Institut
Teknologi Padang (ITP) terus perkuat eksistensinya di bidang riset dan
penelitian teknologi, salah satunya pengembangan Hexacopter (pesawat tanpa
awak). Menjadi salah satu penerima Program Dana Padanan (Matching Fund) Batch
II 2024, Direktorat Jenderal Vokasi mengadakan Monitoring dan Evaluasi (Monev)
pengembangan Hexacopter dalam Penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di
Ruang Sidang Utama ITP, Selasa (08/10).
Program ini merupakan hasil kolaborasi
antara ITP dan PT. Inovasi Solusi Transportasi Indonesia (PT. Frogs Indonesia),
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi transportasi inovatif.
Acara dibuka oleh Dr. Ir. Nofriady
Handra, M.Sc, IPM, ASEAN. Eng, APEC Eng, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) ITP. Dalam sambutannya, ia menekankan
pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri dalam menciptakan
inovasi teknologi yang relevan bagi masyarakat.
"Hexacopter ini diharapkan menjadi
salah satu solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan permasalahan
lingkungan lainnya. Harapannya dengan adanya kegiatan Monev ini, apabila terdapat kendala dan hambatan, diharapkan
langkah-langkah perbaikan dan dukungan dapat disampaikan kepada tim peneliti melalui
evaluasi ini,"
ungkapnya.
Rektor ITP, Dr. Ir. H. Hendri Nofrianto,
M.T., IPM, juga memberikan sambutan hangat kepada para tim penilai dari Ditjen
Vokasi yang berpartisipasi dalam evaluasi ini. Beliau juga menyampaikan
apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pengembangan riset ini.
““Kami sangat berterima kasih atas
kunjungan dari Ditjen Vokasi, dan saya sangat bangga dengan komitmen dan dedikasi
tim peneliti Program Studi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) ITP dalam
pengembangan alat ini. Kolaborasi ini sejalan dengan visi ITP untuk terus
berinovasi dan menghasilkan teknologi yang relevan bagi kebutuhan masyarakat
luas,” ujar beliau dalam pidato sambutan.Ir. Joko Susila, M.T, salah satu assessor
dari Ditjen Vokasi, juga turut mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat
dari pihak ITP. Dalam kesempatan ini memperkenalkan tim penilai yang terdiri
dari Ade Suryatman Margana, S.T., M.Eng sebagai reviewer, serta didampingi tiga
perwakilan dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV) yaitu Bayu
Sadewo, Heru Sriwidodo, dan Untung.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini
dilakukan untuk memotret dan mengevaluasi progres perencanaan dan pelaksanaan
program pengembangan riset hingga saat ini. Beliau juga mengungkapkan,
kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa riset yang ada sudah sesuai
dengan standar yang telah ditentukan.Sementara itu, Dr.Eng. Ir. Yusreni Warmi,
S.T., M.T., IPM, selaku Wakil Rektor II ITP, menegaskan komitmen ITP dalam
penelitian dan inovasi teknologi. Ia juga optimis dengan potensi keberhasilan
program hibah Matching Fund ini.
"Saat ini, progres matching fund
sudah mencapai 60% dari aspek keuangan dan 80% dari aspek fisik. Kami berharap
keberhasilan ini membuka peluang lain untuk hibah penelitian di masa depan dan
memperluas inovasi teknologi," jelasnya.
Program Matching Fund ITP ini digawangi
oleh Tim Prodi TRIL ITP, yang diketuai oleh Drs. Al, M.T. dengan anggota Asnal
Effendi, S.T., M.T., IPM, ASEAN. Eng, Aswir Premadi, M.Sc, dan Ir. Andi
Syofian, S.T., M.T., IPM, serta Dasman, M.T., menjelaskan bahwa pengembangan
Hexacopter untuk Modifikasi Cuaca dimulai dengan merancang drone menggunakan
perangkat lunak CAD dan pemodelan 3D. Proses ini dilanjutkan dengan perakitan
drone dari komponen-komponen yang disiapkan secara teliti.
