Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan
Teknologi Padang (YPTP), Ampri Satyawan, S.E., M.M. menggaungkan semangat baru
yakni “Rebound Spirit” saat menyampaikan sambutan, dalam rangkaian kegiatan
penyampaian laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan ITP Tahun 2023 pada Rabu
(31/01) bertempat di Aula Gedung D ITP.
Rebound Spirit merupakan semangat
bangkit melejit dan gerakan multisektor yang bertujuan membawa Institut
Teknologi Padang menjadi perguruan tinggi yang adaptif dan profesional. Ketua
Pengurus YPTP menularkan semangat Rebound Spirit yang terdiri dari tiga pilar,
yakni komitmen, kapabilitas, dan kapital.
Dalam paparannya, Ketua Pengurus
YPTP menyampaikan tata kelola dan penerapan manajemen dalam organisasi sangat
penting dilakukan guna tercapainya tujuan organisasi.
Pada pilar pertama komitmen, yaitu
mentalitas pemahaman yang berisi perencanaan dimana kunci penetapan sasaran
harus terukur, terarah, dan bermakna, selanjutnya dalam aspek regulasi seluruh
pedoman bertujuan untuk mencapai sasaran yang memenuhi norma komprehensif dan
bernilai tambah. Sehingga pada tahap refleksi menimbulkan citra positif bagi
ITP.
Pada pilar
Kapabilitas,menggambarkan rancangan metoda yang telah selaras dengan statuta
ITP dan rencana strategis ITP menuju visi World Class University. Menurutnya
dalam Grand Desain program kerja harus memuat upaya pengendalian internal dan
mitigasi agar program kerja yang dilaksanakan tidak melanggar regulasi yang ada.
Strategi mitigasi adalah upaya
inovatif dalam pengelolaan institusi, dimana menyusun alternatif pilihan
strategi yang selaras dengan perkembangan era digitalisasi. Langkah ini
merefleksikan rancangan program kerja yang terukur, efektif, dan fleksibel.
Sehingga pada pilar Kapital instrument kepuasan, kesejahteraan, dan jaminan
hari tua dapat terlaksana.
Beberapa ruang dan budaya mitigasi
akan dilakukan ITP mulai dari program kerja Tahun 2024 yaitu optimalisasi ICT,
optimalisasi pemanfaatan aset, diversifikasi program, dan peningkatan peran
alumni dan mahasiswa.“Tiga pilar inilah yang menjadi
pijakan utama mewarnai rangkaian program kerja yang akan diselenggarakan ITP
kedepannya. Dalam rangka mendorong percepatan era baru ITP yang lebih baik,
tiga pilar ini didukung oleh enam variabel fokus utama penyelenggaraan Rebound
Spririt ,” ujar ia.
Ketua Pengurus YPTP mengatakan,
enam variabel ini merupakan sasaran utama dalam peningkatan kualitas dan
pengembangan kapasitas institusi perguruan tinggi. Ia menambahkan enam variabel
yang menjadi fokus utama penyelenggaraan Rebound Spirit yaitu determinasi,
solidaritas, kelincahan, jaringan, sumberdaya, dan kontrol.
“Semangat Rebound Spirit perlu
kita kobarkan agar kita tetap optimis terhadap peningkatan pengelolaan
perguruan tinggi. Semangat Rebound Spirit ini bertujuan merajut harmoni dengan mengajak
simpul-simpul sivitas akademika ITP untuk bergerak bersama menyatukan pemahaman
guna mencapai sasaran utama ,” ungkap ia.
Menurut Ketua Pengurus YPTP,
budaya penjaminan mutu diharapkan dapat menggambarkan proses kegiatan program
kerja, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hasil (output dan outcome)
dan evaluasi kegiatan. Hal ini merupakan aspek penting untuk mengetahui dan
mengukur kinerja, masalah, dan capaian dari setiap kegiatan.
