Delapan
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Geodesi Institut Teknologi Padang (ITP) dinyatakan
lulus seleksi program Pertukaran Mahasiswa di tiga perguruan tinggi di
Indonesia pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024. Program Pertukaran
Mahasiswa Prodi Teknik Geodesi ITP merupakan akselerasi implementasi Program
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bersama tiga perguruan tinggi mitra ITP,
yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pakuan Bogor (UNPAK), dan
Institut Teknologi Nasional (ITENAS).
Program
Pertukaran Mahasiswa ini merupakan program yang diusung Ditjen Diktiristek
dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman
belajar di luar perguruan tinggi asal selama satu semester. Rencananya, peserta
program Pertukaran Mahasiswa ke UGM dijadwalkan berangkat pada 13 Agustus 2023,
sedangkan peserta program Pertukaran Mahasiswa ke UNPAK dan ITENAS dijadwalkan
berangkat pada bulan September 2023 disesuaikan dengan kalender akademik
perkuliahan perguruan tinggi penerima.
Melalui
Program Pertukaran Mahasiswa ini, diharapkan tercipta ruang jumpa yang dinamis
antara mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi melalui kegiatan akademik dan
non-akademik tentang keberagaman dan sikap saling memahami. Sehingga, mahasiswa
dapat merasakan berbagai pengalaman yang memperkuat persatuan dalam keberagaman
dan memperluas pengetahuan dalam bidang akademik.Ketua
Prodi Teknik Geodesi ITP, Dwi Arini, M.T. menyampaikan sebelumnya seluruh
peserta program Pertukaran Mahasiswa dari Prodi Teknik Geodesi ITP telah
menjalani tahap seleksi institusi, yaitu seleksi substansi oleh Tim Prodi Teknik
Geodesi ITP dan seleksi wawancara yang dilakukan secara luring oleh penanggung
jawab kegiatan MBKM Prodi Teknik Geodesi ITP yaitu Saiyidinal Fikri, M.T. dan Ilham
Armi, M.T di Ruang PKKM, Ruang Diskusi A.2.6 Kampus 2 ITP pada Kamis (06/07).
Selanjutnya
tiga peserta program Pertukaran Mahasiswa ke UGM mengikuti seleksi tahap 2 wawancara
secara daring bersama pewawancara dari Prodi Teknik Geodesi UGM, yaitu Ketua
Prodi Teknik Geodesi UGM Heri Sutanta, S.T., M.Sc., Ph.D, dan Sekretaris Prodi
Teknik Geodesi UGM, Dr. Ir. Diyono, S.T., M.T., IPU pada Kamis (27/07). Dalam
kesempatan ini turut hadir Ka. Prodi Teknik Geodesi ITP dan salah seorang dosen
Prodi Teknik Geodesi ITP, Ilham Armi, M.T.Prodi
Teknik Geodesi ITP menggelar pelepasan untuk mahasiswa peserta Program
Pertukaran Mahasiswa Tahun 2023 di Kampus 2 ITP pada Jum’at (11/08). Dalam kegiatan
pelepasan ini Ka.Prodi Teknik Geodesi ITP dan salah seorang dosen Prodi Teknik
Geodesi ITP, Defwaldi, M.Eng memberikan arahan pengambilan mata kuliah yang
sesuai dengan perguruan tinggi penerima.
Ka.
Prodi Teknik Geodesi ITP menyampaikan dukungan dan pesannya bagi mahasiswa, ia
berpesan kepada para mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya
sebagai sarana eksplorasi diri.“Saya
berpesan kepada para peserta Pertukaran Mahasiswa ITP Semester Ganjil Tahun
Akademik 2023/2024 untuk fokus dan mengikuti seluruh kegiatan perkuliahan di
perguruan tinggi tujuan dengan baik. Sehingga harapannya ketika kembali lagi ke
ITP, para mahasiswa ini dapat memberikan pengaruh positif dan memperoleh banyak
pengalaman berharga untuk pengembangan kemampuan baik Hard skill maupun
Softskill mereka, “ tutur ia.
