ITP Borong Medali di Kejurprov Sumbar 2025, Kampus Teknik Ini Buktikan Diri di Arena Bela Diri!

29 Juli 2025
Langkah tegap dan semangat membara para pendekar muda Institut Teknologi Padang (ITP) kembali menggetarkan gelanggang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Sumatera Barat 2025.  Empat atlet pencak silat yang merupakan mahasiswa ITP sukses membawa pulang medali dengan performa luar biasa yang mengukuhkan nama kampus teknik ini sebagai rumah para juara sejati.    Mereka adalah Satria Zaky, Rangga Firnando, Resya Fega, dan Inggil Susilo. Kemenangan ini membuktikan bahwa ITP bukan hanya mencetak insinyur unggul, tapi juga melahirkan pendekar-pendekar tangguh yang mampu bersaing di tingkat provinsi bahkan nasional.   Satria Zaky menjadi bintang utama dengan meraih medali emas di Kelas E Putra (65–70 kg), menjadikannya juara pertama dalam kategori tersebut. Mahasiswa ini tidak hanya menunjukkan teknik bertarung yang mumpuni, tetapi juga memperlihatkan semangat pantang menyerah yang menjadi ciri khas mahasiswa ITP.    Sementara itu, dua medali perak diraih oleh Rangga Firnando dan Resya Fega. Rangga tampil gemilang di Kelas C Putra (55–60 kg), sedangkan Resya berjaya di Kelas F Putra (70–75 kg). Keduanya memperlihatkan ketangguhan fisik dan strategi yang luar biasa. Meskipun belum berhasil meraih emas, performa mereka layak diapresiasi tinggi.    Tak kalah membanggakan, Inggil Susilo mempersembahkan medali perunggu dari Kelas D Putra (60–65 kg). Meski harus puas di peringkat ketiga, perjuangannya hingga tahap semifinal memberikan pelajaran penting soal sportivitas dan semangat juang.    Di balik medali yang gemerlap, ada latihan keras, pengorbanan waktu belajar, serta dukungan penuh dari pelatih dan pihak kampus. ITP sebagai institusi vokasi dan teknologi, juga memberikan perhatian terhadap pengembangan minat dan bakat mahasiswanya.    Prestasi empat atlet pencak silat ini adalah cerminan wajah baru pendidikan tinggi, tak hanya soal IPK, tapi juga keberanian bertanding dan mental juara. Bagi ITP, ini hanyalah awal. Langkah ke depan akan diiringi lebih banyak kemenangan dan regenerasi atlet-atlet muda. Dengan dukungan yang berkelanjutan, bukan tidak mungkin ITP akan bersinar di ajang nasional bahkan internasional.    Created By Widia/Humas ...

Institut Teknologi Padang Masuk 3 Besar PTS Sumbar versi Webometrics 2025

29 Juli 2025
Lembaga pemeringkatan perguruan tinggi internasional Webometrics of World Universities kembali merilis daftar peringkat kampus dunia tahun 2025. Dalam pemeringkatan berbasis visibilitas digital, transparansi data, dan keunggulan akademik ini, Institut Teknologi Padang (ITP) mencetak lompatan signifikan.    ITP berhasil menembus posisi ke-281 nasional dan meraih peringkat ketiga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik se-Sumatera Barat. Posisi ini meningkat dari tahun lalu 477 di Indonesia dan urutan 8 PTS se Sumatera Barat dan menjadi momentum penting bagi ITP dalam memperkuat eksistensinya sebagai kampus teknologi unggul di ranah digital dan akademik.   Webometrics dikenal sebagai lembaga pemeringkat independen berbasis di Spanyol yang telah memetakan lebih dari 32.000 perguruan tinggi di seluruh dunia. Indikator utama penilaiannya mencakup visibility (pengaruh konten situs perguruan tinggi), transparency (keterbukaan data ilmuwan dan publikasi), serta excellence (jumlah artikel ilmiah terindeks di jurnal bereputasi tinggi).    Webometrics memberi sorotan terhadap performa digital dan kontribusi akademik global dari tiap kampus dengan sistem penilaian komprehensif.  Dalam kategori visibility, situs resmi ITP dinilai mengalami lonjakan tajam dalam jumlah dan kualitas konten yang terpublikasi.    Tak hanya itu, pada aspek transparency, ITP dinilai unggul dalam membuka data ilmuwan, publikasi, dan rekam jejak akademik secara publik dan terverifikasi. Transparansi ini penting untuk membangun kepercayaan dalam ekosistem pendidikan tinggi yang berbasis integritas dan keterbukaan.   Sementara itu, dari sisi excellence, peningkatan jumlah publikasi ilmiah ITP di jurnal internasional turut berkontribusi dalam memperkuat posisi kampus ini. Ini menunjukkan komitmen ITP dalam menghasilkan karya ilmiah berkualitas sekaligus memperluas reputasi akademiknya di level global.   Dengan keberhasilan masuk 3 besar PTS terbaik se-Sumatera Barat versi Webometrics 2025, ITP mengukuhkan diri sebagai institusi pendidikan tinggi teknologi yang tidak hanya berorientasi pada pengajaran, tetapi juga unggul dalam pengelolaan digital, riset, dan kontribusi sosial. Created By Widia/Humas   ...