Terakhir, Ketua Pengurus YPTP
mengucapkan rasa kagum dan bangga atas komitmen dan kinerja Rektor ITP serta
jajarannya, yang telah menyelenggarakan berbagai program dan melakukan berbagai
langkah inovatif dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang adaptif dan
profesional.
Created By
Widia/Humas
...
Institut
Teknologi Padang kembali menunjukkan komitmennya dalam menjalankan tugas dan
amanah sebagai lembaga pendidikan. Dalam rangka mewujudkan transparansi dan
akuntabilitas tata pengelolaan sumber daya yang dimilikinya, ITP menggelar
penyampaian laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan ITP Tahun 2023 pada Rabu
(31/01) bertempat di Aula Gedung D ITP.
Dalam
penyampaian laporan pelaksanaan kegiatan ITP Tahun 2023, Rektor ITP, Dr. Ir. H.
Hendri Nofrianto. MT., IPM memaparkan secara komprehensif segala aspek
pengelolaan perguruan tinggi yang menggambarkan kinerja, capaian dan
transformasi Institut Teknologi Padang Tahun 2023, serta fokus prioritas
pengembangan kinerja Tahun 2024.
“Seluruh aspek realisasi program kerja selaras dengan tujuh pilar Rencana Strategis ITP 2020-2024 dengan tema Efficiency Driven University (EDU). Hal ini merupakan langkah progesif ITP mendukung transformasi pendidikan yang menjamin kualitas pendidikan tinggi, dengan menerapkan prinsip-prinsip Good University Governance dalam tata kelola institusinya ,” ujar Rektor.
Rektor
mengungkapkan pada Tahun 2023 ITP telah melaksanakan berbagai program kerja
dalam rangka memenuhi karakteristik indikator kinerja utama perguruan tinggi
yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 210/M/2023.
Hasilnya,
dengan semangat kolaboratif dan sinergi yang baik antara elemen yang ada di
lingkungan ITP, ITP telah mengukir berbagai inovasi dan prestasi baik
pencapaian akademik dengan penambahan satu guru besar, yaitu Prof. Dr.
Maidiawati, S.T., M.Eng. dan penerimaan tiga hibah dari Kemendikbudristek RI
yakni Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), hibah Program Penguatan
Perguruan Tinggi Vokasi, dan hibah Pendampingan SMK Pusat Keunggulan.
Rektor
juga menyoroti prestasi dari peringkat tim Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) yang berhasil meraih peringkat pertama sebagai perguruan
tinggi informatif dari Komisi Informasi Sumbar. Capaian Program Kerja pada
tahun 2023 menjadi titik keempat untuk evaluasi mutu dan merupakan baseline
untuk menghadapi tantangan di tahun 2024.“Semoga
seluruh capaian ini menjadi pijakan utama bagi ITP untuk melakukan pengembangan
pada masa yang akan datang. Dengan begitu, visi untuk mewujudkan ITP menjadi
menjadi perguruan tinggi kelas dunia dapat terwujud , “ harap Rektor.
Rektor
menegaskan fokus prioritas pengembangan pada tahun 2024 adalah peningkatan tata
kelola di bidang manajemen terintegrasi sesuai dengan inisiatif strategis pada
rancangan tahapan transformasi ITP 2020-2024. Lebih lanjut, Rektor juga
menyebutkan program kerja harus mendukung penyusunan strategi menuju akreditasi
unggul dan internasional.
“Salah
satu aspek penting yang perlu diformulasikan pada program kerja Tahun 2023
adalah strategi meningkatkan produktivitas dosen dan prestasi mahasiswa.
Partisipasi dan peran aktif mahasiswa merupakan ujung tombak peningkatan
pengembangan kualitas dan mutu institusi ,” ungkap Rektor.
Dalam
sambutannya Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Padang (YPTP), Ir. Wilton
Wahab, M.Eng. mengapresiasi kinerja dan dedikasi Rektor bersama seluruh
instrumen di lingkungan ITP yang telah berhasil meningkatkan kualitas tata
kelola ITP menjadi lebih baik.
