A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: bahasa

Filename: models/WebContent.php

Line Number: 72

Backtrace:

File: /usr/share/nginx/html/AppWebsite/application/models/WebContent.php
Line: 72
Function: _error_handler

File: /usr/share/nginx/html/AppWebsite/application/controllers/Berita.php
Line: 122
Function: news

File: /usr/share/nginx/html/AppWebsite/index.php
Line: 289
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: bahasa

Filename: models/WebContent.php

Line Number: 72

Backtrace:

File: /usr/share/nginx/html/AppWebsite/application/models/WebContent.php
Line: 72
Function: _error_handler

File: /usr/share/nginx/html/AppWebsite/application/controllers/Berita.php
Line: 155
Function: news

File: /usr/share/nginx/html/AppWebsite/index.php
Line: 289
Function: require_once

Berita - Institut Teknologi Padang

Siapkan Engineer Muda Berbasis Teknologi dan Data, Prodi Teknik Geodesi ITP Kaji Peran Toponimi sebagai Informasi Geospasial

Di era teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, data geospasial memainkan peran sentral dalam berbagai sektor, termasuk dalam pengembangan aplikasi layanan berbasis lokasi, penelitian geografis, dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan wilayah. Menyadari pentingnya hal ini, Institut Teknologi Padang (ITP) melalui Program Studi Teknik Geodesi menggelar kuliah tamu yang fokus pada pentingnya data toponimi bersama narasumber ahli dari Universitas Pakuan (UNPAK) Bogor. Kuliah tamu yang bertajuk "Toponimi sebagai Informasi Geospasial" digelar pada Senin (07/10) bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP. Acara ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran strategis toponimi, sebuah disiplin ilmu yang tidak hanya berkaitan dengan nama tempat, tetapi juga dengan warisan budaya dan data geospasial. Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Dwi Arini, M.T., Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP, dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran narasumber dan delegasi Prodi Teknik Geodesi UNPAK, serta para peserta pada kegiatan kuliah tamu ini. "Terima kasih atas kehadiran rekan-rekan semua, semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar. Hari ini kita akan belajar dari para ahli yang sangat kompeten tentang toponimi dan aplikasinya dalam informasi geospasial ,” ungkapnya. Dwi menekankan pentingnya toponimi dalam konteks informasi geospasial, yang merupakan pondasi bagi pengembangan ilmu geodesi. Ia menjelaskan bahwa toponimi memiliki peranan penting dalam memahami konteks geografis dan budaya suatu daerah. "Toponimi tidak hanya sekadar nama tempat,  ia merefleksikan sejarah, budaya, dan karakteristik geografis suatu wilayah. Dengan memahami toponimi, kita bisa lebih menghargai dan melestarikan kekayaan alam dan budaya kita," jelasnya.Kuliah tamu yang dipandu oleh Ilham Armi, M.T., diisi oleh dua narasumber ahli dari Universitas Pakuan, yakni Ir. Joni Efendi, M.T., dan Dra. Diah Kirana, M.Sc.  