Bawa Semangat Juara, 12 Atlet ITP Siap Tempur di Kejurprov Sumbar 2025

15 Juli 2025
Semangat juang mahasiswa Institut Teknologi Padang (ITP) kembali menggelora di arena olahraga. Sebanyak 12 atlet terpilih siap bertarung di ajang bergengsi Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Sumatera Barat 2025 yang digelar Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Sumbar. Bertanding mulai 16 hingga 26 Juli mendatang, kontingen ITP tak hanya membawa nama kampus, tapi juga semangat pantang menyerah dan mimpi besar menembus podium kehormatan.   Keberangkatan para atlet ini secara resmi dilepas oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITP, Prof. Dr.Eng. Ir. Maidiawati, S.T., M.Eng., IPM., yang didampingi oleh Kepala Biro Badan Kemahasiswaan dan Pusat Karir ITP, Nelvidawati, M.T., pada Selasa, (15/07) di Ruang Sidang Utama ITP. Dalam arahannya, Prof. Maidiawati menyampaikan rasa bangga dan harapan besar kepada seluruh atlet untuk menjaga sportivitas dan menjunjung tinggi nama baik kampus.   Ajang ini menjadi pembuktian bahwa mahasiswa ITP tak hanya hebat di laboratorium, tapi juga sanggup mengguncang lapangan. Kehadiran 12 atlet di berbagai cabang mulai dari pencak silat, karate, hingga bola voli indoor menandai keseriusan ITP dalam membangun karakter mahasiswa melalui prestasi non-akademik yang kompetitif, sportif, dan membanggakan.   Cabang olahraga Pencak Silat menjadi sektor yang paling banyak menyumbang perwakilan, tercatat lima atlet ITP yakni Candra, Inggil Susilo, Rangga Firnando, Resya Ahmad Fega, dan sang jawara kampus, Satria Zaky. Mereka akan menghadapi lawan dari seluruh Sumbar dalam duel teknik dan strategi silat terbaik. Zaky sendiri siap mempertahankan reputasi emas yang ia raih di ajang Direktur PNP Cup beberapa waktu lalu.   Rahul Maryulis Putra menjadi satu-satunya wakil ITP di cabang karate ia membawa semangat bertarung yang tenang namun mematikan. Dikenal sebagai mahasiswa dengan kedisiplinan tinggi, Rahul optimis bisa meraih podium untuk mempersembahkan prestasi bagi kampus tercinta. Karate menjadi cabang yang penuh gengsi karena banyaknya atlet tangguh dari kampus lain yang turut serta.   Di cabang bola voli indoor, Muhammad Ardifa bersama tim beregu putra ITP juga siap unjuk gigi. Tim ini telah mengasah strategi permainan dan kekompakan tim sejak awal tahun. Konsistensi latihan dan chemistry antarpemain jadi kekuatan utama menghadapi lawan tangguh. Mereka berharap bisa lolos hingga babak final dan membuktikan bahwa voli ITP tak bisa dianggap remeh.   Keikutsertaan dalam Kejurprov bukan sekadar kehadiran simbolik, ini adalah panggung serius menuju ajang nasional. BAPOMI Sumbar menaruh harapan besar terhadap kampus-kampus yang mengirimkan atlet terbaiknya. Kejuaraan ini dirancang sebagai jalur pembinaan menuju POMNAS dan sekaligus momentum mencetak generasi muda yang sehat, berintegritas, dan berprestasi lintas bidang.   Dukungan dari Institut Teknologi Padang pun tak main-main, Kepala Biro Kemahasiswaan menegaskan bahwa seluruh atlet mendapatkan dukungan moril dan fasilitas pendampingan. “Kami ingin mahasiswa berprestasi secara utuh. Baik akademik maupun non-akademik harus didukung dengan serius, dan Kejurprov ini adalah bukti nyata komitmen itu,” tegasnya.   created By Widia/Humas   ...

