Institut Teknologi Padang (ITP) menggandeng
Badan Riset dan Inovasi (BRIN) untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
dan membangun talenta unggul bidang
riset dan inovasi, tidak hanya di level nasional, namun juga dapat berdaya
saing di level internasional. Dalam rangka tindak lanjut hal tersebut ITP
melaksanakan diskusi secara daring untuk membahas berbagai peluang kerja sama
pada Jum’at (28/07).Diskusi dihadiri oleh perwakilan BRIN yaitu Kepala Organisasi Riset
Nanoteknologi dan Material, Prof.Dr.Ratno Nuryadi, M.Eng, sementara itu dari
ITP hadir Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri
Nofrianto, M.T. yang didampingi oleh Wakil Rektor I ITP, Firmansyah
David, Ph.D dan Wakil Rektor II ITP, Yusreni Warmi, Dr.Eng, Dekan Fakultas
Teknik ITP, Maidiawati, Dr.Eng, Kepala Biro Humas, Kerja sama, dan Promosi ITP,
Anna Syahrani, M.Eng, dan Kepala Pusat Layanan Terpadu ITP, Hamdi Habdillah,
M.Kom.
Pertemuan dibuka oleh Anna
Syahrani, M.Eng selaku moderator dan dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor
ITP, dalam sambutannya Rektor menyampaikan ITP sangat mendukung berbagai
peluang dan kesempatan bagi seluruh civitas akademika ITP untuk meningkatkan
kompetensi dan kualitas dirinya.
“ITP merupakan perguruan
tinggi yang berorientasi menciptakan SDM Unggulan, harapannya dengan adanya
kolaborasi ini dapat menjadi wadah untuk mewujudkan SDM yang professional dan
berdaya saing, “ ujar Rektor.Acara dilanjutkan dengan
penyampaian materi dari Prof. Ratno, ia menyampaikan BRIN sangat terbuka untuk
berkolaborasi, harapannya kolaborasi yang akan dilaksanakan kedepannya dapat
direalisasikan dalam berbagai program yang mendukung pengembangan SDM. Salah
satu program yang menjadi fokus diskusi kali ini adalah Degree by Reseach
(DBR), yang merupakan program bantuan biaya pendidikan yang ditujukan bagi PNS
dan SDM lainnya.
“Program ini merupakan
bantuan biaya pendidikan untuk melanjutkan studi pendidikan formal jenjang S2
dan S3 yang berbasis kegiatan
penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) ilmu
pengetahuan dan teknologi, tanpa meninggalkan tugas kedinasan. Progam DBR ini
bertujuan untuk menciptakan talenta unggul di bidang riset dan inovasi,
meningkatkan kapasitas talenta riset dan inovasi, kolaborasi dan publikasi
bersama,” ungkap Prof. Ratno.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pada program DBR
ini peserta diberikan biaya pendidikan berupa uang kuliah tunggal dan dana bantuan
riset selama masa perkuliahan dengan syarat yang telah ditetapkan BRIN. Pada
kesempatan diskusi ini Prof. Ratno memberikan informasi terkait persyaratan
yang harus dipenuhi peserta, co-promotor dari kampus dan co-promotor dari BRIN,
dokumen persyaratan peserta program DBR, dan alur proses program DBR.
Dalam kesempatan ini, Prof. Ratno menyatakan
program DBR memberikan kesempatan bagi periset untuk dapat meningkatkan
kompetensi diri, sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas dan keunggulan
institusi demi tercapainya visi strategis institusi. Ia berharap kedepannya
kolaborasi yang terbangun antara ITP dan BRIN dapat berperan dan berkontribusi
dalam pengembangan IPTEK dan riset nasional.
Kegiatan ini ditutup dengan diskusi dan sesi
tanya jawab antara pihak ITP dan BRIN.
Created By Widia/Humas ...
Institut
Teknologi Padang (ITP) sepakat memperbarui nota kesepahaman bersama Universitas
Pendidikan Nasional (UNDIKNAS) dalam
rangka penguatan implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Perwakilan
dari UNDIKNAS, Ir. Dewa Ayu Putu Adhiya Garini Putri S.T., M.T., IPM diterima
langsung di ruangan Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T. yang didampingi
oleh Wakil Rektor I ITP, Firmansyah
David, Ph.D dan Wakil Rektor II ITP, Yusreni Warmi, Dr.Eng.Penandatangan
MoU dilakukan langsung oleh Rektor ITP disaksikan oleh perwakilan dari
UNDIKNAS, jajaran pimpinan ITP, Kepala Biro Humas, Kerja sama, dan Promosi ITP,
Anna Syahrani, M.Eng dan staf Biro Humas, Kerja sama, dan Promosi ITP, Elsa
Indah Sari, S.Kom pada Kamis (27/07).