Program
Pertukaran Mahasiswa juga merupakan bentuk komitmen Prodi Teknik Geodesi ITP mengimplementasikan
program MBKM dengan dukungan Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2023
dalam bentuk pembiayan operasional peserta program Pertukaran Mahasiswa.
“Semoga
dengan adanya dukungan dan bantuan dari PKKM dapat memberikan stimulus yang
baik untuk mahasiswa yang belajar di luar kampus, memberikan pengetahuan dan
pengalaman terkait atmosfir akademik dan kehidupan kampus di perguruan tinggi
mitra. Harapannya melalui program ini mahasiswa dapat memperkuat kompetensi
lulusan perguruan tinggi yang berkualitas dan berdaya saing, “ ujar Direktur
PKKM Prodi Teknik Geodesi ITP, Fajrin, M.si.
Berikut
Nama Mahasiswa Prodi Teknik Geodesi Peserta Pertukaran Mahasiswa pada Semester
Ganjil Tahun Akademik 2023/2024:1. Univesitas Gadjah Mada
- Muammar Khadafi Al Musyaraf
(2021510013)
- Langgita Maharani (2021510001)
2. Universitas
Pakuan Bogor (UNPAK)
- Insanul Kubra (2022510009)
- Redy Reinaldy (2022510027)
- Amanda Ramadhan Putra (2022510027)
- Afifah Fista (2022510022)
3. Teknologi Nasional
(ITENAS)
- Selly Selvina (2021510031)
- Puja Kharisma (2021510004)
Created
By Widia Humas
...
Institut
Teknologi Padang (ITP) menyelenggarakan seleksi beasiswa Yayasan Pendidikan
Teknologi Padang (YPTP) untuk penerimaan mahasiswa baru 2023 berupa seleksi
wawancara yang dilaksanakan secara luring pada Selasa (08/08) di Aula Gedung D
Kampus 1 ITP. Beasiswa YPTP ini akan diberikan kepada talenta terbaik yang
dinyatakan lulus pada seluruh rangkaian tahap seleksi yang diselenggarakan oleh
ITP.Rektor
ITP, Dr.Ir. Hendri Nofrianto, M.T dalam sambutan menyampaikan ucapan terima
kasih atas kehadiran para kandidat penerima beasiswa YPTP Tahun 2023 dan
selamat berjuang dalam seleksi tahap wawancara. Rektor juga menjelaskan
beasiswa YPTP ini merupakan bantuan pendidikan yang diberikan kepada calon
mahasiswa yang mempunyai prestasi baik akademik maupun non-akademik namun tidak
mampu secara finansial.
“Beasiswa
ini diberikan dalam bentuk bantuan biaya pendidikan yang diberikan berupa bebas
pembayaran uang kuliah selama satu tahun dan dapat diperpanjang tiap
semesternya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Setiap semesternya akan
ada monitoring dan evaluasi terhadap mahasiswa penerima beasiswa yayasan
berkaitan dengan indikator akademik, keaktifan mahasiswa dalam mengembangkan
diri, dan mengikuti kegiatan pendukung lainnya ,” ungkap Rektor.
Acara
dilanjutkan dengan seleksi tahap wawancara dengan calon kandidat penerima
beasiswa YPTP yang berasal dari berbagai latar dan daerah asal, selain calon
kandidat yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat terdapat juga calon kandidat
yang berasal dari daerah lainnya. Tes seleksi wawancara dilakukan oleh
perwakilan akademisi ITP yang merupakan tim profesional dan ahli dibidangnya.Panitia
menghadirkan enam orang dosen kompeten yang berasal dari masing-masing Program
Studi di ITP, terdiri dari Dr. Nofriady Handra, M.Sc., Busran, S.Pd, M.T.,
Arfita Yuana Dewi Rachman, S.T., M.T., Syafri Wardi, Ph.D., Minarni, S.Si,
M.T., dan Fajrin, M.Si. Dalam kegiatan ini turut hadir Wakil Rektor 1 ITP,
Firmansyah David, Ph.D, Kepala BIKMA, Saiyidinal Fikri, M.T., dan karyawan
LP2M, BIKMA dan Pusat Karir, Rahmadania, S.Kom.