Berita Lain


  1. Menyongsong Anugerah Diktiristek 2025, ITP Mantapkan Langkah Digitalisasi Kehumasan

    Dalam upaya memperkuat peran kehumasan di era digital, Institut Teknologi Padang (ITP) turut berpartisipasi dalam kegiatan Sosialisasi Anugerah Humas Diktiristek Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh LLDIKTI Wilayah X Senin, (14/07). Kegiatan ini menjadi ajang strategis bagi perguruan tinggi dalam memahami pentingnya tata kelola informasi publik dan optimalisasi citra institusi di tengah lanskap digital yang terus berkembang. Kepala LLDIKTI Wilayah X, Afdhalisma, S.H., M.Pd., menekankan pentingnya menjadikan humas sebagai jembatan antara institusi dan masyarakat. Dalam paparannya, ia menyebut bahwa kepercayaan publik adalah aset penting perguruan tinggi, dan humas memiliki peran sentral dalam membangunnya secara sistemik, transparan, dan konsisten, terutama melalui kanal digital yang kredibel. Berlangsung di bawah koordinasi langsung LLDIKTI Wilayah X, sosialisasi ini dihadiri oleh lebih dari 50 perwakilan perguruan tinggi dari Sumatera Barat dan Jambi. Diskusi difokuskan pada peningkatan kapasitas pengelolaan komunikasi publik, khususnya dalam menyusun laporan kehumasan yang efektif serta pemahaman teknis terhadap kriteria penilaian Anugerah Humas Diktiristek tahun 2025. Sosialisasi ini juga membedah tantangan baru humas kampus dalam menghadapi era digitalisasi. Para peserta dibekali strategi komunikasi digital, optimalisasi media sosial, hingga teknik penulisan siaran pers dan storytelling institusi. Tujuannya jelas: menjadikan humas kampus sebagai garda depan dalam memperkuat branding dan reputasi lembaga di mata publik. Melalui keikutsertaan ini, ITP berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas SDM kehumasan, mengembangkan kanal digital yang efektif seperti media sosial dan situs web, serta menjalin sinergi dengan media massa dan komunitas. Komitmen tersebut tercermin dalam berbagai langkah konkret, seperti penguatan tim humas, pengembangan website kampus, integrasi kanal media sosial, serta produksi konten kreatif yang informatif. Dalam era disrupsi digital, ITP menyadari bahwa reputasi kampus bukan hanya dibentuk dari prestasi akademik, tetapi juga dari bagaimana informasi itu dikemas dan disampaikan kepada publik. Selain itu, partisipasi dalam Anugerah Humas Diktiristek mendorong ITP untuk membangun indikator kinerja kehumasan yang terukur. Mulai dari engagement rate media sosial, kualitas rilis media, hingga efektivitas komunikasi krisis menjadi bagian penting dalam evaluasi internal yang sedang dikembangkan bersama unit terkait di bawah biro humas dan kerja sama kampus. Tak hanya soal data dan strategi, kegiatan ini juga membangun semangat kolaborasi antarhumas kampus di wilayah LLDIKTI X. Peserta diberi ruang untuk bertukar pengalaman, membahas best practice, hingga merumuskan pendekatan komunikasi yang sesuai dengan karakteristik perguruan tinggi masing-masing, baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional.   Created By Widia/Humas ...