“Secara
keseluruhan capaian kinerja Rektor ITP dalam pelaksanaan kuantitas program
kerja adalah Sangat Baik, sebagaimana tertuang dalam LPJ Rektor ITP tahun 2023
yang terus mengalami peningkatan dari rata-rata 61,00% pada tahun 2022
meningkat menjadi rata-rata 80, 10% pada tahun 2023 ,” ujar ia.
Dalam
kesempatan ini, Ir. Wilton Wahab, M.Eng. memberikan beberapa catatan penting
dari lima indikator keberhasilan program kerja Tahun 2023 sebagai bahan
evaluasi untuk program kerja Tahun 2024. Diantaranya, peningkatan atmosfir
akademik, pemberdayaan aset, peningkatan kualitas SDM, dan kesejahteraan dosen
dan karyawan.
Pada
kesempatan ini turut hadir Ketua YPTP, Ampri Satyawan, S.E., M.M., Sekretaris
YPTP, Ir. Drs. Anrinal, S.E., M.T., Bendahara YPTP, Donny Hardia, S.IP., Wakil
Rektor I Rektor ITP, Firmansyah David, Ph.D ., Wakil Rektor II Rektor ITP,
Yusreni Warmi, Dr. Eng., Dekan Fakultas Teknik ITP, Prof. Dr. Maidiawati, S.T.,
M.Eng., Dekan Fakultas Vokasi ITP, Mulyati, M.T., Ketua Senat ITP, Andi
Syofian, M.T. beserta anggota, serta pejabat struktural, dosen, karyawan, dan
perwakilan mahasiswa ITP.
Created
By Widia/Humas
...
Yayasan Pendidikan Teknologi Padang menyelenggarakan seremonial penandatanganan dokumen Perjanjian Kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia Cabang Khatib Sulaiman Padang pada Senin (22/01) bertempat di Ruang Sidang Utama Institut Teknologi Padang. Jalinan kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan dan mempermudah layanan perbankan di lingkungan ITP.Penandatangan dokumen kerjasama ini dilakukan langsung oleh Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, Ir. Wilton Wahab, M. Eng dengan Branch Manager BRI Branch Office Khatib Sulaiman, Ary Juwono.Proses penandatangan PKS antara Yayasan Pendidikan Teknologi Padang dengan BRI Branch Office Khatib Sulaiman disaksikan, Donny Hardia, S.IP selaku Bendahara Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, Firmansyah David, Ph.D selaku Wakil Rektor I ITP, Yusreni Warmi, Dr. Eng selaku Wakil Rektor II ITP, dan Mulyati, M.T., selaku Dekan Fakultas Vokasi ITP.Sementara itu, dari Bank BRI Branch Office Khatib Sulaiman disaksikan oleh insan BRILiaN yakni Mira Elisa , Lukman, Rakha selaku Relationship Manager Funding dan Transaction BRI Branch Office Khatib Sulaiman, dan Bagus.Dalam sambutannya, Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Padang menyampaikan bahwa penandatanganan perjanjian dokumen PKS ini secara resmi menjadi dasar bagi kerjasama kedua instansi dalam berbagai bidang strategis, diantaranya adalah dalam hal pengelolaan pembayaran melalui transaksi virtual account BRI.“Kami berharap dengan adanya jalinan kerjasama dengan BRI ini seluruh sivitas akademika ITP dapat memanfaatkan berbagai fasilitas layanan perbankan guna memenuhi kebutuhan operasional dan meningkatkan pelayanan, serta memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan ,” ujar ia. Branch Manager BRI Branch Office Khatib Sulaiman mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada ITP sebagai perguruan tinggi pertama dalam program BRI Application Programming Interface (BRIAPI). BRIAPI merupakan sebuah antarmuka pemograman aplikasi (API) yang dikembangkan oleh BRI dimana melalui BRIAPI integrasi antara aplikasi pihak ketiga dan layanan BRI menjadi lebih efesien dan terstruktur, membuka peluang baru untuk inovasi dalam layanan perbankan.