“Harapan dari seleksi wawancara ini nantinya
didapatkan kandidat yang memenuhi syarat untuk menjadi penerima beasiswa YPTP
dan mempunyai komitmen penuh dengan ITP" tutur Saiyidinal Fikri, M.T.,
selaku Ka.BIKMA dan Ketua Pelaksana Beasiswa YPTP Tahun 2023.Saat proses
seleksi wawancara mahasiswa menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam
menyampaikan potensi dan kompetensi diri yang mereka miliki, seluruh peserta
seleksi mengikuti rangkaian seleksi wawancara dengan baik dan lancar.
Harapannya, para penerima beasiswa YPTP yang terpilih nantinya dapat menjalani
perkuliahan dengan baik dan menjadi lulusan yang kompeten dibidangnya
masing-masing.
Pengumuman hasil
seleksi beasiswa akan diinformasikan melalui website spmb.itp.ac.id. Untuk
kandidat yang tidak lulus seleksi beasiswa, para peserta masih berkesempatan
untuk berkuliah di ITP melalui jalur reguler.
Creadit By
Widia/Humas ...
Mengawali karir sebagai seorang dosen muda di
Fakultas Keguruan Teknik (FKT) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP)
Padang pada Maret 1979, menjadi bagian dari pengembaraan hidupnya sebagai
seorang praktisi pendidikan. Kecintaannya terhadap bidang Pendidikan Teknik telah mengantarkannya menjadi seorang tokoh yang
mewakafkan dirinya untuk kemajuan pendidikan, khususnya dalam dunia pendidikan
Teknik di Sumatera Barat.
Drs. H. Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd. merupakan
sosok yang bersisian erat dengan perjalanan pengembangan Institut Teknologi
Padang (ITP), melalui gagasan, tindakan, dan strategi yang diaktualisasikannya dapat
mengantarkan ITP yang pada awal pendiriannya pada
tahun 1972 merupakan sebuah kursus yang bernama Kursus
Ahli Teknik (KAT) mengalami
perkembangan menjadi Akademi Teknik Padang (ATP) pada tahun 1973. Kemudian
dengan semangat seluruh civitas akademika pada tahun 1989 ATP berkembang
menjadi Sekolah Tinggi Teknik Padang (STTP), hingga pada tahun 2002 secara
resmi STTP mengalami peralihan menjadi ITP yang mampu menjadi salah
satu perguruan tinggi swasta terbaik di Sumbar.Menurutnya eksistensi ITP saat ini
adalah buah dari motto yang diusung oleh para pendiri yayasan, yaitu “dari masyarakat, untuk masyarakat, milik
masyarakat, dan kembali ke masyarakat’.
“Ingatan saya kembali ke 41 tahun silam, tepatnya pada Juni
1982, saat itu saya baru kembali dari perjalanan Studi Banding tentang Hubungan
Dunia Industri dengan Pendidikan Vokasi di 3 negara (India, Singapura, dan
Malaysia). Hari pertama saya kembali ke kampus saya
menghadap pimpinan, Drs. Jalius Jama, (Prof .M.Ed, Ph.D.) yang saat itu menjabat
sebagai Dekan FKT IKIP. Mata saya tertuju pada papan tulis yang bertuliskan
struktur pimpinan ATP 1982-1986 yang salah satu nama ada tulisan Zulfa
selaku Wakil Direktur III ATP. Awalnya saya mengira “kata Zulfa” mengacu pada orang
lain yang memiliki nama serupa dengan saya, tanpa terbesit nama Zulfa yang
tertera ditujukan untuk saya “ ujar beliau.
Keesokan harinya,
Bapak Jalius Jama sebagai salah satu pengurus yayasan di ATP
dan sekaligus Dekan memanggil Zulfa keruangannya dan menyampaikan bahwa ia menugaskan Zulfa sebagai
kader dalam jajaran
pimpinan ATP. Bapak Jalius menyampaikan terpilihnya Zulfa sebagai salah
satu pimpinan lembaga pendidikan Teknik tertua di Sumatera Bagian Tengah ini
didasari oleh karena Zulfa kader yang
aktif berorganisasi selama masa perkuliahan. Bapak Jalius menilai Zulfa telah terlatih untuk bertanggung jawab, memimpin sebuah
organisasi, dan saat itu juga sebagai
dosen muda yang energik.
