Institut Teknologi Padang (ITP) dinyatakan berada pada klaster Utama dalam kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat. Penilaian tersebut didasarkan pada hasil olahan data kinerja ITP berbasis SINTA dalam periode tahun 2019 hingga 2021. Data kinerja yang diperhitungkan merupakan data yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh verifikator Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITP.
Hasil peningkatan ini merujuk pada Surat Keputusan Direktur Riset,
Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0241/E5/DT.06.01/2023 tanggal
28 Februari 2022 tentang Penetapan Klasterisasi Perguruan Tinggi berdasarkan
Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Wakil Rektor 1 bidang akademik dan kemahasiswaan, Firmansyah David, Ph.D menanggapi postif
terhadap peningkatan Klaster ini. Ia juga memberikan apresiasi kepada
dosen-dosen yang terus konsisten dan menjaga komitmennya untuk terus
melaksanakan penelitian dan pembuatan karya ilmiah.
“Selama tiga tahun berturut-turut ITP terus meningkatkan skor
SINTA nya, peningkatan ini dapat dilihat dari kualitas proposal yang telah
bertaraf internasional dan jumlah kelulusan proposal yang terus meningkat tiap
tahunnya,” ujar Firman.
Ia menambahkan peningkatan Klaster Utama ini menandakan bahwa ITP
mampu melakukan riset mandiri dan melakukan publikasi ilmiah bertaraf nasional.
Namun ia berharap pada penilaian selanjutnya ITP mampu mencapai target Klaster
mandiri.
“Semoga peningkatan ini dapat memotivasi dosen-dosen untuk turut
serta dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat. Hal ini
merupakan wujud dari penerapan Tri Dharma seorang dosen,” tutur Firman.
Firman menyampaikan saat ini dengan masuknya ITP dalam klaster
utama bersama perguruan tinggi lainnya yang tersebar diseluruh Indonesia telah
menunjukkan kerja nyata dari ITP. Lebih lanjut ia memaparkan bahwa ITP memiliki
potensi jauh lebih besar dengan jumlah dosen yang ada untuk meningkatkan
publikasi internasional, PATEN, dan buku, tidak menutup kemungkinan ITP untuk
meningkat ke Klaster Mandiri.
“Semoga tahun ini dan tahun-tahun kedepannya terjadi peningkatan
publikasi ilmiah dari para dosen ITP sehingga akan lebih banyak luaran yang
berkualitas yang lahir dari ITP. Sebagai bentuk dukungan, ITP memberikan bentuk
pendanaan berupa hibah institusi bagi dosen yang belum memiliki skor SINTA dan
juga ITP akan memberikan pendampingan menulis bagi dosen,” tutupnya.
Ketua LP2M ITP DR. Nofriady Handra, M.SC menerangkan prestasi
klaster utama ini merupakan hasil partisipasi dari rekan-rekan dosen yang telah
bekerja keras dalam peningkatan kualitas dan kuantitas penelitiannya. Selain
itu juga dalam memenuhi luaran hasil penelitian seperti jurnal nasional
terkreditasi, jurnal internasional terindeks, buku, dan hak cipta dll.
“Proses peningkatan klaster ini juga merupakan kontribusi dari
Pejabat LP2M sebelumnya yang telah mengumpulkan dan mengolah data-data di
SINTA. Kami bertugas untuk mengupdate data-data yang berhubungan dengan
karya-karya penelitian masing-masing dosen sehingga bisa digunakan sebagai
bahan untuk diajukan pada peningkatan klaster yang diadakan pada tahun ini,”
ucap Nofriady.
Beliau pun berpesan agar prestasi ini tidak membuat dosen terlena
melainkan kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para
dosen ITP untuk meningkatkan karya penelitian, publikasi ilmiah, hak cipta,
buku, dan bahan ajar.
Partisipasi dosen terhadap karya penelitian dan publikasi sangat
diharapkan untuk mempertahankan Klaster kedepan dan tidak tertutup kemungkinan
bisa mencapai Klaster Mandiri, karena aspek kinerja perguruan tinggi berbasis
SINTA ini dapat meningkatkan kualitas dan prestasi bagi institusi dan individu
dosen.
Ketua L2PM pun mengucapkan terima kasih kepada Yayasan dan pihak Rektorat yang telah mendukung penuh seluruh kegiatan dan program LP2M. Adanya peningkatan ini tentu memberikan tantangan dan tanggung jawab baru bagi LP2M, tentu perlu kerja sama dan kontribusi bagi kemajuan institusi kedepannya.
Mastariyanto Perdana, M. Eng, Selaku Ketua LP2M sebelumnya menyampaikan bahwa turut bahagia atas peningkatan Klaster ITP menjadi Klaster Utama. LP2M ITP terus memotivasi dosen untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam 3 tahun terakhir, sehingga banyak dosen yang bersemangat dalam meningkatkan publikasi ilmiahnya yang berbasis SINTA.
“Penelitian memiliki banyak luaran yang akan dinilai pada saat klasterisasi, dalam 3 tahun terakhir dosen-dosen ITP semakin meningkatkan semangat untuk mengupdate data yang berhubungan dengan penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain itu dosen juga meningkatkan kualitas jurnalnya dari jurnal tidak terakreditasi menjadi jurnal terakreditasi ,” ujar Mastariyanto.
Ia juga menyampaikan dukungan dan kerja sama dari pimpinan memberikan pengaruh yang besar bagi peningkatan Klaster Utama ITP. Hal ini berkaitan dengan program kerja yang diterima oleh pimpinan berhubungan dengan penelitian dan pengabdian masyarakat, ini dibuktikan dengan adanya pelatihan PATEN yang diselenggarakan oleh ITP. Pelatihan PATEN ini berhasil melahirkan 21 judul PATEN yang terdiri dari Jurnal Internasional dan buku dalam rentang waktu 3 tahun, sehingga berdampak positif pada skor SINTA ITP.
“LP2M ITP pun terus mengembangkan strategi baru dalam peningkatan Klaster ini, menjawab perubahan penilaian yang berbasis SINTA yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2020, ITP pun mengembangkan suatu strategi yang cerdas. LP2M ITP menginformasikan kepada para dosen untuk mengupdate data publikasi ilmiahnya melalui Google Scholar dan Scopus, kemudian LP2M akan mensinkronkan data yang terdapat di Google Scholar dan Scopus yang telah valid dengan data SINTA ,” terang Mastariyanto.
Menurut ia hal ini dinilai sangat efektif dalam meningkatkan Skor SINTA dan Integritas ITP karena data yang diberikan jelas dan valid merupakan data penelitian dosen yang bersangkutan. Sehingga seluruh kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dosen ITP terdeteksi oleh SINTA dan tidak menimbulkan data yang bias.
Terakhir ia menambahkan keuntungan dari klasterisasi bukan hanya pemeringkatan, berhasilnya ITP masuk dalam Klaster Utama artinya ITP dinilai telah berkontribusi dalam tingkat Nasional dan berkesempatan untuk mengajukan proposal dengan dana yang lebih besar. “Harapan kedepannya ITP mampu naik ke Klaster Mandiri, karena di klaster mandiri kita bisa bekerja sama dalam ruang lingkup global, sehingga dapat mewujudkan visi World Class University dari ITP sehingga dapat meningkatkan kualitas dan prestasi institusi,” tutupnya.