Institut Teknologi Padang (ITP) mendirikan Pusat Studi
Keselamatan Konstruksi dan Infrastruktur. Diketahui pusat studi ini merupakan
pusat studi keselamatan konstruksi dan infrastruktur satu-satunya di dunia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto,
M.T saat launching pusat studi keselamatan konstruksi dan infrastruktur, Selasa
(9/11/2021).
“Alhamdulillah di ITP saat ini sudah ada Pusat Studi
Keselamatan Konstruksi dan Infrastruktur yang mana pusat studi ini hanya ada
satu-satunya di dunia,” ungkap Rektor.
Dalam rangkaian acara soft launching pusat studi keselamatan
konstruksi dan infrastruktur ITP, digelar juga webinar manajemen keselamatan
konstruksi yang menghadirkan Akhmad Suraji dari Universitas Andalas, Subkhan dan
Bimo Prasetyo dari PT. Waskita Karya (Persero) sebagai narasumber.
Akhmad Suraji mengatakan, pusat studi keselamatan konstruksi dan infrastruktur ini belum pernah ada di Indonesia.
Lebih lanjut Suraji memaparkan konsep baru terkait
keselamatan konstruksi yang mengacu pada peraturan Menteri PU. Menurutnya peraturan Menteri PU merubah paradigma
keselamatan di bidang konstruksi. Sebelumnya, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) hanya terkait pada pelaksana proyek, jadi lebih dititikberatkan pada kontraktor.
Sementara saat ini, keselamatan konstruksi dan infrastruktur sudah harus
diterapkan sejak mulai perencanaan, pelaksanaan hingga saat maintenance.
“Karena pada metode kontruksi, bagaimana sebuah sebuah pekerjaan
dilaksanakan mempengaruhi aspek keselamatan kerja. Secara transversal pun, bukan hanya kontraktor yang bertanggung jawab terkait K3, melainkan
semua pihak yang terlibat dalam pengerjaan tersebut,” jelasnya.
Ketua Pusat Studi Keselamatan Konstruksi dan Infrastruktur
ITP, Wenda Nofera mengatakan, pusat studi ini berdiri tanggal 8 November 2021
dan webinar manajemen keselamatan konstruksi tersebut merupakan acara pertama
yang digelar oleh pusat studi ini.
“Pusat studi ini untuk memfasilitasi penelitian dan kegiatan
perguruan tinggi dalam hal keselamatan konstruksi dan infrastruktur,” jelasnya.
Turut hadir juga Ketua DPW Perkumpulan Ahli Keselamatan
Konstruksi Indonesia (PAKKI) Sumatera Barat, Nasirman Chan dan Dosen Teknik
Sipil ITP Agus sebagai tanggapan terhadap materi panelis.
(peb/humas)