Drs. Zulfa menyampaikan ini merupakan amanah besar yang diterimanya, karena
baginya amanah ini memiliki tantangan dan tentunya tanggung jawab besar yang
akan diembannya.
Zulfa menerangkan dengan
modal berbagai pengalaman berorganisasi dan
niat untuk mengabdi, ia
memulai langkah awal pengabdian di ATP pada awal Juli tahun 1982. Berbagai
tantangan harus dihadapi Zulfa saat awal pengabdiannya di ATP, terutama masih
lemahnya sistem administrasi dan pelayanan yang dikelola oleh SDM yang belum
berpengalaman di lembaga pendidikan. Selanjutnya Zulfa
juga dihadapkan pada status dosen dan karyawan yang masih tenaga honor, dan
pimpinan utama yaitu Direktur dan Wadir 1 yang merupakan
pengusaha dan pejabat dengan segudang kesibukan pada tugas
utamanya.
Komitmen Zulfa untuk mendarmakan diri pada pendidikan
meneguhkan langkah beliau mengemban tanggung
jawab selaku Wakil Direktur III ATP. Fokus
tugas dan tanggung jawab pertama adalah menangani permasalahan akademis dan
kemahasiswaan yang merupakan pekerjaan rumah terbesar bagi Zulfa dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di ATP.
Zulfa kemudian menghimpun berbagai informasi, berinteraksi dan berkomunikasi intensif dengan mahasiswa mencari
benang persoalan, dari diskusi ini saya menemukan inti
persoalan yang terletak pada administrasi umum dan akademik yang kurang baik. Sehingga seluruh administrasi
akademik tidak berjalan sesuai prosedur dan berdampak pada atmosfer akademik yang tidak sehat. Untuk memperbaiki sistem dan manajemen
yang belum terkelola dengan baik, Zulfa merancang strategi
dan menyusun langkah-langkah inovatif demi tercipatanya ekosistem akademik yang
sehat di lingkungan ATP.
“Salah
satu upaya pertama yang saya lakukan adalah
dengan merancang sistem administrasi umum dan akademik yang sederhana, serta melakukan
pendekatan kepada karyawan, yang selalu
dapat dukungan dan pendampingan Kuasa Ketua Yayasan (alm.Bapak Masri Usman,
SH). Upaya perbaikan ini diiringi dengan perpindahan seluruh kegiatan ATP
pindah ke kampus milik sendiri di jalan Kandis Nanggalo (jalan Gajah Mada),
Disinilah baru kita mulai dapat menuangkan kreatifitas, mengembangkan bakat,
dan menumbuhkan nilai-nilai kebaikan untuk perbaikan mutu penyelenggaraan
pendidikan ,” terang beliau.
Setelah empat tahun menjabat sebagai Wakil
Direktur III ATP, pada tahun 1986 Zulfa
diminta oleh yayasan menjadi Direktur ATP yang saat itu diwakili oleh Achmad,
S.B. bersama Masri Usman, S.H. selaku
Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang (YPTP)
“Saya menyepakati dengan melayangkan dua
syarat, pertama saya meminta untuk membuat batasan yang tegas secara tertulis,
terkait tugas, wewenang, dan tanggungjawab antara pihak yayasan dan direktur,
selaku pimpinan kampus. Kedua, beri kewenangan kepada direktur menentukan
stafnya sendiri. Dua syarat yang saya ajukan diterima pihak yayasan, hingga
pada Juli tahun 1986 saya resmi dilantik menjadi Direktur ATP ,” tutur Zulfa.
Langkah awal Zulfa sebagai Direktur ATP
adalah tetap memperbaiki sistem pelayanan mahasiswa dan dosen menjadi lebih
baik sekaligus mengembangkan akademi menjadi sekolah tinggi, sehingga bisa membuka Program S1 Teknik dan mengalami perubahan nama ATP menjadi Sekolah Tinggi Teknik Padang
(STTP). Peran seorang dosen muda yang saat
itu berusia 25 tahun, Drs. Anrinal, (Ir S.E., M.T). sangat besar dalam menyusun konsep proposal
yang akan diserahkan kepada pihak Depdikbud.
