Dalam dunia akademik, perpustakaan
adalah pusat informasi dan pengetahuan yang vital, perpustakaan menjadi jantung
aktivitas akademik yang dinamis dan informatif. Oleh karena itu, menyambut
mahasiswa baru Angkatan 2024, Perpustakaan Institut Teknologi dan Pendidikan
(ITP) menggelar acara sosialisasi dan pengenalan layanan perpustakaan yang
berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 04 Oktober dan 07 Oktober 2024
bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP.
Kegiatan ini dikemas tidak hanya informatif,
tetapi juga interaktif dan menarik, hal ini bertujuan untuk membangun budaya
literasi yang kuat. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat
hubungan antara mahasiswa dan perpustakaan sebagai sumber informasi utama.
Acara dimulai dengan sambutan hangat
dari Kepala Perpustakaan ITP, Katya Blinda Putri, S.T., dalam pemaparannya,
Katya menjelaskan tentang peran penting perpustakaan. Ia menuturkan Perpustakaan
adalah adalah pusat pengetahuan yang memiliki tujuan untuk mendukung kegiatan
akademik mahasiswa dan penelitian.
“Perpustakaan bukan hanya sekadar tempat
untuk menyimpan buku, tetapi juga merupakan ruang untuk menggali ilmu dan
inovasi. Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar inovatif dan
berorientasi pada pemustaka melalui berbagai layanan yang kami tawarkan, “ ujarnya.
Dengan visi dan misi yang jelas,
perpustakaan ITP berambisi menjadi ruang yang tidak hanya menyimpan informasi,
tetapi juga memfasilitasi perkembangan kreativitas dan inovasi mahasiswa.
Serta menjadi fondasi yang kuat dalam menciptakan lingkungan belajar yang
inspiratif.
Selanjutnya, Batriatul Alfa Dila, M.A.,
pustakawan Bagian Pelayanan & Sirkulasi, memberikan penjelasan mengenai
tata cara presensi di perpustakaan. Dengan pemahaman yang baik mengenai
prosedur, diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan sumber daya perpustakaan
dengan maksimal.
“Penting bagi mahasiswa untuk memahami
regulasi peminjaman dan pengembalian buku, di samping itu mahasiswa juga perlu mengetahui
prosedur yang tepat agar dapat memanfaatkan layanan perpustakaan dengan baik sehingga
proses belajar dapat berjalan dengan lancar. Dengan informasi yang jelas,
mahasiswa baru diharapkan dapat memanfaatkan layanan perpustakaan secara
optimal , “ jelasnya.
Tak hanya itu, Muhammad Iqbal, M.A.,
pustakawan Bidang Pengolahan dan Pengembangan Koleksi, mengulas tata tertib
yang harus dipatuhi selama menggunakan fasilitas perpustakaan. Iqbal juga memperkenalkan
berbagai fasilitas, seperti locker, komputer, dan ruang baca yang disediakan
untuk meningkatkan kenyamanan pemustaka.
“Kami memiliki berbagai koleksi yang
dapat diakses, mulai dari buku cetak hingga e-book. Akses yang mudah melalui
laman ‘Kubuku’ dan OPAC memungkinkan mahasiswa untuk menjelajahi sumber daya
informasi yang kami tawarkan ,” ungkap Iqbal
Acara dilanjutkan dengan kegiatan
library tour yang sangat dinanti, mahasiswa baru diajak untuk merasakan
langsung suasana perpustakaan. Dalam tur ini, mereka disimulasikan tentang cara
pengambilan absen, pengenalan koleksi buku, serta teknik mencari koleksi dengan
cepat dan efisien.
Dengan partisipasi sekitar 300 mahasiswa
baru, acara ini sukses menciptakan suasana yang antusias dan penuh semangat.
Mereka tampak aktif bertanya dan berinteraksi dengan para pustakawan, menunjukkan
ketertarikan yang tinggi terhadap layanan perpustakaan. Hal ini menjadi sinyal
positif bahwa generasi muda kini semakin menyadari pentingnya literasi dan
akses terhadap informasi.
Kegiatan ini tidak hanya edukatif tetapi
juga membangun rasa kebersamaan di antara mahasiswa, menciptakan komunitas yang
saling mendukung dalam perjalanan akademik. “Saya merasa
lebih siap untuk menjelajahi semua yang ditawarkan perpustakaan setelah
mengikuti kegiatan ini,” ungkap salah satu mahasiswa baru, penuh semangat.
