Perkuat Inovasi Pendidikan, Prodi Teknik Geodesi ITP dan UNPAK Gelar Benchmarking Kurikulum Inovatif untuk Era Digital

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi kurikulum, Institut Teknologi Padang melalui Program Studi Teknik Geodesi menggelar diskusi strategis mengenai penyusunan kurikulum dan benchmarking bersama Program Studi Universitas Pakuan (UNPAK) Bogor pada Senin (07/10) bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung D Kampus I ITP. Diskusi ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik ITP, seluruh dosen Prodi Teknik Geodesi ITP, dan dosen Prodi Teknik Geodesi UNPAK untuk berbagi pengalaman serta strategi dalam penyusunan kurikulum yang adaptif dan inovatif, serta pengembangan kurikulum yang relevan dengan tuntutan dunia industri. Diskusi dibuka oleh Dwi Arini, M.T, selaku Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP, dalam sambutannya, Dwi menekankan pentingnya kolaborasi antar perguruan tinggi  untuk menghadapi tantangan pendidikan saat ini. Menurutnya diskusi ini merupakan kesempatan berharga untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan saling belajar dari pengalaman satu sama lain. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan kurikulum yang tidak hanya memenuhi standar akademik, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan praktis di lapangan. Sehingga dapat mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan di dunia profesional serta selaras dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi saat ini. Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Maidiawati, S.T, M. Eng, IPM, selaku Dekan Fakultas Teknik ITP, memberikan sambutan hangat. Beliau mengucapkan selamat datang kepada para peserta diskusi dan mengungkapkan terima kasih atas kunjungan delegasi Prodi Teknik Geodesi ke ITP. Dalam pengantar tersebut, Prof. Maidiawati memperkenalkan profil ITP, jumlah program studi yang ada, dan jumlah mahasiswa aktif per tahun akademik 2024/2025. Prof. Maidiawati menuturkan dengan 10 program studi dan ribuan mahasiswa aktif, ITP senantiasa berusaha menjadi pionir dalam pendidikan teknik di Indonesia. Beliau juga menyoroti dukungan dari hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang memberikan peluang besar untuk pengembangan kurikulum yang inovatif dan pembelajaran berbasis praktik. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ir. Rudie Rachmat Atmawidjaja M.Kom, selaku Ketua Prodi Teknik Geodesi UNPAK. Ia memperkenalkan profil program studi Teknik Geodesi di UNPAK, serta menjelaskan pendekatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) yang diterapkan di prodi mereka. Diskusi ini memberikan kesempatan antara kedua institusi untuk saling berbagi pengalaman dalam penyusunan kurikulum yang efektif. "Kami berfokus pada pengalaman praktis, seperti penelitian, magang, bina desa, dan program pertukaran mahasiswa. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menyiapkan mahasiswa agar siap berkontribusi di masyarakat,” ungkapnya. Dwi Arini juga menyoroti kegiatan Captone Design yang melibatkan mahasiswa dalam proyek nyata. Ini merupakan langkah konkret dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek dan upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang aplikatif ilmu yang mereka pelajari di kelas. "Untuk penyelenggaraan pembelajaran Capstone Design kami mengadakan kegiatan kemah kerja, mahasiswa dibagi dalam lima kelompok yang di akhir perkuliahan tiap kelompok  menghasilkan poster. Proyek ini tidak hanya mendorong kreativitas, tetapi juga membangun keterampilan kerja tim di kalangan mahasiswa," tambahnya. Diskusi dilanjutkan dengan pemaparan oleh Dwi Marsiska Driptufany, S.Pd, M.Si, Direktur Akademik PKKM Prodi Teknik Geodesi ITP. Ia menjelaskan strategi penyusunan kurikulum yang berfokus pada spesifikasi dan kekhasan setiap prodi, dengan mengacu pada hasil tracer study dan pengembangan karir alumni. "Kita perlu memastikan bahwa kurikulum yang kita susun dapat menjawab tantangan masa depan," tegasnya. “Kita perlu memastikan bahwa lulusan kita memiliki kompetensi yang relevan dan dapat bersaing di dunia kerja. Kita harus menggunakan data dari tracer study untuk memahami karir alumni dan menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri ,” jelas ia. Puncak acara ini ditandai dengan penandatanganan Implementation Agreement antara Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP dan UNPAK. Kesepakatan ini menegaskan komitmen kedua institusi untuk berkolaborasi dalam pengembangan kurikulum yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan industri. Diskusi ini bukan hanya sekadar ajang berbagi informasi, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi yang strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan di bidang Teknik Geodesi. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus berinovasi, diharapkan kedua institusi dapat mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan global. Acara ini membuktikan bahwa kolaborasi antar perguruan tinggi merupakan kunci untuk mencapai keunggulan akademik dan relevansi di dunia industri. Mari kita dukung upaya ini untuk menciptakan generasi profesional yang lebih unggul!   Created By Widia/Humas   ...

