Terlahir dari latar belakang keluarga
sederhana dan perekonomian pas-pasan tak menyurutkan langkah pemuda asal Nagari
Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat untuk mengenyam
pendidikan hingga ke Negeri Kangguru. Meski tidak mudah, Agustiawan berhasil lulus dan di Wisuda dari The University of Western Australia pada Juli 2024 lalu.
Agustiawan yang kerap disapa
Agus adalah sosok pemuda yang gigih dan pekerja keras, perjuangan yang
dihadapkan dengan berbagai kesulitan tidak membuatnya putus asa untuk terus
berjuang. Hingga akhirnya ia sukses menyelesaikan studi S2 Master of
Environmental Science, specialisation in Marine and Coastal Management, dari
The University of Western Australia.
Keberhasilan ini turut membanggakan orang tua, keluarga, dan
sivitas akademika Institut Teknologi Padang yang merupakan tempat Agus menempuh
Pendidikan Sarjana. Kisah perjuangan Agus mematahkan stigma jika anak kampung
dengan kondisi perekonomian terbatas sulit untuk kuliah.
Nyatanya dengan tekad kuat dan semangat yang tak pernah
redup, ia berhasil lulus dari salah satu perguruan tinggi terkemuka Australia
melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian
Keuangan Republik Indonesia.
“Saya ingin mengubah paradigma bahwa anak daerah juga bisa
berkuliah, juga bisa berprestasi, dan membanggakan. Tidak ada perbedaan antara
kita dan orang lain, karena dengan kegigihan, keuletan, dan kerja keras
anak-anak daerah juga bisa berkontribusi di tengah-tengah masyarakat ,” tegas
ia.
Mari menilik kisah Agus ketika memulai mimpinya dari ITP,
berkat nilai dan prestasinya Agus direkomendasi menjadi salah satu penerima
beasiswa bidikmisi. Selama berkuliah di Program Studi Teknik Mesin ITP, Agus
merupakan salah satu mahasiswa yang terbilang aktif, ia dipercaya sebagai
asisten dosen alm. Ir. Edison, M.T., dan menjadi asisten di Laboratorium Teknik
Mesin ITP.
“Alhamdulillah berkat program beasiswa bidikmisi saya bisa
menggapai mimpi yang saya cita-citakan, mungkin jika tanpa beasiswa bidikmisi
saya tidak akan bisa melanjutkan pendidikan. Saya juga berterima kasih kepada
ITP yang telah memberikan ruang bagi saya untuk mengeksplor potensi diri ,”
ungkap ia.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada
Prof. Dr. Ir M. Yahya, M.Sc dan Firmansyah David, Ph.D. yang telah memberikan surat
rekomendasi hingga membantunya bisa melanjutkan studi ke luar negeri.Agus yang lahir dan besar di pesisir
pantai barat, Sumatera Barat selalu bermimpi untuk menempuh pendidikan di luar
negeri, terutama negara belanda. Usai menyelesaikan pendidikan di ITP, Agus
mengikuti program beasiswa teaching clinic di Youth English Camp. Berbekal
informasi dari teman, Agus mencoba mendaftar pada beasiswa LPDP Tahun 2019 dan dinyatakan
lulus pada tahun 2020 pada program Afirmasi LPDP Daerah 3T.
Usai dinyatakan lulus, ia memulai
kelas pengayaan Bahasa selama 6 bulan untuk persiapan pendaftaran perguruan
tinggi di luar negeri. Perjalanan ini pun tidak mudah untuk dilalui, ia harus mengubur
mimpinya untuk melanjutkan studi ke benua Eropa, hingga dengan mempertimbangkan
berbagai hal, Juli 2022 ia memutuskan untuk melanjutkan studi di Master of
Environmental Science, The University of Western Australia.
Di masa lalu ketika masih tinggal di
Nagari Air Bangis, Pasaman Barat, Agus remaja mulai bekerja sebagai nelayan
untuk membantu biaya pendidikannya. Hal ini membuat ia senang dan dekat dengan
laut, sehingga melihat kondisi laut yang sudah tercemar dengan berbagai polusi
mendorong ia untuk melakukan fokus penelitian tentang polusi mikroplastik di
lautan.Agus berhasil menyelesaikan studi
magisternya dengan mengangkat judul thesis "Drivers of Plastic Polymers
Accumulation on Western Australia's South Coast" di bawah bimbingan Dr.
