Institut Teknologi Padang sukses menyelenggarakan uji sertifikasi kompetensi bidang teknik pengelasan skema Las Shielded Metal Arc Welding (SMAW) 3G bagi 12 mahasiswa Prodi Teknik Mesin Diploma III ITP. Pelaksanaan uji sertifikasi kompetensi berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang terlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).Dalam pelaksanaan uji sertifikasi kompetensi ITP bekerjasama dengan LSP P2 Balai Pelatihan Vokasi Produktivitas (BPVP) Padang melibatkan asesor berkompeten di bidang teknik pengelasan yaitu, Fauzi Akbar, S.Pd. Uji kompetensi berlangsung selama dua hari dengan tiga tahap penilaian yaitu kemampuan praktis, pengetahuan teoritis, dan penilaian sikap.Fauzi selaku asesor mengungkapkan peserta uji sertifikasi kompetensi yang disebut sebagai asesi harus mampu menunjukkan penguasaan konsep dan materi dalam berbagai aspek teknik pengelasan skema Las SMAW 3G dalam situasi praktis. Pada profesi juru las, standar kompetensinya harus selaras dengan SKKNI klasifikasi juru las SMAW 3G yang berlaku. Ia menuturkan aspek unit kompetensi yang diujikan pada peserta asesi uji Las SMAW 3G yaitu meliputi unit mempersiapkan tempat kerja, unit memperbaiki hasil pengelasan, dan unit membuat sambungan las kampuh (Groove) sesuai WPS untuk pengelasan pelat ke pelat sesuai dengan proses las yang digunakan. Dalam rangkaian uji sertifikasi ini asesi akan mengikuti tiga tahap penilaian, pada tahap penilaian teoritis peserta diberi soal sebanyak 30 butir soal yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 10 soal essai dalam waktu 60 menit. Selanjutnya, pada penilaian praktik mahasiswa diberi tugas untuk menghasilkan pelat welder SMAW 3G/PF dengan durasi waktu 90 menit.Menariknya, bagi peserta uji sertifikasi kompetensi skema Las SMAW 3G yang dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat kompetensi profesi juru las SMAW 3G yang berlaku selama tiga tahun. “Seluruh peserta yang mengikuti ujian sertifikasi secara garis besar sudah berkompeten dan bisa melaksanakan tugas sesuai kompetensinya. Harapannya peserta mampu menerapkan keterampilan yang telah terukur dan terstandar dunia industri, serta bertanggung jawab atas kompetensi yang dimilikinya ,” tuturnya.Program ini merupakan bukti nyata komitmen ITP dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja dan kompeten, serta bagian dari kontribusi ITP dalam meningkatkan standar profesionalisme di bidang teknik pengelasan melalui kerja sama dengan lembaga sertifikasi terakreditasi. Salah satu asesi uji sertifikasi kompetensi, Muhammad Ridho mengaku mengalami kegugupan menjelang ujian berlangsung. Untuk mengatasi rasa gugup tersebut ia alihkan dengan fokus terhadap penguasan materi dan berlatih menerapkan ilmu praktis yang diarahkan oleh instruktur dan dosen.“Meskipun ini merupakan uji sertifikasi perdana saya, Alhamdulillah saya berhasil mengikuti seluruh rangkaian uji kompetensi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Saya bersama teman-teman berlatih dengan fokus dan intens demi mendapatkan hasil yang optimal ,” ungkap Ridho. Menurut Ridho, program pelatihan ini memberikan dampak yang positif bagi ia dan teman-teman, melalui program ini ia bisa memperdalam dan memperluas pengetahuan, keahlian, serta mempertajam daya analisis terutama di bidang pengelasan. Selanjutnya, program ini memudahkan mahasiswa saat pelaksanaan magang industri dan meningkatkan keterserapan lulusan melalui sertifikasi. Created By Widia/Humas ...