08 Oktober 2024 Akademik #akademik #kerja-sama #publikasi #teknik-geodesi #webometrics

Kemenangan Gemilang Pencak Silat ITP, Persembahkan Tiga Medali Perak di Ajang UKO UNP Cup 2024

Institut Teknologi Padang tiada hentinya mengukir prestasi membanggakan, kali ini mahasiswa ITP berhasil menyabet tiga medali perak dalam ajang UKO Universitas Negeri Padang (UNP) Cup Batch II 2024 Cabang Olahraga Pencak Silat, yang digelar pada Sabtu (05/10) bertempat di Gedung MKU UNP Lantai 1. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan kemampuan atletik, tetapi juga dedikasi dan kerja keras yang ditunjukkan oleh para atlet pencak silat ITP. Tiga mahasiswa ITP yang berhasil menyumbangkan prestasi tersebut adalah Satria Zaky yang berhasil meraih medali perak Cabor Pencak Silat Kategori C/PA, Inggil Susilo yang berhasil meraih medali perak Cabor Pencak Silat Kategori D/PA, dan Resya Ahmad Fega yang berhasil meraih medali perak Cabor Pencak Silat Kategori F/PA. Heru Orlando, pelatih pencak silat ITP, menjelaskan betapa pentingnya ajang ini bagi perkembangan para atlet. Menurutnya kompetisi ini tidak hanya menguji keterampilan, tetapi juga membangun karakter, dimana pencak silat adalah cara yang baik untuk membangun karakter dan disiplin diri. Salah satu atlet yang meraih medali perak adalah Satria Zaky, mahasiswa Teknik Sipil ITP, ia menegaskan bahwa pencak silat lebih dari sekadar olahraga. Melalui latihan, ia belajar konsistensi dalam segala hal, termasuk menjaga kesehatan dan pola tidur yang baik, ini semua sangat berharga bagi perkembangan diri sebagai seorang atlet. Satria juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi sebelum mengikuti pertandingan adalah menemukan waktu untuk latihan bersama di tengah kesibukan kuliah. Namun berkat dukungan dari pelatih dan teman-teman membuatnya semakin termotivasi dan bersemangat untuk berprestasi.Inggil Susilo, mahasiswa Teknik Sipil yang juga meraih medali perak, menambahkan bahwa mereka berkomitmen untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuan. Di sisi lain, M. Fachri, seorang atlet dari Prodi Teknik Mesin, mengekspresikan kegembiraannya, “Kami ingin mengembangkan pencak silat lebih jauh lagi, dan membawa nama ITP ke tingkat nasional,” tuturnya. Pelatih lainnya, Rangga Firnando dengan bangga menuturkan makna di balik prestasi yang diraih oleh para atletnya. Menurutnya prestasi ini bukan hanya sekadar medali yang di bawa pulang, ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai mahasiswa untuk mengharumkan nama ITP di mata publik. Dengan keyakinan bahwa pencak silat adalah bagian dari budaya dan identitas bangsa, Rangga bertekad untuk terus mengembangkan potensi para atletnya. “Kami ingin membawa pencak silat ITP ke tingkat yang lebih tinggi, tidak hanya di level regional, tetapi juga nasional dan internasional. Ini adalah langkah awal untuk mewujudkan cita-cita itu,” tegasnya. Saepul Muiz, Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa ITP, merasa bangga dengan pencapaian ini, ia mengungkapkan prestasi ini menunjukkan potensi besar mahasiswa ITP di bidang olahraga dan seni. Saepul berharap agar kampus dapat memberikan lebih banyak fasilitas untuk mengembangkan potensi mahasiswa, sehingga ITP bisa menjadi tempat yang lebih unggul dalam prestasi mahasiswa. “Kebangkitan pencak silat di ITP menjadi harapan baru bagi mahasiswa, kemenangan ini menjadi motivasi bagi atlet muda lainnya untuk terus berlatih dan berprestasi. Setelah vakum beberapa tahun, kami kini kembali menggeliat dengan atlet-atlet yang penuh semangat dan memiliki potensi besar untuk berkarya dan berprestasi ,” katanya. Abdul Rohim, Manajer Tim Pencak Silat ITP, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim yang telah berjuang keras. “Kami bangga bisa membanggakan nama kampus di tingkat regional, kerja keras teman-teman dan dukungan dari kampus sangat berarti bagi kami. Kami juga mengajak bagi para mahasiswa yang memiliki ketertarikan di cabang olahraga pencak silat untuk bergabung bersama kami, agar tradisi prestasi ini dapat terus dilanjutkan ,” ungkapnya. Dua Official Team Pencak Silat lainnya, Candra dan Ridho Andika Illahi menuturkan prestasi ini bukan hanya tentang medali, tetapi juga tentang membangun komunitas yang saling mendukung. Prestasi mahasiswa ITP di UKO UNP Cup Batch II 2024 adalah langkah awal untuk memulai kembali tradisi prestasi di bidang olahraga. Dengan tiga medali perak yang diraih oleh Satria Zaky, Inggil Susilo, dan Resya Ahmad Fega, ITP menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berkomitmen pada akademik, tetapi juga di bidang non-akademik. “Kami berharap para atlet bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa baru, dan kelak bisa menjadi pelatih bagi generasi berikutnya,” ungkap Saepul. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari kampus, ITP berkomitmen untuk terus menciptakan generasi mahasiswa yang unggul di berbagai bidang. Created By Widia/Humas   ...