Harapannya perubahan
nama ini dapat menjadi benang merah ATP memiliki daya pikat
tersendiri bagi masyarakat. Seiring dengan pengembangan lembaga menjadi STTP
tentu kualitas dosen juga harus ditingkatkan menjadi S2 dan S3, sehingga pada
waktu itu dikirimlah beberap dosen perguruan tinggi terkemuka didalam negeri
(ITB, UI, UGM) dan luar negeri (UTM, UKM dan UM di Malaysia). Pada perubahan
menjadi STTP ini yayasan masih tetap mempercayakan kepada saya jadi pimpinan
sebagai Ketua STTP , “kata Zulfa.
Seiring berjalannya waktu perlahan-lahan
Zulfa memperbaiki permasalahan administrasi, sebagai induk dari seluruh kegiatan hal
mendasar yang harus dilakukan adalah pembenahan administrasi dengan menerapkan sistem
komputerisasi, metode ini dinilai efektif karena mudah dipantau dan
meminimalisir kegiatan transaksional. Saat itu Zulfa meminta Anrinal selaku
kepala BAK menyusun dan merancang sistem administrasi tersebut.
“Momentum yang paling saya ingat saat
memperbaiki sistem administrasi adalah pergolakan dari pihak yang merasa
dirugikan akibat diperbaikinya sistem. Namun, dengan strategi dan komitmen yang
kuat perlahan-lahan sistem tersebut terlaksana dengan baik yang berdampak pada
citra kampus yang semakin positif dimasyarakat, karena STTP dinilai memiliki
integritas dan menimbulkan kepercayaan ditengah masyarakat ,” jelas Zulfa.
Lanjut Zulfa, setelah STTP berjalan dan
berkembang dengan baik maka pada bulan Februari 1998 saya diangkat sebagai
Ketua STTP untuk masa bakti 1998-2002. Tugas berat yang jadi tantangan sebagai
pimpinan waktu itu adalah bagaimana menghasilkan lulusan yang berorientasi masa
depan, dan memperoleh dana dari hibah Kompetisi yang disediakan oleh pemerintah
serta upaya untuk menjadikan STTP jadi
Institut Teknologi Padang (ITP). Pada saat itu kita sudah banyak tokoh-tokoh
muda yang potensil dan dinamik yang diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinan
berikutnya. Diakhir kepemimpian saya sebagai Ketua STTP tahun 2001 berhasil
memperoleh dana Hibah Kompetisi dari ADB melalui Proyek TPSDP sebesar 18 Milyar satu-satunya PTS di Wil. X yang dinyatakan berhasil.
Seiring dengan keluarnya keputusan perubahan
STTP menjadi Institut Teknologi Padang (ITP) jabatan Ketua STTP juga berakhir.
Maka keberlanjutan peralihan maka tgl 30 Juni 2002 Zulfa diangkat sebagai Pj.
Rektor untuk jangka waktu satu tahun, dengan tugas mengawal keberlanjutan
Proyek TPSDP dan mempersiapkan Rektor difinitif untuk masa bakti 2003-2007.
Pada waktu berakhirnya jabatan Rektor, pengurus yayasan mengadakan rapat dan
mufakat mengangkat sebagai Wakil Ketua YPTP sampai tahun 2010. Selanjutnya
diangkat menjadi Ketua Pengurus YPTP 2010-2023 (2 periode). Dan pada tahun 2023
diamanahkan untuk menjadi Ketua Pembina YPTP sebagai ladang pengabdian
dibidang pendidikan.
Karakter perjuangan dan bertanggung jawab
adalah hasil didikan dari orang tua dan bimbingan Pak Etek, Drs. Soufyan Ras
Burhany dan Etek. Dari usia belia Zulfa
terlatih dengan tanggung jawab pekerjaan yang lumayan berat, disekolah saya
menjabat sebagai ketua OSIS, sementara dirumah saya juga memiliki berbagai
tanggung jawab pekerjaan rumah. Dalam hal ini karakter kerja keras, tanggung
jawab, dan disipilin terhadap pekerjaan, berakar dari pola didikan sedari
kanak-kanak.