Kedua narasumber ini berbagi pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang toponimi, serta penerapannya dalam informasi geospasial dan pengambilan keputusan yang berbasis lokasi. Ir. Joni membuka presentasinya dengan menjelaskan penggunaan toponimi tidak hanya sebatas pada pengolahan data, melainkan juga pada visualisasi data geospasial. Visualisasi data geospasial melalui peta, grafik, dan alat visual lainnya menjadi penting untuk memahami dan mengkomunikasikan informasi dengan jelas. Selain itu, perkembangan teknologi informasi memungkinkan kecerdasan geospasial dan toponimi terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari di era digital. Hingga akhirnya, kecerdasan geospasial dan toponimi memainkan peran sentral dalam pengembangan aplikasi layanan berbasis lokasi. Dra. Diah Kirana, M.Sc menambahkan bahwa toponimi juga memiliki peran penting dalam kartografi. Ia menegaskan nama tempat dapat mempengaruhi bagaimana kita menggambar peta dan memahami wilayah dengan memanfaatkan informasi toponimi, sehingga kita bisa menciptakan peta yang lebih informatif dan akurat. Salah satunya upaya untuk mendapatkan data toponimi adalah dengan melakukan dialog dengan masyarakat lokal untuk memahami makna di balik nama tempat, pendekatan ini tidak hanya menambah data, tetapi juga membangun hubungan yang lebih baik dengan komunitas lokal. “Dialog dengan masyarakat lokal sangat penting untuk memahami makna di balik nama tempat. Kami sering menemukan bahwa nama-nama tersebut mengandung nilai sejarah dan budaya yang mendalam, data ini sangat penting untuk menghasilkan peta yang akurat dan relevan ,” jelasnya. Selama sesi tanya jawab, mahasiswa aktif berdiskusi dan mengajukan berbagai pertanyaan menarik tentang aplikasi toponimi dalam proyek-proyek geospasial. Diskusi ini membuka wawasan mahasiswa tentang pentingnya data geospasial dalam berbagai aspek, mulai dari perencanaan tata ruang hingga pengembangan wilayah. Dwi Arini menutup acara dengan ucapan terima kasih kepada para narasumber dan mahasiswa yang telah berpartisipasi. "Semoga apa yang telah dibagikan hari ini dapat bermanfaat dan mendorong mahasiswa untuk lebih mendalami ilmu toponimi. Di Prodi Teknik Geodesi ITP, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan kurikulum yang relevan dan praktis," tutupnya. Acara kuliah tamu ini bukan hanya sekadar sharing ilmu, tetapi juga merupakan wadah bagi mahasiswa untuk menjalin koneksi dengan para ahli dan memperluas pengetahuan mereka tentang toponimi sebagai bagian integral dari ilmu geospasial. Dengan semangat kolaborasi dan pembelajaran, ITP terus berupaya mencetak generasi profesional yang siap menghadapi tantangan di dunia nyata. Dengan kegiatan seperti ini, ITP tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan, tetapi juga mengajarkan mereka untuk menghargai dan memahami dunia di sekitar mereka melalui lensa geospasial.   Created By Widia/Humas   ...