  2. Teknologi Anak Bangsa, Inovasi Drone Hexacopter ITP Siap Dukung Operasi SAR dan Mitigasi Bencana

    Institut Teknologi Padang (ITP) kembali menunjukkan kiprahnya dalam pengembangan teknologi terapan untuk kepentingan kemanusiaan dan kebencanaan. Melalui Program Studi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) Fakultas Vokasi, ITP menawarkan inovasi drone hexacopter kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue/SAR) Padang sebagai solusi teknologi dalam mendukung operasi penyelamatan dan mitigasi bencana di lapangan.    Penjajakan kerja sama diawali dengan demonstrasi langsung penggunaan drone hexacopter yang digelar di Kampus II ITP, Aie Pacah, Padang, pada Senin (14/7). Dalam kegiatan tersebut, pihak Kantor SAR Padang hadir menyaksikan manuver teknologi yang dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa TRIL ITP. Potensi drone dalam mendukung kegiatan mitigasi bencana secara cepat dan tepat sasaran menjadi daya tarik tersendiri dari teknologi hasil pengembangan lokal ini.    Kepala Seksi Sumber Daya Kantor SAR Padang, Sukamto, S.E., M.Si., memberikan apresiasi tinggi atas inovasi yang ditawarkan ITP. Menurutnya, drone tersebut sangat potensial untuk digunakan dalam misi penyelamatan dan mitigasi, khususnya di wilayah Sumatera Barat yang rentan terhadap bencana.    “Kami menyambut baik inovasi teknologi dari ITP ini karena memiliki potensi besar untuk kami aplikasikan langsung dalam tugas-tugas kemanusiaan. Drone hexacopter ITP sangat relevan dan membuka peluang kolaborasi strategis antara lembaga SAR dan perguruan tinggi,” ujar beliau.   Salah seorang tim dosen pengembang drone, Aswir Premadi, S.T., M.T., IPM., menjelaskan bahwa desain drone hexacopter ini mengutamakan kestabilan dan adaptasi terhadap cuaca ekstrem. Dengan enam baling-baling dan struktur bodi yang kokoh, drone ini mampu bertahan terbang dalam berbagai kondisi medan. Tujuan utamanya adalah menjangkau wilayah bencana dengan cepat, efisien, dan tetap aman secara operasional.    Menariknya, drone ini juga dibekali fitur suara aktif, berupa speaker yang dapat digunakan untuk menyampaikan instruksi evakuasi langsung kepada masyarakat, ini menjadikannya bukan hanya alat pantau visual, tetapi juga alat komunikasi kritis. Kepala Prodi TRIL, Asnal Effendi, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., menyebutkan bahwa spesifikasi drone ini sangat fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan SAR secara teknis.    Tak hanya terbatas untuk kebutuhan bencana, pengembangan drone hexacopter ini juga diarahkan untuk membantu pertanian modern. Drone ini dapat difungsikan untuk penyemprotan pestisida dan pemupukan tanaman secara otomatis. Pengembangan lebih lanjut juga menyasar kebutuhan rekayasa cuaca, seperti hujan buatan dan pemantauan kondisi udara.    Di sisi lain, Prodi TRIL ITP juga memperluas inovasi ke teknologi perairan. Mereka kini tengah mengembangkan kapal tanpa awak (unmanned surface vehicle) untuk operasi SAR di laut dan sungai. Kolaborasi antara ITP dan Kantor SAR Padang menjadi teladan sinergi produktif antara pendidikan tinggi dan lembaga layanan public, inisiatif ini membuka ruang luas bagi pengembangan teknologi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.    ITP terus menegaskan posisinya sebagai kampus teknik vokasi yang adaptif, ITP membuktikan bahwa mahasiswa dan dosennya mampu menghasilkan karya nyata. Inovasi drone hexacopter dan kapal tanpa awak adalah bagian dari visi besar untuk menjadikan teknologi buatan anak bangsa sebagai garda depan dalam kemanusiaan, keberlanjutan, dan pembangunan daerah.  Created By Widia/Humas   ...


