Dalam
rangka memulai gerakan kesadaran digitalisasi sebagai sendi dan cara kerja baru
dunia konstruksi, Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
menyelenggarakan Pelatihan Building Information Modeling (BIM) Pemodelan Konstruksi Jalan bersama pakar BIM
Nasional. Kegiatan ini digelar secara luring selama dua hari dimulai dari
tanggal 01 hingga 02 Juni 2024 bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP.Dalam
sambutannya Rektor ITP, Dr.
Ir. Hendri Nofrianto, M.T, IPM menyampaikan di era globalisasi transformasi
digital menjadi kunci utama dalam memacu perkembangan berbagai sektor industri,
termasuk industri konstruksi. Teknologi Aplikasi BIM merupakan sistem atau
teknologi yang revolusioner dalam dunia konstruksi, saat ini teknologi BIM
telah mulai digunakan pada proyek-proyek strategis yang ada di Indonesia.
“Dalam pelatihan ini mahasiswa akan
mempelajari pemodelan konstruksi jalan secara 3 dimensi yang sekaligus dapat
menghasilkan volume konstruksi jalan secara akurat dan aktual, “ ungkap Rektor
ITP.Dengan
mengundang pakar BIM Nasional, Bhima Dhanardono, ST.,M.Eng., pelatihan ini bertujuan mendorong
pengembangan kualitas dan peningkatan keterampilan mahasiswa terutama di bidang
konstruksi digital.
“BIM merupakan salah satu teknologi di
bidang AEC (Architecture, Engineering and Construction) yang mampu mengintegrasikan
seluruh informasi di dalam proyek pembangunan dalam model 3 dimensi yang
komprehensif. Hal itu dilakukan dengan pemodelan dinamis dan real time tiga
dimensi dengan memanfaatkan sistem berbasis data, “ ujar ia.Lebih lanjut Instruktur BIM dari Powerindo
Training ini menjelaskan pengaplikasian teknologi BIM memberikan
kemampuan untuk menggabungkan data dari berbagai disiplin ilmu. Sehingga
membantu para profesional konstruksi untuk bekerja lebih efisien, efektif,
terintegrasi, dan meminimalisir kecelakaan kerja.
Pelatihan ini memfokuskan peserta pada pembuatan
model struktur 3D dengan menggunakan Software Autodesk Civil 3D, salah satu
software BIM spesialis infrastruktur yang umum digunakan oleh Badan Usaha Jasa
Konstruksi. Pada pelatihan ini peserta juga belajar
bagaimana menghasilkan Bill of Quantity (BoQ) dan Design Engineering Detail
(DED) dari model BIM yang mereka buat. Ini adalah keterampilan penting yang
akan membantu peserta menjadi lebih kompeten di dunia konstruksi.
Penguasaan keterampilan Teknologi BIM di
tingkat mahasiswa merupakan bentuk komitmen Prodi
Teknik Sipil ITP yang secara
aktif mendukung percepatan transfer skills. Selain itu, pelatihan ini juga mendorong
lahirnya talenta-talenta unggul yang menguasai teknologi dan konstruksi, khususnya
SDM profesional yang kompeten dalam menguasai teknologi BIM.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan
dapat mempercepat persiapan mahasiswa untuk menjadi tenaga kerja yang terampil
dan siap menghadapi dunia konstruksi yang semakin modern dan canggih. Serta menjadi langkah awal dalam mewujudkan visi bersama menciptakan masa
depan industri konstruksi yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
Created By Widia/Humas ITP
...
Dalam rangka implementasi jalinan kerja
sama antara Institut Teknologi Padang dan Institut Teknologi Bandung, Prodi
Teknik Geodesi ITP menyelenggarakan Kuliah Tamu yang bertajuk “Peran Teknik
Geodesi dan Geomatika dalam penelitian dan pendidikan tinggi di Indonesia, pada
Kamis (30/05) bertempat di Aula Gedung D ITP. Pelaksanaan Kuliah Tamu ini
merupakan bagian dari rangkaian Hibah Program Kompetensi Kampus Merdeka (PKKM)
yang diraih oleh Prodi Teknik Geodesi ITP.Dalam sambutannya, Rektor ITP, Dr. Ir.