Tahap berikutnya adalah pengujian
menyeluruh untuk memastikan semua komponen berfungsi dengan baik sebelum drone
diintegrasikan dengan modul TMC. Modul TMC ini akan berfungsi sebagai alat
penyemai awan, yang diharapkan mampu mempengaruhi pola cuaca dan membantu upaya
mitigasi perubahan iklim di berbagai wilayah Indonesia.
Selain pengembangan teknologi drone dan
modul TMC, aspek legalitas dan regulasi juga menjadi bagian penting dari
program ini. ITP dan mitra berupaya memastikan bahwa seluruh kegiatan
pengembangan mengikuti standar keamanan dan regulasi yang berlaku.
Progres pengembangan Hexacopter TMC saat
ini mencakup pengujian, perizinan, perakitan Modul TMC, serta perancangan drone
dan purwarupa Hexacopter TMC. Dengan integrasi alat penyemai awan, Hexacopter
ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam program modifikasi
cuaca yang telah diimplementasikan di beberapa wilayah Indonesia.
Sebagai luaran utama dari penelitian ini,
desain Hexacopter TMC akan dipublikasikan sebagai salah satu inovasi teknologi
unggulan di bidang rekayasa lingkungan. Selain itu, hasil penelitian ini juga
akan disajikan dalam jurnal internasional International Journal of Power
Electronics and Drive Systems (IJPEDS), menandai bahwa proyek ini tidak hanya
berkontribusi bagi Indonesia, tetapi juga bagi komunitas ilmiah global.
Melalui pengembangan Hexacopter TMC, ITP
dan PT. Frogs Indonesia berharap dapat memberikan dampak positif bagi
masyarakat dalam hal penanganan perubahan iklim dan mitigasi bencana. Program
ini juga membuka peluang lebih luas bagi ITP untuk mendapatkan hibah penelitian
lebih lanjut, sekaligus memperkuat reputasi kampus sebagai pusat inovasi
teknologi.
Created By Cyntia Lase/Humas ...
Institut Teknologi Padang (ITP) melalui
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) kembali menegaskan
komitmennya terhadap pengembangan penelitian dan inovasi akademik. Kali ini
diwujudkan dengan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Pendanaan
Penelitian Ditjen DIKTI dan DIKSI di ruang sidang utama ITP, pada Selasa
(08/10).
Kegiatan Monev ini dibuka secara resmi
oleh Dr. Ir. Nofriady Handra, M.Sc, IPM, ASEAN Eng, APEC Eng, selaku Ketua LP2M
ITP. Dalam sambutannya, Dr. Nofriady menegaskan kegiatan ini merupakan langkah
strategis ITP untuk memantau progres penelitian serta mengevaluasi luaran yang
dihasilkan oleh para dosen penerima hibah penelitian.
Tujuan dari pelaksanaan Monev ini adalah untuk
memastikan bahwa program pendanaan penelitian menghasilkan luaran berkualitas
dan memberikan dampak nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan serta pengembangan
teknologi di Indonesia.
Dalam sesi tersebut, para dosen penerima
program pendanaan penelitian fundamental reguler tahun anggaran 2024 turut
hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Prof. Dr. Ir. Maidiawati, S.T, M.Eng,
IPM, Dr. Eng. Ir. M. Ridwan, M.T, IPM., dan Ir. Zulkarnaini, M.T. Mereka
menyampaikan progress dari penelitian yang mereka lakukan, termasuk capaian
yang telah diraih serta tantangan yang dihadapi di lapangan.
Tidak hanya itu, penerima program
pendanaan penelitian terapan penugasan (Baterai Listrik) dan penelitian produk
vokasi (P2V) Batch II Tahun Anggaran 2024, yakni Al, M.T., Aswir Premadi,
M.Sc., dan Alfith, M.Pd., juga turut melaporkan progres penelitian mereka.
Penelitian ini difokuskan pada
pengembangan teknologi terapan yang dapat diaplikasikan di sektor industri dan
masyarakat. Fokus penelitian mereka pada pengembangan baterai listrik
dan produk-produk vokasi dianggap memiliki potensi besar dalam mendukung
kemajuan industri energi terbarukan dan sektor pendidikan vokasi di Indonesia.
