Tingkatkan Mutu Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Fakultas Teknik ITP Gelar Workshop Kurikulum OBE 2024

Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mewadahi pendidikan Abad 21 adalah pendidikan berbasis luaran atau dikenal sebagai Outcome Based Education (OBE). Oleh karena itu, Institut Teknologi Padang (ITP) telah secara berkelanjutan mengerahkan seluruh sumber daya untuk mendukung realisasi OBE di seluruh level komponen pendidikannya. Salah satu wujud nyata untuk mendukung implementasi kurikulum OBE di lingkungan akademisnya, Fakultas Teknik ITP mengadakan Workshop "Sistem dan Instrumen Assessment Kurikulum OBE" pada Rabu (09/10). Acara ini menghadirkan narasumber utama, Ir. Jonrinaldi, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng, ESLog, seorang pakar kurikulum OBE yang juga merupakan anggota Tim Kurikulum Inti BKSTI Pusat. Bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP, Workshop ini menjadi bagian dari rangkaian panjang upaya ITP, dalam membangun kurikulum yang berfokus pada capaian pembelajaran dan kesiapan lulusan menghadapi dunia kerja. Workshop yang dipandu oleh Angelalia Roza, M. Eng.Sc, diawali dengan pembukaan oleh sekretaris kegiatan Workshop, Nelvidawati, M.T. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penerapan kurikulum OBE yang menitikberatkan pada hasil akhir proses pembelajaran, yaitu penguasaan kompetensi mahasiswa. “Melalui workshop ini, harapannya kita dapat memperbaiki proses pembelajaran agar lebih efektif dan berkelanjutan, sehingga lulusan ITP memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri,” ujar beliau.Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Ir. Maidiawati, S.T, M. Eng, IPM, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Jonrinaldi atas kesediaannya menjadi narasumber. Prof. Maidiawati menekankan bahwa workshop ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan penyusunan kurikulum berbasis OBE yang telah dimulai sejak tahun 2023. “Tahun lalu kita memperkenalkan kurikulum OBE kepada seluruh program studi. Tahun ini, fokus kita adalah menyusun sistem dan instrumen yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kurikulum, serta memastikan bahwa CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah), CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan), dan profil lulusan telah selaras dengan parameter akreditasi,” tambahnya. Ir. Jonrinaldi dalam materinya menyoroti pentingnya sistem dan instrumen penilaian dalam kurikulum OBE. Beliau menjelaskan bagaimana penetapan profil lulusan, capaian pembelajaran lulusan (CPL), dan peta distribusi bahan kajian harus selaras dengan visi dan misi ITP. “Untuk evaluasi yang tepat, kita harus memiliki instrumen yang jelas dalam mengukur apakah kurikulum sudah berjalan sesuai rencana. Aspek seperti CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah) dan CPL sangat penting untuk diperhatikan,” ujar Jonrinaldi. Beliau juga membahas pentingnya penyusunan kurikulum yang sesuai dengan panduan terbaru Dikti tahun 2024. Dalam reviewnya, ia mencatat bahwa beberapa prodi perlu menyesuaikan struktur dokumen kurikulumnya dengan tambahan poin terkait masa tempuh dan tata cara penerimaan mahasiswa baru."Profil lulusan harus lebih jelas menggambarkan peran lulusan di dunia kerja, dengan menggunakan kata-kata seperti berkontribusi, memimpin, atau menerapkan, bukan hanya mampu," jelasnya. Salah satu fokus penting dari workshop ini adalah pemetaan antara bahan kajian dengan CPL. Ir. Jonrinaldi menekankan bahwa setiap program studi perlu memastikan bahwa mata kuliah yang disusun mencerminkan capaian yang diharapkan dari mahasiswa. Tim kurikulum dari berbagai program studi di ITP, serta tim dari Biro Layanan Terpadu (BLT), Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), dan BITKom saling bertukar ide dan strategi, serta mendapatkan masukan langsung dari narasumber mengenai implementasi sistem penilaian yang efektif. Workshop ini diakhiri dengan target konkret untuk menyelesaikan penyusunan sistem dan instrumen kurikulum OBE di ITP pada tahun ini. Prof. Maidiawati berharap bahwa tahun depan ITP sudah memiliki regulasi yang lebih jelas terkait pembelajaran berbasis OBE, sehingga seluruh program studi dapat bergerak bersama dalam mencapai standar akreditasi yang lebih tinggi. Dengan selesainya workshop ini, Fakultas Teknik ITP semakin mantap melangkah menuju transformasi kurikulum yang berfokus pada hasil akhir pembelajaran. Harapannya, lulusan ITP tidak hanya memiliki kemampuan teknis yang mumpuni, tetapi juga memiliki keterampilan kritis dan inovatif yang dibutuhkan dalam dunia industri yang terus berkembang.   Created By Widia/Humas ...