08 Oktober 2024 Akademik #fakultas-teknik #institut-teknologi-padang #kerja-sama #teknik-geodesi

Perkuat Inovasi Pendidikan, Prodi Teknik Geodesi ITP dan UNPAK Gelar Benchmarking Kurikulum Inovatif untuk Era Digital

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi kurikulum, Institut Teknologi Padang melalui Program Studi Teknik Geodesi menggelar diskusi strategis mengenai penyusunan kurikulum dan benchmarking bersama Program Studi Universitas Pakuan (UNPAK) Bogor pada Senin (07/10) bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung D Kampus I ITP. Diskusi ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik ITP, seluruh dosen Prodi Teknik Geodesi ITP, dan dosen Prodi Teknik Geodesi UNPAK untuk berbagi pengalaman serta strategi dalam penyusunan kurikulum yang adaptif dan inovatif, serta pengembangan kurikulum yang relevan dengan tuntutan dunia industri. Diskusi dibuka oleh Dwi Arini, M.T, selaku Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP, dalam sambutannya, Dwi menekankan pentingnya kolaborasi antar perguruan tinggi  untuk menghadapi tantangan pendidikan saat ini. Menurutnya diskusi ini merupakan kesempatan berharga untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan saling belajar dari pengalaman satu sama lain. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan kurikulum yang tidak hanya memenuhi standar akademik, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan praktis di lapangan. Sehingga dapat mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan di dunia profesional serta selaras dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi saat ini. Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Maidiawati, S.T, M. Eng, IPM, selaku Dekan Fakultas Teknik ITP, memberikan sambutan hangat. Beliau mengucapkan selamat datang kepada para peserta diskusi dan mengungkapkan terima kasih atas kunjungan delegasi Prodi Teknik Geodesi ke ITP. Dalam pengantar tersebut, Prof. Maidiawati memperkenalkan profil ITP, jumlah program studi yang ada, dan jumlah mahasiswa aktif per tahun akademik 2024/2025. Prof. Maidiawati menuturkan dengan 10 program studi dan ribuan mahasiswa aktif, ITP senantiasa berusaha menjadi pionir dalam pendidikan teknik di Indonesia. Beliau juga menyoroti dukungan dari hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang memberikan peluang besar untuk pengembangan kurikulum yang inovatif dan pembelajaran berbasis praktik. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ir. Rudie Rachmat Atmawidjaja M.Kom, selaku Ketua Prodi Teknik Geodesi UNPAK. Ia memperkenalkan profil program studi Teknik Geodesi di UNPAK, serta menjelaskan pendekatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) yang diterapkan di prodi mereka. Diskusi ini memberikan kesempatan antara kedua institusi untuk saling berbagi pengalaman dalam penyusunan kurikulum yang efektif. "Kami berfokus pada pengalaman praktis, seperti penelitian, magang, bina desa, dan program pertukaran mahasiswa. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menyiapkan mahasiswa agar siap berkontribusi di masyarakat,” ungkapnya. Dwi Arini juga menyoroti kegiatan Captone Design yang melibatkan mahasiswa dalam proyek nyata. Ini merupakan langkah konkret dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek dan upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang aplikatif ilmu yang mereka pelajari di kelas. "Untuk penyelenggaraan pembelajaran Capstone Design kami mengadakan kegiatan kemah kerja, mahasiswa dibagi dalam lima kelompok yang di akhir perkuliahan tiap kelompok  menghasilkan poster. Proyek ini tidak hanya mendorong kreativitas, tetapi juga membangun keterampilan kerja tim di kalangan mahasiswa," tambahnya. Diskusi dilanjutkan dengan pemaparan oleh Dwi Marsiska Driptufany, S.Pd, M.Si, Direktur Akademik PKKM Prodi Teknik Geodesi ITP. Ia menjelaskan strategi penyusunan kurikulum yang berfokus pada spesifikasi dan kekhasan setiap prodi, dengan mengacu pada hasil tracer study dan pengembangan karir alumni. "Kita perlu memastikan bahwa kurikulum yang kita susun dapat menjawab tantangan masa depan," tegasnya. Acara dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin oleh Driptufany Dwi Marsiska, S.Pd, M.Si, Direktur Akademik PKKM Prodi Teknik Geodesi ITP. Ia menjelaskan strategi penyusunan kurikulum yang berfokus pada spesifikasi dan kekhasan prodi, serta memastikan bahwa kurikulum yang kami susun dapat memenuhi tuntutan dunia kerja “Kita perlu memastikan bahwa lulusan kita memiliki kompetensi yang relevan dan dapat bersaing di dunia kerja. Kita harus menggunakan data dari tracer study untuk memahami karir alumni dan menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri ,” jelas ia. Puncak acara ini ditandai dengan penandatanganan Implementation Agreement antara Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP dan UNPAK. Kesepakatan ini menegaskan komitmen kedua institusi untuk berkolaborasi dalam pengembangan kurikulum yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan industri. Diskusi ini bukan hanya sekadar ajang berbagi informasi, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi yang strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan di bidang Teknik Geodesi. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus berinovasi, diharapkan kedua institusi dapat mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan global. Acara ini membuktikan bahwa kolaborasi antar perguruan tinggi merupakan kunci untuk mencapai keunggulan akademik dan relevansi di dunia industri. Mari kita dukung upaya ini untuk menciptakan generasi profesional yang lebih unggul!   Created By Widia/Humas   ...

08 Oktober 2024 Akademik #akademik #kerja-sama #publikasi #teknik-geodesi #webometrics