Hendri Nofrianto, S.T., M.T, IPM mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran
para narasumber ke ITP. Beliau juga berpesan agar mahasiswa Teknik Geodesi ITP memanfaatkan
kesempatan ini untuk menggali ilmu dari para pakar guna meningkat wawasan
akademik, terutama di bidang teknologi geospasial.
“Pelaksanaan Kuliah Tamu ini bertujuan
mengasah pemahaman akademik mahasiswa di bidang geospasial. Sebagaimana kita
ketahui bersama perkembangan teknologi informasi geospasial sangat pesat dalam
beberapa kurun waktu terakhir, sehingga penting bagi mahasiswa untuk memperkuat
pengetahuan akademik dan softskill nya agar bisa berdaya saing di dunia profesional
,” ujar ia.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa data
geospasial merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai pembangunan
berkelanjutan. Sehingga, talenta Teknik Geodesi yang terampil sangat dibutuhkan
untuk menyajikan data informasi geospasial yang akurat, valid, dan terkini.
“Dalam kurun waktu 22 tahun sebagai
salah satu Prodi termuda di ITP, Prodi Teknik Geodesi ITP telah mengukir
berbagai prestasi yang membanggakan. Yang terbaru, Prodi Teknik Geodesi ITP
berhasil lulus Tahun Kedua pada Hibah Pendanaan PKKM dari Kemendikbud
Ristekdikti RI. Harapannya mahasiswa dapat meningkatkan potensi diri melalui
program magang industri dan Student Exchange ,” ungkap Rektor.Acara dilanjutkan dengan serah terima
dokumen kerja sama dari Rektor ITP kepada Dr. Ir. Dina Anggreni Sarsito, S.T.,
M.Si selaku perwakilan dari Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. Kemudian
dilakukan penyerahan cinderamata antara kedua belah pihak.
Selanjutnya, acara memasuki agenda utama
yaitu penyampaian materi oleh narasumber yang merupakan dosen dan pakar dari
Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. Materi pertama disampaikan oleh Dr. Ir. Dina
Anggreni Sarsito, S.T., M.Si, beliau menjelaskan tentang pengaruh gerakan
tektonik terhadap struktur bumi.Gerakan tektonik adalah proses gerakan
kerak bumi yang menyebabkan tinggi rendahnya permukaan bumi. Gerakan tektonik
bisa mempengaruhi permukaan bumi karena gerakan tersebut menimbulkan retakan,
lipatan, lekukan, dan patahan.
“Gerakan tektonik secara konvergen dapat
menimbulkan dampak-dampak pada permukaan bumi, diantaranya ialah terbentuknya
palung samudera, terbentuknya gunung berapi, dan lain-lain. Hal ini berpengaruh
pada penampakan permukaan bumi yang lebih dinamis ,” jelas ia.Materi kedua dilanjutkan oleh Brian
Bramanto, Ph.D, dimana ia menjelaskan tentang Konsep dan Aplikasi Gaya Berat
dalam bidang kebumian. Pada awal penyampaiannya, ia menjelaskan tentang tiga
pilar Geodesi, yaitu Penentuan Posisi, Gaya Berat (Geoid), dan Variasi terhadap
Waktu.Dalam paparannya, ia menuturkan Gaya
Berat (Geoid) adalah resultan dari gaya gravitasi Bumi dan gaya sentrifugal.
Geoid adalah bidang ekipotensial yang paling berhimpit dengan MSL (Mean Sea Level).
Geoid menggantikan MSL sebagai datum vertikal karena MSL dipengaruhi oleh
faktor lokal seperti pengaruh meteorologi, oseanografi, hidrologi, dan
astronomik.
Dalam acara yang dipandu oleh salah
seorang dosen Teknik Geodesi ITP, Ilham Armi, M.T dilanjutkan dengan diskusi
interaktif antara mahasiswa dengan narasumber. Mahasiswa terlihat sangat
antusias dalam menerima, menimba, dan menabung ilmu dari kedua narasumber.Harapan melalui Kuliah Tamu ini
mahasiswa dapat memperdalam pengetahuan mereka mengenai struktur muka bumi dan
konsep Gaya Berat. Selain itu, Kuliah Tamu ini juga mendorong mahasiswa untuk
meningkatkan wawasannya tentang teknologi informasi data geospasial terkini.
