Program
Studi Teknik Geodesi Institut Teknologi Padang mengadakan Lokakarya yang
berfokus pada Penyusunan Perangkat Pembelajaran Case-Method dan Project-Based
Learning (PjBL). Lokakarya ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Teknik
ITP, Prof. Maidiawati, Dr. Eng bertempat di Ruang Sidang Pimpinan ITP pada
Senin (25/09) dan dihadiri oleh seluruh dosen Prodi Teknik Geodesi ITP.Kegiatan lokakarya penyusunan Perangkat
Pembelajaran Case-Method dan Project-Based Learning (PjBL) ini menghadirkan
narasumber dari Universitas Andalas yakni Ir. Jonrinaldi, S.T., M.T., Ph.D.,
IPU, ASEAN Eng, ESLog yang merupakan pakar yang telah berpengalaman dalam
bidang ini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dosen dalam penyusunan perangkat pembelajaran berbasis PjBL dan Case Method.
“Perangkat Pembelajaran Case-Method dan
Project-Based Learning (PjBL) merupakan
konsep krusial yang ditetapkan oleh Kemendikbud Diktiristek RI dan
menjadi salah satu parameter pencapaian perguruan tinggi dalam aspek
pembelajaran dan kompetensi lulusan ,” ungkap narasumber.Dalam pemamaparannya, Ir. Jonrinaldi, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng, ESLog menyatakan penyusunan perangkat pembelajaran harus disesuaikan dengan capaian matakuliah dan capaian lulusan, proses asesmen juga disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum berbasis OBE. Lokakarya yang dihadiri oleh seluruh dosen Prodi
Teknik Geodesi ITP diharapkan dapat memberikan informasi dan tambahan
pengetahuan bagi para dosen, yang selanjutnya kedua metode pembelajaran ini
dapat diimplementasikan. Hal ini bertujuan untuk memperkaya strategi
pembelajaran serta meningkatkan interaksi mahasiswa dalam proses belajar-
mengajar.
Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP, Dwi Arini,
M.T mengungkapkan penyelenggaraan lokakarya penyusunan Perangkat Pembelajaran
Case-Method dan Project-Based Learning merupakan langkah nyata Prodi Teknik Geodesi ITP dalam menunjang pendidikan berkualitas
tinggi dan merupakan bagian dari hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka yang berhasil diraih oleh Prodi Teknik Geodesi ITP Tahun 2023.
Seluruh peserta Lokakarya
penyusunan perangkat pembelajaran implementasi Case Method dan Project-Based
Learning Prodi Teknik Geodesi ITP sangat antusias dalam mengikuti Lokakarya
ini. Mereka berharap pengetahuan dan wawasan baru yang diperoleh dari Lokakarya
ini dapat diintegrasikan dengan baik dalam pengajaran mereka, sehingga dapat
menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan relevan bagi mahasiswa.
Case Method adalah model pembelajaran yang
bersifat student-centered. Dalam model ini, mahasiswa diarahkan untuk melakukan
perumusan atau perencanaan kegiatan dalam rangka menjawab pertanyaan atau
memecahkan masalah. Dengan bantuan dosen sebagai fasilitator, mahasiswa
diharapkan menjadi lebih kritis dan kreatif serta mempunyai otonomi atas
pembelajaran mereka sendiri.
Lokakarya penyusunan perangkat pembelajaran implementasi
Case Method dan Project-Based Learning ini menegaskan komitmen Prodi Teknik
Geodesi ITP dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, guna mempersiapkan
mahasiswa untuk menjadi pemimpin dan inovator di dunia geospasial yang terus
berkembang.
"Harapannya dengan adanya penyelenggarakan Lokakarya penyusunan perangkat pembelajaran implementasi
Case Method dan Project-Based Learning ini dapat diimplementasikan dengan baik dan diikuti oleh mahasiswa secara komprehensif, serta memberikan metode pembelajaran
yang inovatif dan kreatif. Sehingga tercapai peningkatan mutu dan kualitas
pendidikan tinggi yang berdaya saing global.
Created By
Widia/Humas ...