  3. Lolos Nasional, Tim Brina ITP Angkat Potensi Limbah Sawit Jadi Energi Terbarukan

    Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Institut Teknologi Padang (ITP), Tim mahasiswa dari Program Studi Teknik Mesin berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025 untuk skema Riset Eksakta (PKM-RE). Karya berjudul “Brina: Analisis Biobriket Non Adhesive dari Pemanfaatan Limbah Serat TKKS dan Cangkang Sawit sebagai Sumber Energi Terbarukan” , ini tak hanya relevan secara ilmiah, tapi juga menyentuh isu strategis global terkait energi terbarukan.   Dibimbing langsung oleh Dr. Ir. Nofriady Handra, tim ini mendapat pendanaan senilai Rp7.080.000. Tim yang diberi nama Brina ini diketuai oleh Decky Seprianto, dengan anggota Abdul Jalil, Reyvo Maizaqi, dan Fajar Ihsanul Riski. Mereka menjadi satu-satunya tim dari ITP yang berhasil menembus ketatnya seleksi nasional dari ribuan proposal yang masuk ke Kemendikti Saintek   Dalam wawancara dengan Decky, ia menuturkan bahwa ide riset berangkat dari ketertarikannya pada energi terbarukan saat terlibat dalam riset bersama dosen pembimbing. “Kami ingin mengatasi krisis iklim dengan memanfaatkan limbah sawit menjadi energi alternatif. Riset ini lahir sebagai bentuk tanggung jawab kami terhadap lingkungan,” ungkapnya. Judul Brina sendiri merupakan akronim yang merepresentasikan visi mereka tentang energi hijau yang efisien.   Sementara itu, Abdul Jalil menjelaskan bahwa Ibahwa limbah kelapa sawit memiliki karakteristik fisik dan kimia yang sangat cocok untuk dijadikan bahan baku biobriket. “Banyak limbah sawit dibuang begitu saja, padahal ini bisa didaur ulang menjadi energi bersih. Kami ingin mengubah masalah jadi solusi,” katanya. Upaya ini juga sejalan dengan visi global tentang green energy serta target pengurangan emisi karbon dari sektor industri berbasis biomassa lokal.    Reyvo memaparkan bahwa riset ini tergolong baru dan belum banyak dikembangkan sebelumnya. “Kami sedang dalam tahap awal pengujian. Tantangannya ada pada proses formulasi dan efisiensi pembakaran tanpa bahan perekat,” katanya. Tantangan lain datang dari pembagian waktu antara riset, kuliah, dan persiapan laporan. Namun dengan manajemen tim yang baik, semua bisa teratasi secara kolektif dan terstruktur.    Pembagian tugas dalam tim menjadi salah satu kekuatan utama. Decky memegang kendali koordinasi dan pelaporan, Jalil bertugas sebagai sekretaris, Reyvo mencatat logbook dan keuangan, dan Fajar bertanggung jawab untuk konten serta dokumentasi. “Dengan pembagian peran yang jelas, riset berjalan lebih rapi dan terukur,” ujar Fajar.   Kabar kelolosan menjadi momen yang tak terlupakan. Decky menyebut ini sebagai pengalaman yang sangat membanggakan. “Menjadi satu-satunya tim ITP yang lolos dari 1.590 proposal se-Indonesia adalah kehormatan. Tapi ini juga jadi tanggung jawab untuk membawa nama kampus lebih tinggi,” tegasnya. Kini, mereka sedang menyusun strategi untuk mencapai target berikutnya yakni lolos ke PIMNAS.    Decky menutup dengan pesan inspiratif. “PKM ini bukan sekadar soal angka dan data, tapi soal dampak. Kami ingin solusi yang kami tawarkan benar-benar bisa menjawab kebutuhan masyarakat dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain,” ungkapnya. Bagi ITP, kehadiran tim Brina menjadi bukti bahwa kampus teknik ini mampu mencetak inovator muda yang siap memberi solusi berkelanjutan untuk Indonesia.    Created By Widia/Humas   ...


