Berita / Akademik /
Kaji Inovasi Rekayasa Lingkungan untuk Pembangunan Berkelanjutan, Prodi Teknik Lingkungan ITP Gelar Kuliah Tamu Bersama Pakar dari UNP
Humas | 03 Juni 2024
Foto : Humas Institut Teknologi Padang

Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Padang menyelenggarakan kuliah tamu pada Senin (03/06) di Aula Gedung D Kampus I ITP. Acara ini menghadirkan pakar terkemuka dari Universitas Negeri Padang, Prof. Dr. Nurhasan Syah, yang memaparkan topik terkini dan relevan dalam bidang ilmu Teknik Lingkungan.


Kegiatan kuliah tamu dibuka langsung oleh Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, S.T.,M.T. IPM, beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Nurhasan yang telah berkenan hadir dan membagi ilmunya bersama mahasiswa Teknik Lingkungan ITP.

“Saat ini kebutuhan terhadap talenta Teknik Lingkungan sangat tinggi, dimana lulusan Teknik Lingkungan menjanjikan prospek kerja yang sangat luas dan dapat bekerja di berbagai industri. Seiring dengan perkembangan zaman yang mengusung konsep ramah lingkungan, tentu SDM profesional lingkungan menjadi aspek penting dalam kerangka pembangunan berkelanjutan ,” ujar Rektor.


Rektor berpesan dalam rangka memenangkan persaingan di dunia profesional, mahasiswa ITP harus meningkatkan kapasitas dan kompetensi dirinya. Sehingga mampu memegang estafet kepemimpinan yang memiliki karakter nilai-nilai luhur Pancasila serta adaptif, produktif, inovatif, dan kontributif.

“Selain itu, penting bagi lulusan perguruan tinggi agar tak hanya mengandalkan ijazah, tapi juga kemampuan berpikir kritis, kreativitas, keterampilan interpersonal, dan berbagai soft skill lain yang mumpuni. Seluruh kompetensi ini akan membantu lulusan memiliki kesempatan berkarir dan berkompetisi di ranah profesional ,” tutur ia.


Prof. Nurhasan membuka sesi kuliah tamu dengan materi yang bertajuk “Rekayasa Lingkungan”, ia menjelaskan pertumbuhan penduduk dan aktivitas industri menghasilkan limbah padat, cair, dan gas, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Untuk itu, perlu teknologi terbaru agar dapat mengurangi kerusakan lingkungan.

"Jika pencemaran tidak bisa dikurangi dari sumbernya, maka dibutuhkan rekayasa keteknikan untuk mengolah bahan pencemar tersebut hingga memenuhi syarat atau baku mutu sebelum bahan tersebut dilepas ke alam" jelasnya.


Menurut Ka. Prodi Doktor Ilmu Lingkungan UNP ini, rekayasa lingkungan dengan pendekatan bioteknologi sangat menjanjikan untuk memulihkan (meremediasi) lingkungan yang tercemar. Metode pengolahan pasif dengan bioremediasi dianggap ramah lingkungan karena memanfaatkan mikroba bersifat alami di tanah dan air tanah yang tidak menimbulkan ancaman bahaya bagi manusia dan makhluk lain di sekitarnya.

Ia juga menegaskan pembentukan mental dan karakter yang peduli terhadap lingkungan mesti dibangun dan dibiasakan sejak kecil, karena dari pembiasaan ini akan melahirkan generasi yang dapat menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dan bumi tempat kita berpijak ini.


Kuliah tamu ini dimoderatori oleh Dr. Herix Sonata MS, M.Si.selaku Ka. Prodi Teknik Lingkungan ITP. Dalam moderasi nya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara para akademisi untuk mendorong lahirnya penelitian dan inovasi di bidang Teknik Lingkungan guna mendukung Pembangunan Berkelanjutan.

Created By Widia/Humas