Melalui sosialisasi ini, ITP menunjukkan
komitmennya dalam menciptakan generasi yang cerdas dan inovatif. Perpustakaan
bukan lagi sekadar tempat untuk membaca, tetapi juga merupakan ruang inspirasi
yang siap membantu mahasiswa dalam perjalanan akademik mereka.
Created By Widia/Humas ...
Dalam rangka mempersiapkan mahasiswa
menghadapi tantangan era digitalisasi di industri konstruksi, Program Studi
Teknik Sipil Fakultas Teknik Institut Teknologi Padang (ITP) berkolaborasi
dengan Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BK-Sipil PII) dan PT.
Wijaya Karya (Persero) menggelar Workshop Building Information Modeling (BIM),
selama dua hari pada tanggal 2-3 Oktober 2024, bertempat di Aula Gedung D
Kampus I ITP.
Acara yang bertajuk "Bersiap
Menyambut Digitalisasi Dunia Konstruksi" ini dirancang untuk memberikan
pemahaman mendalam, mengenai pemodelan informasi bangunan yang menjadi kunci
dalam proses konstruksi yang cerdas dan efisien.
Acara ini dibuka
dengan sambutan hangat dari Instruktur Andra Yusfa Ananda, S.T., seorang BIM
Expert dari PT Wijaya Karya, yang menjadi pemandu utama dalam workshop ini.
Dalam sesi pelatihan, peserta dilatih untuk mengerjakan gambar kerja Detail
Engineering Design (DED) dengan menggunakan software berbasis BIM Revit, yang
merupakan salah satu alat terpenting dalam implementasi teknologi BIM.
"Pelatihan ini dirancang untuk
membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dan aplikatif di dunia
nyata, sehingga mereka dapat bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif. Melalui
teknologi BIM, kami berharap mahasiswa dapat memahami bagaimana merencanakan
dan melaksanakan proyek konstruksi dengan lebih efektif dan efisien,"
ungkap Andra saat membuka sesi workshop.
Workshop yang dihadiri oleh 40 peserta
dari Program Studi Teknik Sipil ITP, yang merupakan bagian dari upaya untuk
menyetarakan kemampuan lulusan teknik sipil di seluruh Indonesia, terutama di
luar Pulau Jawa. ITP menjadi kampus keenam yang dikunjungi oleh BK-Sipil PII
dan satu-satunya di Provinsi Sumatera Barat. Hal ini menunjukkan komitmen ITP
dalam meningkatkan kualitas pendidikan teknik sipil di daerah.
Workshop ini dihadiri oleh 40 mahasiswa
dari Program Studi Teknik Sipil ITP ini tidak hanya bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan teknis mahasiswa. Tetapi juga untuk menyetarakan
kemampuan lulusan teknik sipil di seluruh Indonesia, khususnya di luar Pulau
Jawa.
ITP menjadi
kampus keenam yang dikunjungi oleh BK-Sipil PII dan satu-satunya di Provinsi
Sumatera Barat. Hal ini menunjukkan komitmen kuat ITP untuk meningkatkan
kualitas pendidikan teknik sipil di daerah dan memperluas akses pendidikan
berkualitas di sektor konstruksi.
Direktur Pelaksana Badan Kejuruan Sipil PII, Ir. Firman Parmudianto, menjelaskan bahwa workshop ini merupakan bagian dari program nasional PII untuk meningkatkan kompetensi lulusan teknik sipil. "Dengan adanya workshop seperti ini, kami berharap mahasiswa dapat menguasai teknologi BIM dan siap menghadapi tantangan di industri konstruksi yang terus berkembang," katanya.
Seminar dan workshop ini tidak hanya
memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menciptakan kesempatan bagi mahasiswa
untuk berinteraksi langsung dengan praktisi industri. Dengan kolaborasi yang
kuat antara akademisi dan profesional, diharapkan peserta dapat
mengimplementasikan ilmu yang diperoleh untuk berkontribusi dalam digitalisasi
dunia konstruksi di Indonesia.