  4. ITP Cetak Juara! Satria Zaky Raih Juara 1 Pencak Silat se-Sumatera, Siap ke Level Nasional

    Semangat juang mahasiswa Institut Teknologi Padang (ITP) kembali membuahkan hasil membanggakan. Satria Zaky, mahasiswa Teknik Sipil ITP, berhasil menyabet Juara 1 Pencak Silat dalam ajang bergengsi Direktur PNP Cup se-Sumatera. Prestasi ini disambut bangga oleh sivitas akademika ITP, sebagai bukti nyata mahasiswa ITP mampu bersaing dan unggul, baik di bidang akademik maupun non-akademik.    Saat diwawancarai seusai pertandingan, Zaky tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. Bagi Zaky, olahraga bukan sekadar hobi, melainkan panggilan jiwa yang telah tumbuh sejak kecil, kecintaannya pada bela diri tumbuh dari lingkungan yang mendukung dan minat pribadi yang kuat.    “Alhamdulillah, ini pencapaian yang sangat besar bagi saya pribadi. Bisa membawa nama ITP di level regional adalah kebanggaan tersendiri,” ujar mahasiswa yang telah menekuni dunia pencak silat sejak Tahun 2021 ini.   Namun di balik prestasi, perjuangan Zaky tidaklah mudah. Tantangan terbesar yang ia hadapi justru datang dari bagaimana ia mengatur waktu antara kuliah dan latihan. “Manajemen waktu itu yang paling sulit. Kadang harus rela latihan di sela-sela kesibukan akademik,” ujarnya.    Menurut Zaky, tantangan ini justru membentuk mental juara dan kedisiplinan dalam hidupnya, konsistensi inilah yang ia sebut sebagai kunci. Ia menegaskan bahwa menjaga ritme latihan tanpa mengabaikan tanggung jawab kuliah menjadi tantangan utama yang justru melatih kedewasaan dan kedisiplinannya.   Zaky pun mengungkapkan bahwa peran ITP sangat besar dalam perjalanan prestasinya. Dukungan tidak hanya hadir secara moral, tetapi juga material. Ia juga menambahkan bahwa atmosfer kompetitif namun sehat di kampus membuatnya terus terpacu untuk berkembang. Menurut Zaky, lingkungan kampus yang menghargai prestasi di luar akademik adalah motivasi besar baginya untuk terus berkontribusi membawa nama ITP ke kancah lebih luas.   Baginya, gelar juara bukanlah akhir, melainkan awal dari tantangan berikutnya.  Ia ingin prestasinya tak hanya jadi kebanggaan pribadi, tapi juga inspirasi bagi mahasiswa lain. Zaky percaya bahwa setiap mahasiswa punya potensi besar di bidang masing-masing, tinggal bagaimana mereka mengasah dan berani menunjukkan kemampuan yang dimiliki dengan percaya diri dan tekad kuat.   “Saya sangat bangga, tapi ini bukan titik akhir. Harus tetap rendah hati, terus melatih diri, dan menargetkan jenjang lebih tinggi seperti Pomnas,” tegasnya. Ia ingin menjadikan pencapaian ini sebagai pemicu untuk melangkah lebih jauh lagi ke level yang lebih tinggi.    Zaky juga mengungkapkan alasannya memilih ITP. “Awalnya tahu ITP dari media sosial. Saya lihat kampus ini apresiatif terhadap mahasiswa berprestasi,” ujarnya. Ia bahkan pernah bermimpi tampil di spanduk kampus sebagai mahasiswa inspiratif, mimpi yang kini menjadi nyata berkat kerja keras dan konsistensinya.    Kepala Biro Kemahasiswaan dan Pusat Karir ITP, Nelvidawati, M.T. menyampaikan rasa bangga atas pencapaian Zaky. “Kami selalu mendukung penuh seluruh potensi mahasiswa, baik akademik maupun non-akademik,” ujarnya. Dukungan tersebut diberikan melalui pembiayaan kompetisi, pembinaan, hingga membuka akses ke berbagai ajang minat dan bakat.   Zaky menutup wawancara dengan pesan untuk teman-teman mahasiswa ITP lainnya. “Jalani hobi dan kuliah secara seimbang. Jangan takut menonjolkan potensi. Konsisten dan percaya diri adalah kunci,” katanya. Prestasi Zaky menjadi bukti bahwa ITP adalah rumah bagi calon engineer yang juga berjiwa juara.       Created By Widia/Humas   ...