Created By Widia/Humas
...
Pembangunan jalan merupakan salah satu
elemen vital dalam menunjang konektivitas dan perekonomian suatu daerah. Namun,
berbagai tantangan menghadang di tengah prosesnya, berbagai faktor teknis,
perencanaan, pelaksanaan, dan lingkungan berkontribusi terhadap degradasi
kualitas jalan.
Saat ditemui secara langsung pada Kamis
(30/05), Ir. Wilton Wahab, M.Eng., seorang pakar Teknik Sipil ITP di bidang
Jalan Raya memberikan penjelasan mendalam tentang perancangan dan tantangan
yang dihadapi dalam pembangunan jalan raya
Aspek pertama yang merupakan elemen
penting pembangunan Jalan Raya adalah aspek perencanaan. Dalam tahap ini,
pemetaan area untuk menentukan trase yang tepat menjadi langkah awal. Perlu
mengkaji kondisi alam yang ada di luar konstruksi, termasuk kajian geologis dan
teknis yang seharusnya dilakukan sebelum pembangunan.
Pelaksanaan menjadi aspek kedua yang
menentukan keberhasilan suatu proyek. Banyak faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan, mulai dari kualitas kontraktor hingga pengawasan yang dilakukan.
“Pengawasan yang ketat dan kontraktor yang berpengalaman adalah kunci untuk
memastikan kualitas jalan yang baik,” imbuhnya.
Namun, tantangan tidak berhenti di situ,
aspek lingkungan juga berperan penting dalam menentukan daya tahan jalan, salah
satu masalah utama adalah genangan air yang diakibatkan oleh drainase yang
tidak memadai. Aspal yang rentan terhadap air dapat menyebabkan
kerusakan yang lebih cepat, sehingga penting untuk merancang sistem drainase
yang efektif guna mengurangi genangan air di permukaan jalan.
Faktor penggunaan jalur juga harus
dipertimbangkan, jalan yang sering dilalui oleh truk dengan beban berat
berpotensi mengalami deformasi lebih cepat. Penting untuk mengatur penggunaan
jalur agar tidak membebani infrastruktur secara berlebihan.
Selain itu, faktor alam tidak dapat
diabaikan, Ir. Wilton menjelaskan bahwa ada banyak faktor eksternal yang harus
dipertimbangkan, salah satunya adalah bantaran sungai yang digunakan untuk
aktivitas bisnis, sebab hal ini bisa mempengaruhi kondisi jalan jika tidak
dikelola dengan baik.
Dalam menjaga kualitas jalan, inspeksi
berkala dan monitoring harus dilakukan secara rutin. Khususnya untuk jalan
nasional, penilaian harus dilakukan setiap tahun untuk mendeteksi kerusakan
sejak dini, sehingga dapat mengambil tindakan perbaikan yang sesuai dengan
kerusakan yang terjadi.
Setiap kerusakan membutuhkan treatmen
yang berbeda. Ir. Wilton menekankan pentingnya pendekatan yang tepat agar
perbaikan dapat dilakukan dengan efisien. Dengan pemahaman yang baik tentang
faktor-faktor penyebab kerusakan, diharapkan pembangunan jalan dapat
berlangsung lebih optimal.
Created By Widia/Humas
...
Dalam upaya mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan
dunia kerja, Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Padang (ITP)
menggelar acara Coaching Magang dan Kerja Praktek yang berlangsung di Aula
Gedung D Kampus I ITP pada Rabu (29/05). Acara ini dihadiri oleh seluruh
mahasiswa yang akan menjalani program magang dan kerja praktek, serta sejumlah
dosen Prodi Teknik Sipil ITP.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Silta Yulan Nifen,
S.Pd, M. Eng, yang menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam meningkatkan
kesiapan mahasiswa. Setelah itu, laporan mengenai pelaksanaan acara disampaikan
oleh Novy Haryati, S.T., M.T., yang menekankan komitmen prodi untuk mendukung
perkembangan kompetensi mahasiswa.