Peter Speldewinde dan Dr. Harriet Paterson. Ia menjelaskan penelitian ini
mengkaji tentang faktor yang mempengaruhi variasi mikroplastik di lautan.
Ia menjelaskan potensi bahaya
mikroplastik telah
menjadi ancaman lintas batas yang serius terhadap ekosistem alam dan kesehatan
manusia. Melalui riset ini ia ingin memberikan edukasi dan wawasan agar
masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Sumbar khususnya lebih
memperhatikan bahaya polusi mikroplastik di lautan.
Menurutnya inovasi riset ini dapat
menjadi langkah strategis dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) yang sedang
digalakkan di seluruh dunia. Inovasi riset merupakan wujud dari pilar ke-14
SDGs 2030, yaitu melestarikan dan menggunakan secara berkelanjutan lautan,
laut, dan sumber daya kelautan untuk pembangunan berkelanjutan.
Putra kebanggan Air Bangis ini bertekad akan kembali mengabdi
membangun Nagarinya yang kaya akan Sumber Daya Alam perikanan lewat riset
penelitian, terkait evaluasi resiko mikroplastik dan rancangan strategi
mitigasi ancaman polusi mikroplastik dilautan bersama para pakar lingkungan.
Dalam laman linkedIn pribadinya Agus mengutip kalimat
motivasi dari Najwa Shihab yaitu “Hanya pendidikan yang akan menyelamatkan masa depan, tanpa
pendidikan Indonesia tak mungkin bertahan”. Agus membuktikan bahwa pendidikan
merupakan eskalator kehidupan, pendidikan mengantarkan pemuda dari dusun kecil
di Nagari Bangis, menjadi pakar di bidang Environmental Science.
Created By Cyntia Lase/Humas
...
Institut Teknologi
Padang memiliki komitmen kuat untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan
di Indonesia, khususnya di bidang teknik dan teknologi. Oleh karena itu,
sebagai wujud nyata memperkuat kompetensi bidang geospasial Program Studi
Teknik Geodesi ITP mengadakan pelatihan survei terestris menggunakan alat Total
Station di SMK Negeri 1 Bukittinggi pada Senin (19/08).
Ketua Prodi Teknik
Geodesi ITP, Dwi Arini, M.T., menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan teknis guru dan siswa dalam mengoperasikan perangkat
survei, yang sangat relevan dengan perkembangan teknologi geospasial modern.
Seiring kemajuan
teknologi, alat Total Station kini banyak digunakan dalam berbagai sektor,
seperti pemetaan, pertanian, manajemen bencana, dan survei lingkungan, yang
semakin mendukung akurasi dan efisiensi dalam pengumpulan data geospasial.
Kegiatan ini dihadiri oleh dosen-dosen Teknik Geodesi ITP, yakni Fajrin, M.Si, Dwi Marsiska Driptufany, S.Pd, M.Si., Defwaldi, M. Eng, dan Ilham Armi, M.T. yang didampingi oleh dua mahasiswa Mulki Alhamdi dan Irfan Al Fatih sebagai instruktur pelatihan.
Sebelum memulai sesi
pelatihan, kegiatan dibuka dengan pertemuan antara pihak ITP dengan Kepala
Sekolah SMK Negeri 1 Bukittinggi, Ketua Program Keahlian Teknik Geospasial,
serta para guru dan kepala bengkel teknik geospasial.
Pada kesempatan ini, ITP juga memperkenalkan Program Studi Teknik Geodesi ITP kepada siswa SMK, sekaligus mempromosikan potensi ITP sebagai lembaga pendidikan tinggi yang terus berinovasi dalam bidang teknologi dan geospasial.
Sesi pelatihan dimulai dengan pemberian materi teori mengenai survei terestris, termasuk pengenalan berbagai teknik pengukuran serta cara mengoperasikan alat Total Station. Para peserta diberikan pemahaman dasar yang sangat penting agar mereka mampu mengaplikasikan alat ini dalam konteks dunia nyata.