Selain dalam rangka penguatan implementasi MBKM, perwakilan dari
UNDIKNAS juga memberikan informasi terkait peluang dosen ITP untuk dapat
melanjutkan studi pada Program Studi Program Profesi Insinyur (PS PPI)
UNDIKNAS.
Pada
akhir penandatangan MoU ini perwakilan UNDIKNAS dan ITP saling menyerahkan
cenderamata dan foto bersama.
Harapannya
dengan adanya kerja sama ini kedua perguruan tinggi dapat saling berkolaborasi
positif dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul. Selain itu, kerja
sama ini diharapkan juga dapat meningkatkan kompetensi lulusan agar dapat
berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa.
Created
By Widia/Humas
...
Perkembangan
teknologi 4.0 menuntut tenaga pendidik meningkatkan keterampilan teknologi dan
informasi, hal ini bertujuan untuk menunjang pemahaman tenaga pendidik dalam perkembangan media pembelajaran berbasis
digital. Perguruan Tinggi memiliki peran dalam memberikan informasi terkait
inovasi dan perkembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup, terutama
dalam bidang pendidikan.
Sebagai
bentuk nyata komitmen pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Institut
Teknologi Padang (ITP) melalui Program Studi (Prodi) Teknik Informatika
menggelar Pengabdian Masyarakat dalam bentuk “Pelatihan Internet of Things
(IoT) dengan Platform Blynk untuk Guru SMKN 1 Lintau Buo”, Lintau Buo pada
Sabtu (22/07). Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Teknik Informatika ITP
yang diketuai Ganda Yoga Swara, S.Kom., M.Kom terdiri dari dosen Prodi Teknik
Informatika dan dua orang mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2020, dengan
peserta tenaga pendidik jurusan Teknik Informatika, Teknik Instalasi Tenaga
Listrik, Teknik Mesin, dan Teknik Audio Video (TAV).Ketua
Prodi Teknik Informatika ITP, Eva Yulianti, M.Cs dalam sambutannya menyampaikan
kegiatan Pengabdian Masyarakat semester genap Tahun Akademik 2022 Prodi Teknik
Informatika merupakan implementasi keahlian dan keilmuan yang dimiliki tenaga
pendidik Prodi Teknik Informatika kepada masyarakat. Selain itu, kegiatan ini
menjadi salah satu bentuk implementasi kerja sama dengan SMKN 1 Lintau Buo yang
telah terjalin sejak 2021. “Saya mengucapkan terima kasih atas sambutan yang
hangat dari pihak SMKN 1 Lintau Buo menerima kami dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat
ini. Sebagai mitra yang telah memiliki hubungan yang baik, Prodi Teknik
Informatika ITP memiliki tanggung jawab dalam memberikan informasi terkait
perkembangan Ilmu Pengetahuan, terutama dalam bidang Teknologi Informasi kepada
SMKN 1 Lintau Buo, “ ujar Ka.Prodi, Sabtu (22/07).
Sementara
itu, Kepala sekolah SMKN 1 Lintau Buo,
bapak Anventinius, M.Pd. menyambut baik adanya kegiatan Pengabdian Masyarakat
dari Prodi Teknik Informatika ITP. Ia juga mengatakan bahwa SMKN 1 Lintau Buo
sangat terbuka terhadap setiap kegiatan kolaborasi dengan ITP, khususnya Prodi
Teknik Informatika.
“Kegiatan
ini selaras dengan program pengembangan
bagi tenaga pendidik SMKN 1 Lintau Buo
untuk mengikuti pelatihan-pelatihan
peningkatan kompetensi, yang biasanya dilaksanakan secara daring. Sehingga,
kehadiran tenaga pendidik Prodi Teknik
Informatika ITP dalam rangka Pengabdian Masyarakat sangat membantu dan tentunya
memberikan manfaat bagi guru Jurusan Teknik Informatika, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Mesin, dan TAV SMKN 1 Lintau Buo, “ ungkap Kepala
sekolah SMKN 1 Lintau Buo.Acara
dilanjutkan dengan agenda utama dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat ini yaitu Pelatihan
Internet of Things (IoT) dengan Platform Blynk untuk Guru SMKN 1 Lintau Buo.
