Kaji Inovasi Rekayasa Lingkungan untuk Pembangunan Berkelanjutan, Prodi Teknik Lingkungan ITP Gelar Kuliah Tamu Bersama Pakar dari UNP

Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Padang menyelenggarakan kuliah tamu pada Senin (03/06) di Aula Gedung D Kampus I ITP. Acara ini menghadirkan pakar terkemuka dari Universitas Negeri Padang, Prof. Dr. Nurhasan Syah, yang memaparkan topik terkini dan relevan dalam bidang ilmu Teknik Lingkungan. Kegiatan kuliah tamu dibuka langsung oleh Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, S.T.,M.T. IPM, beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Nurhasan yang telah berkenan hadir dan membagi ilmunya bersama mahasiswa Teknik Lingkungan ITP. “Saat ini kebutuhan terhadap talenta Teknik Lingkungan sangat tinggi, dimana lulusan Teknik Lingkungan menjanjikan prospek kerja yang sangat luas dan dapat bekerja di berbagai industri. Seiring dengan perkembangan zaman yang mengusung konsep ramah lingkungan, tentu SDM profesional lingkungan menjadi aspek penting dalam kerangka pembangunan berkelanjutan ,” ujar Rektor. Rektor berpesan dalam rangka memenangkan persaingan di dunia profesional, mahasiswa ITP harus meningkatkan kapasitas dan kompetensi dirinya. Sehingga mampu memegang estafet kepemimpinan yang memiliki karakter nilai-nilai luhur Pancasila serta adaptif, produktif, inovatif, dan kontributif. “Selain itu, penting bagi lulusan perguruan tinggi agar tak hanya mengandalkan ijazah, tapi juga kemampuan berpikir kritis, kreativitas, keterampilan interpersonal, dan berbagai soft skill lain yang mumpuni. Seluruh kompetensi ini akan membantu lulusan memiliki kesempatan berkarir dan berkompetisi di ranah profesional ,” tutur ia. Prof. Nurhasan membuka sesi kuliah tamu dengan materi yang bertajuk “Rekayasa Lingkungan”, ia menjelaskan pertumbuhan penduduk dan aktivitas industri menghasilkan limbah padat, cair, dan gas, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Untuk itu, perlu teknologi terbaru agar dapat mengurangi kerusakan lingkungan. "Jika pencemaran tidak bisa dikurangi dari sumbernya, maka dibutuhkan rekayasa keteknikan untuk mengolah bahan pencemar tersebut hingga memenuhi syarat atau baku mutu sebelum bahan tersebut dilepas ke alam" jelasnya. Menurut Ka. Prodi Doktor Ilmu Lingkungan UNP ini, rekayasa lingkungan dengan pendekatan bioteknologi sangat menjanjikan untuk memulihkan (meremediasi) lingkungan yang tercemar. Metode pengolahan pasif dengan bioremediasi dianggap ramah lingkungan karena memanfaatkan mikroba bersifat alami di tanah dan air tanah yang tidak menimbulkan ancaman bahaya bagi manusia dan makhluk lain di sekitarnya. Ia juga menegaskan pembentukan mental dan karakter yang peduli terhadap lingkungan mesti dibangun dan dibiasakan sejak kecil, karena dari pembiasaan ini akan melahirkan generasi yang dapat menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dan bumi tempat kita berpijak ini. Kuliah tamu ini dimoderatori oleh Dr. Herix Sonata MS, M.Si.selaku Ka. Prodi Teknik Lingkungan ITP. Dalam moderasi nya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara para akademisi untuk mendorong lahirnya penelitian dan inovasi di bidang Teknik Lingkungan guna mendukung Pembangunan Berkelanjutan. Created By Widia/Humas ...