Tak hanya sebatas teori, pelatihan ini juga mencakup sesi praktik langsung yang memberikan kesempatan bagi para guru dan siswa untuk merasakan langsung bagaimana mengoperasikan Total Station. Beberapa tahapan yang dilatih secara langsung antara lain pemasangan alat, kalibrasi, penyelarasan, hingga pengukuran titik detail menggunakan teknik survei.
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat
ini, ITP tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan tinggi yang terfokus pada dunia akademik semata. Di sisi lain ITP juga berperan
sebagai fasilitator dalam menyebarkan pengetahuan praktis yang dapat langsung
diterapkan dalam dunia kerja.
Melalui
partisipasi langsung mahasiswa dan dosen dalam kegiatan-kegiatan seperti
pelatihan teknik geospasial ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan
kompetensi sumber daya manusia di bidang geospasial di Indonesia berbasis teknologi
dan pengetahuan yang aplikatif.
Created By Widia/Humas ...
Perjalanan karir Nurdin Hamzah, S.T.,
seorang pemuda asal Bukittinggi, adalah kisah inspiratif yang menggabungkan
tekad, semangat belajar, dan keahlian. Dari seorang mahasiswa hingga akhirnya
menjadi Staff Assistant Surveyor di Harita Nickel, perjalanan Nurdin
menunjukkan bahwa dengan niat yang kuat dan persiapan yang matang, tidak ada
yang tidak mungkin dicapai.
Saat dihubungi via daring oleh tim Humas
Institut Teknologi Padang (ITP) pada Senin (19/08) Nurdin, yang menamatkan
pendidikan di jurusan Teknik Geomatika SMK N 1 Bukittinggi, mengungkapkan bahwa
dunia kerja yang ia masuki sangat berbeda dengan teori yang dipelajari di
bangku kuliah.
"Sebagai mahasiswa, kita banyak
belajar tentang teori dan konsep dasar pemetaan, survei, dan geodesi. Namun,
ketika masuk ke dunia kerja, aplikasinya jauh lebih kompleks, selain ilmu
teknis, soft skill seperti komunikasi, etika kerja, dan kemampuan public
speaking sangat dibutuhkan untuk berhasil dalam dunia profesional ," ujar
Nurdin.
Saat ini Nurdin telah berkarir sebagai
Staff Assistant Surveyor, Harita Nickel Group. Di sini, ia berperan dalam
Departemen Tailing Management dengan tugas utama melakukan survei dan
pemrosesan data menggunakan berbagai alat canggih, seperti Drone, Sistem
Satelit Navigasi Global (GNSS), serta perangkat lunak analisis data.
“Tugas saya sangat menantang, saya harus
memastikan data yang diperoleh valid dan akurat, karena itu akan digunakan
untuk pengambilan keputusan yang sangat penting. Saya bertanggung jawab untuk
memonitor dan mengelola data mengenai fasilitas penyimpanan tailing, yang
merupakan salah satu bagian kritis dalam industri pertambangan ,” tambahnya.
Di Harita Nickel, Nurdin menggunakan alat-alat
canggih untuk memperoleh data elevasi yang tepat dengan mengaplikasikan teknik
Control Point Cloud. Proses ini tidak hanya melibatkan penguasaan teknologi
terkini, tetapi juga keterampilan analisa yang tajam untuk memastikan hasil
yang akurat dan dapat dipercaya.
"Kinerja yang baik, komunikasi yang
efektif, dan kepercayaan diri dalam setiap tugas yang diberikan adalah kunci
utama dalam memenangkan peluang di dunia profesional," ujarnya.
Saat ditanya tentang kunci suksesnya,
Nurdin menjelaskan bahwa salah satu aspek terpenting adalah mempersiapkan diri
dengan baik, bahkan sebelum memasuki dunia kerja. Ia mulai membangun kompetensi
sejak awal kuliah dengan menyiapkan CV yang solid dan aktif di platform Linked
In.
Tidak hanya itu, ia juga menguasai alat-alat
dasar survei dan perangkat lunak pemetaan, yang sangat penting dalam dunia
kerja. Dengan penguasaan teknologi survei yang baik, ia berhasil memberikan
informasi yang valid dan data yang akurat, yang sangat dibutuhkan oleh
perusahaan tempatnya bekerja.
