Pendirian Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan di Institut Teknologi Padang (ITP) merupakan jawaban atas kebutuhan tenaga ahli lingkungan yang masih minim di lapangan. Permasalahan lingkungan yang terus meningkat tiap tahunnya serta pengurusan dokumen lingkungan yang membutuhkan tenaga ahli lingkungan mendorong ITP untuk memaksimalkan kualitas lulusan Prodi Teknik Lingkungannya.
Ketua Prodi Teknik Lingkungan ITP DR. Herix Sonata MS, M.Si. menyampaikan sesuai visinya menjadi program studi teknik lingkungan yang diakui internasional dalam bidang pengelolaan lingkungan dan kebencanaan serta menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, kompetitif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Prodi Teknik Lingkungan ITP memiliki ciri khas yang berbeda dengan Prodi Teknik Lingkungan Perguruan Tinggi lainnya. Prodi Teknik Lingkungan ITP berfokus pada manajemen lingkungan kebencanaan.
Herix menuturkan kondisi
Kota Padang khususnya maupun Sumatera Barat secara umum merupakan daerah rawan
bencana. Bencana jika dikaitkan dengan pencemaran bahwasanya tidak semua
pencemaran mengakibatkan bencana, tetapi setiap bencana pasti menimbulkan pencemaran.
“Kota Padang adalah etalase
bencana seperti gempa bumi dan tanah longsor, selain itu terdapat permasalahan
lingkungan lain seperti permasalahan sampah. Sehingga kebutuhan tenaga ahli teknik
lingkungan sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Lebih
lanjut Herix menjelaskan selain pengelolaan lingkungan dan
kebencanaan, juga nanti dibekali Kesehatan
Keselamatan Kerja (K3) dan pengendalian pencemaran air, tanah dan udara. Ia menjelaskan tenaga ahli teknik lingkungan saat ini sangat
dibutuhkan dalam segala sektor kehidupan.
Herix menambahkan prospek
kerja prodi teknik lingkungan meliputi tenaga ahli Health,
Safety, and Environment (HSE) dalam manajemen kontruksi sebuah proyek. Selain itu, dalam BUMN
dan BUMD seperti PDAM. Perusahaan yang memiliki produktifitas yang berkaitan
dengan Sumber Daya Alam seperti Semen Padang, Perusahaan makanan yang
menghasilkan sampah cair maupun limbah padat, Auditor Lingkungan, Rumah Sakit, Peneliti
LIPI dan WALHI, Tenaga Pengajar, Praktisi, dan di Lembaga Pemerintahan seperti
Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, BAPPEDA, Dinas Kesehatan.
“Selain itu salah satu
prospek kerja teknik lingkungan yaitu tenaga ahli konsultan. Setiap proyek
tentu memerlukan dokumen AMDAL, proyek yang berdampak besar dan penting pasti
membutuhkan AMDAL. Proyeknya tidak berdampak besar dan penting maka dokumen
lingkungan yang dibutuhkan UKL dan UPL, saat ini mendirikan perusahaan perlu surat
izin lingkungan, “ tutup Herix.
Created By Widia/Humas