Dalam rangka menjawab tuntutan dan perkembangan zaman serta akselerasi peningkatan kualitas pendidikan tinggi, Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Padang (ITP) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Pemutakhiran Kurikulum Berbasis OBE dengan menghadirkan stakeholder yang berasal dari mitra Prodi Teknik Sipil ITP pada (26/09) bertempat di Ruang Sidang Utama ITP.Peserta yang hadir dalam FGD ini yaitu perwakilan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Provinsi Sumbar, PT. Nindya Karya (Persero), INKINDO, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Sumbar, PT. Japutra Teknikindo Perkasa Kota Padang, PT. Rekacipta, dan seluruh dosen Prodi Teknik Sipil ITP.Kegiatan yang dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik ITP, Prof. Maidiawati, Dr. Eng bertujuan agar kurikulum yang ada pada program studi Sarjana dan Pasca Sarjana Teknik Sipil ITP disusun berdasarkan analisis kebutuhan pasar dan pemangku kepentingan (stakeholder). Sehingga dengan adanya analisis kebutuhan pasar yang dipadukan dengan perkembangan keilmuan dan keahlian, maka dihasilkan profil lulusan yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja.Hanafi, Site Engineer Manager PT. Nindya Karya (Persero) menyampaikan bahwa saat ini perlu pendalaman pada materi dasar-dasar dan prinsip Teknik Sipil bagi Mahasiswa Teknik Sipil. Selain itu, suasana pembelajaran dua arah dan interaktif sangat direkomendasikan guna menggali kompetensi yang dimiliki peserta didik. Ia menambahkan peserta didik juga harus memiliki kemampuan Socio-Engineering yang dapat dimanfaatkan saat terjun ke lapangan dan berhadapan langsung dengan masyarakat.Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPP INKINDO Sumbar Ir. H. Afmi Yarsi, M.T, IAI, saat ini selain keterampilan Hardskill mahasiswa harus dibekali dengan keterampilan Softskill serta memenuhi diri dengan kualitas karakter yang baik. Ia menyebutkan Teknik Sipil ITP perlu mengembangkan kekhasan dalam kurikulum dan proses pembelajarannya. Selain kualitas, kekhasan dan karakteristik menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki sebuah Prodi dalam menjawab isu-isu strategis saat ini.Pelaksanaan FGD ini memberikan gambaran bagi Prodi dalam rangka menyusun, merumuskan, dan mengembangkan kurikulum Prodi sehingga capaian pembelajaran lulusan dapat adaptif dengan era revolusi industri 4.0. Harapannya dengan adanya penyelenggaraan FGD Pemutakhiran Kurikulum Berbasis OBE dapat menciptakan lulusan dengan kompetensi yang selaras dengan kebutuhan industri.Created By Widia/Humas ...
Institut Teknologi Padang melalui Program studi Teknik Informatika menggelar Forum Group Discussion (FGD) Penajaman Kompetensi Lulusan dalam Rangka Pemutakhiran Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) Program Studi Teknik Informatika di Ruang Sidang Utama ITP pada Jum’at (22/09).Kegiatan tersebut turut dihadiri stakeholder yang berasal dari berbagai sektor dari dalam Provinsi Sumatera Barat. Diantaranya dari sektor Industri hadir CV. Mediatama Web Indonesia, PT. Argenesia Solusi Teknologi, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Divisi Business Services [DBS] Sumbar, CEO Djamboe WebDesign, PT. Carano Integrasi Teknologi, dan BMKG Maritim Teluk Bayur. Selanjutnya dari asosiasi dihadiri oleh Ikatan Ahli Informatika (IAII), terakhir Prodi Teknik Informatika juga menghadirkan Alumni yang telah terjun pada dunia industri dan seluruh Dosen Prodi Teknik Informatika ITP.Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Teknik ITP, Prof. Maidiwati, Dr. Eng., mengucapkan terima kasih atas kehadiran stakeholder, ini merupakan langkah komprehensif dalam percepatan revitalisasi kurikulum menuju kurikulum OBE.