Dalam sambutannya, Ir. Leli Honesti, Ph.D., selaku Ketua
Prodi Teknik Sipil Sarjana, memberikan pesan motivasi kepada mahasiswa. Beliau
berharap mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk
mengembangkan diri.
“Magang dan kerja praktek bukan hanya sekadar syarat
akademis, tetapi juga peluang berharga untuk belajar dan menerapkan ilmu yang
telah diperoleh di kelas,” ujarnya.
Materi pertama disampaikan oleh Dr. Eng. Ir. M. Ridwan, M.T.,
IPM, yang menjelaskan berbagai aturan dan proses bimbingan selama magang.
Ridwan menekankan pentingnya observasi dan praktek kerja di lapangan sebagai
bagian dari proses pembelajaran.
“Selama kerja praktek, kalian tidak hanya akan belajar secara
teknis, tetapi juga mengasah soft skills yang sangat dibutuhkan dalam dunia
kerja. Mahasiswa juga diajarkan untuk dapat mengidentifikasi dan merumuskan
permasalahan yang dihadapi masyarakat terkait profesi teknik sipil ,” paparnya.
Materi kedua disampaikan oleh Ir. Agus, M.Sc, IPM, ASEAN.
Eng, yang memberikan nasehat mengenai etika kerja. Agus mengingatkan bahwa
menjaga etika dan nama baik kampus sangat penting selama menjalani magang.
“Pengalaman kerja langsung di tempat magang adalah peluang
berharga, jangan hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga bangun
reputasi baik. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menjalani magang
dengan sikap yang positif dan produktif ,” tegasnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk bertanya
dan berdiskusi langsung dengan para narasumber. Banyak mahasiswa yang terlihat
antusias mengajukan pertanyaan mengenai tantangan yang mungkin mereka hadapi di
lapangan.
Coaching Magang dan Kerja Praktek ini adalah langkah strategis
bagi Program Studi Teknik Sipil ITP untuk memastikan bahwa lulusannya tidak
hanya siap secara akademis, tetapi juga memiliki kemampuan praktis yang
mumpuni. Dalam industri konstruksi yang kompetitif, pengalaman langsung di
lapangan menjadi salah satu nilai tambah yang sangat dicari oleh perusahaan.
Created By Widia/Humas ...
Dalam rangka mempererat integrasi antara pendidikan tinggi
dan dunia profesional, Prodi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Padang
melakukan Kunjungan Industri ke Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Padang, Rabu (22/05). Kunjungan industri ini merupakan upaya untuk meningkatkan
kompetensi lulusan serta memberikan pengalaman praktis tentang sistem
pengolahan serta pendistribusian air minum, terutama di Kota Padang.
Kedatangan para mahasiswa disambut hangat oleh Direktur
Teknik PDAM Kota Padang, Andri Satria, S.T.,M.T didampingi oleh Manajer SDM
PDAM Kota Padang, Alfitra ,S.E., M.M., dan Manajer Distribusi PDAM Kota Padang,
Jamaris, A.Md di Ruang Rapat PDAM Kota Padang.
Rombongan Tim Prodi Teknik Lingkungan ITP disuguhi makanan
dan difasilitasi untuk sharing session bersama Direktur Teknik PDAM Kota
Padang. Beliau menyampaikan bahwa menjadi suatu kehormatan bagi PDAM Kota
Padang menjadi rujukan kuliah lapangan bagi mahasiswa Teknik Lingkungan ITP.
“Sebelumnya kami mengucapkan selamat datang atas kehadiran
Tim Teknik Lingkungan ITP, saat ini kami sebagai Badan Publik senantiasa
berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Termasuk
dalam hal memfasilitasi para insan akademik untuk menggali wawasan profesional,
terutama di bidang sistem pendistribusian air minum, “ ungkap ia.
Beliau juga menuturkan PDAM Kota Padang juga terbuka dalam
pelaksanaan program-program kerja sama yang dapat meningkatkan mutu lulusan
pendidikan tinggi, seperti Kerja Praktek, Riset Bersama, dan Pengabdian
Masyarakat. Hal ini sebagai bentuk implementasi dari MoU yang telah
ditandatangani antara ITP dan PDAM Kota Padang.