Hadir sebagai pemateri Eko Kurniawanto Putra, M.T. yang merupakan dosen Prodi
Teknik Informatika ITP dengan keahlian bidang kompetensi IoT.Materi yang
pemateri sajikan beragam, mulai dari pengenalan, komponen dasar, hingga
pengaplikasian IoT. Kegiatan ini memberikan pemahaman konsep kerja dan cara
kerja IoT, fungsi dan manfaat IoT, serta memberikan contoh penerapan IoT dalam
bidang pembelajaran praktik. Menurut Eko peserta sangat antusias dan memberikan
respon positif terhadap materi yang disampaikan, peserta juga berharap ada
pelatihan lanjutan terkait materi IoT ini.
“Harapannya
dengan adanya pelatihan IoT ini dapat dimanfaatkan dan diimplementasikan oleh
SMKN 1 Lintau Buo, khususnya untuk jurusan Teknik Informatika, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Mesin, dan TAV ,” tutur ia.Acara
ditutup dengan kegiatan foto bersama, penyerahan cindera mata dan penyerahan tiga paket kit perangkat IoT untuk dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di SMKN 1 Lintau Buo oleh
Prodi Teknik Informatika ITP.
Created
by Widia/Humas ...
Proporsi penduduk lansia terus mengalami peningkatan, menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016 jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia adalah sebanyak 22 juta jiwa, angka ini diperkirakan terus mengalami peningkatan hingga mencapai 40 juta jiwa penduduk usia lanjut pada tahun 2035.Kelompok lansia sangat rentan mengalami permasalahan kesehatan baik fisik maupun mental. Menindaklanjuti hal tersebut Institut Teknologi Padang (ITP) berkolaborasi bersama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten untuk menyelenggarakan webinar kesehatan nasional bertajuk “ Lansia dan Kesehatan Jiwanya” pada Minggu (16/07). Kegiatan webinar ini menghadirkan dua pemateri yaitu dr. Azzaky, SpPD, FINASIM seorang dokter spesialis penyakit dalam RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang juga merupakan Tokoh Kesehatan Nasional Indonesia serta Guru Besar dan Konsultan Psikiatri Indonesia Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, Prof. Dr.dr.Elmeida Effendy, M.Ked (KJ), SpKJ(K).Dalam sambutannya Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T. mengucapkan terima kasih atas kesempatan kolaborasi dan kehadiran para pemateri dalam kegiatan webinar kesehatan nasional ini. Rektor menyampaikan edukasi kesehatan pada lansia ini sangat penting untuk diinformasikan kepada masyarakat untuk mendorong terciptanya kualitas hidup yang baik bagi penduduk usia lanjut ini.“Memasuki usia senja setiap individu tentu mengalami perubahan, baik secara fisik, mental, dan sosial. Harapannya dengan adanya webinar ini dapat memberikan informasi mengenai kiat-kiat menghadapi hari tua bagi para penduduk usia lanjut dan keluarga. Selain itu, penyelenggaraan webinar ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat nasional, terutama pada penduduk usia lanjut, “ jelas Rektor.Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh dr. Azzaky, SpPD, FINASIM, ia menjelaskan bahwa secara alamiah lansia mengalami penurunan fungsi tubuh yang merupakan akumulasi kerusakan pada tingkat seluler dan molekuler, hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan resiko penyakit yang berujung pada kematian. Ia menambahkan lansia sangat rentan terkena penyakit degenerarif seiiring dengan terjadinya penuaan, seperti penyakit ginjal, hipertensi, stroke, dan sebagainya.Proses penuaan terhadap populasi lansia terbagi dua yang pertama penuaan fisiologis merupakan perubahan struktural dan fungsional, menyebabkan organ-organ tubuh mengalami penurunan baik secara anatomis maupun fungsi. Kedua penuaan patologis disertai dengan perkembangan penyakit dan gangguan kesehatan yang lebih seriusIa juga memaparkan tentang geriatri, geriatri merupakan cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada penanganan, diagnosis, serta pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan yang menyerang lansia. Seorang ahli geriatri bertanggung jawab secara komprehensif menilai fisik pasien, evaluasi fungsi kognitif, dan analisis obat-obatan yang dikonsumsi. “Pada perawatan geriatri tenaga kesehatan terkait harus berkolaborasi dengan tim medis multi disiplin dalam perencanaan perawatan yang optimal dan