09 Oktober 2024 Akademik #dosen #fakultas-teknik #pendidikan #publikasi #webometrics

Monev Program Matching Fund 2024, Prodi TRIL ITP Mantapkan Langkah dengan Inovasi Hexacopter TMC

Institut Teknologi Padang (ITP) terus perkuat eksistensinya di bidang riset dan penelitian teknologi, salah satunya pengembangan Hexacopter (pesawat tanpa awak). Menjadi salah satu penerima Program Dana Padanan (Matching Fund) Batch II 2024, Direktorat Jenderal Vokasi mengadakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pengembangan Hexacopter dalam Penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Ruang Sidang Utama ITP, Selasa (08/10). Program ini merupakan hasil kolaborasi antara ITP dan PT. Inovasi Solusi Transportasi Indonesia (PT. Frogs Indonesia), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi transportasi inovatif. Acara dibuka oleh Dr. Ir. Nofriady Handra, M.Sc, IPM, ASEAN. Eng, APEC Eng, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) ITP. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri dalam menciptakan inovasi teknologi yang relevan bagi masyarakat. "Hexacopter ini diharapkan menjadi salah satu solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan permasalahan lingkungan lainnya. Harapannya dengan adanya kegiatan Monev ini, apabila terdapat kendala dan hambatan, diharapkan langkah-langkah perbaikan dan dukungan dapat disampaikan kepada tim peneliti melalui evaluasi ini," ungkapnya. Rektor ITP, Dr. Ir. H. Hendri Nofrianto, M.T., IPM, juga memberikan sambutan hangat kepada para tim penilai dari Ditjen Vokasi yang berpartisipasi dalam evaluasi ini. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pengembangan riset ini. ““Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dari Ditjen Vokasi, dan saya sangat bangga dengan komitmen dan dedikasi tim peneliti Program Studi Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) ITP dalam pengembangan alat ini. Kolaborasi ini sejalan dengan visi ITP untuk terus berinovasi dan menghasilkan teknologi yang relevan bagi kebutuhan masyarakat luas,” ujar beliau dalam pidato sambutan.Ir. Joko Susila, M.T, salah satu assessor dari Ditjen Vokasi, juga turut mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat dari pihak ITP. Dalam kesempatan ini memperkenalkan tim penilai yang terdiri dari Ade Suryatman Margana, S.T., M.Eng sebagai reviewer, serta didampingi tiga perwakilan dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV) yaitu Bayu Sadewo, Heru Sriwidodo, dan Untung. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memotret dan mengevaluasi progres perencanaan dan pelaksanaan program pengembangan riset hingga saat ini. Beliau juga mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa riset yang ada sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan.Sementara itu, Dr.Eng. Ir. Yusreni Warmi, S.T., M.T., IPM, selaku Wakil Rektor II ITP, menegaskan komitmen ITP dalam penelitian dan inovasi teknologi. Ia juga optimis dengan potensi keberhasilan program hibah Matching Fund ini. "Saat ini, progres matching fund sudah mencapai 60% dari aspek keuangan dan 80% dari aspek fisik. Kami berharap keberhasilan ini membuka peluang lain untuk hibah penelitian di masa depan dan memperluas inovasi teknologi," jelasnya. Program Matching Fund ITP ini digawangi oleh Tim Prodi TRIL ITP, yang diketuai oleh Drs. Al, M.T. dengan anggota Asnal Effendi, S.T., M.T., IPM, ASEAN. Eng, Aswir Premadi, M.Sc, dan Ir. Andi Syofian, S.T., M.T., IPM, serta Dasman, M.T., menjelaskan bahwa pengembangan Hexacopter untuk Modifikasi Cuaca dimulai dengan merancang drone menggunakan perangkat lunak CAD dan pemodelan 3D. Proses ini dilanjutkan dengan perakitan drone dari komponen-komponen yang disiapkan secara teliti. Tahap berikutnya adalah pengujian menyeluruh untuk memastikan semua komponen berfungsi dengan baik sebelum drone diintegrasikan dengan modul TMC. Modul TMC ini akan berfungsi sebagai alat penyemai awan, yang diharapkan mampu mempengaruhi pola cuaca dan membantu upaya mitigasi perubahan iklim di berbagai wilayah Indonesia. Selain pengembangan teknologi drone dan modul TMC, aspek legalitas dan regulasi juga menjadi bagian penting dari program ini. ITP dan mitra berupaya memastikan bahwa seluruh kegiatan pengembangan mengikuti standar keamanan dan regulasi yang berlaku. Progres pengembangan Hexacopter TMC saat ini mencakup pengujian, perizinan, perakitan Modul TMC, serta perancangan drone dan purwarupa Hexacopter TMC. Dengan integrasi alat penyemai awan, Hexacopter ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam program modifikasi cuaca yang telah diimplementasikan di beberapa wilayah Indonesia. Sebagai luaran utama dari penelitian ini, desain Hexacopter TMC akan dipublikasikan sebagai salah satu inovasi teknologi unggulan di bidang rekayasa lingkungan. Selain itu, hasil penelitian ini juga akan disajikan dalam jurnal internasional International Journal of Power Electronics and Drive Systems (IJPEDS), menandai bahwa proyek ini tidak hanya berkontribusi bagi Indonesia, tetapi juga bagi komunitas ilmiah global. Melalui pengembangan Hexacopter TMC, ITP dan PT. Frogs Indonesia berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam hal penanganan perubahan iklim dan mitigasi bencana. Program ini juga membuka peluang lebih luas bagi ITP untuk mendapatkan hibah penelitian lebih lanjut, sekaligus memperkuat reputasi kampus sebagai pusat inovasi teknologi. Created By Widia/Humas ...