“Terima kasih kepada ITP yang telah menyambut jalinan kerjasama ini, kerjasama ini adalah langkah strategis bagi ITP dalam mewujudkan efesiensi dan kemudahan bagi mahasiswa dalam melakukan transaksi. Tentunya, penting untuk membangun komunikasi yang baik guna mewujudkan ekosistem layanan perbankan yang berbasis digitalisasi, “ ungkap ia.Usai seremonial penandatangan dokumen Perjanjian kerjasama, acara dilanjutkan dengan penyerahan plakat dan souvenir dari Wakil Rektor I ITP dan Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Padang kepada pihak BRI Branch Office Khatib Sulaiman. Rangkaian acara seremonial penandatangan dokumen Perjanjian kerjasama ditutup dengan sesi foto bersama.Acara ini turut dihadiri pejabat struktural di lingkungan ITP yakni, Kepala Biro Humas, Kerja Sama, dan Promosi, Anna Syahrani, M. Eng, Kepala PLT ITP, Hamdi Habdillah, M.Kom, dan Afif Zirwan, M.Kom selaku Kepala Bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi ITP.Penandatangan dokumen Perjanjian kerjasama ini mencerminkan komitmen bersama Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, ITP, dan BRI untuk terus berkolaborasi dalam menciptakan kemudahan dan layanan terbaik bagi mahasiswa. Selain itu, kerjasama strategis ini merupakan langkah progresif menuju era layanan perbankan yang semakin modern dan inklusif.Created By Widia/Humas ...
Institut
Teknologi Padang (ITP) menyelenggarakan seleksi beasiswa Yayasan Pendidikan
Teknologi Padang (YPTP) untuk penerimaan mahasiswa baru 2023 berupa seleksi
wawancara yang dilaksanakan secara luring pada Selasa (08/08) di Aula Gedung D
Kampus 1 ITP. Beasiswa YPTP ini akan diberikan kepada talenta terbaik yang
dinyatakan lulus pada seluruh rangkaian tahap seleksi yang diselenggarakan oleh
ITP.Rektor
ITP, Dr.Ir. Hendri Nofrianto, M.T dalam sambutan menyampaikan ucapan terima
kasih atas kehadiran para kandidat penerima beasiswa YPTP Tahun 2023 dan
selamat berjuang dalam seleksi tahap wawancara. Rektor juga menjelaskan
beasiswa YPTP ini merupakan bantuan pendidikan yang diberikan kepada calon
mahasiswa yang mempunyai prestasi baik akademik maupun non-akademik namun tidak
mampu secara finansial.
“Beasiswa
ini diberikan dalam bentuk bantuan biaya pendidikan yang diberikan berupa bebas
pembayaran uang kuliah selama satu tahun dan dapat diperpanjang tiap
semesternya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Setiap semesternya akan
ada monitoring dan evaluasi terhadap mahasiswa penerima beasiswa yayasan
berkaitan dengan indikator akademik, keaktifan mahasiswa dalam mengembangkan
diri, dan mengikuti kegiatan pendukung lainnya ,” ungkap Rektor.
Acara
dilanjutkan dengan seleksi tahap wawancara dengan calon kandidat penerima
beasiswa YPTP yang berasal dari berbagai latar dan daerah asal, selain calon
kandidat yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat terdapat juga calon kandidat
yang berasal dari daerah lainnya. Tes seleksi wawancara dilakukan oleh
perwakilan akademisi ITP yang merupakan tim profesional dan ahli dibidangnya.Panitia
menghadirkan enam orang dosen kompeten yang berasal dari masing-masing Program
Studi di ITP, terdiri dari Dr. Nofriady Handra, M.Sc., Busran, S.Pd, M.T.,
Arfita Yuana Dewi Rachman, S.T., M.T., Syafri Wardi, Ph.D., Minarni, S.Si,
M.T., dan Fajrin, M.Si. Dalam kegiatan ini turut hadir Wakil Rektor 1 ITP,
Firmansyah David, Ph.D, Kepala BIKMA, Saiyidinal Fikri, M.T., dan karyawan
LP2M, BIKMA dan Pusat Karir, Rahmadania, S.Kom.