03 Juni 2024 Akademik

Siap Menyongsong Era Konstruksi Digital, Talenta Engineer Muda Teknik Sipil ITP Gelar Pelatihan Teknologi BIM Bersama Pakar Nasional

Dalam rangka memulai gerakan kesadaran digitalisasi sebagai sendi dan cara kerja baru dunia konstruksi, Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Padang menyelenggarakan Pelatihan Building Information  Modeling (BIM) Pemodelan Konstruksi Jalan bersama pakar BIM Nasional. Kegiatan ini digelar secara luring selama dua hari dimulai dari tanggal 01 hingga 02 Juni 2024 bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP.Dalam sambutannya Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T, IPM menyampaikan di era globalisasi transformasi digital menjadi kunci utama dalam memacu perkembangan berbagai sektor industri, termasuk industri konstruksi. Teknologi Aplikasi BIM merupakan sistem atau teknologi yang revolusioner dalam dunia konstruksi, saat ini teknologi BIM telah mulai digunakan pada proyek-proyek strategis yang ada di Indonesia. “Dalam pelatihan ini mahasiswa akan mempelajari pemodelan konstruksi jalan secara 3 dimensi yang sekaligus dapat menghasilkan volume konstruksi jalan secara akurat dan aktual, “ ungkap Rektor ITP.Dengan mengundang pakar BIM Nasional, Bhima Dhanardono, ST.,M.Eng., pelatihan ini bertujuan mendorong pengembangan kualitas dan peningkatan keterampilan mahasiswa terutama di bidang konstruksi digital. “BIM merupakan salah satu teknologi di bidang AEC (Architecture, Engineering and Construction) yang mampu mengintegrasikan seluruh informasi di dalam proyek pembangunan dalam model 3 dimensi yang komprehensif. Hal itu dilakukan dengan pemodelan dinamis dan real time tiga dimensi dengan memanfaatkan sistem berbasis data, “ ujar ia.Lebih lanjut Instruktur BIM dari Powerindo Training ini menjelaskan pengaplikasian teknologi BIM memberikan kemampuan untuk menggabungkan data dari berbagai disiplin ilmu. Sehingga membantu para profesional konstruksi untuk bekerja lebih efisien, efektif, terintegrasi, dan meminimalisir kecelakaan kerja. Pelatihan ini memfokuskan peserta pada pembuatan model struktur 3D dengan menggunakan Software Autodesk Civil 3D, salah satu software BIM spesialis infrastruktur yang umum digunakan oleh Badan Usaha Jasa Konstruksi.  Pada pelatihan ini peserta juga belajar bagaimana menghasilkan Bill of Quantity (BoQ) dan Design Engineering Detail (DED) dari model BIM yang mereka buat. Ini adalah keterampilan penting yang akan membantu peserta menjadi lebih kompeten di dunia konstruksi. Penguasaan keterampilan Teknologi BIM di tingkat mahasiswa merupakan bentuk komitmen Prodi Teknik Sipil ITP yang secara aktif mendukung percepatan transfer skills. Selain itu, pelatihan ini juga mendorong lahirnya talenta-talenta unggul yang menguasai teknologi dan konstruksi, khususnya SDM profesional yang kompeten dalam menguasai teknologi BIM. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat mempercepat persiapan mahasiswa untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan siap menghadapi dunia konstruksi yang semakin modern dan canggih. Serta menjadi langkah awal dalam mewujudkan visi bersama menciptakan masa depan industri konstruksi yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi.   Created By Widia/Humas ITP   ...

02 Juni 2024 Akademik #fakultas-teknik #kegiatan #kuliah #mahasiswa #mbkm #publikasi #teknik-sipil #webometrics

Dorong Transformasi Geospasial untuk Pembangunan Berkelanjutan, Prodi Teknik Geodesi ITP Gelar Workshop Inovatif Pemodelan Geoid Gravimetrik