Selain keahlian teknis, Nurdin juga
menggarisbawahi pentingnya soft skill. Etika kerja, disiplin, kemampuan
berkomunikasi dengan baik, dan keterampilan dalam public speaking sangat
mempengaruhi kelancaran karir di dunia profesional.
Keberhasilan Nurdin juga tidak lepas dari
dukungan beasiswa KIP Kuliah yang ia terima. Tanpa beasiswa tersebut, Nurdin
mengaku bahwa mungkin ia tidak akan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang
perguruan tinggi.
“Pendidikan adalah jembatan untuk menuju
kehidupan yang lebih baik. Tanpa dukungan orang tua dan beasiswa, saya mungkin
tidak akan bisa meraih apa yang saya capai sekarang. Orang tua saya selalu
mengajarkan nilai kerja keras dan pentingnya pendidikan ,” jelas Nurdin.
Nurdin juga mengucapkan terima kasih
kepada ITP yang telah memberinya kesempatan untuk belajar dan berkembang. Tanpa
dukungan dari ITP, Nurdin merasa langkahnya tidak akan sampai sejauh ini.
"ITP memberikan banyak pelajaran dan
pengalaman berharga yang mempersiapkan saya untuk terjun ke dunia kerja. Bagi
saya, perjalanan ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras, pendidikan, dan
dukungan yang tepat, impian besar dapat terwujud." ungkapnya.
Created By Widia/Humas
...
Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 79 Republik Indonesia, Perpustakaan Institut Teknologi Padang memajang koleksi buku tokoh pahlawan nasional dan sejarah kemerdekaan Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menghidupkan kembali rekam jejak perjuangan para pahlawan Indonesia.kepala Perpustakaan ITP, Katya Blinda Putri, S.T. menuturkan perpustkaan ITP memiliki koleksi buku yang kaya tentang sejarah Indonesia, pahlawan nasional, dan literatur yang membahas tentang perjuangan kemerdekaan. Melalui sumber-sumber ini, pemustaka dapat memperdalam pengetahuan mereka tentang sejarah bangsa dan memahami pentingnya nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan saat ini.“Kami mengajak pemustaka untuk mengenang dan merenungkan nilai-nilai kepahlawanan yang telah diperjuangkan para pahlawan Indonesia. Mengenang jasa pahlawan bukan hanya tentang mengingat sejarah, tetapi juga mengambil inspirasi dari perjuangan para pahlawan, salah satunya melalui peningkatan literasi dan pendidikan ,” tutur Ka.Perpustakaan ITP.Ia juga mengungkapkan pajangan koleksi buku tokoh nasional ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca pemustaka di lingkungan ITP. Selain itu, pajangan koleksi buku ini juga merupakan upaya dari perpustakaan untuk menarik pemustaka bahwa selain sebagai salah satu pilar pendidikan, perpustakaan ITP juga dapat menjadi ruang bagi pemustaka untuk mengisi waktu luang dengan membaca.Sementara itu, Pustakawan Bidang Pengolahan & Pengembangan Koleksi, Muhammad Iqbal, M.A. menjelaskan peringatan HUT RI ke 79 ini menjadi momen untuk mengingat kembali jasa para pahlawan melalui buah pemikiran tokoh-tokohnya.Menurutnya, membaca buku dapat menjembatani generasi masa kini menjelajah masa lalu dengan berbagai keteladanan yang masih relevan diterapkan saat sekarang. Ia menuturkan salah satu koleksi buku yang menjadi keunggulan Perpustakaan ITP adalah buku trilogy Karya Lengkap Bung Hatta cetakan pertama terbitan PT Pustaka LP3ES.“Buku ini termasuk koleksi buku langka di berbagai perpustakaan di Indonesia, tentu kita patut bangga akan hal ini. Terlebih ini buku yang mengisahkan perjuangan Bung Hatta yang merupakan tokoh proklamator yang berasal dari Sumatera Barat, “ ujar ia.Tak hanya itu, pada peringatan HUT RI ke 79 ini perpustakaan ITP juga memajang koleksi buku salah satu tokoh pahlawan perempuan yaitu Kartini, Buku ini mengisahkan surat-surat kartini kepada Nyi. R.M. Abendanon-Mandiri dan suami yang berisi tentang kondisi perempuan Indonesia pada saat itu, serta bagaimana ia memberdayakan perempuan khususnya emansipasi perempuan sebelum kemerdekaan.Kedua buku ini merupakan hibah dari Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang terdahulu, Bapak H. Masri Usman, S.H., dan bendahara Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, Bapak Donny Hardia, S.IP.“Harapannya informasi terkait koleksi buku tokoh nasional dan tokoh Sumbar ini dapat meningkatkan motivasi pemustaka untuk terus belajar dan mengembangkan diri, sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan yang mereka tinggalkan, “ tutup ia.Peringatan HUT RI ke 79 di perpustakaan ITP menjadi ajang penting untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan patriotisme melalui kegiatan literasi dan pendidikan. Harapannya program ini dapat menginspirasi kita semua untuk turut serta dalam pembangunan bangsa yang lebih baik dan berkelanjutan.Created By Widia/Humas ...