“Harapan dari seleksi wawancara ini nantinya
didapatkan kandidat yang memenuhi syarat untuk menjadi penerima beasiswa YPTP
dan mempunyai komitmen penuh dengan ITP" tutur Saiyidinal Fikri, M.T.,
selaku Ka.BIKMA dan Ketua Pelaksana Beasiswa YPTP Tahun 2023.Saat proses
seleksi wawancara mahasiswa menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam
menyampaikan potensi dan kompetensi diri yang mereka miliki, seluruh peserta
seleksi mengikuti rangkaian seleksi wawancara dengan baik dan lancar.
Harapannya, para penerima beasiswa YPTP yang terpilih nantinya dapat menjalani
perkuliahan dengan baik dan menjadi lulusan yang kompeten dibidangnya
masing-masing.
Pengumuman hasil
seleksi beasiswa akan diinformasikan melalui website spmb.itp.ac.id. Untuk
kandidat yang tidak lulus seleksi beasiswa, para peserta masih berkesempatan
untuk berkuliah di ITP melalui jalur reguler.
Creadit By
Widia/Humas ...
Mengawali karir sebagai seorang dosen muda di
Fakultas Keguruan Teknik (FKT) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP)
Padang pada Maret 1979, menjadi bagian dari pengembaraan hidupnya sebagai
seorang praktisi pendidikan. Kecintaannya terhadap bidang Pendidikan Teknik telah mengantarkannya menjadi seorang tokoh yang
mewakafkan dirinya untuk kemajuan pendidikan, khususnya dalam dunia pendidikan
Teknik di Sumatera Barat.
Drs. H. Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd. merupakan
sosok yang bersisian erat dengan perjalanan pengembangan Institut Teknologi
Padang (ITP), melalui gagasan, tindakan, dan strategi yang diaktualisasikannya dapat
mengantarkan ITP yang pada awal pendiriannya pada
tahun 1972 merupakan sebuah kursus yang bernama Kursus
Ahli Teknik (KAT) mengalami
perkembangan menjadi Akademi Teknik Padang (ATP) pada tahun 1973. Kemudian
dengan semangat seluruh civitas akademika pada tahun 1989 ATP berkembang
menjadi Sekolah Tinggi Teknik Padang (STTP), hingga pada tahun 2002 secara
resmi STTP mengalami peralihan menjadi ITP yang mampu menjadi salah
satu perguruan tinggi swasta terbaik di Sumbar.Menurutnya eksistensi ITP saat ini
adalah buah dari motto yang diusung oleh para pendiri yayasan, yaitu “dari masyarakat, untuk masyarakat, milik
masyarakat, dan kembali ke masyarakat’.
“Ingatan saya kembali ke 41 tahun silam, tepatnya pada Juni
1982, saat itu saya baru kembali dari perjalanan Studi Banding tentang Hubungan
Dunia Industri dengan Pendidikan Vokasi di 3 negara (India, Singapura, dan
Malaysia). Hari pertama saya kembali ke kampus saya
menghadap pimpinan, Drs. Jalius Jama, (Prof .M.Ed, Ph.D.) yang saat itu menjabat
sebagai Dekan FKT IKIP. Mata saya tertuju pada papan tulis yang bertuliskan
struktur pimpinan ATP 1982-1986 yang salah satu nama ada tulisan Zulfa
selaku Wakil Direktur III ATP. Awalnya saya mengira “kata Zulfa” mengacu pada orang
lain yang memiliki nama serupa dengan saya, tanpa terbesit nama Zulfa yang
tertera ditujukan untuk saya “ ujar beliau.