Zulfa merupakan pribadi yang teguh dalam
memegang prinsip, menurutnya pencapaian yang saat ini diterimanya merupakan
hasil dari nasehat dan nilai-nilai yang ditanamkan kepadanya, salah satu yang
sangat melekat dan tergambar dari diri seorang Drs. Zulfa adalah sebuah
kesederhanaan yang bersahaja. Ia menuturkan kesederhanaan ini adalah buah dari
nasehat yang ia terima dari Pak Etek, Drs. Soufyan dan Achmad, S.B, Jalius
Jama, Masri Usman pendiri/sesepuh YPTP.
“Ketika saya diamanahkan menjadi Direktur
ATP, Pak Etek berpesan jika menjadi pemimpin jangan berubah gaya hidup dan
tetap sederhana. Nasehat lain yang akan selalu saya ingat adalah dari nasehat
dari Pak Achmad, S.B dan Pak Masri Usman, bahwasanya jika ingin memimpin dan
mengabdi pada pendidikan, jangan pernah mencari kekayaan, tetapi niat mulia dan
dedikasi yang tulus akan membantu kita dalam menghadapi kehidupan dan itu akan
menjadi ciri khas diri yang akan selalu terkenang bagi orang lain, “ tutur
beliau.
Bagi Zulfa, ITP adalah rumah tempat melatih
kepemimpinan, sebagai seorang individu kita dituntut terus belajar. Pengalaman
organisasi membentuk pola fikir seorang Drs. Zulfa bahwasanya ketika kita
mengabdi kepada sebuah institusi bukan apa yang bisa diberikan institusi kepada
kita, melainkan kontribusi apa yang bisa kita berikan demi kebaikan institusi.
Beliau sangat optimis kepengurusan YPTP
dibawah pimpinan Ampri Satyawan, S.E., M.M. akan lebih baik dan berkembang
sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan zaman, YPTP sebagai lembaga
yang memayungi ITP diharapkan dapat saling bekerja sama, membangun koordinasi,
dan berkolaborasi dengan penuh keikhlasan untuk mewujudkan visi dan misi ITP
menjadi World Class University pada tahun 2040.
“Terakhir pesan bagi generasi muda, dalam
melaksanakan pekerjaan kita harus mengerjakannya dengan hati yang ikhlas dan
memegang prinsip kejujuran. Karena pengabdian yang tulus akan berdampak pada
kompetensi dan kualitas diri. Seseorang yang bekerja keras maka akan bertahan
pada pekerjaanya, seseorang yang bekerja cerdas akan membuat seseorang memiliki
pengaruh pada pekerjaannya. Namun, jauh diatas itu seseorang yang bekerja
dengan tulus dan ikhlas akan mengantarkan dirinya pada takdir-takdir hidup yang
dipenuhi keberkahan ,” tutup beliau.
Created By Widia/Humas ...
Dalam rangka
mendukung pendidikan karakter dan membangun jiwa sportivitas peserta didik, Institut
Teknologi Padang (ITP) turut serta menjadi bagian dari pelaksanaan Infosumbar
Futsal Championship 2023 yang diselenggarakan oleh Media Infosumbar. Kegiatan
ini merupakan Liga Pertandingan Futsal Antar SMA/MA se-Sumatera Barat yang
diselenggarakan di Rafhely Futsal By Pass, Kota Padang, pada 27-30 Juli 2023.Dukungan yang diberikan oleh ITP
merupakan salah satu bentuk komitmen ITP untuk berkontribusi dalam
menfasilitasi bakat dan minat pelajar di bidang non-akademik yaitu olahraga,
khususnya futsal. Dukungan ini juga sebagai langkah komprehensif mencetak generasi muda yang kompetitif, serta
berjiwa kolaboratif dan kreatif dalam berkarya dan berprestasi.
Lebih lanjut, partisipasi ITP dalam
kegiatan Infosumbar Futsal Championship 2023 merupakan bentuk sinergitas antara
ITP sebagai lembaga pendidikan dengan Infosumbar sebagai Dunia Usaha dan Dunia
Industri (DUDI), dalam upaya mebangun kolaborasi berkelanjutan sebagai
implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diusung oleh
Kemendikbud ristekdikti dan mendukung Desain Besar Olahraga Nasional (DBON)
yang telah dirancang oleh Kemenpora.