Dengan semangat
inovasi, ITP berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan teknik
sipil dan menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul dalam teori tetapi juga
siap untuk diterjunkan ke lapangan. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat
menjadi langkah strategis dalam memajukan sektor konstruksi, sekaligus
memberikan kontribusi positif bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Sebagai penutup, kegiatan seminar dan workshop BIM ini merupakan langkah awal yang penting bagi mahasiswa teknik sipil untuk memahami dan mengimplementasikan teknologi canggih dalam dunia konstruksi. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, diharapkan generasi insinyur masa depan akan lebih siap untuk berkontribusi dalam digitalisasi industri konstruksi di tanah air.
Created By Widia/Humas
...
Di era digital yang semakin maju, dunia
konstruksi juga dituntut untuk beradaptasi dengan inovasi teknologi terkini.
Dalam rangka menjawab tantangan ini, Institut Teknologi Padang (ITP) menggelar
seminar dan pelatihan Building Information Modelling (BIM) dengan tema
"Bersiap Menyambut Digitalisasi Dunia Konstruksi". Acara yang
berlangsung pada Rabu (02/10) di Aula Gedung D Kampus I ITP ini dimoderatori
oleh Anggun Pratiwi JF, M.T, dan dihadiri oleh para akademisi dan praktisi dari
industri konstruksi.
Dalam seminar tersebut, Benny Hidayat,
S.T., M.T., Ph.D, yang merupakan dosen Teknik Sipil Universitas Andalas membuka
seminar dengan membahas konsep dasar BIM. BIM adalah representasi digital dari
karakter fisik dan fungsional suatu bangunan, yang mencakup semua informasi
mengenai elemen-elemen bangunan.
Beliau
menjelaskan Teknologi BIM digunakan sebagai sebagai dasar pengambilan keputusan dalam perencanaan,
pelaksanaan konstruksi, serta pemeliharaan dan pembongkaran bangunan. Produk
BIM dimanfaatkan untuk membentuk aset digital yang merupakan suatu
kembaran dari kondisi fisik sesungguhnya, atau yang sering disebut sebagai digital twin dimana dapat menggambarkan
kondisi fisik bangunan secara akurat.
Lebih lanjut, Benny menguraikan berbagai
manfaat yang yang ditawarkan dengan menerapkan Teknologi BIM dalam dunia
konstruksi. Menurutnya penggunaan BIM dapat menghilangkan pekerjaan yang
berulang, mengurangi biaya yang tidak perlu, dan mitigasi risiko dalam proyek.
Selain itu,
melibatkan rantai pasokan material lebih awal dalam proses dapat meningkatkan
profitabilitas dan produktivitas proyek. Ia juga menekankan bahwa akurasi data
yang lebih tinggi menjadi salah satu keunggulan utama dari penerapan BIM.
Seminar ini juga menghadirkan Adi Malik
Nugroho, S.T., selaku BIM Koordinator PT. Wijaya Karya. Dalam pemaparannya, Adi
memberikan wawasan mengenai prosedur pengaplikasiian Teknologi BIM yang
diterapkan di proyek-proyek WIKA. Ia menjelaskan bagaimana BIM telah mengubah
cara kerja tim di lapangan dan mengoptimalkan proses konstruksi.
"Kami berkomitmen untuk menerapkan
prosedur BIM di setiap proyek yang kami jalankan. Hal ini tidak hanya
mempermudah koordinasi tim, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam
pelaksanaan proyek," ungkap Adi.
Sebagai penutup, Andra Yusfa Ananda,
S.T., BIM Expert dari PT. Wijaya Karya, memberikan gambaran nyata tentang
pelaksanaan proyek BIM di perusahaan tersebut. Ia menjelaskan berbagai
tantangan yang dihadapi dan bagaimana solusi berbasis BIM dapat membantu
menyelesaikan masalah di lapangan.
"Dengan
menggunakan BIM, kami mampu mengoptimalkan proses konstruksi dan meningkatkan
efisiensi, sehingga memberikan nilai tambah bagi klien dan stakeholder
lainnya," ujarnya.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa di bidang konstruksi untuk lebih memahami dan mengimplementasikan teknologi BIM. Dengan pengetahuan yang
tepat, diharapkan generasi insinyur masa depan akan lebih siap untuk berkontribusi dalam digitalisasi industri konstruksi di Indonesia.
Melalui sinergi antara akademisi dan praktisi,
diharapkan seminar ini bisa memacu inovasi memperkuat kualitas pendidikan di
bidang teknik sipil, dan juga menginspirasi kolaborasi yang lebih erat dalam
memajukan sektor konstruksi. Harapannya seminar ini menjadi langkah strategis
dalam menciptakan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di era digital.