Keesokan harinya,
Bapak Jalius Jama sebagai salah satu pengurus yayasan di ATP
dan sekaligus Dekan memanggil Zulfa keruangannya dan menyampaikan bahwa ia menugaskan Zulfa sebagai
kader dalam jajaran
pimpinan ATP. Bapak Jalius menyampaikan terpilihnya Zulfa sebagai salah
satu pimpinan lembaga pendidikan Teknik tertua di Sumatera Bagian Tengah ini
didasari oleh karena Zulfa kader yang
aktif berorganisasi selama masa perkuliahan. Bapak Jalius menilai Zulfa telah terlatih untuk bertanggung jawab, memimpin sebuah
organisasi, dan saat itu juga sebagai
dosen muda yang energik.
Drs. Zulfa menyampaikan ini merupakan amanah besar yang diterimanya, karena
baginya amanah ini memiliki tantangan dan tentunya tanggung jawab besar yang
akan diembannya.
Zulfa menerangkan dengan
modal berbagai pengalaman berorganisasi dan
niat untuk mengabdi, ia
memulai langkah awal pengabdian di ATP pada awal Juli tahun 1982. Berbagai
tantangan harus dihadapi Zulfa saat awal pengabdiannya di ATP, terutama masih
lemahnya sistem administrasi dan pelayanan yang dikelola oleh SDM yang belum
berpengalaman di lembaga pendidikan. Selanjutnya Zulfa
juga dihadapkan pada status dosen dan karyawan yang masih tenaga honor, dan
pimpinan utama yaitu Direktur dan Wadir 1 yang merupakan
pengusaha dan pejabat dengan segudang kesibukan pada tugas
utamanya.
Komitmen Zulfa untuk mendarmakan diri pada pendidikan
meneguhkan langkah beliau mengemban tanggung
jawab selaku Wakil Direktur III ATP. Fokus
tugas dan tanggung jawab pertama adalah menangani permasalahan akademis dan
kemahasiswaan yang merupakan pekerjaan rumah terbesar bagi Zulfa dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di ATP.
Zulfa kemudian menghimpun berbagai informasi, berinteraksi dan berkomunikasi intensif dengan mahasiswa mencari
benang persoalan, dari diskusi ini saya menemukan inti
persoalan yang terletak pada administrasi umum dan akademik yang kurang baik. Sehingga seluruh administrasi
akademik tidak berjalan sesuai prosedur dan berdampak pada atmosfer akademik yang tidak sehat. Untuk memperbaiki sistem dan manajemen
yang belum terkelola dengan baik, Zulfa merancang strategi
dan menyusun langkah-langkah inovatif demi tercipatanya ekosistem akademik yang
sehat di lingkungan ATP.
“Salah
satu upaya pertama yang saya lakukan adalah
dengan merancang sistem administrasi umum dan akademik yang sederhana, serta melakukan
pendekatan kepada karyawan, yang selalu
dapat dukungan dan pendampingan Kuasa Ketua Yayasan (alm.Bapak Masri Usman,
SH). Upaya perbaikan ini diiringi dengan perpindahan seluruh kegiatan ATP
pindah ke kampus milik sendiri di jalan Kandis Nanggalo (jalan Gajah Mada),
Disinilah baru kita mulai dapat menuangkan kreatifitas, mengembangkan bakat,
dan menumbuhkan nilai-nilai kebaikan untuk perbaikan mutu penyelenggaraan
pendidikan ,” terang beliau.
Setelah empat tahun menjabat sebagai Wakil
Direktur III ATP, pada tahun 1986 Zulfa
diminta oleh yayasan menjadi Direktur ATP yang saat itu diwakili oleh Achmad,
S.B. bersama Masri Usman, S.H. selaku
Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang (YPTP)
“Saya menyepakati dengan melayangkan dua
syarat, pertama saya meminta untuk membuat batasan yang tegas secara tertulis,
terkait tugas, wewenang, dan tanggungjawab antara pihak yayasan dan direktur,
selaku pimpinan kampus. Kedua, beri kewenangan kepada direktur menentukan
stafnya sendiri. Dua syarat yang saya ajukan diterima pihak yayasan, hingga
pada Juli tahun 1986 saya resmi dilantik menjadi Direktur ATP ,” tutur Zulfa.