Dalam pelaksanaan Monev ini turut hadir Fajrin,
M.Si, sebagai penerima Hibah Institusi ITP Tahun 2024, beliau juga memberikan
paparan mengenai hasil penelitian yang telah dicapai. Hibah ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas
riset di lingkungan institusi yang berpotensi memberikan dampak langsung kepada
perkembangan akademik dan teknologi di lingkungan ITP.
Untuk menjamin kualitas dan efektivitas
penelitian yang dilakukan, LP2M ITP juga mengundang reviewer eksternal dari
Universitas Andalas (UNAND), Prof. Dr. Eng. H. Gunawarman, M.T. Prof.
Gunawarman memberikan perspektif baru serta masukan yang konstruktif bagi para
peneliti dalam meningkatkan kualitas penelitian mereka.
Dalam sesi evaluasi, Prof. Gunawarman
mengapresiasi hasil penelitian yang telah dicapai oleh para peneliti ITP, beliau
juga memberikan beberapa catatan penting terkait kemajuan dan luaran penelitian
yang dihasilkan oleh para dosen ITP. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam
penelitian agar hasilnya dapat memiliki nilai tambah dan kontribusi nyata
terhadap pengembangan teknologi di Indonesia.
Dengan adanya kegiatan Monitoring dan
Evaluasi ini, ITP semakin menunjukkan komitmennya untuk mendorong riset
berkualitas dan inovasi berkelanjutan, yang diharapkan dapat memperkuat posisi
ITP sebagai salah satu institusi pendidikan terdepan dalam bidang penelitian
dan teknologi di Indonesia.
Komitmen ITP dalam meningkatkan kualitas
penelitian tidak hanya terbatas pada internal kampus, tetapi juga melalui
kemitraan dengan institusi lain serta dukungan penuh dari pemerintah melalui
berbagai program hibah.
Created By Widia/ Humas
...
Dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan dan relevansi kurikulum, Institut Teknologi Padang melalui Program
Studi Teknik Geodesi menggelar diskusi strategis mengenai penyusunan kurikulum
dan benchmarking bersama Program Studi Universitas Pakuan (UNPAK) Bogor pada Senin
(07/10) bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung D Kampus I ITP.
Diskusi ini dihadiri oleh Dekan Fakultas
Teknik ITP, seluruh dosen Prodi Teknik Geodesi ITP, dan dosen Prodi Teknik
Geodesi UNPAK untuk berbagi pengalaman serta strategi dalam penyusunan
kurikulum yang adaptif dan inovatif, serta pengembangan kurikulum yang relevan
dengan tuntutan dunia industri.
Diskusi dibuka oleh Dwi Arini, M.T, selaku
Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP, dalam sambutannya, Dwi menekankan pentingnya
kolaborasi antar perguruan tinggi untuk
menghadapi tantangan pendidikan saat ini. Menurutnya diskusi ini merupakan
kesempatan berharga untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan saling belajar dari
pengalaman satu sama lain.
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan
kurikulum yang tidak hanya memenuhi standar akademik, tetapi juga sesuai dengan
kebutuhan praktis di lapangan. Sehingga dapat mencetak lulusan yang siap
menghadapi tantangan di dunia profesional serta selaras dengan kebutuhan
industri dan perkembangan teknologi saat ini.
Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Maidiawati,
S.T, M. Eng, IPM, selaku Dekan Fakultas Teknik ITP, memberikan sambutan hangat.
Beliau mengucapkan selamat datang kepada para peserta diskusi dan mengungkapkan
terima kasih atas kunjungan delegasi Prodi Teknik Geodesi ke ITP. Dalam
pengantar tersebut, Prof. Maidiawati memperkenalkan profil ITP, jumlah program
studi yang ada, dan jumlah mahasiswa aktif per tahun akademik 2024/2025.
Prof. Maidiawati menuturkan dengan 10
program studi dan ribuan mahasiswa aktif, ITP senantiasa berusaha menjadi
pionir dalam pendidikan teknik di Indonesia. Beliau juga menyoroti dukungan
dari hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang memberikan peluang
besar untuk pengembangan kurikulum yang inovatif dan pembelajaran berbasis
praktik.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari
Ir. Rudie Rachmat Atmawidjaja M.Kom, selaku Ketua Prodi Teknik Geodesi UNPAK.