“Kurikulum OBE merupakan kurikulum yang berorientasi pada luaran, artinya instrumen penyusun kurikulum ini harus mengacu pada capaian-capaian indikator yang terukur mulai dari perancangannya, pelaksanaannya hingga proses penilaiannya semua memiliki standar yang konkrit, “ jelas Dekan Fakultas Teknik ITP.Menurut Prof. Maidiawati, Kurikulum OBE perlu sinergi seluruh pihak baik dari stakeholder, industri, pemangku kepentingan, dan alumni. Kurikulum OBE juga sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud Diktiristek dalam kerangka program Merdeka Belajar Kampus merdeka yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan pengalaman belajar diluar program studinya.“Harapannya seluruh stake holder dapat memberikan masukan bagi pengembangan kurikulum ini dan program studi sebagai penyelenggara dapat mengimplementasikan masukan tersebut guna tercapai tranformasi pendidikan yang berkualitas ,” ujar Prof. Maidiawati.Ketua Prodi Teknik Informatika ITP, Eva Yulianti, M.Cs mengharapkan dengan adanya masukan yang diberikan stakeholder dapat menjadi acuan tim kurikulum Prodi Teknik Informatika ITP dalam merancang kurikulum yang selaras dengan kebutuhan pasar kerja. “Misalnya, kompetensi dasar sudah dimiliki para lulusan yang diharapkan oleh stakeholder. Untuk itu, kenapa Prodi TI sangat antusias melakukan revitalisasi kurikulum untuk menghasilkan alumni yang sesuai kompetensi perusahaan dan isu-isu strategis saat ini ,” imbuhnya.Dalam kesempatan yang sama, perwakilan PT. Argenesia Solusi Teknologi, Geovanne Farell, S.Pd., M.Pd.T. mengungkapkan kurikulum yang baik adalah kurikulum yang dapat meningkatkan daya serap lulusan pada dunia kerja. “Sebagai institusi pendidikan perguruan tinggi harus memiliki ciri khas kurikulum yang menarik bagi mahasiswa dan dunia industri,” ujarnya.Menurut dia, sebuah kurikulum perlu memiliki roadmap dan peta okupasi sehingga memiliki arah dan tujuan dalam menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kompetensi yang telah dirancang. Selain itu juga perlu materi yang sinergis dan terintegrasi dengan bidang ilmu lainnya sehingga memperluas peluang daya serap lulusan.Khairil Hamdi,S.Kom.,M.Kom, perwakilan Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) memaparkan selain keterampilan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, dalam perancangan kurikulum juga perlu menambahkan materi yang melatih softskills mahasiswa dan penanaman nilai-nilai dan pendidikan karakter yang luhur guna melahirkan lulusan Prodi Teknik Informatika ITP yang profesional dan terampil.Created By Widia/ Humas ...
Dalam
Komitmen menuju World Class University, Institut Teknologi Padang (ITP) terus
berupaya membangun jejaring internasional dengan berbagai perguruan tinggi
mancanegara. Beragam langkah konkret terus dilakukan oleh ITP dalam rangka
perluasan kolaborasi dalam sektor ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi guna
transformasi pendidikan berwawasan global.
Salah
satu upaya ITP adalah melakukan penjajakan kerja sama dengan perguruan tinggi
Korea Selatan yang difasilitasi oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
(LLDIKTI) Wilayah III. Kegiatan penjajakan kerja sama ini diselenggarakan
secara luring bertempat di Ruang Ki Hajar Dewantara LLDIKTI Wilayah III dan
secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting pada Senin (12/09), yang dihadiri
oleh perguruan tinggi dibawah LLDIKTI Wilayah III, Humas LLDIKTI Wilayah X,
perwakilan perguruan tinggi dibawah LLDIKTI Wilayah X, dan perwakilan dari
perguruan tinggi Korea Selatan.
Dalam
sambutannya, Kepala LLDIKTI Wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc
menyampaikan jejaring kolaborasi antara perguruan tinggi di LLDIKTI Wilayah III
dan perwakilan perguruan tinggi LLDIKTI Wilayah X, dengan perguruan tinggi
Korea Selatan merupakan langkah yang baik dalam akselerasi kualitas pendidikan yang
kolaboratif mewujudkan perguruan tinggi berkelas dunia.