Langkah awal Zulfa sebagai Direktur ATP
adalah tetap memperbaiki sistem pelayanan mahasiswa dan dosen menjadi lebih
baik sekaligus mengembangkan akademi menjadi sekolah tinggi, sehingga bisa membuka Program S1 Teknik dan mengalami perubahan nama ATP menjadi Sekolah Tinggi Teknik Padang
(STTP). Peran seorang dosen muda yang saat
itu berusia 25 tahun, Drs. Anrinal, (Ir S.E., M.T). sangat besar dalam menyusun konsep proposal
yang akan diserahkan kepada pihak Depdikbud.
Harapannya perubahan
nama ini dapat menjadi benang merah ATP memiliki daya pikat
tersendiri bagi masyarakat. Seiring dengan pengembangan lembaga menjadi STTP
tentu kualitas dosen juga harus ditingkatkan menjadi S2 dan S3, sehingga pada
waktu itu dikirimlah beberap dosen perguruan tinggi terkemuka didalam negeri
(ITB, UI, UGM) dan luar negeri (UTM, UKM dan UM di Malaysia). Pada perubahan
menjadi STTP ini yayasan masih tetap mempercayakan kepada saya jadi pimpinan
sebagai Ketua STTP , “kata Zulfa.
Seiring berjalannya waktu perlahan-lahan
Zulfa memperbaiki permasalahan administrasi, sebagai induk dari seluruh kegiatan hal
mendasar yang harus dilakukan adalah pembenahan administrasi dengan menerapkan sistem
komputerisasi, metode ini dinilai efektif karena mudah dipantau dan
meminimalisir kegiatan transaksional. Saat itu Zulfa meminta Anrinal selaku
kepala BAK menyusun dan merancang sistem administrasi tersebut.
“Momentum yang paling saya ingat saat
memperbaiki sistem administrasi adalah pergolakan dari pihak yang merasa
dirugikan akibat diperbaikinya sistem. Namun, dengan strategi dan komitmen yang
kuat perlahan-lahan sistem tersebut terlaksana dengan baik yang berdampak pada
citra kampus yang semakin positif dimasyarakat, karena STTP dinilai memiliki
integritas dan menimbulkan kepercayaan ditengah masyarakat ,” jelas Zulfa.
Lanjut Zulfa, setelah STTP berjalan dan
berkembang dengan baik maka pada bulan Februari 1998 saya diangkat sebagai
Ketua STTP untuk masa bakti 1998-2002. Tugas berat yang jadi tantangan sebagai
pimpinan waktu itu adalah bagaimana menghasilkan lulusan yang berorientasi masa
depan, dan memperoleh dana dari hibah Kompetisi yang disediakan oleh pemerintah
serta upaya untuk menjadikan STTP jadi
Institut Teknologi Padang (ITP). Pada saat itu kita sudah banyak tokoh-tokoh
muda yang potensil dan dinamik yang diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinan
berikutnya. Diakhir kepemimpian saya sebagai Ketua STTP tahun 2001 berhasil
memperoleh dana Hibah Kompetisi dari ADB melalui Proyek TPSDP sebesar 18 Milyar satu-satunya PTS di Wil. X yang dinyatakan berhasil.
Seiring dengan keluarnya keputusan perubahan
STTP menjadi Institut Teknologi Padang (ITP) jabatan Ketua STTP juga berakhir.
Maka keberlanjutan peralihan maka tgl 30 Juni 2002 Zulfa diangkat sebagai Pj.
Rektor untuk jangka waktu satu tahun, dengan tugas mengawal keberlanjutan
Proyek TPSDP dan mempersiapkan Rektor difinitif untuk masa bakti 2003-2007.