  5. Dukung Industri Berkelanjutan, ITP dan BPVP Padang Bahas Pelatihan Green Job dan Smart Tourism

    Dalam upaya memperkuat jejaring kemitraan strategis antara dunia pendidikan tinggi dan pelatihan vokasi, Institut Teknologi Padang (ITP) melaksanakan kunjungan resmi ke Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Padang, Kamis (20/6/2025). Dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Marketing, Firmansyah David, S.T., M.Eng., Ph.D., tim ITP disambut hangat oleh Ketua BPVP Padang, Muhammad Yasir, S.Si., M.Si.   Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk membahas pengembangan pelatihan berbasis teknologi dan kebutuhan industri, seperti smart farming, smart tourism, hingga green job yang relevan dengan arah pembangunan berkelanjutan Indonesia. Pertemuan ini menjadi titik temu penting antara dunia pendidikan tinggi dan pelatihan vokasi, dengan orientasi pada penciptaan ekosistem pembelajaran berbasis kebutuhan industri dan masyarakat.   Dalam pertemuan tersebut, kedua institusi mendiskusikan berbagai peluang sinergi, khususnya terkait pengembangan program pelatihan vokasi dan peningkatan produktivitas berbasis Project-Based Learning (PBL). Fokus utama dialog mencakup topik strategis seperti smart farming, smart tourism, serta implementasi green jobs konsep kerja ramah lingkungan yang saat ini menjadi prioritas dalam dunia industri.    Wakil Rektor Bidang Kerja sama dan Marketing ITP, Firmansyah David, S.T, M.Eng, Ph.D. menyampaikan bahwa ITP sangat terbuka untuk menjalin kemitraan yang tidak hanya bersifat simbolis, tetapi berdampak langsung pada pengembangan sumber daya manusia. Ia juga menekankan pentingnya integrasi antara pelatihan vokasi dengan pendekatan ilmiah kampus demi menghasilkan inovasi yang aplikatif.    “Kami melihat potensi luar biasa di BPVP Padang. Kolaborasi ini akan menjadi wahana untuk mendorong mahasiswa dan lulusan ITP agar siap menghadapi dunia kerja yang mengarah pada keberlanjutan,” ujarnya.    Sementara itu, Kepala BPVP Padang Muhammad Yasir, S.Si.,M.Si menjelaskan bahwa BPVP tengah mengembangkan berbagai program pelatihan berbasis teknologi dan kebutuhan sektor industri lokal maupun global. Ia juga menyebutkan bahwa program pelatihan berbasis green job menjadi fokus penting BPVP di tahun-tahun mendatang.    “Kami ingin hasil pelatihan di sini bisa langsung diterapkan oleh masyarakat. Karena itu, kerja sama dengan perguruan tinggi seperti ITP sangat strategis dalam memperkuat transfer pengetahuan, riset terapan, dan dukungan akademik,” terang Yasir.    Lawatan ini bukan sekadar kunjungan kehormatan, tetapi langkah awal menuju kemitraan jangka panjang. Kunjungan ini sekaligus menegaskan peran aktif ITP sebagai institusi pendidikan tinggi yang mampu menjangkau dunia praktik dan pemberdayaan masyarakat. Melalui kemitraan seperti ini, ITP menempatkan diri sebagai katalisator perubahan, menghubungkan kampus dengan realita industri dan kebutuhan daerah. Created Widia/Humas   ...

ITP Highlight


Menuju World Class University 2040, Institut Teknologi Padang (ITP) terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan, penelitian yang inovatif, dan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai salah satu pelopor penerapan program kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), ITP juga berkonsentrasi dalam menyiapkan lulusan yang berkompeten di dunia kerja serta memiliki wawasan dan skill yang luas untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan prioritas Institut Teknologi Padang (ITP) dalam melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan untuk kemajuan bangsa, salah satunya melalui penelitian.Dengan melakukan penelitian inovatif secara kontinue, Institut Teknologi Padang (ITP) berhasil meraih tiga kategori prestasi membanggakan di bidang penelitian dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X.
Mengabdi kepada masyarakat adalah hilirisasi dari penerapan pendidikan dan penelitian yang dilakukan oleh Institut Teknologi Padang (ITP).Mahasiswa dan civitas akademika ITP melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengunjungi langsung lokasi pelaksanaan dan memberikan inovasi kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di daerah tersebut.Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diciptakan oleh ITP menjadi salah satu bukti penerapan tri dharma perguruan tinggi yang berasal dari mahasiswa dan dosen ITP dan bermuara ke masyarakat.