Langkah demi langkah dilakukan Institut Teknologi Padang melalui Program Studi Teknik Geodesi ITP untuk menjadi perguruan tinggi negeri yang lebih baik, terutama dalam hal akademik dan inovasi. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang inovasi teknologi pengolahan data dan informasi geospasial, Prodi Teknik Geodesi ITP menggelar workshop "Pemodelan Geoid Gravimetrik" di Laboratorium Komputer Kampus II ITP, Jumat (31/05). Workshop ini merupakan bagian dari implementasi kolaborasi akademik antara Prodi Teknik Geodesi ITP dengan Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung. Selain itu, kegiatan ini merupakan roadshow perdana "Pemodelan Geoid Gravimetrik” yang digagas oleh Kelompok Keilmuan Sains, Rekayasa, dan Inovasi Geodesi ITB dengan menghadirkan Brian Bramanto, S.T., M.T., Ph.D dan Rahayu Lestari, M. T. sebagai narasumber. Pada awal penyampaiannya, pria yang kerap disapa Brian ini menjelaskan dalam kaitannya dengan pembangunan nasional berkelanjutan, geoid sangat diperlukan dalam percepatan pemenuhan peta dasar skala besar nasional. Dimana peta skala besar nasional sangat diperlukan untuk mendukung pembuatan rencana detail tata ruang (RDTR), mitigasi kebencanaan, perencanaan infrastruktur, serta pengelolaan sumber daya yang terdapat di wilayah Indonesia. Alumnus Science and Technology Norwegian University of Life Science ini menjelaskan Geoid merupakan suatu bidang acuan vertikal yang dapat diguna­kan untuk menentukan nilai tinggi pada suatu titik di permukaan bumi. Ketinggian yang didefinisikan memiliki arti tinggi fisis, yang dapat digunakan untuk menyatakan hal praktis seperti kemana air mengalir. Ia menyebutkan dalam prakteknya minat mahasiswa akan bidang keilmuan ini sangat sedikit,  karena materi pemodelan geoid dinilai sulit dan melibatkan beberapa bidang keilmuan lain, seperti fisika, kalkulus, dan programming. Hal ini mendorong ia bersama tim Kelompok Keilmuan Sains, Rekayasa, dan Inovasi Geodesi ITB merancang suatu website yang berisi tutorial mekanisme pengolahan data geoid dan tutorial penyajian data hasil pengukuran pemodelan geoid. Ini bertujuan agar dapat meningkatkan minat mahasiswa terhadap materi pemodelan Geoid (Fisikal Geodesi) dengan memanfaatkan software yang telah dikembangkan. Lebih lanjut, ia menuturkan dalam beberapa tahun ke depan data dan informasi geospasial dapat digunakan sebagai alat bantu, dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Ten­tunya hal tersebut harus didukung dengan adanya informasi tinggi yang berkualitas. Inovasi teknologi Pemodelan Geoid Gravimetrik yang dikembangkan oleh Kelompok Keilmuan Sains, Rekayasa, dan Inovasi Geodesi ITB ini merupakan jawaban dari tantangan ketersedian data yang valid dan akurat. Hal ini dikarenakan produk informasi geospasial pemodelan geoid mengacu pada nilai rata-rata permukaan laut atau dikenal dengan istilah Mean Sea Level (MSL). Dalam era pemetaan modern ini, akuisisi data dapat dilakukan dengan cepat dan teliti untuk wilayah yang relatif luas dengan mengguna­kan teknologi GNSS (Global Naviga­tion Satellite system) dan lidar (light detection and ranging). Sehingga dengan adanya dukungan data pemodelan geoid  yang akurat dan teliti, produk informasi geospasial yang dihasilkan dinilai telah memiliki basis data yang lebih baik. Menurutnya, pemodelan geoid adalah alternatif metode yang dapat dimanfaatkan talenta geospasial untuk pengukuran data yang akurat, efektif, dan efisien di lapangan. Ia juga menegaskan berdasarkan Undang-Undang Informasi Geospasial Nomor 4 Tahun 2011, tentang Sistem Referensi Geospasial Indonesia (SRGI) menyebutkan bahwa geoid Indonesia digunakan sebagai sistem referensi geospasial vertikal nasional. Dalam sesi ini tim Kelompok Keilmuan Sains, Rekayasa, dan Inovasi Geodesi ITB juga berkesempatan memberikan pelatihan tentang pengolahan data geospasial dengan metode pemodelan geoid. Harapannya melalui pelatihan ini akan lahir talenta-talenta Fisikal Geodesi yang akan berkontribusi dalam tujuan pembangunan nasional. Terakhir penggunaan data dan informasi geospasial ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan Sustainable Development Goals (SDG). Data dan informasi geospasial dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi isu strategis yang berkembangan di masyarakat, sehingga dapat digunakan sebagai indikator dan basis untuk pengambilan keputusan maupun perumusan kebijakan.   Created By Widia/Humas     ...

