Institut Teknologi Padang – Masa
pandemi seperti saat ini membuat banyak sektor lumpuh. Lebih-lebih dengan
penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah kota
di Indonesia yang menyebabkan project ditunda bahkan dibatalkan. Hal tersebut
berentet pada banyaknya sarjana yang telah diwisuda terpaksa menyimpan ijazah
dan menjadi pengangguran karena kurangnya lapangan pekerjaan yang terdampak
kondisi pandemi. Namun dari
ketentuan PPKM tersebut, proyek konstruksi dan yang berkaitan dengan pembangunan
infrastruktur tetap dijalankan. Kebijakan tersebut jelas membuktikan bahwa
kesempatan dan peluang kerja di bidang keteknikan tetap eksis dan dibutuhkan
meskipun ditengah kondisi pandemi seperti saat ini. Bidang teknik memiliki peluang kerja yang tinggi baik di dunia industri maupun pemerintahan. Diketahui, salah
satu kampus teknik dengan serapan lulusan tinggi di dunia kerja adalah Institut
Teknologi Padang (ITP). Rektor ITP,
Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T mengungkapkan, kondisi pandemi tidak berpengaruh
terhadap project pembangunan infrastruktur dan bidang keteknikan.
Hendri mengaku, tidak memiliki kendala dalam project pembangunan yang sedang berjalan saat ini meskipun di tengah kondisi pandemi. “Pandemi ini
memang membuat banyak sektor lumpuh, tapi alhamdulillah bidang konstruksi dan pembangunan
infrastuktur tidak terdampak, yang mana itu artinya prospek kerja keteknikan
tidak memiliki kendala, bahkan justru kebutuhan akan lulusan bidang teknik
meningkat,” jelas Rektor. Rektor
menyebutkan, tingginya kebutuhan lulusan bidang teknik beriringan dengan
meningkatnya peminat kampus teknik. Hal tersebut dinilai beliau dari
meningkatnya jumlah pendaftar mahasiswa baru di ITP sejak 2 tahun terakhir. “Tahun ini
saja kita membuka pendaftaran mahasiswa baru dengan kuota 1000 mahasiswa. Jika
dibandingkan dengan tahun lalu, terjadi peningkatan pendaftar di ITP. Hal ini
telah terjadi sejak tahun lalu yang juga mengalami peningkatan pendaftar
mahasiswa baru di ITP,” ujarnya. Sebagai
kampus teknik tertua dan terbaik di Sumatera Bagian Tengah, ITP memiliki 2
fakultas yang memayungi 9 program studi atau jurusan yakni: Program
Sarjana: -
Teknik Mesin-
Teknik Sipil-
Teknik Geodesi-
Teknik Elektro-
Teknik Informatika-
Teknik Lingkungan Program
Diploma Tiga:-
Teknik Sipil-
Teknologi Listrik
-
Teknik MesinPendaftaran bisa
dilakukan melalui di website spmb.itp.ac.id dengan berbagai jalur masuk,
seperti Jalur Reguler, Jalur Beasiswa Yayasan, Beasiswa KIP Kuliah, Jalur
Prestasi dan Jalur Kelas Mitra.
Untuk
informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website itp.ac.id atau instagram
@itppadang. (peb/humas) ...
Institut Teknologi Padang (ITP) kembali membuktikan komitmennya dalam menerapkan program Kampus Merdeka. Melalui surat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor. 1418/E2/DM.00.01/2021, dua Program Studi di ITP yakni, Prodi Teknik Mesin Sarjana dan Teknik Informatika dinyatakan lolos Proposal Program Bantuan Program Studi menjadi Model Center of Excellence (CoE) Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) 2021.
“Alhamdulillah, kerja keras Prodi Teknik Mesin dan Teknik Informatika berbuah manis. 2 Prodi ini lolos program CoE, tentunya ini juga bentuk keseriusan kita dalam menerapkan program kampus merdeka,” ujar Wakil Rektor I ITP Firmansyah David, Ph.D, Selasa (6/4/2021).
Firman mengatakan luaran dari program CoE ini ialah kedua prodi tersebut menjadi role mode bagi prodi lain dan perguruan tinggi lain dalam penerapan kurikulum MBKM yang mana masing-masing prodi tersebut sudah menyiapkan kegiatan-kegiatan yang diterapkan dalam semester genap ini.
Ka.Prodi Teknik Informatika ITP, Eva Yulianti, M.Cs mengungkapkan ada 3 kegiatan yang dilaksanakan dalam program CoE tersebut yakni, pertukaran mahasiswa, magang di Indutri dan Asistensi mengajar di satuan pendidikan.
“Untuk pelaksanaannya sendiri ini sudah harus jalan dari bulan april sampai dengan november tahun ini, karena bulan desember kita sudah harus menyiapkan laporannya,” imbuh Eva.
Sementara itu, Ka.Prodi Teknik Mesin Sarjana Hendriwan Fahmi, M.T mengatakan ada 4 kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program CoE tersebut yakni, penyusunan kurikulum MBKM, pertukaran mahasiswa, magang mahasiswa di dunia industri, dan kolaborasi penelitian.
“Terget kita di kolaborasi penelitian nanti akan bekerja sama dengan UI, LIPI, ITB, UGM, dan Unand,” pungkasnya.
Selanjutnya, dua program studi yang lolos tersebut akan mengikuti bimbingan teknis dari Kemendikbud.
(peb/humas)
...