“Saat ini kami berfokus pada peningkatan pelayanan publik,
sehingga kami mendorong kolaborasi bersama para akademisi untuk mengembangkan
inovasi dalam pengolahan dan pendistribusian air minum. Kerja sama ini juga
membuka peluang untuk menyerap Sumber Daya Manusia (SDM) terampil dari Teknik
Lingkungan ITP ,” ujar Beliau.
Menyambut kesempatan kerja sama yang disampaikan oleh
Direktur Teknik PDAM Kota Padang, Ketua Prodi Teknik Lingkungan ITP, Dr. Herix
Sonata MS, M.Si. menuturkan komitmen ia dalam membangun budaya riset
mengidentifikasi area kepakaran atau keahlian, terutama dalam pengembangan
kapasitas dan kemampuan SDM di bidang lingkungan.
“Saya mewakili Prodi Teknik Lingkungan ITP mengucapkan terima
kasih atas kesempatan dan layanan yang diberikan oleh PDAM Kota Padang. Kami
sangat mengapresiasi peningkatan pelayanan yang dilakukan oleh PDAM Kota
Padang, semoga dengan adanya kegiatan ini semakin mempererat jalinan kerja sama
antara ITP dan PDAM Kota Padang dimasa mendatang ,” ujar ia.
Ka. Prodi berharap melalui program kunjungan industri ini
membentuk ekosistem yang mendukung peningkatan produktivitas talenta-talenta
muda, terutama di bidang lingkungan. Harapannya kunjungan industri ini
memberikan pengetahuan dan perspektif baru kepada mahasiswa mengenai sistem
pengolahan dan pendistribusian air minum di lapangan.
“Harapannya melalui kunjungan industri ini semakin mendorong
keselarasan pendidikan tinggi dengan dunia profesional lewat sinkronisasi
kurikulum. Sehingga pendidikan tinggi dapat merancang kurikulum, proses
pembelajaran, hingga sarana prasarana sesuai dengan kebutuhan industri ,” tutur
ia.
Agenda sharing session ditutup dengan penyerahan cendera mata
antara Direktur Teknik PDAM Kota Padang dengan Ka.Prodi Teknik Lingkungan ITP,
disaksikan oleh seluruh peserta yang terdiri dari Tim PDAM Kota Padang, seluruh
dosen Teknik Lingkungan ITP, yakni Vina Azatri, M.T., Nelvidawati, M.T..,
Nurmeizon Saleh, M.Si., serta 25 mahasiswa Teknik Lingkungan ITP.
Dalam kunjungan lapangan, Tim Prodi Teknik Lingkungan ITP
didampingi oleh Manajer Distribusi PDAM Kota Padang, Jamaris, A.Md mengunjungi
District Metered Area (DMA) Taruko,Kuranji. DMA adalah area yang terisolasi
yang memungkinkan untuk melakukan pemantauan jumlah air untuk menganalisis
tingkat kehilangan air.
Doni Lukman, selaku tim Analisa jaringan PDAM Kota Padang
menjelaskan DMA Taruko telah memanfaatkan teknologi pendistribusian air selama
24 jam yang dikenal dengan metode Inline Booster Pump (IBP). Penggunaan IBP
bertujuan untuk monitoring debit dan tekanan dalam rangka pengendalian
kehilangan air.
“Pemanfaatan metode IBP merupakan upaya preventif
mengantisipasi tekanan yang tinggi dapat mengakibatkan pipa menjadi pecah,
sehingga terjadi kebocoran terutama pada pipa yang memiliki diameter kecil.
Monitoring dilakukan secara online karena terdapat sensor dan data logger di
input DMA , ” ujar Doni.
Setelah mengunjungi lokasi DMA Taruko, rombongan Prodi Teknik
Lingkungan ITP diajak mengunjungi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Intake yang
berada di Sungai Guo, Kuranji. Lokasi ini merupakan sumber air bahan bahan baku
utama air minum PDAM Kota Padang.
Harapannya kunjungan lapangan ini dapat membangun self
empowerment di kalangan mahasiswa, sebagai salah satu kompetensi yang
dibutuhkan dalam insan profesional masa depan. Selain itu, mahasiswa dapat
mempelajari hard competency dan soft competency yang dibutuhkan oleh dunia
profesional.
Created By Widia/Humas
...