Created By Widia/Humas ...
Institut Teknologi Padang (ITP) merayakan
langkah baru yang signifikan, dengan menjalin kerja sama strategis melalui
penandatangan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama
Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Seremonial penandatanganan dokumen kerja
sama ini digelar pada Rabu (02/10) bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat
kompetensi mahasiswa di bidang keinsinyuran, meliputi bidang pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat. Tak hanya itu, ruang lingkup
kerja sama juga mencakup bidang peningkatan kapasitas akademisi ITP, terutama
dalam pembangunan infrastruktur khususnya dalam penerapan Building Information
Modeling (BIM).
MoU ditandatangani langsung oleh
Rektor ITP, Dr. Ir. H. Hendri Nofrianto, M.T., IPM dan Direktur
Pelaksana Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia, Ir. Firman
Parmudianto, IPU. MoU ini bertujuan untuk menyetarakan seluruh lulusan
perguruan tinggi, khususnya fakultas teknik, dalam menghadapi tuntutan zaman
yang semakin kompetitif.
Rektor ITP menyambut baik kolaborasi ini,
hal ini selaras dengan komitmen ITP untuk menciptakan lulusan yang siap
menghadapi tantangan dunia kerja yang dinamis. Menurutnya kegiatan ini adalah wujud
nyata tekad ITP dalam rangka memfasilitasi mahasiswa dalam menimba ilmu dan
keterampilan yang relevan.
“Dengan adanya pelatihan dan seminar yang
tepat, mahasiswa akan lebih percaya diri setelah lulus karena telah mendapatkan
keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Harapannya
mahasiswa dapat aktif berpartisipasi dalam mengikuti seminar dan workshop yang
dirancang khusus, untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam BIM yang akan
berlangsung selama dua hari kedepan ,” ujar beliau.
Dalam seremonial penandatanganan MoU ini,
turut hadir Dekan Fakultas Teknik ITP, Prof. Dr. Ir. Maidiawati, S.T., M. Eng.,
IPM dan Ketua Program Studi Teknik Sipil ITP , Ir. Leli Honesti, Ph.D. Mereka
semua sepakat bahwa kerja sama ini akan membuka peluang baru bagi mahasiswa
untuk belajar dan berkontribusi dalam proyek-proyek strategis.
Dalam sambutannya, Ir. Firman
Parmudianto, IPU menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari Roadshow
Pengenalan Program BIM yang digelar oleh Badan Kejuruan Sipil PII ke seluruh
perguruan tinggi di Indonesia. Menariknya ITP merupakan satu-satunya perguruan
tinggi di Sumatera Barat yang menjalin kerja sama dan menggelar workshop dan
pelatihan BIM ini.
“BIM kini menjadi teknologi esensial
dalam pelaksanaan proyek-proyek strategis, terutama yang berkaitan dengan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). BIM bukan sekadar teknologi,
melainkan fondasi penting bagi pengembangan infrastruktur di Indonesia ,” tegas
Firman.
Ia menambahkan bahwa saat ini, kebutuhan
akan tenaga ahli BIM sangat tinggi untuk mendukung percepatan infrastruktur.
Dengan kerjasama ini, ITP dan PII berkomitmen untuk mencetak generasi insinyur
yang tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga siap mengaplikasikan ilmu pengetahuan
mereka di lapangan.
Dengan semangat kolaborasi ini, ITP dan
PII bertekad untuk mendorong inovasi dan mempersiapkan tenaga ahli yang siap
menghadapi tantangan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan
meningkatnya kompetensi di bidang BIM, ITP dan PII siap mencetak generasi
insinyur yang inovatif dan berdaya saing tinggi.
“Melalui kerja sama ini, ITP dan PII
tidak hanya berfokus pada pengembangan keahlian teknis, tetapi juga pada
peningkatan kapasitas mahasiswa dalam menghadapi tantangan pembangunan
infrastruktur di Indonesia. Penandatanganan MoU ini bukan hanya langkah
strategis, tetapi juga harapan baru bagi generasi insinyur di Tanah Air ,” tutup
beliau.
Created By Widia/Humas
...
Institut Teknologi Padang merayakan
momen bersejarah dengan lulusnya Novariani Marjali Putri sebagai lulusan
perdana Program Studi Magister Teknik Sipil. Setelah menunggu selama 12 tahun
sejak menyelesaikan studi S1 di ITP, Novariani merasa bangga dan bersemangat
bisa menjadi bagian dari sejarah baru bagi kampusnya.