07 Oktober 2024 Akademik #kemahasiswaan #mahasiswa #prestasi #teknik-elektro #teknik-geodesi #teknik-mesin #teknik-sipil #teknologi-rekayasa-instalasi-listrik

Lebih dari Sekedar Ruang Baca, Perpustakaan ITP Siap Jadi Mitra Akademik Mahasiswa

Dalam dunia akademik, perpustakaan adalah pusat informasi dan pengetahuan yang vital, perpustakaan menjadi jantung aktivitas akademik yang dinamis dan informatif. Oleh karena itu, menyambut mahasiswa baru Angkatan 2024, Perpustakaan Institut Teknologi dan Pendidikan (ITP) menggelar acara sosialisasi dan pengenalan layanan perpustakaan yang berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 04 Oktober dan 07 Oktober 2024 bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP. Kegiatan ini dikemas tidak hanya informatif, tetapi juga interaktif dan menarik, hal ini bertujuan untuk membangun budaya literasi yang kuat. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara mahasiswa dan perpustakaan sebagai sumber informasi utama. Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Kepala Perpustakaan ITP, Katya Blinda Putri, S.T., dalam pemaparannya, Katya menjelaskan tentang peran penting perpustakaan. Ia menuturkan Perpustakaan adalah adalah pusat pengetahuan yang memiliki tujuan untuk mendukung kegiatan akademik mahasiswa dan penelitian. “Perpustakaan bukan hanya sekadar tempat untuk menyimpan buku, tetapi juga merupakan ruang untuk menggali ilmu dan inovasi. Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar inovatif dan berorientasi pada pemustaka melalui berbagai layanan yang kami tawarkan, “ ujarnya. Dengan visi dan misi yang jelas, perpustakaan ITP berambisi menjadi ruang yang tidak hanya menyimpan informasi, tetapi juga memfasilitasi perkembangan kreativitas dan inovasi mahasiswa. Serta menjadi fondasi yang kuat dalam menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif. Selanjutnya, Batriatul Alfa Dila, M.A., pustakawan Bagian Pelayanan & Sirkulasi, memberikan penjelasan mengenai tata cara presensi di perpustakaan. Dengan pemahaman yang baik mengenai prosedur, diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan sumber daya perpustakaan dengan maksimal. “Penting bagi mahasiswa untuk memahami regulasi peminjaman dan pengembalian buku, di samping itu mahasiswa juga perlu mengetahui prosedur yang tepat agar dapat memanfaatkan layanan perpustakaan dengan baik sehingga proses belajar dapat berjalan dengan lancar. Dengan informasi yang jelas, mahasiswa baru diharapkan dapat memanfaatkan layanan perpustakaan secara optimal , “ jelasnya. Tak hanya itu, Muhammad Iqbal, M.A., pustakawan Bidang Pengolahan dan Pengembangan Koleksi, mengulas tata tertib yang harus dipatuhi selama menggunakan fasilitas perpustakaan. Iqbal juga memperkenalkan berbagai fasilitas, seperti locker, komputer, dan ruang baca yang disediakan untuk meningkatkan kenyamanan pemustaka. “Kami memiliki berbagai koleksi yang dapat diakses, mulai dari buku cetak hingga e-book. Akses yang mudah melalui laman ‘Kubuku’ dan OPAC memungkinkan mahasiswa untuk menjelajahi sumber daya informasi yang kami tawarkan ,” ungkap Iqbal Acara dilanjutkan dengan kegiatan library tour yang sangat dinanti, mahasiswa baru diajak untuk merasakan langsung suasana perpustakaan. Dalam tur ini, mereka disimulasikan tentang cara pengambilan absen, pengenalan koleksi buku, serta teknik mencari koleksi dengan cepat dan efisien. Dengan partisipasi sekitar 300 mahasiswa baru, acara ini sukses menciptakan suasana yang antusias dan penuh semangat. Mereka tampak aktif bertanya dan berinteraksi dengan para pustakawan, menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap layanan perpustakaan. Hal ini menjadi sinyal positif bahwa generasi muda kini semakin menyadari pentingnya literasi dan akses terhadap informasi. Kegiatan ini tidak hanya edukatif tetapi juga membangun rasa kebersamaan di antara mahasiswa, menciptakan komunitas yang saling mendukung dalam perjalanan akademik. “Saya merasa lebih siap untuk menjelajahi semua yang ditawarkan perpustakaan setelah mengikuti kegiatan ini,” ungkap salah satu mahasiswa baru, penuh semangat. Melalui sosialisasi ini, ITP menunjukkan komitmennya dalam menciptakan generasi yang cerdas dan inovatif. Perpustakaan bukan lagi sekadar tempat untuk membaca, tetapi juga merupakan ruang inspirasi yang siap membantu mahasiswa dalam perjalanan akademik mereka.   Created By Widia/Humas ...

07 Oktober 2024 Akademik #akademik #institut-teknologi-padang #kegiatan #publikasi #webometrics