Ia memperkenalkan profil program studi Teknik Geodesi di UNPAK, serta
menjelaskan pendekatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) yang diterapkan
di prodi mereka. Diskusi ini memberikan kesempatan antara kedua institusi untuk
saling berbagi pengalaman dalam penyusunan kurikulum yang efektif.
"Kami berfokus pada pengalaman
praktis, seperti penelitian, magang, bina desa, dan program pertukaran
mahasiswa. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menyiapkan mahasiswa agar
siap berkontribusi di masyarakat,” ungkapnya.
Dwi Arini juga menyoroti kegiatan Captone
Design yang melibatkan mahasiswa dalam proyek nyata. Ini merupakan langkah
konkret dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek dan upaya meningkatkan
pemahaman mahasiswa tentang aplikatif ilmu yang mereka pelajari di kelas.
"Untuk penyelenggaraan pembelajaran Capstone
Design kami mengadakan kegiatan kemah kerja, mahasiswa dibagi dalam lima
kelompok yang di akhir perkuliahan tiap kelompok menghasilkan poster. Proyek ini tidak hanya
mendorong kreativitas, tetapi juga membangun keterampilan kerja tim di kalangan
mahasiswa," tambahnya.
Diskusi dilanjutkan dengan pemaparan oleh
Dwi Marsiska Driptufany, S.Pd, M.Si, Direktur Akademik PKKM Prodi Teknik
Geodesi ITP. Ia menjelaskan strategi penyusunan kurikulum yang berfokus pada
spesifikasi dan kekhasan setiap prodi, dengan mengacu pada hasil tracer study
dan pengembangan karir alumni. "Kita perlu memastikan bahwa kurikulum yang
kita susun dapat menjawab tantangan masa depan," tegasnya.
“Kita perlu memastikan bahwa lulusan kita
memiliki kompetensi yang relevan dan dapat bersaing di dunia kerja. Kita harus
menggunakan data dari tracer study untuk memahami karir alumni dan menyesuaikan
kurikulum dengan kebutuhan industri ,” jelas ia.
Puncak acara ini ditandai dengan
penandatanganan Implementation Agreement antara Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP
dan UNPAK. Kesepakatan ini menegaskan komitmen kedua institusi untuk
berkolaborasi dalam pengembangan kurikulum yang lebih baik dan relevan dengan
kebutuhan industri.
Diskusi ini bukan hanya sekadar ajang
berbagi informasi, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi yang strategis untuk
meningkatkan mutu pendidikan di bidang Teknik Geodesi. Dengan semangat
kebersamaan dan komitmen untuk terus berinovasi, diharapkan kedua institusi
dapat mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan global.
Acara ini membuktikan bahwa kolaborasi
antar perguruan tinggi merupakan kunci untuk mencapai keunggulan akademik dan
relevansi di dunia industri. Mari kita dukung upaya ini untuk menciptakan
generasi profesional yang lebih unggul!
Created By Widia/Humas
...
Dalam dunia akademik, perpustakaan
adalah pusat informasi dan pengetahuan yang vital, perpustakaan menjadi jantung
aktivitas akademik yang dinamis dan informatif. Oleh karena itu, menyambut
mahasiswa baru Angkatan 2024, Perpustakaan Institut Teknologi dan Pendidikan
(ITP) menggelar acara sosialisasi dan pengenalan layanan perpustakaan yang
berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 04 Oktober dan 07 Oktober 2024
bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP.
Kegiatan ini dikemas tidak hanya informatif,
tetapi juga interaktif dan menarik, hal ini bertujuan untuk membangun budaya
literasi yang kuat. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat
hubungan antara mahasiswa dan perpustakaan sebagai sumber informasi utama.