09 Oktober 2024 Akademik #dosen #fakultas-vokasi #institut-teknologi-padang #penelitian #prestasi #publikasi #teknologi-rekayasa-instalasi-listrik #webometrics

ITP Dorong Inovasi Lewat Monev Penelitian, Kontribusi Nyata bagi Pengembangan Teknologi Indonesia

Institut Teknologi Padang (ITP) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) kembali menegaskan komitmennya terhadap pengembangan penelitian dan inovasi akademik. Kali ini diwujudkan dengan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Pendanaan Penelitian Ditjen DIKTI dan DIKSI di ruang sidang utama ITP, pada Selasa (08/10). Kegiatan Monev ini dibuka secara resmi oleh Dr. Ir. Nofriady Handra, M.Sc, IPM, ASEAN Eng, APEC Eng, selaku Ketua LP2M ITP. Dalam sambutannya, Dr. Nofriady menegaskan kegiatan ini merupakan langkah strategis ITP untuk memantau progres penelitian serta mengevaluasi luaran yang dihasilkan oleh para dosen penerima hibah penelitian. Tujuan dari pelaksanaan Monev ini adalah untuk memastikan bahwa program pendanaan penelitian menghasilkan luaran berkualitas dan memberikan dampak nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan serta pengembangan teknologi di Indonesia. Dalam sesi tersebut, para dosen penerima program pendanaan penelitian fundamental reguler tahun anggaran 2024 turut hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Prof. Dr. Ir. Maidiawati, S.T, M.Eng, IPM, Dr. Eng. Ir. M. Ridwan, M.T, IPM., dan Ir. Zulkarnaini, M.T. Mereka menyampaikan progress dari penelitian yang mereka lakukan, termasuk capaian yang telah diraih serta tantangan yang dihadapi di lapangan. Tidak hanya itu, penerima program pendanaan penelitian terapan penugasan (Baterai Listrik) dan penelitian produk vokasi (P2V) Batch II Tahun Anggaran 2024, yakni Al, M.T., Aswir Premadi, M.Sc., dan Alfith, M.Pd., juga turut melaporkan progres penelitian mereka. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan teknologi terapan yang dapat diaplikasikan di sektor industri dan masyarakat. Fokus penelitian mereka pada pengembangan baterai listrik dan produk-produk vokasi dianggap memiliki potensi besar dalam mendukung kemajuan industri energi terbarukan dan sektor pendidikan vokasi di Indonesia. Dalam pelaksanaan Monev ini turut hadir Fajrin, M.Si, sebagai penerima Hibah Institusi ITP Tahun 2024, beliau juga memberikan paparan mengenai hasil penelitian yang telah dicapai.  Hibah ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas riset di lingkungan institusi yang berpotensi memberikan dampak langsung kepada perkembangan akademik dan teknologi di lingkungan ITP. Untuk menjamin kualitas dan efektivitas penelitian yang dilakukan, LP2M ITP juga mengundang reviewer eksternal dari Universitas Andalas (UNAND), Prof. Dr. Eng. H. Gunawarman, M.T. Prof. Gunawarman memberikan perspektif baru serta masukan yang konstruktif bagi para peneliti dalam meningkatkan kualitas penelitian mereka. Dalam sesi evaluasi, Prof. Gunawarman mengapresiasi hasil penelitian yang telah dicapai oleh para peneliti ITP, beliau juga memberikan beberapa catatan penting terkait kemajuan dan luaran penelitian yang dihasilkan oleh para dosen ITP. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam penelitian agar hasilnya dapat memiliki nilai tambah dan kontribusi nyata terhadap pengembangan teknologi di Indonesia. Dengan adanya kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini, ITP semakin menunjukkan komitmennya untuk mendorong riset berkualitas dan inovasi berkelanjutan, yang diharapkan dapat memperkuat posisi ITP sebagai salah satu institusi pendidikan terdepan dalam bidang penelitian dan teknologi di Indonesia. Komitmen ITP dalam meningkatkan kualitas penelitian tidak hanya terbatas pada internal kampus, tetapi juga melalui kemitraan dengan institusi lain serta dukungan penuh dari pemerintah melalui berbagai program hibah. Created By Widia/ Humas ...

08 Oktober 2024 Akademik #akademik #penelitian #publikasi #webometrics

Siapkan Engineer Muda Berbasis Teknologi dan Data, Prodi Teknik Geodesi ITP Kaji Peran Toponimi sebagai Informasi Geospasial