“Kami
sangat menerima dengan tangan terbuka dan merespon positif jalinan kerja sama
antara perguruan tinggi lintas negara ini. Harapannya seluruh perguruan tinggi
yang terlibat dapat memanfaatkan kesempatan ini seoptimal mungkin serta seluruh
program kerja sama yang dituangkan dalam MoU dapat diimplementasikan dengan
penuh komitmen oleh kedua belah pihak ,” ucap Prof. Toni.Dalam
kegiatan ini turut hadir Prof. Kim Soo Il, Advisor to President of Universitas
Nasional Korea Selatan, serta tiga universitas Korea Selatan yaitu Sehan
University, Jungwon University, dan Kyungdong University. Dalam pertemuan ini
fokus pembahasannya adalah mengenai MoU yang akan ditandatangani mengacu pada
penguatan kemitraan di lingkungan perguruan tinggi sesuai dengan Kepmendikbud
No 210/M/2023.
Prof.
Kim mengungkap ucapan terima kasih kepada LLDIKTI Wilayah X yang telah
mendorong kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dan Korea Selatan. Ia
menambahkan ini merupakan langkah konkret dan realistis perguruan tinggi Korea
Selatan dalam membangun jejaring kerja sama, perguruan tinggi Korea Selatan
menilai Indonesia merupakan negara ideal sebagai mitra kolaborasi.
“Dalam
era globalisasi seluruh pihak harus senantiasa membangun sinergi dan
kolaborasi, pemilihan Indonesia sebagai mitra merupakan pilihan yang tepat. Antara
Indonesia dan Korea Selatan telah terbangun jalinan kerja sama yang baik dalam
berbagai sektor, diantaranya industri, ekonomi, budaya, pendidikan, kesehatan
yang sangat komprehensif, luas, dan mendalam , “ ungkap Prof. Kim.Pada
kesempatan ini turut dibahas peluang program kerja sama yang akan
diselenggarakan diantaranya pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, double
deegre dan beragam program lainnya. Disamping itu, sebagai tindak lanjut dari
penjajakan kerja sama ini adalah penandatangan MoU yang dijadwalkan akan
diselenggarakan pada tanggal 20 September 2023 bertempat di London School of
Public Relations Jakarta.
Sebagai
langkah persiapan MoU, Humas LLDIKTI Wilayah III menyampaikan informasi terkait
persiapan materi, informasi, serta hal teknis lainnya berkaitan dengan
pelaksanaan MoU. Harapan jejaring kerja sama ini dapat terjalin dengan baik dan
berkelanjutan demi peningkatan mutu dan kualitas pendidikan Nasional.
Created
By Widia/Humas ...
Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab besar menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul dalam menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0, pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam memenuhi harapan masyarakat untuk memperoleh keterampilan. Oleh karena itu, Institut Teknologi Padang (ITP) terus berupaya membuat berbagai program dan kebijakan untuk akselerasi penciptaan lapangan kerja yang berkualitas, meningkatkan kompetensi lulusan pendidikan tinggi selaras dengan pasar kerja, serta mendorong pertumbuhan industri nasional yang berkelanjutan.Dalam rangka implementasi komitmen tersebut ITP melakukan penjajakan kerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Padang bertempat di Ruang Sidang Utama ITP, pada Selasa (05/09). Penjajakan kerja sama ini merupakan bentuk nyata dari sinergitas dan kolaborasi antara ITP dengan stake holder dalam rangka menciptakan kompetensi SDM yang unggul, kompeten, dan sesuai dengan perkembangan zaman.Pada penjajakan kerja sama ini turut hadir Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T. beserta jajaran pimpinan ITP, seluruh Ketua Program Studi ITP, Seluruh Kepala Laboratorium ITP, dan Kepala Biro Humas, Kerja sama, dan Promosi ITP, Anna Syahrani, M.Eng., Kepala Bagian Teknologi, Informasi, dan Komusikasi ITP, Afif Zirwan, M.Kom, dan seluruh staf Humas, Kerja sama, dan Promosi ITP.Rektor ITP menyampaikan bahwa kegiatan penjajakan kerja sama ini membahas rancangan kerja sama yang akan diselenggarakan antara ITP dengan BPVP Padang dalam lingkup implementasi Tri Dharma perguruan tinggi. Menurut Rektor, antara pendidikan dan kementerian ketenagakerjaan terdapat titik irisan yang sangat dekat terkait pendidikan vokasi dan pengembangan kompetensi masyarakat.