Acara dimulai dengan sambutan hangat
dari Kepala Perpustakaan ITP, Katya Blinda Putri, S.T., dalam pemaparannya,
Katya menjelaskan tentang peran penting perpustakaan. Ia menuturkan Perpustakaan
adalah adalah pusat pengetahuan yang memiliki tujuan untuk mendukung kegiatan
akademik mahasiswa dan penelitian.
“Perpustakaan bukan hanya sekadar tempat
untuk menyimpan buku, tetapi juga merupakan ruang untuk menggali ilmu dan
inovasi. Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar inovatif dan
berorientasi pada pemustaka melalui berbagai layanan yang kami tawarkan, “ ujarnya.
Dengan visi dan misi yang jelas,
perpustakaan ITP berambisi menjadi ruang yang tidak hanya menyimpan informasi,
tetapi juga memfasilitasi perkembangan kreativitas dan inovasi mahasiswa.
Serta menjadi fondasi yang kuat dalam menciptakan lingkungan belajar yang
inspiratif.
Selanjutnya, Batriatul Alfa Dila, M.A.,
pustakawan Bagian Pelayanan & Sirkulasi, memberikan penjelasan mengenai
tata cara presensi di perpustakaan. Dengan pemahaman yang baik mengenai
prosedur, diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan sumber daya perpustakaan
dengan maksimal.
“Penting bagi mahasiswa untuk memahami
regulasi peminjaman dan pengembalian buku, di samping itu mahasiswa juga perlu mengetahui
prosedur yang tepat agar dapat memanfaatkan layanan perpustakaan dengan baik sehingga
proses belajar dapat berjalan dengan lancar. Dengan informasi yang jelas,
mahasiswa baru diharapkan dapat memanfaatkan layanan perpustakaan secara
optimal , “ jelasnya.
Tak hanya itu, Muhammad Iqbal, M.A.,
pustakawan Bidang Pengolahan dan Pengembangan Koleksi, mengulas tata tertib
yang harus dipatuhi selama menggunakan fasilitas perpustakaan. Iqbal juga memperkenalkan
berbagai fasilitas, seperti locker, komputer, dan ruang baca yang disediakan
untuk meningkatkan kenyamanan pemustaka.
“Kami memiliki berbagai koleksi yang
dapat diakses, mulai dari buku cetak hingga e-book. Akses yang mudah melalui
laman ‘Kubuku’ dan OPAC memungkinkan mahasiswa untuk menjelajahi sumber daya
informasi yang kami tawarkan ,” ungkap Iqbal
Acara dilanjutkan dengan kegiatan
library tour yang sangat dinanti, mahasiswa baru diajak untuk merasakan
langsung suasana perpustakaan. Dalam tur ini, mereka disimulasikan tentang cara
pengambilan absen, pengenalan koleksi buku, serta teknik mencari koleksi dengan
cepat dan efisien.
Dengan partisipasi sekitar 300 mahasiswa
baru, acara ini sukses menciptakan suasana yang antusias dan penuh semangat.
Mereka tampak aktif bertanya dan berinteraksi dengan para pustakawan, menunjukkan
ketertarikan yang tinggi terhadap layanan perpustakaan. Hal ini menjadi sinyal
positif bahwa generasi muda kini semakin menyadari pentingnya literasi dan
akses terhadap informasi.
Kegiatan ini tidak hanya edukatif tetapi
juga membangun rasa kebersamaan di antara mahasiswa, menciptakan komunitas yang
saling mendukung dalam perjalanan akademik. “Saya merasa
lebih siap untuk menjelajahi semua yang ditawarkan perpustakaan setelah
mengikuti kegiatan ini,” ungkap salah satu mahasiswa baru, penuh semangat.
Melalui sosialisasi ini, ITP menunjukkan
komitmennya dalam menciptakan generasi yang cerdas dan inovatif. Perpustakaan
bukan lagi sekadar tempat untuk membaca, tetapi juga merupakan ruang inspirasi
yang siap membantu mahasiswa dalam perjalanan akademik mereka.
Created By Widia/Humas ...
Dalam rangka mempersiapkan mahasiswa
menghadapi tantangan era digitalisasi di industri konstruksi, Program Studi
Teknik Sipil Fakultas Teknik Institut Teknologi Padang (ITP) berkolaborasi
dengan Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BK-Sipil PII) dan PT.