merancang intervensi yang tepat. Perawatan geriatri meliputi manajemen penyakit kronis, perawatan jangka panjang, rehabilitasi, perawatan paliatif, dukungan kesehatan mental, dukungan untuk gaya hidup sehat, dan aspek perawatan lainnya pada pasien lansia, “ papar ia.Selanjutnya ia juga membahas tentang syndrome geriatri, syndrome geriatri adalah berbagai gejala dan masalah kesehatan yang terjadi pada lansia akibat proses penuaan, jika tidak ditangani dengan baik syndrome ini dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup. ia juga membahas beberapa syndrome geriatri yang menyerang lansia, pertama inkontinensia merupakan kondisi kehilangan kontrol kandung kemih dan pencernaan, bentuk perawatan yang dianjurkan adalah perubahan pola makan, fisioterapi, olahraga, dan pemberian obat.Syndrom geriatri selanjutnya yang dibahas adalah gangguan tidur, solusi yang disarankan adalah membatasi waktu tidur siang dan mengurangi minuman berkafein. Selanjutnya adalah demensia, untuk demensia harus ditangani secara komprehensif dengan pemberian obat kejiwaan seperti anti psikotik dan anti depresan, mengatur pola makan seimbang, fisioterapi, dan stimulasi kognitif. Selanjutnya adalah delirium berupa kondisi penurunan kesadaran yang bersifat akut dan fluktuatif, kemudian gangguan keseimbangan dan terjatuh, dan penyakit osteoporosis.Materi selanjutnya disampaikan oleh Prof.Dr.dr.Elmeida Effendy, M.Ked (KJ), SpKJ(K), menurutnya perubahan kondisi psikososial seperti memasuki usia pensiun maupun kematian teman atau pasangan sering berdampak pada munculnya rasa kesepian dan tidak berdaya. Perubahan fisik dan psikososial lansia beresiko pada penurunan secara kognitif, emosi, dan konatif serta kualitas kesehatan lansia.Ia menuturkan gangguan mental pada kelompok lansia ini juga didorong oleh kondisi kesehatan yang menurun, serta kebutuhan akan perhatian atau dukungan sosial pada lansia yang cenderung meningkat. Adapun gejala gangguan mental yang menyerang lansia diantaranya mudah marah, gelisah, halusinasi, dan gangguan berfikir. Menurutnya penanganan dari ahli kejiwaan harus disesuaikan dengan kondisi psikis pasien, selain terapi dan psikoterapi, perhatian dari keluarga menjadi salah satu yang dibutuhkan para lansia sehingga mereka merasa nyaman saat memasuki usia senja. Selain itu, lingkungan perlu mewadahi lansia untuk tetap produktif, mandiri, dan sehat.“Interaksi dengan anak-anak, keluarga dan lingkungan sosial diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mental penduduk lanjut usia. Interaksi tersebut dapat membantu mengelola kesehatan mental sehingga lansia dapat terhindar dari masalah kecemasan dan depresi ,” tutur ia.Terakhir Prof.Elmeida menegaskan tentang pentingnya terpenuhi kebutuhan lansia mencakup kebutuhan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Hal ini diharapkan dapat memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktifitas lansia, serta terwujudnya kesejahteraan sosial lansia yang meliputi rasa tenang, tentram, bahagia, dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.Created By Widia/Humas ...
Intensitas
curah hujan yang tinggi beberapa waktu lalu mengakibatkan sejumlah wilayah di
Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami bencana banjir dan tanah longsor.
Hujan deras yang terus berlanjut dari Kamis malam (13/07) hingga Jum’at (14/07)
pagi membuat beberapa wilayah di Sumbar dilanda bencana banjir, akibatnya
sejumlah akses jalan terputus karena genangan air menutupi badan jalan.
Bencana
banjir yang melanda beberapa wilayah di Sumbar ini juga mengakibatkan ratusan
unit rumah masyarakat terendam, termasuk sekolah, pertokoan, dan fasilitas umum
lainnya. Bencana banjir juga mengakibatkan adanya korban jiwa, kerugian secara
materil, kerusakan lingkungan, dan berdampak pada aktivitas perekonomian
masyarakat.
Pakar
Hidrologi yang merupakan dosen Teknik Sipil Institut Teknologi Padang (ITP),
Ir.Drs.H.Maizir.M.T. menyampaikan banjir yang merendam beberapa wilayah pesisir
di Provinsi Sumbar diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi serta kenaikan
pasang air laut yang tinggi. Ia menyebutkan fenomena banjir yang terjadi ini
kedepannya pasti akan terulang lagi karena ini merupakan fenomena alamiah.