31 Mei 2024 Akademik #fakultas-teknik #institut-teknologi-padang #kerja-sama #kuliah #teknik-geodesi #webometrics

Prodi Teknik Geodesi ITP Gelar Kuliah Tamu Mengupas Pentingnya Informasi Geospasial di Abad ke 21 bersama Pakar dari ITB

Dalam rangka implementasi jalinan kerja sama antara Institut Teknologi Padang dan Institut Teknologi Bandung, Prodi Teknik Geodesi ITP menyelenggarakan Kuliah Tamu yang bertajuk “Peran Teknik Geodesi dan Geomatika dalam penelitian dan pendidikan tinggi di Indonesia, pada Kamis (30/05) bertempat di Aula Gedung D ITP. Pelaksanaan Kuliah Tamu ini merupakan bagian dari rangkaian Hibah Program Kompetensi Kampus Merdeka (PKKM) yang diraih oleh Prodi Teknik Geodesi ITP.Dalam sambutannya, Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, S.T., M.T, IPM mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran para narasumber ke ITP. Beliau juga berpesan agar mahasiswa Teknik Geodesi ITP memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali ilmu dari para pakar guna meningkat wawasan akademik, terutama di bidang teknologi geospasial. “Pelaksanaan Kuliah Tamu ini bertujuan mengasah pemahaman akademik mahasiswa di bidang geospasial. Sebagaimana kita ketahui bersama perkembangan teknologi informasi geospasial sangat pesat dalam beberapa kurun waktu terakhir, sehingga penting bagi mahasiswa untuk memperkuat pengetahuan akademik dan softskill nya agar bisa berdaya saing di dunia profesional ,” ujar ia. Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa data geospasial merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Sehingga, talenta Teknik Geodesi yang terampil sangat dibutuhkan untuk menyajikan data informasi geospasial yang akurat, valid, dan terkini. “Dalam kurun waktu 22 tahun sebagai salah satu Prodi termuda di ITP, Prodi Teknik Geodesi ITP telah mengukir berbagai prestasi yang membanggakan. Yang terbaru, Prodi Teknik Geodesi ITP berhasil lulus Tahun Kedua pada Hibah Pendanaan PKKM dari Kemendikbud Ristekdikti RI. Harapannya mahasiswa dapat meningkatkan potensi diri melalui program magang industri dan Student Exchange ,” ungkap Rektor.Acara dilanjutkan dengan serah terima dokumen kerja sama dari Rektor ITP kepada Dr. Ir. Dina Anggreni Sarsito, S.T., M.Si selaku perwakilan dari Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. Kemudian dilakukan penyerahan cinderamata antara kedua belah pihak. Selanjutnya, acara memasuki agenda utama yaitu penyampaian materi oleh narasumber yang merupakan dosen dan pakar dari Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. Materi pertama disampaikan oleh Dr. Ir. Dina Anggreni Sarsito, S.T., M.Si, beliau menjelaskan tentang pengaruh gerakan tektonik terhadap struktur bumi.Gerakan tektonik adalah proses gerakan kerak bumi yang menyebabkan tinggi rendahnya permukaan bumi. Gerakan tektonik bisa mempengaruhi permukaan bumi karena gerakan tersebut menimbulkan retakan, lipatan, lekukan, dan patahan. “Gerakan tektonik secara konvergen dapat menimbulkan dampak-dampak pada permukaan bumi, diantaranya ialah terbentuknya palung samudera, terbentuknya gunung berapi, dan lain-lain. Hal ini berpengaruh pada penampakan permukaan bumi yang lebih dinamis ,” jelas ia.Materi kedua dilanjutkan oleh Brian Bramanto, Ph.D, dimana ia menjelaskan tentang Konsep dan Aplikasi Gaya Berat dalam bidang kebumian. Pada awal penyampaiannya, ia menjelaskan tentang tiga pilar Geodesi, yaitu Penentuan Posisi, Gaya Berat (Geoid), dan Variasi terhadap Waktu.Dalam paparannya, ia menuturkan Gaya Berat (Geoid) adalah resultan dari gaya gravitasi Bumi dan gaya sentrifugal. Geoid adalah bidang ekipotensial yang paling berhimpit dengan MSL (Mean Sea Level). Geoid menggantikan MSL sebagai datum vertikal karena MSL dipengaruhi oleh faktor lokal seperti pengaruh meteorologi, oseanografi, hidrologi, dan astronomik. Dalam acara yang dipandu oleh salah seorang dosen Teknik Geodesi ITP, Ilham Armi, M.T dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara mahasiswa dengan narasumber. Mahasiswa terlihat sangat antusias dalam menerima, menimba, dan menabung ilmu dari kedua narasumber.Harapan melalui Kuliah Tamu ini mahasiswa dapat memperdalam pengetahuan mereka mengenai struktur muka bumi dan konsep Gaya Berat. Selain itu, Kuliah Tamu ini juga mendorong mahasiswa untuk meningkatkan wawasannya tentang teknologi informasi data geospasial terkini. Created By Widia/Humas ...

