangan para delegasi PTS di lingkungan
LLDIKTI Wilayah X. Ia mengapresiasi langkah cepat APTISI Wilayah X-A dan
LLDIKTI Wilayah X dalam tindak lanjut kerja sama ini.
“Kolaborasi yang
baik bukan hanya tertuang dalam dokumen kerja sama, tetapi yang paling penting
adalah implementasi program yang akan berdampak pada perguruan tinggi yang
menjalin kerja sama ,” jelas ia.Setelah
pembukaan, acara dilanjutkan dengan penandatanganan dokumen MoA dan MoU antar
masing-masing perguruan tinggi, dan kegiatan hari pertama ditutup dengan kunjungan
ke semua laboratorium INTI untuk memperlihatkan sumber daya penelitian dan
pengajaran INTI International University.
Created By
Widia/Humas
...
Delegasi Institut Teknologi Padang (ITP)
turut berpartisipasi di acara Workshop Research yang diselenggarakan oleh INTI
International University pada Rabu, (24/07). Acara ini menghadirkan Prof-Vice
Chancellor (Research and Innovation) INTI International University, Prof. Wong
Ling Shing sebagai narasumber utama yang bertujuan untuk mengedukasi peserta
mengenai pentingnya kolaborasi antara dunia akademis dan industri.
Workshop ini menjadi platform strategis
bagi akademisi dan pelaku industri untuk berbagi wawasan dan strategi dalam
menghadapi tantangan yang ada di sektor pendidikan. Dengan tujuan menciptakan
sinergi yang efektif, acara ini diharapkan dapat mengembangkan program-program
yang relevan dan aplikatif bagi peserta.
Salah satu fokus utama diskusi adalah
tentang strategi mendapatkan hibah industri untuk riset yang diperlukan oleh
berbagai sektor. Prof. Wong menekankan pentingnya kolaborasi dalam memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk meningkatkan kualitas riset dan publikasi akademik.
“Kita perlu memulai sesuatu yang konkret,
hibah kolaboratif adalah langkah awal yang harus kita ambil untuk mendukung
riset yang inovatif. Dengan membangun jaringan yang kuat antara universitas dan
industri, kita bisa menciptakan peluang baru untuk penelitian yang relevan dan
mendapatkan dukungan finansial yang dibutuhkan ,” ungkap Prof. Wong.
Dalam konteks reputasi akademik, workshop
ini menggarisbawahi bahwa kolaborasi antara institusi pendidikan dan industri
sangat penting untuk meningkatkan reputasi dalam publikasi riset dan sitasi.
Indonesia, Malaysia, dan Singapura
menjadi sorotan sebagai negara-negara dengan peringkat yang aktif dalam
pendidikan tinggi. Menurut Prof. Wong, ketiga negara ini memiliki kesamaan
dalam hal kebutuhan untuk menjalin jaringan internasional.
Di tengah perkembangan tersebut, dorongan
bagi sumber daya manusia untuk menulis jurnal menjadi sangat penting. Prof.
Wong mengajak para peneliti dan akademisi untuk berkontribusi dalam publikasi
ilmiah.
“Jaringan internasional adalah kunci
untuk meningkatkan peringkat dunia kita. Kita perlu menciptakan dan merekrut
lebih banyak ilmuwan, kolaborasi dalam penelitian dan dukungan dari lembaga
untuk proses penulisan jurnal akan sangat membantu ,” tambahnya.
Workshop ini juga menyoroti pentingnya
grup research dalam mengarahkan mahasiswa untuk mempublikasikan hasil
penelitian mereka. Menurut beliau dengan membimbing mahasiswa untuk menulis
karya ilmiah, tidak hanya dapat meningkatkan reputasi institusi, tetapi juga
memberikan kontribusi nyata bagi ilmu pengetahuan.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Wong
menekankan pentingnya mengikuti prosedur dan format penulisan setiap jurnal.
Beliau menjelaskan pemahaman yang baik tentang format dan prosedur akan
mempercepat proses publikasi dan meningkatkan peluang untuk diterima di
jurnal-jurnal terkemuka.
Melalui workshop ini, diharapkan akan
terbangun ekosistem yang lebih kuat antara pendidikan tinggi dan industri.
Sinergi ini tidak hanya akan mendukung perkembangan akademis, tetapi juga
berkontribusi pada kemajuan industri dan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat, ITP
dan INTI International University berkomitmen untuk terus memimpin inovasi
dalam pendidikan tinggi terutama di wilayah Asia. Masa depan pendidikan tinggi
sangat bergantung pada kerja sama yang efektif antara akademisi dan industri,
dan acara ini adalah langkah awal menuju pencapaian tersebut.
Created By Widia/Humas
...