Sesuai arahan kemendikbud ristekdikti
peserta didik berhak untuk mengembangkan minat dan bakatnya, termasuk di bidang
olahraga. Kegiatan kompetisi olehraga seperti Infosumbar Futsal Championship
2023 sangat penting sekali untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dan
membangkitkan semangat generasi muda untuk berkarya dan berprestasi.
ITP sebagai lembaga pendidikan
memberikan ruang bagi mahasiswanya untuk dapat mengembangkan minat dan
bakatnya, terbukti ITP telah menorehkan berbagai prestasi baik dibidang
akademik dan non-akademik. Pada bidang akademik, mahasiswa Teknik Sipil ITP
berhasil meraih peringkat kedua AutoCad Competition se-Kota Padang dan
Mahasiswa Teknik Informatika ITP berhasil meraih dua medali dalam Kejuaraan
Sains Nasional.
Di sisi lain, mahasiswa ITP juga
berhasil mengukir prestasi dalam bidang non-akademik diantaranya, Tim Futsal
ITP meraih Juara 2 Tournament Futsal Dekan Cup UNP 2023 Antar Perguruan Tinggi
Se-Sumatera Barat, kemudian Tim E-Sport ITP raih Juara III Turnamen E-Sport
se-Kota Padang, dan Tim Voli ITP berhasil menjadi Runner Up Turnamen Voli
se-Kota Padang.
Hal ini menunjukkan ITP merupakan
perguruan tinggi yang mendorong dan mendukung mahasiswa dengan memberikan ruang
bagi mahasiswa dalam mewujudkan potensi dirinya. Dukungan ITP dalam Infosumbar
Futsal Championship 2023 diharapkan dapat menanamkan pendidikan karakter pada
peserta didik melalui olahraga, meningkatkan dan mengembangkan prestasi olahraga
peserta didik baik ditingkat regional, nasional, bahkan internasional, serta
sebagai bentuk pencarian bibit-bibit atlet futsal yang dapat menorehkan
berbagai prestasi.
CEO Infosumbar, Vembi Fernando
mengucapkan terima kasih kepada ITP yang telah memberikan dukungan dan
kontribusinya dalam rangkaian Infosumbar Futsal Championship 2023, dan berharap
kedepannya Infosumbar dan ITP sama-sama bergandengan tangan dalam mendukung
pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Created By Widia/Humas ...
Tanamkan
sikap peduli lingkungan dan akselerasi mitigasi bencana banjir tim pengabdian
masyarakat Institut Teknologi Padang (ITP) melalui Program Studi (Prodi) Teknik
Lingkungan dan Teknik Sipil (ITP) terjun langsung bersama mahasiswa menggelar
kegiatan pengabdian masyarakat di
lingkungan Kampus II ITP pada Sabtu (29/07).
Tim pengabdian masyarakat ITP berfokus pada pembuatan sumur resapan
biopori guna menangani masalah genangan air dan mengurangi timbulan sampah
organik.Ketua
Prodi Teknik Lingkungan dan plt Ka.Prodi Teknik Sipil ITP, Dr.Herix Sonata,
M.S., M.Si menjelaskan kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari
Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ia
menambahkan kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk pengabdian
dosen sebagai insan akademik mengimplementasikan dan mengaktualisasikan kompetensi
keilmuan yang dimilikinya kepada masyarakat, bisa dalam bentuk pelatihan,
penyuluhan, dan tenaga ahli dalam sebuah proyek.