30 Mei 2024 Akademik #institut-teknologi-padang #kegiatan #kerja-sama #publikasi #teknik-geodesi #webometrics

Pakar Teknik Sipil ITP Kaji Mitigasi Pembangunan Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan di Indonesia

Pembangunan jalan merupakan salah satu elemen vital dalam menunjang konektivitas dan perekonomian suatu daerah. Namun, berbagai tantangan menghadang di tengah prosesnya, berbagai faktor teknis, perencanaan, pelaksanaan, dan lingkungan berkontribusi terhadap degradasi kualitas jalan. Saat ditemui secara langsung pada Kamis (30/05), Ir. Wilton Wahab, M.Eng., seorang pakar Teknik Sipil ITP di bidang Jalan Raya memberikan penjelasan mendalam tentang perancangan dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan jalan raya Aspek pertama yang merupakan elemen penting pembangunan Jalan Raya adalah aspek perencanaan. Dalam tahap ini, pemetaan area untuk menentukan trase yang tepat menjadi langkah awal. Perlu mengkaji kondisi alam yang ada di luar konstruksi, termasuk kajian geologis dan teknis yang seharusnya dilakukan sebelum pembangunan. Pelaksanaan menjadi aspek kedua yang menentukan keberhasilan suatu proyek. Banyak faktor yang mempengaruhi pelaksanaan, mulai dari kualitas kontraktor hingga pengawasan yang dilakukan. “Pengawasan yang ketat dan kontraktor yang berpengalaman adalah kunci untuk memastikan kualitas jalan yang baik,” imbuhnya. Namun, tantangan tidak berhenti di situ, aspek lingkungan juga berperan penting dalam menentukan daya tahan jalan, salah satu masalah utama adalah genangan air yang diakibatkan oleh drainase yang tidak memadai. Aspal yang rentan terhadap air dapat menyebabkan kerusakan yang lebih cepat, sehingga penting untuk merancang sistem drainase yang efektif guna mengurangi genangan air di permukaan jalan. Faktor penggunaan jalur juga harus dipertimbangkan, jalan yang sering dilalui oleh truk dengan beban berat berpotensi mengalami deformasi lebih cepat. Penting untuk mengatur penggunaan jalur agar tidak membebani infrastruktur secara berlebihan. Selain itu, faktor alam tidak dapat diabaikan, Ir. Wilton menjelaskan bahwa ada banyak faktor eksternal yang harus dipertimbangkan, salah satunya adalah bantaran sungai yang digunakan untuk aktivitas bisnis, sebab hal ini bisa mempengaruhi kondisi jalan jika tidak dikelola dengan baik. Dalam menjaga kualitas jalan, inspeksi berkala dan monitoring harus dilakukan secara rutin. Khususnya untuk jalan nasional, penilaian harus dilakukan setiap tahun untuk mendeteksi kerusakan sejak dini, sehingga dapat mengambil tindakan perbaikan yang sesuai dengan kerusakan yang terjadi. Setiap kerusakan membutuhkan treatmen yang berbeda. Ir. Wilton menekankan pentingnya pendekatan yang tepat agar perbaikan dapat dilakukan dengan efisien. Dengan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor penyebab kerusakan, diharapkan pembangunan jalan dapat berlangsung lebih optimal. Created By Widia/Humas ...

30 Mei 2024 Akademik #dosen #fakultas-teknik #penelitian #publikasi #teknik-sipil #webometrics