“Fenomena
banjir seperti saat ini pernah terjadi beberapa tahun lalu, namun fenomena
tersebut akan berbeda pada setiap periode waktunya. Intensitas curah hujan tinggi
didaratan, diikuti dengan kenaikan pasang air laut yang masuk kedaratan
mengakibatkan genangan di beberapa daerah pinggiran pantai, seperti di
Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, dan Kabupaten Pasaman yang menjadi
wilayah terdampak pasang air laut, “ ujar ia, Sabtu (15/07).
Menurutnya
lembaga pemerintah dalam hal ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) melalui media telah memberikan peringatan dini terkait informasi akan
terjadinya hujan ekstrem di wilayah barat Indonesia. Ia mengungkap pentingnya
melatih kepekaan publik terhadap informasi cuaca dan iklim yg disampaikan oleh
BMKG, agar ketika terjadi cuaca ekstrem masyarakat dapat lebih siap. Kejadian
hujan dan cuaca ekstim ini umum terjadi pada setiap pergantian musim, baik dari
musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Ia
mengungkapkan langkah preventif yang bisa dilakukan pada daerah pinggiran
pantai adalah pembangunan tanggul pengaman yang mampu menahan gelombang pasang
dilaut untuk mengatasi dan meminimalisir naiknya pasang air laut kedaratan. Dan
untuk mengatasi terjadinya banjir akibat curah hujan, dapat dilakukan dengan
membuat sumur resapan dan menyempurnakan seluruh jaringan drainase. Disisi
lain, untuk daerah yang jauh dari tepian pantai perlu adanya perbaikan terhadap
infrastruktur drainasenya, meliputi kapasitas dan konstruksi dari drainasenya.
“Langkah
mitigasi banjir untuk daerah pemukiman, direkomendasi setiap rumah membangun
sumur resapan. Sumur resapan pada masing-masing rumah berfungsi untuk
mengurangi aliran permukaan dan mencegah atau mengurangi terjadinya genangan
air, “ ungkapnya.
Hal
senada juga disampaikan oleh Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan ITP,
Dr.Herix Sonata,M.S.,M.Si, ia menyampaikan banjir yang melanda beberapa titik
wilayah di Provinsi Sumbar disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi
dengan periode waktu yang cukup lama, serta bertepatan dengan pasang air laut.
Sungai sebagai tempat bermuara air tidak dapat menampung debit air yang tinggi,
sehingga mengakibatkan genangan pada daratan.
“Pada
tahun 2016 banjir seperti ini pernah terjadi di Kota Padang, rata-rata seluruh
wilayah di Kota Padang digenangi oleh air. Berdasarkan informasi tersebut,
terdapat kesamaan kondisi antara banjir tahun 2016 dengan bencana banjir
beberapa waktu lalu, sehingga dapat dipastikan fenomena ini merupakan fenomena
alamiah, “ jelasnya, Senin (17/07).
Ka.Prodi
Teknik Lingkungan ITP menuturkan selain curah hujan yang tinggi, banjir dapat
disebabkan oleh infrastuktur drainase yang bermasalah seperti dimensi drainase
dengan aliran air yang tidak sesuai dan infrastruktur drainase yang tidak
saling terintegrasi antara drainase primer, sekunder dan tersier. Selain itu
peruntukan suatu wilayah juga perlu diperhatikan, seperti daerah yang telah
diperuntukan sebagai daerah penampungan air tidak boleh dialih fungsi menjadi
daerah pemukiman dan perkantoran.
Menurutnya,
perubahan peruntukan fungsi lahan berdampak pada lingkungan, ditambah lagi
dengan fenomena isu pemanasan global, salah satunya disebabkan oleh penebangan
hutan. Fungsi hutan untuk menjaga ekosistem suplay oksigen dan memastikan
ketersediaan air dialih fungsikan, sehingga terjadi perubahan secara global.
“Perubahan
drastis terhadap lingkungan berpengaruh pada perubahan siklus alam, ditandai dengan
perubahan iklim yang drastis. Cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi
merupakan akumulasi aktivitas manusia yang tidak menjaga alam, sehingga
keseimbangan alam terganggu,” tutur ia.
Beberapa
langkah mitigasi yang disampaikan Ka.Prodi Teknik Lingkungan ITP adalah
mitigasi individu dengan menaikkan elevasi bangunan agar berada diatas
permukaan jalan, selanjutnya adanya drainase pada kiri-kanan jalan, normalisasi
sungai sebagai tempat bermuaranya air pada periode waktu tertentu, dan sistem
pengendalian banjir berupa kanal banjir.
Created
By Widia/Humas ...