Dalam rangka
penguatan kelembagaan, Ketua Himpunan Mahasiswa Teknologi Rekayasa Instalasi
Listrik (TRIL) Institut Teknologi Padang melakukan kunjungan ke Universitas
Negeri Jakarta dan diterima oleh Ketua BEM Program Studi Elektronika UNJ pada
Selasa (13/08). Kunjungan ini dimaksudkan untuk sharing knowledge dan
memperkuat hubungan serta kemitraan di bidang pendidikan dengan UNJ termasuk di
antaranya dalam pengelolaan organisasi.
Delegasi HMTRIL ITP
disambut dengan hangat oleh Ketua BEMPTELKA UNJ, M. Rifki Ali Akbar yang
didampingi oleh Kepala Departemen Kominfo BEMPTELKA UNJ, Elfrianto Rizky
Ardiansyah, dan Moch Zachwan Tsaqify selaku Kepala Departemen Entrepreneur
BEMPTELKA UNJ.
Dalam pertemuan
kedua pihak dilakukan pula diskusi terkait pemaparan program kerja antara kedua
organisasi, pemaparan prospek jalannya kedua organisasi kedepan, dan pembahasan
permasalahan yang terjadi di organisasi serta sharing terkait pemecahan masalah
tersebut.
Ketua HMTRIL ITP,
Muhammad Fariz Hidayatullah mengungkap kunjungan ini merupakan salah satu
program kerja HMTRIL KM ITP. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan
antar organisasi mahasiswa, sekaligus berbagi pengalaman, serta mendiskusikan
isu-isu terkini yang relevan dengan pengembangan organisasi mahasiswa dan
program kerja yang inovatif.
Pada akhir sesi
diskusi, kedua pimpinan organisasi mahasiswa ini menyepakati program-program
kegiatan bersama sebagai tindak lanjut dari diskusi ini. Beberapa program
potensial yang akan dilakukan di antaranya kegiatan lomba robot yang akan
digelar oleh BEMPTELKA UNJ dan kegiatan seminar online.
Tak hanya itu,
kedua organisasi juga sepakat Melaksanakan kunjungan bersama ke PT. TOA
Indonesia untuk melakukan kerjasama dengan PT. TOA Indonesia dalam hal
sponsorship. Selain itu, juga ada rencana kegiatan lomba online, dan rencana
kunjungan balasan dari BEMPTELKA UNJ ke HMTRIL KM-ITP.
“Kami Himpunan
Mahasiswa TRIL ITP mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Badan
Eksekutif Mahasiswa Program Studi Elektronika Universitas Negeri Jakarta atas
jamuan dan kerja sama yang telah disepakati. Semoga kerjasama dan tali
silaturahmi ini dapat terus terjaga dan dapat berkolaborasi di kemudian hari ,”
terang Fariz.
Acara ditutup
dengan sesi foto bersama, yang menjadi simbol persahabatan dan kolaborasi
antara kedua organisasi mahasiswa. Semangat kebersamaan yang terjalin
diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi pengembangan organisasi mahasiswa
dan kontribusi positif bagi masyarakat.
Created By Cyntia Lase/Humas
...