Saat ditemui seusai pelaksanaan Sidang
Thesisnya, ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh dosen
yang telah mendukung dan membantu selama proses studi jenjang magisternya.
“Saya sangat senang dan bangga bisa menjadi
lulusan perdana Prodi S2 Teknik Sipil ITP dan menjadi bagian dari langkah awal
ini. Keberadaan Program S2 Teknik Sipil ITP yang menawarkan sistem perkuliahan
secara hybrid juga menjadi keunggulan tersendiri, metode ini memberikan
fleksibilitas bagi mahasiswa yang sudah bekerja,
Sistem ini tidak hanya memudahkan
mahasiswa yang sudah bekerja, tetapi juga memberikan akses kepada mereka untuk
mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa harus meninggalkan pekerjaan. Dengan
dosen-dosen berkompeten yang sebagian besar adalah lulusan S3 dari universitas
terkemuka, mahasiswa merasa terjamin dalam hal kualitas pendidikan.
Novariani menyebutkan bahwa dosen-dosen
di ITP bukan hanya akademisi, tetapi juga praktisi yang terlibat dalam
proyek-proyek strategis nasional. Dosen ITP memiliki pengalaman nyata di
lapangan, sehingga mahasiswa bisa langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat.
Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto,
M.T., IPM, menggarisbawahi pentingnya evaluasi berkelanjutan dalam proses
pendidikan, keberadaan program S2 ini juga menjadi bukti komitmen ITP dalam
memberikan pendidikan yang relevan dan aplikatif. Ini menunjukkan keseriusan
ITP dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga
memiliki integritas.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa
mahasiswa pasca sarjana kami lulus dengan tepat waktu dan memiliki daya saing. Saya percaya bahwa kualitas mahasiswa S2 ITP
dapat diukur dari attitude dan semangat belajar yang tinggi . ” ujar beliau.
Dalam sidang skripsi, beliau menjadi
salah satu penguji, ia mencatat bahwa mahasiswa pasca sarjana menunjukkan sikap
yang sangat positif dan dedikasi yang tinggi. “Kualitas
pendidikan di ITP sudah teruji, dan kami berharap dapat terus meningkatkan
standar ini,” tuturnya.
Di tengah perjalanan ini, harapan untuk
adanya program doktoral (S3) di ITP pun mengemuka. Novariani menyatakan
minatnya untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan berharap ITP
bisa mewujudkan program tersebut. Ini menjadi tanda bahwa ITP tidak hanya
berfokus pada pendidikan magister, tetapi juga berkomitmen untuk pengembangan
pendidikan yang lebih tinggi.
Kualitas pendidikan yang ditawarkan oleh ITP juga didukung oleh akreditasi yang baik, memberikan keyakinan bagi calon mahasiswa bahwa mereka akan mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Dengan begitu banyaknya tenaga pengajar yang berpengalaman dan terlibat dalam proyek nasional, ITP menjadi pilihan menarik bagi mahasiswa yang ingin memperdalam ilmu pengetahuan.
Bagi Novariani dan teman-temannya, perjalanan ini adalah awal dari sebuah komitmen untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa. Ia berharap agar lebih banyak orang dari berbagai daerah, termasuk Kabupatennya, dapat merasakan manfaat dari pendidikan di ITP. “Saya ingin mengajak teman-teman untuk melanjutkan studi di sini, karena ITP memiliki segalanya untuk membantu kami menjadi insinyur yang handal,” tambahnya.
Dengan semangat yang menggelora, lulusan
perdana ini siap menghadapi tantangan di dunia profesional. Ia percaya bahwa
ilmu yang didapat akan sangat berguna dalam setiap langkah karirnya. Novariani
adalah contoh nyata dari visi ITP untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya
siap secara akademis, tetapi juga mampu berkontribusi secara nyata di
masyarakat.
Kisah Novariani bukan hanya sekadar perjalanan individu, melainkan juga refleksi dari perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan keberadaan Prodi Magister Teknik Sipil di ITP, diharapkan akan lahir lebih banyak lagi insinyur yang mampu menjawab tantangan pembangunan infrastruktur di masa depan. Melalui pendidikan yang berkualitas, ITP berkomitmen untuk melahirkan generasi penerus yang inovatif dan berintegritas.
Created By Widia/Humas ...