“Pembuatan
sumur resapan biopori ini merupakan bentuk edukasi dan solusi inovatif dari
perguruan tinggi dalam menjawab isu-isu permasalahan lingkungan dan upaya
mitigasi bencana. Sehingga pada pengabdian masyarakat ini terdapat dua bentuk
kegiatan yakni penyuluhan pembuatan sumur resapan biopori dan praktek pembuatan
biopori dengan peserta masyarakat yang tinggal disekitar Kampus II ITP, “ ujar
Ka. Prodi Teknik Lingkungan, Senin (31/07).Ia
menjelaskan pemateri yang memberikan materi terkait sumur resapan biopori
adalah Agus, M.Sc merupakan salah satu dosen Teknik Sipil ITP, pemateri
menyampaikan materi tentang pengertian sumur resapan biopori, tujuan pembuatan,
alat dan media bahan pembuatan sumur resapan biopori, dan bagaimana cara
pembuatan sumur resapan biopori. Dalam hal ini Dekan Fakultas Teknik ITP,
Maidiawati, Dr. Eng menambahkan informasi terkait pentingnya pemanfaatan sumur
resapan biopori bagi masyarakat.Kegiatan
dilanjutkan dengan penyampaian materi pemanfaatan sumur resapan dari aspek
lingkungan, beberapa dosen Teknik Lingkungan ITP dengan kompetensi keahlian di bidang manajemen
pengelolaan persampahan yaitu Rizki Ananda, M.T dan Nelvidawati, M.T. menyampaikan
pengaplikasiaan sumur resapan biopori dari aspek lingkungan berguna dalam hal
mengurangi jumlah sampah organik dan dapat menyuburkan lahan disekitar sumur
resapan biopori.Acara
dilanjutkan dengan agenda utama dalam pengabdian masyarakat ini, yaitu pembuatan
sumur biopori pada taman kampus II ITP, menurut Ka. Prodi Teknik Lingkungan ITP
pemilihan lokasi kawasan kampus II ITP sebagai lokasi pengabdian karena daerah
ini memenuhi kategori daerah pembuatan sumur resapan biopori yaitu merupakan
daerah yang memiliki permukaan air yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah.“Terdapat
15 titik biopori yang dibuat dengan tiap titik biopori memiliki kedalaman 80
cm, untuk membuat lubang atau saluran sumur resapan tim pengabdian masyarakat
ITP memanfaatkan pipa. Secara keilmuan lubang resapan biopori adalah lubang
silindris yang dibuat secara vertikal kedalam tanah dan menggunakan media yang
terdiri dari bahan-bahan organik diantaranya batu kerikil dan sampah organik,
pada pengaplikasian sumur resapan dikampus II ITP, tim menggunakan ijuk sebagai
bahan organik dan media filtrasi karena dinilai mudah untuk dibersihkan, “
jelas ia.
Tim
pengabdian masyarakat ITP juga melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pembuatan
biopori ini, mahasiswa bertanggung jawab dalam membuat lubang sumur resapan
menggunakan hand bor sebagai bentuk praktek langsung materi mekanika tanah yang
sudah mereka dapatkan diperkuliahan.
Menurut
Ka. Prodi Teknik Lingkungan masyarakat sangat antusias dan menyambut baik pengabdian masyarakat dari ITP, masyarakat
menyebutkan selama ini mereka tidak mengetahui informasi terkait sumur resapan biopori
ini, dengan adanya pengabdian masyarakat ini masyarakat mendapatkan tambahan
wawasan dan alternatif solusi untuk menangani berbagai isu lingkungan.“Masyarakat
meminta pada kegiatan selanjutnya lokasi pembuatan sumur resapan ini
diaplikasikan pada lingkungan tempat tinggal mereka. Hal ini sesuai dengan
tujuan pengabdian masyarakat untuk memberikan jangkauan informasi lebih luas
lagi, kita harus berfikir secara global dimulai dengan langkah secara lokal
dilingkungan sekitar kita. Hal ini selaras dengan program pemerintah khususnya pada
Kementrian PUPR yang menghimbau setiap rumah membuat sumur resapan biopori, apabila
setiap rumah membuat sumur resapan biopori maka akan berdampak signifikan dalam
mengatasi genangan air, “ ungkap ia.
Harapannya
dengan adanya pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Prodi Teknik Lingkungan
dan Teknik Sipil ITP ini, memacu dan membangkitkan semangat para dosen untuk
dapat mengaplikasikan kompetensi keilmuannya yang sangat beragam demi menjawab
berbagai isu dan fenomena dimasyarakat. Bagi mahasiswa yang terlibat dengan
adanya pengabdian masyarakat bersama dosen ini, mahasiswa mendapatkan tambahan pengalaman yang bersifat
aktualisasi keilmuan bersama dosen.
Created
By Widia/Humas
...