Pada waktu berakhirnya jabatan Rektor, pengurus yayasan mengadakan rapat dan
mufakat mengangkat sebagai Wakil Ketua YPTP sampai tahun 2010. Selanjutnya
diangkat menjadi Ketua Pengurus YPTP 2010-2023 (2 periode). Dan pada tahun 2023
diamanahkan untuk menjadi Ketua Pembina YPTP sebagai ladang pengabdian
dibidang pendidikan.
Karakter perjuangan dan bertanggung jawab
adalah hasil didikan dari orang tua dan bimbingan Pak Etek, Drs. Soufyan Ras
Burhany dan Etek. Dari usia belia Zulfa
terlatih dengan tanggung jawab pekerjaan yang lumayan berat, disekolah saya
menjabat sebagai ketua OSIS, sementara dirumah saya juga memiliki berbagai
tanggung jawab pekerjaan rumah. Dalam hal ini karakter kerja keras, tanggung
jawab, dan disipilin terhadap pekerjaan, berakar dari pola didikan sedari
kanak-kanak.
Zulfa merupakan pribadi yang teguh dalam
memegang prinsip, menurutnya pencapaian yang saat ini diterimanya merupakan
hasil dari nasehat dan nilai-nilai yang ditanamkan kepadanya, salah satu yang
sangat melekat dan tergambar dari diri seorang Drs. Zulfa adalah sebuah
kesederhanaan yang bersahaja. Ia menuturkan kesederhanaan ini adalah buah dari
nasehat yang ia terima dari Pak Etek, Drs. Soufyan dan Achmad, S.B, Jalius
Jama, Masri Usman pendiri/sesepuh YPTP.
“Ketika saya diamanahkan menjadi Direktur
ATP, Pak Etek berpesan jika menjadi pemimpin jangan berubah gaya hidup dan
tetap sederhana. Nasehat lain yang akan selalu saya ingat adalah dari nasehat
dari Pak Achmad, S.B dan Pak Masri Usman, bahwasanya jika ingin memimpin dan
mengabdi pada pendidikan, jangan pernah mencari kekayaan, tetapi niat mulia dan
dedikasi yang tulus akan membantu kita dalam menghadapi kehidupan dan itu akan
menjadi ciri khas diri yang akan selalu terkenang bagi orang lain, “ tutur
beliau.
Bagi Zulfa, ITP adalah rumah tempat melatih
kepemimpinan, sebagai seorang individu kita dituntut terus belajar. Pengalaman
organisasi membentuk pola fikir seorang Drs. Zulfa bahwasanya ketika kita
mengabdi kepada sebuah institusi bukan apa yang bisa diberikan institusi kepada
kita, melainkan kontribusi apa yang bisa kita berikan demi kebaikan institusi.
Beliau sangat optimis kepengurusan YPTP
dibawah pimpinan Ampri Satyawan, S.E., M.M. akan lebih baik dan berkembang
sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan zaman, YPTP sebagai lembaga
yang memayungi ITP diharapkan dapat saling bekerja sama, membangun koordinasi,
dan berkolaborasi dengan penuh keikhlasan untuk mewujudkan visi dan misi ITP
menjadi World Class University pada tahun 2040.
“Terakhir pesan bagi generasi muda, dalam
melaksanakan pekerjaan kita harus mengerjakannya dengan hati yang ikhlas dan
memegang prinsip kejujuran. Karena pengabdian yang tulus akan berdampak pada
kompetensi dan kualitas diri. Seseorang yang bekerja keras maka akan bertahan
pada pekerjaanya, seseorang yang bekerja cerdas akan membuat seseorang memiliki
pengaruh pada pekerjaannya. Namun, jauh diatas itu seseorang yang bekerja
dengan tulus dan ikhlas akan mengantarkan dirinya pada takdir-takdir hidup yang
dipenuhi keberkahan ,” tutup beliau.
Created By Widia/Humas ...