“ITP dan BPVP Padang sama-sama berorientasi mengantarkan lulusan untuk dapat bekerja di industri dan di lapangan kerja. Namun, seiring perkembangan zaman yang dinamis perlu adanya peningkatan kualitas lulusan tidak hanya terpaku pada ilmu teoritis, tetapi juga disertai dengan sertifikat-sertifikat pelatihan sebagai dokumen terukur yang menggambarkan kompetensi mahasiswa,” ungkap Rektor ITP.Rektor menuturkan perlu dibangun komitmen bersama khususnya kementerian untuk mendorong dan menfasilitasi terwujudnya link and match pendidikan dengan industri, mengacu pada hal tersebut ITP menggandeng BPVP Padang sebagai mitra yang memiliki lembaga pelatihan dan sertifikasi berbasis kompetensi. Rektor menambahkan ada 102 skema pelatihan yang diselenggarakan oleh BPVP Padang dan akan integrasikan dengan kompetensi yang dibutuhkan Program Studi di ITP. Selanjutnya, Rektor mengungkapkan harapannya dengan adanya jalinan kerja sama ini dapat melahirkan program-program yang mengakomodir mahasiswa dalam peningkatan kompetensi dan kualitas dirinya. Ia mengatakan sinergi dan kolaborasi yang dibangun sejalan dengan visi ITP dan BPVP Padang untuk membangun talenta unggul untuk Indonesia emas 2045.Hal senada disampaikan oleh Kepala BPVP Padang, Eka Cahyana Adi, S.Pd., M.M. pada prinsipnya BPVP Padang yang berada di bawah Kementerian ketenagakerjaan memiliki fungsi yang sama, yaitu meningkatkan kompetensi dan produktivitas calon tenaga kerja. Sehingga calon tenaga kerja dapat memiliki keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan Dunia Usaha Dunia Industri.“Harapannya kolaborasi yang telah terbangun antara ITP dan BPVP Padang dapat berlangsung dengan baik dan kita saling mendukung program-program kerja sama yang akan dilaksanakan. Dalam melaksanakan fungsi pelatihan BPVP Padang memiliki 12 Kejuruan dan 32 sub kejuruan berikut dengan skema sertifikasi kompetensi ,” jelas Kepala BPVP Padang.Ia menekankan dalam penyelenggaraan program pelatihan dan sertifikasi, BPVP Padang memiliki regulasi dan aturan yang menjadi dasar penetapan kebijakan. Lebih lanjut BPVP Padang berfokus pada pelatihan bagi para pencari kerja baik yang butuh sekolah, telah lulus sekolah, atau yang terkena imbas PHK, selain itu BPVP Padang juga melatih masyarakat yang sudah bekerja dengan konsep upgrading, upskilling, dan reskilling. “Semoga dengan adanya penjajakan kerja sama ini, seluruh poin-poin penyelenggaraan program kerja sama dapat dilaksanakan dan menemukan kata mufakat, serta kedua belah pihak dapat saling mendukung fungsi dan tujuan masing-masing lembaga ,” tutup ia.Kegiatan penjajakan kerja sama ini menghasilkan draft nota kesepahaman yang telah disetujui kedua belah pihak. Selanjutnya menunggu penjadwalan untuk seremonial penandatanganan dokumen tersebut yang direncanakan dihadiri Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ir. Afriansyah Noor, S.T.,M.si.,IPU.Dalam kunjungan penjajakan kerja sama ini Kepala BPVP Sumbar didampingi oleh Sub Koordinator Pemberdayaan BPVP Padang, Yanri, S.Pd., M.Kom., Sub Koordinator Penyelenggara BPVP Padang, Alfarabi Arman, S.T., Staf Penyelenggaraan BPVP Padang, Ridhwan, Instruktur listrik BPVP Padang, Mikha Farady, S.T., , dan Nofri.Created By Widia/Humas ...