Wijaya Karya (Persero) menggelar Workshop Building Information Modeling (BIM),
selama dua hari pada tanggal 2-3 Oktober 2024, bertempat di Aula Gedung D
Kampus I ITP.
Acara yang bertajuk "Bersiap
Menyambut Digitalisasi Dunia Konstruksi" ini dirancang untuk memberikan
pemahaman mendalam, mengenai pemodelan informasi bangunan yang menjadi kunci
dalam proses konstruksi yang cerdas dan efisien.
Acara ini dibuka
dengan sambutan hangat dari Instruktur Andra Yusfa Ananda, S.T., seorang BIM
Expert dari PT Wijaya Karya, yang menjadi pemandu utama dalam workshop ini.
Dalam sesi pelatihan, peserta dilatih untuk mengerjakan gambar kerja Detail
Engineering Design (DED) dengan menggunakan software berbasis BIM Revit, yang
merupakan salah satu alat terpenting dalam implementasi teknologi BIM.
"Pelatihan ini dirancang untuk
membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dan aplikatif di dunia
nyata, sehingga mereka dapat bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif. Melalui
teknologi BIM, kami berharap mahasiswa dapat memahami bagaimana merencanakan
dan melaksanakan proyek konstruksi dengan lebih efektif dan efisien,"
ungkap Andra saat membuka sesi workshop.
Workshop yang dihadiri oleh 40 peserta
dari Program Studi Teknik Sipil ITP, yang merupakan bagian dari upaya untuk
menyetarakan kemampuan lulusan teknik sipil di seluruh Indonesia, terutama di
luar Pulau Jawa. ITP menjadi kampus keenam yang dikunjungi oleh BK-Sipil PII
dan satu-satunya di Provinsi Sumatera Barat. Hal ini menunjukkan komitmen ITP
dalam meningkatkan kualitas pendidikan teknik sipil di daerah.
Workshop ini dihadiri oleh 40 mahasiswa
dari Program Studi Teknik Sipil ITP ini tidak hanya bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan teknis mahasiswa. Tetapi juga untuk menyetarakan
kemampuan lulusan teknik sipil di seluruh Indonesia, khususnya di luar Pulau
Jawa.
ITP menjadi
kampus keenam yang dikunjungi oleh BK-Sipil PII dan satu-satunya di Provinsi
Sumatera Barat. Hal ini menunjukkan komitmen kuat ITP untuk meningkatkan
kualitas pendidikan teknik sipil di daerah dan memperluas akses pendidikan
berkualitas di sektor konstruksi.
Direktur Pelaksana Badan Kejuruan Sipil PII, Ir. Firman Parmudianto, menjelaskan bahwa workshop ini merupakan bagian dari program nasional PII untuk meningkatkan kompetensi lulusan teknik sipil. "Dengan adanya workshop seperti ini, kami berharap mahasiswa dapat menguasai teknologi BIM dan siap menghadapi tantangan di industri konstruksi yang terus berkembang," katanya.
Seminar dan workshop ini tidak hanya
memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menciptakan kesempatan bagi mahasiswa
untuk berinteraksi langsung dengan praktisi industri. Dengan kolaborasi yang
kuat antara akademisi dan profesional, diharapkan peserta dapat
mengimplementasikan ilmu yang diperoleh untuk berkontribusi dalam digitalisasi
dunia konstruksi di Indonesia.
Dengan semangat
inovasi, ITP berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan teknik
sipil dan menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul dalam teori tetapi juga
siap untuk diterjunkan ke lapangan. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat
menjadi langkah strategis dalam memajukan sektor konstruksi, sekaligus
memberikan kontribusi positif bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Sebagai penutup, kegiatan seminar dan workshop BIM ini merupakan langkah awal yang penting bagi mahasiswa teknik sipil untuk memahami dan mengimplementasikan teknologi canggih dalam dunia konstruksi. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, diharapkan generasi insinyur masa depan akan lebih siap untuk berkontribusi dalam digitalisasi industri konstruksi di tanah air.
Created By Widia/Humas
...