Di era teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, data geospasial memainkan peran sentral dalam berbagai sektor, termasuk dalam pengembangan aplikasi layanan berbasis lokasi, penelitian geografis, dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan wilayah. Menyadari pentingnya hal ini, Institut Teknologi Padang (ITP) melalui Program Studi Teknik Geodesi menggelar kuliah tamu yang fokus pada pentingnya data toponimi bersama narasumber ahli dari Universitas Pakuan (UNPAK) Bogor. Kuliah tamu yang bertajuk "Toponimi sebagai Informasi Geospasial" digelar pada Senin (07/10) bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP. Acara ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran strategis toponimi, sebuah disiplin ilmu yang tidak hanya berkaitan dengan nama tempat, tetapi juga dengan warisan budaya dan data geospasial. Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Dwi Arini, M.T., Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP, dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran narasumber dan delegasi Prodi Teknik Geodesi UNPAK, serta para peserta pada kegiatan kuliah tamu ini. "Terima kasih atas kehadiran rekan-rekan semua, semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar. Hari ini kita akan belajar dari para ahli yang sangat kompeten tentang toponimi dan aplikasinya dalam informasi geospasial ,” ungkapnya. Dwi menekankan pentingnya toponimi dalam konteks informasi geospasial, yang merupakan pondasi bagi pengembangan ilmu geodesi. Ia menjelaskan bahwa toponimi memiliki peranan penting dalam memahami konteks geografis dan budaya suatu daerah. "Toponimi tidak hanya sekadar nama tempat,  ia merefleksikan sejarah, budaya, dan karakteristik geografis suatu wilayah. Dengan memahami toponimi, kita bisa lebih menghargai dan melestarikan kekayaan alam dan budaya kita," jelasnya.Kuliah tamu yang dipandu oleh Ilham Armi, M.T., diisi oleh dua narasumber ahli dari Universitas Pakuan, yakni Ir. Joni Efendi, M.T., dan Dra. Diah Kirana, M.Sc.  Kedua narasumber ini berbagi pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang toponimi, serta penerapannya dalam informasi geospasial dan pengambilan keputusan yang berbasis lokasi. Ir. Joni membuka presentasinya dengan menjelaskan penggunaan toponimi tidak hanya sebatas pada pengolahan data, melainkan juga pada visualisasi data geospasial. Visualisasi data geospasial melalui peta, grafik, dan alat visual lainnya menjadi penting untuk memahami dan mengkomunikasikan informasi dengan jelas. Selain itu, perkembangan teknologi informasi memungkinkan kecerdasan geospasial dan toponimi terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari di era digital. Hingga akhirnya, kecerdasan geospasial dan toponimi memainkan peran sentral dalam pengembangan aplikasi layanan berbasis lokasi. Dra. Diah Kirana, M.Sc menambahkan bahwa toponimi juga memiliki peran penting dalam kartografi. Ia menegaskan nama tempat dapat mempengaruhi bagaimana kita menggambar peta dan memahami wilayah dengan memanfaatkan informasi toponimi, sehingga kita bisa menciptakan peta yang lebih informatif dan akurat. Salah satunya upaya untuk mendapatkan data toponimi adalah dengan melakukan dialog dengan masyarakat lokal untuk memahami makna di balik nama tempat, pendekatan ini tidak hanya menambah data, tetapi juga membangun hubungan yang lebih baik dengan komunitas lokal. “Dialog dengan masyarakat lokal sangat penting untuk memahami makna di balik nama tempat. Kami sering menemukan bahwa nama-nama tersebut mengandung nilai sejarah dan budaya yang mendalam, data ini sangat penting untuk menghasilkan peta yang akurat dan relevan ,” jelasnya. Selama sesi tanya jawab, mahasiswa aktif berdiskusi dan mengajukan berbagai pertanyaan menarik tentang aplikasi toponimi dalam proyek-proyek geospasial. Diskusi ini membuka wawasan mahasiswa tentang pentingnya data geospasial dalam berbagai aspek, mulai dari perencanaan tata ruang hingga pengembangan wilayah. Dwi Arini menutup acara dengan ucapan terima kasih kepada para narasumber dan mahasiswa yang telah berpartisipasi. "Semoga apa yang telah dibagikan hari ini dapat bermanfaat dan mendorong mahasiswa untuk lebih mendalami ilmu toponimi. Di Prodi Teknik Geodesi ITP, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan kurikulum yang relevan dan praktis," tutupnya. Acara kuliah tamu ini bukan hanya sekadar sharing ilmu, tetapi juga merupakan wadah bagi mahasiswa untuk menjalin koneksi dengan para ahli dan memperluas pengetahuan mereka tentang toponimi sebagai bagian integral dari ilmu geospasial. Dengan semangat kolaborasi dan pembelajaran, ITP terus berupaya mencetak generasi profesional yang siap menghadapi tantangan di dunia nyata. Dengan kegiatan seperti ini, ITP tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan, tetapi juga mengajarkan mereka untuk menghargai dan memahami dunia di sekitar mereka melalui lensa geospasial.   Created By Widia/Humas   ...

08 Oktober 2024 Akademik #fakultas-teknik #institut-teknologi-padang #kerja-sama #teknik-geodesi